Tampilkan postingan dengan label restaurant. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label restaurant. Tampilkan semua postingan

Hidangan Istimewa Hotel Grand Zuri BSD Sambut Liburan dan Tahun Baru

Hotel Grand Zuri BSD City TANGSEL -  Hotel Grand Zuri BSD memperkenalkan 2 signature dish terbaru persembahan Chef Abdul Malik yaitu Nasi Campur Alachema dan King Prawn Angel Hair. Dua menu andalan tersebut akan hadir dalam sajian spesial tahun baru yang bisa dinikmati saat gala dinner hari Selasa malam (31/12/2018). Saya bersama keluarga dan rekan-rekan blogger berkesempatan untuk mencicipi citarasa dari menu istimewa tersebut. 
restoran cerenti grand zuri bsd
Signature dish Hotel Grand Zuri BSD City Persembahan Chef Abdul Malik

Makanan yang Dibuat dengan Cinta

“Makanan itu akan jadi enak bila dibuat dengan cinta.” Kata-kata itu diucapkan oleh Pak Anton Hartanto, GM Grand Zuri BSD Hotel, saat acara makan malam bersama blogger pada hari Minggu malam (23/12/2018) di Cerenti Restaurant. “Saat membuat makanan, kedua tangan sibuk mengolah bahan, jangan lupa sambil berdoa semoga makanan yang dibuat jadi enak dan disukai tamu-tamu,” lanjut Pak Anton.

Saya menggaris bawahi kata-kata Pak Anton, bahwa salah satu kunci sukses meraih apa yang kita harapkan dari apa yang kita kerjakan adalah menyertakan cinta dan doa. Dengan kedua hal tersebut, insha Allah hal baik akan datang dengan sendirinya, dengan cara yang Tuhan kehendaki. Seperti halnya menulis dengan hati, maka tulisan akan sampai ke hati. Begitu juga makanan yang bila dibuat dengan cinta dan doa, makanannya akan dicintai dan bukan tak mungkin pembuatnya akan didoakan baik-baik. 

Banyak orang tahu, Grand Zuri BSD City terkenal dengan makanan-makanannya yang enak. Komentar-komentar bagus kerap saya baca dari orang-orang yang saya kenal. Saya sendiri, sependek pernah bolak-balik makan dan menginap di Grand Zuri BSD sejak tahun 2015, punya catatan baik terhadap makanan-makanan yang pernah saya santap. Enaknya bukan saat dimakan pertama kali saja, tapi berulang kali ketika datang lagi.

Lantas, siapakah orang-orang di balik team kitchen Restoran Cerenti Hotel Grand Zuri BSD?  

Executive Chef Abdul Malik dengan 2 signature dish karyanya

Chef Abdul Malik Perkenalkan Signature Dish Grand Zuri BSD

Tak kenal maka tak sayang. Biar suka sama makanannya, kenalan dulu sama chefnya. Bila mau kenalan dengan chefnya, datang dulu dong ke Hotel Grand Zuri BSD 😂

Hari Minggu (23/12/2018), saya bersama 5 rekan blogger yaitu Evrina, Winda, April, Yesi, dan Miranti berkesempatan bertemu Chef Abdul Malik di Grand Zuri BSD City. Kami sengaja diundang oleh Grand Zuri BSD untuk mendapatkan langsung pengalaman mencicipi menu-menu buatan Chef Abdul Malik yang telah menjadi signature dish Hotel Grand Zuri BSD City. Kesempatan baik ini tentu tak kami sia-siakan. 

Chef Abdul Malik adalah sosok riang, ramah, dan humoris. Baru pertama bertemu kami bisa langsung akrab. Bukan sok akrab atau diakrab-akrabin lho ya. Semuanya natural. Pembawaan ceria Chef Abdul bikin siapapun yang sedang berada di dekatnya jadi terbawa suasana gembira. Karakter inilah yang membuat saya jadi mudah untuk ‘masuk’ ke dalam rasa dari menu yang diciptakannya. 

Ada 2 menu Chef Signature yang diperlihatkan kepada kami yaitu dari Nasi Campur Alachema dan King Prawn Angel Hair with Kecombrang. Dari penampakannya saja sudah mengundang selera, gimana bila mencicipinya? 

Chef Abdul Malik menjelaskan menu yang dibuatnya
Chef Abdul Malik bersama saya, Winda, Yesi, Evrina, April, dan Miranti

Nasi Campur Alachema

Nama Alachema merupakan singkatan dari Ala Chef Malik. Jadi, Nasi Campur Alachema adalah Nasi Campur Ala Chef Malik. Dibuat dengan resep asli dari Chef Malik. Yuk kenalan dengan nasi campur spesial ini.

Nasi Campur Alachema bukan nasi campur biasa, melainkan Nasi Tutug Roa yang mempunyai 4 komponen penting berupa bebek, ikan cakalang, sirloin, dan tuna.

Roa adalah ikan yang sudah dikeringkan/diasamkan. Ikannya sendiri adalah ikan khas Manado. Chef Malik mengkombinasikan roa dengan bawang putih, lalu dimasukkan ke dalam nasi panas. Nasi inilah yang kemudian disajikan menjadi nasi dalam menu Nasi Campur Alachema. Roa adalah kunci yang membuat nasi menjadi gurih.

Sate perkedel ubi terbuat dari ubi ungu dan kuning yang dikukus (tidak digoreng), dan ditusuk seperti sate. Berbentuk bulat padat dan mudah membuat kenyang. Ada pula sate cakalang dabu-dabu. Di daerah asalnya, Ikan cakalang memang dikenal paling cocok dimakan dengan sambal dabu-dabu. Keduanya tak terpisahkan. Kemudian ada Dendeng sirloin gulung isi bebek suir ketumbar. Dari luar gulungan, tak ada yang mengira kalau di dalam sirloin ada daging bebek. Double daging, enaknya juga pasti double. Selain daging bebek suir, ada pula telur bebek asin. Yang terakhir ada kacang panjang pecah yang diatasnya diberi sambal. Pelengkap makan Nasi Tutug Roa ada sambal ketumbar, sambal kecombrang, dan sambal roa.

Dari jumlah lauknya yang banyak, kita mungkin akan membayangkan harganya tidak murah. Padahal untuk 1 porsi Nasi Campur Alachema hanya dibandrol Rp99.000 net. 

Nasi Campur Alachema

King Prawn Angel Hair with Kecombrang

Menu satu ini basicnya adalah pasta halus yang bernama angel hair. Keunikan dari menu ini ada pada sambal matah yang menemani pasta. Udangnya sendiri adalah udang pancet yang digoreng. Kemudian ada opak buatan Cileungsi. Opak? Awalnya saya sudah percaya itu opak. Ternyata bukan. Chef Malik hanya mencandai kami 😂 Aslinya makanan berbentuk lingkaran tipis itu adalah parmesan cheese yang dipanggang.

Komponen King Prawn Angel Hair meliputi Angel Hair Pasta, Sambal Matah, King Prawn, Parmesan Tuile, dan Long Garlic Bread.

Menu yang satu ini ditata sedemikian rupa dengan udang, long garlic bread, dan parmesan tuile yang disusun berdiri tegak di atas pasta. Sambal matahnya diletakkan di atas pasta. Untuk garnish-nya terdiri dari tomato cherry, parsley, chopped parsley, green olive, black olive & paprika powder.

Harga King Prawn Angel Hair dibanderol Rp89.000 net 

King Prawn Angel Hair Sambal Matah

Makan Malam di Cerenti Restoran 

Setelah sesi perkenalan dengan chef dan 2 menu andalannya di Zuri Lounge, malamnya tiba waktu bagi kami untuk mencicipinya di Cerenti Restaurant. Jika saat perkenalan hanya kami para blogger saja yang hadir di hadapan Chef Malik, malamnya seluruh anggota keluarga ikut serta.

Grand Zuri BSD memang sengaja mengundang keluarga kami datang ke Hotel Grand Zuri BSD untuk bersama-sama menginap dan menikmati santap malam Nasi Campur Alachema dan King Prawn Angel Hair.

Menu-menu menggiurkan persembahan Chef Abdul Malik disajikan secara buffet sehingga komponen masing-masing menu dihidangkan secara terpisah. Nasi tutug diletakan dalam satu tempat sendiri, lauk-lauknya juga sendiri. Kita tinggal ambil dan susun sendiri dalam piring makan kita. Begitu juga dengan King Prawn.  

signature dish karya Chef Abdul Malik disuguhkan dalam menu dinner

Nasi Tutug Roa memiliki rasa pedas, kurang cocok untuk anak-anak yang belum tahan dengan rasa pedas. Dendeng gulung, bebek suir, dan sate cakalang juga pedas karena sudah diberi toping sambal. Karena rasa pedas itulah anak bungsu saya akhirnya memilih makan nasi putih dengan cah brokoli dan telur asin saja. Komponen yang ada dalam Nasi Campur Alachema dan King Prawn Angel Hair tak dapat dicicipinya karena sama-sama bercitarasa pedas. Kalau anak sulung saya yang laki-laki tidak masalah.

Ibu sama seperti saya, sangat menyukai nasi tutug roa. Rasanya gurih dan sangat enak. Tanpa dimakan dengan semua lauknya sudah enak. Saya sendiri cukup pakai udang dan cate cakalang sebagai lauknya. Ditemani sambal kecombrang, luar biasa mantap rasanya. Saya sampai nambah nasi,  kalau lauknya tidak. Satu tusuk sate cakalang itu ada 4 potong daging ikan yang diiris tebal. Buat saya itu besar dan banyak. Belum lagi udangnya. Makanya tidak perlu nambah lauk lagi. 

Kenikmatan makan malam di Cerenti menghadirkan kebahagiaan pada banyak orang, termasuk kami yang malam itu berkumpul bersama keluarga masing-masing. Makanan istimewa, di tempat istimewa, penyempurna kebersamaan dengan orang-orang istimewa. Bukankah demikian harapan dari sebuah suguhan? 

Makan malam bersama keluarga

Kumpul malam bersama teman-teman

Menu Tahun Baru di Cerenti Restaurant

Chef Abdul Malik memaparkan menu-menu yang disediakan Grand Zuri BSD City dalam Seasons Greeting kali ini. Untuk Natal dan tahun baru, hidangan istimewa ditawarkan satu paket dengan Paket Natal dan Paket Malam Tahun Baru.

Dalam keterangannya, Chef Abdul Malik menyebutkan ada 7 jenis menu yang akan dihidangkan meliputi appetizer, soup, main course, carving, live cooking, live dessert, dan dessert.

Berikut adalah rincian dari 7 jenis menu tersebut:

Appetizer: assorted salad bar with condiments and dressing, assorted terrine & pates, assorted sushi & sashimi, smoked salmon with condiments, deluxe cold cut with show piece, caesar salad station (prawn & chicken), italian beef salad, nicoise tuna salad, fres bread and butter. 

Soup: cappuccino of mushroom soup, asparagus soup with crab meat and egg.

Main course: sirloin steak with mushroom cognac sauce, pan fried red snapper fish with white butter sauce, spicy chicken Hongkong style, poached seafood with safron cream sauce, steam broccoli with almond, nasi goreng kambing, steam rice. 

Carving & grill item: prime beef rib with brawn juices, roasted duck hoisin sauce.

Live cooking: mongolian BBQ sauce, soto tangkar Batavia, lontong tengkleng, pasta live, choice of pasta and sauce

Live dessert: doughnut, waffle & mini pizza.

Dessert: seasonal fresh fruit sliced, whole fresh fruit display, assorted christmas cookies, pumpkin pudding, mix Indonesia pastry (jajanan pasar), assorted mini pastries, cream brule, cream caramel, white chocolate cake, cheese cake with whole berries, assorted pudding, es puter.

Green Snowing (Kiwi, Blueberry, Mix with Green Tea plus Whipped Cream)

Pineapple Sunshine (Nanas segar blend with Greenedine Syrup plus Soda) 

Grand Zuri BSD City Seasons Greeting

Dalam seasons greeting kali ini Grand Zury BSD City menawarkan berbagai promosi menarik lain yang juga dapat dinikmati bersama keluarga, teman atau kolega. Paket menginap di Natal atau untuk tamu yang akan tinggal di tanggal 22-25 Desember 2018 dapat memanfaatkan harga khusus Rp 699.000net/termasuk sarapan untuk 2 orang. Serta penawaran makan malam buffet di Cerenti 225.000net/orang dengan hidangan istimewa kali ini yaitu: “Roasted Turkey – Bread stuffing with cranberries sauce”.

Paket Malam Tahun Baru mulai dari harga Rp1,5juta/kamar sudah termasuk dengan sarapan 2 orang dan makan malam tahun baru buffet 2 orang.

Malam tahun baru buffet diadakan dengan hidangan khusus “Prime Beef Rib with Brown Juice” serta beragam hidangan traditional dan western lainnya. Tak ketinggalan live music yang akan menemani tamu makan malam. 

Jajanan Bakso dan gorengan di lantai 3 hotel Grand Zuri BSD
Afternoon tea di Zuri Lounge

Kopie Wamena dan Cappucino Hotel Grand Zuri BSD City

Afternoon tea di Zuri Lounge (Minggu 23/12/2018)

Selama liburan Natal dan Tahun baru, jajanan bakso dan gorengan di lantai 3 tetap diadakan. Jadi siapa saja yang sedang beraktivitas di area kolam renang, gym, dan di Zuri Terrace bisa singgah menikmati makanan-makanan tersebut.

Banyak makanan enak disuguhkan oleh Grand Zuri BSD City. Kita tinggal pilih mana yang paling kita sukai, lalu nikmati saja bersama orang-orang tercinta.

Buat kamu yang belum mempunyai rencana untuk menikmati malam tahun baru di mana, Hotel Grand Zuri BSD City bisa jadi pilihan yang menarik.

Kumpul seru blogger dan Grand Zuri BSD City

  
Hotel Grand Zuri BSD City
Jalan Pahlawan Seribu Kavling Ocean Walk Blok CBD Lot.6
BSD City Serpong Tangerang Selatan, BANTEN
Telp: 021- 29404955 Fax: 021-29404966
Email: reservation.bsd@grandzuri.com
Instagram: @grandzuri.bsd



Video kegiatan di Hotel Grand Zuri BSD:


Menikmati Kelezatan Churrasco, Menu Malam Mingguan ala Brazilian di Atria Hotel Gading Serpong

Mencoba sesuatu yang baru untuk meramaikan akhir pekan bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Belakangan ini, tren makanan tidak hanya seputar menginovasi satu bahan dasar makanan untuk menjadi lebih menarik, tetapi juga mulai menginovasi makanan khas dari daerah atau negara lain. Pada kesempatan kali ini, Atria Hotel Gading Serpong menghadirkan Churrasco Brazilian Barbeque di Mezzanine-Atria Hotel Gading Serpong, setiap hari Sabtu mulai pukul 18.00 – 22.00 WIB sebagai salah satu pilihan untuk mengisi waktu di akhir pekan.

Menu Churrasco, daging panggang ala Brazilian

Mengisi Akhir Pekan dengan Kulineran

Buat saya, akhir pekan selalu ditunggu-tunggu. Hari di mana suami libur bekerja dan anak-anak libur sekolah. Hari saat semua kumpul di rumah, istirahat dari aktivitas rutin. Weekend memang selalu menyenangkan, walau kadang hanya di rumah, sekedar menikmati waktu dengan ngobrol bareng sambil nonton film kesukaan. Sesekali keluar rumah buat jajan bareng, belanja bareng, atau nonton bioskop bareng. Jalannya rame-rame dengan anak, kadang berdua saja dengan suami. Banyak cara buat mengisi akhir pekan, tak terkecuali mencoba kuliner-kuliner baru yang hampir tiap hari bermunculan di kawasan tempat tinggal saya di Serpong.

Sabtu kemarin (9/9/2017) kebetulan saya dapat info dari teman, katanya di Atria Hotel Gading Serpong ada menu baru, namanya Churrasco, barbeque ala Brazilian. Yang namanya menu baru, pasti bikin penasaran untuk mencoba, begitu juga dengan kami. Jadilah malam Minggu itu kami pergi ke Atria Hotel Gading Serpong. Selain kami berdua, ada Tami juga ikut serta.

Malam Mingguan di Atria Hotel

Restoran Mezzanine Hotel Atria

Hotel Atria tidak jauh dari rumah saya, sama-sama berada di Serpong. Kalau sedang lancar, jarak tempuh dari BSD ke Atria Serpong sekitar 10-15 menit saja. Buat Tami yang tinggal di Ciater, Atria Hotel masih terbilang dekat. Kemarin, dari Ciater dia naik ojek online ke BSD, lalu bareng saya ke Gading Serpong. Hotel Atria terletak di kawasan bisnis sekaligus pusat belanja dan kuliner di Gading Serpong. Dengan lokasinya yang strategis itu, tidak heran restoran ini selalu ramai pengunjung, terutama weekdays.

Menu Churracso yang akan kami coba tersedia di Restoran Mezzanine. Restoran bergaya modern ini sehari-harinya menyediakan menu-menu Nusantara dan internasional. Saya dan keluarga pernah tiga kali menginap di Atria, baik di Atria hotel maupun di Atria Residence. Saat menginap, kami sudah beberapa kali makan di restorannya. Sudah cukup tahu betapa bervariasinya menu-menu di hotel ini. Kami pernah bersantap di Bianco Italian Resto. Pernah juga makan di lounge hotelnya. Dulu, kalau di akhir pekan, tamu bisa menikmati menu barbeque All You Can Eat. Sekarang juga masih, sih. Bedanya, sekarang barbeque-nya Churrasco. Sudah tahu Churrasco, kan?

Restoran Mezzanine (indoor)


Restoran Mezzanine (outdoor/teras)

Churrasco, Daging Bakar ala Brazil

Ciri khas dari Brazilian Barbeque ini adalah aneka daging dan sayuran yang ditusukkan ke dalam besi panjang yang menyerupai seperti pedang lalu dipanggang.  

Di negara asalnya, Churrasco adalah jajanan pinggir jalan. Sekilas mirip sate, hanya saja potongan dagingnya jauh lebih besar. Ukuran tusuknya lebih panjang dan lebih berat dari tusuk sate. Saat saya mencoba memegangnya, ternyata satu tusuk berisi bermacam daging itu beratnya bisa sampai 2 kilo!

Daging tusuk besar dan panjang
Daging, sayur, dan sosis siap dibakar

Churrasco dengan rasa otentik Brasil meliputi berbagai pilihan potongan daging, mulai dari sirloin, rib eye, lamb chop, tenderloin hingga knackwurst dan bratwurst. Semua dagingnya dipastikan sudah mendapat sertifikat halal.  

Kekhasan lainnya dari Churrasco adalah, Chef yang akan mendatangi para tamu sambil membawa hasil dari panggangan yang sudah matang dan memotongkan dagingnya lalu menyajikan kepada para tamu.

Diiris-iris menjadi potongan kecil


Potongan-potongan daging siap disajikan

Pengolahan churrasco adalah dengan cara membakar daging yang telah ditusuk seperti membuat sate di Indonesia, namun saat penyajian daging dilepas dari tusuknya dengan cara diiris-iris menjadi potongan-potongan kecil. Irisan itu lalu diletakkan di piring kecil. 


Untuk standar kematangan daging di sini medium, namun kita bisa meminta tingkat kematangan sesuai yang diinginkan. Setiap daging punya karakteristik dan rasa tersendiri. Ada yang rasanya minimalis, ada juga yang gurih.

Tingkat kematangan bisa disesuaikan dengan keinginan




Sayur, buah, dan ayam

Agar lebih berbumbu, ada empat macam saus yang bisa dicocol. Di antaranya Brazilian, Mushroom, Pepperblack, dan Barbeque sauce. Afdolnya sih pakai Brazilian sauce. Saos ini terbuat dari potongan tomat, cabai dan bawang bombay dalam cairan cuka dan minyak zaitun. Cocok untuk menetralisasi bau pada daging tertentu seperti lamb chop.

Aneka saus Churrasco
Sayur dan Jagung Manis

Nasi dan Kentang

Churrasco All You Can Eat

Selain menikmati lezatnya Churrasco yang sangat mengenyangkan, saya juga menambahkan Spaghetti Carbonara dan Krim Sup kesukaan dalam daftar makanan yang saya santap malam itu. Kalau ke Restoran Mezzanine, Krim Sup jarang saya lewatkan. Selain suka, rasanya memang juara. Super enak!

Sup krim kesukaan. Juara!


Carbonara


Live cooking spaghetti carbonara
Minuman buah

Buat yang penasaran dengan Churrasco, tinggal datang saja ke Atria Hotel Gading Serpong. Dengan memilih paket Churrasco All You Can Eat seharga Rp 165.000,- / orang, kamu sudah bisa menikmati bermacam daging bakar yang dimasak dan disajikan ala Brazil.

Churrasco Barbeque merupakan pilihan makan malam yang tepat untuk dinikmati bersama dengan keluarga atau dengan pasangan.  Tentu tak kalah nikmat saat disantap bersama teman-teman atau sahabat. Pilihan daging yang dihadirkan juga cukup banyak dan menunya lengkap hingga menu makanan penutup.

Churrasco: Enak dagingnya, nikmat rasanya!

Churrasco Brazilian Barbeque ini dapat dinikmati di setiap hari sabtu, bertempat di Bianco Sapori D’Italia mulai dari pukul 18.00-22.00 wib.

Untuk informasi dan reservasi, silakan menghubungi :
Atria Hotel Gading Serpong
Telepon (+62 21) 2921-5999 
Website www.AtriahoteSerpong.com.   
Twitter @AtriaHtlSerpong 
Instagram @AtriaSerpong 
Facebook page ATRIA Gading Serpong


.  

Nikmati Kuliner Khas Tidore Ini di Safira Beach Restaurant

Tidore tersohor sebagai negeri penghasil rempah sehingga dijuluki The Spice Island. Di masa lampau, pulau kecil ini pernah menghipnotis para penjelajah ulung dari berbagai belahan dunia untuk berlabuh dan membawa pulang cengkeh, pala, kayu manis dan banyak komoditas rempah lainnya untuk dijual kembali di pasar Eropa.

Abad berlalu, masa berganti. Para ‘penjarah’ rempah telah lama pergi. Dermaga Bumi Marijang kini sepi dari kapal para penjajah, tapi rempah tetap berlimpah. Adakah rempah itu bergelimang sedap dalam tiap menu masakan khas Tidore? Akankah saya mencicipi rasa dan aroma wanginya dalam hidangan-hidangan menggugah selera? Kali ini, perkenankan lidah saya “menjarah” Tidore lewat citarasa masakan aslinya.  


kuliner maluku utara
Kuliner Khas Tidore

Restoran Pinggir Pantai 
 
Waktu menunjukkan pukul 12.00 WIT ketika kami tiba di Safira Beach Restaurant yang terletak di Cobodoe, Tidore. Saat itu, rasa lapar seolah melanda hingga tingkat dewa. Padahal, tiga jam sebelumnya ada nasi uduk berlauk ikan goreng dan telur balado yang saya santap di pelabuhan Rum. Salahnya, nasi uduk enak itu hanya mampu separuhnya saja masuk perut. Derita perut bermuatan kecil, cepat kenyang berdampak cepat lapar. Wajar ketika sampai di Safira saya rada oleng. 


Bagian depan Resto Safira tak seperti resto pada umumnya. Penampakannya seperti rumah tinggal biasa. Setelah semua rombongan turun dari mobil, Mbak Anita mengarahkan kami untuk berjalan ke belakang, melewati halaman di samping rumah. Ternyata, di belakang terdapat taman dengan pondok-pondok makan yang menghadap langsung ke laut.

Taman yang asri dengan pohon-pohon yang tinggi dan rindang, membuat area makan jadi teduh. Udara pun terasa sejuk. Air laut hanya beberapa meter saja dari pondok makan. Beberapa speed boat milik Safira bersandar dekat pantai. Sementara di kejauhan, Pulau Failonga tampak kecil, bergeming di antara ombak dan angin yang bersabung di lautan.


Baca juga: Tempat Wisata Kuliner di Belitung

Tampak depan Safira Beach Restaurant
Jalan samping menuju pondok-pondok makan yang terletak di belakang
Suasana di area pondok makan

Langsung menghadap pantai dan laut

Masakan Minim Rempah

Kenapa pulau kaya rempah ini masakannya minim rempah? Pertanyaan itu melintas dalam benak saya ketika mengetahui tak banyak makanan Tidore yang dibuat dengan menggunakan rempah.

Saya mencoba mencari tahu dari beberapa sumber online. Salah seorang penulis menuturkan bahwa ia mendapat penjelasan dari buku Kepulauan Rempah-rempah karya M. Adnan Amal (saya belum baca langsung bukunya) yang menyebutkan bahwa cengkeh dan pala memang tak banyak berperan dalam isi dapur masyarakat Tidore dan sekitarnya. Di masa lalu, penduduk tidak menanamnya dan tidak membudidayakannya. Kalaupun digunakan, kebanyakan hanya sebagai campuran obat atau minyak oles saja. Hal tersebut diperkuat oleh catatan Alfred Russel Wallace yang melawat ke kepulauan Maluku sekitar tahun 1857. Dalam bukunya yang terkenal “The Malay Archipelago”, Wallace menjelaskan bahwa pala dan cengkeh bukan kebutuhan pokok masyarakat. Bahkan pala dan cengkeh, yang menjadi komoditas 'rebutan' bagi pedagang Eropa, justru tidak banyak digunakan untuk aneka olahan yang tersaji dari dapur penduduk setempat.

Menu-menu khas Tidore dan kepulauan di Maluku rata-rata menggunakan ikan segar sebagai bahannya. Sedangkan bumbu-bumbunya kebanyakan menggunakan bumbu dasar seperti garam, bawang dan cabe saja. Bayangan saya tentang makanan kaya rempah semacam rendang, opor, soto, sayur ketupat, dll, langsung hilang tak berbekas saat Kasbi, Gohu, Kakap Dabu-Dabu, Kakap Balado, Sup Ikan tersaji di meja. Inilah beberapa kuliner minim rempah itu. 

Blogger, Ngofa Tidore, dan pemilik Safira Beach Restaurant

Kasbi

Diantara menu-menu yang terhidang, Kasbi lebih dulu menarik perhatian saya. Mungkin karena bentuknya yang sangat mirip roti tawar, sehingga menimbulkan keheranan.  


“Apa kami bakal  makan siang dengan roti tawar?” 

Oh tidak! Ternyata itu bukan roti tawar, melainkan sagu singkong. 

Kasbi terbuat dari singkong yang parut dan dipanggang dalam gerabah yang dipanaskan di atas api kayu bakar. Setelah saya cicipi, ternyata tidak selembut roti tawar, tapi rasanya lebih legit. Makan 1 potong (separuh dari ukuran cetaknya), sudah membuat saya merasa cukup. Jika diteruskan 2 potong, saya yakin bakal kenyang. Beda dengan roti tawar biasa, 3 lembar baru merasa kenyang.  

Baca juga: Makan Enak di Kafe Cantik The Magnolia Floral Cafe

Proses pembuatan Kasbi *Sumber foto annienugraha.com*

Kasbi bisa dimakan langsung tanpa apapun. Namun lebih enak jika disantap bersama olahan ikan bakar/goreng/panggang. Kalau saya sendiri, menikmati Kasbi dengan Gohu rasanya lebih nendang. Saya belum mencoba versi kasbi diolesi selai kenari. Tapi sudah kebayang akan lezat sekali jika jadi teman minum teh/susu/kopi.

Di masa lampau, Kasbi merupakan makanan yang awet sampai satu tahun, sehingga sering dibawa oleh para pejuang dan pelaut Tidore ataupun pelaut kolonial yang singgah di Tidore sejak jaman dahulu sebagai bekal untuk perang ataupun pergi berlayar di lautan. 

sagu singkong
Kasbi (Sagu Singkong)

Gohu

Sashimi ala Tidore, begitu orang menyebutnya. Buat mereka yang tidak suka ikan mentah, kemungkinan akan mundur untuk menyantapnya. Beda dengan saya, makin mentah, justru makin menantang di lidah. Tapi tergantung ikannya juga kali ya. Kalau ikan segar, saya tidak pakai ragu lagi, begitu tersaji langsung disikat. 


Bagi masyarakat Tidore, rumus wajib membuat menu Gohu adalah IKAN SEGAR. Apapun ikannya, yang penting ikan segar, dan sangat disarankan ikan laut. Ikan Tuna misalnya. Bumbu Gohu sangat mudah. Terdiri dari campuran bawang dan cabe yang diiris tipis-tipis, serta perasan air lemon cui dan daun kemangi untuk pewangi. Semua bahan tersebut dicampur dan diaduk rata, terakhir baru diberi minyak kelapa mendidih. Sesederhana itu cara membuatnya tapi kelezatannya melekat begitu lama dalam mulut . 

Buat saya, GOHU adalah menu JUARA yang sangat menggugah selera. Kalau ditanya kuliner Tidore mana yang paling dikangeni, GOHU tentu saja. 

kuliner maluku utara
GOHU, Kuliner JUARA dari Tidore

Kakap Dabu-Dabu
Saya penggemar sambal. Banyak jenis sambal yang saya suka, tapi banyak sambal yang tidak saya makan. Bukan tidak enak, tapi karena tiap kali hendak makan, saya kudu lihat-lihat kondisi lambung dulu. Jika sedang “luar binasa”, semua hal yang berhubungan dengan cabe akan saya abaikan hehe.

Sambal dabu-dabu tidak asing bagi saya. Meski tergolong jarang menikmatinya, sambal ini sudah beberapa kali mampir di lidah. Bedanya, jika selama ini lidah saya biasa-biasa saja merespon citarasa-nya, kali ini jadi spesial. Kemungkinan karena beberapa faktor. Pertama, ikannya memang ikan yang benar-benar segar. Kedua, tempat makannya di Tidore. Ketiga, makannya bareng teman-teman Ngofa Tidore dan blogger-blogger juara lomba menulis blog Tidore. Kadang-kadang begitu ya, soal rasa bisa tergantung apa, dimana, dan sama siapa makannya he he.

Ikan kakap digoreng matang, lalu disiram dengan sambal dabu-dabu. Gurih daging ikan kakap berpadu dengan irisan bawang dan tomat mentah, serta cabe utuh yang disiramkan pada ikan. Kalau nggak ingat malu, mungkin satu potong ikan berlumur dabu-dabu itu sudah saya habiskan sendirian! #kecil-kecil nafsu makannya gede juga yak :p 

Kakap Sambal Dabu-Dabu

Sup Ikan

Serba ikan, termasuk sup. Masakan berkuah ini cocok jadi menu pembuka. Rasa kuahnya gurih sekaligus segar. Di antara makanan serba ikan yang kering dan bersambal, sup jadi penyelamat bagi mereka yang tidak mampu makan makanan pedas. Kalau sedang bawa anak kecil, sup ikan ini bisa jadi menu favorit yang sayang untuk dilewatkan dari daftar pesanan. 


Selain makanan yang sudah saya sebutkan tadi, ada pula Kakap Sambal Balado dan Tumis Daun Sawi. Sepertinya dua menu ini bukan khas Tidore karena di daerah lain pun punya menu serupa.

Menikmati sajian serba ikan ala Safira, bikin makan jadi nambah-nambah. Saya berani jamin, masakannya benar-benar enak. Tidak bisa dipungkiri di sinilah saya jatuh cinta pada kuliner Tidore bernama Gohu dan Kakap Dabu-Dabu. Dua menu ini saya cari-cari di Jakarta dan sekitarnya, belum ketemu. Asli, saya kangen Gohu T_T


Baca juga: Kulineran di Lemongrass Cafe & Resto Bogor

Sup Ikan

Tidak banyak restoran di Tidore. Restoran seperti Safira bisa dihitung jari. Tempat makan lainnya hanya warung-warung nasi biasa, dekat pasar, terminal, maupun pelabuhan. Itupun belum tentu menyediakan menu khas. Salah satu yang bisa saya rekomendasikan saat ini adalah Safira Beach Restaurant, tempat kami makan siang itu (8/4/2017). Di sini, selain menikmati citarasa, juga menikmati suasana tepi laut. 

Coba lihat foto berikut ini, wajah-wajah sumringah yang menikmati lezatnya kuliner khas Tidore di Safira Beach Restaurant :
Haryadi Yansyah, Deddy Huang, Eko Nurhuda, Rifqi, Ayu, Mbak Zulfa, Yuk Annie, Bu Woro, Fia, Mbak Anita, Kak Gathmir, Yuk Annie, Mbak Tati, dan Mas Dwi. Ada juga kawan-kawan Tidore seperti Bam dan Eros :)






Lapis Tidore

Ada banyak jenis kue khas Tidore yang saya cicipi selama berada di Tidore. Tapi, tidak semua namanya mampu saya hafal. Kue-kue tersebut saya jumpai di Penginapan Seroja, di Desa Gurabunga, dan di Kedaton Kesultanan Tidore. Bentuknya unik-unik dengan rasa yang bervariasi.

Salah satu kudapan khas Tidore adalah lapis Tidore. Nama kue ini mudah dihafal karena namanya mudah diucapkan. Yang menjadikannya khas adalah selai yang digunakan, yaitu selai kenari. Di Tidore, buah kenari banyak digunakan untuk bahan makanan dan minuman. Kenari bisa dibuat jadi selai, taburan minuman Guraka, campuran talam sagu bakar, bahkan jadi sambal. 



Restoran Safira memproduksi Lapis Tidore. Konon katanya, Lapis Tidore Safira terkenal enak dan memiliki banyak pelanggan se-Tidore hingga Ternate (delivery). Makanan satu ini dibuat dengan baik, tanpa menggunakan bahan pengawet, tentunya sehat untuk dikonsumsi. Masa awetnya sekitar 5-7 hari.

Kami diajak ke ‘dapur’ tempat produksi Safira Lapis Tidore. Letak dapurnya dekat dengan pondok tempat kami makan. Di sana, ada 5 orang pekerja sedang beraktivitas membuat kue. Kami diperkenankan melihat bahan-bahan dan cara membuatnya. Bahan utama terdiri dari terigu, telur, gula, dan susu kental manis. Untuk selainya ada 3 pilihan rasa, yaitu kenari, kacang, dan coklat. Dari ketiganya, Lapis Tidore selai kenari jadi best seller, karena khas Maluku Utara. 







Produksi Safira Lapis Tidore maksimal 70 buah per hari. Kadang tergantung pesanan. Bisa  lebih banyak dari itu jika pesanan sedang banyak. Tidak sekedar melihat cara pembuatan, kami juga diberi kesempatan untuk mencicipi lapis Tidore yang sudah jadi.  

Lidah memang tidak bisa bohong ya, kue enak itu rasanya tidak cuma sampai di lidah, tapi juga di hati. Sayangnya saat itu saya tidak membeli. Karena baru hari pertama di Tidore, masih lama kembali ke Jakarta, saya santai saja. Ternyata, ketika tiba saatnya meninggalkan Tidore, malah tidak bisa mampir lagi. Hiks. Padahal ingin beli buat oleh-oleh pulang ke Jakarta. Sekarang baru deh nyesel

Kenari yang akan dijadikan selai Lapis Tidore


Ada selai kenari di tiap lapisannya


Siap untuk dikemas


Siap untuk dijual :)

Jika berkunjung ke Tidore, Safira Beach Restaurant recommended untuk dijadikan tempat menikmati aneka kuliner khas Tidore. Kamu juga bisa beli oleh-oleh Lapis Tidore di sini.

Harga Safira Lapis Tidore:
Lapis Tidore Kenari Rp 60.000,- per buah
Lapis Tidore Kacang Rp 50.000,- per buah
Lapis Tidore Cokelar Rp 65.000,- per buah

Safira Beach Restaurant
Instagram: @safirabeachresto
Instagram: @lapistidoresafira
HP: 08111010444 (Bukhari Fabanyo)
Jalan Kemakmuran Ling, Cobodoe, Tidore 97813 



Contacts: Anita Gathmir – 0815.1433.7014, Gathmir – 0816.829.959, Annie Nugraha – 0811.108582
Emails: anitagathmir99@gmail.com, gathmir@yahoo.com, annie.nugraha@gmail.com, visittidore@gmail.com