Warung Jasunda, BSD City, Serpong

Kavling di sudut Jalan Kencana Raya itu lama kosong. Bahkan setelah cluster hunian dan ruko Golden Vienna berdiri dan menjadi kawasan sangat ramai, kavling itu tetap tak diapa-apakan, berpuluh-puluh tahun lamanya.

Hingga akhirnya Jasunda dibangun, namun tak mudah sebab menuai protes, dan saya sempat sempat melihat spanduk protesnya terpampang di lokasi bangunan.

Namun Jasunda tetep melanjutkan pembangunan, hingga akhirnya berdiri, menjadi resto dengan bangunan berciri khas rumah Jawa.

Pengunjungnya ramai sejak pertama beroperasi. Parkiran minim tapi tertib, diatur dengan baik oleh petugas yang sudah disiapkan Jasunda.

Saya berkali-kali ingin mampir tapi tak jua terwujud. Ada saja penyebab urung mulu singgah. Hingga akhirnya dapat kabar: Jasunda terbakar! 🔥

Musibah, siapapun tak menginginkannya.

Saya turut berduka. Di tiap postingan berita soal kebakaran tersebut, saya meninggalkan jejak doa dan harapan:

Semoga karyawannya sehat dan selamat, tak ada yang jadi korban.
Semoga kerugian segera berganti keuntungan berlipat ganda.
Semoga Jasunda bangkit dan berdiri lagi.

Alhamdulillah Jasunda bangkit lebih cepat. Berdiri lebih kuat.

Ternyata tak semua bangunan rusak dan terbakar, masih banyak yang selamat. Yang rusak dan hangus kembali dibangun, diperbaiki lebih baik dan kuat.

Jasunda akhirnya kembali beroperasi. Pengunjung kembali datang untuk makan. Jasunda kembali ramai.

Setelah musibah yang terjadi, akhirnya saya berkunjung bersama keluarga. Alhamdulillah ternyata memang benar kata orang, makan di sini dapat pengalaman yang baik.

✅ Rekomen buat bersantap bersama keluarga

✅ Akang dan teteh yang melayani ramah-ramah

✅ Bersih dan nyaman banget

✅ Harganya terjangkau

✅ Menu andalan khas Jasunda yakni Gejos Gurame wajib dicoba!

✅ Ada menu dari kafe sebelah dalam buku menu (seperti Gyoza grill yang saya pesan), kerjasama Jasunda dengan kafe sebelah

✅ Pelayanan cepat. Pesanan diantar gak pake lama

✅ Wastafel cuci tangannya banyak, ada di beberapa sudut.

✅ Tersedia musala

Pengalamanku positif saat makan di sini

Kamu yang tinggal di BSD bisa ke @warung_jasunda di Kencana Loka ini saat ingin menikmati masakan Jawa Sunda bersama keluarga. Lokasinya dekat, tempatnya nyaman, citarasa makanannya pun ga usah diragukan lagi 👍

Masakan Jawa Sunda. Coba Gejos Gurame Hidangan Khas Sunda!

Sesuai namanya Jasunda singkatan dari Jawa Sunda merupakan rumah makan yang menyajikan masakan Jawa dan Sunda. Jadi di satu tempat kita bisa menikmati masakan asli dari 2 daerah. Walaupun saya bertanya-tanya juga sih, Sunda itu bukannya bagian dari Jawa juga? 😅

Malam itu kami memesan sedikit menu saja, di antaranya Gejos Gurame yang merupakan signature dish nya Warung Jasunda. Penamaan Gejos dilakukan oleh orang Sunda untuk bumbu gurame yang menggunakan bahan utama jahe. Jadi, rasa paling menonjol dari Gejos Gurame itu adalah jahe dengan tambahan bumbu lainnya seperti bawang merah, bawang merah, dan cabe serta penggunaan jeruk limo atau asam atau cuka untuk menghadirkan rasa segar diantara pedas cabe dan pedas khas jahe.

Saya pribadi baru kali ini dengar/tahu nama Gejos. Padahal sudah sering makan di rumah makan Sunda, tapi kenapa gak pernah tahu ya? Mungkin pernah ada dalam daftar menu tapi saya gak ngeh? Bisa jadi.

Dari yang saya baca, Gejos ini merupakan masakan tradisi Sunda sejak lama, karenanya patut dilestarikan. Ok, dengan mencicipi Gejos, lalu menceritakannya di blog ini, semoga menjadi langkah kecil untuk lestari ya, aamiin.

Selain Gejos Gurame, kami juga memesan Sop Iga (pesanan Alief), dan Sate Maranggi (pesanan Aisyah). Saya dan suami sudah cukup dengan 1 ekor ikan Gurame yang dimasak Gejos itu.

Berikut saya bagi info mengenai harga makanan yang kami pesan. Buat gambaran biaya makan di Jasunda.

#Travelerien #WarungJasunda #KulinerBSD

View this post on Instagram

A post shared by Katerina S Rianti (@travelerien)

Makan di Jasunda Lagi, Merayakan Sehat dengan Paket Hemat

Dua minggu kemudian saya dan keluarga balik lagi ke Jasunda. Lagi-lagi untuk makan malam, dan lagi-lagi komplit berempat.

Jika sebelumnya datang dalam keadaan abis santai-santai saja di rumah seharian, kali ini datang setelah abis bepergian ke Jakarta seharian.

Jadi, setiba di BSD kami gak langsung pulang ke rumah, tapi belok dulu ke Jasunda dalam keadaan perut yang tingkat laparnya udah ga bisa ditahan lagi.

Nah, gimana rasanya makan dalam keadaan letih campur lapar tingkat tinggi?

Yang jelas, makan jadi lebih lahap dan semua makanan terasa berkali-kali lipat enaknya. Pokoknya lidah udah gak objektif lagi kalau ditanya gimana citarasa makanannya😂😂

Ada beragam pilihan menu. Namun untuk kali ini saya dan suami mencoba Paket Hemat seharga 95K saja terdiri dari:

1 kastrol Nasi liwet (bisa buat 3 orang)
2 potong ayam serundeng
2 tempe penyet
sambal terasi
Jengkol balado
lalapan segar (mentah)
2 es teh

Awalnya nih, saya mau pesan 2 Paket Hemat @95K itu. Tapi gak jadi karena isi paketnya tuh ga masuk di selera kedua anakku 🤣

Aisyah dan Alief lebih milih makan sate maranggi dengan nasi putih biasa.

Yak, yang namanya makan dengan lalapan dan sambal terasi tuh sampe sekarang belum jadi selera mereka 😬Termasuk jengkol. Mereka gak doyan. Misalkan nasi liwet dengan ayam gorengnya saja mereka masih mau.

1 Paket Hemat itu pas banget buat berdua. Sesuai dengan isinya yang memang disetting untuk berdua. Tapi nasi liwet 1 katrolnya itu bisa buat bertiga tanpa harus ngirit-ngirit.

Aisyah dan Alief makan sate maranggi.

Tadinya mereka kompak pakai nasi putih saja. Tapi di tengah kegiatan makan, Aisyah berubah pikiran mau makan nasi liwet saja. Nah, pas deh jadinya 1 kastrol itu bisa buat bertiga. Itu juga masih nyisa, dan akhirnya dituntaskan oleh Mas Arif. Baru deh isi kastrolnya ludes 😅

Alief konsisten makan sate pakai nasi putih, hingga tusukan sate terakhir.

Untuk harga sate 5K / tusuk. Bisa dipesan minimal 5 tusuk, dan selanjutnya gak ada batas maksimal. Mau 100 tusuk juga diladeni, asal masih ada stock aja di warungnya haha.

Nasih Putih 7K / bakul. Nasih Liwet 25K / kastrol.

Untuk minumannya kami pesan sesuai kesukaan masing-masing saja. Dalam paket hemat itu sudah ada 2 es teh. Jadi saya pesan Wedang Uwuh saja untuk tambahan.

Sebagai penggemar berat minuman rempah, udah pasti dong gak mau melewatkan minuman satu itu. Cocok juga kan jadi minuman di malam hari? Biar badan jadi anget, sekaligus bikin seger, bantu ngilangin capek setelah tawaf dari satu show room mobil ke show room lainnya 😅

Aisyah dengan jus alpukat kesukaannya, Alief pesan jus mangga, dan Mas Arif dengan es kelapa batok yang level gemarnya tuh udah gak terkalahkan oleh minuman apapun lainnya.

Harga minumannya murah-murah menurutku. Jus alpukat dan jus mangga itu @17K, wedang uwuh @12K, dan es kelapa batok @23K.

Kalo ditotal makan malam dengan semua menu yang aku sebut tadi gak sampe 300K udah sama service & tax.

"Nah ini baru mantap, lebih enak dari menu yang kita pesan waktu pertama datang," kata suamiku.

Nah bener kaaan kata saya hahaha.

Padahal ya sama enak dan nikmat, bedanya kali ini makan pas lagi laper-lapernya, jadi berasa super nikmat.

Tapi sejujurnya suami saya memang kurang menikmati makan Gejos Gurame yang kami pesan saat pertama kali berkunjung. Mas Arif lebih suka gurame dabu-dabu, gurame asam pedas, mangut gurame, gurame sambal matah, gurame bakar pedas...

Berarti lain kali kalau mau makan gurame pesannya menu gurame yang lain, selain gejos.

Pada sub judul di atas saya ada sebut "merayakan sehat" dengan paket hemat.

Yak, semacam perayaan kecil karena saya happy dengan hasil MCU di @healthway.id bulan Agustus ini dimana hasil cek bulan Juli lalu kolesterol 308 sekarang sudah turun normal jadi 150. Alhamdulillah 😍🥰

Gak sia-sia perjuangan selama 1 bulan sejak Juli s.d Agustus gak makan makanan berlemak, menjauhi goreng-gorengan, bergerak lebih banyak dari biasanya, makan sayur dan buah lebih sering dari biasanya, lebih rutin lagi konsumsi pure green (100% natural spinach, broccoli, pakcoy, pineapple, lemon tanpa tambahan gula&air), rutin minum obat (1 macam saja) selama sebulan, daaan menjauhi semua hal yang berpotensi bikin stres 😁

Beberapa kali di IG saya posting sedang kulineran di warung makan masakan Sunda dan Jawa sebagai jejak bahwa perkara makan selama sebulan ini memang lagi ke menu-menu yang aman buat proses nurunin kolesterol 😅

Kayak weekend, biasanya aku (ditemani suami) kadang makan lontong sayur Padang, soto Betawi, dan lainnya. Siangnya kadang santai aja makan gulai tunjang, rendang dan lainnya yang berlemak-lemak. Tapi kali ini selama sebulan bener-bener stop. Kalau sarapan makan pecel pincuk, siang dan malamnya makan makanan yang tergolong aman dari lemak tinggi.

Meskipun sekarang kadar kolesterol sudah normal, bukan berarti mau berpesta lagi makan yang berlemak-lemak haha ga sampe gitu juga. Tetep akan jaga makan dan meneruskan pola hidup sehat seperti sebelumnya. Kan sebelumnya selalu aman. Baru kali ini aja kena. Mungkin karena pas lebaran haji lalu jor-joran makan daging kurban haha

Ada yang pernah kolesterol tinggi? Biasanya cepet kayak aku gak nuruninnya?