Wisata Sehari di Yogyakarta, Berkunjung ke Candi Borobudur Hingga Kulineran Serba Jamur

Liburan di Yogyakarta Bersama Jogja Empat Roda - Ketika menghadiri event Hayyana Affiliate Launch pada tgl 26-28 Februari lalu, saya extend 2 hari di Jogja. Agenda utama saya selama extend adalah berkunjung ke Candi Borobodur. Karena lokasi candi bukan di Yogyakarta, melainkan di Magelang Jawa Tengah, otomatis saya perlu kendaraan. Mau sewa di mana? Saya diinfo oleh teman saya namanya Mas Aan, katanya bisa pakai mobil Jogja Empat Roda kalau butuh buat liburan Yogya. Siapa Jogja Empat Roda? Berikut ceritanya.  

Wisata Sehari di Yogyakarta, Berkunjung ke Candi Borobudur Hingga Kulineran Serba Jamur
Wisata Sehari di Yogyakarta, Berkunjung ke Candi Borobudur Hingga Kulineran Serba Jamur 

Saya kenal Mas Aan saat liburan di Nusa Penida Bali bulan November 2017. Saat itu kami sama-sama jadi peserta trip Nusa Penida yang dikomandani oleh Bli Madeterimayasa. Seluruh peserta merupakan owner dari berbagai travel agent, kecuali saya dan suami. Eh saya juga owner travel dong, tapi travel blog 😄 Saya tidak tahu apa nama travelnya Mas Aan, tak pula bertanya. Sebatas tahu kalau Mas Aan itu asal Yogya dan tinggal di Yogya. Sejak liburan bareng di Nusa Penida itulah kami jadi berteman di dunia maya. Sesekali berinteraksi di medsos dan tak jarang basa basi gak basi untuk saling berkabar bila saya ke Yogya, katanya siapa tahu saya akan diajak keliling Yogya. 

Saat saya ke Yogya pada bulan Desember 2018 lalu, saya mengabari Mas Aan. Mas Aan senang sekali, sampai minta ketemu dan berniat menghampiri ke lokasi tempat saya glamping di Melcosh. Kebetulan rumah Mas Aan di Kaliurang, wilayah yang sama dengan tempat saya glamping. Namun, karena kegiatan kami saat itu sangat padat, kami tak ada waktu buat bertemu, akhirnya gagal jumpa. Baru pada bulan Maret 2019 ini terwujud, saat saya menghadiri launching Hayyana Affiliate.

Baca juga: Nusa Penida, Permata Tersembunyi Bali yang Wajib Dikunjungi
Ke Yogyakarta dalam rangka Hayyana Affiliate Launch

“Mau kemana mbak liburan Jogja kali ini?” tanya Mas Aan

“Mau ke Candi Borobudur, Mas. Piye ya mobilnya?” tanya saya balik. 

“Ah gampang itu, nanti saya antar jalan-jalan,” lanjut Mas Aan. 

Begitulah ceritanya. Akhirnya saya jalan-jalan di Yogyakarta, diantar dan ditemani Mas Aan. Saya nggak sendiri, tapi berdua Tami yang juga menjadi undangan acara launching Hayyana Affiliate. Saya ajak extend, Tami oke saja. Alhamdulillah jadi ada teman jalan. Tadinya saya juga ajak Yesi, tapi dia nggak bisa karena tgl. 1 Maret sudah ada acara di Jakarta. 
Mas Aan, saya, dan Tami





Gudeg Sagan  
Tempat Makan Gudeg Kekinian di Yogyakarta

Kamis sore setelah magrib (28/2/2019), Mas Aan menyambangi kami di Pesonna Hotel Malioboro, tempat saya menginap sejak Kamis sampai Sabtu (2/3/2019). Hotel ini saya pesan atas rekomendasi Mas Aan. Katanya bagus, dan setelah saya inapi memang tak mengecewakan sama sekali. Cerita punya cerita, ternyata Jogja Empat Roda merupakan rekanan Pesonna Hotel Malioboro. Bila ada tamu hotel perlu kendaraan, Pesonna Hotel akan memakai jasa Jogja Empat Roda. Begitu juga sebaliknya. Jika ada customer Jogja Empat Roda minta rekomendasi penginapan, maka akan direkomendasikan ke Pesonna Hotel. Kerjasama yang apik, begitulah pariwisata.

Sore itu Tami kurang fit. Setelah dipijat oleh mbak-mbak pemijat yang dipesan melalui jasa layanan kamar, Tami jadi agak baikan. Tapi, masih perlu jaga-jaga dari angin dan dingin. Nah, saat itulah Tami merasa butuh jaket. Saya cuma punya satu, dan dipakai, tak bisa meminjami. Akhirnya, sebelum menuju tempat makan malam, kami mampir dulu cari jaket. Mas Aan mengantar kami ke Galeria Mall. Alhamdulillah dapat jaketnya, beli di Matahari. Namanya butuh ya, tak soal bila harus beli. Setelah itu baru deh kami meluncur cari makan malam. 

Gudeg Sagan Yogyakarta

Mas Aan tak menawarkan pilihan tempat makan. Ia justru menanyakan kami ingin makan apa. Saya bilang gudeg, karena sudah 3 hari di Yogya saya sama sekali belum mencicipi gudeg. Lalu, tercetuslah satu nama; Gudeg Sagan! Saya belum pernah dengar nama Gudeg Sagan. Kata Mas Aan, gudegnya enak, tempatnya pun kece buat nongkrong-nongkrong santai. Bagus dalam arti kekinian, atau istilahnya tuh “anak muda banget”. Saya penasaran dong seperti apa tempatnya, juga seperti apa rasa gudegnya.

RM Gudeg Sagan berupa bangunan 3 lantai, berwarna oren ngejreng dengan ornamen warna putih. Bagian terdepannya tak lebar, padat oleh kendaraan yang sedang parkir. Orang-orang sedang makan terlihat dari jalan. Tampak sangat ramai malam itu. Tempat makannya ada indoor dan outdoor. Kami pilih di luar, biar pandangan bisa ke segala arah. Termasuk biar bisa lebih dekat dengan hiburan live musik yang disuguhkan secara gratis oleh Gudeg Sagan. Penyanyinya tak lagi muda, tapi lagu-lagunya kekinian. Bikin suasana di Gudeg Sagan jadi lebih menyenangkan. Buat saya, musik dan lagu selalu membuat nyaman, apalagi menemani makan. 

RM Gudeg Sagan


Makan malam bertiga

Menu Gudeg Sagan 

Ada 11 menu utama yang bisa dipilih, antara lain gudeg krecek uritan, gudeg ampela ati, gudeg krecek kepala, atau gudeg krecek telur bebek. Harga satu porsi gudeg berkisar antara Rp 8 ribu hingga Rp 30 ribu saja, tergantung dari lauk yang dipilih. 

Gudeg Sagan dikenal sebagai gudeg basah dengan ayam kampung sebagai lauk utama. Kami bertiga memesan menu yang sama, pakai nasi, hanya beda lauk. Menurut info, gudeg Sagan diberi areh dalam jumlah yang cukup banyak untuk menambah cita rasanya. Sambal kreceknya pedas tapi pas di lidah, terasa istimewa. Porsinya besar buat saya, tak bisa saya habiskan. Buat yang makannya lebih banyak dari saya, porsinya pasti pas. 

Selain enak, Gudeg Sagan juga sehat karena semua makanan tanpa menggunakan MSG. Ini yang membuat Gudeg Sagan istimewa. Untuk menu minuman tersedia es teh, es jeruk, kopi, dan lain-lain. Harga minuman berkisar antara Rp 3 ribu hingga Rp 12 ribu. Sudah enak, murah pula.  

Gudeg Sagan enak bikin nagih
Rasanya jempol, kata Mas Aan 
RM Gudeg Sagan
Live musik tiap malam
Souvenir tempat STNK terbuat dari kulit, diproduksi di Jogja, buatan Mas Aan dkk

Alamat Gudeg Sagan
Jl. Prof Dr. Herman Yohanes No. 53, Caturtunggal, Depok, Samirono, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55223
Telepon: 0851-0044-3035


Wisata Malam di Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Mas Aan bilang terserah kami malam itu mau jalan kemana, mau sampai pagi juga dijabanin. Woalah mas, nggak segitunya juga kali mentang-mentang kami siap diajak keluyuran. Nih, mama-mama butuh istirahat buat besok ke Borobudur lho. Emangnya bos Jogja Empat Roda, udah terlatih untuk on sepanjang waktu 😂

Usai makan Gudeg Sagan saya janjian dengan Afit (blogger Yogya, teman saya) untuk ketemu di Kafe Ruang Kerja. Saya mau pinjam card reader buat memindahkan foto dari SD Card kamera dslr ke laptop. Sesuai lokasi yang ditunjuk, kami pun meluncur ke Kafe Ruang Kerja. Sampai di sana, eh kafenya tutup. Padahal belum jam 9. Afith menyuruh kami pindah ke kafe di sebelahnya. Kami pun pindah. Perasaan saya mulai nggak enak. Benar saja, ternyata Afith salah sebut nama Kafe. Harusnya Kafe Ruang Tengah, bukan Ruang Kerja. Uaaaampuuun daaah kok iso fit fiiiiit! 😅 

Kafe Ruang Tengah

Akhirnya kami nongkrong di Ruang Tengah. Saya bergegas memindahkan isi SD Card ke ZenBook, sambil minum-minum enak ditraktir Afith. Abis itu bareng-bareng ke Alun-Alun Kidul, mau ngerjain Tami! Hehe. Ga ding, sekedar ngajak dia mencoba uji batin. Cie uji batin haha. Yah pokoknya main tutup mata sambil jalan untuk melewati dua beringin kembar. Saya semangat banget pingin liat hasilnya si Tami. Bulan Desember 2018 saya sudah mencoba beginian. Waktu itu ditemani Ve dan Mas Inung dari Indekostour. 2 kali gagal, yang ke-3 baru berhasil. Nah, gimana dengan Tami?

Malam itu lapangan alkid becek, banyak genangan air dekat dua beringin kembar. Tapi uji jalan buat Tami tetap lanjut dong. Permainan dimulai. Saya jadi tukang foto, Afit tukang video, Mas Aan tukang perhatiin jalan, kali-kali Tami nabrak orang. Setelah beberapa menit berlalu, jreeeeng Tami balik ke tempat semula. Hahaha. Udah jalan jauh, malah muter balik ke tempat awal. Disuruh coba lagi dia nggak mau. Yaaah…menyerah dia. Saya paksa dan bujuk tetap nggak mau 😂




Jam 22.39 kami meninggalkan alkid. Afith pulang ke rumahnya, saya dan Tami balik ke Pesonna Hotel Maliboro diantar Mas Aan. Nggak pakai begadang karena Jumat pagi akan berangkat ke Candi Borobudur.

Kami nggak jadi nge-wedang. Ya sudahlah, nonton Tami nyasar udah happy. Sama liat becak lampu warna-warni dan orang-orang yang santai makan di lapangan udah cukup buat menikmati suasana malam Yogya kali ini.



Menyaksikan Pesona Candi Borobodur

Saya punya keinginan untuk sunrise-an di Candi Borobudur. Tapi melihat kondisi pagi dalam 2 hari terakhir di Yogya mendung terus, keinginan itu saya cabut. Jumat pagi (1/3/2019), kami memilih pergi dengan santai, tanpa nguber matahari terbit. Berangkat dari Pesonna Hotel Malioboro jam 8. Kendaraan buat jalan ke Candi Borobudur tetap dari rental Jogja Empat Roda. Drivernya istimewa, Mas Aan sendiri, sang owner. 

Waktu tempuh dari Yogya ke Candi Borobudur di Magelang sekitar 1 jam. Laju kendaraan normal, alhamdulillah lancar jaya sampai tujuan jam 9. Matahari bersinar tajam, padahal masih pagi. Topi dan payung tentu sangat diperlukan buat melindungi kulit. Untunglah saya bawa topi. Banyak sih jasa sewa payung, Rp 10 ribu harganya. Jika sudah mendekati kaki candi lain lagi, jadi Rp 5 ribu saja. Mungkin pikir penyewanya dari pada nggak laku, ya udah banting harga.

Tiket masuk candi untuk dewasa Rp 40 ribu dan Rp 20 ribu anak-anak. Harga tiket buat wisatawan asing beda lagi. Lebih mahal tentunya. 
Baca juga: Pesonna Hotel Malioboro Penginapan Nyaman dengan Lokasi Strategis di Yogyakarta
Tiket wisata Candi Borobudur
Naik-naik ke puncak candi

Borobudur sungguh megah. Ia telah berdiri gagah sepanjang usianya. Apa coba yang memenuhi ruang pikiran saya kala menatap Borobudur? Banyak. Belum naik saja saya sudah takjub tak terkira.

Bagaimanapun, saya sudah lama sekali ingin lihat langsung, baru sekarang kesampaian. Padahal melancong ke Yogya dan Jawa Tengah bukan baru kali ini, tapi selalu ada saja yang membuat saya belum bisa mewujudkan keinginan. Dari sekian banyak candi di Jateng dan Yogya, baru Candi Prambanan, Candi Arjuna (Dieng), dan Candi Ijo saja yang pernah saya datangi. Padahal posisi Borobudur berada di nomor urut satu dalam daftar candi-candi di Indonesia yang ingin saya kunjungi.

Naik candi Borbodur ternyata bikin ngos-ngosan juga. Tangganya nggak begitu lebar, mesti hati-hati bila papasan dengan orang lain yang hendak turun. Tapi bisa singgah kapan saja bila lelah. Tinggal keluar dari  tangga, jalan ke sisi kiri atau kanan, ada bagian lebar dan bisa dilalui dengan leluasa. Bahkan bisa dilewati untuk mengelilingi candi.

Target saya bisa naik sampai atas, untuk melihat stupa di puncak tertinggi candi. Penuh perjuangan memang, apalagi saya bawa ransel berisi botol minum dan beberapa kain tradisional buat keperluan foto. Untunglah kamera DSLR berat dipegang oleh Mas Aan, lumayan mengurangi beban pundak. Terima kasih ya Mas Aan 😍




Makin ke atas candi, sinar matahari seakan makin menyengat. Bahkan sangat menyilaukan mata. Air minum dalam botol cepat terkuras karena saya terus merasa haus. Hawa panas juga bikin badan cepat letih dan berkeringat. Alhamdulillah sampai atas semua lelah terbayar. Lalu, terbitlah kagum.

Sebuah kekaguman yang membuat bangga. Bangga pada budaya, sejarah, maupun pada para manusia terdahulu yang pernah membuat karya spektakuler bernama Borobudur. Keindahan alam yang mengelilingi Candi Borobudur pun tak kalah membuat takjub. Satu tempat dalam daftar tujuan wisata Indonesia yang harus saya kunjungi akhirnya saya centangi. 

Turun dari Candi Borobudur, kami jalan kaki kurang lebih 2 kilometer ke tempat parkir. Lumayan jauh. Mana haus luar biasa. Akhirnya kami singgah di warung-warung yang bertebaran di kawasan wisata candi. Kami membasahi tenggorokan dengan air kelapa muda segar, serta melahap rujak buah hasil beli di pedagang yang seliweran. Sementara itu Mas Aan pergi menunaikan salat Jumat di masjid yang ada di area wisata Candi Borobudur.

Senang sekali melihat kawasan wisata Candi Borobudur ini. Tempat makan, sarana ibadah, toilet, tempat belanja oleh-oleh, semua ada dan mudah dijumpai. Tempat parkirnya juga luas. Kebersihannya pun bikin nyaman dimata. Sebagai destinasi wisata kelas dunia, memang sudah semestinya begitu. 


Numpang bergaya dengan Tapis Lampung 😃

RM Jejamuran Yogyakarta
Menu Serba Jamur, Enak dan Bergizi

Usai mengunjungi Candi Borobudur, kami kembali ke Yogyakarta. Belum makan siang saat itu, padahal sudah lewat jam makan. Sengaja ditahan-tahan, biar makannya di RM Jejamuran saja. Kalau sudah kenyang, mungkin akan menurunkan nafsu makan, khawatir makan jamurnya jadi nggak senikmat saat lapar. Begitu alasan kami menunda makan siang hehe. Padahal mah ya, biarpun sudah kenyang, kalau memang makanannya enak, tetap saja disantap dengan lahap 😂

Mas Aan semangat sekali mengajak makan di RM Jejamuran. Katanya, makanan di sini spesial. Dijamin suka dan bikin ketagihan. Saya penasaran dong. Makanya nggak pakai nolak ketika di ajak, langsung setuju. Begitu sampai, terlihat rumah makannya yang besar. Letaknya di pinggir jalan raya yang ramai oleh kendaraan lalu lalang. Mungkin karena itu pula sejumlah petugas keamanan ditempatkan di jalan, khusus untuk membantu pengunjung menyeberang agar dapat memasuki RM Jejamuran dengan selamat.

Oh ya, saking ramainya pengunjung yang makan di Jejamuran, tempat parkirnya dibuat dua. Satu di samping/belakang rumah makan. Satunya lagi di seberang jalan. Makanya ada acara menyeberang jalan segala.  
Banyak Jamur di RM Jejamuran 😍


Hidangan Serba Jamur

Di sini, rasanya seperti menemukan sorganya makanan enak dan bergizi. Dari menu-menu yang tertera dalam buku, terpampanglah berbagai macam masakan jamur yang diolah menjadi berbagai masakan khas Indonesia seperti sate, tongseng, sop, asam manis, rendang, semur, bothok, nugget, siomay, dan lumpia. Ada juga menu jamur yang diolah dengan cara sederhana seperti digoreng tepung, bakar, goreng biasa, atau pun tumis. Buat para vegetarian, tempat ini sorgaaaa…!

Nah, meski serba jamur, banyak jamur di mana-mana, rumah makan ini nggak mengeluarkan aroma nggak sedap seperti yang biasa tercium dari jamur. Jamur-jamur di sini wangi. Wanginya menggugah selera, mengundang lidah untuk bergoyang.  

Kami berempat memesan 4 macam menu jamur yaitu tongseng, asam manis, bakar pedas, dan sate. Untuk minumannya, saya memesan es dawet yang ternyata juga terbuat dari jamur. Baik jamur yang diolah menjadi dawet, maupun yang tetap utuh sebagai jamur. Rasanya nggak kalah enak dengan dawet favorit yang biasa saya minum. Manis segaaaarrr 😋

Serba Jamur! Tongseng, asam manis, bakar pedas, dan sate
Jamur bakar pedas
sate jamur
jamur asam manis

Semua makanan yang kami pesan memiliki citarasa sesuai ciri dari masakannya masing-masing.  Tongseng tetap berasa tongseng, bahkan nggak berasa seperti makan jamur. Apalagi satenya, mirip makan daging betulan. Entah jamur apa yang digunakan, berasa ada alot-alotnya seperti daging, tapi tetap mudah digigit dan dikunyah. Paling suka dengan jamur asam manis dan jamur bakar pedas. Sedap dan sangat sesuai dengan selera lidah saya. Andai bukan makan di RM Jejamuran, saya mungkin akan mengira jamur-jamur yang saya makan adalah daging sapi hehe. 

Dua kata buat makanan di RM Jejamuran: Enak dan bergizi. 

Istimewanya lagi nih, semua masakan jamur di RM Jejamuran HALAL! 

Terima kasih buat Mas Aan yang sudah mengajak makan di tempat ini. Rumah makan serba jamur yang katanya tidak punya cabang di mana-mana selain di sini, di Sleman Yogyakarta. Nah, Makan di RM Jejamuran ini termasuk dalam paket wisata yang ditawarkan oleh Jogja Empat Roda. Bukan hanya paket wisata ke Candi Borobudur, paket wisata apapun buat keliling Yogyakarta dan sekitarnya, makan di RM Jejamuran ini bisa diadakan sesuai request. 

Lezat dan bergizi!

Es dawet jamur

Saya baru tahu RM Jejamuran. Jadi saya kira rumah makan ini baru. Ternyata sudah didirikan sejak tahun 2006. Hampir 13 tahun yang lalu. Sudah cukup lama. Wajar bila kini sudah sukses.

Rumah makannya besar. Terdiri dari banyak ruang semi outdoor yang dikelilingi taman-taman cantik dengan kolam penuh ikan. Asri, bikin adem. Makan jadi nyaman, bikin nambah-nambah seperti nggak kenyang-kenyang hehe. Oh ya, di bagian depan rumah makan ada banyak jamur mentah yang dipajang berderet-deret. Bagus juga buat foto-foto. Saya lupa tanya, jamur-jamur itu dijual apa nggak, atau sekedar pajangan buat foto-foto, atau malah buat dimasak untuk disajikan ke pengunjung.

RM Jejamuran
Jalan Pendowoharjo Niron RT 01 RW 20, Niron, Pandowoharjo, Sleman Sub-District, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta 55512
Telepon: (0274) 868170

RM Jejamuran Yogyakarta

RM Jejamuran Yogyakarta

RM Jejamuran Yogyakarta

Ayo Jalan-Jalan di Yogyakarta

Selalu ada yang unik dan menarik dari Yogya. Itu kenapa selalu kurang kalau hanya berkunjung dalam 2-3 hari saja. Minimal seminggu kali ya baru cukup. Bahkan mungkin perlu satu bulan biar puas. Lain kali deh balik lagi, Insha Allah sama keluarga. 

Total 5 hari di Yogya memang lumayan agak lamaan, tapi yang benar-benar dinikmati sebagai liburan cuma satu hari. Anggap saja puas, meski cuma sehari. Toh cita-cita ke Borobudur alhamdulillah sudah kesampaian. Malah bonus banyak, bisa makan-makan enak di RM Jejamuran dan Gudeg Sagan. Jadi tambah lagi deh pengalaman kulineran di Yogya. 

Menginap di Pesonna Hotel Malioboro, rekomendasi Jogja Empat Roda

Belanja Batik di Mirota

Jumpa Mbak Primahapsari (ternyata teman satu angkatan dengan Mas Aan), Atanasia Riant, dan Viona

Sekali lagi terima kasih buat Mas Aan yang sudah melakukan banyak “pekerjaan” baik selama saya jalan-jalan di Yogya.

Terlepas beliau adalah teman baik saya, atau pun sebagai pemilik rental mobil Jogja Empat Roda, kebutuhan saya akan kendaraan yang nyaman dan aman buat liburan sudah terpenuhi dengan baik. Termasuk urusan penginapan, tempat belanja, kulineran, hingga sekedar bersantai menikmati suasana malam di Yogya, tak ada masalah. Liburan sehari di Yogya jadi menyenangkan. 

Teman-teman yang membutuhkan informasi sewa mobil di Yogyakarta dan sekitarnya, bisa hubungi Jogja Empat Roda. Insha Allah aman, nyaman, dan terpercaya. Langsung saja kunjungi websitenya di www.jogjaempatroda.com untuk mendapatkan info lebih lanjut. 



Jogja Empat Roda menyediakan jasa sewa mobil Jogja murah lepas kunci/tanpa sopir dan dengan sopir. Tersedia transmisi manual dan matic dengan pilihan armada terbaru dan terawat.

CV. JOGJA EMPAT RODA
Melayani Jasa : Rental Mobil Jogja, Rental Motor Jogja dan Paket Wisata
Alamat : Jl. Palagan Tentara Pelajar Dus. Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman
Telepon/Whatsapp : 0819 1555 0847, 0817 7044 0340
Telepon/SMS : 0812 2794 4404, 0851 0604 2220
Email : jogja4roda@gmail.com
Instagram: @jogjaempatroda
Website: www.jogjaempatroda.com


Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

15 komentar

  1. Wah, save ah . siapa tahu perlu pas ke sana..hihihi

    BalasHapus
  2. Wah tempat-tempatnya bisa dijadikan referensi kalo mau ke Yogya nanti.

    BalasHapus
  3. Gagal fokus sama kacamatanya nih. Hihihi

    BalasHapus
  4. Mbak Rin kapan nih ke Malang lagi? Banyak tempat wisata baru yang minta dikunjungi lho.

    BalasHapus
  5. Ikutan sehari aja di sana, Mbak. Hihihi. Kalau seminggu, harus banyak nabung biar gak bangkrut.

    BalasHapus
  6. jalan-jalan dan makan terussss...

    si afit kemarin gak ajakin aku jalan-jalan ke alun :(

    *merajuk aku ayuk hahaha

    BalasHapus
  7. whuaa jogjaa, gapernah bosen kalo ke jogja tuhhh makanannya juga enaakk-enaak

    BalasHapus
  8. Borobudur selalu bikin kagum, arsitektur dan pemandangannya.
    Foto-fotonya keren Mbak, sukak...

    BalasHapus
  9. Ohh, jadi si owner Jogja Empat Roda itu si Aan yaa ...
    Taunya setelah nyekrol kebawah, ada namanya disebut diatas :)

    Gimana rasanya kak berlibur di candi Borobudur yang ada di kotaku itu?, senang banget ya pastinya berkesempatan melihat langsung situs tujuh keajaiban dunia ini ..

    BalasHapus
  10. Lengkap sudah, dari jogja langsung ke magelang. Waduh foto makanannya bikin ngiler

    BalasHapus
  11. Wah suka sekali sate jamur. Pengganti lemak namun rasa daging.

    BalasHapus
  12. Waaaa Jejamuran. Aku harus ke sana lagi nih. Wajib :D

    BalasHapus
  13. Gak akan pernah bosan ya ke Jogja, selalu ada lagi dan lagi :D

    BalasHapus
  14. iyah lebih lama di Yogya lebih enak

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!