Makan Enak Kerja Asyik di JUNI Bar & Lounge Cikini

JUNI Bar & Lounge Cikini Jakarta
  
JUNI Bar & Lounge, Cikini, Jakarta Pusat

Saat Olin (Caroline) menginformasikan nama tempat untuk meeting sekaligus bukber yang akan diadakan hari Kamis tgl. 30 Maret 2023, aku langsung gugling kepo karena nama tempatnya itu ada embel-embel bar.

Begini, dulu aku pernah tinggal beberapa tahun di Jakarta, saat masih gadis muda era 90'an. Waktu itu aku ber-KTP Jaksel. Selama beberapa waktu, ada beberapa tempat dan kejadian yang membuatku sampai sekarang masih dikuasai oleh anggapan bahwa bar identik sebagai tempat yang "baiknya lu hindari, Rien!" Gak kutampik jika ada yang sebut aku menggeneralisir bar 😂

Selain itu, si Askar (geng BlusReels) tiba-tiba nambahin: "Di situ kan ada After Hours."

Jreng! Auto kebayang tempat main bilyar yang di dalamnya tuh ada girls seksi-seksi, minuman keras, dan rokok beserta asap-asapnya.

Trus ada yang nimbrung: "Hey, itu mah beda sama Juni!"

Haha gegara kata bar jadi rusuh. Ya gimana ya, soalnya bakal jadi tempat bukber. "Mosok bukber di bar?" wkwk. 

"Makanannya gak ada menu babi, Mbak Kate. Tenang, menunya halal semua," ucap Olin meyakinkanku. "Gak kayak di GIOI kan?" kejarku lagi. "Enggak!"

Nyess..kerusuhan berakhir. wk wk wk

Baca juga: Makan di Restoran GIOI Senopati

 
Aku, Tami, Yesi, dan Amanda kompak naik KRL, tapi berangkat sendiri dari rumah masing-masing. Lalu janjian ketemu di stasiun Tanah Abang buat barengan naik Gocar ke JUNI Bar & Lounge di Cikini.

Dalam perjalanan naik Gocar kami ngobrolin soal musala buat nanti salat magrib. Askar bilang dekat JUNI ada masjid. Makanya pas Gocar udah deket JUNI mataku celingukan cari masjid. Hasilnya? Ga ada tuh penampakan masjid.

Keberadaan musala jadi bahasan serius. Karena menurut info Olin di JUNI itu ga ada musala, namun staff sempat menawarkan kemungkinan bisa numpang salat di ruang karyawan.

Ga punya Musala. Toiletnya ampun deh!

"Pak permisi. Dekat sini ada masjid?" tanyaku pada seorang laki-laki yang kebetulan aku temui sesaat setalah kami turun dari Gocar.

"Di situ belok kanan, tinggal jalan lurus, nanti sampai masjid," jawabnya sambil menunjuk ke arah belokan yang berjarak kurang lebih 100 meter dari tempat kami berdiri.

Ok, aku lega. Aku percaya sama petunjuk si bapak. Meskipun akhirnya, aku ga salat di masjid yang disebutkan oleh bapak itu, tapi solat di lantai dasar JUNI. Di situ ada basement (bukan bawa tanah), tempat parkir motor karyawan sekaligus parkiran mobil tamu. 

Sebetulnya bukan tempat solat sih, hanya tempat ngaso para karyawan yang bisa difungsikan sebagai tempat solat. Ruangannya di pojokan basement, agak berantakan. Yang bikin aku illfeel tuh tempat wudhunya. Ternyata toilet gaes hahaha. Toilet dengan kloset jongkok, lantainya dekil, ga ada sandal, tapi airnya banyak dan mengalir deras. Ga ada sandalnya itu yang bikin mau nangis 😅

Ada sih sandal, tapi Tami ngasihnya telat wkwk. Duh. Antara malas jalan jauh nyari masjid (ternyata kata Yesi masjidnya memang jauuuuh dari JUNI hahaha) sama mau yang dekat aja tapi tempat wudhunya dalam toilet yang ga nyaman banget diliat dan dirasa haha

Jujur aja sedih sih ya, JUNI itu aslinya bagus banget dalamnya (abis ini aku ceritain), tapi ga punya musala buat tamu. Toilet di basement juga menyedihkan. Toilet supir kali ya hiks. Beda banget sama toilet di dalam JUNI (ini pun nanti aku ceritain).

Dinding di belakang tangga itu akses ke JUNI di lantai 2

Aksesnya outdoor. Bisa kepanasan dan kehujanan!

Penampakan luar gedung JUNI tampak biasa. Bangunannya ga megah, ga mentereng, bahkan terlihat kecil. Bagian luar depan gedung ada tangga besar dan lebar menuju lantai atas. Sampai di lantai pertama, ada pintu kaca di bagian depannya. Kami kira itulah JUNI, ternyata...

"Ini After Hours mbak, Juni ada di atas."

Lhooo kok dia tahu kami mau ke JUNI? Padahal kami belum sebut soal JUNI. Apa karena penampilan kami gak mencirikan pengunjung After Hours? Bisa jadi wkwk. Emak-emak ga ada tampangnya main bilyar haha.

Nah, jalan buat lanjut naik tuh tetep di luar.

Meskipun begitu, akses naiknya enak, bukan kayak tangga berundak-undak yang bikin pegal. Kursi roda, scooter, bahkan sepeda pun bisa lewat. Sayangnya terbuka. Jadi kalau terik ya kepanasan. Kalau hujan ya basah. Kayak kami sore itu agak gerimis, jadi basah dikit deh pas  ke atas. 

Tapi tenang, di sini tuh udah disediakan payung. Mau naik atau turun bisa payungan. Kami aja yang gak ngeh ada payung. Baru tahu ada payung pas mau turun salat. Ada petugas di pintu sigap menyodori payung. Payungnya banyak, kami dipinjami satu-satu.

Tanjakan pertama setelah After Hours

Tanjakan kedua sudah di lantai tempat JUNI berada

Tempatnya LUAS! Sudah Reservasi?

Begitu pintu dibuka, staff JUNI langsung menyambut, lantas menanyakan soal sudah reservasi atau belum. Aku langsung sebut nama Olin dari ASUS, seketika staffnya langsung mempersilakan kami masuk.

Jadi ya, kalau datang ke sini memang langsung ditanya udah reservasi atau belum. Kenapa coba? Konon pengunjungnya selalu rame. Padahal tempatnya luas, tempat duduknya buanyak. Masa iya susah kebagian? Bisa jadi iya. Jadi tetep perlu reservasi biar aman. 

Tempatnya memang spacious. Ada indoor dan semi indoor. 

Sejak dari pintu masuk, kita bisa langsung pilih tempat duduk. Sebut saja ruangan pertama. Ruangannya agak memanjang ke belakang. Kalau mau cari tempat duduk lain, tinggal jalan ikuti bentuk ruangannya. Setelah mentok, lalu belok kanan, sampailah di area makan kedua. Jika di sini masih belum cocok, kita masih bisa cari meja di ruangan lainnya. Tinggal belok kiri, di situ ada ruangan ketiga.

Tiap ruangan letaknya bersebelahan tanpa sekat. Kalau pun disekat pakai kaca. Baik sebagai dinding maupun pintu. Konsep tempat makannya memang terbuka, ga ada privasi-privasian. 

Live Streaming Youtube dengan Tenang dan Lancar!

Ruangan ketiga dengan salah satu sisi dinding berupa kaca transparan yang menjadi akses masuk cahaya alami dari luar, makanya di sini paling terang. 

Setelah ruangan ketiga masih ada lagi yang keempat, dan ini yang paling belakang, tapi paling luas, dan menurutku paling nyaman. 

Untuk memasuki ruangan keempat mesti melewati pintu kaca. Orang yang duduk di ruangan ketiga bisa liat ke ruangan keempat, begitupun sebaliknya. 

The ambience was good. Suasananya tenang. Nyaman. Santai. 

Cocok banget buat janji temu, ngopi santai, bahkan kerja. Saking tenangnya, Olin live streaming Q&A di channel Youtube ASUS dari ruangan ketiga tadi. Yak, hari itu Olin jadi host. Jadi sebelum meeting sama kami, dia live dulu selama 1 jam.  Kami ngapain? Kerja dong 😂

Di JUNI ini, bukan cuma suasana tenangnya yang mendukung untuk live youtube, internetnya pun super kencang! Ga ada tuh patah-patah pas live (aku sempet nonton streaming-nya). 

Aku pun bisa akses medsosku dengan lancar pakai wifi JUNI.

Sewaktu kami datang, ruangan paling belakang itu sepi. Isinya cuma aku dan teman-teman peserta meeting, yakni Yesi, Tami, Amanda, Arief Pokto, dan Salman. 

Kami jadi sangat leluasa hands-on laptop ASUS. Bahkan, bisa bebas pindah-pindah tempat saat sesi bikin foto dan video laptop.

Mungkin karena bulan puasa, jadi ga ada yang makan siang-siang. Ada sih di ruangan pertama dan kedua, tapi kurang lebih 4 meja saja. Selebihnya ga ada. Makanya kosong banget. 

Nah, jam 5 sore baru deh orang-orang berdatangan. Satu persatu meja terisi dan akhirnya penuh! Tentunya, semua yang datang itu untuk bukber. Soalnya mereka sama kayak kami. Datang langsung pesan makanan, tapi makanannya baru disentuh pas waktu buka.

Banyak perempuan jilbaban datang ke sini. Seneng liatnya. Bukan apa-apa, kan awalnya aku sempet ragu dengan pemilihan JUNI ini sebagai tempat bukber. Bar gitu lho hahaha. Kan sempet mikir negatif, gara-gara after hours haha. Tapi ternyata, JUNI jadi pilihan banyak orang untuk tempat bukber.

Soal menu, ternyata memang ga ada makanan non halal di sini. Bisa dilihat dari buku menunya.

Soal minuman, nah di ruangan keempat tempat kami meeting itu ada bar. Rak di belakangnya memang berisi botol-botol minuman keras. Tapi barnya tutup. Semua makanan dan minuman bukan berasal dari bar itu, tapi tempat lain, beda ruangan. Barnya jauh di belakang, dapurnya mah jauh di depan.

JUNI tuh tempatnya ga cuma luas, tapi juga cantik. Gak sedikit spot instagramable buat foto-foto kece.  

AC di ruangan kami berfungsi dengan baik. Jadi, meskipun ruangannya luas, kesejukan udara stabil. Rasanya sangat nyaman selama bekerja dan bersantap. 

Toiletnya bagus, bersih, dan jaraknya sangat dekat. Bisa langsung diakses dari ruangan tempat kami kumpul. Jadi ga perlu pergi jauh ninggalin ruangan hanya demi mencari toilet.

Hospitality para karyawannya baik sekali. Semuanya ramah, informatif, dan gercep. Pelayanan nya oke banget lah.

Penyajian makanannya juga cakep-cakep.

Selama berada di dalam aku sempat lupa kalau bagian luar JUNI ini biasa aja hehe. Memang tampilan luarnya menipu sih. Karena dalamnya tuh sebagus itu.


Peserta meeting di JUNI ini ada aku, Askar, Mas Eko, Andre, Horas, Amanda, Yesi, Tami, Arief Pokto, dan Salman.

Tim PR ASUS yang datang ada Mas Firman, Olin, Fadhil, dan Mas Danu. Total semuanya 14 orang. 

Kami dikasih 2 meja supaya bisa duduk dekatan. Aku liat di sini memang ga ada meja panjang yang bisa muat banyak, jadi harus 2 meja. Itupun mejanya ga bisa didorong terlalu dekat. 

Apa saja yang kami bahas? Tentunya bahas laptop. Nah laptopnya apa saja dan gimana, bisa ditonton dalam video reels di IG kami.

Untuk menu berbuka puasa, Olin yang pesan. Kami tinggal makan. Ada dua hidangan yang disajikan bertahap. Menu berbuka dulu, abis itu menu makan malam.

Menu berbuka nya keliatan ringan, padahal berat euy haha. Aku jadi kenyang, tapi masih ingin makan lagi, nyobain menu-menu recommended yang katanya sangat berkesan di lidah.

Btw, makin malam cahaya lampu semakin redup. Entah sengaja diredupin atau enggak, yang jelas saat makan ada lampu diletakkan di meja. Penerangan kami mengandalkan lampu itu. Kalau gini mah berarti lampu ruangan emang sengaja diredupin. Biar romantis kali hehe.

Gimana aku gak kenyang kalau menu buka puasanya begini?



Namanya saja berbuka dengan cemilan ringan, hasilnya mah berat 😅

Gimana ga berat wong bukanya pakai Nachos, Pisang Goreng Coklat Keju, Roti Custard Kukus Pelangi (sausnya pelangi), Cumi goreng, Kentang goreng, dan lainnya aku lupa namanya apaan. 

Kenyang tapi tetep pengen makan nasi. Gimana dong? Ya ga gimana-gimana, tinggal pesan dan makan hihi

Pilihanku jatuh pada Nasi Goreng Kecombrang. Pas dihidangkan, astaga porsinya gede bener 😭

Porsi makanku itu cuma 3/4 dari porsi yang disajikan. Bayangin, gimana gak frustasi aku liatnya. Ngabisinnya gimana? Yang lain kan udah pada pesen masing-masing, dengan porsi yang juga pada gede-gede. Tapi akhirnya aku ga jadi frustasi, karena ada Salman dan Arief yang bantuin makan hahaha.

Alhamdulillah gak mubazir😁

Jujur aja, itu Nasi Kecombrangnya enak bener. Skala enaknya udah di level : enak banget! 

Berisi irisan kecombrang, irisan jantung pisang, ikan teri medan, dan potongan ayam kecil-kecil. Perpaduan rasa yang unik, khususnya karena kecombrangnya.

"Itu kan obat awet mudanya Mbak Kate," ujar Mas Eko ketika ada yang nanya apa itu kecombrang 😂

Nasi Goreng Kecombrang

Terus terang, dari pengalaman pertama ini, aku langsung suka dengan JUNI. Suka pada makanannya, tempatnya, dan para waiter/waitress nya.

Rasa dari semua makanan yang aku cicip ga ada yang gagal. Setiap menu hadir sempurna dari segi penyajian hingga citarasa.

Tempatnya bersih, cakep, dan pastinya nyaman. Bisa buat ngopi santai saja, bersantap bersama keluarga, meeting dengan klien, atau pun kumpul makan dengan para bestie.

Waiter/waitressnya pun ramah-ramah, sat set dan gercep to the maks, gak ada yang ngeselin.

Dari segi harga, worth it sih ya menurutku. 

Saat puas dengan apa yang dimakan, suasana yang didapat, sering kali jadi abai pada harga. Kalau pun harus diberi penilaian, mungkin ngarah ke gak murah tapi bukan termasuk yang mahal juga. 

Jadi soal harga boleh dibilang masih standar, tapi soal rasa udah di atas rata-rata standar.


Satu saja catatan kurang dari JUNI: musala.

Ada banyak pengunjung muslim. Aku perkirakan hari disaat aku makan di sana, jumlahnya mencapai 90%. Aku liatnya dari 2 hal. Pertama dari waktu makan yang dilakukan hanya setelah adzan magrib, kedua dari penampilan mereka yang sebagian besar perempuan berjilbab.

Jadi, penting menyediakan musala yang bersih dan nyaman, serta tempat wudhu yang baik, supaya pengunjung makin betah dengan adanya fasilitas ibadah selama berada di JUNI.

Gak harus besar, mulai dengan ukuran yang bisa nampung 4-5 orang salat sekaligus aja dulu.


Thanks buat Olin dan Mas Firman sudah ajak kami kerja asyik dan makan enak di JUNI. 

ASUS gak pernah gagal kalo ajak content creator kerja, makannya dinomor satukan euy!


Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Leave your message here, I will reply it soon!