Dimuat Di Majalah Scarf Vol 8 Mei 2014

Assalamu'alaikum Wr Wb

Alhamdulillah artikelku dimuat di rubrik Travelogue Majalah Scarf Vol.8 Mei 2014, di edisi Happy Me Happy Family. Ayo beli majalahnya, sudah bisa didapatkan di toko-toko buku seperti Gramedia dan Gunung Agung, juga di lapak koran/majalah terdekat. Banyak informasi menarik dan inspiratif di dalamnya.

 Cover Majalah Scarf Vol 8 Mei 2014

Artikelku di rubrik Travelogue

Dimuat Di Harian Umum Pikiran Rakyat Sabtu 17 Mei 2014




Assalamu'alaikum Wr Wb,

Alhamdulillah artikel tentang Goa Sembat di Pulau Maratua dimuat di Koran Pikiran Rakyat Hari Sabtu 17 Mei 2014. 

Trip ke Goa Sembat ini bagian dari trip Derawan yang saya lakukan pada April 2014 lalu. Keistimewaan Goa Sembat ada pada mata air payau yang ada di dasar goa. Airnya yang berwarna biru, sangat indah. Memiliki kedalaman tertentu yang membuatnya bisa direnangi dan diselami. Keunikannya juga ada pada batu stalaktit berbentuk kepala manusia di sebelah kanan atas mulut gua.

 Rubrik Pariwisata Sabtu 17 Mei 2014

Pikiran Rakyat, Sabtu 17 Mei 2014



----



Katerina


[Derawan Trip] Cemas-Cemas Bergembira Di Bandara

Assalamu'alaikum Wr Wb,


Bandara. Pelabuhan. Terminal Bus. 
Ah, pokoknya apa saja yang terkait dengan tempat datang dan pergi ke suatu tempat, selalu meninggalkan jejak cerita. Berpayah-payah menjalaninya, lalu tertawa mengenangnya.


Penerbangan langsung dari Jakarta - Tarakan pake Lion. Tidak transit Balikpapan kecuali penerbangan ke 2 dst. Berangkat jam 5 WIB. Kebayang kan jam berapa mesti bangun pagi? Pokoknya jam 3 sudah harus di bandara! :D Jam 8.23 mendarat dengan mulus di Bandara Juwata Tarakan. Alhamdulillah.


Lapar? Pasti dong. Tapi saya bawa bekal dari rumah hihihi. Kayak anak-anak ya. Tapi itu lebih aman buat perut saya yang ga bisa nahan lapar (maag). Saya sarapan di pesawat, sekitar pukul 6. Ga habis, karena sudah kenyang. Makanya ketika tiba di Tarakan saya tenang-tenang saja ketika yang lain sibuk nyari tempat makan hehe. Ada kantin di pojok bandara, disitulah yang lain sarapan.


Usai sarapan pasti ceria dong. Kan sudah kenyang. Tuh lihat pada senyum sumringah dan tertawa lebar :D Meskipun harus duduk lama menunggu di bandara menunggu rombongan lain yang masih terdampar di Bandara Sepinggan Balikpapan, tetap semangat 45.

Sampai jam 12 siang menunggu. Pan**t sudah sakit kelamaan duduk. Perut mulai berkukuruyuk. Bekal makanan saya sudah ludes. Pun pake jajan roti segala. Kepiting kenari menari-nari di mata. Ga sabar ingin lekas makan siang. Ditengah penantian yang tak kunjung usai *lebay.com* yang dinanti pun tiba. Hore... kumpul sudah. Walaupun masih belum semua. Mbak Maya, Oktri, dan Yanti masih tertinggal di Bandara Soeta Jakarta. Omaigot!


Ini hari ke 5. Trip usai. Kami hendak kembali ke Jakarta. Duduk di bandara, mirip TKI yang siap dideportasi :D Oh iya, ini kloter ke 2 ya. Yang pertama sudah pulang sejak sehari sebelumnya. Sementara kloter 3 sedang senang-senang keliling Tarakan. Mereka pulangnya malam.

Wajah-wajah saat pulang, sudah kelihatan beda kan? Sudah pada keling! Ga apa keling, yang penting happy. Tanda kalau kami benar-benar berpanas-panasan menjelajah pulau.


 Save Wuri!

 Save Agus!

Dari Tarakan kami transit dulu di Balikpapan. Jalan-jalan di bandara Sepinggan yang bagus. Cuci mata dulu ceritanya. Nemu image budaya Dayak pada interiornya. Langsung deh foto fiti. Pose menari ala Dayak. Kalau lulus, gambarnya siap di tempel di toilet bandara Sepinggan *lol

Makan siang yang telat. Lumayan nemu Resto Nusantara di pojok bandara Sepinggan. Bisa makan sambil copy-copy foto. Ngecas hp juga. Eh sedang asyik makan, Agus dipanggil Wuri. Disuruh nganterin kamera. Abis ketemu Wuri, dia 'ngilang'. Lha, udah mau boarding gitu. Semua barangnya kami angkut. Firda manggul ransel. Oni nenteng alat snorkeling. Saya nyandang tas berisi laptop. Hadeuuh....gempor! Mana Agus ga bawa hp lagi ya kan. Udah jalan sana sini ga ketemu, akhirnya kami lapor ke informasi minta tolong dipanggilkan. Maka, nama Agus pun menggema seseantaro bandara haha.



Agus akhirnya ketemu! :p Rupanya dia abis salat ashar *anak soleh* huhuhu... Saya dan Firda ga akan masuk sebelum dia ketemu. Setia kawan ceritanya *halah :p Rasanya mau saya omelin pas ketemu Agus. Pake ngilang segala. Kata Wuri mungkin dia ketemu cewek cantik, trus diikutin, akhirnya lupa sama tujuan haha 


Setelah ketemu, sempat-sempatnya pula buka laptop lagi. Mau ngopi foto buat Oni katanya. Sampe panggilan naik pesawat menggema, itu acara ngopi foto belum juga kelar. Aduuuuh! Dan di sini, KTP Agus hilang. hehe. Saya ingat sudah nyerahin KTP dia yang tadinya saya pegang. Pasti Agus ga konsen menerima KTP itu. Taruh di mana sampe dia lupa ya? Agus...Agus...


Setelah perjalanan yang penuh warna, akhirnya kembali ke Jakarta. Tetap sama cerianya seperti awal ketika berangkat. Saya membawa sekarung cerita dan foto-foto yang siap ditebarkan di blog :D


Ini dia para pendekar kita. Makin perkasa setelah menaklukan Kepulauan Derawan yang luar binasa, eh luar biasa :D


====

Kebanyakan orang tentu menginginkan setiap apa yang dialaminya lancar dan baik-baik saja. Tapi tentu tidak semua hal akan sesuai apa yang diharapkan. Terkadang kita mendapatkan suatu masalah, sehingga apa yang dituju jadi terkendala. Memang tak bisa dipungkiri hal itu menyebabkan rasa panik, kecewa, cemas, dan sebagainya. Tetapi dari situ kita belajar tentang sesuatu. Dari situ pula kita belajar mengerti bahwa hidup ini memang tidak selalu mulus seperti kulit bayi :D

Bukan sok bijak sih, tapi begitulah Tuhan kadang kala mencoret beberapa scene. Mengubah happy ending menjadi twist ending sambil menyelipkan efect-efect action agar jalan cerita tidak jadi monoton. Kita yakini sesuatu baik dari segi hasil, tapi DIA lebih mengetahui mana yang terbaik melalui proses.

Berbicara tentang travelling, entah itu travelling pribadi saya bersama keluarga, bersama rekan bisnis, bersama teman-teman komunitas, bersama para selebriti (emangnya siapa gue? :p ), selalu ada cerita yang bisa saya kenang. Entah itu manis, ataupun pahit. Membeberkannya tentu bukan untuk pamer-pamer bergembira ataupun berkeluh kesah sedih dan nelangsa *halah :p Tetapi, agar saya ingat bahwa dibalik kesedihan pasti ada sesuatu yang 'manis' dan dibalik kepahitan pasti ada kopi asli didalamnya *ga nyambung jek.

Kejadian yang menimpa mbak Maya, Yanti, dan Oktri ketika berangkat ke Derawan April lalu, atau kejadian yang menimpa Eki dan Wuri dalam trip Komodo kemarin, di mata saya itu adalah rasa pahit dalam sebuah perjalanan yang bercita rasa manis. Bukan maksud hati hendak tertawa di atas penderitaan mereka ya hehe, tapi saya ingin mengajak siapa saja untuk tetap tertawa meskipun kecewa dan sakit hati. Paham kan maksud saya? Kalau ga paham, saya bingung cara menjelaskannya lagi :))

*Trip Derawan 17-21 April 2014




[Derawan Trip] Ada Cerita Di Penginapan Murah

Assalamu'alaikum Wr Wb 

Terkadang saat traveling, tidak setiap penginapan sesuai dengan apa yang saya mau. Tapi dari situlah saya belajar mengerti pada keadaan. Lagipula, indahnya sebuah perjalanan, adalah merasakan apa yang jarang atau bahkan tidak pernah saya rasakan setiap harinya. Yang penting aman, soal kenyamanan bisa diatasi dengan mengubah cara merasa ;)

Jika di sini saya bercerita tentang 'temuan-temuan' lucu, itu bukan untuk menghina ataupun mentertawakan kekurangan yang ada. Melainkan sekedar untuk menceritakan 'keunikan' yang saya lihat saat perjalanan.

Ini cerita 'mahal' dari penginapan murah :D

Ini sewaktu menginap di Tarakan. Gantungan kunci kamarnya seperti ini. Besar. Saking besarnya bisa buat mukul bola pada permainan tenis meja! :)) Bisa juga buat ngeplak orang yang pura-pura salah kamar :))

Fasilitas kamarnya sangat sederhana. Hanya tempat tidur, sebuah kursi, dan sebuah kipas angin yang bila dihidupkan berbunyi sret sret sret. Seperti musik pengantar tidur yang justru bikin ga bisa tidur :)) Jendela kamar ini mati! Tapi saya dan Zahra senang lihat kamar mandinya. Bersih! Horeee. Itu yang penting :D

Di kamar tak ada cermin. Di kamar mandi juga tidak ada. Kemana kami mesti bercermin? Ke luar kamar! Ini cermin ada di dinding seberang pintu kamar kami. Jadi kalau habis mandi mau bercermin, ya mesti keluar dulu. Tapi ingat, jangan lupa berpakaian dulu ya!

Nah, ini tamu hotel atau pasien dokter kandungan? hehe. Plang dokter ini lebih kentara ketimbang nama hotelnya. Kami menginap di sini 2x. Alhamdulillah kebagian di lantai dasar terus. Kalau naik mesti lewat tangga, ga ada lift. Kan lumayan manggul ransel yang beratnya bikin pundak dan bahu kayak mau runtuh :D

Di hari terakhir, saya satu kamar dengan Zahra dan Firda. Dapat kamar yang ada cermin, lemari, dan TV. Ini keren sekali untuk kami yang pergi dgn budget backpacker haha. Cerminnya kecil, menempel di daun pintu. Meskipun kamarnya lumayan, tapi kamar mandinya tidak sebagus dan sebersih kamar mandi di kamar sebelumnya. Udah gitu, kuncinya cuma sebuah kawat tipis yang dikaitkan. Eh itu kawat putus pula oleh Zahra. Jadilah pulpen biruku bertugas menjadi kunci kamar mandi :))

Kloter ke 2 dan ke 3 berpose bersama di depan penginapan di Tarakan

Ini gantungan kunci kamar losmen di Derawan. Yang saya ingat tentang kunci ini adalah: Jangan biarkan kamarmu dalam keadaan tidak terkunci! Entah saat itu kamu ada di dalam, maupun saat berada di luar. Kenapa? Biar ga kehilanganlah :p 
Kamarnya lumayan bagus. Bersih pula. Ada AC. Berhubung 1 kamar berempat (saya, Zahra, Mbak Nanit, Mbak Andrie), kami diberi 2 kasur tambahan. Pas tidur, semua kasur digelar di lantai. Biar senasib sepenanggungan *apaan coba?* Losmen ini di atas air, bentuknya mirip rumah panggung. Berjejer dari pantai hingga ke atas laut. Kalau keluar pintu kamar, atau mengintip dari jendela, yang terlihat ya pantai dan lautan. 

Kamar mandinya di dalam (yang lain ada juga yang di luar), kondisinya lumayan. Tapi air dari kamar mandi turun ke bawah, ke laut. Hiks... Padahal di bawah ada penyu, lion fish, dan ikan-ikan cantik lainnya. Jadi takut kalau mau pakai sabun dan shampoo banyak-banyak.

Asyik nih, di losmen ada tempat menjemur baju. Tempatnya terbuka yang bila siang panasnya bukan main, bikin jemuran cepat kering. 2 kamar (8 orang), semuanya pake jemuran ini. Posisinya di dekat jalur lalu lalang tamu losmen, dan mungkin pernah jadi tontonan :D

Itu kamarnya para jomblo. Di taruh di 'buritan" hihihi. Tapi mereka punya ruang luas di depan kamarnya. Meja-meja panjang itu, berfungsi sebagai meja makan. Di sinilah kami berkumpul untuk makan, tempat kami meng-copy foto-foto dari berbagai kamera, juga tempat main kartu yang para pemainnya bikin berisik bukan kepalang :))

Suasana losmen selepas Subuh. Sunyi sepi pada kemana? Pergi memburu matahari terbit.
Wuiiiiiiih keren banget villa Derawan-ku yah? :)))

Ya, sekali lagi saya mau bilang, inilah keunikan itu. Saya senang menemukan hal-hal seperti ini :)

~Trip Derawan 17-21 April 2014


Dimuat Di Majalah Sang Buah Hati Edisi Mei 2014

Artikel tentang wahana bermain yang asyik, seru dan yang pasti mendekatkan anak dengan alam di area objek wisata FML Bandung, dimuat dalam rubrik Bermain di Majalah Sang Buah Hati edisi Mei 2014.  Alhamdulillah ^_^

 Cover edisi Mei 2014


Artikel dimuat 2 halaman



Majalah setebal 66 halaman ini merupakan free magazine. Gratis, tapi tidak berarti isinya 'kacangan'. Justru sangat 'berisi' dan isinya sangat bermanfaat bagi setiap keluarga (karena saya sudah baca isinya). Dengan tagline "Perspektif Keluarga Modern', saya justru heran majalah sebagus ini bisa gratis. Untuk membuktikannya, bisa dilihat dari website mereka di http://sangbuahhati.com/

Majalah SBH memang tidak didapatkan di toko-toko buku maupun kios koran/majalah. Lantas di mana? Reading point majalah kece ini ada di:
Lounge & boarding gate bandara Soekarno Hatta, Tumbletots, kiddy cuts, creative kids, mothercare/ELC, Sekolah Musik Indonesia (SMI), Dunkin Donut's, dan Sekolah Tunas bangsa.

List nama-nama reading point itu bisa dilihat di majalah SBH versi digitalnya.
Di Jakarta Utara ada di 27 lokasi. Jakarta Pusat 9. Jakarta Barat 23. Jakarta Selatan 40. Jakarta Timur 22. Serpong-Bintaro-tangerang-Banten 62 lokasi. Bogor 10. Depok 20 lokasi. Medan 5. Bandung 17 lokasi. Cirebon 3 lokasi. Jambi 3. Lampung 9 lokasi. Surabaya 8 lokasi. Kendari 1. Makassar 1. 

 Konten SBH


 Rubrik Psikologi


Rubrik Kuliner


Rubrik Pendapatku 

List reading point Majalah SBH
Banyak kan? hehe





[Derawan Trip] Trekking Ke Gua Sembat


Gua Sembat berjarak sekitar 2 km dari Desa Bohe Silian, Kecamatan Maratua. 20 menit waktu untuk trekking menuju sisi bukit di belakang desa. 

 berjalan di hutan tropis, melewati tanjakan dan turunan 

hutannya banyak monyet

depan gua banyak pohon dan akar yang bergelantungan di sana-sini


Yang baju merah siap-siap untuk pose bergelantungan


 ga narsis ga eksis

Awas kejepit Gus!


 Untung saya mungil ya, jadi bisa lolos dari celah sempit ini hehe

Goa Sembat termasuk dalam tipe goa horizontal dan berair. Air dalam goa merupakan air payau. Airnya masih sangat jernih. Bisa buat berenang, karena memiliki kedalaman air sekitar 3 m. Menurut warga, goa ini mengalami pengaruh pasang surut air laut sehingga ketinggian air dalam mulut goa juga mengalami fluktuasi mengikuti kondisi pasang surut air laut. Kondisi ornamen goa masih alami dan masih dapat berkembang. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya tetesan air perkolasi dari beberapa ornament yang ditemukan.



Ada apa di bawah sana? Ayo lihat!

mata air payau dalam gua




Melompat dengan indah, berenang dengan senang, rasakan kesejukan dan kesegaran airnya

Ohya, buat yang pingin nyoba panjat tebing, monggo dicoba. Dinding batu di sini berongga, jadi ada tempat pegangan kalau mau manjat. Ga bawa tali? Tuh banyak akar pohon bergelantungan. Bisa dicoba, sambil teriak auoooooo.... Dalam sekejap bisa langsung beraksi ala Tarzan! Oh iya, di atas tebingnya ada hutan. Siapa tahu di atas bisa berjumpa banyak monyet langka. 


Yeay Agus bisa manjat! :))

cicak merah di dinding diam-diam merayap


Sinar matahari nampak berusaha menerobos sela-sela dedaunan. Cahayanya menimpa dinding-dinding goa dan permukaan tanah yang ditutupi semak belukar. Menciptakan bayangan indah dan magis. Lama-lama, jika dalam keadaan sepi, bisa menimbulkan efek mistis. Hiii... 

Oh ya, jangan banyak bicara katanya. Alias dilarang berisik. Anak-anak desa yang ikut serta dalam rombongan kami memberitahu, katanya jika berisik dinding-dinding batu goa akan bergerak. Lalu menyempit. Dan siapapun yang ada di dalamnya, bisa terkurung! Uwoooooow takuuuuut!

Terima kasih buat adik-adik dari desa Bohe Silian yang telah menemani kami



Bohe Silian, Kec. Maratua, Kab. Berau KALTIM tgl. 19 April 2014