Mengubah Tantangan Menjadi Peluang Guna Memperbaiki Kehidupan

If you love a tree you will be more beautiful than before!” — Amit Ray
(Jika kamu mencintai pohon, kamu akan lebih cantik dari sebelumnya!)

Teak Garden, Badau, Belitung

Kesan apa yang muncul dalam benakmu ketika melihat foto ini? Segar, sejuk, teduh, atau cantik? 

Dua tahun lalu, tepatnya 25 Juli 2016, aku dan rekanku sedang dalam perjalanan dari Pulau Leebong menuju kota Tanjung Pandan. Pak Toto, pengelola Pulau Leebong yang menemani dan mengantar kami, mengajak mampir ke Perkebunan Jati Teak Garden di Kecamatan Badau, Belitung, tempat foto ini dibuat.

Tak ada dalam rencana untuk singgah, apalagi berfoto-foto di antara batang-batang pohon jati merah yang ditanam. Tapi kemudian aku sungguh menyukai kedatanganku di tempat ini. Ada suasana berbeda yang aku rasa dan ada hal menarik yang aku ketahui. 

Keduanya sama menyenangkan 😊

Mau kuceritakan tentang kedua hal tersebut?

Pertama, selama 3 hari aku dan rekanku berada di Pulau Leebong. Kami khusuk menjelajah, memotret, dan menikmati keindahan pulau. Mulai dari daratan, pantai, laut, hingga hutan mangrove di pulau-pulau tak berpenghuni. Maka ketika dibawa ke kebun jati ini, seolah aku meloncat ke planet lain!

Kedua, tempat di mana pohon-pohon jati ini tumbuh, dulunya adalah lubang-lubang besar menganga bekas eksploitasi tambang timah. Jadi, sesungguhnya perkebunan ini adalah hasil reklamasi. Pengelolanya melakukan praktik keberlangsungan lingkungan sebagai upaya pelestarian alam dan menjadikan lahan tak berguna kembali berdaya guna.

Di kebun jati merah Teak Garden 

Selain ditanami jati, perkebunan terpadu seluas ratusan hektar ini juga ditanami pohon durian, mangga dan buah naga. Jika dibiarkan terlantar, mungkin sampai sekarang lahan bekas tambang timah hanya menjadi areal kosong dan gersang yang tak ada faedahnya bagi kehidupan. 

Lihatlah kembali foto kami di kebun jati.

Ia adalah gambaran nyata buah keberanian seorang Tellie Gozelie, pendiri Teak Garden, dalam melakukan terobosan penuh kenekatan. 

Lahan mati dan tak subur telah disulap menjadi perkebunan yang menghasilkan secara ekonomi. Pun alam menjadi hijau, segar berseri kembali. 

Begitu cantik.

Perkebunan Sawit

Petani Swadaya

Di Sumatera, ada beberapa perkebunan yang aku tahu dan pernah aku sambangi. Di antaranya kebun kopi, kebun teh, kebun lada, kebun damar, dan kebun sawit. Kebun yang aku sebut terakhir, sepertinya jarang ada traveler yang sengaja mengunjunginya di tengah liburan, kecuali memang punya niat 😄

Bicara tentang perkebunan, Jambi dan Riau terkenal dengan kebun sawitnya yang sangat luas. Ada yang sudah pernah melihat langsung perkebunan sawit di dua daerah tersebut? Apa yang terlintas di benakmu mengenai kebun di sana? Peremajaan lahan atau kerusakan lahan?

Sependek yang aku tahu, petani kelapa sawit swadaya di Riau dan Jambi adalah mitra strategis Sinar Mas Agribusiness and Food. 



Menyebut nama Sinar Mas, berarti aku akan menyinggung sedikit tentang program CSR Sinar Mas di dua daerah tersebut. Boleh ya berbagi sedikit informasi sebagai bekal pengetahuan bersama. Biar jalan-jalan juga ada faedahnya 😃

Jadi ceritanya, sejak tahun 2015 secara bertahap Sinar Mas mendukung petani melakukan peremajaan perkebunan. Upaya ini sejalan dengan program pemerintah untuk meremajakan perkebunan kelapa sawit rakyat. Praktiknya dengan memberikan pendampingan on-farm dalam bentuk pemberian benih bersertifikat, pemupukan, praktik agronomi berkelanjutan, berikut mencarikan sumber pendanaan, dengan menyediakan jaminan panen (off-taker)

Nah, tujuan kemitraan strategis tersebut agar para petani swadaya dapat mengingkatkan produktivitas, dan tentunya penghasilan mereka. 



Hingga tahun ini Sinar Mas Agribusiness and Food telah meremajakan perkebunan kelapa sawit petani swadaya seluas 1.400 hektare (ha) dengan menjangkau lebih 600 petani di Riau dan Jambi.

Komitmen dukungan perusahaan diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan organisasi masyarakat sipil SNV Netherlands Development pada medio tahun lalu. Melalui MoU itu, Sinar Mas bersama SNV Netherlands Development membantu petani swadaya meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.

Pendampingan juga dilakukan agar para petani dapat menerima sertifikasi minyak sawit berkelanjutan seperti Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), International Sustainability and Carbon Certification (ISCC), dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).  

Kemitraan semacam ini diharapkan membuat praktik agribisnis para petani selalu sejalan dengan kebijakan Golden Agri-Resources Social and Environmental Policy (GSEP), yakni meningkatkan produktivitas kebun melalui praktik terbaik, yang berarti meningkatkan pula pendapatan petani. 





Mandiri dan Lestari Lewat Desa Makmur Peduli Api

Selain itu, Sinar Mas juga mempunyai program bersama Desa Makmur Peduli Api (DMPA). 

Awalnya, inisiasi DMPA adalah untuk mitigasi kebakaran serta perambahan hutan dan lahan di sekitar konsesi perusahaan. Namun dalam perkembangannya, peranan DMPA semakin menyeluruh tak hanya mitigasi, tapi sekaligus membangun kemandirian sosial dan ekonomi warga pedesaan melalui wanatani ramah lingkungan, termasuk pengentasan sengketa tenurial di wilayah tersebut. 



Kebakaran memang kerap terjadi di sekitar konsesi perusahaan, bahkan hingga memasuki kawasan konsesi. Penyebabnya beragam. Mulai dari faktor iklim dan cuaca yang kering, kelalaian, semisal dari bara puntung rokok yang membakar rumput kering lantas membesar dan menyambar kemana-mana, atau akibat pembukaan lahan untuk bercocok tanam dengan pembakaran. 

Biarpun sebabnya beragam, yang hampir selalu seragam adalah tudingan jika perusahaan jadi pelakunya. Tak berdasar karena jika sampai kebakaran terjadi, justru perusahaan lah yang merugi paling besar. Tanaman musnah, target produksi meleset, keanekaragaman hayati ambruk, dan ribuan karyawan yang ada di lokasi kesehatannya terganggu karena terselimuti asap. 



Konsep DMPA adalah pemberdayaan masyarakat yang dikombinasikan dengan upaya pelestarian lingkungan. Masyarakat diarahkan bercocok tanam hortikultura (sayur mayur dan buah-buahan), tanaman pangan, peternakan, perikanan, serta mengolah makanan baik untuk konsumsi sendiri maupun dijual.

APP Sinar Mas memfasilitasi dari hulu ke hilirnya, mulai dari penyediaan alat, benih, pendampingan, hingga membantu memasarkan produk. Penetapan program dilakukan secara partisipatif bersama masyarakat melalui pertemuan dan dialog dengan berbagai stakeholders, mulai dari perangkat desa, tokoh masyarakat, hingga kelompok tani yang sudah ada.





Desa yang disasar program DMPA merupakan hasil identifikasi dengan karakteristik memiliki akses pemanfaatan sumber daya hutan, ataupun memiliki dampak langsung dengan kegiatan operasional perusahaan. 

Selain itu, warga desa maupun kelompok tani yang ada mendapatkan pula bantuan fasilitas sertaperalatan pencegahan kebakaran hutan. 

Aku sih senang banget ya ada perusahaan seperti Sinar Mas yang mengedepankan 6 nilai-nilai utama yaitu integritas, sikap positif, berkomitmen, kebaikan berkelanjutan, inovatif dan loyal. Selama 80 Tahun perusahaan ini bergelut dibidang tanaman, pendidikan, dll yang kalian bisa cek di link ini Program CSR Sinar Mas.



Nah, kalau misal aku diajak Sinar Mas jalan untuk melihat area pertanian, pingin deh ke DMPA itu. Bertemu masyarakat petani yang bercocok tanam dan tentunya melihat berlimpahnya hasil tani yang menjadi mata pencarian

Jadi ingin berterima kasih kepada Sinar Mas karena sudah mau peduli dan banyak memberikan hal baik untuk Indonesia selama 80 tahun ini.


Kalau kamu, pingin punya perkebunan apa, di mana, dan sama siapa?

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

1 komentar

Leave your message here, I will reply it soon!