Berbuka Puasa di Luar Rumah: Tantangan dan Keterpaksaan

Buka Puasa di Ramen YA! Senayan City. Rabu, 20 Maret 2024, bersama Alief. Alief pulang kerja dari kantornya di BNI46, Sudirman Jakarta. Saya selepas menghadiri ROG Phone 8 Event Launch di FX Sudirman, Jakarta

Pukul 17.10, ketika saya masih berada di sekitaran Senayan Jakarta, keinginan sederhana untuk bisa berbuka puasa di rumah di BSD terasa seperti mimpi. 

Bagi beberapa orang, ini bukanlah sekadar keinginan, tapi menjadi tantangan besar. Kehadiran di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta, terutama menjelang berbuka puasa, membuat harapan untuk menikmati momen berbuka di rumah menjadi semakin jauh.

Buka puasa di rumah selalu dianggap sebagai pilihan terbaik. Di sana, kita dapat bersantai, menikmati hidangan dengan duduk tenang, dan melanjutkan salat magrib tanpa hambatan. 

Di Ramen YA! Senayan City. Usai dari acara ASUS ROG Phone 8 Event Launch di FX Sudirman

Namun, realitas seringkali tidak seindah harapan. Di tengah kesibukan, terutama di bulan puasa, buka puasa di rumah seringkali bukanlah opsi yang selalu memungkinkan. Tantangan seperti kesibukan kerja dan kondisi lalu lintas yang padat bisa membuat pulang ke rumah menjadi perjuangan tersendiri.

Saya pribadi telah mengalami bagaimana melewati rute dari Senayan ke BSD bisa menjadi perjalanan yang menantang. Baik naik KRL dari stasiun Palmerah atau menggunakan kendaraan pribadi, selalu ada rintangan yang harus diatasi. 

Macet, mencari tempat parkir, dan mencari tempat makan yang sesuai dengan selera bisa menjadi proses yang melelahkan, terutama ketika waktu berbuka semakin dekat. Namun, dengan ketulusan hati, kita seringkali harus beradaptasi dengan situasi yang ada.

Buka puasa bareng Alief. Kebetulan Alief baru pulang kerja dari kantornya di BNI46, Sudirman.

Maka dari itu, seringkali kita terpaksa memilih untuk berbuka di mall terdekat. Meskipun ini bukanlah pilihan yang diinginkan, namun terkadang kita harus memutar haluan sesuai dengan keadaan. 

Berbuka di mall menjadi solusi praktis. Semua yang dibutuhkan, mulai dari tempat makan, tempat parkir, hingga tempat salat, tersedia dalam satu tempat. Meskipun tidak sehangat di rumah, namun kita masih bisa merasakan keberkahan dalam beribadah.

Pada saat berbuka di mall, seperti yang saya alami di Senayan City, saya merasakan sentuhan kehangatan suasana Ramadhan meskipun di tengah keramaian dan kesibukan. Alhamdulillah, pesanan kami pun bisa tersaji tepat sebelum adzan magrib berkumandang. Tidak ada antrian dan desak-desakan yang terjadi. Pengunjung bisa langsung masuk jika masih ada meja kosong. Jika sudah penuh, mereka langsung pergi ke restoran lainnya, masih ada banyak pilihan. 

Berbuka dengan ramen dan minuman leci, plus 2 minuman gratis dari Ramen YA! Bekal buat pulang sebelum makan besar di rumah. Belum sah kalau belum makan nasi 😁 

Meskipun terpisah dari keluarga, namun keteduhan dalam beribadah masih tetap terasa. Musolanya kebetulan sangat dekat dari Ramen YA!, hanya beberapa meter saja (kurleb 10 meter) jalan kaki sudah sampai musola yang berada dilantai yang sama. Musolanya terpisah antara laki dan perempuan, masing-masing cukup besar meski bukan besar banget. Muat banyak orang. Ya gapapa penuh, berarti banyak muslim gak lalai salat meski di luar rumah dan di tempat ramai. Tinggal gantian saja toh. Apa ribetnya. Intinya, meski ramai, tetap bisa salat dengan mudah dan khusyuk. 

Namun, di balik kehangatan dan kenyamanan yang tersedia di mall, kita harus memahami bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan untuk merasakan kebahagiaan berbuka puasa di rumah bersama keluarga. Ada banyak alasan yang menghalangi mereka, seperti kesibukan kerja yang menyita waktu, jarak yang jauh, atau bahkan kondisi ekonomi yang sulit. 

Restoran Ramen YA! Senayan City. Lantai LG. HALAL.
 
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengambil hikmah dari setiap situasi yang kita alami. Dengan berinteraksi di luar rumah, kita dapat memperluas sudut pandang dan lebih memahami kondisi orang lain. Kita dapat lebih berempati pada mereka yang terpaksa harus menghadapi situasi yang sulit, meskipun memiliki niat yang baik untuk berbuka di rumah bersama keluarga.

Dengan demikian, buka puasa di luar rumah bukanlah hal yang sepele. Setiap pengalaman memiliki nilai dan hikmahnya masing-masing. Terlebih lagi, hal ini dapat menjadi ajang untuk menjaga hati dan kebersamaan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah, sehingga semangat berbagi dan saling mendukung tetap terjaga dalam menjalankan ibadah puasa. 

Video berbuka di Ramen YA! Senayan City.  

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Leave your message here, I will reply it soon!