Rapid Test di Bandara Soekarno Hatta, Murah dan Mudah Nggak Pakai Lama

Syarat wajib melakukan perjalanan udara di era new normal saat ini adalah membawa surat keterangan hasil rapid test yang menyatakan NON Reaktif. Bisa juga membawa hasil PCR test bila ada. Jika belum melakukan Rapid test di klinik atau di RS pilihan sendiri, Rapid Test bisa dilakukan di bandara. Biaya sangat terjangkau karena biaya Rapid Test di bandara disubsidi oleh Angkasa Pura.

rapid test di bandara
Rapid Test di Terminal 2 Bandar Udara Soekarno Hatta

Naik Pesawat Terbang ke Belitung

Ini adalah perjalanan terjauh kedua yang saya lakukan sejak pandemi merebak di Indonesia. Sebelumnya di bulan Oktober saya ke Bandung, tapi berkendara mobil bersama suami. Kali ini ke Belitung, sudah tentu harus naik pesawat. Nah, kali ini saya tidak sendiri, melainkan berdua dengan anak perempuanku.

Kepergianku ke Belitung untuk menghadiri undangan Dinas Pariwisata Kab. Belitung menjadi juri lomba Vlog WAUU Belitung. Lomba ini digelar dalam rangka event Festival Tanjung Kelayang 3 tahun 2020. Alhamdulillah ini tugas yang ke-3 kalinya saya menjadi juri di lomba yang sama pada event yang sama.

Nah, jika di event tahun 2018 saya pergi bersama suami, event tahun 2019 bersama teman-teman blogger, kali ini tahun 2020 mengajak anak. 

Di luar sana memang ada yang menyayangkan karena terlalu berani bepergian di tengah situasi masih pandemi, bawa anak pula. Ya, dari sisi saya, saya punya alasan sendiri kenapa akhirnya memilih pergi dan membawa anak. 

Insha Allah, segala aturan ketat selama bepergian saya pegang teguh dan terapkan dengan benar. Saya berusaha menjaga diri dan anak sebaik mungkin. Tentunya juga berdoa semoga Allah SWT selalu melindungi kami. Jadi, dengan mengucap BISMILLAH saya lakukan perjalanan ini dengan niat baik.


Naik Pesawat Wajib Bawa Hasil Rapid Test

Syarat ini jadi lebih mudah sejak penghapusan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) bagi para penumpang dari dan menuju Jakarta. 

Kita bebas mau Rapid Test di mana. Mau di klinik dekat rumah, di rumah sakit tempat biasa berobat, pokoknya di mana saja yang bisa melakukan rapid test, tidak masalah. Yang penting hasilnya NON Reaktif dan surat keterangan hasil rapid test  tersebut ada dan bisa dibawa saat akan melakukan penerbangan.

Hasil Rapid Test yang dapat digunakan untuk perjalanan udara berlaku dalam 14 hari paling lama. Lebih dari itu harus test ulang. Jika memiliki hasil test PCR bisa juga dibawa untuk ditunjukkan pada petugas di bandara. 

Sebagai informasi, hasil Swab PCR test wajib untuk perjalanan ke luar negeri dan ke Papua, khususnya warga bukan KTP Papua.

Jika tidak/belum melakukan Rapid Test di mana pun, kita bisa lakukan di bandara saat melakukan perjalanan. Seperti yang saya lakukan saat akan ke Belitung pada tgl. 16 November lalu, saya Rapid Test di terminal 2 bandara Soekarno Hatta.

Traveling berdua anak

Diantar suami ke bandara

Dengan ijin dan keikhlasannya aku dan anakku pergi. Terima kasih Suami!
 

Biaya Rapid Test di Bandara

Biaya Rapid Test di Bandar Udara Soekarno Hatta Rp 85.000 perorang. Tarif ini jauh lebih murah dari pada dilakukan di luar bandara.

Bulan Oktober lalu saya dan suami Rapid Test di Prodia Lab BSD. Biayanya Rp 275.000 dengan metode Serologi. Metode tersebut berbeda dengan yang dilakukan di bandara. Di lab Prodia darah diambil di lengan bagian dalam. Sedangkan di bandara darah diambil di jari. Katanya sih, metode Serologi lebih mendekati akurat jika buat test Covid-19. 

Untuk Rapid Test serupa di bandara, ada juga di RS THT BSD, biayanya Rp 150.000. Hampir 2 kali lipat biaya test di bandara. Kalau mau hemat memang tes di bandara saja. Tapi kalau malas datang terlalu cepat ke bandara agar bisa tes lebih awal sebelum keberangkatan, tes di luar saja.

Banyak orang tidak masalah bayar lebih mahal tes di luar demi menghindari kemungkinan gagal berangkat karena hasil tes ternyata reaktif. Ini ada benarnya juga. Jangan sampai sudah di bandara dan beli tiket, ternyata batal berangkat. Untuk mengantisipasi hal ini, tes bisa dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan, bahkan lebih baik sebelum beli tiket 😁

Lokasi Rapid Test di Shelter SkyTrain Terminal 2

Pembayaran Rapid Test dengan Non Tunai (cashless)

Perlu diketahui pembayaran Rapid Test di bandara tidak terima uang tunai. Semua pembayaran dengan debet atau credit card.

Jadi, jangan sampai lupa bawa kartu ATM atau Kartu Kredit. Kalau sampai nggak sengaja lupa bawa karena tertinggal atau lainnya, coba minta bantuan salah satu penumpang yang sama-sama sedang antri. Misal, dengan memberikan cash kepada orang tersebut, lalu minta tolong bayarkan via debet/kredit dengan kartu orang tersebut. Mudah-mudahan ada yang mau bantu.

Cara pembayaran cashless ini kemungkinan merupakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. 

Kasir pembayaran Rapid Test. Pembayaran wajib cashless

Tempat Rapid Test di Bandara Terminal 2

Saya terbang ke Belitung menggunakan pesawat Sriwijaya Air yang berangkat dari terminal 2. Nah, lokasi Rapid Test di terminal 2 ada di Shelter SkyTrain. 

Kemarin saya belum tahu tempat Rapid Test di mana, jadi saya dan anak diantar ke terminal keberangkatan yang berada di atas. Setelah saya tanyakan pada petugas bandara, ternyata lokasi tes ada di bawah, di Shelter SkyTrain.

Saya dan anak akhirnya turun lewat lift dengan membawa semua barang, lalu menyeberang ke stasiun sky train. Lumayan juga geret-geret 2 koper dan tas lainnya. Untunglah nggak terlalu jauh. Sementara itu suami sedang memarkirkan mobil, kami janjian ketemu di shelter.

Shelter Skytrain ada di tiap terminal di Bandara Soetta. Bisa jadi tempat rapid test di tiap shelter tersebut. Buat yang belum tahu tinggal tanya saja sama petugas di bandara, nanti diarahkan.

Petunjuk arah ke Shelter SkyTrain Terminal 2

Prosedur Rapid test di Bandara

Dalam keterangan tertulis pada tiket yang saya pegang, maskapai Sriwijaya menginformasikan agar tiba di bandara 4 jam sebelum jadwal keberangkatan, apabila hendak melakukan Rapid Test di bandara. 

Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi keterlambatan karena adanya proses tes yang dilanjutkan dengan validasi hasil test oleh petugas bandara.

Itu sebabnya saya dan anak berusaha tiba di bandara sebelum pukul 10.00WIB, 4 jam sebelum jadwal flight ke Belitung pada pukul 13.30.

Setiba di shelter skytrain, antrian tak panjang, hanya ada 5 orang sebelum saya. 

1) Pendaftaran 

Siapkan KTP dan KK bila bawa anak di bawah umur. Di sini kita akan mengisi form secara manual. Gunakan pulpen sendiri kalau ada, daripada pakai pulpen bekas orang lain.

2) Pembayaran

Siapkan kartu ATM atau credit card. Di sini petugas tidak menerima pembayaran dengan uang tunai. Serahkan form pendaftaran dan KTP.

3). Pengambilan darah.

Serahkan form pendaftaran, KTP, dan tanda bukti bayar. Pengambilan darah dilakukan di jari. Prosesnya cepat. Agak sakit buat yang takut jarum suntik. 

4). Tunggu kurang lebih 20-30 menit

Ada banyak deretan bangku buat menunggu selama hasil belum keluar. Pastikan duduk hanya di bangku yang tidak diberi dilarang duduk, supaya tetap jaga jarak dengan orang lain.

5). Pengambilan hasil Test

Jangan gunakan headset selama menunggu supaya terdengar ketika nama kita dipanggil. Ambil hasil test, periksa data kita, jika sudah sesuai langsung tanda tangan. Ambil KTP dan segeralah menuju terminal keberangkatan.

Jangan lupa bersihkan tangan dengan hand sanitizer yang tersedia di setiap meja petugas pemeriksaan Rapid test.

Aktivitas Rapid Test di Shelter Skytrain Terminal 2

Proses Pengambilan Darah untuk Rapid Test

Hasil Rapid Test saya.

Pemeriksaan Hasil Rapid Test

Ada dua pintu masuk terminal yang bisa dilalui penumpang. Saat hendak check-in saya masuk melalui pintu keberangkatan dekat lift, dari sana tidak ada petugas yang memeriksa hasil Rapid Test, jadi saya langsung ke ruang check in setelah melewati security check. 

Saat check-in petugas di counter meminta hasil rapid test. Setelah itu boarding pass baru dicetak dan diberikan kepada saya.

Setelah check-in saya keluar lagi dan pergi bersama anak dan suami untuk makan siang di luar bandara. Sekedar info, restoran di terminal 2 itu banyak tutup, hanya minimarket saja yang buka, makanya kami cari makan di luar bandara. Saat kembali, saya masuk lewat pintu lain, nah baru ada petugas yang memeriksa hasil Rapid test.

Apakah surat hasil Rapid Test kembali diperiksa dan dicap? Ternyata tidak. Karena saya sudah pegang boarding pass dan sepertinya surat hasil Rapid test saya sudah dicap oleh petugas di counter check-in.

Jadi, mau lewat pintu yang ada petugas pemeriksa atau enggak, hasil Rapid Test tetap akan diperiksa berlapis-lapis. Mulai dari pintu masuk check-in, di counter petugas check-in, hingga di jalur masuk ruang tunggu. 

Bangku penumpang dalam pesawat di era new normal masih wajib jaga jarak (bangku tengah dikosongkan)

Aplikasi eHAC dan Kartu Tanda Kesehatan

Setelah tiba di terminal kedatangan di bandara tujuan, setiap penumpang wajib mengkonfirmasi kesehatan dirinya dengan mengisi formulir digital kesehatan melalui aplikasi eHAC Indonesia.

Aplikasi ini dapat diunduh di HP Android maupun iOS. Kita tinggal mengisi data diri dengan benar sesuai KTP, lalu jawab daftar pertanyaan yang muncul dalam aplikasi dengan jujur. 

Buat yang baru pertama kali dan belum tahu tentang ini, tinggal unduh dan install di HP. Kalau tidak mau ribet dan buru-buru mau keluar terminal, isi secara manual saja. Nanti ada petugas yang akan memberikan Kartu Tanda Kesehatan berwarna kuning. Setelah diisi lalu serahkan, baru kita keluar terminal.

Saya melakukan 2 cara untuk mengkonfirmasi kedatangan saya di Belitung dan ketika kembali ke Jakarta. Sewaktu tiba di Belitung saya mengisi secara manual di kartu kuning. Saat tiba kembali di Jakarta, saya menggunakan aplikasi.

Pakai aplikasi lebih praktis, setelah mengisi, kita tinggal scan saja di komputer petugas. Dengan cara begini kita terhindar dari antrian panjang dan lama. Berikut screenshot app eHAC dari smartphone saya, dan Kartu Tanda Kesehatan yang isi sewaktu tiba di Belitung.



Pengalaman Traveling di Era New Normal

Kita belum tahu kapan pandemi ini pergi, sementara kehidupan harus terus berjalan, dan aktivitas harus terus dilakukan. Ada yang bisa dilakukan dari rumah saja secara online, ada yang harus keluar rumah dan bepergian.

Ada yang tetap menahan diri untuk tetap tidak bepergian, ada yang bepergian tiap hari, ada yang traveling sesekali saja, ada yang terpaksa traveling untuk kepentingan tertentu saja.

Kita wajib waspada tetapi tidak perlu berdebat dengan pilihan yang harus dilakukan orang lain. Doakan saja semoga setiap orang diberikan kesehatan dan keselamatan di manapun ia berada.

Ibaratnya.....

Kita sama-sama berada di laut yang sama-sama bergelombang, tapi bisa jadi kita berada di kapal yang berbeda. 

Alhamdulillah perjalanan dengan pesawat dari Jakarta ke Belitung dan sebaliknya, berjalan lancar, aman, dan selamat. Kegiatan  saya di Belitung pun sukses.

Bisa kerja sambil liburan sama anak yang sudah berbulan-bulan di rumah saja. Saya bawa ia ke Pulau Leebong, menyepi dan bergembira di sana, rasanya bahagia.



Saya tahu masih banyak orang takut bepergian. Manusiawi sekali, karena setiap orang ingin sehat dan selamat. 

Jika terpaksa bepergian, berusahalah agar benar-benar menjaga diri dengan baik. Siapkan berbagai keperluan perlindungan diri. 

- Memakai Masker

- Mencuci Tangan

- Menjaga Jarak

Pastikan diri benar-benar dalam keadaan sehat ketika hendak bepergian. Saya dan anak, sudah mempersiapkan hal ini jauh sebelum berangkat. Makan makanan sehat, menghindari semua jenis makanan yang bisa membuat sakit. Cukup istirahat dan tidak melakukan aktivitas berat. Minum suplemen, dan lain sebagainya. Semua itu demi bisa pergi dalam keadaan sehat dengan daya tahan tubuh yang kuat.

Sejak berada di terminal keberangkatan, di dalam pesawat, di terminal kedatangan, kami menghindari makan dan minum apapun. Meski tangan telah dicuci dan selalu dibersihkan dengan hand sanitizer, kami berusaha agar tidak ada apapun yang dipegang mengenai mulut, hidung dan mata, termasuk memegang makanan dan minuman. Semua kami tahan sampai berada di tempat yang benar-benar aman.

Demikianlah pengalaman saya Rapid Test di bandara kali ini, semoga informasinya bermanfaat buat teman-teman pembaca. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan dilindungi oleh ALLAH SWT di mana pun dan kapan pun. Aamiin.

Liburan di Pulau Leebong Belitung


Baca juga artikel terkait:

- Liburan di Pulau Leebong Menginap di Villa Cakra Pulau Leebong

- Standar Baru Traveling di Era New Normal Tips Traveling New Normal

- Event Festival Tanjung Kelayang 2020 Lomba Vlog WAUU Belitung 2020 


Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

15 komentar

  1. Wow, rapid test. Dengernya aja udah serem, jari ditusuk gitu aku palinga bisa. Mendingan diambil darah di pembuluh darah lengan berkali2 juga ga apa2 dan suntik di gusi daripada di jari aku bisa kaboooorrr hahahah :D Jadi mbak kudu tiba di bandara 4 jam sebelum keberangkatan buat urusan ini ya? Murah ya 85K dibandingin di rs mana2. Baik juga pelayanannya di bandara.

    BalasHapus
  2. Itu murah banget ya, Mba cuma 85rb. Tapi bener juga ya, kita gambling berangkat apa ga kalau rapid test di bandara. Kalau jauh2 hari kan kita dah pasti ada keputusan berangkat atau ga. Jadi testnya macam test gula darah ya. Bisa ya test begitu ketauan covid atau g.

    BalasHapus
  3. Mba Rien warbiyasaaaakkk!
    Salut banget dgn semangat dan konsistensi mb Rien untuk patuh pada prokes.
    secaraaa sekarang banyak bgt orang yg udah mulai males pake masker, dst.
    dianggapnya corona ini udah officially hengkang dari bumi

    BalasHapus
  4. Tidak bingung kalau bepergian naik pesawat karena pelayanan tes rapid sekarang sudah semakin maksimal dan terjangkau ya...
    Asyiknya bisa traveling. Saya percaya Mbak Rien dan keluarga sangat ketat menerapkan protokol kesehatan kan ya...

    BalasHapus
  5. Aku tipe yg ga berani ambil risiko mba. Jd kemarin waktu ke Bali aku milih Rapid test di deket rumah aja, gapapa deh mihil dikit tp aman.

    Setuju juga sama mba Katerine bepergian di waktu pandemi kenapa ngga asalkan prokes sudah diterapkan insha Allah aman. 😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak Diah, insha Allah aman. Biar makin yakin, kelar traveling swab test lagi, supaya pas balik ke rumah bisa aman buat keluarga di rumah

      Hapus
  6. Alhamdullilah , Allah memberi mbak Rien suami yang baik hati, yang paham kegemaran istrinya.
    Istri happy kan bakal nyetrum ke keluarga jadi happy juga.
    Ternyata mematuhi protocol covid 19 ga sulit ya Mbak Rien?
    Banyak yang parno duluan, mungkin karena belum paham
    Mereka harus baca tulisannya Mbak Rien dulu ya? 😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, ambu. Prokes itu nggak sulit, tinggal ketahui caranya, dan ikuti dengan sungguh-sungguh. Alhamdulillah hati tenang suami mengijinkan, hati bahagia, jadi makin memperkuat daya tahan tubuh :)

      Hapus
  7. Bepergian saat pandemi gini masih agak ngeri menurut aq mbak, tapi selama menerapkan protokol kesehatan dengan ketat semua bakal aman2 aja ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketahui caranya, dan praktekkan dengan benar-benar, insha Allah perjalanan akan aman, tentunya sambil berdoa minta dilindungi oleh ALLAH SWT

      Hapus
  8. Sudah kangen banget ingin bepergian tapi masih belum punya nyali karena lagi hamil, semoga nanti pas anakku lahir pandemi sudah selesai jadi bisa sekalian bawa si baby jalan jalan. Aamiin... Makasih infonya Mba Katerina, bermanfaat sekali

    BalasHapus
  9. Nah ini solutif banget Mba.. memang sebaiknya bandara menyiapkan salah satu fasilitas untuk rapid test yang murah dan dekat terjangkau ketika ingin bepergian naik pesawat. Semoga semua bandara sekarang dilengkapi dengan rapid test biar penumpang pesawat nggak kerepotan harus ke rumah sakit lagi.

    BalasHapus
  10. Murah ya kalau rapid tes di bandara. Enggak tahu kalau di sini murah juga atau enggak. Btw Belitung cantik sekali. Keren Mbak diundang terus buat jadi juri di sana ya 😍

    BalasHapus
  11. Rapid Test langsung di bandara lebih hemat dikit ya dibanding tes di lab.
    Bulan kemarin Paksuami juga harus bepergian keluar kota, sebelum berangkat tes rapid dulu di lab bayarnya 122rb kalau ndak salah.
    Alhamdulillah ya Mbak, perjalanannya lancar, kerjaannya juga beres, anak pun senang ikut Emaknya kerja sambil liburan. :)

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!