Snorkeling di Pulau Menjangan

-Foto oleh Andriani-


Watu Dodol, Banyuwangi. Sabtu, tgl 01 Agustus 2015.
Jam setengah sepuluh pagi, Kapal mulai berlayar menuju Pulau Menjangan yang terletak di Taman Nasional Bali Barat. Hampir 1,5 jam lamanya. Ombak tidak bersahabat. Begitu juga angin. Waktu yang tepat untuk snorkeling sebenarnya memang bukan bulan Agustus.

Bulan bagus itu kapan? Pokoknya, kata Dwi, selain Juni-Agustus. Tapi kesempatan kami pergi bareng hanya ada di bulan ini. Mumpung teman-teman yang dari Jerman dan India sedang berada di Indonesia. Mumpung teman-teman yang bekerja di Indonesia sedang cuti. Hanya bulan ini saja kami bisa punya waktu. Jadi, apapun kondisinya, siap kami hadapi. Kami perkasa!

Seperti yang aku ceritakan sebelumnya. Pelayaran kecil ini membuatku cemas. Aku takut karam *ga jadi perkasa. Beberapa kali mas Memen memerintahkan kami untuk tidak duduk dan berkumpul di satu sisi. Harus dibagi. Biar imbang. Kalau tidak, kapal bisa miring ke satu sisi dan karam. Ya, kapal ini kecil. Untuk keadaan laut yang tak ramah itu, kapal ini seperti siap ditelan gelombang.
 

kapal wisatawan
'Parkir'. Menunggu wisatawan yang sedang snorkeling

lebih banyak wisatawan asing

Dalam takut, rasa lapar seperti tak kenal kompromi. Padahal baru jam 10. Di hotel aku sudah sarapan, banyak pula. Roti dan scrambel aku glek semua *masih sisa sih, tapi dikiiiit. Mungkin karena kena angin dan cipratan air, badan jadi dingin. Kedinginan bikin cepat lapar. Untung di kapal ada makanan, bekal sarapan yang dibawa dari posko. Kalau tidak, mungkin semua orang yang ada dikapal bakal aku lahap *tapi aku bukan Sumanto.


Masa-masa cemas akhirnya usai saat Pulau Menjangan terlihat makin dekat. Apalagi saat melihat ada kapal-kapal berseliweran. Ramai membawa wisatawan asing maupun lokal. Ada yang merapat ke pantai. Ada yang sekedar numpang lewat lalu pergi berlayar entah ke arah mana. Ada pula yang 'parkir' di laut, menunggu penumpangnya snorkeling. Suasana seperti itu bikin aku semangat lagi. 

Kapal kami terus berlayar, tapi bukan mendekati pantai, melainkan menjauh, lalu berhenti di tempat yang agak sepi. Ternyata kami sudah sampai di tempat snorkeling pertama.

tempat ini dinamakan spot mangrove

wisatawan lain yang sedang snorkeling

Spot Mangrove. Saat di sini, ombak masih belum begitu tenang. Namun, tak seganas yang aku lihat saat menyeberang. Mas Dwi bilang tak apa, aman. Kalau sudah dibilang begitu, aku mulai tenang. 


Sebelum nyebur, semua alat snorkeling diperiksa kembali. Jika sudah benar-benar terpasang, kami baru dibolehkan turun. Oh, ya, ada yang berbeda kali ini. Aku merasa perhatian guide kepada kami lebih besar. Keamanan dan keselamatan betul-betul diutamakan. Kami betul-betul 'diperiksa' sebelum terjun ke laut. Selain itu, tidak hanya kami yang diperhatikan, tetapi juga terumbu karang yang akan kami lihat dan dekati. 

"Tidak boleh diinjak. Tidak boleh dipegang!"  
"Jangan membuang sampah di laut!"
"Jangan meninggalkan sampah di daratan Pulau Menjangan!"

Aku bangga pada guide trip seperti itu!

Kami hanya berlima. Aku, mbak Ira, mbak Zulffa, mbak Andrie, dan Tari. Yang mengawal kami ada 4 orang! 3 laki-laki dewasa, mas Dwi, mas Memen, pak (lupa namanya), dan remaja laki-laki (lupa juga namanya). Private tour ini memang terasa private nya. Kita nggak dicuekin. Nggak ada yang buru-buru ngajak pindah tempat ke sana atau pun kemari. Bisa snorkeling dengan santai. Dan yang penting, keselamatan lebih terjaga.


Bersenang-senang perlu, tapi keselamatan juga perlu. Buat perempuan seperti kami, dikawal oleh orang berpengalaman adalah keharusan.


-foto oleh Andriani-

-foto oleh Andriani-
-foto oleh Andriani-

Lanjut ke snorkeling ya. Jadi, di spot pertama itu, kami agak lama snorkelingnya. Sampai capek sendiri. Sampe bosen sendiri. Puas moto-moto. Puas juga keminum air laut haha. Ya, ada saat aku melepas snorkel. Pas dibuka ombak datang. Mulut yang sedang kebuka langsung lahap menelan air. Untung nggak muntah.

Nah, ada satu hal yang aku lewati. Aku lupa bertanya pada mbak Ira apa sebelumnya sudah pernah snorkeling. Aku kira sudah pernah. Jadi aku biarkan mbak Ira langsung turun bersama yang lain. Eh ternyata setelah baca postingan mbak Ira di blog keluargapelancong.net (judulnya tips snorkeling untuk pemula), aku baru tahu kalo kemarin itu pengalaman pertama mbak Ira snorkeling. Huaaa…merasa menyesal tidak bisa membantu. Walau aku nggak punya ilmu snorkeling, tapi paling nggak aku bisa bantu memberitahu apa saja yang mesti dilakukan oleh pemula. Biar siap menghadapi laut yang dimasukinya. Aaah….maafkan aku ya mbak Ira.
 

Mbak Andri memotret dengan Canon G15 kesayangannya

Spot 2. Spot snorkeling terbaik di Pulau Menjangan.


Saat di tempat ini, aku sedang gemetar kedinginan. Sekujur badan basah seusai snorkeling di spot mangrove. Angin yang berhembus membuat rasa dingin itu makin tak terkira. Buat mengurangi dingin, aku duduk di ujung perahu, paling depan. Menjemur badan, biar cepat kering. Upaya ini lumayan berhasil mengurangi dingin.


Mbak Andrie turun ditemani mas Dwi. Tapi dia nggak bawa kamera. Jadi tak memotret apa-apa. Yang lain, mbak Ira, mbak Zulfa, dan Lestari, hanya menunggu di kapal. Mungkin punya alasan yang sama denganku. Dingin dan merasa agak takut untuk turun. Kenapa? Karena saat itu ombaknya juga masih lumayan ga asyik.

Kata mbak Andrie, pemandangan bawah laut di spot 2 itu memang benar-benar luar biasa. Benar-benar kaya ikan dan terumbu karang. Lebih berwarna dan banyak rupa. Lebih segalanya daripada spot sebelumnya. Mendengar itu tentu aku penasaran. Muncul sesal kenapa tak ikut turun. Tapi sumpah, badanku saat itu benar-benar gemetar kedinginan.
 

mbak Ira berani

mbak Ira mulai terbiasa menggunakan snorkel

mbak Ira hebat

Kapal meninggalkan spot 2. Kami berkeliling. Ketemu spot lainnya. Tapi ya ampun, kok kayak di tengah laut gitu ya? Kata kapten kapal, lautnya dangkal. Aduh, aku rasanya nggak percaya. Pun takut juga. Saat itu matahari sudah tepat berada di atas kepala. Aku merasa lapar. Rasa lapar bikin pikiran fokus ke perut. Bukan ke taman laut.  


Akhirnya diputuskan untuk ke daratan. Makan-makan dan istirahat. Setelah itu lanjut snorkeling lagi. Cerita tentang apa yang kami jumpai di daratan Pulau Menjangan nanti akan aku tulis pada postingan berikutnya.

Usai makan, istirahat, dan foto-foto bergembira di Pulau Menjangan, kami kembali berlayar. Ada satu spot lagi yang akan kami datangi sebelum akhirnya pulang dan kembali ke Watu Dodol. Spot Coral Garden namanya.

Di spot ketiga pemandangan bawah lautnya tampak lebih bagus daripada yang pertama. Tapi tetap lebih bagus spot kedua. Di spot ke 3 ini aku snorkeling lagi. Keadaan laut saat itu lumayan tenang. Mbak Ira sudah mulai bisa menggunakan snorkel dengan baik. Sudah lebih rileks dari sebelumnya. Dan mulai menikmati.
 

Mbak Zulfa keren snorkeling pake gamis

mbak Zulfa dan mbak Andrie bergandeng tangan

Sementara, ada yang berbeda dengan mbak Zulfa. Kali ini dia berenang dengan memakai gamis! Jadi gini, waktu di spot 1 ada kejadian yang membuat celana renang yang dipakainya jadi robek. Kita bingung juga gimana caranya supaya yang robek itu bisa ditutupi. Pakai celana keringnya mbak Ira, eh ga muat.

Karena ingin tetap bisa menyaksikan keindahan bawah laut Pulau Menjangan, mbak Zulfa tak menyerah. Pantang mundur maju terus tetap nyebur. Dipakainya gamis cantik warna pink yang tadi dipakai sebelum nyebur. Dengan gamis itu dia snorkeling. Snorkeling syar’i. Rekor deh. Muri mana muri :D

 

jepretan terakhir sebelum kamera Pentaxku mati untuk selamanya

Snorkeling di Menjangan jadi moment terakhirku bersama kamera Pentax Optio WG2. Ya, kameraku rusak. Tadinya masih sempat aku pakai untuk mengambil gambar di dalam laut. Entah kenapa pada saat di spot 3 itu tiba-tiba mati. Padahal belum ada 2 tahun aku bersamanya. Saat diperiksa, ada air di tempat batre. Tamat riwayat kalau sudah begitu.
Alhamdulillah memory card nya nggak ikut rusak.

Selama ini sudah banyak kenangan yang aku buat bersama Pentax. Tapi syukurlah kenangan itu tak ikut mati walaupun kameranya sudah mati. Jadi, aku nggak sedih ^_^

Apa saja kelebihan yang dimiliki oleh Pulau Menjangan? Banyak! Silakan gugling, atau baca artikelnya di situs Indonesia.Travel. Banyak hal luar biasa yang dimiliki oleh pulau ini. Dan aku punya cerita tentang apa-apa yang ada di daratan pulaunya. Nantikan lanjutannya di postingan berikutnya :D


Para ikan seperti sembunyi dariku

 
Info:
Untuk mengunjungi Pulau Menjangan, tidak selalu harus ke Pulau Bali terlebih dahulu. Pulau Menjangan juga bisa dicapai dari kawasan Watu Dodol, Banyuwangi. Jadi, kalau sudah berada di Banyuwangi, tidak perlu lagi menyeberang ke Gilimanuk. 


Penginapan:
Hotel Watu Dodol. Hotel ini terletak di kawasan Watu Dodol, tepat dipinggir laut. Dekat dengan pelabuhan Ketapang. Sekitar 10 menit berkendara. Di pantai dekat hotel ada dermaga, kapal bisa berlabuh untuk menjemput dan mengantar ke Pulau Menjangan. 

Kamar di Hotel Watu Dodol Rp 400.000/malam. Hotelnya bagus. Silakan baca ulasannya di postinganku yang ini --> Menginap di Hotel Watu Dodol 

Banyuwangi bisa dicapai dengan transportasi udara maupun darat. 
Berikut rute perjalananku menuju Banyuwangi:
  • Jakarta – Surabaya PP = Air Asia Rp 1.247.198,-
  • Surabaya – Banyuwangi  PP = Garuda Rp 781.000,-
  • Bandara Blimbing – Hotel Watu Dodol = Taksi Rp 200.000,- (kemarin aku ga naik taksi, tapi naik ojek)
  • Stasiun-hotel = gratis (fasilitas hotel)

Spot coral garden

Trip Pulau Menjangan
Harga :
  • Rp 280.000,- (Start Banyuwangi) Minimal peserta 7 orang. Karena kami hanya berlima, kena Rp 320.000/orang
  • Rp 375.000,- (Start Jember)
  • Rp 425.000,- (Start Surabaya)

Tempat yang dikunjungi :
1. Sunrise Watu Dodol
2. Snorkeling Bangsring
3. Pantai Pulau Menjangan (Pos 1)
4. Spot Mangroove Point
5. Spot Coral Garden
6. Spot Pos 2 (spot terbaik di P.Menjangan)
7. Pura Ganesha (Opsional)

Fasilitas :
1. Transport Menuju Watudodol dan Crossing Pulau Menjangan PP
2. Sarapan + Makan Siang
3. Free Pelatihan Snorkeling (bagi yang belum bisa)
4. Boat untuk ke Pulau Menjangan
5. Alat Snorkeling Lengkap (Mask + Fin + Pelampung)
6. Tiket Masuk Pulau Menjangan
7. Aqua, Snack & P3K
8. Dokumentasi DSLR + Underwater
9. Stiker Menjangan Island
10. Guide + Fotografer

**Upgrade Ke Pulau Tabuhan 30ribu/org
***Kuota Minimal 7 Orang kurang dari itu biaya disesuaikan
****Alat Snorkeling dijamin nyaman

Untuk Info dan Pemesanan hubungi : Dwi Unyink Wijayanto BB : 22705C67 Tlp/Sms/WA: 085711470037 / 082226322146 IG: @Indonesia_Traveler




*semua foto dokumentasi Katerina, kecuali foto underwater yang sudah diberi keterangan milik  Andriani (mbak Andrie).



Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

20 komentar

  1. cewek-cewek keren, palagi yang syar'i :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi makasih mbak. Iya mbak Zulfa syar'i banget snorkelingnya :D

      Hapus
  2. terima kasih untuk detail trip nya mbak... pengen kesana juga ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Arie. Cobain deh, pasti ga nyesel ke sana. Bagus banget tempatnya :)

      Hapus
  3. Waahh lengkap bingittt mba rieeenn... Semoga kesampaian ke menjangan *bukan utk snorkling* tapi utk menemani panda snorkling, hahahahhahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin hahahaha... ikut juga dong mbak snorkelingnya. Ayo dilawan traumanya biar sembuh :)

      Hapus
  4. Harus bertujuh ya mbak?? Berarti harus ngajakin temen2 nih...
    Thanks sharingnya..
    Betewe mbak zulfa kereeennn... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bertujuh itu sesuai biaya yang disebutkan. Kalau mau berdua saja dengan suami juga boleh kok mbak, tapi harga menyesuaikan :)

      Hapus
  5. nyelam pakek gamis, baru dengar ni..keren...perjalanannya keren..jadi pengen hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pake gamis karena ada suatu kejadian dimana celana renang yang dipakai robek :D

      Hapus
  6. Wkwkwk.. Snorkeling pake gamis, ngga kebayang. Tp mgkin asik2 aja sih buat tf jalanin mah, kita aja yg suka ribet sndiri pas liatnya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa kok pake gamis, nggak ada masalah kemarin itu. Sebenarnya nggak niat pake gamis, tapi karena celana renang yang dipakai robek, jadinya pakai gamis buat nutupin. Soalnya mbak Zulfa nggak bawa celana cadangan.

      Hapus
  7. Pasti mbak Zulfa "solehah" ya.... meski berenang dalam lautan tetep pakai gamis cantik, secantik orangnya *dikeplakFin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak cuma paling salehah, tapi pancen paling keren kok. Gamise genjreng maneh wernone. Eye catching banget... hehehe. ira

      Hapus
  8. Menjangan mmg kece,
    Itu pelampung nya di copot dong hahaha #LangsungTenggelem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha.....hush :p

      Mas Cumi udah pernah ya ke sana. Aku ada lihat fotonya di blog :)

      Hapus
  9. Top markotop buat mb Ira yang berani. Aku juga kalo udah sampe di sana mau beraniin dah hehe

    BalasHapus
  10. Ini grup traveler emak2 yang kece bin syar'i
    Thumbs UP!!

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!