Pindang 77 Kuliner Sedap di Bengkulu yang Wajib Dicoba

Pindang 77 Bengkulu - Citarasa istimewa membuat aneka menu pindang di Rumah Makan Pindang 77 begitu nikmat untuk dicecap. Saya dan Anjas Maradita memuaskan selera dengan makan siang menu Pindang Patin, Pindang Tulang, dan Tempoyak Patin. Sedapnya juara! 

Pindang 77 Bengkulu
Pindang 77 Bengkulu



Kulineran di Bumi Raflesia

Sabtu (13/4/2019) sampai Minggu (14/4/2019) saya dan Anjas berada di Bengkulu untuk kegiatan ASUS ZenBook Roadshow. Selepas acara pokok di hari Sabtu, kami jalan-jalan sejenak di hari Minggu. Buat saya yang baru pertama kali ke Bengkulu, tentu banyak wisata seru yang ingin diburu. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata belanja, hingga wisata kuliner. 

Bicara kuliner Bengkulu, saya benar-benar buta saat itu. Tapi untunglah, kawan-kawan blogger Bengkulu berebutan membantu. Lewat WAG ZenBookID_Bengkulu, informasi nama makanan dan tempat-tempat makanan yang harus dicoba berhasil saya dapatkan. Pindang 77 salah satunya.

Sebetulnya saya hampir kehilangan semangat untuk kulineran. Badan terasa sangat lelah paska acara ASUS di hari Sabtu yang digelar sejak siang sampai malam. Iya, lelah sekali hari itu. Begitu masuk kamar royal suite di Grage Hotel sudah tak ingin kemana-mana lagi selain tidur. Tapi ternyata, keesokan pagi di hari Minggu, semangat kulineran itu membara lagi. Pasalnya, Anjas menyebut ulang soal Pindang 77 di jam-jam rawan lapar. Auto semangat dong. Begitu GRAB yang dipesan Anjas datang, kami langsung meluncur ke Rumah Makan Pindang 77.


RM Pindang 77 Bengkulu

Rumah Makan Pindang 77 Bengkulu

Ruang makan Pindang 77 berkonsep terbuka. Dari tempat parkir di bagian depan rumah makan, kita bisa langsung melihat ke dalam. Begitu juga sebaliknya. Teras bagian depan berisi 4 meja kayu tebal dengan bangku-bangku kayu tanpa sandaran. Meja dan bangku di bagian dalam juga sama, hanya sedikit lebih panjang. Jenis bangku yang digunakan membuat akitivas makan jadi terasa lebih santai. Penggunaan kayu pada meja dan bangku juga membuat ruangan terasa lebih hangat dan ramah. Hal ini memberi efek bagus pada mood.

Rumah makan juga menyediakan area makan lesehan. Jika datang dari depan arah masuk, letaknya di sisi kanan. 

Bengkulu hari itu sedang panas-panasnya. Keberadaan pohon dan tanaman bambu yang tumbuh di sisi kanan dan kiri rumah makan membuat cuaca terik jadi terasa agak mendingan. Di dalam memang perlu sedikit tambahan pendingin. Untunglah ada banyak kipas angin besar menempel di dinding. Lumayan berguna buat mengusir peluh. Asal jangan lama-lama. Bisa masuk angin. Kecuali bisa dilawan pakai pindang, anginnya bakal kabur wes ewes ewes hehe.

Kami datang di jam makan siang. Tak terlalu ramai. Hmm…katanya terkenal, kok sepi? Mungkin belum datang saja kali ya. Saat itu hanya ada 4-5 orang pengunjung yang sedang makan. Ruang makannya yang agak luas itu jadi agak kosong. Kami jadi leluasa memilih tempat. Anjas mengajak ke pinggir, mepet dinding. Ah iya, bujang satu ini memang suka mepet-mepet 😂

Oke, waktunya makan.  
youtuber indonesia
Mepet dinding, dekat kipas angin

Masakan Pindang Khas Sumatera

Bila melihat namanya, mungkin kita berpikir menu rumah makan Pindang 77 didominasi oleh pindang. Nyatanya tidak, ada 2 pindang saja yaitu Pindang Tulang dan Pindang Patin. Meski sedikit, saya yakin sekali inilah primadona di rumah makan ini. 

Btw, saya kalau ketemu pindang selalu ingat Palembang, kota tempat saya berasal. Di Palembang, pindang sudah menjadi makanan khas yang tidak boleh dilewatkan dari daftar kuliner wajib dicoba. Di keluarga saya, pindang sudah menjadi menu keseharian. Semua orang di rumah suka pindang. Dalam satu minggu bisa 3-4 kali masak pindang. Namanya doyan, kami nggak pernah bosan. Suami saya tingkat doyannya parah. Katanya, kalau bisa tiap hari masak pindang 😁

Selain Palembang, pindang juga berjaya sebagai makanan khas di Lampung, Jambi, dan Riau. Pindang telah merajai sebagian besar kota-kota di Sumatera. Mungkin karena masyarakatnya masih satu rumpun ya. Selera dan jenis masakannya hampir serupa. Bumbu dasar pindangnya pun tentu sama. Yang membedakan mungkin ada pada bumbu tambahan. Misal, untuk rasa asamnya ada yang pakai nanas, tomat, belimbing wuluh, atau asam kandis. Ikan yang dipindang mungkin juga beda. Umumnya patin, baung, dan tenggiri. Nah, di Lampung ada pindang kepala ikan simba. Jadi, ada yang pakai ikan sungai, ada pula yang pakai ikan laut. Selain ikan, ada pula pindang iga dan tulang. Apapun lauk dan campuran bumbunya, namanya tetap pindang. 

Hidup Pindang! #lho

Pindang Tulang


Menu Favorit Pindang 77

Buku menu di rumah makan ini unik. Terbuat dari papan kayu berukuran sekitar 40 cm x 20 cm. Ketebalannya kira-kira 2 cm. Bagusnya jumlah menu di sini cuma 14 macam. Coba kalau ratusan. Berapa banyak kayu yang mesti dibawa ke meja buat dilihat haha. Bisa-bisa saya bawa pulang satu buat dijadikan raket tenis meja, atau jadi tatakan buat mengiris bawang 😆

Nama menu tertulis besar-besar di papan. Buat kamu yang tiap saat melototin hape mulu, biasanya kalau beralih pandangan, mata bakal susah baca tulisan kecil-kecil di buku menu. Nah, kalau di papan ini tulisannya besar-besar. Keterlaluan kalau masih nggak kebaca juga.

Ini dia menu khas Pindang 77:
Pindang Patin, Pindang Tulang, dan Tempoyak Patin

Buat yang nggak suka patin (karena berlemak), ada Sop Buntut/Iga, Ayam/Nila Rica, Ayam/Nila Goreng, Nila Bakar, Ayam Bakar Madu, Tahu Ikan, dan Tempe Mendoan.

Untuk sayurnya ada Cah Kangkung.

Sedangkan untuk minumannya ada Es Teh/Jeruk dan aneka jus.

Ini lho menunya!

Pindang Patin dan Tempoyak Patin

Anjas pesan Pindang Patin dan Tempoyak Patin. Saya pesan Pindang Tulang saja. Sengaja dibedakan, biar nanti bisa saling cicip. Tapi sodara-sodara…. boro-boro saling cicip. Anjas kalap makannya. Semangkuk pindang dan tempoyak patin yang dipesannya habis tak bersisa. Arrrgh! Rasanya pingin lempar Anjas pakai tulang sapi.

Haha

Rakus, lapar, atau enak? Karena enak dong! Eh, campur lapar juga ding. Iya, Anjas lapar sekaligus gemas karena saat makanan dihidangkan dia mesti manyun dulu menunggu saya jeprat jepret makanan. Biasaaaa, sebelum makan foto-foto dulu kan Buat IGS, buat status WA, dan buat bahan nulis wkwkwk.

Oh ya, sambal mangga dan sambal nanasnya nampol banget. Makan sampai berdesis-desis, antara merasa pedas tapi enak. Sambal tuh, apalagi dilengkapi lalapan, memang parah efeknya. Bikin nafsu makan meninggi. Makan jadi nambah-nambah 😂

Sambalnya nendang! Sambal Mangga dan Sambal Nanas

Restoran Halal Harga Terjangkau

Ini nih yang penting banget buat diinformasikan. Rumah makan Pindang 77 halal. Jadi aman ya buat yang muslim. Insha Allah.

Untuk harganya terjangkau pisan. Sobat misqueen bisa makan di sini dengan bahagia. Oh ya, harga tidak tercantum dalam buku menu ya. Jadi kalau mau tahu harus tanya pelayannya. Nah, kemarin saya sempat cemas lho, jangan-jangan pas ditagih jumlahnya juta-jutaan wkwkw. Jadi ingat makan di Anyer, makan 2 orang menu sederhana banget, bayarnya hampir sejuta. Anjas sempat minta saya buat cek dulu sih. Si mbaknya lalu ke kasir, cek harga. Pas disebut, ah legaaa.

Ini dia harga yang kami bayar untuk menu yang kami pesan:

Pindang Patin Rp25.000,-
Pindang Tulang Rp35.000,-
Tempoyak Patin Rp25.000,-
Cah Kangkung Rp15.000,-
Nasi putih Rp 7.000,-
Es Jeruk Rp12.000,-

Murah kan?? Banget! Murah tapi rasanya istimewa.

Kuahnya segar 😋

Good Place to Have Lunch

Nikmatnya bersantap siang dengan pindang, enaknya masih terbayang sampai sekarang. Rasa kuahnya asam, manis, pedas menjadi satu, terasa segar dimulut. Ditambah sambal buah nanas dan mangga, bukan main lazisnya. Apalagi dimakan dengan nasi panas, nendang banget!

Buat saya, Pindang 77 ini merupakan tempat makan pindang yang recommended. Cocok bagi yang suka berwisata kuliner. Terutama bagi mereka penggemar patin, tempoyak, dan masakan pindang. Lokasi strategis, harga terjangkau, halal, dan citarasa masakannya istimewa.

Meski berada di kawasan pertokoan, suasana rumah makan ini tenang sehingga cocok untuk makan bersama keluarga atau teman sambil ngobrol. Sekarang, saya makannya bareng youtuber dengan 200ribuan subscriber dulu, besok-besok makannya sama Leonardo Dicaprio.
#eh. ~disambit Mas Arif 😅

Tulang terakhir 😂

Oh ya, kota yang terkenal dengan Benteng Marlboroguh ini juga punya makanan khas lainnya seperti Pendap dan Lema. Lema terbuat dari fermentasi rebung dan ikan air tawar. Makanan ini memiliki aroma dan rasa asam yang menyengat. Sedangkan pendap adalah lauk gurih yang dibungkus daun keladi dan daun pisang. Pendap berisi ikan pais dan bumbu asam pedas yang direbus selama 8 jam menggunakan kayu bakar. 

Saya sangat penasaran dengan Pendap dan Lema.
Berarti kapan-kapan saya harus balik lagi ke Bengkulu!


Pindang 77 
Alamat: Jl. Sedap Malam No.26a, Nusa Indah, Ratu Agung
Kota Bengkulu, Bengkulu
Jam buka: 9AM-10PM
Telepon: 0823-7799-2277
https://pindang-77-halal-restaurant.business.site/

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

3 komentar

  1. Masya Allah sangat menggoda hee
    Kesibi yuk ah ajak istri hee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Luar biasa sedapnya. Ayo dong diajakin istrinya :D

      Hapus
  2. Ya salam Rien. Caknyo aku bakal mesen tempoyak patin ini. La lamo jugo aku dak makan menu tempoyak-an. Aaiihhh langsung lap iler.

    Tapi memang ye. Sepanjang Sumatera yang namonyo pindang tuh selalu jadi favorit. Bukan karena isinyo tapi lebih karena kuahnyo. Cus lah, kapan ke Bengkulu aku nak makan di sini.

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!