Menginap di Pondok Winagung, Hotel Murah Dilengkapi Resto dan Kolam Renang di Rancabali Ciwidey

Pondok Winagung, Hotel & Resto di Rancabali Ciwidey - Rencana menginap di hotel ini 3 hari 2 malam saja, tapi karena betah dan merasa cocok, akhirnya jadi 5 hari 4 malam. Saya suka karena ada resto, nggak susah cari makan, tinggal pesan apa saja bisa diantar ke kamar. Suasananya lebih berasa kayak di home stay. Mobil bisa parkir depan kamar. Kamarnya luas, teras private, kamar mandi besar, ada kolam renang, sering dilewati angkot, aman, dan teteh-teteh yang kerja di sana ramah-ramah. Harga kamarnya murah tapi beneran bikin puas. Saat check-out, saya bahkan dikasih hadiah. WOW!


Pondok Winagung jadi penginapan ketiga yang kami tempati selama bepergian ke Kota Bandung dan Ciwidey periode 3- 10 Oktober 2020. Hotel ini saya temukan di situs Agoda dengan nama OYO 428 Winagung Bandung. Tapi sayang kamarnya unavailable. Saya sempat google nomor telp yang bisa dihubungi, ketemu nomor HP seseorang tapi saat dihubungi katanya dia bukan orang Pondok Winagung dan saya disuruh pesan lewat booking.com.

Selain Pondok Winagung, hotel lainnya yang jadi incaran saya adalah RedDoorz Near Happy Farm 3. Hotel ini juga saya temukan di Agoda. Sayangnya, meskipun kamarnya tersedia, saya merasa ragu untuk langsung memesan karena ulasan dari beberapa tamu yang pernah menginap di sana kurang baik. Akhirnya, sebelum berangkat ke Bandung, 2 hotel saja yang fix saya pilih untuk menginap di tgl. 3-6 Oktober yaitu AirBnB Bandung Homey Studio Room Near Leather Craft Center dan Driam Riverside. Untuk tgl. 6-10 nanti cari langsung saat sudah di Ciwidey.

Saat sudah menginap di Driam Riverside, saya dan suami menjelajah Rancabali sambil mencari hotel. Kami mendatangi Pondok Winagung dan RedDoorz Near Happy Farm 3. Di Pondok Winagung kami sengaja makan di restonya, kemudian baru lihat-lihat kamar. Saat pertama lihat, saya langsung sreg. Pertama, karena tempatnya luas, bersih, tenang, tempat parkir banyak, lebih asri karena ada taman, kolam ikan dan kolam renang, dan kamarnya gede-gede. Sedangkan RedDoorz Near Happy Farm 3 yang secara gambar di situs pemesanan hotel tampak luas dan bagus, aslinya jalan masuknya sempit, tempat parkir sempit, kamar sempit, dan terasa nggak nyaman banget karena hotel sedang renovasi. Berisik, agak kotor, dan berantakan.

Akhirnya saya putuskan untuk menginap di Pondok Winagung saja.
Pondok Winagung terletak di Jalan Ciwidey Rancabali KM 3 Kp. Cikembang No 18 RT 01, RW 12 Panundaan, Kab Bandung. Lokasi sebelum Happy Farm dan Kawah Putih. Strategis dan berada di depan jalan raya sehingga mudah ditemukan.

Bagian depan ini tempat parkir resto berkapasitas hingga 20 mobil

Restoran Pondok Winagung


HARGA KAMAR

Hanya ada dua tipe kamar di Pondok Winagung. Kamar dengan harga Rp 250.000 dan Rp 300.000. 

Dari kedua harga tersebut tidak ada perbedaan pada luas kamar maupun fasilitas di dalamnya, hanya beda pada letak. Kamar Rp300 ribu agak ke depan, menghadap ke kolam renang yang berjarak 4-5 meter saja dari pintu kamar. Saya pikir, pemandangan ke kolam tidak terlalu perlu. Lagipula saya nggak berani berenang karena udara di sana tergolong dingin, sedangkan air di kolam bukan air panas. Saya tidak mau cari penyakit dengan kena flu he he. Jadi, saya pilih kamar dengan harga Rp250ribu saja.

Harga kamar tanpa sarapan. Jadi kalau mau makan pagi bikin sendiri saja atau order ke resto. Jam berapapun order pasti dilayani dan bisa di antar.

Saya perhatikan, rata-rata harga kamar hotel di Ciwidey Rp 250ribu. Kalau saya lihat di situs booking online, kamar hotel di sana bisa dipesan di bawah 200 ribu. Tapi entah kenapa semua tidak tersedia, padahal pas datang langsung, kamarnya banyak. Menurut info dari teteh yang kerja di Pondok Winagung, katanya hotel sudah tidak bekerja sama lagi dengan OYO maupun situs online booking hotel manapun. Alasannya bikin rugi. Oh!

Gedung hotel dengan kamar-kamar seharga Rp250ribu

Kamar seharga Rp300ribu menghadap ke kolam dan resto

Pemandangan dari depan kamar seharga Rp300ribu

Kolam renang samping resto


FASILITAS KAMAR

Dengan tarif Rp 250ribu permalam, tentu saya tidak perlu berharap bakal dapat kamar mewah dengan berbagai fasilitas berkualitas. 

Sebuah single bed ditutupi sprei merah jambu, lengkap dengan selimut berwarna ungu muda jadi tempat tidur saya dan suami selama menginap di Pondok Winagung. Senada dengan gorden merah jambu dan karpet merah maroon, membuat kamar tampak ceria meski tanpa dekorasi apapun. Polos gitu aja dindingnya. Alhamdulillah ada karpet bersih, jadi kalau pas mau kerja bisa duduk di lantai nggak kedinginan.

Semuanya bersih meski tidak wangi. Bersih sejak dari teras, dalam kamar, hingga kamar mandi. 

Ada TV yang tidak pernah kami gunakan untuk menonton karena kami bisa pakai laptop jika butuh tontonan. Ada WiFi dengan beberapa pilihan user ID. Semuanya aktif selama 24 jam dan bisa digunakan kapan saja, GRATIS! Internetnya kadang ngebut kadang lemot, tapi lemotnya nggak lama. Biasanya pagi hari saja.

Ada galon berukuran sedang berisi air minum siap minum, dan 3 buah gelas. Tidak ada peralatan masak maupun makan. Untunglah saya bawa peralatan makan lengkap, dari mug, sendok garpu, pisau, gunting, teko listrik, tupper ware, hingga teh gula buat bikin minuman sendiri. 

Sayang sih ga ada peralatan itu. Harusnya, dipertimbangkan oleh hotel untuk disediakan karena tamu tidak mendapat sarapan maupun komplimen lainnya. Soalnya, sewaktu menginap di AirBNB Homey Studio Room di Bandung, dengan harga Rp229.750 saya dapat fasilitas macem-macem. Di sini tidak sedia panci dan kompor, jadi saya tidak bisa bikin ramuan herbal obat suami saya. Terpaksa stop minum obat herbal. Karena hal semacam ini, akhirnya saya pesan panci listrik di Tokopedia, buat traveling berikutnya he he

Ada wastafel di depan kamar mandi. Air mengalir lancar lewat keran. Sering saya gunakan buat mencuci peralatan makan yang saya bawa sendiri. Kamar mandinya berukuran besar. Pakai kloset duduk. Ada keran air hangat yang sangat berguna karena udara di sini dingin, saya tidak sanggup kalau tidak mandi dengan air hangat. Ada sebuah ember yang selalu saya pakai buat merendam baju kotor. Di sini tidak sedia jasa laundry, jadi saya mencuci baju sendiri. Karena berdua, jemuran handuknya nggak cukup, jadi saya minta dua biar bisa dipakai buat menjemur pakaian juga. Dikasih sih.

Ohya kamar tanpa AC ya. Buat saya tidak masalah karena nggak bakal kepake juga. Udara di sini sejuk dan akan lebih dingin pada waktu malam. Saya selalu selimutan, jaketan, dan kuplukan. Selimutnya tidak terlalu tebal tapi hangat, cukup ampuh melindungi badan dari udara dingin.

Hotel menyediakan 2 buah handuk bersih, sabun dan samphoo, serta odol dan sikat gigi. Saya lebih suka pakai sabun, samphoo, odol dan sikat gigi sendiri. Kalau handuknya saya pakai.

Hotel tidak sedia sandal. Untunglah sandal dari Driam Riverside saya bawa, jadi bisa dipakai di kamar. Lantainya dingin euy, kudu sandalan. 
Kamar luas

Karpet bersih

Kamar Pondok Winagung

RESTORAN

Selama di Pondok Winagung saya dan suami tidak pernah makan di luar, pesan makanan selalu di resto hotel. Variasi menunya banyak, jadi banyak pilihan. Aneka nasi dengan ikan, tahu, tempe, sambal dan lalapan, menu indomie dalam berbagai pilihan, menu-menu kekinian ala cafe, menu tomyam, tongseng, sop, dan lain-lain, semua ada. Begitu juga dengan minuman dari aneka kopi, teh, jus buah, hingga bajigur dan bandrek juga ada.

Menu yang paling sering saya pesan Nasi Goreng Winagung. Nasi goreng dengan sosis, bakso, dan telur dadar, lengkap dengan kerupuk, terasa lebih cocok buat saya makan saat sarapan di sana. Untuk makan siang, biasanya saya memesan menu ikan. Nah ikannya ikan Nila yang diambil langsung dari kolam hotel. Ya, di hotel ini ada berapa kolam ikan. Satu di depan dekat resto, satu lagi di samping kantor, dan lainnya di tempat semacam parit dekat taman.

Pernah saya pesan tomyam, tumis taoge, sayur asem, ikan peda, ayam, dan lainnya. Untuk tomyam isinya bukan cumi maupun udang asli, tapi assorted fishcake dengan berbagai bentuk. Yah kayak makan bakso suki kuah tomyam.

Ini beberapa harga makanan yang pernah saya pesan dan bayar:
- Nasi Goreng Winagung Rp 25ribu
- Nasi Ikan Asin Peda, Tahu, Tempe Rp 25ribu
- Nasi Ayam Goreng, Tahu, Tempe Rp25ribu
- Nasi Ikan Nila Goreng, Tahu, Tempe Rp 25ribu
- Tumis Taoge Rp 20ribu
- Sayur Asem Rp 20ribu
- Teh Tawar Rp 5ribu
- Jeruk Panas Rp 12ribu
- Tomyam Rp35ribu

Harganya relatif ya, buat saya nggak terlalu mahal jika dilihat dari segi kepraktisan di mana saya tidak perlu keluar hotel lagi buat cari makanan, lagi pula bisa diantar ke kamar. Kalau minuman, seperti teh tawar, kalau biasanya dimana-mana gratis, di sini bayar 5 ribu hehe. Kalau misalnya teh manis hangat, saya pikir wajarlah Rp 5ribu. Selain itu, tumis taoge dan sayur asemnya kemahalan sih segitu hehe. 

Untuk tomyamnya, sayang banget pakai aneka bakso suki, akan lebih enak kalau pakai udang dan cumi asli. Minuman jeruknya manis banget, sepertinya bukan jeruk asli tapi sirup. Saya konfirmasi ke teteh yang melayani, katanya memang pakai sirop. Coba pakai jeruk asli, pasti lebih sehat. 

Ohya, saya ngarep di sini ada menu karedok dan gado-gado, sayangnya belum ada. Waktu itu saya cari di Saung Jempol Sari, dapat sih karedok, harganya cuma Rp 13ribu. Di warung lain juga ada, cuma 10 ribu.

Menu nasi dengan ikan Nila goreng

Menu nasi ikan peda dengan tumis taoge

Cafe

Outdoor

Indoor

Usaha Keluarga

Sewaktu pertama kali tiba di hotel, saya langsung datang ke kantor untuk check in. Jangan bayangkan kantor seperti dihotel-hotel berbintang ya. Kantornya ada di pojok kiri dari jalan masuk hotel, dekat taman bermain dan kolam ikan, lebih mirip sebagai ruang tamu rumah. Untuk masuk ke kantor, saya melewati sebuah garasi. Di sana tak ada staff seperti di hotel-hotel. Saya tak menemukan siapa pun kecuali seorang ibu sedang mengenakan mukena. Saya mengucap salam, namun beliau tak membalas, sepertinya tak mendengar suara saya. Saya amati lagi, tampak si ibu sedang membaca alquran. Saya lalu pergi.

Tapi kemudian balik lagi, dan memanggil lebih keras, barulah beliau menyadari kedatangan saya.

Beliau adalah Ibu Sunarsih pemilik hotel Pondok Winagung. Kami berkenalan, dan akhirnya ngobrol. Saya pikir, lebih baik saya ngobrol dulu daripada buru-buru masuk kamar, biar ada yang bisa saya ketahui lebih jauh tentang Pondok Winagung.

Menurut penuturan Bu Sunarsih, beliau adalah pensiunan Bank Indonesia, dulu bekerja di Jakarta. Putranya memiliki beberapa usaha rumah makan di Jakarta, tapi kemudian ditutup dan akhirnya membantu usaha hotel dan resto mereka di Ciwidey. 

Bu Sunarsih memiliki 2 orang anak, Agung dan Wina. Nah, nama kedua anaknya inilah yang kemudian digabung, dijadikan nama hotel dan resto yang mereka kelola yaitu Winagung. 

Saya akhirnya mengenal Wina karena dialah yang melayani tamu namun buka secara langsung melainkan lewat Whatsapp. Jadi, selama di hotel itu saya kan sering pesan makanan, nah semua pesanan harus dikirim lewat WA. Wina lah yang pegang WA. Dari sanalah saya kenal Wina.

Wina lah yang melayani pesanan makanan saya diwaktu pagi, saat para asistennya belum datang. Enak lho nasi gorengnya Wina hehe

Setelah mendengar cerita bu Sunarsih tentang hotelnya, saya diberi kunci. Kunci dengan gantungan kayu yang talinya dari karet gelang. Sederhana. 

Kantor

Kantor

Kantor

Keluarga Bu Sunarsih bersama suami, Wina dan Agung


Cita-cita di Masa Depan

Melihat usaha keluarga Bu Sunarsih, saya otomatis teringat pada rencana besar saya dan suami, yaitu bikin usaha wisata dibidang resto dan perhotelan. Pinginnya bikin penginapan di daerah wisata yang sejuk dekat dengan pegunungan, lengkap dengan kedai kopi, taman bermain anak, kolam ikan, dan kebun sayur sebagai taman hijau di penginapan. Tempat lainnya juga pingin jika dekat pantai, bisa memandang lautan tiap saat. Iya, saya pingin punya usaha di dua tempat seperti itu.

Bukan hotel dengan gedung megah yang ingin kami buat, tapi rumah-rumah kayu yang dibangun menjadi pondok/villa dan akan kami namakan home stay bukan hotel. Dan di antara pondok-pondok itu, kami tempati salah satunya buat tinggal. Iya, saya bercita-cita tinggal di penginapan yang kami kelola he he.

Ya, seperti keluarga Bu Sunarsih yang tinggal di Pondok Winagung. Mereka menempati beberapa kamar yang ada di hotel. Seperti Wina misalnya, dia menempati kamar nomor 9, salah satu kamar yang ada digedung belakang, dekat kamar saya. Di sana juga tinggal Agung dengan keluarganya, karena itulah setiap hari saat saya berada di sekitaran cafe dan kolam renang,  saya melihat ada anak-anak bermain, ternyata cucunya bu Sunarsih.

Saat saya di sana, ada beberapa pekerja sedang memperbaiki bangunan dan taman, sambil diawasi oleh suami Bu Sunarsih. Suami bu Sunarsih ini sangat rajin, pernah saya melihatnya membersihkan kolam renang sendirian, dan suatu waktu saya lihat dia makan di dekat kolam, sambil mengawasi cucunya bermain.

Sebuah kehidupan yang saya inginkan di hari tua, mengurus usaha penginapan dan rumah makan, sambil bermain bersama cucu. Tentunya, mau juga berkebun sayur dan beternak hewan seperti ayam, angsa, kambing, dan sapi. 

Ah, saya jadi mengurai cita di sini.





Catatan:
  • Sediakan uang cash untuk pembayaran hotel dan makanan di resto karena tidak tersedia mesin gesek untuk debet maupun kredit. Tapi hotel menerima pembayaran melalui transfer. Kemarin saya membayar dengan transfer via Klik BCA.
  • Pembayaran dilakukan dimuka 100%
  • Meskipun tidak ada teko listrik atau kompor dengan panci untuk memasak air, kita bisa minta air panas ke teteh-teteh yang bekerja di sana. Saya belum pernah minta karena punya teko listrik sendiri, saat butuh air panas untuk bikin minuman saya tinggal masak.
  • Tidak ada jasa cuci setrika, kalau memang harus mencuci pakaian bisa cuci sendiri di kamar mandi pakai ember besar yang disediakan
  • Jalan raya persis di depan hotel, jika ingin mencoba pengalaman naik kendaraan umum, ada angkot yang sering lewat bisa mengantar sampai ke masjid di alun-alun. Saya sempat mencobanya saat mencari buah mangga. Ongkos dari hotel ke masjid cuma Rp3ribu
  • Jika berkendara, bisa arahkan ke atas untuk mencoba beberapa kuliner lain dari resto lain seperti Saung Jempol Sari yang menyediakan aneka menu tradisional Sunda.
  • Lokasi hotel sudah dekat dengan Kawah Putih dan Happy Farm. Kalau mau berwisata, ada banyak pilihan tempat wisata lainnya yang bisa ditempuh dalam jarak dekat.
  • Gratis Parkir
  • Gratis WiFi
  • Jika kamar perlu dibersihkan, panggil saja teteh-tetehnya. Mereka biasanya sering terlihat di lorong dekat kamar 10 dan 11. Mereka baru datang kalau diminta.
Kamar 12


Suasana yang tenang, keramahan para teteh yang bekerja, udara sejuk sepanjang waktu, kamar sederhana namun luas, kemudahan akses, lokasi strategis, dekat dengan tempat-tempat wisata Ciwidey, merupakan alasan yang membuat saya betah di Pondok Winagung. 

Saat saya di sana sedang tidak banyak tamu. Hanya beberapa orang saja. Ada yang datang untuk istirahat setengah hari saja lalu keluar, ada yang bermalam lalu keluar di esok hari. Ada yang datang dengan mobil, ada yang pakai motor. Saya jarang sekali berpapasan dengan tamu lain, hotel malah terkesan nggak ada tamunya karena selalu tampak sepi.

Dari beberapa hotel lain yang saya survey langsung, khususnya Ciwidey bagian atas ya, Pondok Winagung ini yang paling cocok untuk saya. Maunya 3 hari 2 malam saja, akhirnya nambah jadi 5 hari 4 malam. 

Harga murah tapi puas, makanya bayar RP 250ribu jadi ikhlas. Kalau lebih mahal lagi sih, jangan lah ya he he. 

Buat kamu yang sedang cari penginapan di Ciwidey atas, Pondok Winagung ini bisa jadi pertimbanngan yang baik.

Tiap pagi di depan kamar, saya sering dapat cahaya matahari bagus begini


Pondok Winagung
Jalan Ciwidey Rancabali KM 3 Kp. Cikembang No 18 RT 01, RW 12 Panundaan, Kab Bandung
(Sebelum Happy Farm dan Kawah Putih). 
Lokasinya strategis dan depan jalan raya banget, jadi mudah ditemukan.
HP: 0812-1255-6711


Video selama menginap di Pondok Winagung bisa ditonton pada link berikut-- > Klik Makan dan Menginap di Pondok Winagung, Hotel dan Resto di Rancabali Ciwidey



Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

18 komentar

  1. Mba Rieeenn, kudoakan bisnis penginapan ala keluarga Mba Rien bisa segera launch dan running yhaaa
    InsyaALLAH daku mau coba nginep di sana :D moga2 lokasinya ga jauh2 amat dari Jkt atau Bdg, jadi kalo pas daku berkunjung ke rumah sodara, mau sekalian staycation ke penginapannya mb Rien.

    Aaakkkk, aku mupeng ke BDG nih.... mau ke Ciwidey dan nginep di mariiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin YRA. Terima kasih doa dan supportnya mbak. Semoga kesuksesan juga dapat diraih oleh Mbak Nurul, apapun cita-cita baiknya.

      Coba menginap di sini kalau sedang di Ciwidey ya mbak.

      Hapus
  2. Bener-bener usaha keluarga impian yo Rien. Aku jugo pengen punyo tempat cak ini gek di Bali. Dak ussh besak-besak yang penting tempatnyo bersih, nyaman, dengan rasa kekeluargaan. Semoga Allah SWT berkenan mengabulkan doa-doa kito yo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah. Semoga tercapai cita-cita kito ya yuk. Insha Allah ada jalan dan dipermudah oleh Allah

      Hapus
  3. Automupeng ke Ciwidey nih, Mbak K. Terbayang dinginnya udara di sana, ga kayak di Lamongan yang panas banget. Pengin pesen ikan nila juga, plus jengkol haha. Semoga usaha Bu Sunarsih langgeng dan tambah sukses. Ayo wujudkan impian punya homestay di pinggir pantai atau di pegunungan, Mbk. Semoga dilancarkan ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jengkol? wkwkwk nggak adaaaa. Aamiin YRA. Insha Allah mas, doakan ya. Nanti kalau penginapanku udah jadi, kuundang deh :D

      Hapus
  4. Gorden, sprei, selimut pink ungu muda, bunga bougenvielle ungu, rame pisan tah
    Serasa honey moon ya Mbak Rien?
    😀😀😀
    Review nya keren Mbak Rien. Serasa saya ikutan jadi penumpang ketiga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bu, serasa honeymoon hahaha Hanimun di tengah pandemi.
      Terima kasih ya bu Maria.

      Hapus
  5. Lihat dari depan pondok win agung hotel di Ciwidey aja sudah asri banget, suasana nyaman dan enaknya lagi fasilitas .pantesan betah tinggal di pondok winagung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini salah satu yang terbaik di Ciwidey atas mbak. Area parkirnya luas, dan terasa private aja kalau berkunjung ke sana. Yang lainnya terlalu mepet dengan tempat tinggal penduduk, jalan sempit, dan agak berantakan.

      Hapus
  6. Wah, 250K udah ada kolam renang hehe, bisa bgt nih kl aku tar ke Ciwidey...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, itu salah satu nilai lebih yang dipunya hotel ini. Walaupun nggak terlalu berguna buatku karena mandi di sana dingin, udaranya kan dingin haha

      Hapus
  7. Boleh nih,kalau kapan-kapan ke Kawah Putih bisa menginap di Winagung sini ya. Jadi kita bayar per kamar kan ya. Kalau ditempati sekeluarga sama anak-anak juga lumayan luas keknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditempati keluarga dengan 2 anak cukup banget mbak. Nggak perlu pesan tipe lain.

      Hapus
  8. Dengan harga 250ribu udah dapat akomodasi senyaman ini? Huaaa mau..Kelihatan nyaman banget sih. Terutama bagian indoor, yang ada lesehannya itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, makanya kubilang murah tapi puas. Pokoknya kalau ke Ciwidey bagian atas, hotel ini recommended

      Hapus
  9. Udah kangen banget pengen staycation tapi belum kesampaian, semoga bisa segera staycation bareng keluarga deh

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!