Kepincut Pernak Pernik Doraemon

Setelah lebih dulu tayang di negara asalnya, Jepang, akhirnya film Stand By Me Doraemon rilis di Indonesia pada Rabu tgl. 10/12/2014 lalu. Sebagai film yang paling ditunggu oleh banyak kalangan, mulai anak-anak hingga orang dewasa, kehadiran film animasi karangan Fujiko F. Fujio ini digadang-gadang menjadi film paling berkesan di ujung tahun 2014.

Lantas, bagaimana antusiasme para penggemar terhadap film ini?

Beberapa bulan lalu sebelum Stand By Me Doraemon hadir di Indonesia, teman-teman saya telah heboh membicarakannya. Sayangnya saya tidak terlalu memperhatikan, bahkan tidak ikut nimbrung ketika mereka makin ramai bercerita tentang jadwal pemutaran perdana di Indonesia. Sekarang, saat filmnya sudah bisa dinikmati di Tanah Air, saya merasakan tingkat kehebohan itu makin meninggi.

Ini yang tampak baru separuh antrian lho :D
Kepopuleran sang robot kucing bersama sahabat kecilnya, Nobita, memang telah melekat di hati banyak individu di Tanah Air yang pernah merasakan masa kecil pada era 1990an, termasuk teman-teman saya. Saya sendiri tidak terlalu gemar dan akrab dengan Doraemon, kendati demikian saya suka dan merasa terhibur setiap kali menonton filmnya di layar kaca.

Beberapa teman saya, ada yang menyebut dirinya sebagai Doraemon lover. Kesukaan mereka pada Doraemon tidak sebatas film, melainkan juga pada barang-barang bergambar Doraemon, misalnya baju, sprei, tas, sepatu, hiasan dinding, aksesoris fashion, bahkan set alat makan. Barang-barang itu mereka koleksi selama bertahun-tahun hingga kini. Memang menggemaskan sih, ya, melihat sosok Doraemon yang gendut, lucu, dan ajaib itu melekat pada barang-barang kesukaan. Saya pun suka, meskipun tidak sampai jadi kolektor.

Gencarnya promosi film Doraemon bikin saya penasaran dan jadi ingin nonton. “Emang rame yang nonton?” tanya saya. “Buktikan aja sendiri,” jawab salah seorang teman. Ternyata betul, lho. Setelah pergi ke Blitz Megaplex Teras Kota (BMTK), saya bisa lihat sendiri antusiasme pecinta film untuk bisa menonton robot kucing ini sangat luar biasa. Antrian calon penonton mengular. Membludak. Ramai bukan main!

Sependek pengalaman saya menyaksikan film di BMTK, sebagus apapun filmnya, antriannya tidak pernah separah ini. Entah kenapa saya mau saja terjebak dalam antrian yang sangat panjang, padahal saya bisa membeli tiketnya secara online. Tadinya sudah terfikir untuk beli tiket via online, namun tidak jadi. Parahnya lagi, saya mengantri saat jam salat dan makan siang baru tiba. Saya jadi gelisah, antara lapar dan takut dosa jika kehilangan waktu salat. Akhirnya saya putuskan berhenti mengantri. Pergi keluar barisan.

Ohya, satu lagi ‘sajian’ fantastis yang bikin saya terbelalak, ternyata jadwal pemutaran film Doraemon di BMTK muncul sebanyak 39 kali dalam sehari, mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 23.40 WIB. Setelah jam tersebut, pemutaran masih berlanjut di waktu pergantian hari, yaitu pukul 00.10 WIB. Gila, sampai tengah malam! Berapa theater tuh ya yang dipakai?

Konon, pada pemutaran perdana di negara asalnya, film Stand By Me Doraemon telah meraup untung sebesar Rp 61 miliar. Wajar saja, antusiasme masyarakat terhadap film ini memang tinggi. Apalagi beredar kabar Stand By Me Doraemon akan menjadi film terakhir sang robot kucing berwarna biru dan kawan-kawannya. Gimana ga makin antusias penggemarnya untuk nonton, ya kan?

Putri saya yang belum lama pulih dari demam saja minta diajak nonton. Bukan karena dia penggemar film Doraemon, melainkan karena suka dengan karakter Doraemon yang melekat pada boneka, balon, pernak pernik dan mug Doraemon yang pernah dia lihat di toko souvenir. Dia bilang Doraemon itu cute seperti kucing kesayangannya di rumah. Hehe.

Dengan pertimbangan ingin membuat putri saya senang, akhirnya saya ajak dia ke Blitz Megaplex. Sudah bisa diduga dong gimana perasaannya, girang bukan main! Apalagi saat melihat karakter Doraemon dalam bentuk balon berdiri tegap di lobby depan bioskop, seakan-akan berdiri menyambut tiap pengunjung yang datang. Keberadaannya menarik perhatian anak-anak, termasuk putri saya.

Berhubung tidak jadi nonton (karena antrian yang parah), saya ajak putri saya melihat-lihat kios souvenir yang berada di depan bioskop, di area Fun Time. Eh ternyata di kios itu banyak pernak pernik karakter Doraemon. Wah, kok kebetulan, ya?

Para pedagang sepertinya pintar menangkap moment. Ketenaran Doraemon yang kini filmnya sedang ramai menghiasi bioskop di Tanah Air, jadi peluang untuk mendulang rejeki. Bagi anak-anak, melihat karakter kesukaan mereka hadir dalam bentuk aneka barang dan pernak-pernik, jadi antusias ingin membeli, bahkan sampai merengek-rengek.

Foto: Tokopedia
Demam Doraemon melanda publik. Barang-barang karakter Doraemon bertebaran. Para pedagang di minimarket, supermarket, toko souvenir, dan toko buku pandai membaca pasar, mereka memajang barang-barang serba Doraemon di bagian depan toko mereka. Baju, boneka, bantal, aksesoris rambut, totebag, botol minum, set alat tulis, set alat makan dan mug Doraemon ramai menghiasi etalase. Memancing para penggemar untuk membeli.

Saya jadi teringat teman-teman saya, apakah mereka juga sedang sibuk berburu pernak-pernik Doraemon? Ternyata semua menjawab “Ya”.

Hmm…jadi ingin beli pernak-pernik Doraemon juga. Hehe. Ikut-ikutan, ya. Ga juga sih, kan memang suka. Asal bukan dalam bentuk baju atau produk fashion saja. Sudah tua euy, malu pakai baju karakter hehe. Kalau buat anak sih, tak apa. Tapi anak saya sukanya boneka, tas dan botol minum. Kalau saya sendiri inginnya mug.

Saya pernah lihat di Tokopedia ada Mug Doraemon berbentuk bulat mirip bola. Lucu, Doraemon terlihat gendut. Helai kumis dan mata hitamnya membuat wajahnya terlihat jenaka. Kebayang saya bakal sumringah setiap kali hendak minum :D

Esoknya, saya ke Blitz Megaplex lagi. Putri saya ikut. Ya iyalah yang pengen nonton kan dia hehe. Tapi kali ini saya datang dengan sumringah. Datang ga pake antri, tapi langsung ke mesin tiket. Tinggal memasukkan nomor purchase order dan keypass, langsung keluar deh tiketnya. Ga perlu terjebak dalam antrian panjang yang lebih parah dari hari sebelumnya. Kok bisa semudah itu? Kan saya beli online!

Memang ya, beli tiket offline itu selain bikin capek dan pegel, juga ga efisien. Ada fasilitas beli online, kenapa harus beli offline. Sama seperti beli barang. Kalau bisa beli online, apalagi di toko online reliable, kenapa harus wasting time ke toko dan mall yang jaraknya ga pake deket? BBM mahal begini, mending hemat biaya pesan barang dari rumah :D Ohya jadi ingat mug Doraemon, sepertinya saya juga akan mendapatkannya dengan cara online. Lebih mudah.  Semudah beli tiket filmnya :D

Saya sudah nonton Stand By Me Doraemon. Filmnya bagus. Apalagi versi 3D nya. Beda banget dengan versi di layar kaca pastinya. Ceritanya menghibur, sekaligus mengharukan. Tonton deh.


Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Leave your message here, I will reply it soon!