Kontrol Rumah dari Jauh Pakai Smartphone dengan BARDI Smart IP Static Camera

Hal yang terjadi ketika saya bepergian keluar rumah, baik sebentar maupun agak lama, adalah terhentinya pengawasan secara langsung terhadap anak-anak. Nah, sejak pakai BARDI Smart Indoor IP Static Camera, saya bisa memantau rumah secara live 24 jam hanya dari smartphone. Wow! Secanggih apa kameranya? Berikut ulasannya.

Bardi Smart Home
BARDI Smart IP Static Camera

Cerita Tentang Kamera CCTV di Rumah Kakek, Selamat dari Aksi Perampokan

Sebelum membahas Smart Camera yang saya maksud, saya mau cerita dulu tentang kamera CCTV keluaran tahun 90an di rumah kakek saya.

Jadi gini, saya punya kakek dari bapak yang telah tinggal di Jakarta sejak tahun 1950an. Kakek adalah seorang mantan polisi dengan jabatan terakhir sebagai Kapolda Jambi. Beliau sudah almarhum. Saya pernah tinggal lama di rumahnya yang besar di Ciputat. 

Sebelum menjadi pejabat di kepolisian, kakek sudah memiliki rumah besar dengan lahan luas yang di dalamnya terdapat kolam renang ukuran olympic, lapangan mini golf, taman bunga dan buah, kolam ikan, hingga garasi berkapasitas hingga 10 mobil. Saya menempati 1 dari 10 kamar yang ada di rumah kakek, tepatnya di lantai atas yang menghadap ke gerbang utama yang berhadapan langsung dengan Asrama Putra IAIN Syarif Hidayatullah. 

Untuk menjaga keamanan rumah, ada tim keamanan yang berjaga (kadang ada anggota polisi), seekor anjing herder (peliharaan kakek), dan dibantu beberapa pria dewasa pengurus taman, kolam, dan lainnya. Dan yang pasti, ada CCTV terpasang di beberapa tempat di rumah, baik di luar maupun di dalam.

Pengalaman terburuk yang pernah terjadi ketika saya tinggal di rumah kakek adalah saat kedatangan kawanan rampok pada suatu malam. Saya lupa kapan tepatnya terjadi, yang pasti tahun 90an. Saat itu, kakek dan nenek sedang pergi keluar kota, hanya kami para anak dan cucu yang ada di rumah. 

Video di CCTV yang kemudian menyelamatkan kami dari aksi perampokan. Berkat penjaga yang awas, para maling bersenjata yang hendak masuk dengan memanjat pagar berhasil dihalau oleh petugas yang berjaga dengan peringatan yang disampaikan lewat pengeras suara, dibantu suara tembakan pistol, serta anjing herder yang menggonggong kencang. Suara ribut tersebut, membuat para perampok lari dan tak pernah kembali lagi.


Kamera Pengawas Untuk Keamanan Rumah

Kejadian lebih dari 25 tahun yang lalu di rumah kakek, masih membekas dalam ingatan saya hingga saat ini. Berkat mata penjaga yang awas menatap video CCTV, kedatangan penjahat cepat diketahui dan rumah selamat dari aksi perampokan. 

Andai penjaga meleng sesaat saja, atau tertidur, ulah perampok yang terekam dalam video mungkin akan terlewatkan. Sejak kejadian itu, beberapa tetangga kakek yang rumahnya juga memang "mengundang maling" jadi sibuk memperketat penjagaan. Alhamdulillah sejak itu tidak ada lagi kejadian serupa.

Kamera pengawas sudah lumrah digunakan di gedung-gedung modern, bahkan di rumah-rumah. Di lingkungan tempat saya tinggal saat ini pun, kamera pengawas terpasang di banyak tempat. Mulai dari boom gate, masjid, musala, hingga beberapa titik strategis dalam perumahan. Semua demi keamanan, meskipun personil security sudah lusinan.

Di rumah-rumah, kamera pengawas memiliki banyak fungsi penting. Pernah lihat berita kriminal di TV tentang ART yang menempeleng anak majikannya hingga pingsan? Bahkan ada balita terbunuh oleh baby sitternya. Kejadian seperti inilah yang kemudian membuat para orang tua "memata-matai" ART atau babby sitter anaknya di rumah 😟

Berikut adalah manfaat dari kamera pengawas di rumah, di antaranya:

  • Sebagai pengawas keamanan selama 24 jam
  • Cara murah menjaga aset pribadi
  • Membantu mengungkap pelaku kejahatan
  • Mencegah terjadinya tindak kejahatan (pencuri dan perampok)
  • Memantau rumah dari jarak jauh
  • Membantu mengawasi si kecil saat tidak berada di rumah
  • Mencegah masuknya orang ke tempat parkir kendaraan/garasi (vandalisme pada kendaraan bermotor)
  • Mencegah adanya kejahilan di area luar rumah (corat-coret tembok/ pagar)
  • Mencegah penguntitan
  • Antisipasi timbulnya masalah akibat ulah tetangga (sampah, penanaman pohon)


Kamera Pemantau di Rumah Pribadi  

Perlukah saya pasang kamera pengawas di rumah? Untuk alasan apa saya menggunakannya? Mewaspadai kejahatan? Atau sekadar mengawasi anak-anak?

Saya bukan ibu pekerja yang setiap hari pergi ke kantor meninggalkan rumah. Saya juga sudah tidak punya anak kecil yang harus selalu diawasi selama 24 jam. Sulung saya Alief, kini kelas 12, dan adiknya Aisyah kelas 7. Mereka sudah besar dan mandiri. 

Namun, karena memiliki hobi yang kadang membuat saya bepergian, penting untuk tetap bisa melakukan pengawasan terhadap rumah, utamanya pada dua remaja saya.

Ya, sejak menekuni hobi menulis periode 2008 hingga sekarang, dunia traveling dan fotografi adalah kegiatan menyenangkan yang membuat saya melakukan sejumlah perjalanan ke beberapa tempat di Tanah Air. Baik untuk perjalanan pribadi dengan biaya sendiri, maupun dibayar dalam rangka mendukung promosi usaha/bisnis suatu perusahaan dan institusi.

Pergi untuk waktu yang sebentar atau lama, saya ingin setiap saat tetap bisa melihat apa yang terjadi pada anak-anak di rumah. Bagaimana salat dan makannya apakah tepat waktu, dan apakah belajar sesuai pada waktunya? Apakah akur ketika ditinggal, dan apakah mereka bekerja sama merapikan rumah, dan lain sebagainya. 

Ketika traveling, suami dan ibu adalah kamera pengawas hidup bagi saya, mereka bisa melaporkan pandangan mata kepada saya lewat video call atau pun cerita melalui sambungan telpon. Tetapi, hal tersebut tentu tidak bisa dilakukan secara real time 24 jam. Apalagi suami kan bekerja, dia sibuk di kantor. Ibu juga biasanya sibuk memasak dan melakukan kegiatan yang disukainya. 

Karena itu saya butuh alat yang bisa memantau situasi di rumah dengan cara yang lebih mudah dan cepat.


IP Camera bukan CCTV, Beda fitur dan cara kerja  

Kemajuan zaman dan teknologi digital telah menghadirkan berbagai produk kamera pengawas canggih yang lebih praktis dan cepat. Teknologi kamera pengawas di rumah kakek saya dulu, tentu berbeda dengan kamera keluaran terkini. Apabila dulu jenis kamera pengawas yang digunakan adalah CCTV, di era digital sudah pakai IP Camera.

Apa beda kamera CCTV dan IP Camera? Perbedaannya ada pada fitur dan cara kerja.

Kamera CCTV

  • Pada kamera CCTV, kamera untuk merekam gambar masih analog dan untuk mentransmisi gambar ke receiver masih mengandalkan sinyal analog 
  • Secara biaya, CCTV analog memang lebih murah daripada IP camera. Digit DVR juga lebih mudah dipasang dan bandwidth yang dibutuhkan juga lebih rendah. Sebab, transmisi video dilakukan menggunakan DVR dan kabel coaxial, bukan LAN
  • Kamera analog menggunakan banyak kabel. Semakin banyak kamera yang dipasang, semakin banyak kabel yang digunakan
  • Resolusi gambar rendah sehingga detail video buram. Jika terjadi aksi kejahatan, agak sulit untuk diidentifikasi
  • Rekaman video hanya bisa ditonton dari monitor di rumah
  • Sudut pandang kamera terbatas, perlu lebih banyak kamera untuk menjangkau lebih luas
  • Video dari kamera analog tidak bisa dienkripsi, rentan disadap pihak lain

IP Camera
  • Mengandalkan internet untuk mengirim gambar
  • Tidak perlu DVR, tapi mengandalkan switch yang disambungkan ke NVR. Di NVR terdapat program software yang merekam video, mengubahnya menjadi format digital, lalu menyimpannya ke dalam perangkat penyimpanan, seperti hard disk.
  • Bisa diakses ke perangkat yang tersambung ke internet seperti smartphone dan laptop. Pengawasan rumah bisa dilakukan dari mana saja bahkan saat jauh dari rumah.
  • Resolusi video lebih tinggi mencapai full HD bahkan 4K. Video lebih jernih, detail gambar lebih baik, dan berwarna
  • Bidang pandang lebih luas jadi hemat kamera
  • Lebih ringkas tidak perlu banyak kabel
  • Rekaman video dilindungi oleh enkripsi sehingga lebih aman dari intipan pihak lain
 
Dari perbedaan tersebut, pastinya IP Camera dengan teknologi kekinian memiliki keunggulan. Sebagai pengguna, kita tinggal pilih produk dari brand mana yang kita percayai. Untuk produk smart home, saya pribadi saat ini menggunakan produk-produk dari BARDI.

BARDI adalah salah satu brand yang menghadirkan produk-produk eletronik canggih berteknologi terkini sebagai solusi pintar untuk rumah tangga. IP Camera adalah salah satunya.

Nah, saat ini produk IP Camera BARDI yang saya gunakan adalah Smart Indoor Static IP Camera dan Smart Outdoor Static IP Camera. 

Sesuai namanya Smart Indoor Static IP Camera digunakan untuk di dalam ruangan, dan Smart Outdoor Static IP Camera untuk dipasang di luar, misalnya teras rumah.

BARDI Smart Indoor Static IP Camera

Kamera Pintar Penyalur Video dan Suara

Smart IP Camera adalah kamera pintar yang dapat menyalurkan video berikut suara kepada smartphone dan suara dari smartphone. 

Jadi, di sini kita bukan cuma bisa melihat situasi di tempat yang terjangkau oleh kamera, tetapi juga bisa mengirimkan suara dan mendengarkan suara. 

Ya, ibarat video call-an di WhatsApp, kita bisa melihat lawan bicara beserta situasi di tempat ia berada saat itu. Bedanya, orang yang kita lihat dari IP Camera tidak bisa melihat kita. Dia bisa mendengar suara kita saat speaker kita aktifkan. Dan kita baru bisa mendengar suara orang di kamera hanya jika speaker di non aktifkan. Ribet nggak sih menekan tombol speaker? Nggak lah.

Sebelum membahas langkah-langkah mengaktifkan kamera dan memasang kamera ke dalam aplikasi Bardi Smart Home, saya akan cerita dulu tentang fungsi penyalur suara pada kamera.

Fungsi penyalur suara, saya pakai buat memanggil dan menegur anak

Video dan suara akan tersalur jika kamera sudah terpasang di rumah, aplikasi Bardi Smart Home sudah terpasang di smartphone, dan proses pairing sudah berhasil. Selanjutnya, tinggal gunakan sesuai keperluan.

Keperluan saya apa? Ada dong. Yang jelas untuk memantau situasi di rumah. Saya akan ceritakan beberapa saja. Mari simak.

Minggu lalu saya pergi ke ITC BSD bersama suami. Ada barang yang mau saya beli untuk Aisyah, tapi karena butuh konfirmasi mengenai pilihan warna, saya hubungi dia untuk meminta pendapatnya. Saya telp Aisyah via WA dan handphone, tak diangkat. Saya kirim pesan teks tak dibaca. Sedang apa Aisyah?

Lalu, saya intip dari kamera yang ada di aplikasi BARDI Smart Home, tampak Aisyah sedang duduk di sofa sambil pegang hp. Entah apa yang sedang dilakukannya. Mungkin sedang bermain game atau mungkin sedang menggambar di aplikasi. 

Lantas, saya tekan tombol speaker di aplikasi Bardi Smart Home, dan bicara: "Aisyah, mama ada kirim WA, tolong dibaca. Urgent." 

Saya lihat dia menoleh ke kamera, seperti kaget. Tangannya bergegas membuka HP. Tak lama, WA saya dibalas. Urusan konfirmasi selesai.

Ternyata dengan mengirim suara via smart camera, membantu saya mempercepat panggilan kepada  Aisyah. Ini sih kalau Aisyah sedang berada dalam jangkauan kamera lho ya. Kalau jauh dari kamera, ya nggak langsung kedengaran 😂 Dan, ini pun saya lakukan karena dia sulit dihubungi. 

Di lain waktu, saya gunakan untuk mengingatkan Alief salat. Biasanya jika adzan di masjid sudah berkumandang, Alief bersiap-siap untuk salat ke masjid. 

Hari itu, saya sedang di Giant BSD, pas banget terdengar adzan dari masjid Giant. Lalu saya sengaja mengintip aplikasi kamera Smart Home. Tampak Alief sedang santai di sofa. Saya tekan tombol speaker, dan bertanya: "Alief belum siap-siap ke masjid?". 

Dari video saya lihat Alief langsung memandang ke kamera sambil nyengir, lalu pergi ke kamarnya. Tak lama saya lihat dia melintas menuju pintu keluar, sudah memakai baju salat sambil memegang sajadah dan memakai masker.

Nah, itulah contoh sederhana penggunaan fungsi kamera sebagai penyalur suara dari BARDI Smart Static IP Camera yang saya pakai. Bukan cuma penyalur video tapi juga suara. Dulu dengan CCTV model lama, teknologinya belum seperti ini. Cuma bisa lihat video, tanpa bisa menyalurkan suara.

Dari segi keamanan, misalnya terjadi sesuatu yang tak diinginkan, katakanlah ada pencuri masuk rumah, kita bisa coba peringatkan dengan suara. Bisa saja si pencuri kaget, merasa terpegok ya kan, lalu kabur he he. Tapi naudzbillah ya, jangan sampai ada orang jahat ganggu kita di rumah.

Aplikasi BARDI Smart Home sudah tersedia di Google Playstore, dapat didownload di HP Android dan IOS

Kenapa nggak pantau pakai HP saja?

Ah iya, saya pun mau bertanya begitu awalnya. Tapi kemudian saya berpikir begini; kamera ini dicipta bukan buat menyamakan fungsi HP, justru membuatnya berbeda.

Misal saya mau lihat situasi Alief secara real time, bisa saja dengan video call supaya bisa lihat mukanya, berbicara, dan minta dia keliling dalam rumah, maka saya bisa liat situasi dalam rumah.

Tapi, setiap kali saya ingin begitu, maka saya harus melakukan panggilan dulu, dan itu bikin anak yang mungkin saja sedang tidur, makan, istirahat, belajar, mandi, jadi terganggu. Masa tiap butuh melihat mereka mesti video call dulu, 24 jam pula, emang bisa? Bukannya merasa aman, yang ada anak-anak jadi nggak nyaman.

Kalau pakai smart camera, kita tidak perlu melakukan panggilan ke siapa pun, biar kamera bekerja sendiri menampilkan video sepanjang waktu, asalkan tetap tersambung dengan listrik dan wifi. Kalau ada perlu mengatakan sesuatu, tinggal tekan tombol speaker.



Letak Pemasangan Kamera

Dinamakan Smart Indoor Static IP Camera karena peruntukannya di dalam rumah. Kalau misal di luar semacam teras semi indoor, bisa juga nggak? Bisa saja sih. Tapi buat outdoor atau semi indoor ada kamera tersendiri. Saya pikir, lebih baik digunakan sesuai peruntukannya. Karena material buat outdoor tentu berbeda buat indoor, lebih kuat terhadap cuaca seperti hujan dan panas. 

Smart Indoor Static IP Camera saya pasang di tempat strategis seperti ruang yang biasa dipakai buat kumpul keluarga. Rumah saya kecil sih ya, nggak banyak ruangan. Anak-anak punya kamar masing-masing. Ruang makan, dapur, dan ruang keluarga yang merangkap ruang tamu. Nah, di ruang keluarga itu yang saya pasangi kamera.

Letak pasangnya pun saya pilih yang bisa menjangkau semua tempat yang biasa dilalui. Misal, bisa mengenai pintu masuk rumah, pintu kamar anak, dan jalan menuju tangga ke atas maupun ruang makan dan dapur. Jadi, satu posisi bisa lihat dari beberapa sudut.

Sayangnya, kameranya kan belum 360 derajat, jadi memang belum begitu luas jangkauan videonya. Idealnya ya punya lebih dari satu kamera. Misalnya, tiap ruang satu kamera gitu. Ya dah, nanti abis dapat job banyak, saya beli beberapa hehe

Kamar anak perlu nggak sih dipasangi kamera? Kalau menurut saya pribadi tidak perlu. Kamar adalah area private. Di situ anak tidur, ganti baju, dan lainnya. Tidak pantas melihat hal-hal yang mengganggu privasi mereka.

Jadi, biarlah kamera itu berada di ruang terbuka seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, dan area non private lainnya. Kita juga harus harga privasi anak, meskipun mereka anak sendiri, ye kan!

BARDI Smart Outdoor Static IP Camera

Bongkar Isi Dus Pembelian BARDI Smart Static IP Camera

Di dalam dus BARDI Smart Indoor Static IP Camera terdapat:
  • 1 unit IP Camera dengan port Micro USB
  • 1 buah kabel USB
  • 1 buah Adapter Charger dengan port USB Type A. 
  • Buku petunjuk

Kameranya berwarna putih dengan lensa bulat berwana hitam. Jika diletakkan di telapak tangan, panjang kamera ini tak melebih telapak tangan saya.

Di dalam dus BARDI Smart Outdoor Static IP Camera terdapat:
  • 1 unit IP Camera
  • 1 buah Adapter Charger
  • Paket Sekrup
  • Buku petunjuk

Body kamera lebih besar dari kamera indoor, berbentuk mirip tabung, berwarna hitam, dan ada antenanya.



Spesifikasi IP Camera BARDI Smart Indoor Static IP Camera

Model: IDR-IPC-STC

Warna Putih

WiFi: IEEE 802.11 b/g/n 2.4 Ghz

System Support: IOS & Android OS

Pada body camera terdapat: Microphone, Slot Kartu SD, Tombol Reset, Lampu Status, dan Speaker

Features: 
  • Flip Video untuk di meja dan plafon
  • Deteksi gerakan dan notifikasi di app
  • Rekam dengan SD Card yang termasuk
  • Otomatis mode malam bila gelap

Spesifikasi IP Camera Bardi Smart Outdoor Static IP Camera

Pada body camera terdapat: Microphone, slot kartu SD, tombol reset, lampu status, dan speaker.

Daya: DC12+/-10%

Lampu status:
  • Lampu merah menyala: jaringan kamera tidak normal
  • Lampu merah berkedip: menunggu koneksi Wi-Fi (berkedip lebih cepat)
  • Lampu biru menyala: kamera berjalan dengan benar
  • Lampu biru berkedip: sedang terhubung (berkedip lebih cepat)Microphone: Mengambil suara untuk video

Slot kartu SD: Mendukung penyimpanan kartu SD Lokal (Max. 128 GB)

Reset: Tombol ini dapat ditekan dan tahan selama 5 detik untuk mengatur ulang kamera. Jika kita telah mengubah pengaturan, itu akan kembali ke pengaturan default pabrik.

Pemasangan Kamera

Untuk kamera outdoor saya pasang di garasi. Awalnya akan saya pasang di dinding luar paling depan, di garasi. Tetapi pas saya cek, gambar orang yang berdiri di depan pagar agak kurang jelas. Setelah kamera saya pindah lebih ke depan (saya pasang di kerangka atap garasi), orang yang berada di luar pagar, baik sekedar lewat saja, atau datang ke pagar (misal kurir pengantar paket), mukanya terlihat sangat jelas.

Kamera outdoor saya pasang dengan sekrup yang sudah termasuk dalam paket pembelian. Untuk sumber listrik, saya tidak perlu lagi menarik kabel karena di garasi memang sudah tersedia terminal listrik. Saya tinggal colok dan kamera langsung menyala. 

Untuk kamera Indoor saya pasang di ruang keluarga yang biasa kami jadikan tempat kumpul sambil nonton dan menikmati cemilan. Di ruang ini kadang jadi tempat anak-anak belajar. Meski di kamar masing-masing sudah ada meja belajar, tapi anak-anak lebih sering duduk di ruang keluarga.

Kamera tidak dipasang tergantung seperti kamera outdoor melainkan saya tegakkan saja di atas rak. Letaknya saya pilih yang paling ideal supaya bisa menangkap gambar dari banyak sisi. Jadi, kamera bisa merekam area sofa tempat biasa duduk, pintu utama masuk rumah, pintu menuju dapur dan kamar, dan area tangga buat naik turun ke lantai 2. 

Manual book smart outdoor static IP Camera

Menghubungkan Kamera ke Smartphone

BARDI Smart Home tersedia untuk IOS dan Android. Untuk melihat video, saya mesti unduh aplikasinya terlebih dahulu di Google Playstore, baru melakukan pemasangan. Bisa juga dengan cara memindai QR-Code untuk mengunduh aplikasi. QR-Code ini ada pada manual book, tinggal scan saja dengan kamera HP.

Menyiapkan Router

Router pada Outdoor IP Camera mendukung 2.4GHz Wi-Fi (tidak mendukung 5GHz) dan terhubung ke jaringan Wi-Fi. Di sini kita mesti atur parameter router sebelum menghubngkan jaringan Wi-Fi dan catat SSID dan kata sandi Wi-Fi.

Proses Registrasi

Langkah pertama: Setelah terkoneksi dengan Wi-Fi, buka aplikasi Bardi Smart Home, Klik "Daftar". 

Langkah kedua: Masukkan nomor ponsel atau alamat email yang sah dan valid, lalu klik "Lanjutkan". Masukan kode verifikasi, lalu login aplikasi.

Konfigurasi Penambahan Alat

Setelah proses registrasi, selanjutnya dilanjutkan dengan mengklik tombol (+) yang terletak di pojok kanan atas (lihat gambar di bawah). Bisa juga dengan memilih "Penambahan secara manual" atau "Scan secara otomatis".

Di interface "Tambahkan Perangkat" ini, klik "Langkah Berikutnya" dan kemudian harus memasukkan kata sandi Wi-Fi.

Sebagai catatan: Kamera hanya mendukung jaringan wi-Fi  2.4 GHz. Jumlah bit dalam ssid dan kata sandi router tidak boleh melebihi 24 digit.

Langkah selanjutnya adalah memindai QR Code di ponsel dengan kamera. Caranya dengan menghadapkan QR-Code di HP ke depan kamera. Pada saat memindai, sebaiknya kamera dalam keadaan stabil, sedangkan ponsel sambil digerakkan maju dan mundur antara 15 sampai 20 cm dari kamera. Ketika kamera terdengar suara dong dong dong dong, tinggal tekan tombol "I Heard a Prompt". Proses ini berlangsung kurang lebih 30 detik. Jika belum terdengar juga, ulangi dari awal.

Saat menghubungkan, pastikan router, ponsel, dan kamera berdekatan. Jika kamera berhasil ditambahkan, di ponsel muncul nama kamera yang ditambahkan. Tinggal klik nama kamera tersebut, kalau mau diganti namanya ada di pengaturan, bisa diganti misal "Kamera Ruang Tamu". 


1) Menambahkan kamera 2) Menambahkan secara manual, tinggal pilih produk kamera yang dipakai 3) Proses penambahan kamera 4) 2 unit kamera yang sudah terpasang di aplikasi saya

Menambahkan perangkat ke aplikasi dengan cara memindai QR-Code. Jika berhasil dipindai, akan terdengar bunyi dong dong dong dong, langsung tekan "I Heard a Prompt" (QR Code sengaja saya coret).

Dua unit IP Camera berhasil terpasang di aplikasi, siap untuk digunakan

Pengaturan Fungsi Kamera

Video Clip: Untuk mengubah aliran video ke atas atau ke bawah untuk fleksibilitas maksimum.

Deteksi Gerakan: Sensor gerak bawaan mendeteksi gerakan dan kamera akan mengirimi push notification dan peringatan aplikasi.

Merekam: Mendukung perekaman 24 jam terus menerus dengan penyimpanan SD berkapasitas tinggi.

Siang dan Malam: Tidak ada momen yang terlewatkan oleh kamera, bahkan dalam kegelepan total, dengan teknologi penglihatan malam yang kuat, kamera tetap merekam gambar.

Smart Indoor IP Camera. Di dalam aplikasi ada 6 fitur pengaturan yang bisa kita gunakan sesuai kebutuhan: Screnshoot, Speaker, Record, Playback, Cloud Storage, dan Alarm.

Notifikasi fungsi deteksi gerakan dan suara pada Smart Outdoor Static IP Camera yang muncul di aplikasi di smartphone saya. Notifikasi ini bisa saya mute dan unmute. Pada mode unmute, maka saya akan mendapatkan peringatan berupa suara jika ada gerakan/suara, akan sangat berguna bila ada yang mencurigakan, sehingga bisa langsung dipantau.

Berbagi Video dengan Keluarga

Video dari BARDI IP Camera bisa dibagi ke beberapa akun anggota keluarga. Begini caranya:
  •  Masuk ke menu "Saya", klik "Home Management". 
  • Jika masih baru klik "create a home". Nanti isi "Home Name" dan "Home Location".
  • Selanjutnya check list (centang) ruangan yang akan jadi tempat kamera dipasang. Dalam daftar ada living room, master bedroom, second bedroom, dining room, kitchen, dan studi room. Kita bisa juga menambahkan room dengan cara meng-klik "add room".
  • Jika nama rumah sudah dibuat, nanti muncul di "Home Management". Selanjutnya tinggal klik dan aplikasi akan menampilkan rincian nama rumah misal "Rumah Katerina", room management misal "2 rooms" sesuai jumlah kamera yang terpasang, home location misal "BSD", serta "home member" yang berisi nama dan akun email anggota keluarga yang kita tambahkan. Di sini ada saya, suami, dan anak lanang. Jika ingin menambahkan anggota keluarga lagi misalnya Aisyah, saya tinggal klik "add member."
Dengan berbagi video begini, kami bisa sama-sama memantau rumah. Jadi, kalau misal salah satu mengalami kendala akses karena terputusnya jaringan internet atau HP mati karena kehabisa baterai, video dari kamera pengawas masih bisa dilihat dari HP anggota keluarga lainnya.

Video hanya bisa dilihat oleh keluarga yang telah ditambahkan ke dalam daftar anggota. Jadi, tidak mudah diintip oleh pihak lain karena proses masuk ada dalam kendali owner dan administrator.
Pengaturan berbagi video dengan menambahkan daftar anggota keluarga 


Pantau rumah dari mana saja lewat Smartphone

Memasang kamera pengawas adalah cara saya dalam meningkatkan rasa aman di hunian, baik saat sedang di rumah bersama keluarga, maupun saat sedang bepergian meninggalkan rumah dan keluarga.

Dengan BARDI IP Camera, saya bisa mengawasi rumah dari jauh hanya lewat smartphone yang saya pakai, selama 24 jam nonstop.

Punya HP canggih, internet kencang, listrik yang amat sangat jarang padam, membuat IP camera bisa terus menerus bekerja melakukan tugasnya sehingga video bisa dilihat kapan saja secara real time. 

Tidak perlu khawatir dengan kendala akses. Karena internet kini bisa diakses dari mana saja sehingga saya tetap bisa memantau situasi di rumah dengan mudah kapan saja.

IP Camera adalah mata saya ketika jauh dari rumah. Rasa aman dan tenang meningkat berkat camera ini. 

Tentunya, berdoa kepada Allah SWT adalah paling utama dalam memohon perlindungan dan keamanan untuk keluarga.

Harga dan Ketersediaan

Smart Outdoor Static IP Camera dan Smart Indoor Static IP Camera tersedia di sejumlah marketplace di antaranya JD.ID, Tokopedia, Blibli, Shopee, Bukalapak, dan Lazada. 

Harga resmi yang tercantum di website www.bardi.co.id adalah Rp 330,000 untuk IP Camera Indoor, dan Rp 500,000 untuk IP Camera Outdoor.

Silakan kunjungi website Bardi untuk informasi lebih lengkap mengenai produk Smart Home dari Bardi.




Bikin Rumah Serba Smart, Kontrol Semua dari HP

Teknologi smart home membuat penggunaan jadi serba mudah dan canggih, keamanan sebuah properti lebih terjamin, karena terhubung dengan internet. Keamanan dapat kita amati secara real-time. Ketika ingin memantau rumah ketika sedang berada di luar maka dapat menggunakan smartphone untuk memantau melalui IP Camera yang sudah dipasang di beberapa sudut ruangan yang sudah terkoneksi internet. 

Selain IP Camera, BARDI Smart Home juga memiliki produk smart lainnya yang dikelompokkan menjadi:
  • Smart Lights: Smart Bulb 9W RGBWW, Smart Bulb 12W RGBWW, Wake Up Light
  • Smart Security: Static IP Camera IDR-IPC-STC, IP Camera IDR-IPC-PTZ, IP Camera ODR-IPC-STC, Door Lock, Door Sensor, Siren Alarm.
  • Pet Series
  • Remote series
  • dan produk-produk smart lainnya seperti adaptor, portable plug, socket, breaker, lightwall switch, extention power, robot vacum camera, dan lainnya silakan cek di website Bardi www.bardi.co.id


Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi website : www.bardi.co.id

PT. Bardi Solusi Otomasi
Jl. Tanjung Duren Timur 6 No.2A
Tj. Duren Selatan, Grogol Pertamburan
Kota Jakarta Barat 11470
Tech Support : 0817 66666 82
Claim Warranty : 08111 7979 11
Project Spec : 0817 66666 52

Sukses Lomba VLOG WAUU Belitung Festival Tanjung Kelayang 2020

Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menyelenggarakan event Festival Tanjung Kelayang. Tahun ini merupakan gelaran ke-3 sejak pertama kali diadakan pada tahun 2018. Sejumlah kegiatan dilaksanakan untuk memeriahkan festival, salah satunya Lomba Vlog bertema WAUU Belitung. Alhamdulillah tahun ini saya kembali didaulat menjadi juri untuk Lomba Vlog tersebut, dan saya hadir di Belitung untuk penjurian.


Festival di Tengah Wabah

Festival Tanjung Kelayang 3 tahun 2020 merupakan event berskala nasional yang menjadi bagian dari Calender of Events Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Dalam keterangannya, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Edy Wardoyo mengatakan ditengah wabah pandemi Covid-19 pelaksanaan Festival Tanjung Kelayang 2020 sudah melalui pertimbangan yang sangat matang dan memperhatikan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat.

"Walaupun angka kasus positif Covid-19 di Kabupaten Belitung sangat rendah tetapi pelaksanaan Festival Kelayang ke-3 tahun ini tetap prioritas utama mengutamakan protokol kesehatan," kata Edy dalam keterangan pers, Minggu (15/11/2020).

Baca juga tulisan saya lainnya tentang Festival Tanjung Kelayang:



Juri Lomba VLOG WAUU Belitung

Bapak Rohili, Kabid Promosi Pariwisata Kabupaten Belitung menghubungi saya via Whatsapp pada tgl. 28 September 2020. Beliau menyapa sambil mengirimkan flyer event Festival Tanjung Kelayang, dan memberitahu tentang adanya Lomba VLog pada event tersebut. 

Sapaan dan informasi tersebut membuat saya gembira dan merasa bahagia. Pasalnya, beliau masih mengingat saya dengan begitu baiknya, dan kembali mengajak saya untuk berpartisipasi sebagai juri. Sebuah kejutan yang indah di tengah wabah yang masih mendera.

Menjadi juri di event berskala nasional yang diselenggarakan olek KEMENPAREKRAF RI tentu menjadi sebuah kehormatan, sekaligus kebanggaan karena 3 tahun berturut-turut masih dipercaya melakukan penilaian terhadap lomba Vlog yang bertema pariwisata Belitung.

Dengan segenap kemampuan dan rasa terima kasih, saya menyanggupi kesempatan baik itu.





Belitung Terindah Covid Terendah

Amankah traveling di era new normal? Rasa ragu itu menghinggapi saya karena ini perjalanan ke Belitung, saya harus naik pesawat, bertemu banyak orang di bandara, dan bersama dalam satu pesawat. 

Wajar jika saya merasa khawatir. Bahkan, kekhawatiran itu saya sampaikan kepada Pak Rohili. Namun, beliau meyakinkan saya bahwa perjalanan ke Belitung akan baik-baik saja jika saya taat menjalankan protokol kesehatan serta menjaga diri dengan baik. "Bismillah Mbak Katrin," ujar beliau.

Saya sempat berargumen dengan Pak Rohili, di antaranya tentang cara penilaian lomba yang bisa dilakukan tanpa harus datang ke Belitung. Panitia tinggal mengirimkan daftar peserta dan link video yang dilombakan, lalu saya menilai dari rumah. Hasilnya nanti saya kirim lagi via email. Zaman serba online begini, penilaian lomba seperti ini bisa dilakukan dari jarak jauh. Kecuali, lomba Fashion misalnya, juri harus ada di tempat karena peragaan busana harus dilihat langsung dari dekat. Sedangkan lomba vlog, tinggal saya tonton dari youtube di channel masing-masing peserta.

Tapi kemudian, setelah saya mendengar penjelasan Pak Rohili, bahwa kehadiran saya di Belitung akan punya arti sendiri bagi event, membuat saya bukan hanya luluh dan yakin, tapi jadi bersemangat. Akhirnya, saya menyatakan berangkat, dan siap berada di Belitung sesuai permintaan.

Setelah fix akan berangkat, saya mulai melakukan persiapan. Membaca berbagai berita terbaru mengenai kasus Covid-19 di Belitung, dan ternyata Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi dengan kasus Covid-19 terendah dan Belitung jadi yang terendah di provinsi. Itu sebabnya pula pelaksanaan festival Tanjung Kelayang mendapat restu dari Kemenparekraf RI. 

Jika saya lihat lagi, iya juga ya. Festival di daerah lain, yang biasanya heboh dan banyak diperbincangkan, tahun ini pada sepi tak ada suaranya. Mungkin karena kasus Covid-19 di daerah-daerah tersebut tergolong tinggi dan beresiko besar jika festival tahunan tetap diadakan? Mungkin aja kan? Yang pasti ada data sehingga "restu" bisa turun atau enggak.

Dapat cinderamata dan oleh-oleh dari Dispar Kab Belitung yang diserahkan oleh Pak Rohili, Kabid Promosi Dispar Belitung.
 

Sukses Lomba VLOG WAUU Belitung

Kedatangan saya ke Belitung kali ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya saya datang bersama rombongan blogger yang ingin berangkat bareng dengan saya untuk berlibur di Belitung, kali ini sepi, saya hanya berdua anak. 

Tiba di Belitung 1 hari lebih cepat dari jadwal undangan Pak Rohili, saya hanya pergi ke Pulau Leebong untuk mengajak anak saya berlibur di sana. Setelahnya, saya kembali ke Tanjung Pandan. Selama di Tanjung Pandan saya tidak kemana-mana, jangankan jalan-jalan mengunjungi objek wisata, pergi kulineran di kota saja enggak.

Saya sengaja di hotel saja. Selain agar anak saya istirahat setelah 2 hari puas bermain air di Pulau Leebong, saya juga punya banyak pekerjaan yaitu menonton 78 video lomba Vlog WAUU Belitung. 

Alhamdulillah peserta lomba video tetap ramai meski masih pandemi. Lomba Vlog digelar sejak bulan September hingga November, memang waktu yang cukup untuk berpartisipasi, terutama bagi para vlogger lokal. Kualitas video peserta kini makin baik, dan konten kian beragam.

Ada beberapa aspek yang saya perhatikan dalam melakukan penilaian vlog, di antaranya: kesesuaian tema, gaya dan susunan dari isi video, kreativitas, konten, kualitas, tata bahasa, dan pastinya si vlogger wajib ada/hadir untuk bercerita dalam video, serta beberapa hal khusus lainnya. Setelah memperhatikan hal-hal tersebut, saya dapat memberikan kesimpulan atau kesan secara keseluruhan, apakah video yang disampaikan atau dipresentasikan menarik dan menambah minat penonton terhadap pariwisata Belitung😉

Setelah sehari semalam menilai video, saya akhirnya mendapatkan TOP 30 video. Untuk mengerucutkannya menjadi 5, saya harus menonton ulang sampai 3 kali. Dari 78 menjadi 30, dari 30 menjadi 10, dari 10 menjadi 5, dan inilah yang terbaik dari semua video:

PEMENANG LOMBA VLOG 2020

1. ICHA MUA_BELITONG
Link video: https://youtu.be/k8zUhFJClR0
Tema: Baju adat Belitung
Judul: Penelusuran Baju Adat Belitung || WAUU BELITONG || Vlog Competition Festival Tanjung Kelayang 2020 (durasi 2:59)

2. Vera Pazilia
Link video: https://youtu.be/LA9P-yUhCAE
Tema: Wisata Tanjung Tinggi, Gunung Kubing, dan Gusong.
Judul: Vlog Competition Festival Tanjung Kelayang 2020 | Diary to Tanjung Tinggi, Gunung Kubing, Gusong Dll (durasi 2:59)

3. Gery Genaldy
Link video: https://youtu.be/TrpcJxEb0H8
Tema: Keliling KV senang
Judul: Keliling Kv.senang || Vlog Competition Festival Tanjung Kelayang 2020 (durasi 2:44)

4. Eddie Cheever
Link video: https://www.youtube.com/watch?v=1qdzVMH5bxQ&t=18s
Tema: Belitung Surga Fotografi
Judul: Belitung Surga Fotografi | VLOG COMPETITION FESTIVAL TANJUNG KELAYANG 2020 (durasi2:59)

5. Oscar
Link video: https://youtu.be/waCosSIHRyw
Tema: Makan Bedulang khas Belitong
Judul: Makan Bedulang khas Belitong || WAUU BELITONG || Vlog Competition Festival Tanjung Kelayang 2020 (durasi 3:00)

Pemenang lomba Vlog WAUU Belitung sudah diumumkan oleh Dinas Pariwisata Kab Belitung pada tgl. 19 November 2020 di acara puncak festival (penutupan). Saya tidak hadir di acara pengumuman tersebut karena tgl. 19 saya sudah kembali ke Jakarta.

Selamat buat para pemenang! Sukses buat panitia atas terselenggaranya event Lomba Vlog WAUU Belitung di Festival Tanjung Kelayang 3.

Bersama Pak Rohili saat saya berkunjung ke Kantor Dinas Pariwisata Kab Belitung (Kamis, 19/11/2020)


Terima Kasih Dispar Belitung!
Saya sangat berterima kasih kepada Dispar Belitung untuk banyak hal.

Pertama, telah mempercayai saya kembali menjadi juri pada Lomba Vlog WAUU Belitung di event Festival Tanjung Kelayang Belitung 3 tahun 2020.

Kedua, telah memberikan saya akomodasi yang baik selama di Belitung, diinapkan di Hotel BW Inn, hotel yang sesuai dengan permintaan saya. Dapat kamar yang bagus, serta layanan yang baik di sana, sehingga bisa tinggal dengan nyaman bersama anak saya selama 3 hari 2 malam.

Ketiga, buat Pak Rohili yang telah menyetir sendiri, menjemput saya di Pelabuhan Tanjung Ru saat menuju hotel BW Inn di Tanjung Pandan (17/11/2020). 

Dan masih banyak hal lainnya yang saya terima, yang membuat saya sangat senang sekali menjadi bagian dari festival besar ini, termasuk oleh-oleh khas Belitung yang begitu banyak, alhamdulillah dan terima kasih.

Sukses selalu untuk Pariwisata Belitung. 

Terus bangkit di tengah wabah yang belum berlalu. Semoga event Festival Tanjung Kelayang dapat terus terselenggara dan sukses, menjadikan Pariwisata Belitung maju dan jadi yang terbaik.

Rapid Test di Bandara Soekarno Hatta, Murah dan Mudah Nggak Pakai Lama

Syarat wajib melakukan perjalanan udara di era new normal saat ini adalah membawa surat keterangan hasil rapid test yang menyatakan NON Reaktif. Bisa juga membawa hasil PCR test bila ada. Jika belum melakukan Rapid test di klinik atau di RS pilihan sendiri, Rapid Test bisa dilakukan di bandara. Biaya sangat terjangkau karena biaya Rapid Test di bandara disubsidi oleh Angkasa Pura.

rapid test di bandara
Rapid Test di Terminal 2 Bandar Udara Soekarno Hatta

Naik Pesawat Terbang ke Belitung

Ini adalah perjalanan terjauh kedua yang saya lakukan sejak pandemi merebak di Indonesia. Sebelumnya di bulan Oktober saya ke Bandung, tapi berkendara mobil bersama suami. Kali ini ke Belitung, sudah tentu harus naik pesawat. Nah, kali ini saya tidak sendiri, melainkan berdua dengan anak perempuanku.

Kepergianku ke Belitung untuk menghadiri undangan Dinas Pariwisata Kab. Belitung menjadi juri lomba Vlog WAUU Belitung. Lomba ini digelar dalam rangka event Festival Tanjung Kelayang 3 tahun 2020. Alhamdulillah ini tugas yang ke-3 kalinya saya menjadi juri di lomba yang sama pada event yang sama.

Nah, jika di event tahun 2018 saya pergi bersama suami, event tahun 2019 bersama teman-teman blogger, kali ini tahun 2020 mengajak anak. 

Di luar sana memang ada yang menyayangkan karena terlalu berani bepergian di tengah situasi masih pandemi, bawa anak pula. Ya, dari sisi saya, saya punya alasan sendiri kenapa akhirnya memilih pergi dan membawa anak. 

Insha Allah, segala aturan ketat selama bepergian saya pegang teguh dan terapkan dengan benar. Saya berusaha menjaga diri dan anak sebaik mungkin. Tentunya juga berdoa semoga Allah SWT selalu melindungi kami. Jadi, dengan mengucap BISMILLAH saya lakukan perjalanan ini dengan niat baik.


Naik Pesawat Wajib Bawa Hasil Rapid Test

Syarat ini jadi lebih mudah sejak penghapusan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) bagi para penumpang dari dan menuju Jakarta. 

Kita bebas mau Rapid Test di mana. Mau di klinik dekat rumah, di rumah sakit tempat biasa berobat, pokoknya di mana saja yang bisa melakukan rapid test, tidak masalah. Yang penting hasilnya NON Reaktif dan surat keterangan hasil rapid test  tersebut ada dan bisa dibawa saat akan melakukan penerbangan.

Hasil Rapid Test yang dapat digunakan untuk perjalanan udara berlaku dalam 14 hari paling lama. Lebih dari itu harus test ulang. Jika memiliki hasil test PCR bisa juga dibawa untuk ditunjukkan pada petugas di bandara. 

Sebagai informasi, hasil Swab PCR test wajib untuk perjalanan ke luar negeri dan ke Papua, khususnya warga bukan KTP Papua.

Jika tidak/belum melakukan Rapid Test di mana pun, kita bisa lakukan di bandara saat melakukan perjalanan. Seperti yang saya lakukan saat akan ke Belitung pada tgl. 16 November lalu, saya Rapid Test di terminal 2 bandara Soekarno Hatta.

Traveling berdua anak

Diantar suami ke bandara

Dengan ijin dan keikhlasannya aku dan anakku pergi. Terima kasih Suami!
 

Biaya Rapid Test di Bandara

Biaya Rapid Test di Bandar Udara Soekarno Hatta Rp 85.000 perorang. Tarif ini jauh lebih murah dari pada dilakukan di luar bandara.

Bulan Oktober lalu saya dan suami Rapid Test di Prodia Lab BSD. Biayanya Rp 275.000 dengan metode Serologi. Metode tersebut berbeda dengan yang dilakukan di bandara. Di lab Prodia darah diambil di lengan bagian dalam. Sedangkan di bandara darah diambil di jari. Katanya sih, metode Serologi lebih mendekati akurat jika buat test Covid-19. 

Untuk Rapid Test serupa di bandara, ada juga di RS THT BSD, biayanya Rp 150.000. Hampir 2 kali lipat biaya test di bandara. Kalau mau hemat memang tes di bandara saja. Tapi kalau malas datang terlalu cepat ke bandara agar bisa tes lebih awal sebelum keberangkatan, tes di luar saja.

Banyak orang tidak masalah bayar lebih mahal tes di luar demi menghindari kemungkinan gagal berangkat karena hasil tes ternyata reaktif. Ini ada benarnya juga. Jangan sampai sudah di bandara dan beli tiket, ternyata batal berangkat. Untuk mengantisipasi hal ini, tes bisa dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan, bahkan lebih baik sebelum beli tiket 😁

Lokasi Rapid Test di Shelter SkyTrain Terminal 2

Pembayaran Rapid Test dengan Non Tunai (cashless)

Perlu diketahui pembayaran Rapid Test di bandara tidak terima uang tunai. Semua pembayaran dengan debet atau credit card.

Jadi, jangan sampai lupa bawa kartu ATM atau Kartu Kredit. Kalau sampai nggak sengaja lupa bawa karena tertinggal atau lainnya, coba minta bantuan salah satu penumpang yang sama-sama sedang antri. Misal, dengan memberikan cash kepada orang tersebut, lalu minta tolong bayarkan via debet/kredit dengan kartu orang tersebut. Mudah-mudahan ada yang mau bantu.

Cara pembayaran cashless ini kemungkinan merupakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. 

Kasir pembayaran Rapid Test. Pembayaran wajib cashless

Tempat Rapid Test di Bandara Terminal 2

Saya terbang ke Belitung menggunakan pesawat Sriwijaya Air yang berangkat dari terminal 2. Nah, lokasi Rapid Test di terminal 2 ada di Shelter SkyTrain. 

Kemarin saya belum tahu tempat Rapid Test di mana, jadi saya dan anak diantar ke terminal keberangkatan yang berada di atas. Setelah saya tanyakan pada petugas bandara, ternyata lokasi tes ada di bawah, di Shelter SkyTrain.

Saya dan anak akhirnya turun lewat lift dengan membawa semua barang, lalu menyeberang ke stasiun sky train. Lumayan juga geret-geret 2 koper dan tas lainnya. Untunglah nggak terlalu jauh. Sementara itu suami sedang memarkirkan mobil, kami janjian ketemu di shelter.

Shelter Skytrain ada di tiap terminal di Bandara Soetta. Bisa jadi tempat rapid test di tiap shelter tersebut. Buat yang belum tahu tinggal tanya saja sama petugas di bandara, nanti diarahkan.

Petunjuk arah ke Shelter SkyTrain Terminal 2

Prosedur Rapid test di Bandara

Dalam keterangan tertulis pada tiket yang saya pegang, maskapai Sriwijaya menginformasikan agar tiba di bandara 4 jam sebelum jadwal keberangkatan, apabila hendak melakukan Rapid Test di bandara. 

Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi keterlambatan karena adanya proses tes yang dilanjutkan dengan validasi hasil test oleh petugas bandara.

Itu sebabnya saya dan anak berusaha tiba di bandara sebelum pukul 10.00WIB, 4 jam sebelum jadwal flight ke Belitung pada pukul 13.30.

Setiba di shelter skytrain, antrian tak panjang, hanya ada 5 orang sebelum saya. 

1) Pendaftaran 

Siapkan KTP dan KK bila bawa anak di bawah umur. Di sini kita akan mengisi form secara manual. Gunakan pulpen sendiri kalau ada, daripada pakai pulpen bekas orang lain.

2) Pembayaran

Siapkan kartu ATM atau credit card. Di sini petugas tidak menerima pembayaran dengan uang tunai. Serahkan form pendaftaran dan KTP.

3). Pengambilan darah.

Serahkan form pendaftaran, KTP, dan tanda bukti bayar. Pengambilan darah dilakukan di jari. Prosesnya cepat. Agak sakit buat yang takut jarum suntik. 

4). Tunggu kurang lebih 20-30 menit

Ada banyak deretan bangku buat menunggu selama hasil belum keluar. Pastikan duduk hanya di bangku yang tidak diberi dilarang duduk, supaya tetap jaga jarak dengan orang lain.

5). Pengambilan hasil Test

Jangan gunakan headset selama menunggu supaya terdengar ketika nama kita dipanggil. Ambil hasil test, periksa data kita, jika sudah sesuai langsung tanda tangan. Ambil KTP dan segeralah menuju terminal keberangkatan.

Jangan lupa bersihkan tangan dengan hand sanitizer yang tersedia di setiap meja petugas pemeriksaan Rapid test.

Aktivitas Rapid Test di Shelter Skytrain Terminal 2

Proses Pengambilan Darah untuk Rapid Test

Hasil Rapid Test saya.

Pemeriksaan Hasil Rapid Test

Ada dua pintu masuk terminal yang bisa dilalui penumpang. Saat hendak check-in saya masuk melalui pintu keberangkatan dekat lift, dari sana tidak ada petugas yang memeriksa hasil Rapid Test, jadi saya langsung ke ruang check in setelah melewati security check. 

Saat check-in petugas di counter meminta hasil rapid test. Setelah itu boarding pass baru dicetak dan diberikan kepada saya.

Setelah check-in saya keluar lagi dan pergi bersama anak dan suami untuk makan siang di luar bandara. Sekedar info, restoran di terminal 2 itu banyak tutup, hanya minimarket saja yang buka, makanya kami cari makan di luar bandara. Saat kembali, saya masuk lewat pintu lain, nah baru ada petugas yang memeriksa hasil Rapid test.

Apakah surat hasil Rapid Test kembali diperiksa dan dicap? Ternyata tidak. Karena saya sudah pegang boarding pass dan sepertinya surat hasil Rapid test saya sudah dicap oleh petugas di counter check-in.

Jadi, mau lewat pintu yang ada petugas pemeriksa atau enggak, hasil Rapid Test tetap akan diperiksa berlapis-lapis. Mulai dari pintu masuk check-in, di counter petugas check-in, hingga di jalur masuk ruang tunggu. 

Bangku penumpang dalam pesawat di era new normal masih wajib jaga jarak (bangku tengah dikosongkan)

Aplikasi eHAC dan Kartu Tanda Kesehatan

Setelah tiba di terminal kedatangan di bandara tujuan, setiap penumpang wajib mengkonfirmasi kesehatan dirinya dengan mengisi formulir digital kesehatan melalui aplikasi eHAC Indonesia.

Aplikasi ini dapat diunduh di HP Android maupun iOS. Kita tinggal mengisi data diri dengan benar sesuai KTP, lalu jawab daftar pertanyaan yang muncul dalam aplikasi dengan jujur. 

Buat yang baru pertama kali dan belum tahu tentang ini, tinggal unduh dan install di HP. Kalau tidak mau ribet dan buru-buru mau keluar terminal, isi secara manual saja. Nanti ada petugas yang akan memberikan Kartu Tanda Kesehatan berwarna kuning. Setelah diisi lalu serahkan, baru kita keluar terminal.

Saya melakukan 2 cara untuk mengkonfirmasi kedatangan saya di Belitung dan ketika kembali ke Jakarta. Sewaktu tiba di Belitung saya mengisi secara manual di kartu kuning. Saat tiba kembali di Jakarta, saya menggunakan aplikasi.

Pakai aplikasi lebih praktis, setelah mengisi, kita tinggal scan saja di komputer petugas. Dengan cara begini kita terhindar dari antrian panjang dan lama. Berikut screenshot app eHAC dari smartphone saya, dan Kartu Tanda Kesehatan yang isi sewaktu tiba di Belitung.



Pengalaman Traveling di Era New Normal

Kita belum tahu kapan pandemi ini pergi, sementara kehidupan harus terus berjalan, dan aktivitas harus terus dilakukan. Ada yang bisa dilakukan dari rumah saja secara online, ada yang harus keluar rumah dan bepergian.

Ada yang tetap menahan diri untuk tetap tidak bepergian, ada yang bepergian tiap hari, ada yang traveling sesekali saja, ada yang terpaksa traveling untuk kepentingan tertentu saja.

Kita wajib waspada tetapi tidak perlu berdebat dengan pilihan yang harus dilakukan orang lain. Doakan saja semoga setiap orang diberikan kesehatan dan keselamatan di manapun ia berada.

Ibaratnya.....

Kita sama-sama berada di laut yang sama-sama bergelombang, tapi bisa jadi kita berada di kapal yang berbeda. 

Alhamdulillah perjalanan dengan pesawat dari Jakarta ke Belitung dan sebaliknya, berjalan lancar, aman, dan selamat. Kegiatan  saya di Belitung pun sukses.

Bisa kerja sambil liburan sama anak yang sudah berbulan-bulan di rumah saja. Saya bawa ia ke Pulau Leebong, menyepi dan bergembira di sana, rasanya bahagia.



Saya tahu masih banyak orang takut bepergian. Manusiawi sekali, karena setiap orang ingin sehat dan selamat. 

Jika terpaksa bepergian, berusahalah agar benar-benar menjaga diri dengan baik. Siapkan berbagai keperluan perlindungan diri. 

- Memakai Masker

- Mencuci Tangan

- Menjaga Jarak

Pastikan diri benar-benar dalam keadaan sehat ketika hendak bepergian. Saya dan anak, sudah mempersiapkan hal ini jauh sebelum berangkat. Makan makanan sehat, menghindari semua jenis makanan yang bisa membuat sakit. Cukup istirahat dan tidak melakukan aktivitas berat. Minum suplemen, dan lain sebagainya. Semua itu demi bisa pergi dalam keadaan sehat dengan daya tahan tubuh yang kuat.

Sejak berada di terminal keberangkatan, di dalam pesawat, di terminal kedatangan, kami menghindari makan dan minum apapun. Meski tangan telah dicuci dan selalu dibersihkan dengan hand sanitizer, kami berusaha agar tidak ada apapun yang dipegang mengenai mulut, hidung dan mata, termasuk memegang makanan dan minuman. Semua kami tahan sampai berada di tempat yang benar-benar aman.

Demikianlah pengalaman saya Rapid Test di bandara kali ini, semoga informasinya bermanfaat buat teman-teman pembaca. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan dilindungi oleh ALLAH SWT di mana pun dan kapan pun. Aamiin.

Liburan di Pulau Leebong Belitung


Baca juga artikel terkait:

- Liburan di Pulau Leebong Menginap di Villa Cakra Pulau Leebong

- Standar Baru Traveling di Era New Normal Tips Traveling New Normal

- Event Festival Tanjung Kelayang 2020 Lomba Vlog WAUU Belitung 2020