Berbuka Puasa di Rumah dengan Masakan Warung Tuman BSD

Suatu sore di hari ultahnya suami, saya menawarkan beberapa pilihan menu lauk untuk makan setelah berbuka. "Mangut Pari Asap Warung Tuman BSD aja, Ma," jawab suami. Nah! "Hanya" masakan warung saja gaes yang mas bojoku inginkan 😂 Tapi, warung kayak mana dulu nih?? 🤔
Berbuka puasa di rumah dengan masakan Warung Tuman BSD

Warung Tuman BSD terletak di Jl. Ciater Tengah, RT.4/RW.07, Ciater, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15317. 

Lokasi warung dekat dari rumah. Meskipun begitu, saya dan keluarga belum pernah datang langsung ke warung. Selama ini, kami menikmati masakan warung ini melalui aplikasi pesan antar makanan alias ojol food saja.

Letak parkiran mobil cukup jauh dari warung, pengunjung harus jalan kaki untuk mencapainya. Melewati rumah penduduk, kebun, bahkan makam warga. 

Jika parkir di bawah nun jauh dari warung wkwk, maksudnya di pinggir sungai, di sisi jalan dalam komplek BSD sektor 12, maka perjalanan ditambah dengan menanjaki bukit. Bukan bukit tinggi penuh jurang gaes, bukitnya masih bisa bikin mendaki dengan manja kok 😂

Jalan menuju warung melewati makam warga 😃[Sumber foto dari blog Fanny www.dcatqueen.com]
 
Area parkir bawah yang saya maksud itu menggunakan jalan yang merupakan fasilitas umum masyarakat sekitar. Kendati ada tukang parkir, dan mobil diparkir dengan rapi, kadang terasa agak mengganggu kenyamanan pengguna jalan, terlebih di situasi sangat ramai. Apalagi di sana terdapat 2 minimarket, gerbang semi cluster 12-4, gerbang semi cluster 12-5, gerbang cluster Chrysant, serta pertigaan arah depag yang jarang sepi, maka deretan mobil terlihat membuat ruang laju kendara menyempit.

Alasan kedua, jalan menanjak setelah menyeberangi sungai, cukup bikin ketar ketir jika berkendara dengan tujuan lebih dekat ke warung. Lagi pula, parkir di atas itu gak lapang, di antara rumah-rumah penduduk. Saya pernah baca komentar tamu yang pernah ke sana (di IG Warung Tuman), pas mau pulang mobilnya sudah baret.

Di musim hujan, masih ada jalan yang belum dilapisi konblok jadi becek, dan mesti banget pakai payung jika tak mau kebasahan. Di saat terik pun perlu payungan! 

Tetapi, perjalanan menuju warung jangan dianggap sebagai penderitaan dunia, karena ada saja hal menghibur yang bikin senang hati melihatnya seperti penjual sayuran, permen, tanaman hias, buah-buahan yang dijual murah. Itu bukan kata saya ya, tapi kata Fanny wkwk, teman online saya yang hobi kulineran dan udah pernah ke sana. Bisa baca ceritanya di blog nya berikut: www.dcatqueen.com

Cara menuju warung dengan kondisi seperti itu, jalan kaki lebih dari 100 meter, membuat beberapa orang yang mudah lelah, pusing, mual, muntah, hidung gatal-gatal, tenggorokan sakit, kulit merah-merah wkwkw lebih baik pesan antar saja daripada repot-repot nanjak dan jalan kaki haha.

Tapi percayalah, banyak orang datang dengan tekat kuat melebihi baja. Pantang mundur apapun yang terjadi, pokoknya harus sampai ke Warung Tuman. Anggap saja hendak kulineran sambil berpetualang.

Dari foto-foto yang saya lihat di IG Warung Tuman, banyak artis terkenal pernah makan di sana. Datang jauh dari Jakarta, hanya untuk menikmati sedapnya masakan warung. Fanny yang tinggal di Jakarta pun sudah ke Warung Tuman. Saya yang dekat malah ketinggalan haha.

Bagi para pencinta kuliner yang tinggal di Jabodetabek, belum afdol disebut tukang jajan jika belum makan di Warung Tuman. Nah lho 😆

Emang sekece apa tempatnya? Ga kece amat kok haha. Tapi tempatnya luas, bersih, adem, tentrem, nyaman dan yang paling penting, makanannya enak-enak! Suasana makan di warung seperti di pedesaan, terkadang dengan ayam yang seliweran. Biar kebayang tempatnya seperti apa, silakan kunjungi instagram Warung Tuman di @warung_tuman_bsd

Suasana makan di Warung Tuman. [sumber foto instagram @warung_tuman_bsd

Makan masakan Warung Tuman di tempatnya. Foto Fanny @fanny_dcatqueen
 
Saya memang belum pernah datang langsung ke Warung Tuman. Niatnya sih udah dari lama, bahkan berkali-kali menjadwalkan ke sana. 

Pernah lho udah sudah siap-siap sejak pagi mau berangkat, eh ada aja urusan mendadak yang menjadi penyebab gak jadi berangkat. Padahal gak jauh dari rumah. 

Itulah ya kadang yang jauh disamperi, yang dekat malah enggak. Pas tahu Fanny ke sana, saya yang kesel wkwk. Dia yang jauh aja udah sempet datang, lha saya? Cuma bisa pesan online haha. 

Yak, saya memang akhirnya pesan online saja via GOFOOD. Waktu pertama kali order, saya nyobain Pari Mangut Asap dan Nila Calabalatuik. 
Menu Warung Tuman di aplikasi GoFood. Semua menu ini saya tandai dengan LOVE karena memang jadi menu favorit kami dan paling sering saya order untuk makan bersama keluarga di rumah. Tampilan aplikasi berwarna hitam putih karena saya screenshot saat warung masih tutup 😄


Masakan Mangut Pari Asap Warung Tuman mengingatkan saya pada masakan khas Sumsel buatan ibu yang saya lupa apa nama masakannya. Rasa kuahnya sama persis, hanya saja ikannya bukan pari asap, melainkan ikan sungai. Nama ikannya pun saya lupa, yang jelas ukurannya agak besar dan agak banyak duri/tulang.

Sedangkan Nila Calabalatuik adalah ikan nila bakar yang dimasak pakai kuah santan dan dicampur daun singkong yang sudah direbus. Dari nama Calabalatuik itu saya langsung ngeh kalau ini tuh masakan Minang. Latuik itu artinya meletup. Jadi ikan nila bakar dimasukkan ke dalam kuah santan yang sedang meletup-letup dalam panci.

Suami dan kedua anak saya menyukai Pari Mangut, sedangkan Nila Calabalatuik nya kurang suka karena selain pedas, juga kurang doyan dengan daun singkong. Kalau saya sih suka semua, hanya agak gak tahan pedas saja.

Gulai Bareh Iga Sapi dan Dendeng Batokok juga jadi menu favorit kami. Anak saya Alief yang paling suka dengan Gulai Bareh Iga Sapi. Masakan daging dengan santan dan rasa pedas memang sangat sesuai dengan selera Alief. Gak heran satu porsi Gulai Bareh Iga Sapi ini bisa habis oleh dia sendiri. Padahal porsinya gede lho. Kalau buat saya sendiri, bisa jadi lauk buat tiga kali makan 😂

Dendeng Batokok jadi kesukaan suami dan Alief, kalau Aisyah hanya Mangut Pari Asap saja yang cocok dengan seleranya.
2 porsi Mangut Pari Asap. Dalam 1 porsi terdapat 2 potong ikan pari asap. Ini adalah menu favorit suami. Saat ultahnya kemarin, suami request ini. Di aplikasi GoFood hari itu harganya Rp 12.800 saja. Padahal normalnya Rp 25.500 / porsi. [Foto Katerina Travelerien.com]

Gulai Bareh Iga Sapi ini favoritnya Alief. 1 porsi potongan iga sapinya banyak. Harga di aplikasi GoFood saat saya order tgl. 9/4/2022 Rp 43.500 / porsi. [Foto Katerina Travelerien.com]

Dendeng Batokok order di GoFood Rp 25.500 / porsi. 1 porsi berisi 2 potong dendeng sapi. [Foto Katerina Travelerien.com]

Sambal merah Rp 6.500 / porsi di aplikasi GoFood. Tak kan lengkap menikmati Mangut Pari Asap, Gulai Bareh Iga Sapi, dan Dendeng Batokok tanpa sambal ini. Kudu banget diorder 😄[Foto Katerina Travelerien.com]

Orderan di hari ultah suami. Mangut Pari Asap nya sedang promo, saya juga dapat diskon dari aplikasi, jadi bayar murah deh buat 4 item pesanan 😄

Tentang Ultah...

Suami ultah kok ga heboh di medsos? Wkwkw. Saya abis digetok berkali-kali oleh orang berilmu pakai nasihat yang akhirnya 2 tahun belakangan ini benar-benar masuk ke ruang kalbu dan saya laksanakan, bahwa ultah itu bukan untuk dirayakan dan diselamati, tapi untuk jadi momen merenung dan berdoa, bahwa bertambahnya usia berarti berkurangnya sisa hidup di dunia 😭

Tahun lalu jelang Alief ultah ke-18, dia ngomong ke saya: "Mama, jangan bikinin aku kue, lilin buat tiup-tiup, dan balon-balon lagi ya." Pas ultahnya yang ke-17, walau kumpul di rumah saja dengan saya, papanya, adiknya, neneknya, saya memang pesan tumpeng, kue (tanpa lilin), dan mendekor ruangan pakai balon dan lampu-lampu. Saya posting pula di IG sambil ngarep dapat ucapan selamat berderet buat Alief wkwkwk. 

Sungguh alay saya kala itu. Nah, Alief tidak mau hal itu terjadi lagi pas dia ultah ke-18.  Alasannya? Sama seperti yang pernah disampaikan oleh para ustad/ustadzah. 

Padahal saya sudah tahu dari lama kenapa sebaiknya nggak usah pakai tradisi merayakan pakai kue dan tiup lilin, tapi kok ya saya tuh kayak tutup telinga dan mata sama hal itu. Hiks sedih deh. 

Karena ituuuu, sejak tahun lalu saya sudah berhenti melakukan hal-hal yang terkesan merayakan ultah. Makan-makan? Ya makan biasa saja kayak sehari-hari. Gak pakai waktu khusus, makanan khusus, atau apalah itu yang dianggap spesial-spesial. 
Tahun depan suami separuh abad. Pengen sih mengabadikan wajahnya di umur 49 saat ini. Tapi sekarang udah gak kepikiran mesti bikin foto keluarga di hari ultah wkwk, ga kepikiran juga buat posting-posting alay di medsos haha. Adanya foto berempat ini aja, foto sebelum puasa, saat jalan-jalan di TWA Mangrove Angke Kapuk.

Tidak merayakan ultah dengan segala perintilan heboh bukan berarti saya gak anggap hari kelahiran sebagai sesuatu yang istimewa, hanya caranya saja yang mulai saya ubah, bahwa ini momen yang seharusnya tenang, khusyuk berdoa, dan hanya berharap agar hidup berkah, bergelimang ampunan, dan menjadi mulia di hadapanNYA. 

Di hari lahir suami kemarin, kami sekeluarga berkumpul di rumah, alhamdulillah lengkap dalam keadaan sehat semua. Kami tidak berencana keluar untuk buka puasa di resto misalnya, atau belanja-belanja gembira beli apa aja. Benar-benar santai, dan hari berjalan seperti biasa tanpa kehebohan.

Sorenya, seperti biasa saya memesan makanan secara online untuk buka puasa. Maka saya menawarkan beberapa pilihan ke suami dan anak-anak. Kalau suami, pintanya ya hanya Mangut Pari Asap Warung Tuman itu, anak-anak pun ikut order menu lainnya. 

Kami juga gak order berlebihan, karena suami paling tidak suka membuat makanan jadi mubazir. Makanya kalau makan di luar rumah, suami selalu berpesan untuk tidak khilaf mata. Pesan sesuai kebutuhan perut, bukan kebutuhan mata.
Hidangan buat berempat, alhamdulilah tidak kurang, tidak pula mubazir.

Buat kalian yang suka menjajal tempat kuliner baru, Warung Tuman BSD ini bisa jadi pilihan yang menarik. Jika belum punya kesempatan untuk berkunjung, bisa order online dulu untuk menikmati menu-menu andalannya. Selama masih dalam jarak yang aman buat dijangkau driver ojol, langsung saja gassss gak usah pakai nunggu. Kalau kejauhan, misal tinggal di Bekasi sana, ya janganlah, kasihan driver-nya 😀

Makan masakan favorit langsung di tempatnya tentu akan beda rasanya dengan makan di rumah saja melalui layanan pesan antar. Jadi, saya berharap suatu hari, insha Allah datang langsung ke Warung Tuman. 

Foto makanannya cukup ya, kalau masih kurang, saya tambahin foto lainnya. Biar makin rame 😁

Selamat berpuasa, teman-teman. Terima kasih telah membaca.

Kurma Sukari



Bolu Gulung Keju Medan When Cake. Cemilan favorit jadi menu buka puasa. Bolu ini ada cerita menariknya lho, kapan-kapan saya tulis pada blogpost tersendiri 😁

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

44 komentar

  1. Seringkali warung yang nyempil itu seperti surga tersembunyi ya. Haha.
    Btw masa aku ngiler sama jeruknya. Duhhh.. puasa.. euy puasaaaa wkwkw.
    Next kalau main ke BSD, mau ngintip warung Tuman juga ahhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, bahkan keberadaannya ga tertangkap oleh kamera drone haha. Tapi ada di G Maps kok kalau cari tempatnya.

      Hapus
  2. Ya ampuuuun toloooong, aku ngiler lagi bayangin mangut pari nya 🤣🤣🤣🤣... Kalo ini Deket, udah aku pesen buat makan malam ntr hahahaha.

    Aku baru tau kalo ownernya ini temennya temenku mba. Jadi waktu itu temenku kasih tau kalo warung tuman ada rencana mau pindah lokasi. Krn tempat yg skr itu cuma sewa dan si pemilih tanah mau naikin gila2an sewanya. Mengingat jadi rame 🤣. Tapi blm tahu kapan pindah lokasi, lagi persiapan, dan katanya LBH jauh wkwkwkwkw. Cuuus DTG sebelum pindah mbaaa.

    Kalo soal ultah, aku dari kecil memang ga suka. Mungkin pada dasarnya ga suka keramaian, dan mama papa juga ga membiasakan 😄. Makanya kebawa sampe gede gini. Aku aja males cantumin public tgl lahirku di medsos, jadi disetting cukup private.

    Kebalikan Ama suami, yg memang dari dulu punya tradisi tiup lilin. Walopun sbnrnya aku ga setuju, tapi ya sudahlah, kalo cuma sebatas keluarga inti, aku msh oke. Beda cerita kalo ngundang orang, aku males. Pesennya juga secukupnya, Krn akupun ga suka kalo makanan kebuang. Aku lebih suka kasih kado ke anak2 pas ultah itu yg berbau traveling. Pergi kemana kek, sekalian ngeracunin mereka supaya jatuh cinta Ama traveling 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduuuh mau pindaaaah, tolooong aku belum ke sana hahaha. Sayang banget pindah sebenernya ya, tapi di manapun berada, kalau orang nyari dia, pasti akan didatangi juga. Baiklah segera abis lebaran aku ke sana. Makasih lho dikasih tahu haha.

      Ownernya nih ternyata seniornya temenku waktu mereka masih 1 kantor. Udah bertahuntahun lalu dia kasih tau aku soal warung Tuman, tapi aku belum datang jugak haha.

      Nah iya Fan, setuju banget, dikasih kado traveling lebih bermakna :D
      Dulu aku ngadain acara juga buat keluarga aja, ga pernah ngundang2 dan ngumpulin orang hahaha ga sreg aja. Kumpul rame pun selalu sama keluarga aja, itupun ga tiap tahun ngadain :))

      Hapus
    2. Nah lho mau pindahan, segerakan ke sana mbak habis lebaran sekalian jalan-jalan hehehe...
      Lihat foto suasana warungnya jadi ingat suasana di kampung halaman. Makan di atas lincak dibawah rimbunnya pohon bambu

      Nila Calabalatuik hihi... aku berulang-ulang melafalkan ini, pelan-pelan baru bisa bener. Namanya aja bikin lidah keseleo

      Hapus
  3. ini mah masakan warung tapi rasa rumahan banget ya. mana menunya banyak dan enak-enak pula aahh jadi pengen buka puasa dengan menu seperti ini juga tapi sayang rumahku jauh banget dari BSD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau jauh mesti bener-bener direncanakan memang buat ke sini aja, biar kesampean :D

      Hapus
  4. BSD tuh kayak ngga pernah kehabisan jujugan kuliner yg menarik ya Mbaaa
    aku kan punya sodara yg tinggal di pamulang, lumayan deket dari BSD.
    kayaknya pan kapan mau cus ke warung Tuman ini juga ahhh

    BalasHapus
  5. Seru banget suasana warungnya. Outdoor nan asri dengan meja besar. Pantas banget jadi tempat jujukan.

    BalasHapus
  6. AKu langsung kasih lihat tulisan dan gambar ini ke suamiku :D Dia kayak maju mundur wkwkwkwkkwk. Entahlah hahaha mungkin karena takut kelelahan karena perjalanan eeea menuju ke Warung Tuman penuh perjuangan. Tau2 perut kempes duluan. Menu masakan rumahan dengan piring2 jadoel yang doeloe dimiliki nenekku tuh.

    Mangut pari asapnya kelihatan enak, dendeng batokok dan sambalnya juga, sama gulainya dan segala temen2nya kudu dihabiskan. Sama mbak, aku sekeluarga juga kalau pesan makanan secukupnya dulu khawatir mubazir.

    Soal ulang tahun, aku dan adik2ku cuma dirayakan saat berusia 5 tahun aja hahaha, selebihnya ga, termasuk anak2ku. Paling ntar Rafa ultah ke-17 kita ngumpul bareng aja, kue secukupnya, menu2 biasa mungkin dengan tumpeng juga. Happy belated birthday buat Mas Arief semoga barokah hidupnya aamiin, Alief juga ya.

    BalasHapus
  7. Ya Allah aku ngiler liat foto-foto makanannya yang close-up, berasa diiming-iming sama Mbak Rien.

    BalasHapus
  8. Sehat selalu untuk Mbak Rien dan keluarga.
    Kalau di tempat saya nih, setiap ad anak yang ulang tahun (saya tahu dari biidata santri yg saya pegang) selalu kami sebut saat pengajian Yaasin setiap malam Jumat. Jadi biar ultahnya misalnya Senin, nanti malam jumat tetap kami sebut dan mendoakan yg bersangkutan bersama-sama. Seperti itu jadi seolah tradisi saja di pondok mengaji yg kami kelola ini

    BalasHapus
  9. Jadi penasaran pingin ngewarung di sini. Mana fotonya cantik2 lagi. Sukses bikin mupeng!

    BalasHapus
  10. Foto - foto nya cantik banget, apalagi foto makannya jadi pengen makan hehe. Duh kapan ya bisa makan disana, enak banget tuh mbak.

    BalasHapus
  11. Hemmm sesama Tangerang merasa disenggol nih untuk ngicipin warung Tuman yang katanya Numani versi orang Jawa. Temanku yang di Cipondoh jauh dari BSD saja sudah ngicipin mbak ngajak keluarganya. Aku diceritain jadi penasaran sama rasanya karena katanya ramai banget. Begitu baca artikel ini aku langsung jiper hahaha, secara harus jalan dulu dan lumayan euy sampai ngelewatin makam segala, udah ngerasain capeknya huhuuhu, udah bener tuh mbak Rien belinya online aja selain ga capek juga kasih rejeki buat babang ojol hehe

    BalasHapus
  12. Asli ngeces aku pas lihat foto-fotonya.Enak banget mom.Ini masakan rumahan yang menggiurkan.Ada dendeng,botok,ikan nila dan ada nasi merah juga.Kesukaanku.Harus diagendakan nih kulineran ke Warung Tuman

    BalasHapus
  13. Duh auto ngiler nih abis lihat gambar-gambarnya menggugah selera banget. Andaikan tempatnya deket dari rumah udah cuss deh kesana

    BalasHapus
  14. Sama mba, aku juga kalau ada anggota keluarga yang ultah juga ngga bikin perayaan spesial. Bisa berkumpul bersama semua sehat aja itu priceless banget. Btw, kalau pesen gofood bisa yah, tapi vibesnya ngga se wow kalau makan di TKP yah. Ngiler lho aku lihatnya tuh..hihi.

    BalasHapus
  15. Makanannya terlihat enak-enak. Murah juga kalau pesan sama GoFood. Perjalanannya memang luar biasa ya untuk menuju Warung Tuman BSD ini, tapu kanan kirinya cantik pemandangannya.

    Moment ulang tahun begini, makan makanan favorit hanya sama keluarga gak ramai-ramai, malah cocok nih.

    BalasHapus
  16. Bisa jadi rekomendasi buat aku dan keluarga kesini mba. Satu sisi, tempatnya juga luas dan juga nyaman sekali. Penasaran ama rasa makananya yang enak-enak

    BalasHapus
  17. Dengan apapun cara merayakan hari lahir yang terpenting adalah doanya sampe dan berkumpul itu lebih dari cukup. Daaaan, akuu salah jam bw, tepat pas jam maksi , cuma bisa nelen..nelen..nelen lagi liat penampakan menu2nya, apalagi sambalnya,tedaaaaak..

    Fix,nanti aku jauh2 ke sini, temenin yaaa!! Hahhaaa...
    Biasa sih begitu, yg jaud disamperin yang dkeet kelewatan doank. Ku merasakaan itu Mba Rien.
    Btw, sehat2 buat semuanyaa yaaa, happy ramadhan.

    BalasHapus
  18. Aku beberapa kali baca review mengenai Warung Tuman BSD ini memang tempatnya menantang yaa...
    Gak kebayang kalau musim hujan gitu, kak Rien..

    Bagi kaum mager, aku milih makan di rumah, hahaha..
    Tapi gak seru ih..kalau menu mangut yang lezatooss makannya suasana rumah mulu yaa.. Kudu banget nih didatengin. Berasa ke rumah nenek.

    Btw, kak Rien..
    BSD tuh kupikir sudah semua tempat elite. Tapi ternyata masih ada area asri begini yaa..
    semoga Warung Tuman BSD terus ada dengan suasananya yang alami.

    Oh iya, sama mau bilang kalau unik memberi namanya.
    "Warung Tuman"
    Karena makna "tuman" sendiri kalau di Jawa maknanya addicted memang, tapi konotasinya negatif.

    BalasHapus
  19. Waah ga nyangkaa warung nyempil, butuh perjuangan tapi enaak ya rasanya. Saya juga punya mb tempat langganan di solo lokasinya nyempil tengah sawah tapi enakkk.

    Sukak postingan mb rien fotonya cakep cakep

    BalasHapus
  20. Warungnya di BSD tapi nyempil gitu ya mbak dan perjalanan ke sananya agak horor juga ya ngelewatin makam segala hihihi tapi enak banget ya perjalanan ke sana, serasa perjalanan ke desa. Terus disuguhi dengan suasana warung yang serasa makan di desa. Menunya bikin ngiler. pernah makan mangut tapi itu sudah bertahun lalu saat kuliah di semarang. Liat pari mangut jadi lafar nih heuheu puasaaa .. buka masih 30 menit lagi ^_^

    BalasHapus
  21. Ternyata ada warung hits di daerah BSD yang kudu blusukan dulu ya belinya Mbaa hihi beneran mending order online ya langsung hap.. selamat ulang tahun buat yayang tercinta sehat dan bahagia aamiin

    BalasHapus
  22. menu di Warung kalau bumbunya pas di lidah emang bikin kangen ya Mbk. Aku sendiri lebih sering beli sih kalau lagi sibuk dikejar deadline. Lihat fotonya warung di BSD jadi kepo rasa masakannya deh. Ngiler.

    BalasHapus
  23. Suasana warungnya enak ya mbak
    Makanannya juga lezat lezat, aku naksir mangut parinya
    Ternyata bisa ya dipesan untuk makan di rumah

    BalasHapus
  24. juaraaaa, pokoknya pas nemu dan berhasil makan di warung tuman BSD ini. Vibes nya harus melewati pemakaman dan aku kurang suka karena ini tempatnya terbuka, ada bapak2 yg gatau diri gitu ngerokok banget huft aku sebal dan aku tegur beliau. Aku pesan tumis pepaya, gulai, dendeng dan mangut pari asap dan ngga lupa mendoan juga. Wah banyak wkwk, sesuka itu aku makan disitu dan kebetulan habis sembuh dari sakit jadi lahap makannya

    BalasHapus
  25. Ya Allah itu menu rumahan banget mb Rien. Kangen masakan mama di rumah. Apalagi pake nasi merah plus sayur tempe lombok ijo pake santan ya ampun itu enak banget. Tambahin aja ikan asin hahaha lupa sama mertua dah hahaha

    BalasHapus
  26. Rameeee makk, jadi suasana macem di desa warung gitu ya. Ngumpul cangkrung jadi tuman di sana, apalagi kalau makanannya enak jadi tuman terus datang ke sana sesuai namanya

    BalasHapus
  27. Biasanya anak remaja itu pengen ultahnya dirayakan heboh, tapi Alief beda ya. Malah "nasehatin" mamanya untuk nggak usah ada kue khusus dan tiup lilin juga. Salut deh sama Alief.

    Horor juga ya, mau menikmati menu di warung Tuman ini, lewat kawasan makam pula. Sajiannya pakai piring blirik dari seng, duh ini piring jaman saya kecil. Piring yang awet karena nggak bakal pecah walau jatuh berulang kali

    BalasHapus
  28. Walah ini lokasinya kayak ninja hatori "Mendaki gunung lewati lembah"..tapi sepadan kalau makanan dan tempatnya bikin happy
    Dan ternyata cek harga yang dipesan Mbak rien, standar aja...ya ampun ngiler dengan menunya. Menu rumahan yang istimewa, pantes namanya warung tuman, bikin balik lagi kalau dah jatuh hati.
    Btw, soal ultah dari anak-anak lahir enggak ada perayaan besar, cuma kami berempat ada makan bareng kadang beli kue ultah, termasuk juga saat mereka sunat hanya slametan di tempat Mbahnya...
    Tapi apapun yang penting, mau dirayakan enggak, doa terbaik tetap terpanjat
    Happy Milad buat suaminya, Mbak Rien. Barakallah.
    Beda setahun usianya sama suamiku:)

    BalasHapus
  29. Warung makan Tumannya menarik dikunjungi ada cerita menarik meski melewati makam

    BalasHapus
  30. Saya baca tentang warung Tuman BSD ini awalnya dari blog Mba Fanny, luar biasa sih ya warungnya, the power of medsos banget.
    Biar kata tempatnya nyempil sampai lewat kuburan gitu, tetap aja dicari konsumennya saking penasaran dengan rasa masakannya :)

    BalasHapus
  31. "Tuman" dalam bahasa jawa berarti "kebiasaan". Nama yang bagus... Mungkin pemilik berharap sekali makan di situ, bakal nagih dan terbiasa mampir lagi dan lagi. Jadi kebiasaan deh... Btw suasananya home banget ya... Masakannya kelihatannya super lezat... Jadi pingin ke sana deh...

    BalasHapus
  32. Lumayan juga kalau beneran jalan ke warung tuman yakkk... Perjuangan tapi klau makanan nya enak2 pasti terbayarkan

    Untungnya bisa pesan online
    Yg pasti aku Blum pernah coba Mangut Pari Asapnya Warung Tuman kak...

    BalasHapus
  33. Wow namanya aja Warung tapi ambience dan menunya seperti resto bintang 5
    Gak heran suami Mbak Rien memilih kesini
    Setiap menunya bikin ngeces

    BalasHapus
  34. Mangut pari asap nya sangat menggugah selera mbak
    Senang ya jika bisa ketemu warung yang enak dan rasa masakannya seperti masakan rumahan
    Pasti jadi langganan ya mbak

    BalasHapus
  35. Vibes warung tuman kayak di Bandung yah terus namanya tuman juga kayak dari bahasa sunda hihi cuma biasa dipake ke kalimat yg gak boleh gt wkwk. Jadi laper deh liat foto makanan

    BalasHapus
  36. Dendeng batokok nyo yo bana nikmat itu nampaknya, pakai sambal ijo 😍.

    Jadinyo kan walau berakit-rakit menuju lokasi, tapi pas sampai jadi bahagia kemudian melihat menu yang disajikan

    BalasHapus
  37. Ini konsep warungnya kok keren banget 🤩 aku suka seperti ini, sangat cozy dan makananya bikin ngiler. Ah pengen deh kesana kalau ada kesempatan walaupun jalan menuju warung sedikit jauh.

    BalasHapus
  38. wah ini lengkap nian menunya, wajar banget warung makan tuman ini dijadiin benchmarking sama salah satu owner tempat makan di palembang yang pernah aku jumpai bilang pengen bikin resto dengan konsep samaan dengan warung tuman. emang asri dan pilihan makanan nusantara bikin kita ketagihan.

    BalasHapus
  39. Yummy banget ini makanannya, kangen makan dendeng batokok huuhu.. Btw, perjalanan ke sana seru juga ya harus lewat makam.

    BalasHapus
  40. Aku kebayang kalau makan di Warung Tuman BSD itu, Kak. Berangkat ke sana dalam kondisi lapar. Terus setelah makan dan mau pulang ambil kendaraan. Sampek mobil udah merasa agak lapar lagi. Hehehe

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!