Menghirup Aroma Kopi di El's Coffee Bandar Lampung


Semerbak kopi jelang sore di El’s Coffee House. Salah satu kedai kopi lokal yang ada di Bandar Lampung. 

Saya sengaja mampir ke sini seusai perjalanan 2,5 jam dari Kalianda, Lampung Selatan, sebelum menuju bandara Radin Intan. Tujuannya untuk makan siang dan minum kopi, sambil meng-copy foto dari laptop Mas Yopie.

Apakah saya minum kopi? Tidak. Saya sekedar menghirup aromanya, mengamati, dan memotretnya. Secangkir kopi hitam yang dipesan siang itu diseruput oleh Mas Yopie.


Baca juga: Liburan ke Pulau Mengkudu, Lampung Selatan


Turun dari mobil, saya jalan lebih dulu, mendahului Mas Yopie yang masih diparkiran. Saya cermati baik-baik bagian depan kafe, sepertinya tempat ini berbeda dari yang pernah saya lihat. Saya masih ingat pernah melintas di Els Coffee, tapi penampilan bangunannya tidak seperti ini. “Oh itu gerai yang lain,” ucap Mas Yopie.

Ternyata, El’s Coffee punya tiga gerai di kota Bandar Lampung. Pertama di jalan Mayor Salim Batubara (yang saya kunjungi), di Jalan Kartini (Hotel Citihub), dan di Mal Boemi Kedaton. 

Informasi tempat ngopi di Bandar Lampung dapat dibaca lebih lengkap di blog Mas Yopie: 15 Tempat Ngopi di Bandar Lampung

Jadi menurutnya, kalau mau yang lengkap minuman dan makanannya, disarankan mampir ke gerai yang di jalan Mayor Salim Batubara. Selain makanan dan minumannya enak, tempatnya pun instagramable banget. Kesempatan buat saya untuk buktikan itu. 


Di Jakarta, terkadang saya dan teman-teman menyeruput espresso yang dibawa pergi, tapi Bandar Lampung adalah kota untuk bersantai. 


Kedai kopi dengan banyak hiasan modern dan klasik ini menghormati pusaka Lampung, Kopi Robusta. Juga kopi-kopi terbaik Nusantara.

Saya seharusnya segera pergi mengejar pesawat, tapi malah memesan minuman Ice Lychee, dan berlama-lama menghabiskannya. Saya telah belajar bahwa di Lampung jarang ada ketergesa-gesaan.







Satu tempat berjuta rasa, restoran yang menyuguhkan konsep segar dengan citarasa hotel berbintang ini mampu menjadi surga baru bagi para pencinta kuliner. 


Tersedia 12 single origin coffee, 9 espresso based, 8 flavoured latte, dan 3 signature drink dari El’s. 7 non espresso based, 4 parfait, 3 popcorn frappe, 4 pudding, 13 frappe, 6 tea, 4 mocktails. Buat yang minum bir, ada 9 jenis beer tersedia di El’s.
Menu makanan
Menu minuman
Buat kaum berjas dan pemburu sajian unik dapat berpesta dengan menu pencicipan yang diolah dengan cakap. Pizza, pasta, dan Asian Fusion adalah sajian dengan citarasa yang dapat memanjakan lidah. 

Saya makan siang dengan beef Hamburg. Ada selintas kenangan masa lampau ketika menemukan makanan ini dalam buku menu. Memesannya membuat saya seakan hendak  bernosltagia. 

Sementara Mas Yopie bahagia dengan menu kesukaannya; Thai Minced with Basil.
Menyeruput Ice Lychee, menghirup aroma kopi


Beef Hamburg dan Thai Minced with Basil

El’s Signature Food terdiri dari The new black coffee chicken. Kalau makan ini, lidah yang terbiasa minum kopi akan biasa-biasa saja menikmatinya. Yang tidak terbiasa patut coba. Ada pula Excotic sensasion spaghetti ikan asin cabe idjo, Green chili ribs, Beef Hamburg rice burger, Southeast asian beauty Vietnamese lemongrass chicken, winning combination crispy cornflake chicken.

Mengusung gaya artsy pada setiap sentuhan dekorasinya. Furniture kayu dan karya seni gambar 3 dimensi yang menghiasi setiap sudut restoran ini berpadu serasi, menciptakan kenyamanan tanpa batas. Konsep dapur terbuka menampilkan aksi menarik dari para barista yang tengah membuat kopi. Pemandangan ini menjadi nilai lebih untuk para tamu sembari menanti kudapan pilihannya.


Bingkai kenangan - Photo by Yopie Pangkey

Els coffee, restoran yang berjiwa seni. Menyelamatkan dunia, secangkir demi secangkir kopi. 


Saya tak minum kopi tapi berkunjung kemari ingin menikmati suasana. Tak harus jadi penggemar kopi untuk datang ke kafe kopi bukan? 

Menemani orang ngopi, mengamati secangkir kopi, dan memetik inspirasi darinya. Bisa jadi lahir sebaris ungkapan, entah itu sebuah rasa berbau pesan.

Manusia dan kopi, jika kawin ia melahirkan anak bernama kejujuran. Spontanitas tak terbantahkan dari rasa pahit kopi yang tak bisa disembunyikan.
Screenshot dari Instagram +yopie franz 


Ada kata mutiara tentang kopi; 

“Kita tak akan mungkin lupa rasa pahit secangkir kopi. Seperti halnya cinta yang tak pernah lupa bagaimana rasanya dilukai.”
Mas Yopie Pangkey dan Mas Elkana Ary Riswan (owner El's Coffee)






Jika sedang melintas di Jl. MS Batubara, berhenti dan hiruplah aroma kopi di El’s Coffee House.

El's Coffee House
Jl. MS Batubara 134A, Bandar Lampung
Instagram: @elscoffee 
Twitter : @elscoffee 

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

28 komentar

  1. Aroma kopi, hmmm.. Saya suka..saya suka...

    BalasHapus
  2. salah satu tempat favorit buat ngopi di Bandar Lampung :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pingin sering2 ke Els kalau sedang di Lampung :D

      Hapus
    2. Aku belum pernah diajakin ke sini.... :(

      Hapus
    3. Kata mas Yopie, ditunggu cuti ke Lampung :D

      Hapus
  3. Sayang nggak bisa minum kopi Mending aku kesini makan saja atau nemenin yang lagi ngopi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo minum aku masih bisa, tapi ga bisa banyak. Seringnya sih ke kedai kopi gak ngopi. Minum yang lain. Paling temani orang :D

      Hapus
  4. Udah pernah ke situ~ tapi ngga tahu cabang yang mana.
    Salut sama yang punya... masih mudaa...

    BalasHapus
  5. Mas/mbak saya pesan kopi susu gak pake lama ya. Hahaha...
    Pengen beli buat ole-ole buat hubby, yang cintaaa beraat sama kopi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu kita mampir di Dr.Coffee mbak Rosanna ada beli kopi ya buat oleh-oleh. Lain waktu ke El's borong kopi lagi ya

      Hapus
  6. Selalu dan selalu bikin iri, sebagai orang Lampung yang doyan jalan, tapi kampung halamannya belum dijelajahi. Ah Mbaa Rien, rencana jalan bareng kita belum juga terwujud :0

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fe banyak jalan ke Indonesia Timur, kapan balik ke Lampungnya kalau di sana terus hehe. Gantian yuk Fe. Dirimu ke Lampung, aku yang ke Papua :D

      Hapus
  7. Noted, mbak. Pas banget aku peminum kopi, mau mampir ke sini kalau nanti ke Lampung :)

    thetravelearn.com | learning by traveling

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Matius. Di Lampung ada banyak kedai kopi lokal. Kalau ke Lampung kamu mesti mampiri semua biar puas he he.

      Hapus
  8. Aku pernah nyoba kopi Lampung. Memang enak ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku bukan peminum kopi, agak sulit membedakan enak atau nggaknya di mana nih mbak Anne. Yang bisa aku bedakan paling dari efeknya ke lambungku. Ga kuat minum kopi robusta Lampung, asamnya bikin lambung nyeri. Jadi sejauh ini paling melihat teman menikmati kopi saja, ga ikut minum. Paling icip2 sesekali, minta dari cangkirnya teman he he

      Hapus
  9. Walau bukan penikmat kopi, aku juga suka dengan aroma kopi yang menenangkan itu. Setiap kali memasuki kedai kopi dan dengar bunyi mesin kopi, rasanya adem gitu, mba :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunyi mesin penggiling kopi berisik, ga berasa adem menurutku haha
      Tapi soal aroma kopi, saya setuju. Ada efek menenangkan. Saking sukanya, kadang sampai saya hirup dalam-dalam.

      Btw, saya kerap lho menaruh bubuk kopi dalam rak sepatu. Aromanya itu mampu menghilangkan bau kurang sedap di rak sepatu. Oh ya, ada tipsnya buat orang yang suka makan petai atau jengkol. Katanya, biar ga bau, minum kopi atau ngunyah bubuk kopi saja. Dijamin hilang bau petai dan jengkol dari mulut. Saya sih belum pernah coba, tapi pernah lihat teman nyoba, dan beneran terbukti.

      Hapus
  10. wih pilihan kopine okeh, seneng klo liat coffe shop gini, banyak pilihan rasa kopi lokalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Priyo peminum kopi juga kah? Kapan-kapan kalau ke Lampung lagi saya bawain oleh-oleh kopi kalau mau.

      Hapus
  11. Aku selalu ingat bagaimana terluka oleh cinta, maka nya itu aku tak mau bercinta. Aku hanya mau main body tanpa hati #EhGimana

    BalasHapus
  12. kaum berjas...

    Saya kaum berjas hujan kak :(

    minumnya kopi seduh cuma dengan harga 2000, belum pernah mampir di tempat kayak gini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga pernah beberapa kali minum kopi seharga 2000 - 5000
      Sesekali minum di kafe seperti ini. Sesekali di warung kecil pinggir jalan. Semua dicoba. Semua dirasa ^_^

      Hapus
  13. pengen minum kopi.. asal jangan kopi sianida.. :)

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!