Uji Nyali Berayun di Ketinggian di Bali Swing

BALI Swing -  Incredible view and exciting adventure

Bali Swing mengingatkan saya pada Lodge Maribaya Bandung yang saya kunjungi pada bulan Maret, sembilan bulan yang lalu. Tentang ayunan di tepian jurang yang bila datang saat weekend antrean untuk duduk dan berfoto sambil berayun di ketinggiannya sangat panjang. Saat di Lodge Maribaya, saya antre berdiri di tempat terbuka. Panas-panasan hampir 2 jam, dan akhirnya menyerah ketika antrean tinggal 10 orang lagi. Terlalu ramai, lelah tak dapat ditolak, naik ayunan gagal. Tapi di Bali Swing, saya tidak hanya terbebas dari antrean, tapi juga berhasil merasakan ekstremnya berayun di ketinggian.
uji nyali berayun di ketinggian
Bali SWING - Ayunan ekstrem sensasional

Liburan Bali di Hari Ketiga

Minggu (26/11/2017), hari terakhir saya dan suami liburan di Bali. Kami jalan bareng Celly dari Gama Holiday, Bayu dari Picniq Tour & Travel, dan Ci Veren dari Batam. Supir kami masih Mas Sastra dari Terimayasa Trans. Jika dua hari sebelumnya hanya saya dan suami yang diantar jalan-jalan keliling Bali, hari itu jadi berlima. Di hari terakhir, saya tak membuat daftar tempat apa saja yang akan dikunjungi. Hanya ikut kemana akan diajak. Dua hari sebelumnya puas beredar di Bedugul dan sekitarnya. Satu hari sebelumnya seharian di Nusa Penida. Saya pikir, hari ketiga biarlah dibawa kemana saja.

Saya sempat mendengar Celly menyebut Ubud. Hmm…kalau ke Ubud sampai Gianyar kami sudah pernah. Dulu ke Tegalalang, Gunung Batur, Danau Batur, sampai Pura Tirta Empul. Sedangkan Ci Veren ingin ke Tanah Lot. Sama, itu juga kami sudah pernah. Tapi tak apa, siapa tahu kunjungan yang kedua dapat suasana berbeda. Nah, biar semua tempat itu kesampaian, pagi sampai siang kami ke arah pegunungan dulu, sorenya baru ke arah pantai. Apakah semua rencana terwujud? 


Baca juga : Terpikat Pesona Nusa Penida, Permata Tersembunyi Bali yang Wajib di Kunjungi

Wahana di Bali Swing

Bali Swing Objek Wisata di Ubud

Tujuan pertama kami Bali Swing! Lho kenapa jadi ke sini? Sempat jadi tanda tanya sih. Tapi waktu dibilang mau main ayunan yang serunya kebangetan, saya jadi antusias.

Ketika sampai, saya masih belum yakin betul akan menikmati keseruan macam apa di Bali Swing. Memang sudah tahu bakal main ayunan, tapi ayunan yang bagaimana? Suasananya seperti apa? Setelah masuk lobi, melihat dari balik jendela yang menghadap ke bagian belakang, barulah dapat pencerahan. Ada pemandangan lembah dengan sungai berarus deras, bukit dengan pohon-pohon tropis yang hijau, serta wahana ayunan yang tak biasa. Yes! Ayunan itulah yang akan digunakan untuk merasakan sensasi berayun di ketinggian sambil menikmati pemandangan alam asri yang ada disekitarnya.

Bali Swing terletak di Desa Bongkasa. Berdekatan dengan pariwisata Ubud. Berjarak sekitar 24 km dari Denpasar. Sedangkan dari pusat kota Ubud berjarak sekitar 13 km. Jika melakukan perjalanan tour ke arah Ubud atau dengan tujuan Kintamani dari arah bandara atau Denpasar, letaknya searah sehingga tidak banyak menyita waktu jika mampir sejenak menikmati sensasi permainan ayunan yang disuguhkan di Bali Swing.


Baca juga : Liburan Romantis Penuh Privasi di Mayaloka Villa

Wisata Bali Swing

Bali Swing Bukan Ayunan Biasa

Seperti yang saya ceritakan di awal, Bali Swing ini mengingatkan saya pada Lodge Maribaya. Serupa tapi tak sama. Ini bukan hendak membandingkan, sekedar menginformasikan bahwa ayunan di Bali Swing tergolong ekstrem. Talinya diikat di pohon kelapa. Pohon kelapanya diam saja (iyalah, masa jalan-jalan sendiri :p), ayunannya yang bergerak melambung tinggi dan jauh. Didorong oleh kekuatan tenaga manusia. Kalau di Lodge Maribaya kebalikannya. Ayunannya diam saja. Besi tempat tali ayunan diikat itu yang bergerak. Jadi, ayunannya tidak berayun kencang. Orang yang duduk tidak merasakan sensasi melambung. Hanya sensasi berada di ketinggian saja.

Di Bali Swing ada 5 ayunan dengan ketinggian mulai dari 5m, 10m, 15m, 20m dan 78m. Berayun dengan ketinggian tersebut tentu memerlukan keberanian dan nyali yang cukup. Jangan kira ayunan pendeknya sama seperti ayunan yang biasa dimainkan saat kecil. Sepanjang-panjangnya ayunan yang pernah saya naiki saat kecil, tetap lebih panjang yang di Bali Swing ini. Ayunannya juga bukan terletak di tanah datar, melainkan di kemiringan bukit. Nyeremin nggak? Iyalah. Karena itu untuk naik ayunan ada syarat dan ketentuannya. 


Baca juga: Pulau Leebong Permata Belitung nan Memesona

Bali Swing bukan ayunan biasa

Syarat dan Ketentuan Bermain Ayunan

Bagi pengunjung yang akan bermain ayunan, wajib mengisi formulir pendaftaran yang berisi sejumlah pertanyaan penting terkait kesehatan, baik jasmani maupun rohani. Tiap pertanyaan harus dijawab dengan jujur. Jangan sekali-kali membuat keterangan palsu, apalagi alamat palsu, nanti Ayu Ting Ting nyariin tahu rasa lho 😃 Ya, isilah dengan benar. Bahkan kalau Anda pendatang dari luar Bali, harus menyebutkan nama hotel dan nama agent travel yang meng-handle seluruh perjalananmu selama di Bali, lengkap dengan nomor telpon yang bisa dihubungi. Gunanya buat jaga-jaga kalau ada sesuatu tak diinginkan terjadi, maka pihak Bali Swing tahu siapa yang akan dihubungi pertama kali. Bagi Anda yang fobia pada ketinggian, serta punya kelainan jantung, tentu permainan ini tidak disarankan.

Mendaftar dan mengisi formulir

Harga Paket SWING dalam USD

Setelah mengisi formulir pendaftaran, selanjutnya melakukan pembayaran. Jika masuk saja untuk duduk-duduk dan bersantai sambil menikmati pemandangan, atau memotret teman/pasangan yang akan bermain, cukup membayar tiket masuk saja sebesar Rp 25.000,- Kalau mau sama makan tanpa main apa-apa tinggal bayar Rp 66.000,- per orang sudah bisa makan sepuasnya di kafe Bali Swing.

Jika ingin membeli paket SWING, biayanya USD 30.00 per orang atau sekitar Rp 460.000,- sudah termasuk semua wahana ayunan, snack tradisional, minuman dingin, dan makan siang sepuasnya. Bermain ayunan di Bali Swing tidak ada batas waktu. Bisa bebas pakai sepuasnya, bisa menikmati satu persatu dari sensasi ayunan yang ditawarkan selama masa beroperasi dari jam 08.00-17.00 WITA. Tapi tentunya harus bergantian dulu dengan yang masih mengantre. Ya kali dari pagi sampai sore nempel aja di satu ayunan, itu namanya bukan main, tapi tidur dan menetap :p

Pembayaran bisa dilakukan dengan cash, debet card, maupun credit card (visa/master). Setelah melakukan pembayaran, tangan akan dicap. Cap tersebut akan diperiksa oleh petugas di masing-masing wahana.


Baca juga: Liburan Asyik di Belitung Bersama Picniq Tour & Travel

Tempat pendaftaran dan pembayaran paket aktivitas

Standar Keamanan Bermain Ayunan

Saya, Bayu, dan Celly main ayunan. Mas Arif dan Ci Verren tidak. Mas Arif mau motret saja katanya. Ci Verren pun sama. Padahal saya penasaran lho ingin lihat Mas Arif main ayunan. Seperti apa Mas Arif main ayunan? Yang nggak gimana-gimana sih. Nggak bakal gemetar apalagi teriak heboh seperti saya 😄😄 Lha wong dia terjun dari atas helikopter ke laut saja pernah. Lulus ujian sea survival dengan nilai baik. Masa main ayunan takut? Ya gak lah.

Letak ayunan dan tempat bersantai ada di bawah, begitu juga kafenya. Kami harus turun dulu, lewat tangga. Pengunjungnya didominasi oleh turis asing. Kebanyakan turis Asia. Para pengunjung wanita tampak berdandan cantik. Pakai dress berbagai model dan warna, bagai hendak ke pesta. Tampaknya mereka sengaja berdandan gaya untuk keperluan berfoto. 

Asyik berdua di Bali Swing 😗

Yang tua nggak kalah berani sama yang muda-muda 😍

Berayun di ketinggian memang bukan sesuatu yang biasa. Selain sensasi menikmati pemandangan dari ketinggian, juga dapat menghasilkan foto unik dan berbeda. Ngeri sih iya, apalagi buat yang takut ketinggian, pasti gemetar. Saya saja gemetar karena takut jatuh. Kebayang menggelundung ke sungai yang ada di bawahnya, serem. Tapi tenang, Bali Swing bukan objek wisata biasa yang tak menomorsatukan keselamatan. Setiap wahana ada standar keamanannya.

Untuk ayunan paling panjang, perlengkapan keselamatan yang dikenakan paling lengkap. Sedangkan yang paling  pendek hanya menggunakan tali yang diikatkan di pinggang. Jika ayunan paling panjang dijaga dan diawasi oleh 4 petugas. Maka ayunan paling pendek hanya dipegang oleh satu petugas.

Bersiap meluncur di udara dengan AMAN!

Uji Nyali Berayun di Ketinggian

Saatnya main ayunan. Kami mendahulukan ayunan paling tinggi dan panjang karena saat itu antreannya paling sedikit. Padahal ya, gara-gara duluan main ayunan yang paling panjang, ayunan lain yang lebih pendek jadi tidak terasa ngeri lagi. Jadi biasa banget. Tipsnya buat kalian, mulai dulu dari ayunan yang pendek, kemudian yang agak panjang, terakhir baru yang paling panjang dan tinggi.

Mengenai berayun di ketinggian. Asli saya berdebar-debar lho. Setelah dipasangkan perlengkapan keselamatan di badan, saya diminta duduk di papan ayunan. Badan menghadap ke bukit di seberang sana. Hamparan hutan yang di bawahnya ada lembah dan sungai berarus deras. Wuoow. Dalam sekejab terbitlah ngeri! Tapi saya tidak mau mundur. Maju terus pokoknya. Ditanya sudah siap apa belum, saya iyakan saja. Siap! Bismillah.

Tiba-tiba si mas-mas itu teriak kompak:
“Bali swiiiiiiing”.

Ayunan didorong sekuat tenaga. Wuuuuuus! Ayunan
meluncur di udara, melambung jauh dan tinggi, tak terkendali. Nyawa seakan melayang seketika! Mata langsung terpejam takut. Satu huruf terucap panjang dari mulut: “Aaaaaaaaaaaaaaaaaa…..” 😱😱😱😱😱😱

Tiap ayunan meluncur ke depan, saya pasti teriak dengan mata terpejam. Hal itu terjadi sampai 4  kali. Yang bener kan harusnya mata dibuka. Ini malah kebalik 😄😄 Tapi untunglah cepat sadar, berikutnya berani buka mata lebar-lebar walau jantung rasanya seperti mau copot. Tapi memang benar, melihat pemandangan alam sekitar sambil berayun di ketinggian itu sesuatu sekali 😍😍

Si mas penjaga di sisi kiri terus mengamati saya dari samping. Mungkin memantau kapan saya perlu diselamatkan dan diturunkan dari ayunan 😂😂 Sementara dari sisi kanan ada Mas Arif yang sibuk memanggil agar saya menengok ke kanan, buat di foto! Haaa…diantara kesibukan menata hati dan jantung, harus sibuk pula menata senyum. Sungguh terlalu, mengacaukan perasaan.

Melambung tinggi sambil menikmati panorama pedesaan Bali

Spot Foto Batu dan Sarang Burung

Setelah menggila di ayunan, kami pindah ke Batu, spot foto berlatar keindahan alam perbukitan. Perlu lebih sabar saat ingin berfoto di Batu yang letaknya agak di bawah ini. Di sana tidak ada pohon, lumayan panas karena saat itu sinar matahari sedang tajam-tajamnya. Petugas penjaga Batu sampai harus menyiramkan air ke batunya biar yang pada foto tidak kepanasan. Di spot foto batu, orang-orang yang foto nggak bisa sebentar, segala pose dicoba. Dari duduk, berbaring, sampai loncat-loncat. Selama belum puas, fotonya diulang terus. Apalagi saya lihat cewek-cewek yang dandan kayak mau ke pesta itu memang niat banget mau foto. Antreannya sih sedikit, berfotonya itu yang lama. Ya sudah disabarin saja. Antrenya juga nggak sampai berjam-jam. Paling 10-15 menit. Sambil antre bisa sambil minum minuman dingin dan mencicipi kue tradisional gratis yang sudah disediakan.

Kalau mau foto-foto kece lagi, bisa coba di sarang lucu. Duduk berduaan dalam sarang, di tepian di atas lembah dengan pemandangan yang menakjubkan, asyiknya. Fotonya sambil ciuman mesra gitu sama pasangan (suami/istri) bakal wow deh fotonya hehe. 

Spot foto di tepian jurang

Pose duduk oke

Pose lompat di atas batu juga oke-oke saja 😂

Makan Siang Sepuasnya Prasmanan Bali

Jam 12 kami stop main-main. Masuk kafe langsung makan. Kafenya dekat dengan wahana ayunan. Makan jadi bisa sambil melihat orang-orang berayun. Menu makanan Bali disajikan prasmanan. Kami boleh ambil dan makan sepuasnya. Bagi yang tidak membeli paket (hanya masuk dengan tiket Rp 25.000,-) harus bayar dulu sebesar Rp 66.000,-/orang. Pelayannya akan memeriksa cap di tangan. Kalau ada tanda cap, tidak akan ditagih. 

Menu makanan Bali yang disajikan terdiri dari olahan ayam, telur, tahu, tempe, sayur, dan sambal. Di sini, meskipun banyak tamu asing yang datang, kafe tetap menyajikan menu-menu tradisional Bali, bukan internasional yang familiar dilidah-lidah orang asing. Bagus juga sih, biar pada terbiasa dengan makanan Indonesia.

Prasmanan Bali Swing

lunch bali swing
Makan siang di Bali Swing

Kafe Bali Swing - Makan siang sambil nonton orang main ayunan

Nonton Barong Lewat

Ketika hendak meninggalkan Bali Swing, tiba-tiba jalan di depan Bali Swing dan sekitarnya ditutup untuk sementara waktu karena ada Barong lewat. Menurut info yang saya dapat dari warga setempat, barong tersebut keluar dari Pura untuk ‘penyegaran’. Kegiatan ini hanya berlangsung setahun sekali. Barong di ajak keliling ke beberapa desa, diikuti oleh para umat Hindu dan beberapa pemimpin agama. Nah, lewatnya barong dan rombongan inilah yang membuat kami tertahan di Bali Swing. Mungkin sekitar 30 menit kami menunggu sampai barong lewat. Senang bisa menyaksikan barong lewat. Kegiatan tak terduga yang menambah pengetahuan saya tentang tradisi umat Hindu di Bali. Selanjutnya kami menuju Desa Penglipuran di Bangli.

Cerita liburan Bali berlanjut pada tulisan lainnya yang akan diposting setelah ini. Tentang Desa Penglipuran di Bangli, Pura Taman Ayun di Mengwi, Danau Bedugul, Pura Alun Datu Beratan, dan cerita kuliner selama di Bali.

Persembahan untuk barong
 
Bukan barong 😃

Menanti barong lewat

Barong

Barong keliling desa

Wanita Bali mengikuti perjalanan barong keliling desa

Tempat Rekreasi Trend dan Hits di Bali

Ayunan yang disediakan di Bali Swing cocok sekali bagi siapapun yang menyukai tantangan dan wisata alam. Sensasi melayang di udara seolah terbang bebas seperti burung walet, membuat adrenalin terpacu, meninggalkan kesan tersendiri. Daya tarik wahana ayunan ini tidak hanya pada saat memacu degup jantung di atas ketinggian, tetapi juga pemandangan indah yang ditawarkan di saat meluncur di udara berupa lembah sungai Ayung, petak-petak sawah yang menghijau, bahkan langitpun terasa lebih dekat, semua menjadi suguhan menarik sambil berayun di ketinggian. Momen yang tidak akan terlupakan, apalagi diabadikan dalam bentuk foto selfie atau video, jadi kenangan liburan yang menyenangkan.

Tempat rekreasi semacam Bali Swing ini kini sedang trend dan hits. Sepertinya hampir tiap daerah ada. Di Bali sendiri ada sejumlah objek wisata yang sengaja menempatkan ayunan sebagai ikon suatu tempat, yang menjadi ciri khas sendiri dan diminati oleh para kawula muda untuk wisata foto selfie dan eksis di medsos. Bali memang tidak pernah kekurangan tempat untuk rekreasi, sejumlah objek wisata baru bermunculan melengkapi liburan sehingga wisata jadi tidak pernah membosankan.

uji nyali berayun di ketinggian

Satu-satunya ayunan bukan diikat di pohon kelapa

Beragam Pilihan Aktivitas

Bali Swing buka pada bulan Januari 2017. Aktivitas yang ditawarkan bukan ayunan saja, tetapi bisa juga menikmati rekreasi petualangan lainnya yang disediakan diantaranya rafting di sungai Ayung, wisata naik Gajah, Quad Bike, wisata naik gajah dan juga safari tour menikmati keindahan air terjun dengan mobil VW safari. Bali Swing buka dari pukul 08.00 – 17.00 wita.

1.Swing
Lima ayunan tunggal 5m, 10m, 15m, 20m dan 78m. Waktu berayun dan jumlah pemakai tidak terbatas . Harga: 35.00 USD per orang termasuk biaya masuk, semua aktivitas, counter snak dan minuman, dan makan siang prasmanan. USD 2.00 - biaya masuk, termasuk minuman ringan dan kue khas Bali. USD 33 - paket semua aktivitas, open bar dan prasmanan Bali.

Swing

2.Exciting Rafting & swing
Arung jeram di sungai Ayung dalam dua jam dengan pemandu profesional.  Menikmati suasana dan bentang alam dari sungai Ayung dan bermain ayunan setelahnya. Harga: USD 70.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu.

Rafting - Photo by baliswing.com

3.Lovely ELEPHANT PARK & swing
Menunggang gajah dan main ayunan. Harga: USD 110.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu.

Photo baliswing.com

4. Have fun with QUAD & swing
Naik ATV selama 2 jam menyaksikan keindahan pedesaan Bali. Bermain ayunan setelahnya. Harga: USD 99.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu.

Quad - Photo baliswing.com

5.See real Bali with ELECTRIC BIKE & swing!
Bersepeda di pedesaan dan bermain ayunan setelahnya. Harga: USD65.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu.

Electric bike - Photo baliswing.com

6. VW & Waterfall & Swing
Romantic trip an OLD VOLKSWAGEN CABRIO to amazing WATERFALL & swing. Harga: USD 65.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu. 

Photo Baliswing.com

7. Unforgettable TUBING & swing
Tubing 1,5 jam di Sungai Ayung dan semua paket aktivitas Bali Swing. Harga: USD 65.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu.

Tubing - photo baliswing.com

BALI SWING 
Jl. Dewi Saraswati, 80352 Bongkasa Pertiwi
Kapubaten Bandung, Bali (Banjar Tegal Kuning)
www.baliswing.com


INFO: 
🔘 Keliling Bali 24-26 November 2017, saat Gunung Agung sedang bergejolak. Alhamdulillah kegiatan pariwisata saat itu tetap berjalan dengan baik. Wisatawan mancanegara dan domestik tetap ramai. Bali masih aman 👍
🔘 Paket Wisata Bali PICNIQ Tour & Travel www.yourpicniq.com CP: Jeffry HP: 081949555588
🔘Tranportasi selama di Bali: Terimayasa Trans www.terimayasatransbali.com CP. Terimayasa HP: 081338090517 Telp. 0361-282158.
🔘 Penginapan selama di Bali via Panda Tour & Travel CP. Silviana Chandra HP. 0818-09775007 Email: panda.tourstravel@gmail.com
🔘 Paket Wisata Bali Gama Holiday www.gamaholiday.com


. . .

Terpikat Pesona Nusa Penida, Permata Tersembunyi Bali yang Wajib Dikunjungi

Journey Nusa Penida Island

Nusa Penida merupakan salah satu destinasi utama di Bali. Pulau ini terkenal dengan pantai-pantainya yang masih alami, tebing-tebing spektakuler, dan panorama perbukitan. Nusa Penida kini tidak hanya jadi favorit bagi wisatawan lokal, tetapi juga primadona bagi wisatawan mancanegara. Cita-cita saya menyambangi Nusa Penida sudah ada sejak lama, tepatnya seusai mengunjungi Pulau Menjangan di Taman Nasional Bali Barat pada tahun 2015 lalu. Guide saya waktu itu Dwi, merekomendasikan Nusa Penida sebagai destinasi wajib kunjung jika kembali berlibur di Bali. Katanya, rugi sering ke Bali tapi tidak pernah ke Nusa Penida! Wow, menggoda sekali bukan? Oke, sejak itu Nusa Penida saya masukkan dalam daftar wajib kunjung. Alhamdulilah bulan November 2017 ini terealisasi. Inilah catatan perjalanan saya ke Nusa Penida bersama suami, travelmate paling asyik tiada dua. 


Tebing Spektakuler Nusa Penida
Broken Beach - Pesona Nusa Penida Bali

Berangkat ke Nusa Penida dari Sanur

Titik kumpul menuju Nusa Penida terletak di Pantai Sanur, pantai paling terkenal di Bali sebelum Pantai Kuta menjadi buah bibir dunia. Dari pantai Sanur inilah kapal yang akan mengantar kami ke Nusa Penida berangkat. Selain dari Sanur, Pulau Nusa Penida juga bisa ditempuh dari Benoa dengan menumpang Quiksilver/Balihai, dari Kusamba dengan menumpang Jukung, dan dari Padangbai dengan menumpang Kapal Boat yang jarak tempuh +/- 1 jam perjalanan.

Pagi itu cuaca sangat cerah. Matahari bersinar terang. Suasana hati pun senang. Pantai Sanur terasa indah dalam pertemuan pertama. Yup, ini pertama kalinya saya melihat Pantai Sanur sependek 4 kali pernah berkunjung ke Bali. Sambil menunggu peserta lain yang belum tiba, kami melihat-lihat suasana di pantai.  Orang-orang yang berenang, kios-kios dagang, kendaraan yang memenuhi tempat parkir, kapal-kapal cepat di dekat pantai, hingga para wisatawan yang lalu lalang, semua mengisi pemandangan pagi di Pantai Sanur.

Seperti biasa, Bali tak pernah sepi oleh wisatawan mancanegara. Di Pantai Sanur pagi itu pun begitu. Jumlah mereka bahkan jauh lebih banyak dari wisatawan Nusantara. Semua berbaur, sama-sama bersiap menuju Nusa Penida, melihat surga tersembunyi di ujung Tenggara Pulau Bali.  


Sanur

Informasi Jadwal Kapal ke Nusa Penida

Kios dagang di Pantai Sanur
Pantai Sanur Bali
Wisatawan yang akan menyeberang ke Nusa Penida di Pantai Sanur
Basah-basahan dulu naik kapalnya, belum ada dermaga

Menyeberang ke Nusa Penida Naik Angel Billabong Fast Cruise

Pukul 9.00 WITA kapal cepat bernama Angel Billabong Fast Cruise siap untuk berangkat. Tak ada dermaga, kami harus berjalan ke pantai hingga beberapa meter ke laut untuk menaikinya. Kaki basah, terendam air hingga paha. Kami memanjat buritan kapal dengan sedikit usaha, dibantu oleh tangan-tangan kekar awak kapal. Barisan bangku jok hadap depan di dalam kapal jadi tempat duduk yang nyaman walau agak sempit. Beberapa bule lebih memilih berdiri ketimbang duduk. Ada sih yang duduk, tapi posisi badannya agak miring karena kakinya menyamping. 35 menit pelayaran mungkin pegal dalam posisi badan seperti itu terus. Tapi saya percaya kondisi ini bukan yang nyusahin banget. Tetap bisa dibawa enak.

Kapal ke Pulau Nusa Penida berangkat hampir tiap jam dengan 9 kali jadwal keberangkatan. Mulai dari pukul 7 pagi sampai 16.30 WITA. Waktu tempuh sekitar 35 menit, terbilang singkat. Jika berangkat secara mandiri (tanpa menggunakan jasa tour), harus mengurus tiket terlebih dahulu. Kemarin saya pakai jasa Terimayasa Tour. Transportasi dari penginapan ke Sanur, tiket kapal, makan, transportasi, dan guide selama di Nusa Penida semua sudah diurus. Saya dan suami tinggal santai menikmati perjalanan.  


Suasana di atas Angel Billabong Fast Cruise

Suasana di dalam Angel Billabong Fast Cruise

Happy face - Bli Terimayasa, Vincent, Santy, Celly, dan aku 💙

Dengan travelmate kesayangan


Pulau Nusa Penida Surga Tersembunyi di Ujung Tenggara Pulau Bali

Cuaca bagus, laut tenang, perjalanan naik kapal lancar jaya. Ada dermaga apung dekat Pelabuhan Toyapakeh yang mempermudah kami naik ke daratan. Tidak harus berbasah-basah seperti ketika berangkat. Para pria menyambut cepat, mendekat sambil menawarkan jasa sewa kendaraan, dari motor hingga mobil. Keadaan di luar sangka, Pulau Nusa Penida ternyata berpenduduk (saya memang mengosongkan pengetahuan saat ke sini). Terdapat hotel dan rumah makan, serta akses menuju spot-spot wisata yang bisa dilalui motor dan mobil. Mau kemana pakai apa mudah. Mereka yang datang dengan rombongan bisa sewa mobil. Kalau berdua saja, naik motor tampaknya bakal seru. Apalagi berdua pasangan, bisa menjelajah dengan romantis.

Sebelum memulai perjalanan keliling Nusa Penida, memang ada baiknya tahu lebih dulu apa saja yang bisa dikunjungi. Buat yang baru pertama ke Nusa Penida, brosur wisata yang dibagikan oleh para pria penjual jasa sewa mobil bisa diambil gratis. Buat dibaca baik-baik biar tidak ada tempat yang kelewat, apalagi kalau jalan secara mandiri. Daripada nyasar tak tentu arah, lebih baik punya panduan. Untuk kami, mobil yang disediakan sudah dilengkapi supir sekaligus pemandu yang lihai.

Marine activities di Nusa Penida di antaranya Bukit Teletubies, Kelingking Beach, Angel Billabong, Broken Beach, Crystal Bay, Atuh Beach, Manta Point, Mola Mola. Itu saja? Tunggu, masih ada lagi nih, di antaranya: Gua Giri Putri, Pura Paluang, Tembeling Water Spring, Guyangan (mata air), Pantai Suwehan, Pantai Banah, Jembatan Kuning Lembongan, Gala Gala Underground House, Seganing Waterfall, Pulau Seribu Nusa Penida. Nah, banyak kan? Tak cukup sehari untuk mengunjungi semuanya. Perlu menginap beberapa hari di Nusa Penida. Bahkan perlu berminggu-minggu jika ingin lebih puas. Untuk one day tour seperti kami, hanya tiga tempat yang dikunjungi. Itu pun berkejaran dengan jadwal kapal kembali ke Sanur. Kalau mau tiga tempat kelar dalam sehari tanpa terburu-buru, harus berangkat sangat pagi dari Sanur. Paling tidak ikut kapal pertama yang jam 7.
pelabuhan toyapakeh
Berlatar dermaga apung di Nusa Penida, bareng bli Terimayasa 😍

Suasana di Pelabuhan Toyapakeh
 
Ini tempat-tempat yang wajib dikunjungi di Nusa Penida

Bertualang Seru di Nusa Penida

Pantai Kelingking jadi destinasi pertama yang kami tuju. Pantai yang terletak di Dusun Karang Dawa, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida bagian Barat ini merupakan primadonanya Nusa Penida. Menurut para pejalan yang pernah ke sini, tidak afdol datang ke Nusa Penida tanpa menyaksikan langsung keindahan Pantai Kelingking.

Topografi Nusa Penida berbukit dan bergelombang, naik turun dan berkelok-kelok. Kami menghabiskan waktu 1 jam perjalanan bermobil dari Pelabuhan Toyapakeh untuk mencapai Pantai Kelingking. Mobil tak selalu bisa dibawa ngebut karena jalannya tidak selalu mulus, juga sempit. Jika berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan harus melambat dan pandai-pandai berbagi jalan. Di beberapa titik jalur yang dilalui berada di sisi jurang terjal, bikin tegang. Kondisi ini tidak hanya terjadi saat dalam perjalanan menuju Pantai Kelingking, tapi juga saat menuju Angel Billabong dan Broken Beach yang terletak di Banjar Sumpang, Desa Bunga Mekar, pesisir Barat Nusa Penida. Kalau bukan supir handal yang sudah terbiasa melewati medan tersebut, tentu deg-degan terus sepanjang jalan.

Sewa mobil nyetir sendiri boleh saja, tapi tidak disarankan. Jika tetap nekat, kuasai medan dengan baik. Kalau naik motor, kuatkan stamina dan pelajari rute dengan benar. Banyak lho wisatawan asing yang motoran. Bukan hanya cowok, cewek juga ada, nyetir sendiri pula. Salut.

Meskipun kadang tak nyaman, tapi pemandangan yang menemani selama perjalanan sangat menyenangkan untuk dinikmati. Hutan kelapa, ladang jagung, suasana alami pedesaan, dan bukit-bukit hijau yang menyejukkan mata. Sebuah pemandangan yang tidak saya lihat setiap hari jika berada di ibukota. Membuat segala lelah jadi tak terasa, apalagi jika sudah melihat pesona pantai-pantainya, semua terbayar lebih dari lunas! 


Naik mobil ke lokasi wisata di Nusa Penida

Jalannya turun naik, berkelok-kelok, tapi kita enjoy aja yaaaa
Panorama hutan dan perbukitan Nusa Penida

Ladang jagung di mana-mana

Pohon Cinta Mati Nusa Penida Spot Foto Unik di Pantai Kelingking

Kami sampai di Bukit Karang Dawa yang berhadapan langsung dengan laut lepas. Di sinilah lokasi Pantai Kelingking berada. Pantainya tidak langsung kelihatan dari tempat parkir. Kami harus jalan kaki dulu sekitar 2 menit menuruni bukit, berdiri di bibir tebing, baru bisa lihat. Jika ingin menjejakkan kaki di pantainya, harus menuruni tebing tegak lurus setinggi ratusan meter. Kalau saya, jangankan turun, melihat dari atas tebing saja jantung seperti mau copot. Antara takjub dan ngeri.

Sebelum melihat Pantai Kelingking, kami diajak ke Pohon Cinta Mati dulu, atau biasa disebut Kayu Cinta Mati Nusa Penida. Letaknya beberapa langkah saja dari tempat parkir. Pohon yang berdiri di atas bukit Karang Dawa ini hanyalah sebatang pohon yang mati dimakan usia, berupa kayu yang terlihat rapuh. Meskipun terlihat rapuh tapi mampu menopang orang yang naik ke atasnya. Kami naik bergantian, pakai tangga kayu. Ada sensasi berbeda yang saya rasakan ketika melihat pemandangan dari atas pohon. Seolah segalanya jadi lebih luas, diri jadi lebih bebas, pemandangan yang terlihat jadi lebih mengagumkan. Tapi yang pasti, besarnya rasa takjub bercampur jadi satu dengan rasa ngeri tiap kali melihat jurang menganga di bawahnya. Memotret di sini bukan hanya menghasilkan foto unik, tapi juga berbeda dengan latar belakang panorama alam yang menakjubkan.

Di sekitar Pohon Cinta Mati ada beberapa warung sederhana yang menjual makanan, minuman kemasan, dan kelapa muda. Kita bisa duduk-duduk di warung itu sambil memesan makanan/minuman, dan tentunya sambil menikmati pemandangan indah yang terhampar gratis untuk dinikmati berlama-lama. Belum ada kafe modern seperti yang biasa dijumpai di Pulau Bali. Untuk urusan BAK/BAB, di sini telah tersedia toilet. Selanjutnya, ayo kita lihat Pantai Kelingking.
Sensasi berbeda melihat panorama dari atas pohon cinta mati

Pohon yang dinaiki tidak semengerikan yang dibayangkan, bukan? 😆
 
Warung-warung di Bukit Karang Dawa, di lokasi Pantai Kelingking

Wisatawan asing di Pantai Kelingking

begitu tenang, begitu nyaman, begitu indah

Pantai Kelingking Primadona Nusa Penida

Highlight utama penanda Pantai Kelingking adalah tebing menyambung dengan tanjung berbentuk seperti kelingking. Dengan latar tebing berbentuk kelingking inilah biasanya para wisatawan berfoto. Foto yang kemudian banyak tersebar di dunia maya dan menjadi viral, sehingga banyak yang ingin melihatnya langsung.

Menurut saya bentuk tebingnya lebih mirip kepala hewan purba Tyranosaurus. Ada yang bilang bentuknya menyerupai ikan paus. Apa pun itu, tebing yang terbentuk secara alami karya Tuhan Sang Maha Pencipta ini amat mengagumkan. Memiliki keunikan tersendiri dan tidak mudah dicari di tempat lainnya di Indonesia. Katanya, di luar negeri ada yang mirip. Namanya Navagio Beach, terletak di Yunani. Secara bentuk memang mirip, tapi pantai Navagio lebih sempit, karangnya pun agak terbelah rata. Gugling deh


Berfoto dengan latar Tebing Karang Dawa dan Pantai Kelingking

Tebing berbentuk kelingking yang menjorok ke laut dinamakan Tebing Karang Dewa atau Tebing Paluang. Tebing ini menjadi pembatas antara dua pantai, Pantai Kelingking di sebelah kanan dan Pantai Paluang di sebelah kiri. Pengunjung tidak bisa berjalan di atas Tebing Karang Dewa, tapi bisa melihat keindahannya dari atas Bukit Karang Dewa. Juga bisa berfoto dengan latar tebing dan pantai yang ada di bawahnya dari puncak tebing di sisi Pura Paluang. Sebuah pemandangan yang tidak mudah ditemukan di tempat wisata lain. Berfoto dengan background tebing Karang Dawa yang menjadi ciri khas pantai Kelingking tentu sebuah keharusan.

Pantai Kelingking sering juga disebut Kelingking Secret Point, spot yang terkenal untuk diving yakni Manta Point. Saya, jangankan diving untuk bertemu manta, berdiri di bibir  tebingnya saja sudah luar biasa takjub, sekaligus ngeri. Katanya ada akses untuk turun, tapi saya tak melihatnya. Jika melihat pun, belum tentu berani turun. Kalau tergoda ingin menikmati pantai Kelingking nun jauh di bawah sana, bisa dengan naik speedboat dari Toyapakeh atau Crystal Bay. Pantainya elok berpasir putih, tak henti dibelai ombak dengan buih-buih putih di antara gradasi air laut hijau turkois dan biru gelap. Sangat menawan. 


Pantai Paluang di bawah sana. Menakjubkan!

Pantai Kelingking di bawah sana. Amazing!

Tebing-tebing spektakuler di Bukit Karang Dawa

Pinggiran tebing Bukit Karang Dawa hanya dipasang pebatas berupa bambu yang diikat tali tambang. Pengaman yang tidak aman. Sekedar penanda batas aman saja. Bukan sekuat beton yang memagari tebing-tebing di Uluwatu. Karena itu, bagi siapa saja yang sedang berada di sini, sangat perlu berhati-hati. Tergelincir atau terpeleset sedikit taruhannya nyawa. Pentingkan keselamatan.

Di tebing Pantai Paluang terdapat Pura Paluang atau yang lebih dikenal Pura Mobil. Dinamakan demikian karena pelinggih di pura ini berbentuk mobil. Menurut cerita, pelinggih mobil ini dibangun karena dulunya masyarakat sekitar sering mendengar deru suara mobil dan klakson mobil. Padahal saat itu belum terdapat mobil disana. Saya hanya melihat-lihat pura ini dari luar karena saat itu tiba-tiba gerimis dan saya buru-buru naik bukit kembali ke mobil bersama rombongan untuk melanjutkan ke objek wisata berikutnya, Angel Billabong dan Broken Beach.


Together is more fun!
Angel Billabong Nusa Penida Kolam Tersembunyi Yang Eksotis

Gerimis telah usai. Siang kembali cerah. Perjalanan dilanjutkan selama 30 menit menuju Banjar Sumpang, Desa Bunga Mekar, pesisir Barat Nusa Penida. Sesampainya di lokasi, mobil diparkir di atas bukit, hanya beberapa meter saja dari jurang di pinggir laut.  


Dari parkiran kami masih harus jalan kaki menuruni tebing sekitar 10 menit. Yang membuat senang, di sini sudah dibangun jalan turun berupa anak tangga semen. Turun jadi mudah meskipun cukup curam. 

Menuruni bukit, jalan pinggir tebing, menuju Angel Billabong

Angel Billabong Nusa Penida adalah salah satu tempat tersembunyi yang mengagumkan di Nusa Penida. Ciri khasnya berupa kolam alami yang sangat cantik dan mungkin belum tentu dapat ditemukan di tempat lain. Kolam eksotis ini berciri khas artistik dan berbatu karang berwarna hijau kuning. Bentuknya mirip seperti kolam pemandian, karena antara kolam dan pantai terpisah. Angel’s berarti bidadarinya Nusa Penida, dan Billabong dalam bahasa Inggris berarti ujung dari sebuah sungai yang buntu. Tapi celah panjang di antara dua tebing batu karang ini bukanlah muara sungai.

Angel’s Billabong terbentuk secara alami karena air laut yang mengalir masuk terperangkap, dan membentuk sungai buntu. Aliran air yang berada di antara dua tebing karang langsung bertemu dengan lautan lepas. Air kolamnya sejernih cermin, memperlihatkan kontur-kontur batu karang berwarna hijau dan kuning di dasar kolam. Lumut berwarna hijau yang tumbuh di sekitar karang membuat Angel’s Billabong terkesan lebih alami. Sulit menahan diri untuk tidak berenang  dan berendam merasakan kesejukan airnya yang tenang. 


primadona nusa penida
Angel Billabong - Kolam alami nan artistik dan eksotik

Kolam Renang Alam Sebening Cermin, Utamakan Keselamatan Saat Berenang

Berenang dan bersantai di Angel’s Billabong sambil memandangi laut lepas tentu sebuah pengalaman yang istimewa. Ada sensasi berbeda yang tak mudah ditemukan di tempat lain. Tetapi, KESELAMATAN JUGA SANGAT PENTING. Dianjurkan untuk selalu memperhatikan pasang surut air laut. Karena jika sedang pasang biasanya air laut yang dibawa ombak akan masuk menembus bebatuan. Saat air surut dan ombak bersahabat aman buat berenang, tapi tidak dianjurkan berenang terlalu jauh ke tepian perbatasan kolam dan lautan. Jangan pernah turun apalagi berenang disaat ombaknya sedang menggelora menjilat-jilat tebing. Jika sedang gelombang besar, bisa tersapu oleh air laut. Sangat bahaya. Cukup nikmati saja dari bibir tebing.

Angel Billabong mengingatkan saya pada Laguna Gayau di Kiluan Lampung. Tidak mirip, tapi sama-sama kolam yang berhubungan langsung dengan laut lepas. Saya pernah berenang, berendam, dan menyelam senang dalam sejuknya air laguna Gayau. Saat itu aman, saya dan kawan-kawan tidak ada masalah. Justru sangat bahagia. Tapi, satu tahun kemudian Laguna Gayau menelan korban yang datang saat gelombang tinggi. Beberapa wisatawan tersapu ombak, nyawanya tak terselamatkan. Kejadian tersebut seketika muncul dalam ingatan saat saya berada di Angel Billabong yang juga pernah menelan korban wisatawan asing asal New Zealand dan wisatawan lokal. Keduanya sama-sama hilang tersapu ombak. Maut di balik keindahan tersembunyi. Hati-hati ya, kawan.

Banyak hal yang saya sukai dari Angel Billabong. Diantaranya adalah pemandangan, suasana nyaman, dan ketenangan yang tidak didapat dari pantai-pantai lain di Bali yang ramai pengunjung. Saya belum melakukan banyak hal di sini, baru sekedar melihat dari dekat, memandang agak lama, tanpa turun mandi dan berenang. Janji untuk kembali dan lebih berlama-lama, sambil berenang tentunya, saya ikrarkan. Semoga semesta merestuinya. 


Tangga semen yang baru dibuat, jalan menuju Angel Billabong yang ada di balik dua karang di bawah sana

Angel Billabong
Angel Billabong dilihat dari laut - Foto: infokebali.com

Broken Beach (Pasih Uug) Pantai Spektakuler di Nusa Penida

Broken Beach, objek wisata Nusa Penida yang kami datangi berikutnya, punya keunikan tersendiri, dan belum tentu bisa dijumpai di tempat lain. Lokasinya sangat dekat dengan Angel Billabong. Hanya perlu nanjak 3 menit sudah sampai. Seneng deh ke sini, sekali jalan dua tempat keren didatangi sekaligus.

Sesuai kondisinya, dinamakan Broken Beach atau Pasih Uug yang dalam Bahasa Bali berarti pantai rusak atau patah. Pantai ini punya dua keistimewaan. Pertama, bagian tebing yang melingkar membentuk kolam alami yang sangat luas. Kedua, salah satu sisi tebing yang menghadap laut, bolong membentuk terowongan raksasa. Dari terowongan inilah air laut masuk ke kolam raksasa yang airnya sangat jernih bergradasi hijau toska-biru. 


terowongan pantai uug nusa penida
Broken Beach - Terowongan alami di bawah tebing (Foto: Bayu Afriyadi, teman satu rombongan tur Nusa Penida)

Kami datang di musim hujan. Rumput-rumput di sekitar tebing, pohon jarak, dan tumbuhan khas pesisir lainnya sedang subur-suburnya. Pohon kaktus pun banyak tumbuh di sini. Pemandangan alam sekitar nampak hijau dan asri, membuat saya dan suami berlama-lama memandangnya, sampai terpisah dari rombongan. Kami keliru jalan. Mestinya berjalan ke bagian tebing yang menghadap ke tebing bolong, kami justru berjalan ke arah sebaliknya. Kami tidak menyadari sudah berada di Broken Beach. Kalau tahu, pasti sudah pindah tempat ke tebing lain. Saat ada teman satu rombongan menghampiri untuk mengajak pulang, kami masih belum ngeh. Setelah meninggalkan lokasi, baru deh tahu. Tapi sudah telat. Sesaat ada rasa sesal, tapi kemudian berganti ikhlas, siapa tahu ada hikmahnya. Mungkin itu cara Tuhan agar suatu hari kami kembali lagi ke sini.
Rumput-rumput subur di bukit dekat Broken Beach

Pohon Jarak dan Kaktus di bukit dekat Broken Beach

Broken Beach ini bukan pantai landai, melainkan pantai bertebing. Kalau berada pada tebing yang tepat, bisa melihat tebing bolongnya. Wisatawan biasanya berfoto selfie dengan tebing bolong tersebut. Dari foto punya teman satu rombongan, saya lihat tebing yang menyerupai “jembatan” tampak tipis dan sempit. Padahal saya lihat sendiri tebingnya lebar dan bisa dilewati dengan aman. Kami memang tidak melihat terowongan itu, tapi kami masih bisa menikmati pemandangan lain yang tak kalah spektakuler, yaitu deretan tebing di sepanjang pantai. Dan katanya nih, kalau beruntung bisa melihat serombongan ikan pari manta berenang-renang di laut di bawah sana. Nah, kalau pantai dalam kolam di tengah tebing lain lagi. Menurut keterangan guide, saat ombak tenang dan sedikit surut, speedboat kecil bisa masuk melalui terowongan, dan pengunjung bisa dibawa ke pantai itu. 


broken beach nusa penida bali
Kolam raksasa dengan pantai indah dikelilingi tebing
wonderful nusa penida
Pantai saja yang broken ya, sama kamu jangan 💗 😃

Makan Siang di Warung Angel's Billabong

Kurang dari 12 jam saya di Nusa Penida, baru 3 pantai yang disambangi, tapi sudah dibuat tak henti berdecak kagum. Pulau ini memang punya pesona luar biasa. Dari ketiga tempat yang kami kunjungi, semuanya JUARA dengan keunikannya masing-masing. Kalau diminta memilih mana yang paling favorit, semuanya favorit, semuanya berkesan. Broken Beach menjadi pantai terakhir yang kami kunjungi. Selanjutnya kami menuju Warung Angel’s Billabong untuk makan siang. Melewati jalan yang sama seperti ketika pergi, naik turun dan berkelok-kelok. Jam 2 siang baru sampai.

Warung Angel’s Billabong terletak di atas bukit, di pinggir jalan yang sempit. Karena berada di lereng bukit, tempat makannya seolah bertingkat. Melewati tangga untuk sampai di tempat makan. Meja dan kursinya terbuat dari bambu, menghadirkan kesan alami. Ada pula pondok-pondok lesehan, penginapan, dan toilet. Menu-menu yang ada masih sedikit. Itupun kadang tidak semuanya tersedia. Diantaranya Chicken Satay, Club Sandwich, Japle, Mie Goreng, Pancake, Nasi Goreng Ayam, Nasi Goreng Seafood, Spaghetti Carbonara, Spaghetti Bolognese, Burger. Untuk menu minumannya tersedia Cold Drink, Milk Shake, Fresh Juice. Buat yang minum alkohol, bir Bintang bisa dipesan.

Ngomong-ngomong, nama warung ini membuat trip Nusa Penida yang saya ikuti jadi serba “Angel Billabong”.  Mulai dari kapal “Angel Billabong Fast Cruise”, objek wisata Angel Billabong, mobil buat keliling Nusa Penida “Angel Billabong Tour/Taxi”, hingga tempat makannya pun “Warung Angel Billabong”. Kebetulan atau apa ya? Hmm…apapun itu, yang jelas Angel Billabong adalah destinasi wajib di Nusa Penida. Ini geng kami hari itu, geng Angel Billabong 😅
Geng Angel's Billabong 😃

Tempat makannya bersih

Nasi goreng seafood pesananku

Menu sesuai selera wisatawan mancanegara

Daftar menu Angel Billabong

Kalau ke Nusa Penida, Warung Angel Billabong ini bisa jadi pilihan tempat makan

Nusa Penida Pesona Wisata Kelas Dunia


Berlibur ke Nusa Penida rasanya tak cukup dalam satu hari tur saja. Tiga sampai tujuh hari akan menjadi waktu yang layak untuk menemukan permata di pulau kecil kecamatan Klungkung ini. Bertemu dan berinteraksi dengan penduduk setempat, berjemur di bawah matahari, dan menjelajahi taman-taman karang yang mengelilingi pulau akan menjadi kegiatan menarik yang bisa dilakukan selama di Nusa Penida. 

Keindahan alam tiada tara, berpadu dengan suasana nyaman dan tenang yang tidak didapat dari pantai–pantai lain di Bali yang ramai pengunjung adalah alasan utama mengapa Nusa Penida begitu disukai oleh wisatawan asing ataupun lokal. Pesona tebing-tebing spektakuler, air laut sejernih cermin, pantai-pantai alami sangat bersih, dan ombak-ombak yang menggelora mampu membuat para pejalan seperti saya kembali bergairah melanjutkan langkah dan cerita untuk Pesona Indonesia yang tiada dua.  

Nusa Penida, Permata Tersembunyi Bali yang Wajib Dikunjungi

Laksana buku sebagai jendela dunia, berbagai artikel dan foto di media massa dan media sosial yang menampilkan Nusa Penida juga merupakan sebuah "jendela” untuk melihat Nusa Penida. Tapi ia baru sebatas cerita untuk mata, belum bagi rasa. Karena itu, berjalan "keluar dari jendela" adalah cara terbaik untuk mendapatkan RASA, pengalaman bagi jiwa. Kamu kapan keluar jendela pergi ke Nusa Penida? 


====

#GramediaHolidaySeason

==== 


INFO:  
🔘 Keliling Bali 24-26 November 2017, saat Gunung Agung sedang bergejolak. Alhamdulillah kegiatan pariwisata saat itu tetap berjalan dengan baik. Wisatawan mancanegara dan domestik tetap ramai. Bali masih aman 👍
🔘 Paket Wisata Bali dari PICNIQ Tour & Travel www.yourpicniq.com CP: Jeffry HP: 081949555588
🔘Tranportasi selama di Bali pesan di Terimayasa Trans www.terimayasatransbali.com CP. Terimayasa HP: 081338090517 Telp. 0361-282158.
🔘 Penginapan selama di Bali pesan di Panda Tour & Travel CP. Silviana Chandra HP. 0818-09775007 Email: panda.tourstravel@gmail.com 
🔘 Paket Wisata Bali Gama Holiday www.gamaholiday.com
🔘 Tersedia banyak penginapan dan rumah makan di Nusa Penida yang bisa disesuaikan dengan kantong wisatawan.