Tampilkan postingan dengan label honeymoon bali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label honeymoon bali. Tampilkan semua postingan

Menyesap Damai di Danau Beratan Bedugul, Menyaksikan Upacara Odalan di Pura Taman Ayun Mengwi

Pesona Danau Beratan dan Pura Ulun Danu Beratan

Bedugul dikenal dengan udaranya yang cenderung dingin dan selalu basah karena hujan. Biasa disebut sebagai kawasan Puncak-nya Bali. Wilayah ini memiliki banyak obyek menarik yang menjadi bagian dari tempat wisata terkenal di Bali yang selalu masuk dalam agenda liburan di Bali, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Bedugul disenangi karena keindahan alam, pemandangan yang luar biasa, deretan pegunungan menghijau, kebun raya, pura Ulun Danu, serta tiga danau indah di sekitarnya seperti Beratan, Tamblingan dan Buyan. Istimewanya, Pura Ulun Danu Beratan tergambar dalam uang kertas Indonesia Rp 50.000,- Inilah salah satu pesona Bali yang saya kunjungi bersama suami saat liburan Bali bulan November lalu.

Pesona Pura Ulun Danu Beratan Bedugul Bali
Pura Ulun Danu Beratan  Bedugul Bali

Di Bali Sarapan Nasi Padang

Kami tiba di Bandara Ngurah Rai Bali pukul 07.50 WITA. Naik pesawat Lion Air dengan flight paling awal yang berangkat tepat waktu. Di bandara, dijemput oleh Mas Sastra dari Terimayasa Trans, transportasi kami selama 3 hari di Bali. Mas Sastra sudah menunggu 30 menit sebelum pesawat kami mendarat. Teruntai senyum diwajahnya yang ramah. Sebelum ditanya akan kemana saja, saya langsung katakan bahwa kami hendak ke Bedugul, seharian. Laki-laki asli Bali itu mengiyakan, langsung men-starter mobil, meluncur ke tempat yang saya minta. Sebelum mobil Ertiga yang disupirinya melaju jauh meninggalkan kawasan Kuta, kami mampir ke rumah makan Padang, sarapan. Kok di Bali makan nasi Padang? Iya, saat itu suamiku pinginnya nasi Padang, bukan yang lain 😃


Pagi di Bandara Ngurah Rai Bali

Sarapan Nasi Padang 😂

Menyaksikan Upacara Odalan di Pura Taman Ayun

Berkunjung ke Pura Taman Ayun tidak ada dalam rencana kami. Mas Sastra yang menawarkannya. Tempat ini kami lewati saat dalam perjalanan menuju Bedugul. Tidak menghabiskan banyak waktu untuk mencapainya. Tinggal keluar dari jalan raya kurang lebih 30 meter saja. Di Pura Taman Ayun saat itu sedang digelar upacara Odalan atau Piodalan yang dilaksanakan tiap satu tahun sekali. Nah hari itu adalah hari ketiga. Ramai umat Hindu beribadah, juga pengunjung domestik maupun mancanegara yang datang untuk menyaksikan.

Ada dua hal menarik yang membuat kami akhirnya setuju mampir di pura yang jaraknya hanya sekitar 18 km dari Denpasar ini. Pertama, cerita di balik pembangunan Pura Taman Ayun ini ternyata tidak dapat dipisahkan dengan berdirinya Kerajaan Mengwi pada tahun 1627 Masehi (1549 Saka). Dalam catatan sejarah yang dapat ditemui, Pura Taman Ayun mulai dibangun pada 1632 dan pembangunan ini selesai pada 1634 Masehi (1556). Wow, ternyata selain tua, juga bersejarah.

Kedua, bangunan mencolok di area ini adalah bangunan menjulang tinggi dengan atap berjumlah ganjil. Saya kira atap biasa tanpa makna. Ternyata, tingkap-tingkap atau atap yang dinamakan Meru tersebut, menjadi sarana memuja Tuhan dalam beberapa wujud-Nya. Karena itu umat Hindu sangat mensakralkannya. Jumlah atap Meru di Pura Taman Ayun ini pasti selalu ganjil. Paling kecil atapnya 3, lalu ada 5, 7, 9, dan paling tinggi 11 atap. 


upacara odalan
Pura Taman Ayun Mengwi Bali
 
Pura Taman Ayun Mengwi

Untuk melengkapi tulisan ini, saya mencari informasi tentang Odalan dengan menanyai Mbak Putu Arni yang beragama Hindu. Berikut penjelasan yang saya terima darinya:

Odalan secara lengkap disebut piodalan, atau ada yang menyebutnya Pujawali. Berasal dari kata wodal/medal yang artinya lahir. Jadi secara harfiah Piodalan berarti peringatan hari lahir. Untuk Pura, peringatan hari lahir ini ditandai dengan hari berdirinya Pura/pertamakali digunakan sebagai tempat suci dan  kegiatan keagaamaan. Ditandai dengan upacara ritual tertentu yang dipimpin oleh pemuka agama [Pedanda/Rsi/Sri Empu]. Ritualnya disebut melaspas dan ngenteg linggih. Hari inilah yang kemudian diperingati sebagai odalan. 

Odalan bisa dirayakan 6 bulan sekali menurut penanggalan Bali (210 hari sekali), yang dihitung berdasarkan Wuku/Pawukon. Sehingga akan jatuh pada hari yang sama setiap 210 hari sekali. Misalnya : Sabtu Umanis Wuku Watugunung artinya Odalan akan jatuh setiap hari Sabtu, panca wara umanis wuku watugunung [jumlah wuku 30, berumur 7 hari, sehingga akan berulang setiap 210 hari]. Ada juga odalan berdasarkan Sasih, yaitu mengikuti hari bulan penuh, yang hanya terjadi sekali setahun berdasarkan perhitungan tahun Caka. Dalam 1 tahun Saka, ada 12 bulan. Sehingga ada 12 Purnama (bulan penuh) dan 12 tilem (bulan mati).

Odalan berdasarkan Sasih akan merujuk pada jatuhnya Purnama/tilem. Misalnya Odalan yang dilaksanakan pada Purnama ketiga, maka seterusnya setiap tahun akan dilaksanakan pada purnama yang sama, sehingga hari masehinya bisa saja berbeda-beda, Senin, Selasa, Rabu dan seterusnya. Penetapan kapan Odalan sebuah Pura, ditentukan berdasarkan perhitungan hari baik dan kesepakatan umat di lingkungan tersebut.

Bagian depan Pura Taman Ayun

Berlatar Pura dengan atap Meru yang pasti ganjil

Pura Taman Ayun juga merupakan tetamanan tempat untuk beristirahat dan berekreasi bagi keluarga Raja Mengwi. Tertata rapi, bersih terawat, dan indah. Sebagai Pura, maka tak mengherankan bila hampir setiap bangunannya sangat disakralkan. Jadi di sini pengunjung harus bisa menjaga sopan-santun. Ada beberapa tempat di pura yang dilarang dimasuki, seperti tempat umat beribadah. Lainnya diperbolehkan. Umat Hindu yang sedang sembahyang boleh dilihat dari jarak tertentu. Memotret pun diijinkan.

Pada lain kesempatan, saya akan menulis lebih panjang tentang Pura Taman Ayun berikut tentang kegiatan keagamaan dan sejarah di balik pembangunan Pura Taman Ayun. Saya yang tadinya agak enggan diajak mampir, akhirnya malah berterima kasih singgah melihat pura ini. Ternyata bukan tempat biasa-biasa saja. Ada keindahan taman dan seni bangunan yang bisa dilihat. Ada budaya dan kegiatan keagamaan yang bisa disaksikan. Ada sejarah yang bisa diketahui.

Anak-anak itu baru saja usai melakukan kegiatan ibadah di Pura Taman Ayun

Bersama tiga wanita Bali yang akan mengikuti upacara odalan

Sembahyang
Barong yang disimpan di Pura Taman Ayun
Gerimis turun selama kami berada di Pura Taman Ayun ini
Persembahan

Anak-anak Bali nan cantik 😍

Salat Jumat di Masjid Besar Al Hidayah

Hari itu Jumat (24/11/2017), hari dimana laki-laki muslim wajib salat Jumat. Suami sudah berpesan, sampai atau belum sampai ke lokasi, jika sudah mendekati waktunya Jumatan maka masjid dulu yang harus dicari. Mas Sastra tanpa ragu menjawab: “Tenang pak, dekat danau di Bedugul itu ada desa banyak muslimnya. Di situ ada masjid. Bapak bisa salat di sana.”

Perasaan lega tergambar di wajah suami. Saya hafal betul, suami tidak akan tenang menikmati liburan. Kalau Jumatannya lewat, maka sepanjang hari akan resah dan murung penuh penyesalan. Bukan suami saja sih yang begitu. Saya yakin laki-laki muslim manapun yang memiliki ketaatan dalam beribadah kepada Tuhan-nya, pasti akan punya perasaan dan sikap yang sama. Jika biasanya berada di daerah yang banyak masjidnya, mungkin tak secemas ini. Tapi di Bali, keberadaan masjid tidak seperti di Jabodetabek yang mudah dijumpai tiap berapa kilometer. Saya pikir normal jika agak cemas.

Hmm…tapi sebenarnya, di Kabupaten Tabanan itu banyak masjid. Saya lihat di Google Map ada Masjid Jamik Miftahul Mubin, Masjid Jami Miftahul Mubir, Masjid Jami Al Hikmah, Masjid Al Hikmah, Mushalla Al Amin, Masjid Besar Al Hidayah (ada dua masjid dengan nama yang sama). Jarak antar masjid itu tidak terlalu jauh. Menurut Mas Sastra, banyak muslim asal Jawa tinggal di wilayah Bedugul. Karena itu selain masjid dan musala, tempat makanan halal di sekitar Bedugul juga mudah ditemukan.

Siang itu suami salat Jumat di Masjid Al Hidayah, Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Bangunannya di atas bukit, berhadapan dengan objek wisata Puncak Indah Bedugul. Mas Sastra beragama Hindu, dia menunggu di warung dekat parkiran. Sedangkan saya memilih menyeberang jalan, masuk ke tempat rekreasi Puncak Indah Bedugul. Melihat-lihat suasana dari pinggir danau yang berkabut, sambil memotret. Sendirian.

Para pria baru selesai jumatan - Masjidnya ada di sebelah kiri, di atas bukit

Buah Salju dan Raja Salman

Ada tumpukan bermacam jenis buah dijual di kios-kios depan gerbang masuk obyek wisata Puncak Indah Bedugul. Buah-buahan segar itu membuat saya ingin mendekat. Ada satu buah yang menarik perhatian. Bentuknya lonjong berwarna kecoklatan. Melihat bentuknya, tiba-tiba saya teringat cakwe. Mirip nggak sih? Enggak ya. Buah ini lebih montok 😃

“Itu buah salju, mbak. Raja Salman seneng banget makan buah itu. Gugling deh, ada beritanya Raja Salman makan buah ini. Sampai dicari lho,” terang mbak penjual buah. Aiiih….saya penasaran. Iya, saya ingat Raja Salman pernah ke Bali tahun ini (2017). Tapi apa iya sang raja sampai mencari-cari buah salju untuk dimakan? Saya tidak minat untuk gugling, cukup percaya saja sama mbak penjual itu. Benar atau tidak, toh saya tetap akan mencicipi buahnya. 

Aneka buah -  Ada yang tahu ini buah apa saja?
Buah salju baru sampai

“Ini mbak silakan dicoba,” ucapnya lagi. Mbaknya mengupas kulit buah salju, terlihatlah daging buah berwarna putih yang basah. Kesan dingin langsung terasa saat pertama melihatnya, yang terlintas di benak saya saat itu pun memang salju. Sebelum dimakan, saya jepret dulu dong. Daging buahnya tidak terlalu tebal. Entah kenapa, buah ini kok licin sekali. Padahal tidak berlendir. Sampai dua kali terlepas dari tangan dan mulut. Seakan grogi, mungkin efek disebut buah kesukaan Raja Salman. Apa hubungannya? Ga ada. he he. Untung si mbaknya baik. Saya dikupasin lagi, dikasih gratis lagi. Dalam hati, abis nyicip gini mesti beli!

Mirip buah apa?

Putih, lembut, manis dan dingin

Cicipin yuk!

Seperti apa pohon buah salju? Mbak penjual menunjuk pohon di depan gerbang Puncak Bedugul Indah. Hey, tak disangka pohonnya pendek saja. Seperti pohon rambutan depan rumah tetangga. Ketinggiannya tidak lebih dari 4 meter. Buahnya bergelantungan, sekilas mirip buah asam tapi besar-besar. Apa buah ini hanya ada di Bali? Tidak, pohonnya juga banyak ditanam di Jawa. Daerah mana? Saya belum tahu. Yuk sama-sama cari tahu informasinya. 

Penampakan pohon buah salju di depan gerbang

Taman Rekreasi Puncak Indah Bedugul

Tempat ini cocok untuk tempat rekreasi keluarga. Jika ingin menikmati keindahan danau dari dekat, bisa menyewa boat buat keliling danau seperti speedboat Rp 150.000, Sepeda Bebek Air Rp 35.000, dan Sampan Dayung Rp 60.000,- Selain suasana tenang yang cocok buat bersantai, pemandangan bukit-bukit yang mengelilinginya pun memanjakan mata. Apalagi kalau sedang diselimuti kabut, syahdu. Cocok untuk mencari inspirasi, sekaligus baik untuk rileksasi.

Di sekitar taman terdapat kios jajan. Tersedia bakso, mie ayam, siomay, dan makanan-makanan yang biasa dijumpai di taman jajan. Kios souvenir juga bisa disinggahi. Tersedia baju-baju batik Bali, kain sarung khas Bali, daster, ikat kepala khas Bali, dan produk busana lainnya yang bisa dibeli dengan harga wajar, asal mau menawar dengan bijak. Di sini suami membeli ikat kepala, katanya buat aksesoris berfoto. Murah, hanya 15 ribu sudah dapat satu. Lumayan bisa dipakai buat photoshot di desa Penglipuran.

Banyak bunga cantik di tepi danau

Pemandangan bukit di tepian danau

Sepeda bebek

Mainnya sendirian, suami sedang Jumatan 😃
Loket tiket

Tempat rekreasi keluarga

Speedboat buat keliling danau

Kios dagang

Tempat jajan

Pura Ulun Danu Beratan Tergambar di Uang Kertas Rp 50.000,-

Danau Beratan dan Pura Ulun Danu adalah dua ikon Bedugul yang sangat terkenal. Di mana pun melihat gambarnya, kebanyakan orang pasti akan mengaitkannya dengan pulau Dewata. Istimewanya, keindahan pura yang seolah berada di tengah danau Beratan ini, tergambar dalam uang kertas Indonesia Rp 50.000,-

Beberapa tahun lalu, waktu honeymoon ke sekian di Bali bersama suami, kami melewatkan Bedugul. Kemudian kami berjanji, kalau ke Bali lagi harus berkunjung. Makanya saat ke Bali kali ini (2017), Bedugul jadi prioritas. Hari pertama tiba di Bali kami langsung meluncur ke Bedugul. 

Pura Ulun Danu Beratan

Danau Bratan dan Pura Ulun Danu jadi tempat kelima yang tergambar dalam uang kertas Indonesia yang pernah saya kunjungi. Sebelumnya, April 2017 pernah ke Pulau Maitara dan Pulau Tidore di Maluku Utara yang tergambar dalam uang kertas Rp 1.000,-. Rumah Limas di Palembang dalam uang kertas Rp 10.000,- pada April 2017. Desa Pande Sikek di Sumbar dalam uang kertas Rp 5.000,- pada tahun 2012. Gedung MPR dalam uang kertas Rp 100.000,-. Kalau ini sering liat hehe. Terakhir yang teranyar adalah Pura Ulun Danu di Danau Beratan Bali yang tergambar dalam uang kertas Rp 50.000,-. Lengkap sudah.

Pernah melihat langsung tempat-tempat yang tergambar pada lembaran uang kertas Indonesia tersebut memang bukan suatu hal hebat, orang lain pun bisa. Hal sederhana, tapi terasa membanggakan. 

Senang bisa ke sini berdua suami

Tiket masuk wisata Danau Beratan dan Pura Ulun Danu Beratan Rp 20.000,- / orang untuk wisatawan domestik dan Rp 50.000,- / orang untuk wisatawan mancanegara. Selepas membayar tiket, kami memasuki sebuah taman yang asri, bersih, dan tentunya langsung bikin betah. Terdapat area parkir yang luas, toilet, dan taman bermain.

Sebuah gerbang menjulang khas Bali menjadi tujuan kami melangkah. Di balik gerbang itulah Danau Beratan dan Pura Ulun Danu berada. Di sana, suasana damai menyambut meski sedang ramai pengunjung, berpadu dengan udara sejuk dan pemandangan perbukitan yang berhias kabut. Tempat ini, cocok bagi mereka yang ingin berfoto pre / post wedding, atau selfie eksotis.






Pura Ulun Danu Beratan

Pura Ulun Danu terletak paling ujung Danau Beratan. Didirikan sekitar awal abad ke 17. Bagi umat Hindu, Pura ini merupakan pura Subak atau pura sistem pengairan Bali yang diperuntukan untuk memuja Dewi Danu atau Dewi Air yang merupakan perlambang dari kesuburan. Pemandangan Pura yang berada di atas danau memberi keindahan tersendiri. Bangunannya sangat mencirikan Bali, dimana pura memiliki atap bertingkat yaitu menara dengan atap 11 tingkat, 7 tingkat, dan 3 tingkat. Masing-masing melambangkan kepercayaan umat Hindu di Bali, terhadap tiga dewa, yakni Dewa Wisnu (11 tingkat), Dewa Brahma (7 tingkat), dan Dewa Siwa (3 tingkat).

pesona danau beratan
Pura Ulun Danu Beratan


Sekitar 100 meter dari lokasi pura, di sisi kanan, ada tempat menyenangkan bagi yang ingin bermain-main di danau seperti sepeda air, kano, berenang maupun paralayang (parasailing). Atau, jika ingin mencicipi aneka makanan lezat dengan menu ikan air tawar pun bisa dilakukan di sini. Saat itu, kami tak pilih keduanya, hanya ingin mendekati bangunan pura, berfoto tentu saja. 


Pengunjung sangat ramai, agak sulit untuk berfoto berdua saja. Kami harus jeli melihat celah, jika kosong lekas-lekas pasang gaya. Fotografer dadakan kami Mas Sastra, selalu siaga dengan kamera ditangannya. Yah, walau tak banyak, kami berhasil dapat foto berdua. Hampir tiap pengunjung begitu, sama-sama ingin berfoto dengan latar belakang pura. Memang indah, sih. Rasanya belum afdol berfoto di sini kalau belum berfoto dengan background Pura di atas danau. Buat kenang-kenangan tentunya. Membuat kenangan itu membahagiakan. Kata suami, lakukan saja jika itu membuat saya bahagia. Ya, lakukan 😄

Ramai wisatawan asing

Tak pernah sepi meskipun di musim sepi wisatawan

Sulit buat ambil foto tanpa ada orang lain masuk frame

Danau Terbesar Kedua di Bali

Danau terbesar kedua setelah Danau Batur ini adalah sumber air yang sangat penting di Bali. Luasnya sekitar 375.6 hektar dengan kedalaman kurang lebih 22 sampai 48 meter dengan luas kelilingnya kira-kira 12 meter. Danau Beratan berada pada sekitar 1.300 meter diatas permukaan laut. Itulah mengapa pada pagi hari dan siang sebelum jam 12 udaranya sangat sejuk. Diatas jam 12 siang maka akan muncul kabut.

Temperatur udara di Pura Ulun Danu sekitar 18-22 derajat Celsius. Bikin sejuk di badan, sejuk di hati. Seolah jika datang dengan setumpuk galau atau sedang terbakar emosi, langsung tenang dan adem. Kira-kira begitu gambarannya. Pemandangan warna-warni bunga, rindangnya pepohonan cemara, serta hijaunya rerumputan di tepian danau, bikin bahagia.

Pemandangan indah bikin hati makin bahagia

Kami beruntung saat di sana cuaca masih cerah. Tapi itu tak lama, sekitar 10 menit setelah keluar dari lokasi wisata, hujan turun dengan derasnya. Untunglah kami sudah berada di mobil. Tak sempat berbasah-basahan. Saran terbaik bagi Anda yang ingin berfoto dengan hasil terbaik adalah di pagi hari. Karena menjelang siang apalagi sore, tempat ini menjadi berkabut dan bahkan sering hujan. Selain itu, pagi hari masih sepi pengunjung. Leluasa untuk ambil foto.

Sebagai informasi, danau ini aslinya bukan bernama danau Bedugul, melainkan danau Beratan / Bratan. Namun karena masuk wilayah kawasan objek wisata Bedugul, maka banyak wisatawan termasuk saya, lebih familiar menyebut nama danau Beratan / Bratan daripada nama danau Bedugul. Sekarang setelah tahu, saya menyebutnya Danau Beratan. 



Alamat & Peta Lokasi Pura Ulun Danu

Lokasi Pura Ulun Danu Beratan berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan wilayah Kabupaten Tabanan dengan Kabupaten Buleleng. Alamat lengkapnya di Jalan Raya Candi Kuning – Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Lokasi dapat dicapai sekitar 2 jam perjalanan dari wisata Kuta Bali, dengan jarak tempuh 70 kilometer atau sekitar 50KM dari kota Denpasar. Jalan menuju Bedugul masih 2 jalur berlawanan, jalannya pun menanjak karena lokasi Danau Beratan berada di daerah pegunungan.

Kawasan Bedugul sangat strategis karena dikelilingi banyak obyek menarik, di antaranya Kebun Raya Bedugul Bali yang terkenal dengan berbagai macam tanaman buah, Handara Golf Resort Bali yang berjarak sekitar 3,5 kilometer dari lokasi danau Beratan Bedugul, Objek wisata danau Buyan, Objek wisata danau Tamblingan, Kebun stroberi Bedugul, tempat membeli oleh-oleh khas Joger Bedugul, dan Sawah terasering Jatiluwih Bali. Tempat wisata lain yang searah dengan objek wisata Bedugul di antaranya Alas Kedaton Monkey Forest, Pemandian Air Panas Angseri, Pura Taman Ayun, Air Panas Penatahan, dan Pura Tanah Lot.



Hujan Di Bedugul

Usai dari Danau Beratan dan Pura Ulun Danu, kami bermaksud melanjutkan perjalanan ke arah Singaraja untuk mengunjungi 2 danau lainnya. Tapi hujan turun tanpa jeda, jalan menanjak yang kami susuri mulai menghadirkan cemas. Terhalang kabut, jarak pandang jadi pendek. Di kiri jalan jurang, di bawahnya ada danau, juga ditutupi kabut. Supir kami menyarankan mundur. Sesaat ada rasa kecewa.

“Kita pulang saja ya, sayang. Jika dipaksakan pun akan sulit untuk mendapatkan pemandangan danau yang diinginkan. Kita kulineran saja sambil pulang,” bujuk suami.

Udara boleh dingin. Tapi hati harus tetap hangat. Suami sudah memberi contoh. Jadi nggak boleh kesal. Mungkin ada hikmahnya tidak bisa melanjutkan perjalanan. Ya, saya percaya kondisi saat itu kurang aman. Akhirnya kami berbalik arah, bermaksud mengakhiri kunjungan wisata. Makin sore kabut pasti makin tebal. Sebaiknya memang mundur saja. 

Di bawah hujan

Berfoto di Gerbang Handara Golf

Sebelum melanjutkan perjalanan pulang, ada satu spot foto yang kami singgahi, gerbang Handara Golf. Sebelum berangkat ke Bali, saya melihatnya di sebuah artikel online. Bagus sekali. Setelah bertanya pada Bli Made Terimayasa, ternyata letaknya tak jauh dari obyek wisata Pura Ulun Danu Beratan. Kebetulan sekali. Berjarak 3,5 kilometer saja dari pura. Karena bukan obyek wisata, supir kami pun kurang tahu letaknya. Karena letaknya di pinggir jalan, tempatnya jadi mudah kelihatan, akhirnya ketemu. Tak ada siapa-siapa saat itu. Hanya kami. Setelah beberapa kali foto, baru datang pengunjung lainnya. Bule entah dari mana, yang lainnya asal Meksiko. Lama-lama pengunjungnya bertambah jadi 8-10 orang. Ternyata banyak yang ikut terpikat berfoto di sini. Memang sih. Pemandangan bukit berselimut kabut yang menjadi latar belakang gerbang tampak indah. Magis.

Jalan masuk yang sepi, pohon di kejauhan yang kehitaman, rumput-rumput basah, dan gerbang yang menjulang bisu, perpaduan yang “dingin” di tengah hangatnya genggaman tangan sang kekasih. Pemandangan dan suasana di gerbang ini mungkin biasa saja bagi yang lain. Tapi bagi saya, seolah puisi.

Spot foto cantik di depan gerbang Handara Golf Bedugul

Bakso dan Nasi Pedas

Semangkuk bakso panas dan secangkir teh hangat, kami nikmati sesudah sesi foto-foto di gerbang Handara Golf. Hujan masih turun ketika mobil kami bergerak memunggungi bedugul. Petang syahdu menjadi akhir cerita di hari pertama.

Sebelum kembali ke penginapan, kami makan malam Nasi Pedas. Nasi yang saya idamkan di Bali sejak terakhir mencicipinya pada September 2016 lalu, saat event Asus Zenfone 3 di Nusa Dua Bali. Nasi pedas ini ada beberapa cabang. Dulu saya makannya di Tabanan, dekat Joger. Malam itu disekitaran Legian. Sama enak. Sama nikmat. Sama pedassss. Malam yang ‘hot’ sebelum pesona Nusa Penida membuat kami mabuk kepayang pada keesokan hari.





INFO: 
🔘 Keliling Bali 24-26 November 2017, saat Gunung Agung sedang bergejolak. Alhamdulillah kegiatan pariwisata saat itu tetap berjalan dengan baik. Wisatawan mancanegara dan domestik tetap ramai. Bali masih aman 👍
🔘 Paket Wisata Bali PICNIQ Tour & Travel www.yourpicniq.com CP: Jeffry HP: 081949555588
🔘Tranportasi selama di Bali: Terimayasa Trans www.terimayasatransbali.com CP. Terimayasa HP: 081338090517 Telp. 0361-282158.
🔘 Penginapan selama di Bali via Panda Tour & Travel CP. Silviana Chandra HP. 0818-09775007 Email: panda.tourstravel@gmail.com
🔘 Paket Wisata Bali Gama Holiday www.gamaholiday.com

Liburan Romantis Penuh Privasi di Mayaloka Villas Seminyak Bali

private pool villa
Liburan romantis di Bali

Pulau Bali di Indonesia adalah rumah bagi salah satu tujuan paling romantis di seluruh dunia. Terkenal dengan alamnya yang eksotis, udara yang sejuk dan juga wisata budaya yang unik, membuat Bali kerap diburu oleh pasangan baru menikah yang ingin berbulan madu, maupun pasangan lama yang ingin melakukan liburan romantis. Banyak tempat bulan madu romantis di Bali yang tak kalah menawan bila dibandingkan dengan manca negara. Sejumlah penginapan dan villa eksotis berkelas internasional yang dilengkapi private pool dengan pemandangan pantai pasir putih hingga hijaunya alam perbukitan yang menakjubkan tersedia di Bali. 

Di manakah saya menginap ketika liburan romantis di Bali? Inilah salah satu villa yang saya tempati bersama suami ketika liburan di Bali baru-baru ini, Mayaloka Villas.
mayaloka villas seminyak
Villa Selasar managed by Mayaloka Villas Seminyak

Menginap di Villa Lebih Privasi

Bahagia terasa membuncah saat punya kesempatan kembali lagi ke Bali berdua suami. Seolah mengulang kebahagiaan liburan romantis di Bali beberapa tahun lalu, tapi dengan suasana baru di masa kini. Liburan kami hanya tiga hari, memang tergolong singkat. Tak apa, karena bagi saya liburan kadang bukan tentang berapa lama, tapi tentang berapa banyak moment selama liburan yang betul-betul bisa dirasakan oleh hati. 

Liburan panjang berhari-hari, seminggu atau berbulan-bulan, memang memuaskan dari segi waktu. Siapapun asal punya banyak uang, pasti suka berlama-lama. Kalau waktunya singkat tapi berkualitas, juga sama memuaskan. Kembali lagi ke cara menjalani dan menikmatinya, karena sejatinya liburan adalah tentang bagaimana kita menjadi bahagia, nyaman, lengkap, bersyukur, dan menghadirkan senyum merekah di bibir dan di hati.

Baca juga : Liburan Long Weekend di Hotel Aston Bogor
villa seminyak bali
Villa Selasar, modern dan berkelas

Selama tiga hari di Bali kami mengunjungi tempat-tempat yang belum kami lihat, dan melihat tempat-tempat yang belum kami kunjungi. Bertemu dengan orang-orang baru dan mendapat pengalaman dari tempat baru, sungguh menyenangkan. Liburan jadi semakin berkesan karena kami menginap di villa istimewa yang membuat pengalaman berlibur jadi tak terlupakan.

Kenapa villa? Untuk liburan romantis (sebut saja begitu), menginap di villa lebih punya privasi. Punya fasilitas, layanan dan keramahan yang sama seperti hotel, bahkan lebih. Tidak akan rugi meski selama liburan banyak diisi dengan bepergian di luar hotel. Villa istimewa yang membuat nyaman dan senang rasa hati justru dapat membantu rasa penat lekas pergi dari badan.


Baca juga : Glamping Bahagia di Trizara Resort Bandung
Liburan berkualitas hadirkan senyum di bibir dan di hati 😍

Villa Selasar, suasana sepi untuk berdua-duaan

Selasar Villa merupakan ‘produk’ dari Mayaloka Villa, sebuah temuan yang tak saya sangka-sangka. Kami menginap di sini atas rekomendasi dari Jeffry Picniq Tour & Travel, yang diteruskan kepada Silvi dari Panda Travel & Tour untuk pemesanannya. Tidak ada bayangan villanya akan seperti apa. Kami percaya saja pada pilihan Silvi bakal sesuai dengan yang kami inginkan. Dan itu terbukti ketika kami tiba di villa.

Berlokasi di Seminyak, tepatnya Petitenget, Villa Selasar berlokasi tak jauh dari keramaian, tapi cukup romantis dan terjangkau. Setelah check-in di Mayaloka Villas, kami diantar ke Villa Selasar yang berjarak tempuh sekitar 5 menit perjalanan bermobil. Letaknya sekitar 20 meter dari jalan utama, agak masuk ke dalam melewati jalan yang sepi. Di sanalah villa yang kami sewa berada. Ada villa-villa lain di sebelah kiri dan kanannya. Suasana tenang dan sunyi mulai terasa ketika kami memasuki perkarangannya yang tertutup. Dan pada hari itu, hanya kami berdua saja yang menempati villa. Istimewa! Iya, istimewa untuk berdua-duaan dan ngapain saja 😃


Baca juga : Akhir Pekan Menyenangkan Bersama Keluarga di Hotel ARA Serpong
Villa modern, elegan, dan berkelas

Villa dengan Citarasa Sensual

Villa Selasar adalah sebuah villa mewah berkamar 4 yang tak hanya nyaman, tapi juga membuat liburan jadi berkelas. Lingkungan asri, ramah, dan bersih langsung bikin betah. Di sekitarnya juga banyak tanaman hijau yang bikin udara di sekitarnya terasa sejuk. Arsitekturnya bergaya modern dengan sentuhan tradisional Bali. Setiap suites terdiri dari sebuah kamar tidur luas.  Istimewanya, walaupun kami hanya menyewa 1 kamar saja, keseluruhan bagian villa ini bisa kami nikmati seorang diri. Saya girang!

Selasar Villas memang dirancang khusus bagi mereka yang ingin berbulan madu atau liburan romantis. Didesain dengan gaya romantis, semi terbuka, tapi privasi bisa tetap terjaga. Citarasa sensual pada kamar mandi terbuka dengan bath tub yang muat untuk bersantai dan berendam berdua, sungguh menunjang suasana romantis. Aduhai.

Baca juga: Hotel Kristal Untuk Liburan Keluarga di Jakarta
villa romantis di bali
Kamar yang kami tempati 😍
Bercitarasa sensual 😉
Dengan bath-up untuk berendam berdua 😃

Ah iya, saya punya cerita soal kamar mandinya. Sebenarnya, ini bukan pertama kali saya menginap di villa dengan kamar mandi terbuka, hanya saja baru kali ini saya punya cerita berbeda. Jadi gini, kami sampai di villa sudah malam, sekitar jam 9. Urusan mandi jadi hal utama yang akan saya lakukan sesampainya di kamar. Badan dan baju kotor usai kelayapan seharian di Nusa Penida Island mengharuskan saya mandi. Di waktu yang sama, di TV ada pertandingan bola antara Indonesia vs Guyana. Suami langsung ngebet pingin nonton di ruang tengah. Saya ngebet pingin mandi. Saat tahu kamar mandinya terbuka, saya maju mundur takut. Bukan tempat mandinya yang seram, memang sayanya penakut. Sudah design-nya terbuka, sendirian, malam pula. Bikin takut. Saya tidak mau urung mandi. Suami juga tidak mau urung nonton. Akhirnya diambil jalan tengah. Nonton bolanya di kamar mandi! Caranya? Bawa laptop ke kamar mandi. Nonton jadi, mandi pun jadi. Hehe. Romantis yang tidak disengaja 😛


Baca juga: Pengalaman Menginap di Clove Garden Hotel & Residence Bandung
Nonton bola sambil menemani istri yang takut mandi sendiri 😛

Di sini bukan hanya kedamaian dan ketenangan yang didapatkan, tapi juga kualitas keintiman. Tempat ini layaknya tempat beristirahat yang mewah di mana saya bisa menyatu dengan lingkungan asri berudara segar, juga dengan special one yang membersamai. 
 

Kolam Renang Pribadi

Kolam renang pribadi hanya beberapa langkah saja dari ruang tengah. Tinggal buka pintu kamar, bisa langsung berenang di kolam yang selalu terjaga kebersihannya. Selama di Bali, kami lebih banyak beraktivitas di luar villa. Jam 9 pagi sudah keluar, balik ke villa sudah malam, jadi tak begitu banyak memanfaatkan kolam renangnya. Paling pagi saja, sebelum berangkat. Itu pun hanya duduk-duduk saja berjemur di pinggir kolam, menikmati suasana yang damai sembari mencicipi kue-kue manis yang lezat.

Di sini, memilih berenang pada pagi hari ataupun sore, tetap akan disajikan dengan suasana yang romantis. Selain karena lingkungannya memang tenang, karyawan villa pun tidak sembarang masuk villa apalagi lalu lalang, kecuali dipanggil baru datang. Cocok untuk berbulan madu, ya kan? Tanpa gangguan, memberikan ketenangan di setiap hari yang dilalui bersama-sama, bikin suasana romantis dapat terasa sepanjang hari. Pokoknya nih ya kalau buat saya, honeymoon di sini privasi kita tuh prioritas banget. Bikin terbuai dalam liburan yang tidak ingin hari cepat berlalu. Hmm…..
Ruang tengah terhubung langsung ke kolam renang
Nggak ada yang gangguin!

Istimewa dan Bernilai

Dengan harga yang ditawarkan, villa ini dilengkapi dengan ruang tengah untuk bersantai, ruang makan, dapur dengan perlengkapannya, serta tempat parkir yang tertutup. Ruang nonton TV dilengkapi dengan flat screen yang menemani saat-saat santai. Area ruang tengahnya terhubung langsung ke private pool dan teras. Kami tak perlu pergi keluar villa hanya untuk mencari sarapan, karena karyawan villa siap mengantarkannya ke tempat. Bahkan kalau mau bisa juga menikmati sarapan di pinggir kolam renang.

Pada saat check-in, staff di FO langsung menanyakan menu apa yang ingin disantap saat sarapan. Dari daftar menu yang diberikan, saya lihat ada banyak pilihan. Kami diminta memilih satu menu utama dan satu jenis minuman. Saya kira hanya dua menu yang dipilih itu saja yang akan disajikan, ternyata diberi tambahan lain di luar yang saya pesan seperti buah-buahan dan minuman kopi/teh. Kalau ingin memasak sendiri, misal telur goreng atau makanan lainnya, bisa kita lakukan sendiri di dapur villa. Tapi, kami tidak punya waktu untuk itu karena sehari-hari lebih banyak berkegiatan di luar. Mungkin, kalau datang dengan rombongan keluarga, dapurnya pasti akan lebih banyak dimanfaatkan. Kalau berdua saja sih, mending pesan saja atau cussss keluar nyari tempat makan. Lebih praktis.


Baca juga: D'Makmoer Penginapan Murah di Tanjung Pandan dengan Kafe Pinggir Pantai View Matahari Terbenam
Konsep terbuka menghadirkan udara segar di antara ruang yang saling terhubung : ruang makan, ruang tengah, teras, dan kolam renang

Dapur villa buat yang mau masak-masak

Sangat private, berdua saja


Harga Villa Selasar

Villa Selasar dibandrol Rp 5.350.000,- per malam (harga low season saat ini). 

Mahal? Mahal itu relatif. Ketika saya merasa bahagia, istimewa, dan mendapatkan pengalaman ataupun kenangan indah dan berharga dari apa yang saya bayar, sebuah harga menjadi bukan apa-apa lagi.

Orang menyebutnya ‘value’.  Bahasa kerennya value for money. Kita akan terus ingat kenangan itu seumur hidup. Tapi tidak dengan jumlah yang dibayar. Karena kenangannya jauh lebih mahal. 

Rate Mayaloka Villas

Liburan berdua suami/istri saja, bersama keluarga besar, atau dengan rombongan teman, villa Selasar bisa jadi pilihan yang memuaskan. Dengan 4 kamar yang sediakannya, serta fasilitas lengkap yang dimilikinya, liburan di Bali akan makin berkesan.

Punya rencana ke Bali dalam waktu dekat? Kalau punya bujet besar dan berharap privacy adalah prioritas, Mayaloka Villas bisa jadi pilihan. Berikut adalah rate Mayaloka Villas saat ini, berlaku hingga 31 March 2019. Sebagai informasi, Low season: 01 April – 30 June, 01 September - 19 December, 06 January – 31 March. High season:  01 July – 31 August. Peak season: 20 December – 5 January.

LOW SEASON

One bedroom pool villa Rp. 2,327,500, Two bedroom pool villa Rp. 3,650,000, Honeymoon pool villa Rp. 2,800,000, Four bedroom pool villa Rp. 5,350,000

HIGH SEASON

One bedroom pool villa Rp. 2,627,500, Two bedroom pool villa Rp. 3,950,000, Honeymoon pool villa Rp. 3.100,000, Four bedroom pool villa Rp. 5,650,000

PEAK SEASON

One bedroom pool villa Rp. 2,727,500, Two bedroom pool villa Rp. 4,050,000, Honeymoon pool villa Rp. 3.200,000, Four bedroom pool villa Rp. 5,750,000

Kamar tidur Honeymoon Villa - Mayaloka Villas

Tempat mandi Honeymoon Villa - Mayaloka Villas

Private pool Honeymoon Villa - Mayaloka Villas

Dari 4 macam villa yang ditawarkan tersebut, kita tinggal pilih mana villa yang paling sesuai dengan kebutuhan. Buat pasangan baru menikah yang ingin bulan madu, Honeymoon Pool Villa recommended untuk dijadikan pilihan. Jika sudah tak tersedia, jangan khawatir karena villa tipe satu, dua, atau 4 kamar juga recommended, sama-sama menyuguhkan suasana romantis sepanjang waktu.

Jika memesan dari jauh-jauh hari, kemungkinan villa yang diidamkan masih available. Mesti sering-sering cek saja. Bisa cek secara mandiri, bisa juga melalui jasa travel agent yang kita kenal. Kalau saya, kemarin banyak dibantu oleh Silvi, teman saya yang punya jasa travel. Saya tidak perlu repot mencari dan memilah, tinggal sampaikan kebutuhan, Silvi yang mengerjakan. Dan kemudian, taraaaa……dapat deh di Villa Selasar ini.

Villa Selasar - 4 bedroom villa

Halaman depan sekaligus tempat parkir yang tertutup

Kalau dari teman pembaca ada yang berencana liburan ke Bali, Mayaloka Villas ini bisa jadi pilihan yang baik. Berikut adalah beberapa kelebihan yang bisa kamu pertimbangkan:
- Terletak di sebuah kawasan pribadi yang aman dan terpencil di ujung jalan sepi
- Berjarak tempuh 5 menit ke berbagai spot sunset di pantai Seminyak dan pantai Petitenget
-Dekat dengan berbagai restoran, butik, pusat perbelanjaan dan klub malam yang populer (buat kamu yang hobi nge-klub yee)
- Empat kamar tidur luas dengan desain modern
- Punya kolam renang pribadi yang dikelilingi taman hijau dalam konsep terbuka
- Cocok untuk tinggal bersama keluarga, teman atau kelompok, atau bahkan pesta pernikahan.
- Privacy nomor Satu
- Suasana tenang
- Butuh internet selama di villa? Jangan khawatir, internet gratisnya kenceng!
 
Mayaloka Villas Seminyak - Tempat dimana Privasi adalah prioritas 😍

Demikianlah pengalaman saya dan suami menginap di Mayaloka Villas. Semoga bisa bermanfaat buat kalian yang sedang mencari villa untuk liburan di Bali. Untuk pemesanan bisa menghubungi contact berikut ini: