Jalan-Jalan Jogja Indekostour | Glampingnya Asyik Tournya Seru

Jalan-Jalan Jogja Indekostour - Persis satu bulan setelah Glamping Kaliurang Yogyakarta bersama Indekostour, Nena @nferanika Director of Sales Grand Zuri BSD City mengirimi saya pesan lewat Whatsapp. Katanya, besok (4/1/2019) ia dan timnya akan outing ke Jogja. Nena minta rekomendasi tempat-tempat mana saja yang ok untuk foto-foto dan kuliner. Menurut saya, tempat wisata dan kuliner yang saya kunjungi pada awal Desember 2018 itu nggak ada yang nggak ok. Jadi, semuanya saya rekomendasikan. Mulai dari kuliner di Kopi Klotok, Gudeg Yu Djum, Angkringan, Soto Kadipiro, Stonehenge Merapi, Hutan Pinus Mangunan, Tamansari, wisata panorama Tebing Breksi, Batu Papal, Selo Langit, hingga Candi Ijo. Sayangnya, saat memberi rekomendasi ke Nena, semua objek wisata itu belum saya post di blog. Saya hanya memberikan link tulisan Glamping Indekostour. Oke, sekarang saja saya sajikan. Siapa tahu besok-besok ada Nena Nena lainnya mencari rekomendasi tinggal lihat di sini. 
Jalan-jalan Jogja Indekostour

Trip Blogger Indekostour
Atas undangan dari Indekostour, saya bersama Mbak Nurul, Mbak Dian, April, dan Ivone diajak merasakan glamping di Kaliurang selama 3 hari 2 malam (30/11/2018 - 2/12/2018). Kami berangkat dari kota masing-masing untuk kemudian bareng-bareng menikmati Jogja untuk mendapatkan pengalaman berbeda yang belum pernah dirasakan sebelumnya yaitu glamping. Selain glamping, kami juga mengunjungi sejumlah tempat wisata populer di Jogja.  

Jogja bisa dicapai dengan kereta, bus, dan pesawat. Sejumlah maskapai seperti Air Asia, Lion, Citilink, NAM, Sriwijaya Air, Batik Air, hingga Garuda punya beberapa kali jadwal terbang dari Jakarta ke Jogja. Saya dan April naik Air Asia. Nah, soal transportasi selama di Jogja, kami menggunakan mobilnya Indekostour, lengkap dengan supirnya yang lihai nyetir. Alhamdulillah perjalanan keliling Jogja aman dan nyaman sentosa.

Baca juga: Glamping Kaliurang Bersama Indekostour
Bandara Adi Sucipto Yogyakarta

Jalan-jalan Jogja bareng Mbak Dian, Mbak Nurul, Ivone, dan April

Kopi Klotok
Jalan Kaliurang KM.16, Pakembinangun, Pakem, Area Sawah, Pakembinangun, Pakem 
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582
Phone: 0812-2221-1635

Sebelum berangkat ke Jogja, Mas @dwisetijowidodo (WAG Blogger Tidore) berpesan kepada saya. Ia minta agar tidak melewatkan kulineran di Kopi Klotok. Katanya, suasana tempat makannya ala pedesaan di Jawa. Makanan dan minumannya pun dijamin bikin suka. Hmm…saya jadi penasaran sensasi apa yang akan saya rasakan bila mampir ke Kopi Klotok.

Ternyata, tak perlu repot-repot menyiapkan waktu khusus demi merealisasikan pesan Mas Dwi, sebab hari pertama tiba di Jogja kami langsung dijadwalkan makan siang di Kopi Klotok. Dari bandara Adi Sucipto kami langsung dibawa ke Kaliurang, tempat di mana Kopi Klotok berada, juga tempat di mana kami akan glamping selama 3 hari.  
Kopi Klotok Pakem Sleman

Kopi Klotok Pakem Sleman

Bukan ala kafe kece di tengah kota yang modern, Kopi Klotok justru berada di pedesaan, di antara kebun, ladang, dan sawah-sawah. Dari banyaknya mobil yang parkir, menandakan banyak pula orang sedang makan di dalamnya. Menu makan disajikan prasmanan, dan ketika kami datang antrian ambil makanan sedang panjang. Meja-meja terisi penuh. Kami perlu menunggu beberapa saat sampai akhirnya ada yang beranjak pergi meninggalkan salah satu meja. 

Rumah makan Kopi Klotok berbentuk joglo dengan desain khas Jawa bernuansa jadul. Kesan jadul terlihat dari desain ruangan tanpa plafon, perabotan meja kursi, lampu minyak gantung, hingga cangkir yang digunakan. Sedangkan di bagian luar suasananya lebih segar, pengunjung bisa makan lesehan di bawah pohon sambil memanjakan mata dengan hijaunya sawah. 

Makan sambil menikmati pemandangan desa dan sawah

Makan bareng di Kopi Klotok

Harga makanan dan minuman tergolong murah meriah, tapi rasanya nggak sembarangan. Enak dan mengenyangkan. Menu nasi dengan lauk dan sayur juga tersedia di Kopi Klotok. Berikut adalah harga yang sempat saya catat. Sambal Rp 500. Nasi Rp 3.500 Lauk tempe, tahu, telor pindang goreng, mulai dari Rp1.500. 3 macam sayur lodeh @Rp 6.500. Jajanan pisgor dan jadah goreng Rp 6.500/porsi isi 5. Sego Megono Rp 6.500. Minuman teh/kopi/wedang/jeruk mulai Rp 1.000-6.500. Paket makan sepuasnya cuma Rp11.500

Uniknya, Kopi Klotok tidak menyediakan wadah atau bungkus apapun jika makanan yang tak habis mau dibawa pulang. Semacam hemat wadah plastik atau kertas gitu deh. Jadi kita mesti sedia wadah sendiri. Kalau tak salah, kita juga tidak bisa take away. Hanya boleh pesan untuk makan di tempat. 

Tumpukan telur gimbal

Menu Kopi Klotok

Hutan Pinus Mangunan
Sukorame, Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta 66783

Kawasan wisata berbiaya murah ini terletak di wilayah Bantul yang merupakan satu bagian dari Resort Pengelolaan Hutan Mangunan. Di sini pengunjung dapat bersantai sambil menghirup udara segar, berfoto, atau sekedar jalan-jalan sambil menikmati suasana hutan pinus yang teduh.

Beberapa kawan di Jogja menyarankan agar datang ke hutan pinus pada pagi hari agar dapat menyaksikan matahari terbit. Dan bila sedang tak hujan, dapat melihat tebalnya kabut yang membalut indahnya Jogja. Pingin sih. Tapi sikon saat itu agak nggak memungkinkan. Hujan dan jarak yang jauh antara Kaliurang dan Bantul membuat kami melepas dulu keinginan untuk sunrise-an dan berfoto dengan latar kabut. Kami memilih menikmati suasana pagi Kaliurang dari camp ground. Tak kalah memesona, pastinya.

Buat yang hobi berfoto, pakailah baju-baju berwarna cerah saat ke hutan pinus. Jejeran batang pinus yang gelap, akan kontras sekali dengan warna-warna terang seperti ungu, orange, dan merah. 

Hutan Pinus Mangunan

Wisata Hutan Pinus Mangunan

Gudeg Yu Djum
Jl. Laksda Adisucipto Km. 8,7 (Samping Hotel Sheraton) Yogyakarta
Buka: 07:00 – 20:30 WIB Telp. 0274 – 484 858 Hp. 0856 286 6001

Makan siang hari kedua di Gudeg Yu Djum, nikmatnya sungguh aduhai. Yu Djum merupakan salah satu gerai pelopor gudeg legendaris Yogyakarta yang dirintis oleh seorang yang pantang menyerah bernama Djuwariyah atau lebih dikenal sebagai "Yu Djum", sejak tahun 1951. Dalam sejarahnya, Yu Djum pertama kali berjualan gudeg di kawasan Karangasem, sebelah utara Universitas Gajah Mada (UGM). 

Gudeg (bahasa Jawa: gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda (dibaca: Gori) yang dimasak dengan santan hingga berjam-jam. Menu gudeg Yu Djum: Paket Gudeg Nasi, Paket Gudeg Besek, Paket Gudeg Kendil, Sedikitnya ada lima penjual gudeg di Yogyakarta yang jadi favorit warga dan wisatawan, di antaranya adalah Gudeg Yu Djum, Gudeg Pawon, Gudeg Permata, Gudeg Sagan, dan Gudeg Manggar Bu Jamilan. 

Berikut ini cabang dari Gudeg Yu Djum Pusat:
Jl. Kaliurang KM 4,5 CT III/22 Karangasem – Mbarek- Yogyakarta
Jl. Laksda Adisucipto Km. 8,7  (Samping Hotel Sheraton)  Yogyakarta
Jl. Wates Km. 5,5 Ambarketawang  Gamping, Sleman, Yogyakarta
Jl. Wonosari – Yogya Km.7, Gading  Playen – Gunungkidul
Jl. Raya Jogja – Magelang (Depan SPBU Baledono)

Gudeg Yu Djum 

Gudeg Yu Djum

Stonehenge Spot Foto Instagramable
Kawasan The Lost World Castle di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

Suatu sore, kami berkendara mobil dari lokasi glamping menyusuri jalan menanjak di atas jalan aspal yang mulus. Jarak tempuh cukup dekat, hanya 10 menit saja kami sudah sampai. Gerimis saat itu, teduh, syahdu, namun bikin cemas. Untunglah hanya sebentar, dan kami pun bisa berfoto-foto sampai puas. Tempat ini memang hitz sebagai tempat berfoto. Kata orang-orang, inilah salah spot foto instagramable yang ada di Cangkringan. Susunan batu besar dan pemandangan sekitar memang menjadi daya tarik. 
Stonehenge Cangkringan

Shiva Plateau, Menyusuri Jejak Lampau
Tebing Breksi, Candi Ijo, Selo Langit, Candi Banyunibo, Candi Barong, Candi Boko, Abhayagiri, Spot riyadi, Arca Gupolo, Rumah Domes, Batu Papal (panorama).

Ada banyak tempat yang bisa dikunjungi di kawasan Shiva Plateau ini. Kami hanya mengunjungi beberapa karena keterbatasan waktu, di antaranya Tebing Breksi, Selo Langit, Batu Papal, dan Candi Ijo. Panorama alam dari ketinggian jadi daya tarik dari kawasan ini. Perlu berkendara jeep untuk menjangkau dari satu tempat ke tempat lainnya. Sunset yang saya saksikan dari Candi Ijo sunguh menggetarkan hati. Saya terkesima.
Jeep sewaan di Tebing Breksi

Tebing Breksi

Selo Langit

Batu Papal

Candi Ijo

Naik Jeep keliling Shiva Plateau 


Kopi Joss Angkringan Lik Man
Jl. Wongsodirjan, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta

Angkringan Lik Man merupakan angkringan legendaris di Yogyakarta. Memiliki minuman khas Kopi Joss yaitu kopi yang disajikan panas dengan diberi arang untuk menetralisir kadar kafein. Sebuah tempat yang unik, di mana siapa saja bisa makan sambil berbincang santai di trotoar, di antara orang yang berjalan cuek dan kendaraan yang melaju lalu lalang. 

Lik Man bernama asli Siswo Raharjo, ayahnya bernama Pairo adalah pedagang angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an. Warung berkonsep angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' diwariskan kepada Lik Man tahun 1969. Sejak itu, menjamurlah angkringan-angkringan lain di Yogyakarta. Angkringan Lik Man buka mulai pukul 18.00 dan biasanya baru tutup pukul 3 dini hari. 


Aneka pilihan lauk

Kopi Joss dengan arang yang dicelupkan ke dalam minuman

Duduk lesehan di trotoar

Di antara kendaraan yang lalu lalang

Berburu Bakpia Pathok 25 Langsung ke Pabriknya
Jl. Bhayangkara Ng 1 No.1, Sanggrahan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55132

Bakpia Pathok 25 merupakan salah satu bakpia legendaris dan perintis usaha bakpia di Yogyakarta yang diproduksi di daerah Patuk yang merupakan sentra pembuatan bakpia. Tidak lengkap jika berkunjung ke Yogya tidak membawa Bakpia Pathok 25 sebagai oleh-oleh khas Jogja. Bakpia Telo Ungu adalah varian yang paling saya suka, juga menjadi kesukaan keluarga di rumah. Kalau kamu suka rasa apa? Semoga bukan rasa yang dulu pernah ada 😄

Bakpia Pathok 25 Telo Ungu

Bakpia Pathok 25

Bakpia Pathok 25

Bakpia Pathok 25

Alun-alun Kidul

Suatu malam di Alun-alun Kidul. Diajak mencoba tes kesucian jiwa, katanya begitu. Mata ditutup pakai kain, lalu saya disuruh berjalan sendiri tanpa dituntun untuk melewati dua pohon beringin kembar. Sebelum mata ditutup, saya sudah berdiri di tempat yang tepat agar bisa jalan lurus. Tapi ternyata saya gagal sampai 2 kali. Yang pertama malah belok ke kanan hampir nabrak pagar pohon. Yang kedua belok kiri jauh banget. Yang ketiga jadi penasaran dong. Kali ini saya baca bismillah dan banyak menyebut nama Allah sepanjang kaki melangkah. Dan ternyata, saya berhasil! Apa yang telah terjadi? Entahlah. Kamu percaya pada mitos ini? 

Malam itu saya sebetulnya lebih suka duduk santai menikmati wedang ronde di warung gerobak pinggir jalan sama teman-teman, sambil menyaksikan jalanan penuh motor, orang, dan becak lampu seliweran yang musiknya sungguh berisik.

Percaya tentang jiwa kotor yang tersesat?

Hiburan gratis: Nonton kemacetan

Santai, makan di lapangan

Ketika trotoar jadi tempat yang nyaman buat duduk, bertemu, dan berbincang

Wedang

Melihat Sumur Gumuling, Masjid Rahasia di Bawah Tamansari Yogyakarta

Istana taman air Tamansari adalah kolam pemandian yang sangat indah bagi permaisuri Yogyakarta. Sultan dan kerabat keraton kerap berkunjung untuk rekreasi dan mencari ketenangan. Dalam istana ini terdapat Sumur Gumuling, bangunan yang terletak di sebuah lorong bawah tanah, masih merupakan bagian dari kompleks pesanggrahan Taman Sari Yogyakarta. Untuk menuju Sumur Gumuling dulu ada dua buah jalan yaitu melalui gerbang barat dan gerbang timur.

Sumur Gumuling merupakan masjid yang di bangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I. Kompleks Tamansari dibangun atas perintah Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758 M. Bangunannya berarsitektur Jawa-Portugis, menyerupai teater melingkar dengan telaga buatan di tengah serta rongga pada kubahnya. Pada masanya ia adalah tempat ibadah, sebuah masjid bersejarah yang terdiri dari 2 lantai. Lantai 2 diperuntukan untuk imam dan jemaah pria, sedangkan lantai dasar diperuntukan untuk jemaah wanita. Meski berada di lantai bawah cahaya dan udara tetap masuk dengan baik disebabkan design ruang tengah yang seperti cincin memiliki atap terbuka sehingga udara dan cahaya bisa masuk dengan leluasa. 

Tamansari Water Castle

Sumur Gumuling

Tamansari Jogja

Pengamen di Tamansari

Soto Kadipiro, Soto Istimewa dan Melegenda

Sebelum saya dan April kembali ke Jakarta, kami diajak mencicipi salah satu soto legendaris di wilayah Yogyakarta yaitu Soto Kadipiro. Rumah makannya tak jauh dari Tamansari. Jadi, setelah keluar dari kawasan Tamansari, kami langsung ke rumah makan soto ini. Rasa istimewa kuah soto didapat dari kaldu ayam kampung, sehingga rasanya menjadi gurih. Semangkuk soto berisi suwiran ayam kampung, tauge, kol dan perkedel kentang, serta taburan daun bawang dan bawang goreng. Tidak ada mie dalam campuran tersebut. Nasi bisa dipesan terpisah. Tersedia lauk ayam goreng, ati ampela, aneka sate, perkedel, dan aneka bacem tahu-tempe serta kerupuk sebagai pelengkap. Tinggal tambahkan sesuai selera. Untuk minuman khas warung Soto Kadipiro ada Es Sarsaparilla yang merupakan limun atau bir jawa. 

Soto Kadipiro didirikan pada tahun 1921 oleh Widadi Tahir Karto Wijoyo. Saat ini usah rumah makan Soto Kadipiro dikelola oleh keturunan-keturunannya. Soto Kadipiro yang asli berada di Jl. Wates No. 33. Sedangkan cabang-cabang berada di penjuru Yogyakarta. Di jalan yang sama dengan lokasi Soto Kadipiro asli terdapat tiga rumah makan serupa yakni Soto Kadipiro II, Soto Kadipiro Baru dan Soto Kadipiro Plus. Cabang yang lain ada di daerah Kalasan,  Sleman, Kulon Progo dan Sentolo. Semua cabang ini memiliki rasa soto yang sama, karena resep yang digunakan merupakan resep warisan Widadi. 

Soto Kadipiro

Soto Kadipiro

Soto Kadipiro

Liburan tiga hari di Jogja yang sangat menyenangkan bersama teman dekat. Menikmati pemandangan, mencicipi kuliner legendaris, mengunjungi bangunan bersejarah, merasakan suasana kota di malam hari, hingga glamping asyik di Kaliurang yang berudara sejuk.

Yogyakarta selalu nyaman di hati.

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

7 komentar

  1. Pas ke bakpia pathok gak boleh ngrekam2, tapi dah terlanjur ngrekam haha.
    Duh aku pengen sarapan pisang goreng sama kopi panas2 jadinya nih mbak :D

    BalasHapus
  2. paket lengkap wisata ke Jogja ya mbak Rien, aku malah belum pernah ke Tamansari tuh, mupeng liat foto mbak Rien

    BalasHapus
  3. Makasi kak untuk infonya kak
    kak bisa mengunjungi blogger aku juga ya kak http://bit.ly/2RPJvFA

    BalasHapus
  4. Wohoooo Travel Blogger favorit akuuu! Makasiii banget mba Rien, udah rekomen kami2 cewek ceriwis ini utk ikutan Glamping SERUUUU pake banget di Indekostour. Mupeng pol-polan untuk kembali ke Jogja barengan paket trip Indekostour. Destinasinya Warbiyasaaakkk, service mereka sungguhlah juaraaak!
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  5. agendanya padat merayap dengan destinasi keceh maksimal. makan, jalan seru... boleh juga itinnya

    BalasHapus
  6. Bener Mbak, tempat-tempat wisata yang Mbak Erin kunjungi oke semua
    Mantap banget
    Kopi klotok keliahatan asyik banget, nuansa jawanya kerasa banget dan asri

    BalasHapus
  7. Keren, jogja memang tak ada matinya

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!