Tampilkan postingan dengan label edensor hills villa dan resort. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label edensor hills villa dan resort. Tampilkan semua postingan

EDENSOR Cafe & Resto, Nikmatnya Makan di Tengah Indahnya Pemandangan Sentul Bogor

Edensor Cafe & Resto

Edensor Hills Villa,  Resorts & Cafe merupakan salah satu destinasi wisata di Sentul Bogor yang dapat dijadikan pilihan terbaik untuk tempat berlibur bersama keluarga. 

Ada yang sudah pernah ke Edensor Hills? Kalau belum, oke saya ajakin ceritakan 😁

Jadi, Edensor itu berada di atas perbukitan Sentul. Karena letaknya di ketinggian, otomotis Edensor menawarkan indahnya pemandangan alam. Di antaranya perbukitan, Gunung Salak, air terjun Curug Bidadari, matahari terbit, kabut di pagi hari, dan suasana pedesaan. Udaranya segar, sejuk, dan suasananya sangat tenang. Cocok buat yang ingin menyingkir sejenak dari suasana kota yang berisik, macet, panas, dan berpolusi.

Bukan sekadar pemandangan alam, Edensor juga menawarkan kenyamanan untuk bermalam. Pengalaman staycation di Edensor sudah saya bahas di blogpost sebelumnya, bisa klik artikelnya pada link berikut: Edensor Hills Villa & Resorts di Sentul Bogor.

Di Edensor ini, sekadar berkunjung untuk makan atau pun tinggal dan kemudian menginap, sama-sama menawarkan pengalaman yang gak biasa-biasa saja. Nah, dalam tulisan kali ini, saya akan cerita soal restorannya saja. Yakni makanannya dan suasana di restonya. 

Buat kamu yang sedang cari tempat makan enak di Sentul dengan view bagus, jangan lewatkan Edensor Cafe & Resto.

FOTO EDENSOR : Semua foto dalam tulisan ini diambil oleh saya dan dibantu oleh suami. Kami menggunakan kamera HP. Mohon tidak menggunakan foto untuk keperluan apapun tanpa seijin saya, Hanya pihak Edensor saja yang saya perkenankan 🙏

Lokasi Restoran Edensor

Titik lokasi Edensor bisa dilihat di aplikasi Google Maps. Jika datang dari Jakarta lalu masuk Sentul City, tinggal arahkan kendaraan ke Kampung Bojong Koneng. 

Susuri jalan, naiki bukit, nanti ketemu tonggak semen berbentuk segi empat di sebelah kiri jalan, bertuliskan Edensor Hillss Villa & Resorst, berarti sudah sampai. Tinggal belok kiri, nanjak, ketemu gerbang besar cusss masuk saja. 

Di gerbang utama ada petugas keamanan yang jaga. Di dalam ada yang atur parkiran juga. Saat saya datang hingga mau pulang di esok hari, parkirannya selalu penuh lho. Tamunya banyak! Tapi herannya pas masuk resto kok gak penuh. Mereka di mana ya? Oh ternyata sebagian besar tamu resort. Mungkin saja orang-orang itu berdiam di dalam villa dan bungalow.  

Kalau sudah parkir tinggal cari saja tangga naik seperti yang ada di foto berikut, ini adalah tangga menuju restoran. 


Cafe & Resto

Sampai di atas tangga, langsung masuk resto? Enggak. Ada semacam lobby. Bolehlah dianggap lobby ya, meskipun kecil. Semacam tempat transit gitu. 

Beberapa langkah setelah lobby, kalau belok kanan ada tangga buat turun menuju meeting room, bungalow, toilet, dan musala. Kalau lurus saja setelah tangga tadi baru ketemu restonya, persis di sebelah kanan. Di seberang resto adalah Mansion. Pintunya hadap-hadapan. 

Karena berada di ketinggian, boleh dibilang di puncaknya bukit, maka bangunan di tempat ini bertingkat-tingkat menyesuaikan kontur tanah. Nah restonya kan paling tinggi nih. Jadi fasilitas resort ada di bawahnya. Misalnya dapur, toilet, meeting room, bungalow, taman, kolam renang, semua ada di bawah. Ga bawah banget. Paling kayak turun 1 sampai 2 lantai saja. Sedangkan Mansion posisinya sejajar dengan restoran. Makanya ga heran kalau nginap di mansion view nya udah paling terbaik deh.

Trus, resto sendiri kan udah paling tinggi ya letaknya. Eh, di tambah 1 lantai lagi di atas. Ya udah tuh, makin tinggi. Makanya dari restonya bisa liat resto lain di bawah. Yang jaraknya tuh kayak turun lift 8-9 lantai gitu. 
Tempat yang saya sebut lobby. Anak-anak saya berfoto di sini 😆 *(anak+2 ponakan)
 
Di sini kalau mau jalan dari satu tempat ke tempat lain, jalannya seru. Serunya tuh gini, kita naik tangga, lewatin lorong bawah restoran, trus ketemu kolam (bukan kolam renang), trus lewati bawah deck view yang udah kayak terowongan. Mana desainnya kayak terowongan kereta di Eropa pula, jadi berasa kayak sedang jelajah kampung Eropa.  

Walau berliku, turun, naik, lewati terowongan, nggak bakal nyasar. Karena muter dan mentoknya ya di situ-situ aja. Paling jauh kalau dari bungalow kami itu keluar di taman dekat kolam renang. Kalau sampe nyasar pun,  di situ mas dan mbak karyawan sering lewat, tinggal panggil dan tanyain aja kalau kehilangan arah dan tak tau jalan pulang *nyanyi😆

PEREMPATAN. Pintu di belakang saya adalah pintu Mansion. Di depan saya ada pintu masuk resto. Di latar belakang adalah kafe. Di atasnya restoran

Pertama masuk, tepat di balik pintu masuk cafe, di sisi kanan, terdapat kasir. Letak kasirnya paling depan, seolah mau ngingetin "Berawal dari sini, dan berakhir di sini" Tagihannya maksudnya 😄 

Saya nggak nanya apa boleh masuk jika gak beli makanan dan minuman. Siapa tahu ada yang datang cuma mau numpang duduk menikmati pemandangan. Tapi kaaan... masa iya udah sampe sini hanya nyicipin suasana dan pemandangannya doang? 😄

Datang dan belilah sesuatu. Modal 100 ribu saja sudah bisa makan dan minum enak kok. Gak akan rugi keluar biaya di tempat sebagus ini. 
Kasir di pintu masuk resto

Meja Bar di Depan

Memasuki cafe, mata langsung disambut meja bar bernuansa vintage dengan permukaan marmer. Letaknya cukup menarik, sekaligus unik. Biasanya meja bar di tengah cafe, atau agak ke belakang, ini malah di depan. Rasanya seperti langsung diajak untuk segera mendekat, memesan minuman, dan menikmatinya dengan gaya, langsung di depan barista.

Yak, saya suka dengan beberapa bar stool yang diletakkan di depan meja bar, mengesankan bahwa barista siap mengajak tamunya untuk berinteraksi, sembari melihatnya beraksi menyeduh minuman. 

Gimana menurut kalian desain barnya? 
Bar stool di meja barista, barista dan para kru cafe yang gesit bekerja

Menikmati minuman kesukaan langsung di depan bar gini bisa-bisa bikin nambah berulang-ulang 😆

Kalau nginap di Edensor gini, siang dan malam maunya ngafe mulu 😅

Restoran 2 lantai, Indoor & Outdor, LUAS.

Keberadaan meja bar di depan pintu masuk bukan karena ruangan cafe sempit, justru luas banget! Tamu punya banyak pilihan tempat duduk. Mau duduk di mana? Area indoor atau outdoor? Di lantai bawah atau atas, semua bisa. Bebas.

Soal desain, semua sudut restoran ini begitu cantik. Di area indoor, kesan mewah nan elegan begitu nyata adanya. Tertutup, tapi berdinding serba kaca transparan. Sudah luas, jadi terasa makin luas. Sambil bersantap bisa liat suasana dan pemandangan di luar. Bikin acara makan terasa menyatu dengan alam. 

Model meja dan material tempat duduknya beragam. Dari yang berbahan besi, besi berpadu dengan kayu, besi berpadu dengan busa, kayu saja, sofa berpadu dengan kayu, sofa saja. Kita tinggal pilih mau duduk dengan nyaman di mana. Duduk dengan gaya pun bisa. Ya kan siapa tahu mau sambil berfoto-foto estetik saat makan 😁
Indoor area resto. Kami paling suka duduk di pinggir jendela ini. Pemandangannya langsung ke jajaran bukit, gunung, dan air terjun. 

Indoor area lantai 2. Suasana nyaman dan tampilan yang elegan, bisa jadi pilihan yang cocok untuk makan bareng dengan keluarga.

Pojok yang sama dengan foto sebelumnya, bedanya ini di lantai bawah
 

Makan sembari menikmati pemandangan

Di area outdoor terasa lebih santai, fresh, dan menyatu dengan alam berkat view perbukitan, gunung, dan pepohonan rimbun yang ada di sekelilingnya.

Desian interior lantai bawah (satu lantai sama meja bar) dan lantai atas sama. Pemandangan pun sama aja. Hanya beda sedikit pada ketinggian saja. Saya suka semuanya. Ga ada beda.

Makanan dibuat di lantai bawah. Teteh dan akang di sana akan turun naik buat antar makanan. Akses tangga buat turun naik ada dekat pintu masuk resto, tak jauh dari meja bar. Di samping bar ada tangga lain menuju area sarapan resto. Bisa buat akses alternative ke lantai atas maupun bawah.

Pesanan gak terlalu lama dibuat. Jadi kami gak lama menunggu. Contohnya pada saat kami makan siang yang terlambat di hari pertama tiba di Edensor -kurang lebih pukul 14.00- keadaan saat itu sudah lapar banget, maunya makanan cepat terhidang. Alhamdulillah gak pake lama pesanan cepat datang ke meja. 

Salah satu faktor pesanan cepat dibuat biasanya penggunaan teknologi android. Pencatatan pesanan secara digital saat pelanggan menyebutkan menu, langsung terhubung ke dapur resto. Jadi ga manual lagi dicatat di kertas, baru menuju dapur. padahal jarak ke dapur kan jauh sehingga ga berasa sekian menit waktu sudah terbuang. Selain itu, faktor SDM. Ada berapa koki di dapur yang bekerja? Minimal 10 orang misalnya. Ada 10 pesanan, dikerjakan serempak, maka cepat selesai. Bayangkan kalau 1 orang saja yang bekerja. Mana alat masak terbatas, wow bisa berjam-jam tamu nahan lapar.

Saya nggak nanya detail sih soal itu. Cuma nebak-nebak saja. Soalnya pas order makanan, tetehnya nyatet di perangkat tablet. Dia juga ga berisik nyebut pesanan ini itu. Mendengar dengan tenang, dan berlalu dengan tenang. Tahu-tahu minuman datang. Tau-tau makanan datang gak pakai lama. Ya sekelas Edensor gini, ga mungkin masih manual dan lelet.

Semua area semi outdoor baik di balkon arah timur maupun sayap kanan resto arah utara sama nyaman dan enak buat tempat menikmati pemandangan. Saya coba semua. Kalau di luar memang beda. Lebih segar. Bisa merasakan langsung hembusan angin yang membelai kulit. 
Balkon restoran, area semi outdoor yang nyaman sekali untuk menikmati makanan dengan pemandangan langsung ke sekeliling yang rimbun oleh pepohonan

Area semi outdoor yang ngadep ke matahari terbit,  deck view, serta pemandangan bukit dan gunung

Pemandangan yang bisa dinikmati dari restoran

Makanan dan pemandangan dari balkon restoran Edensor ini sama-sama bikin kenyang. Pemandangan dan suasananya sih yang mahal. Kalau harga makanannya, gak mahal-mahal amat. Padahal menu-menunya istimewa.

Terkadang ya, yang mahal itu memang suasana, waktu & kesempatan, serta orang-orang yang membersamai. Maka, harga yang dibandrol oleh restoran terkadang cukup diabaikan saja. Selama bisa bayar, lupakan harga. Bagusnya, harga makanan di Edensor Resto ini masih affordable. Jadi, gak ada beban juga ketika melakukan pengabaian demi suasana.

Edensor sungguh beruntung, berada di tempat yang strategis, dianugerahi pemandangan alam yang menawan. Dari balkon restorannya tersuguh pemandangan hijau, Gunung Salak, jajaran bukit yang seolah bertumpuk-tumpuk, Curug Bidadari. Serba memanjakan mata.

Makan sembari menghirup udara segar, merasakan sejuknya hembusan angin semilir, dan merasakan ketenangan yang menentramkan. Sungguh nikmat!

Deck view di atas bungalow, difoto dari balkon restoran paling atas. Foto balkonnya lihat pada foto selanjutnya 👇
 
Restoran 2 lantai di latar belakang, tempat saya makan dan foto-foto dari balkon itu


Air terjun Curug Bidadari yang terlihat dari restoran Edensor. Pemandangan ini akan menghilang sejenak pada pagi hari karena tertutup kabut. Baru terlihat lagi jika matahari sudah meninggi

Dari pojok balkon restoran Edensor ini bisa lihat restoran tetangga yang ada di bawah. Lihat foto berikutnya 👇

Ini view dari tempat suami saya duduk di pojok balkon pada foto sebelumnya. Dari foto ini juga jadi keliatan kalau restoran Edensor ini paling tinggi tempatnya

Menu Serba Premium di Restoran Edensor

Restoran dan kafe Edensor memiliki pilihan menu yang beragam. Kalau bawa anak kecil yang makannya susah, masih pilih-pilih, jangan khawatir di sini banyak pilihan menu yang cocok untuk anak.

Dalam buku menu resto terdapat aneka jenis makanan, di antaranya appetizer, salad, soup, pizza, pasta, western, Asian Delight, patisserie, coffee, coffee latte, milkshake, ice blend, juice, squash, signature tea, honey milk & tea, dessert, soft drink, mojito, hingga all day breakfast. Dari tiap jenis makanan tersebut terdapat banyak pilihan lagi. Kita tinggal pesan sesuai apa yang kita sukai. 

Harga yang tertera di buku menu belum termasuk tax dan service.  Berikut harga makanan dan minuman di Edensor Cafe & Resto:

MAKANAN: Appetizer 22K-60K. Salad serba 60K. All day breakfast 60K-64K. Soup 40K. Pizza 90K-155K. Pasta 40K-90K. Menu western 60K-250K. Asian delight 40K-130K. Patisserie 20K-435K. 

MINUMAN: Coffee 18K-46K. Coffee Latte 33K-36K. Milkshake 40K. Ice Blend 36K-54K. Juice 30K-49K. Squash 40K. Signature tea 27K-32K. Honey, Milk & Tea: 23K-38K. Dessert 30K-45K. Soft drink 12K-20K. Mojito serba 40K.

Buku menunya berasa kayak liat buku-buku di film Harry Potter 😂 Cover kulitnya lembut, halaman tebal mengkilat, full color, dan daftar menunya lengkap





Saya memesan 1 porsi sup buntut. Suami makan 1 porsi Soto Ayam Bogor. Kedua menu ini merupakan signature dish nya Edensor. Meskipun Edensor banyak mengusung nuansa Eropa pada desain interior dan eksterior villa maupun restoran, namun untuk kulinernya tetap mengangkat kuliner lokal khas Indonesia. Saya bangga karenanya.

Seporsi Sup Buntut sudah komplit nasi dibandrol seharga Rp 129.900,- Seporsi Soto Ayam Bogor komplit dengan Nasi  Rp 62.900,-

Aisyah, Alief dan ponakan saya A membuat pesanan yang sama. Yakni Beef Bulgogi. Mereka melahapnya sampai habis. Selain memang doyan, kebetulan sedang dalam keadaan lapar, jadi cepat habis. Ponakan saya satunya si K, memesan fish & chips. Makanan kesukaannya. 

Alhamdulillah semua yang dipesan habis, tak ada komplain dari anak-anak, termasuk suami. Berarti mereka menyukai apa yang mereka makan. 

Saya menikmati Sup Buntut yang saya pesan. Isi buntutnya banyak. Gurih kuahnya saat dimakan dalam keadaan masih hangat, terasa begitu nikmat. Gak heran saya kekenyangan saat menghabiskannya sendirian. 

Berikut makanan yang kami pesan, saya foto menggunakan kamera HP realme 9Pro+. Untuk harganya bisa dilihat pada struk pembayaran yang saya terima dari kasir.

Sup Buntut+Nasi (Oxtail Soup+Rice)

Beef Bulgogi

Buitenzorg Soup + Rice

Columbus Wings

Fish & Chips


ANEKA MINUMAN SERBA DINGIN: Chocolate Milkshake, Thai Tea, Tropical Fruit Tea, Lychee Squash, Mango Tea, 

Sebagai gambaran biaya makan di Edensor
 
Saat makan malam, kami tadinya pilih tempat di balkon. Tapi ternyata ada laron kecil-kecil berterbangan dekat lampu di atas meja yang kami pilih. Akhirnya kami pindah ke dalam, ke meja yang ada  di tengah ruangan. Eh ternyata masih ada laron juga, walau cuma 1-2 ekor saja. 

Meskipun sedikit saja, tetap nggak nyaman. Khawatir laronnya jatuh masuk makanan/minuman. Akhirnya kami pindah ke meja lainnya lagi. Masih sama saja. Akibat pindah-pindah ini, pesan makanan jadi tertunda. Anak udah nanya kapan makannya. Ya sudah, saya putuskan berhenti pindah-pindah. Dapat meja di pojok, dekat pintu keluar ke balkon. Di situlah kami duduk dan berhenti pindah-pindah. Kami mudah pindah-pindah meja karena saat itu sedang sepi. Hanya ada segelintir tamu. Mungkin tamu menginap lainnya sudah duluan makan, atau malah bakal makan belakangan.

Setelah order makanan, anak-anak ngobrol dengan riang, tapi mata mereka sambil awas memandangi lampu di atas meja. "Aduh ada laron lagi?" Seekor laron di atas meja lalu membuat heboh ketiga ABG perempuan di depan saya. Mereka mulai nge-drama: "Gimana kalau laronnya jatuh lalu berenang di atas minumanku? Nanti dia sembunyi dalam nasi gorengku, lalu tertelan olehku, gimana? Kita tangkap saja, pelihara dalam kamar!" wkwkw

Padahal pintu balkon sudah ditutup. Entah dari mana datangnya. Dan laron itu terbang berputar-putar dekat lampu. Masa lampunya mesti dipadamkan biar laron minggat? Kayak mana liat makanan kalau dimatikan? hihi

Saat pesanan kami datang, kehebohan liat laron langsung reda. Anak-anak fokus pada makanan. Obrolan laron sudah tak ada. Saya pun tak lagi lihat laron. Mungkin minggat setelah mencium aroma sedap makanan. Ya kali laron anti sama aroma sedap makanan hihi

Saya bukan gak suka sama laron, malah bagus kalau masih ada laron berarti ekosistem di tempat ini masih bagus. Cuma karena sedang makan, jadi agak terganggu 😁 Untunglah selama makan gak terganggu.
Setelah pindah-pindah meja demi menghindari laron, akhirnya mojok di sini. Kalau malam baiknya memang di dalam saja makannya.

Papa: "Fokus aja ke makanan, bukan ke laron" 😂

Makan Malam di Restoran Edensor

Kami memesan menu berbeda dari makanan dan minuman yang kami pesan di saat makan siang. 

Udara yang tak lagi hangat, ditambah angin yang berhembus menyapu kulit saat keluar kamar, menghadirkan keinginan untuk merasakan yang hangat-hangat dan pedas. Itulah sebabnya, kami kompak memesan makanan dan minuman yang mendukung keinginan itu.

Ponakan saya A makan Thai Fried Rice. Saya makan Prawn with salted egg & rice. Makanan ini pedas, dan saya kira semuanya pedas, ternyata pas bagian ada cabenya saja yang pedas. Meskipun begitu saya gak tahan. Lalu bertukar dengan suami yang memesan Indonesian Fried Rice.  

Ponakan saya yang paling kecil lahap menyantap Chicken Katsu Curry & Rice. Sebetulnya dia suka Fish & Chip, tapi belajar dari pengalaman saat makan siang, menu satu itu tak membuatnya kenyang. Baru abis makan, udah lapar lagi hihi. Harusnya pesan 2 porsi, saya sudah tawari, tapi tidak mau, katanya cukup. Ternyata gak cukup. Pas balik ke kamar katanya laper lagi. Mau saya ajak makan lagi gak mau, akhirnya saya kasih cemilan 😀 Nah, karena itu pas makan malam K pesan Chicken Katsu Curry yang udah komplit sama nasi, jadinya kenyang.

Alief menikmati Pasta Aglio Olio dan Chicken Cream Soup. Aisyah pun sama, makan Chicken Cream Soup tapi tanpa tambahan yang lain. Anak saya yang satu ini memang suka sekali makan cream soup, apapun variannya. Ayam, jamur, maupun jagung, sama suka. Yang penting cream soup. Dan dia akan menikmati cream soup-nya tanpa ditemani makanan lain. Katanya, menambah makanan lain saat makan cream soup akan menghilangkan kenikmatan makan cream soup. Bisaan aja Aisyah 😅

Malam itu, kami memesan minuman serba hangat. Mulai dari matcha latte, taro latte, chocolate latte, lychee tea, hingga espresso. Suami yang pesan espresso

Makan malam itu nggak pakai lama tapi bukan terburu-buru juga. Sengaja bersegera makan supaya hangatnya nasi goreng, dan makanan lainnya, gak cepat lenyap di telan udara malam yang mulai terasa dingin. 
Prawn with salted egg & rice, Thai Fried Rice, Indonesian Fried Rice

Chicken Cream Soup, Pasta Aglio Olio, minuman serba latte

Setelah siangnya merasa masih lapar setelah makan 1 porsi Fish & Chip, ponakan saya K akhirnya pesan Chicken Katsu Curry + Rice untuk makan malam yang mengenyangkan 😀

Biaya makan malam. Sekadar buat gambaran. Subtotal di struk pemesanan tersebut belum termasuk tax & service

Sarapan di Edensor

Untuk setiap kamar yang dipesan free sarapan untuk 2 orang. Karena saya pesan 2 extra bed, maka dapat free sarapan lagi untuk 2 orang. Total kami berenam. Maka untuk 2 orang lagi dikenakan charge 100k per orang.

Hotel menerapkan sistem buffet untuk sarapan. Disajikan di lantai teratas restoran, dekat balkon yang menghadap ke arah terdepan hotel. Jenis menu yang dihidangkan berupa english breakfast seperti pada umumnya hotel bintang 3 berupa telur ceplok, sosis, jamus kancing, daging asap, tomat panggang, dan kacang yang dimasak dengan saus tomat. 

Namun untuk roti panggang -biasanya dengan olesan butter, cokelat, dan selai marmalade- diganti dengan nasi putih dan nasi goreng. Orang Indonesia ya, kalau gak pakai nasi kayak belum makan he he. Karena itu disajikan juga mie goreng, ayam goreng, capcay, emping, kerupuk, dan sambal.

Ada roti tawar. Jika mau dipanggang alatnya sudah tersedia. Dilengkapi butter dan cokelat untuk olesan. Ada choco crunch dengan susu cair. Ada teh dan kopi. Buah potong (semangka & melon). 

Saya sempat berharap ada kue atau jajanan pasar khas Indonesia. Minimal makanan khas Bogor. Ada bubur ayam atau soto bogor dengan lontong. Ada minuman buah, minimal jus buah jambu asli. Untuk sereal, saya berharap ada corn flake. Tetapi, semua harapan itu sirna setelah saya melihat isi meja prasmanan.  

Sebetulnya, apa yang dihidangkan sudah cukup. Lebih dari cukup untuk sarapan yang mengenyangkan. Yang salah adalah saya, mengira hidangan (minimal) hotel-hotel bintang 4 yang pernah saya inapi akan sama dengan menu sarapan Edensor yang sesungguhnya masih bintang 3. Sepertinya, juga gara-gara saya melihat aneka menu di buku menu resto, lalu berharap menu sarapannya akan sama banyak pilihan. Salah saya di situ.

Memang, Edensor ini bagi saya rasanya udah gak kayak hotel bintang 3, tapi udah setara bintang 4. Maka itu ekspektasi saya soal sarapan jadi ketinggian. Apalagi saat dapat info bahwa per orang akan kena cas 100K untuk sarapan (di luar yang free). Jadilah saya membayangkan harga segitu dapat banyak pilihan.

Terlepas dari prasangka saya yang salah itu, sarapan di Edensor tetap bisa dinikmati dengan senang hati. Mau kenyang tinggal ambil porsi lebih, asal masih sesuai batas. Seandainya masih lapar dan ingin makan yang lain selain yang dihidangkan, tinggal pesan dari buku menu, lalu bayar, supaya puas.

Waktu sarapan cukup singkat, 07.30-09.00 WIB. Saya suka dengan pengingat untuk sarapan yang dilakukan oleh para staf, baik yang datang langsung ke kamar, maupun lewat telpon kamar. Rasanya sangat diperhatikan secara personal. Ga semua hotel seperti itu. 
Sarapan buffet

Suasana saat sarapan

Sarapanku

Bareng gadis-gadis ABG ku sarapan di meja dekat jendela, tempat favorit tiap makan di restoran Edensor

Kami hanya 2 hari 1 malam staycation di Edensor. Pengalaman makan di restonya baru 3 kali saja. Yakni saat makan siang, makan malam, dan sarapan. 3 kali makan di waktu berbeda dengan menu berbeda sama enaknya, sama senangnya, sama kenyangnya.

Urusan makan sangat mudah, jadi nggak usah keluar dan menjelajah ke mana-mana lagi. Cukup di resto Edensor saja sudah puas. Banyak menu yang bisa dicoba untuk dinikmati sendiri maupun bersama keluarga.

Biaya makan bisa dibayar langsung di kasir sesudah makan. Bisa juga nanti digabung saat mau check-out. Sistem pembayarannya mudah. Bisa cash, debet ATM, kartu kredit, dan transfer. Jaringan internet di sana kencang. Karena itu proses pembayaran berlangsung cepat dan gampang. 

Resto (kiri), toilet (pojok kiri belakang), tempat wudhu pria dan wanita terpisah (tengah), musala luas (kanan)
Tempat wudhu. Penulisan ikhwan bukan pria itu keren 👍

Deretan toilet

Kenyang, Senang, Menang banyak...

Saya suka pergi ke tempat-tempat yang memiliki pemandangan bagus. Saya lebih suka lagi bila di tempat berpemandangan bagus itu terdapat tempat makan yang bagus. Apalagi bila memiliki keunikan. Beda dari yang lain. Punya ciri khas tersendiri. Biasanya akan mudah berkesan dan tinggal lama dalam ingatan.

Banyak tempat makan dengan pemandangan bagus, tapi gak semua mampu memberikan pengalaman yang bagus. Bagus dalam segala segi. Mulai dari makanan, pelayanan, kebersihan, kenyamanan, keindahan, sistem pembayaran, suasana, kelengkapan fasilitas seperti musala, tempat wudhu, dan toilet.

Di Edensor ini,  semua yang saya sebutkan itu ada. Sudah satu paket komplit. Untuk menikmatinya tinggal datang dan siapkan biaya saja. Nah, soal biaya, murah atau mahal itu relatif. Ketika ekspektasi saya tentang semua yang saya ingin terpenuhi, maka harga bukanlah apa-apa. 

Lain halnya ketika sebuah harga tinggi dipatok namun yang didapat oleh saya sebagai pengunjung ternyata gak sesuai, kemungkinan saya akan sebut: kemahalan! Alhamdulillah di Edensor ini, semua serba juara. Gak ada keraguan untuk datang dan membayar banyak.

Itulah Edensor, Cafe dan Resto, sekaligus Villa dan Resort, di Sentul Bogor. Kamu bisa makan dan menginap di sini, sembari menikmati alam, dengan gaya. Cara sempurna untuk menyegarkan diri dan menghilangkan stress akibat penatnya kota.

Di Edensor Cafe&Resto, Juli 2022

Foto dan video lain yang saya ambil selama staycation di Edensor, dapat dilihat di instagram @travelerien. Perihal kamar dan fasilitas resort, dapat dibaca pada tulisan sebelumnya, klik di sini: Edensor Hills Villa & Resort.

Di website tertera harga bungalow Rp 2 juta. Harga Mansion Rp 12 juta (7 kamar 14 orang). Untuk harga hemat cek di OTA langganan aja 😉

Edensor Cafe&Resto
Weekday 10.00-20.00
Weekend 10.00-22.00
☎Villa & Resort 08111479966, 081514906333
☎Cafe & Resto 085891526384
☎Office (021)22930643
www.edensorhills.com

Edensor Hills, Resort di Sentul Bogor Bernuansa Eropa. Tempat Berpanorama Indah Untuk Liburan Keluarga

villa sentul edensor hills
 
Edensor Hills, villa dan resort di Sentul Bogor yang saya kunjungi baru-baru ini, sangat menarik untuk diceritakan. Pengalaman positif yang saya dapatkan selama menginap di villa Edensor, meninggalkan memori indah dan kesan manis tak terlupakan.

Edensor punya villa bernuansa Eropa yang amat memesona. Pemandangan sekitarnya indah menakjubkan. Punya resto dan kafe dengan beragam pilihan menu yang enak dan mengenyangkan. 

Saya suka dengan kebersihannya yang terjaga, terasa sangat nyaman. Keramahan orang-orang yang bekerja di sana pun menyenangkan hati. Fasilitas dalam dan luar kamarnya lengkap. Desain interior serba berkualitas. Luar biasa!

Saya kagum pada semua yang ditawarkan oleh Edensor, serba premium, layaknya hotel berbintang lebih dari 3. 

Untuk dapat menikmati semua itu, gak heran tarif yang diberikan agak mahalan. Tapi gak usah dipikirkan. Memang worth it , sebanding dengan pengalaman yang didapat! 

Saya menginap di Edensor Hills bersama keluarga dalam rangka mengisi libur akhir pekan. 

 

Hidden Gems Bernuansa Eropa di Sentul

Edensor Hills terletak di Desa Bojong Koneng, Kec. Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tempatnya mudah dicari karena titik lokasinya tertera dalam peta online. Tinggal gunakan aplikasi Google Maps dijamin sampai nggak pakai ribet.

Saya berangkat ke Edensor dari BSD, lewat jalan biasa, melintasi Parung. Sampai Bogor baru masuk tol, lalu keluar lagi di Sentul City. Melewati AEON, KFC, McD, The V Vila, Imperial The V, Aston Sentul, dan lainnya, hingga memasuki jalan Desa Bojong Koneng.

Jalan yang kami lalui menanjak dan berkelok. Jalannya tidak lebar tapi masih aman dilalui oleh dua mobil dari arah yang berlawanan. Rumah penduduk, warung, kafe, bahkan ada beberapa restoran besar di sisi kiri dan kanan jalan. Namun tak jarang tak ada apa-apa. Hanya lahan kosong dan sunyi, dengan pemandangan tumpukan bukit di kejauhan. Suami menyetir santai menyusuri jalan di lereng bukit. Sesekali kami was-was setiap melewati jalan yang terlalu ke pinggir dengan kondisi curam. Cukup bahaya kalau sampai gelundung ke bawah. Mesti hati-hati sekali.

Saat kami sampai di titik lokasi yang tampak di aplikasi Google Maps, di sisi kiri jalan terlihat tonggak semen segi empat bertuliskan Edensor Hilss Villa & Resort. Saya menoleh, tak nampak ada bangunan. Ternyata, harus masuk dulu. Jalan masuknya menanjak. Di puncak tanjakan itulah letak resort. Ternyata berada di ketinggian.


Edensor Hilss punya area parkir yang cukup luas. Dari gerbang besarnya yang berhiaskan untaian tanaman merambat itu, pengunjung bisa membawa mobilnya ke arah kiri setelah gerbang, mau pun ke kanan arah restoran. Selama masih kosong, bebas pilih tempat parkir. Saat kami tiba, sudah cukup ramai, tapi masih ada parkiran kosong dekat front office, tempat untuk check-in.

Sebuah bangunan yang didesain seperti rumah-rumah di Edensor -sebuah pedesaan subur yang indah di pedalaman Inggris- berdiri gagah di area terdepan resort. Diapit pohon tinggi, dirambati tanaman berbatang menjalar, terlihat menonjol mengundang perhatian. Itulah mansion, satu-satunya villa di Edensor. 

Ada bungalow di pojok paling kiri. Arsitekturnya juga bergaya Eropa. Di sana ada 5 kamar. Bungalow lainnya ada di sebelah Selatan, tak terlihat dari depan. Perlu naiki gunung, turuni lembah, baru sampai. Eh, enggak ding. Hanya perlu naik tangga resto, lalu turun tangga lainnya, sampailah di bungalow.

Ohya, proses check-in nya cepat. Gak pake lama, apa lagi ribet.

Front office

Cafe & resto di atas

Bak Kampung Eropa di Bogor

Sejajar dengan Mansion ada resto dan kafe. Di pojok setelah tangga naik ke resto, ada toilet bersih, tempat wudhu yang nyaman, dan musala yang lapang untuk salat berjamaah. Senang rasa hati liat musala disediakan sebagus itu. 

Pengunjung resto dan cafe bisa gunakan toilet dan musala kapan saja. Tenang aja gak bayar, seperti halnya parkiran tamu, gratis. Jangan heran liat desain toiletnya. Seolah sedang berada di terowongan kereta bawah tanah di Eropa. 

Eh beneran lho, di toiletnya itu ada foto besar bergambar suasana peron di suatu tempat di Eropa sana. Mungkin inspirasi desain toiletnya dari sana.

Tempat wudhu pria dan wanita terpisah. Letak tempat wudhu di bawah restoran

Tempat wudhu yang senantiasa bersih

 
TOILET PRIA & WANITA. Penampakan lorong ini saat diakses dari restoran (restonya di atas) atau saat keluar dari bungalow.  Setelah toilet, berikutnya ada tempat wudhu, dan di ujungnya adalah musala. Tempat wudhu dan musala bisa diakses dari luar (depan resto). Jadi, musala ini bukan berada di pojokan sempit tapi justru di area terdepan Edensor, di depan restoran. Edensor hebat! Sebab biasanya banyak resto menempatkan musala di belakang, sempit, dan gelap.
 
Desain serba Eropa, saya yakin bikin tamu mana pun akan feels like in Europe. Khususnya nuansa Eropa di pedesaan, ya. Dan itu bikin kita ingin foto-foto di mana pun, termasuk di toilet 😅 

Ah iya, Edensor Hilss ini serba bersih. Saya yakin, pemiliknya yang beragama muslim itu memegang teguh prinsip Kebersihan adalah Sebagian dari pada Iman. Dan itu, diterapkannya pada seluruh sudut resort, termasuk toilet.

Jadi, bukan sekadar menyediakan fasilitas musala, atau pun perlengkapan salat di dalam kamar, prinsip hidup seorang muslim yang menjunjung tinggi kebersihan dipraktekkan secara nyata. Itu yang bikin tamu resikkan kayak saya betah.


Deretan toilet. Kadang saya ke bungalow lewat sini, gak lewat tangga resto. Tapi nyaman-nyaman aja tuh meskipun lewat toilet haha
Lorong menuju bungalow saya yang ada di bawah

Mansion dan Bungalow Bernuansa Eropa

Hanya ada dua tipe kamar yang bisa dipesan di Edensor Hills. Yakni Mansion dan Bungalow. Mansion villa bertingkat dua berarsitektur serupa kastil, berisi 7 kamar, berkapasitas 14 tamu. Cocok untuk rombongan keluarga besar yang hendak menginap bareng. Harga per malamnya Rp 12 juta. 

Ada 10 bungalow, masing-masing seharga Rp 2 juta. Satu di area paling kiri resort, satunya lagi di tengah hingga ujung paling kanan resort. Saya dan keluarga menempati bungalow paling ujung kanan. Kamarnya luas, berukuran 35m². Itu sebabnya saya tempati berenam bersama suami, Alief, Aisyah, dan 2 keponakan perempuan saya seusia Aisyah.

Dengan ukurannya yang luas itu, saya bisa menambah 2 extra bed ke dalam kamar. Jadi sempit? Gak. Masih ada space buat lalu lalang ke ke pintu keluar utama, maupun ke pintu menuju balkon, ke kamar mandi, serta tempat untuk salat berjamaah 2 orang. 

Saya pilih tidur sekamar ber-enam ketimbang pisah kamar. Biar tak sepi. 

Mengenai harga, kalau cek di OTA, harga bungalow bisa didapat dengan harga Rp 1,5 juta. Sedangkan harga mansion tak tersedia di OTA. Sepertinya harus langsung pesan ke Edensor. Bisa melalui chat WA ataupun email yang alamatnya dapat dibaca di website Edensor Hills.

Pintu masuk kamar kami. Kamar nomor 10

Bagian dalam di balik pintu ada lemari kayu. Lemari kayu ada dua. Satunya lagi ada di sisi kanan ranjang.

1 King Bed dan 2 ekstra bed buat berenam. Kamar tetap lapang. 

Balkon kamar kami, menghadap matahari terbit. Balkon ini hanya bisa diakses oleh penghuni kamar nomor 10, yaitu kami. Di sini pula seekor monyet sempat menghampiri. Hati-hati pintu dan jendela jangan dibuka kalau sedang ditinggal. Biar si monyet gak mengacak-acak isi kamar 😁

Fasilitas di Kamar. Desain Elegan, Material Serba Berkualitas

Bungalow Edensor yang saya tempati, selain luas, juga memiliki detail yang mahal. Seperti penggunaan kayu tebal pada pintu, lemari, rak dan meja berhias, serta langit-langit kamar, tampak betul bukan dari material biasa-biasa saja. Kuat dan kokoh, menghadirkan kesan artistik yang megah. Hiasan dinding berbahan tembaga, bentuknya seperti kemudi, dengan beberapa gagang pedang yang menancap, serta lukisan besar berisi gambar wanita-wanita Eropa berlatar tempat di desa Eropa, semakin menambah kesan Eropa.

Alat hiburan berupa smart TV layar datar berukuran besar digunakan oleh anak-anak menonton film kartun saat bersantai. Alat pembuat kopi & teh lengkap dengan kopi, teh, gula, dan air, saya gunakan untuk membuat minuman di malam hari, saat bersantai di balkon menikmati suasana malam yang syahdu.

Stand hanger kayu tebal dan kuat, berguna sekali untuk kami menggantungkan jaket dan sweater. AC kamar berfungsi dengan baik. Meskipun udara cenderung sejuk, karena di dataran tinggi ya, tapi di waktu siang bila kamar tertutup, hilang dikit sejuknya. Tapi gak sampai gerah bermandi keringat juga. Biasa saja.

Saya mendapat 5 kupon WiFi gratis berisi kode akses. 1 kode untuk 1 perangkat. Canggih juga, biar pemakaiannya terkontrol. Selama di sana saya sedikit saja mengakses internet. Saat butuh baru saya pakai. Ternyata internetnya kencang kapan pun digunakan.

Dua hal lainnya yang saya suka adalah keberadaan Alquran dan peralatan salat. Diletakkan dengan rapi dalam keranjang, di lemari. Fasilitas sederhana, tapi besar artinya bagi muslim, agar tak lalai salat ketika di mana pun. Arah kiblat tertempel di langit-langit kamar, memudahkan menemukan arah kiblat.


Perapian

Meja untuk berhias. Hair dryer nya di meja ini, bukan di dalam kamar mandi. Tirai jendela menghadap balkon, motif bunga, menambah cantik kamar.

Stand hangernya sebagus ini

Kamar Mandi Shower dan Bathup, Berdinding Kaca View Pemandangan 

Kamar mandi bungalow Edensor Hills yang saya tempati berukuran cukup luas. Panjangnya hampir 3/4 lebar kamar (+/- 4 m). Lebarnya kurang lebih 2 meter. Tak heran sebuah bathup besar bisa diletakkan di dalamnya. 

Ada space cukup lapang untuk lalu lalang dari bathup ke shower tertutup. Tertutup tapi berpintu dan berdinding kaca transparan. Dilengkapi cermin dan wastafel, serta kloset duduk. Tersedia air hangat di setiap keran. Air pun selalu mengalir lancar. Saya pun terhindar dari panggilan anak-anak "Ma, airnya kecil. Maaaa, airnya ga hangat.." 😁

Yang bikin saya lebih suka lagi adalah dinding kaca di samping bathup, menghadap keluar. Sehingga saat krei (tirai) dibuka, tampaklah pemandangan indah di luar. Bebukitan hijau, dan langit biru berhiaskan awan. Dijamin, bakal lama berendam di bathup. Tapi saya gak pake berendam manja, apalagi mandi berdua suami. Ada anak-anak dan ponakan lho, wkwkw. Bukan waktunya.

4 Sabun mandi cair, 4 shampoo, sikat gigi dan pastanya, disediakan di kamar saya. Tak ketinggalan 4 handuk bersih yang tebal dan wangi. Gak perlu risau kalau misal gak sengaja ketinggalan handuk.

Ada dinding kaca besar dan lebar, dan ada jendela kecil

Pemandangan di balik dinding kaca

Tempat mandi shower. Air hangat tersedia. Air bersih mengalir lancar di semua keran.

Info Harga dan Menu Restoran Edensor. Beragam dan Terjangkau.

Restoran dan kafe Edensor memiliki pilihan menu yang beragam. Dalam buku menu resto terdapat pilihan untuk appetizer, salad, soup, pizza, pasta, western, Asian Delight, patisserie, coffee, coffee latte, milkshake, ice blend, juice, squash, signature tea, honey milk & tea, dessert, soft drink, mojito, hingga all day breakfast.

Harga yang tertera di buku menu belum termasuk tax dan service. Harga makanan dan minuman untuk restoran yang menyajikan menu premium seperti di Edensor ini, menurut saya masih terjangkau. Berikut harganya:

Appetizer 22K-60K. Salad serba 60K. All day breakfast 60K-64K. Soup 40K. Pizza 90K-155K. Pasta 40K-90K. Menu western 60K-250K. Asian delight 40K-130K. Patisserie 20K-435K. Coffee 18K-46K. Coffee Latte 33K-36K. Milkshake 40K. Ice Blend 36K-54K. Juice 30K-49K. Squash 40K. Signature tea 27K-32K. Honey, Milk & Tea: 23K-38K. Dessert 30K-45K. Soft drink 12K-20K. Mojito serba 40K.

Harga tersebut saya dapatkan dari buku menu. Saya salin di sini sebagai informasi. Siapa tahu ada yang berminat makan minum di resto Edensor. Bisa cek harganya dulu dari tulisan ini. Yang perlu dicatat, harga tersebut adalah harga saat saya ke sana, tgl 2-3 Juli 2022. 

Alhamdulillah dari semua yang dipesan tak ada komplain dari anak-anak, termasuk suami. Berarti mereka menyukai apa yang mereka makan.

Berikut adalah menu saat kami makan siang di Restoran Edensor. 

Sup Buntut yang saya pesan merupakan signature dish restoran Edensor. Termasuk Soto Ayam yang dipesan suami. Saya bangga makanan khas Indonesia ini jadi signature dish. Lainnya Beef Bulgogi saya pesan 3 porsi untuk Aisyah, Alief dan sepupunya. Ponakan saya yang lainnya memesan fish & chips. 

Minuman serba es menemani makan siang kami

Rincian ini bisa jadi gambaran bila ada pembaca yang berencana makan di restoran Edensor. Belum termasuk tax & service.

Menikmati Hidangan di Tengah Indahnya Pemandangan

Tujuan makan tak hanya kenyang, melainkan juga untuk bahagia. Makanan enak membuat bahagia. Dapat menikmati makanan juga membuat bahagia. Makanan yang membuat sehat, tentu lebih membahagiakan. Menjadi bahagia ketika makan bisa diusahakan. Misalnya, makan bersama keluarga. Makan di tempat yang menyenangkan hati. Makan di tengah suasana yang disukai. 

Maka, makan di restoran Edensor, menghadirkan banyak rasa bahagia. Makanan enak. Dikelilingi keluarga tercinta. Di tengah suasana tenang dan nyaman di atas perbukitan. Dikelilingi pemandangan indah, di bawah langit biru yang cerah. Nikmat Tuhan mana lagi yang hendak didustakan?

Terkadang, yang mahal itu suasana, serta orang-orang yang membersamai. Maka, harga yang dibandrol oleh restoran terkadang cukup diabaikan saja. Selama bisa bayar, lupakan harga. Syukurnya, harga makanan di Edensor Resto ini gak mahal-mahal amat. Jadi, gak ada beban juga ketika melakukan pengabaian demi suasana.

Edensor sungguh beruntung, berada di tempat yang strategis, dianugerahi pemandangan alam yang menawan. Suguhan alam berupa jajaran bukit yang seolah bertumpuk-tumpuk, sangat memanjakan mata. Ada Curug Bidadari di kejauhan. Tinggal pilih mau makan di meja mana untuk dapat makan sembari menikmati suguhan alam tersebut

Makan di area semi indoor

Balkon resto lantai teratas

Dari kejauhan, kamera HP saya masih bisa menangkap penampakan air terjun bernama Curug Bidadari. Pemandangan ini bisa dinikmati sembari makan di restoran

Deck View Edensor. Di bawahnya (bersebelahan dengan kolam) adalah bungalow yang memiliki view ke bukit dan matahari terbit

Sudut lain balkon resto di lantai teratas, berlatar Mansion dengan gaya rumah pedesaan Eropa

Kolam Renang dan Taman. Untuk Kebugaran dan Ketenangan.

Kolam renang Edensor berada di tengah asrinya taman. Terletak di antara Mansion dan Bungalow sebelah Utara. Persis di samping sport area. Tak hanya memenuhi kebutuhan untuk berolahraga, keberadaan kolam renang tersebut juga menambah keindahan taman karena bentuknya yang estetik, gak monoton. 

Sayangnya, anak-anak, termasuk saya dan suami, tidak satu pun menceburkan diri. Tadinya, anak dan ponakan sudah berencana mau renang. Mereka sudah bawa baju renang. Nah, karena Aisyah tiba-tiba haid, lalu gak mau renang, sepupunya jadi mundur teratur. Akhirnya sepupu paling kecil (masih SD), ikutan gak jadi. 

Kolam renangnya sering sepi. Mungkin orang-orang yang stay di sana pada mager, lebih suka duduk santai di deck view, menikmati pemandangan dan suasana saja.

Dekat kolam renang ada tempat barbeque-an. Ada lapangan berumput. Ayunan. Space untuk senam dan yoga. Tempatnya tenang dan sejuk. Cocok untuk tempat berolahraga santai tanpa kepanasan.

Tentunya, yang saya suka dari semua fasilitas outdoor Edensor adalah kebersihan. Serba bersih di mana-mana. Sangat membuat nyaman kala beraktivitas.

Di ujung kolam renang ada bungalow

Di taman depan bungalow, dengan view perbukitan

Akses menuju kolam renang, sport area dan taman. Di atasnya view deck

Di belakang sebelah kiri adalah bungalow. Lorong ini merupakan salah satu akses menuju bungalow kami. Di atasnya ada view deck dan restoran.

Sport area. Buat jogging, senam, yoga. Tapi kami malah cuma foto-foto, gak olah raga 😂

Dekat tempat barbeque, sebelah kolam renang


Gimana gak betah duduk santai di sini berlama-lama?

Restoran Edensor di Malam Hari

Salah satu yang mengagumkan dari restoran Edensor, tempat makannya banyak, indoor maupun semi outdoor. Kita bisa bebas pilih tempat di bawah, bisa juga di atas. Bisa di dalam ruangan tertutup, bisa di tempat terbuka. Buat yang merokok tentunya cocok di luar. Tapi tenang, meskipun di luar gak bakal kehujanan atau kepanasan karena konsepnya semi outdoor, tetap beratap. 

Mau makan di balkon sebelah utara bisa, di selatan bisa. Bebas bisa pindah-pindah kalau mau cobain suasana berbeda.

Nah, saat makan malam, kami tadinya mau di balkon. Tapi ternyata ada laron kecil-kecil berterbangan dekat lampu di atas meja yang kami pilih. Akhirnya kami pindah ke dalam. Eh ternyata masih ada. Meskipun hanya 2 atau 3 ekor saja. Tapi kan khawatir nanti kalau jatuh masuk makanan. Akhirnya kami pindah ke meja lain. Akibat pindah-pindah ini, pesan makanan jadi tertunda. Perut jadi makin lapar. Ya sudah, saya putuskan berhenti pindah-pindah. Lalu order makanan dan segera duduk di meja terakhir yang kami pilih. Entah kenapa, laron-laron itu akhirnya pergi. Mungkin karena pintu kaca sudah ditutup.

Alhamdulillah saat makanan datang, laron itu sudah tak ada. Di luar sih masih, terlihat beterbangan. Meskipun sedikit saja.

Saya bukan gak suka sama laron, malah bagus kalau masih ada laron berarti ekosistem di tempat ini masih bagus. Cuma karena sedang makan, jadi agak terganggu 😁


Semi outdoor resto

kafe tempat ngopi-ngopi santai

Tempat favorit makan

Balkon resto. 

Makan Malam di Restoran Edensor

Kami memesan menu berbeda dari makanan yang kami makan di saat makan siang. 

Udara yang tak lagi hangat, ditambah angin yang berhembus menyapu kulit saat keluar kamar, menghadirkan keinginan untuk merasakan yang hangat-hangat dan pedas. Itulah sebabnya, kami kompak memesan makanan dan minuman yang mendukung keinginan itu.

Ponakan saya yang gede makan Thai Fried Rice. Saya makan Prawn with salted egg & rice. Ini pedas, dan saya kira semuanya pedas, ternyata pas bagian ada cabenya saja yang pedas. Meskipun begitu saya gak tahan. Lalu bertukar dengan suami yang memesan Indonesian Fried Rice.  

Ponakan saya yang paling kecil lahap menyantap Chicken Katsu Curry & Rice yang dipesannya. Alief menikmati Pasta Aglio Olio dan Chicken Cream Soup. Aisyah pun melahap Chicken Cream Soup tanpa tambahan yang lain. Anak saya yang satu ini memang suka sekali makan cream soup, apapun variannya. Ayam, jamur, maupun jagung, sama suka. Yang penting cream soup. Dan dia akan menikmati cream soup-nya tanpa ditemani makanan lain. Katanya, makanan lain bisa menghilangkan kenikmatan makan cream soup

Di saat makan siang kami memesan minuman serba dingin. Malam itu, kami memesan minuman serba hangat. Mulai dari matcha latte, taro latte, chocolate latte, lychee tea, hingga espresso. Suami yang pesan espresso. 

Di saat makan, kami agak tidak tenang, karena bolak balik menatap lampu di atas meja, mencari barangkali masih ada laron yang beterbangan. Khawatir ada yang jatoh, masuk makanan. Sepertinya tidak ada. Tapi entah kenapa tetap pada was-was. Dan akhirnya, kami tidak berlama-lama di restoran. Usai menghabiskan makanan, kami segera kembali ke bungalow.

MAKAN MALAM dengan Chicken Katsu Curry & Rice, Thai Fried Rice, Chicken Cream Soup, Prawn with Salted Egg & Rice, Indonesian Fried Rice, Pasta Aglio Olio.

Sebagai gambaran makan malam dengan menu yang kami pesan. Belum termasuk tax & service.

Pesona Matahari Terbit di Edensor Hills

Malam berlalu dengan tenang. Anak dan ponakan tidur cepat, tak ada yang begadang, meskipun seandainya mereka ingin, kali ini akan saya ijinkan. Kasur yang ditiduri sepertinya telah menghipnotis mereka untuk memejamkan mata tanpa syarat apapun lagi. 

Sesuatu yang langka, sebab biasanya bila berkumpul, mereka akan tidur larut. Entah sekadar ngobrol, main game bareng, atau nonton film yang sama-sama mereka sukai. Mungkin karena hari itu banyak kegiatan. Badan jadi lelah. Sejak perjalanan berdurasi 3 jam dari BSD ke Sentul (banyak macetnya makanya lama), hingga siang sampai sore beraktivitas di resort, lalu ditutup dengan makan malam kenyang, jadinya ngantuk.

Saya sekasur dengan suami. Memang tak leluasa, tapi tidak sempit meskipun berdua. Alief sendiri di kasurnya. Anak dan para ponakan cewek saya biarkan bersama di ranjang besar. Suara hewan liar di luar kamar, tak lagi saya hiraukan. Saya tidur dengan tenang dan terbangun keesokan pagi, 30 menit sebelum waktu subuh. 

Anak-anak kembali ke kasurnya, tetapi tidak dengan saya dan suami. Kami keluar pergi ke deck view, ingin menyaksikan matahari terbit dari sana. Walaupun sebenarnya, dari balkon kamar kami pun bisa, tapi ada satu dan dua pohon yang menghalangi. Sedangkan di deck view tak ada satupun penghalang.

Alief tak ikut serta. Katanya cukup lihat dari balkon. Ok, kami tinggalkan anak-anak. Saya membawa kamera HP, suami membawa DSLR. Bagi yang hobi motret seperti saya, kenikmatan memandangi keindahan alam akan sempurna bila disertai memotret. 




Sarapan di Edensor

Untuk setiap bungalow yang dipesan free sarapan untuk 2 orang. Ketika saya memesan 2 extra bed, dapat free sarapan lagi untuk 2 orang. Lebih dari itu dikenakan charge 100k per orang untuk sarapan.

Sarapan dihidangkan prasmanan. Ada choco crunch dengan susu cair. Ada teh dan kopi. Buah potong (semangka & melon). Roti tawar dengan selai. Serta makanan berat berupa nasi putih, nasi goreng, mie goreng, sosis goreng, telur goreng, ayam/ikan goreng tepung (saya lupa mana di antara keduanya itu), capcay, emping/kerupuk, sambal.

Saya sempat berharap ada kue atau jajanan pasar khas Indonesia. Minimal makanan khas Bogor. Sempat berharap ada bubur ayam atau soto bogor dengan lontong. Saya juga sempat berharap ada minuman buah, minimal jus buah jambu asli. Untuk sereal, saya sempat berharap ada corn flake. Kemudian, harapan-harapan itu perlahan sirna sesaat setelah saya berdiri menatap meja prasmanan.  

Sebetulnya, apa yang dihidangkan sudah cukup. Lebih dari cukup untuk sarapan yang mengenyangkan. Yang salah adalah saya, mengira hidangan (minimal) hotel-hotel bintang 4 yang pernah saya inapi akan sama dengan menu sarapan Edensor yang sesungguhnya masih bintang 3. Sepertinya, juga gara-gara saya melihat aneka menu di buku menu resto, lalu berharap menu sarapannya akan sama banyak pilihan. Salah saya di situ.

Memang, Edensor ini bagi saya rasanya udah gak kayak hotel bintang 3, tapi udah setara bintang 4. Maka itu ekspektasi saya soal sarapan jadi ketinggian. Apalagi saat dapat info bahwa per orang akan kena cas 100K untuk sarapan (di luar yang free). Jadilah saya membayangkan harga segitu dapat banyak pilihan.

Terlepas dari prasangka saya yang salah itu, sarapan di Edensor tetap bisa dinikmati dengan senang hati. Mau kenyang tinggal ambil porsi lebih, asal masih sesuai batas. Seandainya masih lapar dan ingin makan yang lain selain yang dihidangkan, tinggal pesan dari buku menu, lalu bayar, supaya puas.

Waktu sarapan cukup singkat, 07.30-09.00 WIB. Saya suka dengan pengingat untuk sarapan yang dilakukan oleh para staf, baik yang datang langsung ke kamar, maupun lewat telpon kamar. Rasanya sangat diperhatikan secara personal. Ga semua hotel seperti itu. 

Sarapan prasmanan

Suasana resto di jam sarapan

Sarapanku

Tempat Berlibur Ideal Untuk Keluarga

Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, Edensor Hills ideal untuk tujuan berlibur. Baik berdua saja dengan pasangan, maupun dengan anak. Baik anak yang masih kecil, maupun sudah ABG dan beranjak dewasa. 

Saat saya di sana, ada beberapa keluarga yang menginap bersama anak-anaknya yang masih usia SD. Saya sempat membayangkan suasana di kolam renang akan berisik oleh anak-anak itu, ternyata tidak. Kolamnya lebih sering sepi. Hanya karyawan yang mondar mandir memantau dan membersihkan sekitarnya dari sampah daun. 

Orang dewasa maupun anak, tampak santai saja berkegiatan. Leyeh-leyeh di deck view, berjalan santai di taman, duduk-duduk di balkon resto sambil ngobrol tapi dengan suara yang hampir tak terdengar.

Begitulah. Suasana tampak tenang sekali. Dan sepertinya orang-orang menyatu dengan keadaan itu. 


Berada di Edensor membuat saya tak perlu kemana-mana lagi. Butuh kulineran, menikmati pemandangan, berolahraga, bersantai nyaman, semua bisa dilakukan di Edensor.

Mau makan dan minum tinggal ke resto. Malas gerak naik ke resto, tinggal pesan melalui layanan kamar, lalu tunggu di kamar nanti diantar. 

Mau liat pemandangan tinggal duduk di balkon kamar, atau pergi ke balkon resto. Mau beraktivitas yang bikin tubuh sehat ada, tinggal berenang, atau jogging di taman. Mau barbeque-an ada tempatnya. Mau foto-foto, lebih gampang lagi karena hampir semua sudut Edensor itu instagramable!

Hal lain yang membuat diri seakan menyatu dengan alam adalah keberadaan hewan-hewan yang kehadirannya muncul lewat suara. Suara kodok, jangkrik, burung. Bahkan monyet pun ada. Iya lho, masih ada monyet liar di sana. Tapi mudah diusir kok. Anak dan ponakan saya gak takut, malah heboh senang.

Mas-mas dan mbak-mbak di sana banyak. Mereka mudah ditemui. Mudah dicari saat dibutuhkan. Saya lebih suka melihat mereka sering muncul, membuat suasana gak terlalu sepi. Bukan berarti saya takut dengan keadaan sepi. Oh ya, di sini perasaan saya selalu enak. Tidak ada hal-hal yang membuat saya takut, mencekam, serem, atau apalah itu yang sifatnya horor. Saya merasa nyaman di mana pun saya berada di Edensor.


Saat ini masih liburan sekolah. 

Buat yang masih belum menemukan tempat berlibur yang cocok, Edensor Hills ini bisa jadi pilihan istimewa. Terutama buat yang ingin bersantai, menikmati suasana tenang di tempat dengan pemandangan memukau.

Dikatakan memukau, sebab lokasi villa berada di perbukitan yang menawarkan pesona hamparan Gunung Salak dengan view Air Terjun Bidadari di Sentul Paradise Park. Serta memiliki suasana lingkungan hijau yang sejuk dan tenang. 

Andaipun ingin sambil rekreasi menikmati hiburan dan melakukan aneka permainan seru, tinggal pergi ke Jungle Land Adventure Theme Park Sentul City, karena jaraknya tidak jauh dari resort. 

Satu hal yang unik dan paling menarik, menginap di Edensor Hills ini membuat saya memiliki pengalaman menginap di villa bernuansa arsitektur country pedesaan Eropa, seperti berada di pedesaan Edensor.

Edensor, sebuah desa kecil di kawasan Derbyshire, Peak Districts, Inggris yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari kota Sheffield. Keindahannya pernah saya saksikan, dalam khayal. Tapi, Edensor Hills di Sentul Bogor ini, keindahannya telah saya saksikan dalam nyata.

Saya ingin balik lagi.

Foto dan video lain yang saya ambil selama staycation di Edensor, dapat dilihat di instagram @travelerien.

Di website tertera harga bungalow Rp 2 juta. Harga Mansion Rp 12 juta (7 kamar 14 orang). Untuk harga hemat cek di OTA langganan aja 😉

Edensor Cafe&Resto
Weekday 10.00-20.00
Weekend 10.00-22.00
☎Villa & Resort 08111479966, 081514906333
☎Cafe & Resto 085891526384
☎Office (021)22930643
www.edensorhills.com