Nikmat Telat Untuk Terbang Sesaat

GA76

Jumat 28/8. Keberangkatan Garuda GA76 tujuan Lampung jam 15.25 ditunda menjadi jam 16.25. Wow banget karena sebelum jam 12 saya sudah berada di bandara. Alamat bakal 4 jam menunggu. Datang sebelum jam 12 bukan tanpa alasan, karena bojoku harus jumatan. Usai jumatan dia harus langsung pergi lagi untuk meeting. Itu sebabnya saya bersedia diantar lebih cepat.

4 jam menunggu terbang memang bukan waktu yang singkat. Tak jarang delay seperti ini bikin hati kesal. Tapi ngedumel juga bakal sia-sia, jadi nikmati saja. Toh bisa santai-santai makan siang dulu. Salat dulu. Cuci-cuci mata dulu. Bila perlu tidur dulu.

Halim sudah tiba sejak pagi. Ia melakukan perjalanan panjang dari Solo menuju Jakarta. Entah saat itu dia ada dimana. Tak pula saya bertanya. Maklum, belum pernah bertemu. Teringat chat terakhirnya di WA, katanya dia hendak mencari kamar mandi. Halim butuh mandi. Mungkin badannya bau sekali :)) Jangan-jangan sejak pagi sampai siang dia masih mendekam di kamar mandi.

traveling asyik bareng teman-teman baik

Sementara mbak Evi, Melly, dan mbak Donna masih dalam perjalanan. Tadinya saya ingin check-in bareng, biar bisa pesan kursi berdekatan. Tetapi saat mengetahui posisi mereka ternyata masih jauh, akhirnya urung. Saya duluan saja supaya salah satu ransel dapat segera masuk bagasi. Repot dan berat dibawa-bawa. Maklum, badan ini lebih kecil dan ringan dari pada ransel. Harusnya bukan saya yang gendong ransel, tapi si ransel yang gendong saya.

Seusai check-in saya ke musola yang ada di dalam bandara. Ternyata musolanya sangat penuh oleh laki-laki. Jamaah sampai melimpah keluar ruangan. Oh iya, hari itu Jumat. Musolanya dipakai untuk salat jumat. Melihat padatnya jamaah, jadi terharu sendiri. Betapa orang-orang tetap menjalankan kewajibannya meski sedang dalam suatu kesibukan dan urusan.

Saya berjalan ke musola wanita. Di sana musolanya kecil. Dan, maaf, kondisinya kurang memadai. Air yang mengalir di tempat wudhu sangat kecil. Alirannya hanya sebesar batang sapu lidi. Kerannya banyak. Hanya satu yang bisa dipakai. Jika dipakai semua, otomatis aliran air akan makin kecil, bahkan bisa berhenti. Jadi kami mesti bergantian. Dan itu lama. Petugas musola yang mondar-mandir dekat tempat wudhu tak bisa memberikan solusi. 

Thai Chicken Set Meal: Nasi Kari Hijau+Soup Tom Yum+Ayam goreng+Lemon tea

Usai salat saya ngebut meluncur ke tempat makan. Perut sudah meronta minta diisi. Resto-resto terdekat penuh orang. Bisa dimaklumi karena saat itu memang jam makan siang. Saya pikir mungkin di luar agak sepi, ternyata sama saja. Untunglah ada tempat kosong di AW dan akhirnya bisa duduk menikmati menu Thai Chicken Set Meal, menu terbaru di AW yang lumayan bikin lidah bergoyang.

Saat makan, mbak Evi dan Melly sudah tiba di bandara. Mereka langsung check-in. Usai check-in saya kira mereka langsung ke gate F5. Makanya kelar makan saya langsung ke sana. Dicari-cari eh ga ada. Saya tunggu beberapa saat barangkali ke toilet. Tunggu punya tunggu tetap nggak ada yang datang. Setelah saya tanya ternyata pada duduk di bangku-bangku sebelum pintu check-in kedua. Pantesan.

Di luar gate saya ketemu mereka. Ada Melly dan mbak Donna. Huray! Dan saat itulah untuk pertama kalinya saya berjumpa Mas Indra (www.direktori-wisata.com) dan Halim (www.jejak-bocahilang.com). Dua blogger kece yang turut diundang untuk menghadiri festival Krakatau 2015 di Lampung. Bertemu dan ngetrip bareng mereka tentu sebuah pengalaman baru buat saya yang masih miskin pengalaman ini. 

Ngetrip bareng ke Lampung

Ini bukan perjumpaan pertama saya dengan Melly. Sebelumnya kami pernah jumpa di acara tokopedia. Tapi saya nyaris lupa dengan wajahnya. Kata Melly, sebelum saya memasuki gate, dia sebenarnya sudah melihat saya, tapi ragu untuk memanggil. Takut salah orang katanya. Yaaa harusnya tadi saya tulis nama saya besar-besar di baju dan rok panjang anggun yang saya kenakan saat itu ya Meeeeel biar nggak pake ragu :p

Usai ngobrol lumayan panjang, kami beranjak memasuki gate, lanjut ngobrol di dalam. Lumayan lama waktu berjalan, hingga nyaris bosan. Eh untung ada asinan. Iya, asinan Bogor. Nona Melly rupanya bawa asinan. Tapi sodara-sodara, asinan itu ada dalam kantong plastik. Bukan dalam wadah.  Gimana makannya Mel??? Apa tangan kami mesti satu-satu merogoh isi kantongnya? haha. Nah, untung mbak Donna punya tupperware tempat bekal makan yang sudah kosong. Jadi bisa pake itu.

Tak berapa lam asinan pun ludes, tapi waktu menunggu terbang belum ludes. 

Asinannya enak Mel. Thanks ya :-*

Sebenarnya, semangkok asinan ini dicicipi berlima :D

“Lama bener, ya,” ucap saya. Entah pada siapa. Nyaris bosan. Lalu, panggilan pun terdengar. Penantian berakhir. Kami pun berangkat. Keceriaan kembali muncul. Terlebih saat pesawat mulai mengudara. 


Pesawat tak benar-benar terbang di jam 16.25. Seingat saya hampir jam 17.00. Tak apa. Itu berarti ada sunset yang bisa saya pandangi di atas Lampung nanti.

Ketika pesawat mendarat, saya baru sadar ada sunset yang lupa saya jepret. Haaa…ini akibat saya menyangka waktu terbang benar-benar 45 menit seperti jadwal. Ternyata kurang dari 25 menit sejak take off dari Jakarta, kami sudah landing di Lampung. Amboiiiiii…..lebih lama menunggu daripada terbangnya! 

Selamat datang di Festival Krakatau 2015

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

12 komentar

  1. hayyah.... nunggu 4 jam hanya untuk terbang 25 menit?? ini mah ceritanya belum terbang udah turun kali rien ckckck

    BalasHapus
  2. banyakan nunggunya ketimbang terbang.
    Rok panjangnya cantik nian :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terbang untuk menunggu, bukan menunggu untuk terbang :))

      Hapus
  3. Kenapa bar ngiler sekarang ya lihat rujaknya .... ha,, ha,, ha,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemarin mas Indra jaim sih, makanya ga ngiler. Ayo diulang lagi kita balik ke bandara hahaha

      Hapus
  4. *semprot-semprot parfum biar wangi pas komen di sini* hahaha
    Itu asinan Bogor pertama yg pernah kucicipi dan terenak karena dimakan rame-rame hihi. Singkatnya senang bisa jumpa dengan mbak yg fotogenik di mata kamera ini. Ehh jadi inget ekspresi mas yang duduk di sebelah mbak Rien di ruang tunggu, lihat kita disibukkan bikin tripod dadakan, padahal doi udah mbatin mau-mau aja fotoin kita ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha...aku kebayang kok gimana rasanya kalau ga mandi setelah semalaman di kereta haha

      Nah iya, saya sudah sibuk ngatur ransel dan troli buat dijadiin tripod, eh ada si mas yang nunggu-nunggu ditawarin motret haha

      Hapus
  5. Pengalaman pertama yg tak terlupakan..hihihi
    nunggu berjam2 cuma terbang 25 menit :D
    Hadeuuh.

    BalasHapus
  6. hihihihi ke Lampung emang cuma bentar sih terbangnya, baru duduk ehh udah mau landing :D
    wahh jadi kak Halim gak mandi seharian ya? bisa gabung ke geng males mandi nihh

    BalasHapus
  7. Kalo nunggu di T2 masih mending ya haha, gak kebayang nunggu di T1 (walau ya nggak berarti bencana juga, lha wong aku nginap aja pernah... karena terpaksa lol).

    Aku (hampir) selalu suka menunggu di bandara, artinya aku bersiap menuju tempat yang baru atau kembali ke rumah (pulang) :)

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!