Hotel Batiqa Pilihan Menginap Saat Traveling ke Lampung

Pemandangan Kota Bandar Lampung dari lantai 15 Hotel Batiqa Lampung

Lampung merupakan destinasi favorit saya selama lebih dari satu tahun terakhir ini. Provinsi paling selatan di Pulau Sumatera ini berulangkali saya kunjungi, baik sendiri maupun bersama teman.

Tidak bosan? Sama sekali tidak. Yang saya alami dari waktu ke waktu, tanpa tergantung musim libur atau bukan, ada perayaan atau tidak, saya tak jua berpapasan dengan yang namanya rasa bosan pada Lampung.

Kunjungan berulang ke Lampung telah membuahkan banyak cerita perjalanan, baik dalam blog, akun media sosial yang saya punya, maupun dalam artikel yang dimuat di majalah. Telah beberapa kali saya mendapatkan pertanyaan dan pernyataan dari teman blogger yang menyebutkan saya adalah orang Lampung dan tinggal di Lampung. Rasanya ingin tertawa. Tapi tidak salah juga kalau dianggap demikian. Mungkin karena isi blog dan medsos saya dalam satu tahun belakangan ini didominasi oleh cerita-cerita dari Lampung.

Kejadian teranyar waktu hadir di acara workshop short travel video di Morrissey Hotel Jakarta tanggal 3 Desember lalu. Saya hitung ada empat teman peserta workshop yang mengira saya datang dari Lampung. Pertanyaannya kira-kira begini: “Mbak Rien berangkat dari Lampung ya?” Begitulah.

Lampung dalam blog travelerien.com

Bicara tentang Lampung tak ada habisnya. Provinsi ini menawarkan beragam pengalaman berwisata yang unik dan menakjubkan. Didukung oleh Jarak Jakarta – Lampung yang tergolong dekat dan singkat via pesawat, membuat saya bisa datang dan pulang kapan saja.

Saya tidak pernah dibayar untuk mencintai Lampung. Segala rasa suka saya pada Lampung muncul sendiri dan mengalir apa adanya. Pada wisata alamnya, budayanya, orang-orangnya, kulinernya, dan hal-hal lainnya. Lampung yang dulu saya takuti karena dikenal sebagai daerahnya preman dan rampok, kini justru saya sebut sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman.

Saya memiliki sahabat di Lampung, namanya Mbak Rosita Sihombing. Seiring waktu, berkat jalan-jalan di Lampung, teman Lampung makin bertambah. Beberapa di antaranya fotografer, penggiat media sosial, dan lainnya adalah blogger. Sebut saja Mas Yopie, Mas Eka Liwa, Mas Budhi, Kiki, Fajrin, Mas Teguh, Mas Indra, Mas Tri, Mbak Naqiyyah, Vita Rinda, Mbak Fitri. Dari kalangan pengusaha resto dan hotel ada Willy, mbak Isna, Mas Ali, Iqbal, Mbak Rossie, dll. Kadang dari mereka saya mendapat info-info berharga tentang wisata Lampung.
Festival kopi yang wajib diselenggarakan tiap tahun

Saya juga ingin ikut belajar

Kedatangan saya ke Lampung di bulan Desember ini untuk melihat acara Lampung Coffee Festival atau disingkat Lacofest. Meski bukan orang Lampung, bukan pula penggemar kopi, tapi saya ikut memiliki rasa bangga atas Kopi Robusta yang dimiliki Lampung. Masyarakat Lampung bangga dengan kopi-nya, mereka meramaikan Lacofest, saya pun ingin menyaksikannya.

Yang kedua, saya ke Lampung karena ingin mengikuti sesi sharing fotografi yang diadakan oleh Tapis Blogger. Pematerinya Mas Yopie. Saya tahu perihal acara tersebut dari akun medsos Tapis Blogger dan di salah satu komen mbak Fitri di status Mas Yopie.

Kenapa saya ingin ikut? Karena saya ingin belajar. Meski sudah beberapa kali jalan bareng Mas Yopie, tapi sesi belajar langsung tidak pernah ada. Padahal sudah sama-sama jalan bareng ke tempat yang cocok banget buat belajar ambil foto, tapi ada saja yang bikin lupa buat curi-curi ilmunya. Yang ada, kalau sudah sampai ditempat cakep, malah sibuk foto-foto diri atau motret yang lain. Huh! 

Kamera sudah sehat, siap belajar motret kembali

Nah, Minggu tgl. 11/12/2016 itu saya sengaja ambil flight pagi biar waktunya keburu sampai lokasi workshop di Natar sebelum jam 9. Dekatlah ya dari bandara. Tinggal naik taksi beberapa belas menit pasti sampai. Tapi ternyata, workshop tersebut batal karena Mas Yopie sakit. Duh.

Akhirnya, sampai bandara Radin Inten II, saya dijemput dan langsung dibawa ke Bandar Lampung. Nggak jadi workshop. Berhubung masih pagi, akhirnya mampir sarapan dulu di Encim Gendut, kedai makan yang pernah saya datangi pada bulan Oktober lalu. Setelah itu baru meluncur ke hotel Batiqa.

Batiqa lagi? Yes!

Baca pengalaman menginap di Batiqa sebelumnya: Menginap di Hotel Batiqa Lampung

Hotel Batiqa Lampung

Pejalan kece model saya ini boleh dong ya jatuh cinta pada penginapan kesukaannya he he. Yak, saya ngefans banget sama Batiqa. Sejak pertama kali menginap, saya langsung suka dan sreg dengan kamarnya. Lokasi, kamar dan tentunya sarapannya yang bervariasi, adalah alasan kenapa saya pingin balik lagi ke hotel ini.

Siang itu, saya janjian dengan Rere. Sambil menunggu kamar siap, saya menemui Rere di Resto Fresqa Bistro. Rere ternyata bawa anaknya. Ah iya, saya lupa hari itu Minggu. Waktunya libur bersama keluarga. Tapi Rere meluangkan waktunya untuk menemui saya. Siang itu kami membicarakan ‘bisnis’. He he. Thanks Rere atas waktunya. 

Yang motret kami senyumnya lebih manis :))

Thanks Rere atas waktunya ^_^

Usai ngobrol-ngobrol, Rere langsung pulang dan saya masuk kamar. Kali ini saya dapat kamar di lantai 15. Paling atas. Apakah view-nya lebih kece dari kamar lantai 10 yang saya tempati sebelumnya? Ya, memang benar.

Sampai di kamar, udara sejuk dari AC yang tidak berisik langsung menyambut kedatangan saya. Tempat tidur double dengan sprei putihnya yang bersih, seakan memanggil-manggil untuk ditiduri. Jadi ngantuk :D

Namun, saat mata bersirobok dengan pemandangan di balik jendela, saya malah tergoda untuk angkat kamera. Kota Bandar Lampung, atap-atap bangunan, bukit, kelok jalan, bahkan laut dengan kapal-kapal yang berlayar di atasnya, terlihat jelas dari kamar yang saya tempati. Saya melupakan kantuk. 






Nyaman, rasa inilah yang selalu muncul ketika berada di dalam kamar Hotel Batiqa. Furniture kayu di dalam kamar berpadu dengan desain simple modern, menciptakan suasana hangat yang tak membosankan. Kamar mandi bersih. Layanan prima. Sarapannya paling juara. Banyak variasi menunya. Minuman buah disajikan segar. Makanannya pun penuh cita rasa, sehat dan nikmat di lidah.

Saya teringat workshop fotografi yang batal, lokasinya di Natar. Lumayan jauh dari Kota bandar Lampung. Jika suatu hari dijadwalkan ulang, kenapa tidak di tempat yang dekat saja? Ingatan inilah yang kemudian mendorong saya untuk melihat-lihat ruang meeting yang ada di Hotel Batiqa. Ya siapa tahu panitia berminat mengadakan workshop di hotel ya kan?

Hotel Batiqa memiliki 4 meeting room, di antaranya :
Sebage : 104 m2, kapasitas 120 orang
Sebage 1 : 52 m2, kapasitas 60 orang
Sebage 2 : 52 m2, kapasitas 60 orang
Kembang Telang : 46 m2, kapasitas 50 orang
Kembang Kawung : 19 m2, kapasitas 20 orang 

Meeting Room SEBAGE dengan desain round table

Saat ini (bulan Desember 2016), Hotel Batiqa menawarkan 5 paket meeting dengan harga yang menarik. Nah, siapa tahu ada di antara kamu ingin mengadakan meeting akhir tahun, bisa coba cek harga paketnya berikut ini yuk:

Coffee Break Package Rp 85.000 nett/pax
Waktu 4 jam, 1x coffee break (pagi atau sore), 1 standard screen, 1 flip chart with marker, standard sound system, memo pad, pen, candy, and mineral water.

Half Day Package Rp 190.000 nett/pax
Waktu 6 jam, 1x coffee break (pagi atau sore), 1x makan (lunch or dinner), 1 standard screen, 1 flip chart with marker, standard sound system, memo pad, pen, candy, and mineral water.

Full Day Package Rp 270.000 nett/pax
Waktu 8 jam, 2x coffee break (pagi atau sore), 1x makan (lunch or dinner), 1 standard screen, 1 flip chart with marker, standard sound system, memo pad, pen, candy, and mineral water.

Full Board Package Rp 360.000 nett/pax
Waktu 12 jam, 2x coffee break (pagi dan sore), 2x makan (lunch and dinner), 1 standard screen, 1 flip chart with marker, standard sound system, memo pad, pen, candy, and mineral water.

Residential Package; Single Occupancy Rp 875.000 nett/pax; Double Occupancy Rp 650.000 nett/pax
Accomodation based on type of package, buffet breakfast at Fresqa Bistro, 2x coffee break (pagi dan sore), 2x makan (lunch and dinner), 1 standard screen, 1 flip chart with marker, standard sound system, memo pad, pen, candy, and mineral water. 

Kembang Kawung



Info lebih lanjut mengenai paket meeting tersebut bisa hubungi ke sini:

Batiqa Hotel Lampung
Jl. Jendral Sudirman No. 140 Pahoman
Tanjung Karang – Bandar Lampung
Telp: +62 721 5602900 Fax: +62 721 560 2800
Email: reservation.lampung@batiqa.com
 
Sarapan

Sarapan

Menurut GM Hotel Batiqa Lampung, Bapak Adhi Wahyu Prasetyo, Hotel Batiqa sudah menjadi pilihan menginap bagi traveler yang berkunjung ke Lampung. Baik traveler yang datang untuk berwisata maupun untuk bisnis.

Saat ini Hotel Batiqa Lampung merupakan hotel yang menduduki peringkat pertama pilihan hotel, dan juga sebagai hotel dengan reputasi terbaik di Provinsi Lampung. 


Bapak Adhi Wahyu Prasetyo, GM Hotel Batiqa Lampung

Sebagai traveler yang suka berkunjung ke Lampung, saya pun menaruh pilihan pada Hotel Batiqa sebagai tempat penginapan. Lokasinya strategis, mudah dijangkau dari arah mana pun. Kamarnya cocok dengan keinginan. Sarapannya pun juara. Banyak pilihan tempat kuliner di sekitarnya. Harga kamar pun bersahabat. 

Untuk cek harga kamar bisa kunjungi www.batiqa.com
Hiasan dinding motif batik ciri khas Hotel Batiqa

Dalam rangka merayakan tahun baru 2017, Hotel Batiqa Lampung memberikan penawaran spesial untuk kamar tipe Superior mulai Rp 790.000,- pada tanggal 30 - 31 Desember 2016. Sedangkan Special Offer pada tanggal 31 Desember 2016 Rp 1.040.000,- sudah termasuk sarapan, spesial dinner Teppanyaki, doorprize, magician dan music performance.


Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

2 komentar

  1. Informasi yang keren Mbk, Hotel Batiqa Lampung emang keren ya. Bisa nyaman deh workshop di sana ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saat ini Batiqa Hotel jadi pilihan terbaik di Lampung. Semoga bisa bekerja sama kalau ada kegiatan-kegiatan blogger di sana ya mbak Naqiyyah ^_^

      Hapus

Leave your message here, I will reply it soon!