Makan di RM Gubug Gurame Usai Mengunjungi Masjid At Thohir Tapos Depok

RM. GUBUG GURAME, TAPOS, KOTA DEPOK

Kegiatan wisata kuliner di RM. Gubug Gurame ini sama sekali gak direncanakan. Aku dan keluarga jadi singgah makan usai mengunjungi Masjid At Thohir. Kunjungan ke Masjid At Thohir juga gak ada dalam rencana. Jadi, keduanya serba dadakan saja saat kami dalam perjalanan menuju rumah ibu mertua di Cimanggis, Depok.

Ada banyak jalan menuju rumah ibuku di Cimanggis. Bisa lewat jalan biasa dengan rute BSD-Pamulang-Sawangan-Depok, bisa lewat tol keluar Pasar Minggu lewat Tebet-Margonda, bisa lewat tol Jagorawi keluar Cibubur, bisa juga keluar Cijago, bahkan bisa keluar Cimanggis.

Nah, hari itu kami keluar Cimanggis, yang artinya kami melewati kawasan Podomoro. Di kawasan itulah letak Masjid At Thohir. Masjid yang keindahannya aku lihat pertama kali dalam video Reels Anggey Anggraini (@her_journeys) yang diposting tgl. 11 Mei 2022. Video yang aku maksud dapat ditonton pada tautan berikut: Reels Masjid At Thohir.

Masjid At Thohir sendiri diresmikan oleh Presiden Joko Widowo pada hari Rabu tgl. 9 Maret 2022. Sebagai informasi, Masjid At Thohir dibangun oleh keluarga Menteri BUMN Erick Thohir sebagai tanda bakti untuk sang ayah yakni Alm. Mohammad Teddy Thohir.

Masjid At Thohir berdiri di atas lahan seluas 2,8 hektar di kawasan komplek Podomoro,Tapos, Kota Depok. Kehadiran masjid yang didesain dengan arsitektur klasik modern ini sukses menarik perhatian masyarakat karena tampil megah dan memesona.

Warna putih menyelimuti keseluruhan bangunan masjid. Warna yang melambangkan kesucian, sejalan dengan makna At Thohir yang dalam bahasa Arab bermakna suci. 

Selain itu, masjid ini memiliki 29 kubah dengan ukuran berbeda, memiliki lampu warna-warni yang menggunakan kecanggihan teknologi video mapping, area imam dihiasi kaligrafi asmaul husna,  dan nama masjid yang dihiasi air mancur. 

Bagian dalam Masjid At Thohir berkapasitas 1.976 jamaah dan 1.395 jamaah pada fasilitas pendukung seperti plaza serbaguna.


Aku sendiri gak nyangka kalau masjid ini ternyata sangat mudah dicapai dari jalan yang sering aku lewati ketika hendak ke rumah ibu. Jaraknya dari jalan utama yang biasa kami lalui sangat dekat, kurang dari 5 menit berkendara mobil sudah sampai.

Suami sendiri tahu letak masjid ini juga ga sengaja, waktu jemput ponakanku di sekolah. Jadi, ponakanku itu (ibunya adalah adek suamiku) bersekolah di Sekolah Karakter Indonesia Heritage Foundation di Tapos, Depok. 

Mengenai sekolah tersebut, dapat dibaca lebih lanjut dalam link berikut: Sekolah karakter Indonesia Heritage Foundation

Letak sekolah dan masjid At Thohir ini berdekatan, bahkan saling terhubung. Meskipun jalan masuk utamanya lebih dulu sebelum masjid, tapi ada jalan lain berupa jembatan yang menghubungkan area parkir depan masjid dengan sekolahnya ponakanku. Kenapa jembatan? Karena di situ ada sungai.

Waktu suamiku jemput ponakanku, ternyata sekolahnya tuh menerapkan aturan denda bila telat jemput, kalau ga salah 20K jika telat 1 jam, dan sekian jika berjam-jam kemudian.

Selain sekolah dan masjid, aku juga melihat beberapa tower apartemen, semuanya merupakan bagian dari kawasan komplek Podomoro. 




Cuaca siang itu sangat terik, mataku terpicing-picing memandangi komplek Podomoro yang luas. Tak ada tempat ngadem selain di dalam mobil sendiri. Mau masuk masjid waktu salat Dzuhur belum tiba. Kami akhirnya pergi.

Jujur aku belum puas menikmati keindahan masjid ini. Makanya janji dalam hati suatu hari mau datang lagi, liat-liat dalamnya, dan salat tentu saja. Yang pasti, bisa jadi pilihan yang bagus buat wisata religi.

Setelah keluar dari komplek Podomoro itu kami mulai membahas makan siang. Suami bilang di sekitar situ ada beberapa rumah makan Sunda yang cocok buatku. Oh ya, selama Juli hingga Agustus ini aku sedang dalam proses nurunin kolesterol tinggi.

Yak, bulan Juli lalu aku MCU, semuanya baik kecuali kolesterol, ada di angka 308. Syok dong akunya haha. Hasil periksa sebelum-sebelumnya serba aman dan aku sehat, tiba-tiba kolesterol, tinggi banget pula, ya kaget. Udah gitu ga ada gejala apa-apa, gawat banget kan, tau-tau stroke aja, huhu naudzubillah.

Syukurlah suamiku support aku, jadi untuk makan pun dia pilihin yang sesuai dengan kondisiku. Makanya diajak ke rumah makan Sunda yang biasanya menyajikan menu yang bersahabat untuk penderita kolesterol tinggi.

Jadi di sekitar jalan Raya Tapos itu ada tiga rumah makan Sunda yang suamiku tahu, aku dan Aisyah diajak ke salah satunya. Katanya, bakal cocok dengan seleraku, ada nuansa wisata-wisatanya. Apa itu? Ternyata saung makan di atas kolam ikan haha. 

Nama rumah makannya Gubug Gurame.



Kata suamiku, dia dan rombongan karyawan di kantornya pernah makan di Gubug Gurame ini. Testimoni dari teman-temannya yang pernah makan bagus semua. Makanannya enak dan harganya wajar. Dalam artian sesuai, ga dimahal-mahalin, tapi bukan murah banget juga. Pas aja.

Lokasi Gubug Gurame ini kurang lebih 3,4 kilometer dari Masjid At Thohir yang terletak di kawasan Komplek Podomoro. Dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 11 menit saja. Waktunya insha Allah akurat karena di sana bukan daerah macet.

Gubug Gurame beralamat di Jalan Raya Tapos No. 8, Cimpaeun, Kec. Tapos, Kota Depok.

Kalau jalan dari kawasan Podomoro tadi, letaknya sebelah kanan jalan dan agak masuk di dalam. Kurang lebih 20 meter dari jalan raya. Ternyata di dalamnya tuh luas, tempat parkirnya banyak. Kata suamiku kalau lagi rame, parkirannya bisa sampai ke jalan. Wah.

Setiba di Gubug Gurame, kami ga langsung liat saung-saung dan kolam ikannya. Ternyata mesti masuk dulu. Depannya sih kayak bangunan kekinian. Ga nampak ciri khas rumah makan Sunda yang biasanya tampil dengan nuansa tradisional.

Ternyata, saung makan ada di dalam, berjejer di  atas kolam ikan. Ada mbak-mbak yang menyambut di ujung jalan masuk, salah satu di antara mereka langsung mengarahkan ke saung makan di atas kolam. Bebas pilih. Kami pilih yang paling dekat, biar cepat duduk haha. Udah kepanasan dan laper soalnya.

Akang-akang dan teteh-teteh seliweran nganter makanan, salah satu mampir ke saung kami, langsung menawarkan menu. 


Ada banyak pilihan menu menggugah selera yang menarik untuk dicicipi di sini. Namun tentu saja ga mungkin semua harus dipesan. Kami memilih apa yang paling ingin dinikmati siang itu.

Aku dan suami sepakat untuk order Gurame Dabu-Dabu. Sebetulnya ada beberapa pilihan gurame dengan aneka sambal, tapi dabu-dabu itulah yang sedang kami inginkan. 

Kami juga memesan karedok dan jengkol goreng, lengkap dengan sambal dan lalapan sangat segar.

Ukuran guramenya besar, sangat cukup untuk dimakan berdua dengan suami. Bahkan bisa buat bertiga. Tapi Aisyah punya selera sendiri, pilihannya Ayam Teriyaki. Anakku tuh memang gitu, diajak makan diresto yang menyajikan menu tradisional, pesennya tetep makanan lain haha.

Untuk minumannya kami pesan 1 es teh sereh dan 2 jus alpukat. Untuk teh tawar hangat dihidangkan gratis.

Sebagai gambaran harga makanan yang kami pesan bisa dilihat pada struk pembayaran berikut.


Jujur aja tempatnya tuh enak, nyaman, dan BERSIH!

Yaaa walaupun secara penampakan biasa saja, malah terkesan jadul, depannya juga ga ada nuansa bangunan tradisional urang Sunda gitu, tapi aku betah di sana.

Air kolamnya rada butek, tapi bukan kotor, dan juga ga bau. Ikannya buanyak, dari yang kecil sampai gede banget. Saat diberi makan, ikannya pada muncul. Nah, kalau sudah liat ikan gitu, udah pasti jadi seru dan seneng. Apalagi Aisyah, wah dia mah pengen lama-lama, kalau perlu sampe sore hehe.

Kami menikmati kegiatan memberi makan ikan setelah makan. Karena sebelum makan itu kami fokus untuk bersegera makan saja, saking udah laper. Selain itu, restonya  memang gak bikin kami berlama-lama menunggu.  Tahu-tahu makanan diantar dan dihidangkan.

Senang rasanya kalau pas lagi lapar banget gitu kita ga perlu nunggu lama sampe bosen. Meskipun cepat terhidang, bukan berarti makanannya tersaji sembarangan.

Guramenya bener-bener segar. Terlihat dari bentuk dan tekstur dagingnya, serta rasa dagingnya yang gurih. 

Gurame Dabu-Dabu, tentunya bertabur dabu-dabu berupa potongan cabe merah dan hijau, serta potongan tomat hijau. Gurih daging gurame berpadu pedasnya dabu-dabu, terasa sungguh nikmat.

Sangat disarankan kalau ke Gubug Gurame makan masakan Gurame, karena di sini tuh memang andalannya, sesuai nama rumah makannya. 

Kita tinggal pilih menu gurame sesuai selera. Digoreng atau dibakar sama enak.

Untuk membuktikan kelezatan gurame Gubug Gurame, aku take away untuk ibuku, biar dicicipi oleh ibu. Hasilnya? Ibu bilang bagus gorengnya, rasanya pun sangat enak. 

Sembari menikmati gurame dabu-dabu, suamiku menghabiskan karedok yang dipesannya. Suamiku memang penggemar berat karedok dan sejenisnya seperti pecel dan gado-gado. Kalau di rumah makan Sunda, atau di pondok gurame seperti Gubug Gurame ini, karedok jarang dilewatkannya.

Jengkol goreng di sini enak, gurih, garing,dan minyaknya tidak berlebihan. Kami menjajal jengkol goreng Gubug Gurame karena ingin membandingkannya dengan jengkol goreng di tempat-tempat lain. Menurutku, sama enak dengan jengkol goreng versi warung pecel lele mas Slamet di Anggrek Loka BSD.

Aku paling suka liat lalapan segar di Gubug Gurame ini. Terlihat dari kesegarannya benar-benar pilihan. Timun dan tomat besar yang ga ada cacatnya, begitupun kacang panjang, kol, daun kemangi, dan daun tespongnya, ga terlihat ada bagian yang layu dan menghitam. Benar-benar dipilih yang bagus kualitasnya.

Aisyah bahagia dengan Ayam Teriyaki yang dipesannya. Sendirian ia menghabiskan seporsi Ayam Teriyaki, tanpa dibantu oleh siapa pun dari kami.

Aku ajak mencicipi gurame dabu-dabu ga  mau. Seperti biasa, takut pedas. Aisyah memang ga suka dan ga bisa makan pedas. Jadi ya udahlah, aku gak maksa. Sebahagianya Aisyah saja. Yang penting apa yang dia makan adalah makanan yang baik dan halal.

Kalau soal minuman, jus alpukat paling jadi favoritnya Aisyah.



Alhamdulillah senang rasanya makan di Gubug Gurame ini.

Makanan enak, tempatnya pun gak mengecewakan. Meskipun tempatnya tuh bukan yang spesial banget, setidaknya kalau sedang ingin kulineran santai sembari menikmati suasana tenang di atas kolam ikan, bonus bercengkerama dengan ikan-ikan, tempat ini bisa jadi pilihan.

Namun poin pentingnya adalah rumah makan ini bisa jadi pilihan tempat makan saat sedang berwisata religi ke Masjid At Thohir yang terkenal dengan keindahannya itu.

Pasalnya nih, dalam kawasan komplek Podomoro itu, tepatnya sekitaran masjid, ga ada tempat makan. Entah kalau jalan terus ke arah belakang masjid ya, aku belum sampai sana. Yang jelas, sejauh mata memandang dari area masjid itu, ga ada tempat jajan. Jadi, kudu keluar komplek buat cari makan.

Kamu udah pernah ke Tapos, Depok?

Masjid At Thohir dan Gubug Gurame ini bisa jadi tujuan wisata religi dan wisata kuliner di Depok.


Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

19 komentar

  1. Bacanya doang ikut mouthwatering, Mbak Rien :D kebayang betapa nikmat gurame goreng plus sambalnya, terus sajian lainnya disajikan dengan kualitas yg terbaik. Aku setuju kl menyantap sebuah menu dr resto bukan cm rasanya yg enak, tp details2 kaya penyajian jg diperhatikan. Rasanya bahagianya tuh dobel, satu krn jd kenyang, dua krn perasaanya senang :D

    BalasHapus
  2. Masya Allah masjidnya keren banget. Sekarang definisi wisata religi udah meluas kayaknya ya mba. Jaman dulu wisata religi identik dengan berkunjung ke makam wali. Namun, beberapa tahun belakang berkunjung ke masjid tertentu juga bisa disebut wisata religi.

    BalasHapus
  3. wah, dari penampakan Gurame dabu dabu sudah menggoda banget :D ngilerrr euy

    BalasHapus
  4. Kelihatannya enak banget. Jadi mau hehe

    BalasHapus
  5. Baru tahu ada masjid putih cantik begini di depok. Apa lagi gubug gurame. Otomatis ngeces, deh

    BalasHapus
  6. Masyaallaah, masjidnya indah, lingkungannya juga bersih
    selesai ibadah langsung makan di resto dengan sajian lezat begitu maka nikmat Tuhan mana lagi yang hendak didustakan ya, hehee...

    Sambel yang diatas guramenya itu iiiiiiih baca sore begini di jam lapar sungguh sesuatu yang menggoda

    BalasHapus
  7. Gara-gara lihat foto gurame dabu-dabu, jadi pengen ke pasar dan beli bahan-bahannya hehehe. Tapi, pengen juga kapan-kapan bisa makan langsung di Gubug Gurame. Yakin deh saya bakal lupa ma diet.

    BalasHapus
  8. Aku kalau pas melintas di tol Jagorawi menuju Puncak, selalu melihat atap dan tiang masjid ini dari kejauhan. Pengenlah suatu saat mampir. Termasuk ke beberapa masjid yang terkenal dengan visualnya yang indah seperti Masjid Aljabar di Bandung dan Masjid Ramlie Musofa di Sunter.

    Apalagi gak jauh dari masjid ada tempat makan semenarik Gubug Gurame ini. Ya ampun. Aku bisa betah dan makan banyak ini Rien. Guramenya itu duuhh menyelerakan sekali. Nasi bisa nambah dua piring ini sih hahahaha. Siang ini mau pesen gurame goreng dan karedok di warung langganan ah hahahaha.

    BalasHapus
  9. Harga guraminya uwow, tapi emang worth it sih ya, penuh cabe yang menggoda selera.
    Etapi, kenapa namanya Gurami dabu-dabu ya? setahu saya dabu-dabu emang artinya sambal dalam bahasa Manado, tapi biasanya tipe sambalnya bukan yang kayak matah gitu :D
    Ada aja ya saya protesnya :D

    Asyik banget nih ya Mba kalau ke Depok, abis shalat di masjid At Thohir, makannya di Gubug Gurami :)

    BalasHapus
  10. Mbak Rien jahad, saya ngecessss......hahaha
    Guramenya menggoda banget
    Jadi pengen ke Depok, jalan-jalan ke Masjid At Thohir terus makan siang di sini
    Saya tertarik tentang denda jika telat
    Sayang anak-anak saya udah gede, kalo enggak boleh juga saya terapkan :D

    BalasHapus
  11. Sejak awal artikel penasaran sama foto guramenya, duuh bertaburan cabe. Engga heran masak Dabu-dabu. Duh...ngences deh...Auto nambah nasi nih...
    Aku juga seneng nih wisata mengamati masjid-masjid. Desainnya bagus, putih bersih banget...

    BalasHapus
  12. Kangen ke masjid at thohir, udah lama gak kesana, makin rapi dan bikin nyaman pengunjung. MasyaAllah menu makanan sangat bervariasi ya cocok banget buat makan keluarga maupun kumpul. Btw salfok hasil jepretan asus zenfone 9 bagus pisan mbak. Udah ada reviewnya belum?

    BalasHapus
  13. Aku kalau mau ke Sukatani atau Cibubur lewat Tapos lho mba, tapi baru tau ada masjid At Thohir, hehe ampun deh emang kurang piknik nih. Ngiler banget deh liat guramenya, mantap banget puas ya

    BalasHapus
  14. Ka Rien.. Terima kasih uda dibantu rekomendasi kuliner Depok.
    Anakku sekarang sekolah di Depok, jadi rutin "main" ke Depok. Kadang gengges juga sii.. ke situ lagi, ke situ lagi. Jadi sekarang bisa cobain wisata religi ke Masjid At Thohir dan lanjut mamam.

    Oiya, dari waktu pemesanan sampai makanan dateng butuh waktu berapa lama, ka Rien?
    Haturnuhun.

    BalasHapus
  15. Makan di saung seperti ini biasanya memang menunggu makanan di masak dulu. Lamanya menunggu layak banget dengan suasananya.
    Guramenya.... langsung ngiler, nih

    BalasHapus
  16. Oh masjidnya dekat perumahan Podomoro yang kalau gak salah dekat tempat golf apa yaaa itu ya mbak?
    Nyaaamm gede syekaliiii ikan guraminya, sambalnya juga menggoda buat disantap.
    Tapi aku jadi kepengen makan karedok nih mbak, udah lama banget nih gak ngemilin karedok hahaha. Jadi otw nyari aahh, walau bukan sana wkwkwk :P

    BalasHapus
  17. Kebayang gimana rasanya makan di atas kolam ikan gini, Mba. Nikmat banget karena suara air kolam dan sesekali ada embusan angin sepoi-sepoi. Mana penampakan menu guramenya cantik banet. Udah gitu si lalapan kelihatan segaaarrr. Aih boleh nih kubawa ortu mampir ke mari ya. Nampaknya dari segi harga pun nggak terlalu memberatkan. Pas lah yaaa buat harga sekitaran Cimanggis sana.

    BalasHapus
  18. Langsung masukin bucket liiiiist buat sholat di mesjid Thohir dan makan di gubuk gurame ❤️❤️❤️.

    Cantiiiiik mesjidnya Mbaaa. Udh kebayang sih bagian dalamnya pasti nyaman buat sholat . Ga nyangka kalo yg bangun pak Erick 👍

    Aku jadi kuatir juga pas baca bagian kolesterol . Aku pun udh lama ga periksa kolesterol mba. Takutnya walo rajin olahraga, rajin jaga makan, bdn juga ga gemuk, tapi kolesterol mah bisa aja muncul dan mendadak tinggi yaa 😔😭. Kayaknya aku hrs cek juga deh.

    Gubuk guramenya udh pastilah wajib aku datangin sekalian

    Liat karedoknya dan lalap udh ngiler banget. Gurame nya juga kliatan kok mantep 🤤🤤. Hrg sih ku bilang masih oke malaaah. Soalnya ada restoran Sunda yg lebih mahal lagi kalo KSH harga.

    BalasHapus
  19. Kebayang makan sekeluarga pasti jadi bersejarah banget aduh kapan ya kesampaian

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!