7 Tips Foto Traveling Keren dengan Smartphone

Samsung
SAMSUNG - Tips Foto Traveling Keren dengan Smartphone

Tidak perlu harus membawa kamera digital atau DSLR ke mana-mana saat mau mengabadikan foto traveling yang menarik. Kamu juga bisa kok mengambil foto traveling yang keren hanya dengan kamera smartphone. Lagipula sudah banyak smartphone kece seperti HP Samsung Terbaru 2020 yang punya kualitas kamera mumpuni dengan berbagai fitur pendukung untuk memaksimalkan hasil foto di berbagai kondisi. 

Kamu pun hanya perlu memaksimalkan smartphone yang kamu punya untuk mendapatkan hasil foto traveling yang memukau. Gimana caranya? Perhatikan beberapa tips sederhana ini deh!

1. Nyalakan Fitur Grid Agar Foto Lebih Seimbang

Jangan biarkan hasil foto traveling kamu miring dan tidak beraturan. Gunakan fitur bawaan yang hampir ada di semua kamera ponsel ini agar framing foto traveling yang kamu ambil jadi lebih seimbang. 

Ketika mengaktifkan fitur ini, kamu bisa melihat garis horizontal dan vertikal yang membagi layar ke dalam 9 bagian. Jadikan garis-garis ini sebagai acuan untuk menempatkan objek pada posisi yang kamu inginkan.

2. Maksimalkan Foto Pemandangan dan Gedung Tinggi dengan Mode Panorama 

Agar foto landscape terbuka yang kamu abadikan lebih terlihat menarik, gunakan mode panorama yang ada di kamera ponsel sehingga tidak ada bagian yang terpotong. 

Cukup nyalakan mode panorama, tekan dan tahan layar untuk mengunci fokus, lalu gerakkan ponsel secara perlahan dari kiri ke kanan. Supaya hasil lebih bagus sebaiknya kamu menggunakan mode ini hanya pada objek-objek yang tidak bergerak ya. 

Kamu juga bisa menggunakan mode panorama ini dalam keadaan tegak seperti ketika ingin mengambil foto dengan latar gedung yang tinggi. Caranya cukup pegang smartphone dalam posisi mendatar, nyalakan mode panorama, lalu mulailah menggerakkan smartphone secara perlahan dari bawah ke atas. Pengambilan foto seperti ini juga bisa membuat kamu terlihat makin tinggi loh. 

3. Perhatikan Pencahayaan

Agar hasil foto traveling dengan smartphone semakin keren, kamu juga perlu memperhatikan pencahayaan ya. Carilah timing dan tempat yang punya pencahayaan terbaik. 

Jika masih gelap, kamu bisa kok menggunakan bantuan flash di ponsel, misalnya untuk mengambil foto ketika kamu sedang berada di pantai saat matahari sedang terik-teriknya. Cara ini bisa membantu menerangi seperti daerah di bawah mata atau hidung yang gelap karena bayangan. 

Pilihan lainnya kamu juga bisa menggunakan mode manual pada kamera smartphone untuk mengatur eksposur, ISO, hingga white balance yang paling sesuai sehingga foto yang dihasilkan juga lebih punya warna yang akurat.

4. Hindari Penggunaan Zoom

Walaupun kamera HP kamu memberi kemudahan untuk menangkap objek dari jarak jauh, tapi cara ini berpotensi membuat hasil foto terlihat lebih buram dan pecah loh. Kecuali, jika memang smartphone kamu termasuk kategori high end dengan optical zoom yang besar. Jika kamera smartphone kamu kurang oke, ada baiknya kamu memilih untuk mendekat secara langsung ke objek yang mau difoto.  

5. Gunakan Mode HDR untuk Hasil Kontras Warna yang Terbaik

Sering melihat mode HDR di kamera smartphone kan? Fitur ini juga jadi pilihan untuk kamu yang ingin hasilkan foto traveling dengan kontras warna yang terbaik. Namun, perlu diingat kalau fitur ini akan lebih maksimal digunakan pada beberapa situasi. Gunakan fitur ini ketika kamu ingin mengambil foto landscape, saat kondisi minim cahaya atau backlight dan saat cahaya terlalu terang saja. 

6. Maksimalkan Fitur Burst untuk Foto Hewan atau Foto Candid yang Natural

Saat kamu ingin mengambil foto hewan atau ketika ingin mengambil foto candid saat liburan, coba maksimalkan hasilnya dengan foto burst. Dengan fitur ini kamu bisa mengambil banyak foto secara berurutan dengan cepat sehingga semua gerakan atau aksi tertentu bisa tertangkap kamera.

7. Unduh Aplikasi Fotografi 

Selain fitur-fitur bawaan di kamera smartphone, kamu juga bisa loh mengunduh berbagai aplikasi fotografi, seperti VSCO, Snapseed, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi ini bisa memberikan opsi lebih untuk mengatur hasil akhir foto traveling yang kamu ambil dengan lebih nyaman dan cepat. 

Nah, selain tips tadi, kamu sekarang tinggal mengambil foto dengan sekreatif mungkin. Jangan ragu memilih angle yang tidak biasa. Bebaskan kreativitas sehingga foto traveling yang kamu ambil dengan smartphone pun tetap terlihat keren dan menarik ya. 

5 Alasan Memilih Payroll Outsourcing dari LinovHR

Kewajiban utama perusahaan sebagai pemberi kerja kepada karyawan adalah memberikan gaji setelah karyawan bekerja di perusahaan. Namun, memproses gaji karyawan sendiri tidaklah mudah. Ada banyak regulasi dan komponen mengenai gaji yang harus dipahami perusahaan. 

Sementara jumlah staf HRD sendiri cukup sedikit untuk menangani banyaknya karyawan dalam perusahaan. Padahal seharusnya perusahaan lebih fokus kepada inti bisnis perusahaan daripada memusingkan hal administratif seperti penggajian. 

Untuk mengatasi rumitnya penggajian, LinovHR menyediakan jasa payroll outsourcing yang dapat membantu perusahaan Anda mengatasi rumitnya penggajian karyawan. Apa sih alasan Anda harus memilih LinovHR? 

1. Ditangani Praktisi Handal

LinovHR telah mengelola 13.000 lebih karyawan dari berbagai perusahaan di berbagai sektor. Hal ini didukung oleh praktisi handal di belakangnya. Anda cukup fokus kepada bisnis sembari menunggu laporan penggajian yang komprehensif. Sehingga semua arus keuangan dalam perusahaan tercatat dengan baik. 

2. Aman dan Rahasia

Keamanan dan kerahasiaan data penggajian adalah hal krusial yang harus diperhatikan perusahaan. Tak jarang terjadi konflik antar karyawan yang berakar dari kecemburuan akibat informasi gaji. Namun, dengan menyerahkan proses penggajian kepada LinovHR, Anda tidak perlu memikirkan mengenai hal tersebut. 

Semua informasi dan data terkait penggajian yang dikelola LinovHR dijamin keamanan dan kerahasiaannya serta hanya digunakan untuk keperluan pengelolaan karyawan saja. 

3. Akurat

Ada banyak komponen dalam penggajian seperti pajak, tunjangan, iuran BPJS, kehadiran, dan sebagainya. Keberagaman komponen ini sering kali membuat perhitungan gaji tidak akurat. LinovHR dapat memproses penggajian dengan berbagai komponen yang berbeda seperti PPh 21, BPJS Ketenagakerjaan, dan sebagainya dengan akurat. 

Ucapkan selamat tinggal kepada sistem penggajian manual di perusahaan Anda yang memakan waktu lama dan rentan terjadi kesalahan hitung. 

4. Hemat Waktu

Proses administrasi seperti penggajian memakan waktu yang cukup lama. Sementara HRD sendiri mempunyai tugas yang cukup kompleks untuk mengembangan kinerja karyawan. 

Dengan payroll outsourcing dari LinovHR, Anda akan jauh lebih hemat waktu ketimbang berkutat berlama-lama dengan penggajian manual. HRD perusahaan Anda pun dapat lebih fokus untuk menyusun strategi atau perencanaan pengembangan karyawan.

Baca juga: Mengenal Sistem Outsourcing di Indonesia

5. Online

Payroll outsourcing dari LinovHR dapat diakses secara online. Anda dapat memperbaharui data dan informasi karyawan perusahaan Anda di mana saja dan kapan saja. Cukup input data, maka tim LinovHR akan memproses gaji karyawan dengan cepat dan akurat. Kemudahan semacam ini tentu tidak akan Anda temukan jika perusahaan Anda bertahan dengan pengelolaan gaji secara manual. 

Salah satu kredibilitas perusahaan dalam mengelola karyawan adalah dengan memproses gaji dengan akurat, tepat, dan cepat. LinovHR hadir dengan jasa payroll outsourcing untuk membantu perusahaan Anda mewujudkan sistem penggajian yang mudah. 

Ingin merasakan bagaimana mudahnya mengelola gaji dengan LinovHR? Hubungi LinovHR untuk informasi lebih lanjut! 


Pengalaman Operasi Pasang dan Lepas Pen Patah Tulang di Lengan Tangan Kanan

rs medika bsd
Operasi Lepas Pen Patah Tulang Lengan Tangan Kanan

Patah tulang karena kecelakaan berobat ke dokter, bukan ke tukang urut

Tahun lalu anakku Alief mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan tulang pada lengan tangan kanannya patah. Pada situasi gawat darurat tersebut, aku dan suami membawanya ke Eka Hospital BSD untuk diperiksa sedetail mungkin dengan peralatan medis yang tersedia di rumah sakit tersebut.

Ada banyak pesan yang masuk melalui Whatsapp berisi saran agar Alief dibawa ke tukang urut saja. Tanpa mengabaikan kebaikan orang-orang yang tujuannya hendak membantu tersebut, aku tidak membawa Alief ke tukang urut tapi ke rumah sakit. Sebab Alief bukan cuma patah tulang, tapi luka-luka dan berdarah. Aku percaya pengobatan kedokteran pada situasi saat itu lebih penting dan dibutuhkan.

Pemeriksaan rontgen pada tangan bahkan MRI untuk kepala Alief jalani, beberapa alasan adalah untuk mengetahui kondisi tulang yang patah apakah remuk, patahnya seperti apa, apakah ada serpihan-serpihan berserakan dalam daging tangan, dan apakah ada hal lain yang terjadi yang tak bisa dilihat dengan mata biasa saja. Sedangkan pemeriksaan MRI di kepala untuk mengetahui apakah benturan di aspal menyebabkan perdarahan dan lain sebagainya. 

Dengan pemeriksaan yang akurat menggunakan peralatan canggih kedokteran, dokter bisa melakukan tindakan dan pengobatan dengan tepat. Itu yang aku pikirkan, sebagai alasanku tidak membawa Alief ke tukang urut, seperti yang disarankan orang-orang. 

RS Medika BSD 15-16 Januari 2021

Operasi tangan dan pasang pen

Tgl 25 Juni 2020 lengan kanan Alief dioperasi di RS Permata Pamulang dengan biaya kurang lebih Rp 25 juta oleh dr. Alphonsus Arya Abikara, sp.OT. Biaya operasi tersebut sudah termasuk pemasangan pen. Pen-nya sendiri seharga 7 juta. Total biaya lumayan mahal, apalagi saat itu aku bayar sendiri, asuransi Mandiri Inhealth kami tidak menanggungnya karena alasan kejadian disebabkan oleh kecelakaan. Jasa Raharja pun menolak. Ya sudah, biaya sendiri, yang penting anak cepat ditangani.

Mengenai biaya, beda kelas beda harga, beda RS beda pula tarifnya. Operasi kelas 1 di Eka Hospital dengan kelas 1 di RS Permata Pamulang, jelas jauh beda. Jauhnya itu sejauh aku dengan mantan pacar yang udah lama kulupakan haha. Intinya, kalau mau cari tempat operasi yang nggak mahal-mahal amat tapi tindakannya sama, ya ke RS yang kelasnya bukan premium lah. 

Kenapa pasang pen? Biar tulang yang diletakan kembali pada tempatnya terpasang dengan stabil, gak geser kemana-mana. Ya siapa tahu kan geser ke mall atau ke resto gitu wkwk. Pokoknya dengan pen itu kedua tulang yang terputus bisa bertemu dengan mantap sampai pada waktunya nanti sudah kuat dan erat, baru pen-nya dilepas lagi.

Jenis pen itu beda-beda rupanya ya. Beda kualitas bahan, beda pula harganya. Ada jenis pen yang menggunakan bahan paling bagus dan mahal, ada pula yang sedang, dan ada yang biasa saja. Tapi fungsinya sama saja. Kalau gak salah ingat sih, ada bahan yang bila digunakan berada di dekat alat detektor logam kayak di bandara, pen-nya ga kedetect, ga menimbulkan bunyi. Ada pula yang bisa kedetect dan bikin bunyi-bunyi. Ya semacam itu bedanya. Penting nggak sih? 😂

Alief pakai pen yang kualitasnya sedang saja. Bagus dan mahal banget enggak, yang biasa banget juga bukan. Pokoknya yang harganya 7 jutaan.

Sebelum operasi, wajib screening covid dengan SWAB Antigen. Boleh juga dengan SWAB PCR. Biaya test ditanggung pribadi, tidak dicover asuransi.

Kondisi setelah pasang pen baik-baik saja

Tahun lalu aku mengikuti proses operasi pasang pen di lengan Alief. Akunya nggak masuk ruang operasi lah, hanya duduk di ruang tunggu dan menunggu selama 5 jam, sampai Alief keluar ruang operasi. Tindakan operasinya sendiri 2 jam saja, sisanya durasi untuk persiapan sebelum dan setelah operasi. Lumayan lama.

Yang dirasakan Alief paska operasi? Gak ada masalah dengan fungsi lengan, semua baik. Hanya rasa nyeri bekas operasi saja, tapi bisa reda dengan obat yang diberikan dokter dan rasa sakit itu nggak sampai 1 minggu, 3 hari sudah biasa lagi. 

Alhamdulillah setelah operasi Alief tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Hanya saja tangannya belum boleh mengangkat barang yang berat-berat, galon misalnya. Atau mendorong motor R15 nya yang besar itu hehe. Ya nggak lah ya. Pokoknya selama 3 bulan sejak abis operasi dia dilarang pakai motor dulu. 

Kalau sekedar bergerak biasa untuk makan, mengangkat gelas, main game, bekerja dengan laptopnya, itu gak papa. Bahkan 2 minggu paska operasi dia sudah syuting video review lagi. Makanya ada penampakan perban di lengan dalam video berjudul ASUS TUF Gaming di channel Onedox milik Alief. 

Seingatku belum genap 2 bulan Alief sudah bisa bawa motor lagi buat pergi salat 5 waktu jamaah di masjid dalam komplek. Alhamdulillah aman, tapi tetap dengan pesan agar tidak mendorong motor secara berlebihan.

Kamar Operasi - RS Medika BSD 15-16 Januari 2021

6 bulan baru lepas pen

Sesuai anjuran dokter, minimal 6 bulan pen baru bisa dilepas. Kalau misal lebih dari itu? Sebaiknya jangan lama, kata dokternya. Kalau masih 7-9 bulan, masih bisa ditolerir, misalnya karena alasan masih di luar kota dan belum bisa pulang untuk ke RS tempat pasang pen.

Kalau kurang dari 6 bulan juga belum layak, khawatirnya tulang-tulang yang disatukan belum saling bertaut erat dan posisinya belum stabil. Kelamaan juga gak bagus karena jaringan-jaringan baru yang sudah terbentuk dan berfungsi normal jadi semakin kuat mengikat pen. Dokter sih ga jelasin lebih lanjut nanti kenapanya, tapi aku pikir itu akan ada resikonya, namanya juga benda asing ditanam dalam tubuh, pasti ga nyaman dan ganggu.

Untuk Alief dijadwalkan lepas pen pada bulan Januari 2021. Nah, mengenai waktunya kapan, tinggal diatur. Aku seneng banget dengan jadwal di bulan Januari 2021 itu karena saat itu Alief sudah selesai ujian semester, jadi nggak ganggu kegiatan sekolahnya. Pun, pada libur tahun baru itu Alief juga bisa ikut kami ke Palembang dulu, sekalian ziarah sama kakeknya. Jadi pas mau operasi, bener-bener dalam keadaan yang udah siap nggak ada kegiatan lain lagi yang mesti dikerjakan segera.

Resto Bakso Lapangan Tembak di Lantai dasar RS Medika BSD - Makan siang sebelum puasa untuk operasi. Hari itu Alief sudah tidak bisa ikut salat Jumat karena harus persiapan operasi. Bapaknya saja yang ke masjid.

Pasang Pen di RS Permata Pamulang, Lepasnya di RS Medika BSD

Sejak pulang dari Roadtrip ke Palembang Sumsel, aku langsung cari jadwal untuk operasi lepas pen di tangan Alief. 

Jika tahun lalu pasang pen di RS Permata Pamulang, kali ini lepasnya di RS Medika BSD. Kenapa? Pertama karena dekat dengan rumah. Kedua karena dokter yang mengoperasi Alief yaitu dr. Alphonso Arya Abikara, spOT juga praktek di RS Medika BSD. Jadi, meski beda RS tapi tetap dengan dokter yang sama.

Kenapa nggak ganti dokter? Kata temannya suamiku yang juga seorang dokter ortopedi, sebaiknya pen dilepas oleh dokter yang sama pada saat pasang. Dengan dokter yang sama, maka akan lebih tahu seperti apa cara melepasnya.

Selain itu, ada yang baru aku tahu ternyata lepas pen nggak bisa di sembarang RS juga. Menurut cerita Alief, sewaktu masuk ruang operasi ada dokter lain (mungkin dokter anestesi) yang nanya pennya dipasang oleh siapa dan di mana. Alief jawab di RS lain tapi dokter yang sama. Nah, dokter yang menanyakan hal tersebut bilang gini; "oh bagus itu karena alat buka pen tiap RS bisa beda, kebetulan pen yang dipakai Alief kuncinya ada di RS Medika BSD."

Dari situ aku mikir, berarti pen pun punya semacam "password" bagi dokter yang memasangnya 😄

Nggak ada penjelasan lebih lanjut sih soal itu, karena aku nggak nanya juga.  Tapi bisa kusimpulkan secara pribadi bahwa tiap pen punya kunci berbeda.

Kamar kelas 1 RS Medika BSD - Tempat Alief dirawat

Operasi Lepas Pen di RS Medika BSD

Biar tulisan mengenai operasi lepas pen ini lengkap, aku sertakan info biayanya juga ya. Siapa tahu ada pembaca yang terseret kemari lagi cari info biaya lepas pen. Semoga membantu.

Jika tahun lalu saat operasi aku bayar pakai biaya sendiri (ga ditanggung asuransi), kali ini alhamdulillah dicover oleh Inhealth Mandiri. Biaya lepas pen kurang lebih Rp 16 juta di kelas 1. Itu belum termasuk biaya rawat inap ya. Pokoknya pas tagihan keluar, total biaya semuanya Rp 23,5 jutaan. Dari total tersebut, asuransi menanggung 20jutaan sekian, sisanya aku bayar sendiri.

Total biaya tersebut sudah mencakup biaya tindakan, ruang operasi, biaya dokter operator, dokter anestesi, seluruh obat-obatan yang digunakan, kamar rawat inap, visit harian dokter spesialis, visit harian dokter umum, aneka keperawatan (lab, radiology, alkes).

Pasang pen lebih mahal ketimbang lepas pen. Dan harusnya kali ini aku bisa nafas lega, tapi ternyata biayanya hampir sama. Dulu biaya pasang total 25 jutaan, sekarang biaya lepas 23,5 jutaan. 

✅Status RS Medika berada 1 tingkat di atas RS Permata Pamulang. Tarif operasinya jelas lebih tinggi.

✅ Kelas kamar yang kuambil waktu pasang pen adalah kelas 3, sedangkan kelas yang kuambil waktu lepas pen adalah kelas 1.

Dari 2 hal di atas yang bikin perbedaan pada total biaya. Kalau lepas pen nya di RS Permata Pamulang, mungkin total biayanya hanya belasan juta saja.

Kapasitas kamar kelas 1 yang ditempati Alief untuk 2 orang. Kemarin Alief enak dia bisa sendirian saja karena sedang nggak ada pasien lain. Jadi lebih nyaman. Tapi senyamannya di RS tetap lebih nyaman di rumah lah ya. 

Operasi lepas pen tuh ternyata nggak perlu nginap lama. Satu malam saja sudah cukup. Kalau kondisi baik semua, sudah bisa langsung pulang. Nah karena sebentar doang, nggak usah juga lah cari kamar yang mahal-mahal amat. Sayang aja sih hehe.

Tapi aku suka kamar rawat inapnya RS Medika BSD ini, bersih dan wangi, kamar mandinya pun besar, bersih dan lengkap. Sayangnya, staf admision gak kasih paket mandi ke aku pada saat aku daftar. Pas pulang baru dikasih. Ya telat. Katanya mereka lupa. Duh, kok pakai lupa sih! 😅

Penampakan Pen dan Baut yang tertanam di lengan Alief selama kurang lebih 6 bulan, sekarang sudah dilepas

Penampakan Pen dan Baut yang dipasang di Tangan Alief

Aku sudah bisa duga seperti apa pen yang selama ini dipasang dalam lengan Alief karena sudah sering lihat lewat foto rontgen. Tapi lihat langsung baru kali ini setelah dilepas, dan aku cukup kaget karena bentuknya ga setipis dan seringan yang aku kira.

Logam kecil berbentuk panjang itu ternyata tebal juga lho, dan nggak ringan kayak uang koin. Belum lagi bautnya, wow ternyata panjangnya kurang lebih 2 cm. 

Sewaktu aku post foto pen dan bautnya di medsos, banyak yang komen ngilu. Memang iya sih, liatnya bikin ngilu, mungkin bayangin pas dipasang ya. Apalagi itu kan benda asing yang dimasukkan dalam tubuh, rasanya jadi gimana gitu.

Alhamdulillah selama ini yang aku lihat Alief aman saja pakai pen itu. Nggak mengalami yang namanya demam (akibat infkesi atau apalah). Satu saja yang dia rasakan adalah nggak bisa memutar lengannya sebebas memutar tangan kiri. Mungkin karena ada pen itu.

Selama pakai pen juga belum pernah naik pesawat, jadi nggak mengalami hal-hal yang umumnya terjadi bila melewati alat deteksi logam.

Pada logam pen terdapat tulisan HengJie, mungkin ini nama pen-nya. Atau semacam merk. Kemudian ada kode CE 123, 6H, S 2001006272. Kurasa ini menjelaskan tentang spek dari pen tersebut. 

Sedangkan bautnya yang aku terima ada 5 pcs. 3 pcs berbentuk sama, 2 pcs lagi dengan bentuk yang berbeda. Panjang Pen kurang lebih 7 cm dan bautnya kurang lebih 2 cm.

SALAT dan Berdoa -  Kapan pun dan dalam keadaan apapun 💚
 

Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Semoga setelah ini tidak ada musibah kecelakaan lagi, sehat terus, aman terus, dan panjang umur. Aamiin. 💙

Aku sempat tanya Alief, pen-nya mau diapakan? Mau dikalungin katanya, dijadikan liontin, jadi Kenang-kenangan. 😂





Libur Tahun Baru 2021 Blusukan di Kebun Buah di Muara Enim Sumsel

Libur tahun baru
Libur Tahun Baru 2021 


Berkendara mobil dari BSD Serpong - Lampung - Palembang - Prabumulih hingga ke Muaraenim SUMSEL di ujung tahun 2020 bukanlah sebuah rencana yang kubuat sejak jauh hari. Kami bahkan sudah membayangkan di rumah saja saat pergantian tahun, tetapi Tuhan seperti menunjukkan jalan dan kemudahan sehingga aku dan keluarga bisa berangkat bersama menuju kampung halaman hanya dengan persiapan 3 hari saja sejak kesempatan untuk pergi itu ada. 

Tujuan dari roadtrip ini sudah kuceritakan pada tulisan yang aku posting sebelumnya berjudul Naik Kapal Ferry Express Merak - Bakauheni (klik). Aku pulang untuk mengurus surat-surat kebun buah, tanah, dan rumah peninggalan orang tua. 

Mengunjungi Kebun Buah Duku dan Durian, Menengok Kebun Karet

Berangkat di musim libur bersiaplah untuk dilabeli bepergian untuk berlibur, meskipun kenyataannya ada urusan keluarga yang mendesak untuk diurus di kampung halaman. 

Sebagai anak tunggal dari bapak ibuku, aku pewaris satu-satunya harta dari kakek yang diwariskan ke bapak. Ya, selagi saudara kandung bapak masih hidup, meski telah tua tapi masih bisa bersaksi atas apa-apa yang menjadi hakku.

Berurusan dengan kebun, otomatis kami pergi ke tempat yang jauh dari keramaian. Pergi ke mana lagi kalau bukan ke kebun itu sendiri. 

Kebunku berdampingan dengan kebun-kebunnya saudara bapak. Ada kebun duku, durian, dan ada karet. Sayangnya tahun ini duku dan durian tidak berbuah, padahal saat aku tidak pulang, tanaman-tanaman itu berbuat lebat dan berpeti-peti dikirim ke pasar induk di Kramatjati pakai truk besar melintasi Selat Sunda.

Mungkin bakal buah pada sembunyi takut corona? he he. Entahlah.

Aku punya bapak sudah lama tiada, meninggal sejak aku masih berusia 15 bulan. Tak ada yang bisa kuingat dari almarhum.

Kakek, orangtuanya bapak, serta puyang orang tuanya kakek adalah orang dengan banyak harta berupa tanah di mana-mana. Kebun-kebunnya menghasilkan, dari dulu, makanya zaman mereka berangkat haji, biayanya ya dari kebun-kebun itu. 

Bagi orang kota apalah enaknya punya tanah di hutan sana, sunyi nggak ada yang bisa dilihat, padahal dari sanalah pendidikan terbiayai, makan tercukupi, rumah besar berdiri tegak, hidup sejahtera tanpa kekurangan.

Tak ada bunyi letusan kembang api, ataupun terompet berisik yang ditiup entah untuk apa. Aku hanya asyik motoran berdua suamiku di sini, menikmati aroma tanah yang diselimuti daun-daun tua yang gugur dan membusuk, suara-suara burung, daun-daun yang bergesekan ditiup angin, rumput-rumput basah, tanah becek, bahkan hewan pacet si penghisap darah.

Sebuah tempat yang telah 5 tahun tak kutengok. Pohon-pohon makin besar dan menua, seperti aku. 

01 Januari 2021 - Motoran di kebon

01 Januari 2021 - Kebun duku tua berusia satu abad

01 Januari 2021 - Kebun karet di tanah lama

Pohon Karet

Getah karet


Ziarah ke makam bapak bersama suami dan anak-anak

Waktu mudik yang singkat terasa begitu berharga, maka kugunakan untuk berziarah ke makam bapak. 

Anak-anak kuajak mengunjungi makam almarhum kakek mereka. Semoga menjadi pengingat bahwa mereka beruntung dianugerahi Tuhan memiliki kedua orang tua yang hidup dalam waktu lama, tidak seperti mamanya ini yang telah yatim sejak bayi. Dengan begitu kuharap mereka banyak bersyukur, menghargai waktu yang ada, dan memanfaatkan kebersamaan dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup.

Semoga Allah memanjangkan umurku dan suami, selalu sehat, supaya bisa lebih lama membersamai anak-anak kami, menjadikan mereka anak-anak yang taat dan bertakwa pada Allah SWT, serta kuat dan dewasa dalam mengarungi kehidupan yang keras dan amat singkat ini.

Semakin ke sini aku semakin memikirkan hidup, akan seperti apa pada akhirnya. Harapanku tentu saja, kelak bisa mati dengan baik, husnul khotimah.

Sungguh, awal tahun tidak terpikir olehku untuk hura-hura. Kalaupun terucap ingin jalan-jalan ke sana dan ke situ, tak ada yang lebih dalam dan berarti selain menyepi dengan cara seperti ini, berziarah ke makam bapak dan bersilaturahmi dengan keluarga orang tua yang masih ada.

Di sini, kerinduanku terobati.

Makam Bapak

01 Januari 2021

01 Januari 2021 - Ziarah

Pergi ke Hutan Karet, Berpapasan dengan Rotan dan Keladi

Ada banyak tempat wisata di Sumsel, tinggal pilih mana yang disukai, lalu pergi dan datangi. Tapi pandemi yang tak jua pergi, masih menjadi ancaman berat bagi kesehatan dan keselamatan hidup. 

Objek wisata populer bukanlah tempat aman, apalagi jika orang-orang berkunjung tanpa menerapkan protokol kesehatan. Orang lain santai, kitanya yang cemas. Gimana bisa bahagia kalau liburan dilanda kecemasan?

Tak kan berkurang rasa bahagia walau liburan di isi dengan blusukan ke hutan yang sunyi, tempat di mana kesenangan bisa didapat dengan menikmati udara segar tanpa polusi, sembari memanjakan mata dengan hijaunya hutan yang tak meminta bayaran kunjung.

Cerita tentang perkebunan karetku, adakah yang ingin membacanya bila kutulis di sini? Ah, lain waktu saja ya 😀

Ada hutan rotan di samping hutan karet. Rotan-rotan muda yang batangnya sering kukira bambu kurus, berwarna hijau. Tentu bukan kuning/coklat seperti yang sudah berbentuk kursi/meja di toko-toko mebel.

Kutemukan keladi seperti yang dijual di tempat tanaman hias. Kutemukan anak rotan yang kukira pohon sikas. Jika dipindah ke pot, dia akan naik kelas, kata orang-orang. Kelasnya tumbuhan ini ya di hutan, bukan di pot. 

Entahlah, saat menemukannya di hutan, aku malah tak ingin mencabutnya. Tak ingin kujadikan tanaman dalam pot. Sudahlah, mending aku beli yang sudah dijual saja. Yang di sini, biarlah tetap ditempatnya. 

Di sini kutemukan banyak buah karet. Saat kuposting fotonya di IG, orang-orang berkomentar tentang masa kecil mereka yang suka memainkan buah karet itu. Aku berusaha mengorek kenangan tentang buah karet, tapi tak kutemukan apa-apa. Apa aku tidak pernah main buah karet?

Kucari kenangan kala SD, yang ada malah ingatan tentang kebahagiaan membaca buku di perpustakaan sekolah. Iya, dulu aku bersekolah di YKPP, sekolahnya anak-anak pegawai Pertamina. Perpus SD ku sangat besar dan penuh buku bermutu. Karya-karya Enid Blyton jadi santapanku sehari-hari, kubaca di waktu istirahat. Perpus itu bagaikan taman yang indah, bunganya adalah buku-buku dan majalah. 

Karena masa kecilku banyak bermain dan bergelut dengan buku bacaan, bukan di kebon, maka tak ada kenangan akan buah karet.

02 Januari 2021 - Kebun Karet

02 Januari 2021 - Kebun Karet

02 Januari 2021 - Hutan Rotan

02 Januari 2021 - Anak Rotan

Keladi

Buah Karet

Belanja Oleh-oleh di Pempek Candy

Tgl. 3 Januari 2021 adalah hari terakhirku di Sumsel. Beberapa urusan penting telah selesai tepat waktu, dan kami bisa kembali ke BSD dengan lega.

Tentu tak elok bila tak membawa oleh-oleh untuk keluarga di Jakarta, terutama keluarga ibu mertuaku. Jadi, mereka akan kubelikan makanan khas Palembang, pempek dan kerupuk.

Pergi ke kota tak elok pula rasanya bila tak menyapa kawan-kawan yang kukenal. Jadi, kuhubungi Deddy Huang dan Haryadi Yansyah aka Om Nduut. Kubilang aku ingin jumpa dengan mereka di tempat oleh-oleh yang ada tempat makannya.

Bukan aku tak tahu ada Pempek Candy, Pempek Pak Raden, Pempek Beringin, atau pempek lainnya. Tapi, aku ini sudah lama tak kelayapan di Palembang. Tentu sudah banyak ketinggalan info-info tempat makan yang baru dan sedang hitz.

Deddy membantuku dengan mudah, dikiriminya aku alamat Pempek Candy Ruko di Jalan Kapten A Rivai No.402, 26 Ilir D. I, Kota Palembang. Maka, ke sanalah aku menuju pada Minggu pagi tgl. 3 Januari 2020.

Pagi itu jalanan lengang, Mas Arif seperti menyetir di jalan tol, melesat dengan kecepatan cahaya. Tahu-tahu kami sudah di Palembang. Yayan sudah standby, sedangkan Deddy masih tidur. Halah 😂

Akhirnya, aku pergi mencari toko pakaian mencari sarung buat Alief. Ceritanya, si Alief ketinggalan sarung di rumah neneknya. Nah, karena dia selalu celana pendekan selama roadtrip, salatnya butuh sarung. Pas tahu ketinggalan, dia langsung bersikeras harus beli sarung. Demi salat yang dia jaga, aku pun bertekat harus menemukan sarung. Kami ke Transmart, di sana ga ada. Trus ke mall, ga ada juga. Ya udahlah akhirnya terpaksa bongkar tas yang sudah disusun rapi di bagasi, cari celana panjang yang ada. Biar tetap bisa salat.

Di Pempek Candy, aku gak cuma ketemu Yayan dan Deddy, tapi dengan Yuk Tika juga. Hore. AKu seneng! Dan semakin senang karena Yayan dan Yuk Tika membawakanku oleh-oleh kerupuk dan kemplang. Masing-masing 1 kantong! Wuaaah! Thank you!

Mas Arif janjian dengan kawan-kawan kuliahnya, tapi hanya Kak Kiki yang bisa datang. 

Di sana kami makan siang. Aku memesan beberapa menu, mulai dari Pindang Tulang Iga, Ayam Goreng Kampung, Mie Celor, Model, Lenggang, Pempek Panggang, hingga Es Kacang Merah. 

Sibuk dan asyik ngobrol sama Yayan, Deddy dan Yuk Tika, aku lupa motret semua makanan-makanan itu haha. Tapi tak apa, ngobrol lebih enak dari pada motret. Jarang ketemu mereka juga kan.

Waktu terasa begitu singkat untuk bertemu. Saat Mas Arif mengingatkanku untuk mulai melanjutkan perjalanan menuju Jakarta, kami pun berpamitan, dan berpisah di sana. Moga bisa jumpa lagi di waktu dan kesempatan yang lebih baik, dan saat itu corona sudah pergi tanpa sisa. Aamiin.

Palembang 3 Januari 2021 - Deddy, Yayan, Yuk Tika

Mas Arif dan Kak Kiki

Alief dan papanya

Mie Celor

Pempek Panggang

Es Kacang Merah


Total hanya 4 hari di Sumsel. 2 hari di perjalanan, 2 hari mengurus kebon sambil silaturahmi ke keluarga, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.

Tak semua sempat kami kunjungi karena keluarga ada di beberapa tempat berbeda yang tidak semuanya bisa dijangkau dalam 2 hari yang amat padat.

Alhamdulillah. Allah perjalankan kami dengan lancar dan Allah mudahkan urusan kami di sana✨

Tanpa sadar, keinginanku tahun lalu pulang kampung halaman untuk berziarah, bertemu para tetua dan memiliki tambahan penghasilan, tercapai di awal tahun 2021. Semoga keinginan-keinginan baik lainnya juga dimudahkan😇

Allah selalu ada dalam setiap langkah ❤️ 



Naik Kapal Ferry Express Merak - Bakauheni, Beli Tiket via Ferizy Serba Mudah dan Cepat

kapal ferry expres merak bakauheni
Naik Kapal Feri Express Merak - Bakauheni

Mudik ke SUMSEL. Sesungguhnya ini bukan liburan, tapi memanfaatkan waktu libur untuk suatu urusan penting

Pulang ke kampung halaman di Sumsel pada saat lebaran 2020 sudah jadi rencana sejak awal tahun, namun pandemi membuyarkannya. Dalam tulisanku berjudul Pencapaian 2020 hal ini pernah kusinggung sebagai salah satu keinginan yang tak terwujud di 2020.

Namun siapa sangka, keinginan itu terealisasi pada di tgl. 31 Desember 2020, tepat di ujung tahun. 

Ada hal mendesak yang harus kuurus di kampung halaman, perihal tanah, rumah, dan kebun beserta isinya warisan orang tua yang harus segera dibuatkan surat-surat baru selagi para orang tua dari saudara kandung bapak masih hidup dan menjadi saksi. 

Sebagai anak tunggal dari bapakku, aku penerima sah segala warisan dari kakek ke bapak, dan kehadiranku penting sebagai seorang penerima hak agar surat pengakuan bisa disahkan. Untuk itu, keluarga kuajak serta. Kebetulan suami dan anak-anak sedang libur, jadi semua bisa ikut menemani.

KMP Batu Mandi - Kapal Feri Express yang kami tumpangi

Jalan Darat Naik Kendaraan Pribadi

Pandemi belum berakhir, bahkan jumlah korban terus meroket. Maka pergi liburan menjadi sebuah ancaman. Memang, liburan bukanlah satu-satunya yang bisa dituding penyebab kena covid, sebab yang tidak liburan pun bisa kena. Buktinya? Tetanggaku depan rumah, nggak liburan kemana-mana, di rumah saja, tapi seluruh keluarganya positif Corona!

Pilihan aman untuk bepergian mudik sekeluarga kuambil dengan cara tidak naik angkutan umum seperti bus dan pesawat tapi berkendara bawa mobil sendiri, nyetir sendiri. 

KMP Batu Mandi - Kami dapat tempat parkir di dalam kapal di lantai 3, dekat dinding tanpa jendela


Persiapan Mudik di Tengah Pandemi

Apa yang perlu disiapkan saat roadtrip? Aku pernah bahas Standar Baru Traveling di Era New Normal. Persiapanku kurang lebih sama, bahkan kali ini lebih ketat karena bawa anak-anak dan orang tua. 

✅ Service mobil sebelum berangkat, cek ban, oli, wiper depan belakang. Ini penting ya, karena perjalanan kami antar pulau, antar kota, antar provinsi, jauh dan lama. Kendaraan mesti banget dalam kondisi prima. Pengecekan mobil kami lakukan di bengkel resmi Toyota Astra di BSD, tapi ternyata oli dan lainnya masih aman, hanya oli mesin saja yang perlu diganti, dan itu bisa kami lakukan di Shop & Drive nya Astra (cek videonya di channelku berjudul Service Mobil di Shop & Drive BSD)

✅ Belanja kebutuhan makan dan minum untuk bekal selama perjalanan. Aku putuskan kami tidak makan minum beli di luar selama di perjalanan. Jadi, kami bawa makan dari rumah. Kami masak nasi dengan lauk yang tidak mudah rusak jika dibawa bepergian seharian, seperti ayam, tempe, dan tahu goreng, kering kentang, kering tempe kacang, sambal, abon, telur ceplok dan dadar. Lalu biskuit, roti, sereal, buah, dan minuman secukupnya.

Cashless. Nah ini, semua biaya selama perjalanan kami usahakan hanya bayar pakai e-money. Sebelum berangkat, saldo e-Money Mandiri dan OVO aku top-up secukupnya. Karena sudah pasti nanti bakal kepakai saat melalui tol Jakarta-Merak dan Bakauheni-Palembang. Juga buat jaga-jaga kalau mendesak perlu belanja di minimarket, dan bisa juga buat bayar parkir. 

Antrian tetap ada tapi ini antrian normal karena proses kendaraan masuk kapal memang tidak bisa serentak, harus satu persatu. 

Pesan Tiket Kapal Ferry ASDP via FERIZY. Naik Ferry, Easy!

Ini kabar baik banget buatku. Infonya kudapat dari Kak Andi, kawan kuliah Mas Arif yang rutin PP Jakarta-Palembang. 

Cara ini tidak baru karena sudah berlaku sejak Maret 2020. Yang baru adalah pengalamanku karena baru pertama kali pesan via aplikasi Ferizy. Naik kapal express executive-nya juga bukan pertama, sudah beberapa kali, meski yang dulu (sebelum tahun 2016) belum semewah sekarang.

Kali terakhir aku mudik bersama keluarga ke Sumsel tahun 2015. Tapi 2017 aku pernah naik kapal feri dengan suamiku saat ikut trip Krakatau, hanya saja yang kami gunakan saat itu kapal feri reguler, bukan express.

Penjualan tiket kapal sudah tidak bisa lagi dilakukan di pelabuhan, jadi mau nggak mau memang harus beli via aplikasi FERIZY, bisa juga via website Ferizy.com



Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli Tiket di FERIZY

✅ Pembelian tiket bisa dilakukan H-60 hingga maksimal 5 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan. Pesan jauh hari untuk menghindari kehabisan tiket, tapi berisiko kalau kita tidak jadi berangkat atau tiba-tiba jadwal berangkat maju/mundur, tiket hangus tidak bisa kembali dan tidak bisa reschedule. 

 Nama Penumpang dan Nomor Polisi kendaraan harus sesuai dengan kartu identitas dan STNK. Pastikan bawa KTP, bisa juga gunakan SIM dan paspor. 

✅ Pengguna jasa yang sudah membeli tiket online dapat melakukan check-in di pelabuhan 2 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan. Berlaku di Pelabuhan Merak,  Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Lebih baik cepat sampai di pelabuhan daripada telat. Terlambat 1 menit tetap dianggap telat dan mesti beli tiket baru. 

✅ Dokumen e-tiket yang kita dapat saat pembelian (dikirim via email) harus ditunjukkan saat memasuki pelabuhan untuk di-screening saat proses check-in. Tiket nggak usah diprint, tunjukkan saja dari HP. Hemat kertas lho.

✅ Ingat, tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Bagi yang belum beli tiket akan diarahkan keluar pelabuhan. Jika membeli tiket online secara mendadak akan mengalami antrian panjang. Nah, ini yang repot. Sudah antri, belum tentu juga dapat jadwal tercepat. 



Begini Cara Pesan Tiket Kapal Feri ASDP via FERIZY

✅ Aplikasi Ferizy tersedia di Google Play untuk dipasang di smartphone

✅ Daftar untuk login, dan mulai lakukan pembelian

✅ Mulai lakukan pemesanan dengan mengisi kolom Pelabuhan Asal (misalnya Merak), Pelabuhan Tujuan (misalnya akauheni), Jenis Pengguna Jasa (kemarin aku pilih kendaraan karena bawa kendaraan), Layanan (express atau reguler, kemarin aku pilih Express dengan waktu berlayar kurang lebih 1 jam), Golongan Kendaraan (ada golongan 1 sampai 9, kemarin untuk mobil Inova aku pilih IVA), Jadwal Masuk Pelabuhan (nanti ada pilihan waktu, kemarin aku pilih 8.45). Terakhir kolom Penumpang (isi sesuai golongan usia Dewasa, anak, atau bayi).

✅ Setelah kolom isian lengkap akan tampil informasi pemesanan berikut total biaya. Selanjutnya mengisi detail penumpang berupa nama dan nomor identitas. Semua yang ikut dalam perjalanan harus disebutkan. Buat yang belum punya KTP bisa isi dengan tanggal lahir saja, tapi nanti akan dicek KK.

✅ Setelah data penumpang dikonfirmasi dan kita pilih untuk diteruskan via email, Selanjutnya proses pembayaran. Di halaman ini tampil jumlah tagihan dan pilihan metode pembayaran. Saya pilih BCA Virtual Account. Setelah itu secara otomatis halaman menampilkan transaksi dan nomor virtual account yang dapat disalin saat melakukan pembayaran. Sangat mudah. 

✅ Jika pembayaran sudah selesai, kita tinggal cek email untuk mendapatkan e-ticket.


Cara Pembayaran Tiket Online Kapal Feri di Ferizy

Metode pembayaran menyediakan banyak pilihan, di antaranya:

✅ Pakai LINK AJA #PakeLinkAja

✅ OVO

✅ Finpay

✅ ShopeePay

✅ Virtual Account: BCA, BRI, BNI, Mandiri, CIMB, Permata, Danamon, MayBank, Bank Maspion
✅ Octo Klik, e-Pay BRI, Permata NET

✅ Alfamart, Indomaret, Pos Indonesia, Pegadaian, Yomart

Boarding Pass kami 31/12/2020



FASILITAS MEWAH Kapal Feri Express Executive

Berhubung aku sudah lama nggak naik kapal feri, jadi cukup menyenangkan ketika mengetahui kondisi kapal feri express saat ini sudah sangat baik.

KMP Batumandi nama kapal feri express yang kami tumpangi kali ini hanya memuat mobil-mobil yang tingginya kurang dari 5 meter. Itu kenapa tidak ada bus-bus besar yang membawa penumpang dari Jawa ke Sumatera. Hal ini tentu saja terjadi karena kapal yang kami naiki hanya untuk golongan kendaraan IV A yaitu jenis jeep, sedan, minicab, minibus, mikrolet, station wagon. 

Di lantai tempat kami parkir, tak kulihat ada jenis minibus maupun mikrolet, kebanyakan sedan dan SUV. Beberapa kendaraan yang kulihat berisi rombongan keluarga, mungkin orang-orang yang hendak mengisi libur dengan mudik ke Sumatera.

Aku dan suami sempat turun mobil dan naik ke lantai teratas kapal yaitu lantai 6. Di sana ada kafe semi outdoor, helipad, dan tempat duduk untuk bersantai menikmati suasana. Sedangkan di lantai 5 ada tempat informasi, 2 toilet, musala, kantin, ruang istirahat ber-AC, ruang hiburan, dan ruang lainnya yang tak sempat aku jelajahi.

Toiletnya seperti toilet di mall, bersih dilengkapi beberapa wastafel dengan cermin. Semua tampak nyaman. Tak ada bau dan sampah berserakan seperti kapal-kapal feri yang dulu pernah aku tumpangi.

Entah ya apakah kondisi nyaman ini juga ada pada kapal feri express lainnya, yang jelas KMP Batumandi yang aku naiki saat itu bagiku cukup bagus. 

Helipad di lantai 6, ada kafe di latar belakang

Lantai 5 dekat musala dan tempat wudhu

Lantai 5, bagian depannya ada kantin


Waktu Tempuh Menyeberang dari Merak ke Bakauheni Kurang Lebih 1 jam

Namanya kapal express, waktu tempuhnya juga ekspress. 

Durasi berlayar kurang lebih 1 jam saja. Selama 1 jam tersebut kami sudah sarapan, ibu sudah ke toilet, suami dan aku sudah naik ke lantai teratas buat ambil foto, dan suami juga sudah sempat tidur untuk istirahat sebelum lanjut nyetir setelah tiba di Lampung nanti.

1 jam nggak terasa, beda dengan dulu waktu terakhir mudik bawa mobil juga, rasanya 3 jam di laut, lama dan membosankan, mana kapalnya nggak nyaman, bau dan kotor. Ya namanya juga kapal reguler ya 😂

Senang aja sih liatnya makin ke sini makin bagus fasilitas kapal yang ada, bayar mahal jadi nggak sia-sia.

Sempat foto berdua di helipad, lantai teratas kapal. Difotoin tripod, gak berani minta tolong orang di situasi pandemi gini. Kan ga tahu ya kondisi orang lain sehat apa nggak.

Protokol Kesehatan di Kapal Feri

Aku awalnya mengira kami bakal diminta surat keterangan sehat atau surat hasil rapid test ketika masuk kapal, ternyata tidak. Hanya ada himbauan keras untuk tetap pakai masker dan jaga jarak selama di dalam kapal. 

Anjuran pakai masker ini sudah dimulai ketika memasuki pelabuhan. Petugas yang banyak berdiri dekat pintu masuk sebelum check-in mengecek masker para pengendara.

Di dalam kapal juga beberapa kali ada himbauan yang disampaikan lewat pengeras suara mengenai protokol kesehatan 3M. Ada sejumlah hand sanitizer di beberapa tempat, dan ada sabun cair untuk cuci tangan di wastafel.

Meski begitu, tetap saja ada yang bandel, keliaran di kapal tanpa masker. Kalaupun pakai, maskernya hanya dikalungkan. Memang sih tetap lebih banyak yang pakai. 

Kalau dilihat dari mobil-mobil yang terparkir di kapal, rata-rata bukan mobil murah meriah, mestinya orang berduit dan berpendidikan ya, dan tahu akan kesehatan serta keselamatan diri. Tapi ya gitu, sering kan di jalan ketemu pengendara mobil mercy ataupun mobil mewah lainnya tapi buang sampah ke jalan dari jendela mobil? Ya sama kayak gitu.

Kesehatan dan keselamatan ada pada kita masing-masing. Kalau orang lain ga taat, pergi dan hindari. Gitu aja. Selamatkan diri kita sendiri. Selama di kapal, anak dan ibuku di dalam mobil saja, kecuali Alief sempat ke toilet, lalu masuk mobil lagi.



Melintasi Jalan Tol Lampung - Palembang

Ini adalah pertama kali aku dan keluargaku menuju Sumatera Selatan menggunakan tol Lampung - Palembang. 

Orang bilang waktu tempuh ke Palembang hanya 3 jam dari Lampung. Benarkah? 

Dari waktu di dasbor mobil yang terekam dalam video, terlihat waktu kami keluar kapal pukul 09.25, tiba di Indralaya pukul 15.18 WIB. Total hampir 6 jam. Nah, di antara waktu tersebut ada saat kami singgah di rest area untuk isi solar, ke toilet di rest area berikutnya, salat di rest area berikutnya lagi, dan agak nyasar setelah keluar tol Kayu Agung Sumsel. 

Ya, kami agak ragu saat bertemu pintu keluar tol, suami memilih keluar Kayu Agung, padahal masih ada pintu keluar satu lagi yang langsung ke Indralaya. Jadinya kami memperpanjang waktu perjalanan dari Kayu Agung ke Indralaya. Bisa jadi 1,5 jam.

Jadi total perjalanan dari Bakauheni ke Palembang itu bisa jadi 3-4 jam saja jika tanpa singgah dan salah keluar tol 😂

Singgah salat di salah satu rest area jalan Tol Lampung - Palembang

Rest Area dan SPBU. Banyak tapi pada tutup. Kami kesulitan mengisi BBM

Selama perjalanan via tol Lampung - Jakarta kami 3 kali singgah di rest area. Pertama untuk isi solar, kedua untuk ke toilet, dan terakhir untuk salat sambil makan siang.

Kami tidak makan siang beli di rest area, tapi makan bekal yang dimasak di rumah dan makannya di dalam mobil. Untuk makan kami mencuci tangan dengan air dan sabun yang kami bawa sendiri. Aku sengaja membawa air bersih dalam botol khusus untuk cuci tangan. Agak parno kalau ke wastafel rest area, meskipun tampak bersih.

Bila ke toilet, tadinya mau bawa sabun sendiri, ternyata toilet di setiap rest area itu bagus-bagus, sabunnya ada, dan airnya banyak. Kondisinya juga bersih, ada petugas yang berjaga dan rajin bersih-bersih setiap toilet kelar dipakai.

Ada banyak kantin makan dengan beragam menu. Tempat makan luas dan terbuka, rasanya nyaman dilihat. Kalau bukan sedang pandemi, kemungkinan aku sudah makan di sana sama keluarga. Tapi kali ini enggak dulu, cukup makan bekal sendiri.

Ada banyak rest area buka yang aku jumpai saat dalam perjalanan menuju Palembang, tetap sebaliknya saat dari Palembang menuju Lampung malah sedikit. Ada tapi banyakan nggak buka.

Ada hal yang membuat kami agak kecewa yakni SPBU yang terbatas. Sewaktu awal masuk tol ada satu rest area dengan SPBU yang sebetulnya bisa kami datangi untuk segera mengisi solar. Sayangnya saat itu kami agak kurang perhatian bahwa BBM seharusnya sudah diisi full. Ok ini memang salah kami kenapa nggak diisi dulu sebelum masuk tol.

Setelah segala rasa cemas takut mogok di jalan akhirnya kami menemukan rest area dengan SPBU tapi di situ tidak ada solar! Tak ada solar, kami pergi solat ashar di masjid dekat SPBU, semua berdoa semoga dimudahkan. Ternyata Allah langsung kabulkan, kami seolah dituntun ke satu-satunya bengkel yang ada di rest area itu yang orangnya bersedia menjual stock solarnya untuk kami. Alhamdulillah.

Mobil kami kembali melaju sampai Lampung, tapi tangki kembali minta diisi, dan susah bukan main menemukan SPBU, beberapa rest area yang kami temukan rata-rata pada ditutup. Sesaat kami gembira tiap melihat ada plang rest area dan spbu, tapi ketika didekati jalan masuknya ditutup, kecewa bukan main.

Entah kenapa begitu, padahal kalau buka, pengendara macam kami bisa lebih tenang dan nggak perlu ngebut demi selamat dari mogok di jalan tol yang sepi.

Jelang magrib di jalan tol Palembang - Lampung, hujan deras mengisi perjalanan menuju Pelabuhan Bakauheni

Berpacu dengan Waktu Menuju Pelabuhan Bakauheni

Malam hari di jalan tol, di bawah hujan deras, kami berpacu dengan waktu  mengejar kapal feri yang kami pesan di jadwal 19.45. Tadinya aku hampir pesan di jam 18.45, untunglah mas Arif minta mundurkan ke 19.45 buat antisipasi kalau terlambat karena sesuatu. Alhamdulillah jadi nggak telat. Seandainya pesan di jam 18.45 sudah pasti kami telat dan biaya tiket hangus.

Alhamdulillah pula sebelum keluar tol kami bertemu SPBU terakhir dan bisa isi BBM di situ. Kami selamat dari mogok di jalan.

Malam itu (3/1/2021), proses masuk kapal tidak secepat ketika berangkat (31/12/2020). Antrian banyak, dan kami menunggu masuk kapal hampir 1 jam. Aku baru ingat, hari itu adalah hari terakhir libur tahun baru. Orang-orang dari Palembang dan Lampung serentak kembali ke Jakarta, tak heran pelabuhan jadi membludak.

Naik kapal express saja agak lama, apalagi yang naik reguler, antriannya entah sepanjang apa.

Meski begitu, pembelian tiket via FERIZY tetap jauh lebih memudahkan. 

Kami sampai di BSD sekitar pukul 12 malam.

Suamiku hebat, menyetir tanpa henti dari Palembang. Alhamdulilah Allah SWT melindungi kami semua dalam perjalanan ini.

SELAMAT TAHUN BARU 2021

Selamat tahun baru buat semua pembaca blogku. Semoga tahun ini pandemi segera berakhir supaya banyak sektor kehidupan bisa kembali pulih, dan kita bisa beraktivitas dengan aman tanpa was-was.

Semoga kita semua dilindungi dari virus berbahaya, selamat dan sehat. Aamiin.

Ceritaku saat berada di Sumsel bersama keluarga dapat dibaca pada postingan berikutnya Libur Tahun Baru 2021 di Kebun Buah Pribadi

Untuk melihat video kami naik kapal feri express dari Merak ke Bakauheni dapat ditonton pada video berikut ini. Bantu like dan komen ya di sana. Terima kasih :)