Ceria Dengan Bando Kesayangan

Ini tentang bando, aksesoris rambut kesukaan anak saya.

Seingat saya, pertama kali anak saya memakai bando ketika ia berusia 3 tahun. Namun yang ia pakai bukan bando anak-anak, melainkan bando orang dewasa.

Rambut kepang+bando bunga
Kejadian bermula dari rasa gerah saya melihatnya yang sedang asyik bermain sambil sibuk menyibak rambut poni yang jatuh ke wajah. Matanya jadi tertutup, sangat mengganggu. Karena tidak ingin melihatnya tidak nyaman, saya ambil karet ikat rambut dan bermaksud mengikat rambut poninya. Ternyata ditolak. Katanya ia tidak suka rambutnya diikat.

Daripada menangis dan tidak mau bermain lagi, saya biarkan rambutnya kembali tergerai. Seperti biasa jika sedang bermain lari-larian, keringatnya pasti bercucuran. Bahkan rambutnya jadi basah. Makin gerah saya melihatnya.

Anaknya yang keringatan, ibunya yang gerah, ya. Haha. Saat itulah muncul ide lain. Saya melepas bando yang saya pakai. Lalu saya acungkan kepadanya, eh siapa sangka dia mengangguk. Wah, mau rupanya.

ala princess :D
Bando yang saya pakaikan pada anak saya itu bahannya dari karet lembut yang dibalut kain. Bentuknya lebar dan bisa melar mengikuti bentuk kepala. Sering saya pakai ketika beraktifitas di dalam rumah. Gunanya untuk menyibak rambut agar tidak menutupi wajah dan mengganggu penglihatan.

Jika sedang beraktifitas di dapur, saya pasti pakai bando. Aksesoris satu ini sangat membantu menjaga agar rambut tidak jatuh dan masuk makanan. Soalnya saya paling jijik jika menemukan ada rambut dalam makanan :)

Bando bagi saya lebih dari sekedar aksesoris, melainkan juga untuk kenyamanan. Sama seperti karet ikat rambut, bando membuat rambut jadi rapi. Lain halnya jika sedang berada diluar rumah, fungsi bando sudah tergantikan oleh jilbab.

Sejak tahu anak saya mau pakai bando, saya mengajaknya membeli bando khusus anak-anak. Setelah lihat-lihat, eh ternyata yang dia pilih malah bando kawat berbentuk lingkaran. Di sekelilingnya terdapat hiasan bunga aneka warna. Lha, itu kan mahkota peri, bukan bando.

“Bando princess, Ma!”

Alamak!

Di mana dia melihat princes pakai bando bunga, ya? Mungkin dari film yang pernah kami tonton bersama. Film Epic, mungkin? Atau film Thinker Bell? Kalau Film Epic, sih, mungkin. Di film itu Queen Tara memang selalu dikelilingi bunga, entah itu gaunnya atau singgasananya. Tapi sang ratu sepertinya tidak pakai bando bunga, deh.

Akhirnya, bando dengan hiasan bunga-bunga itu saya beli dua. Dua? Ya, dua. Anak saya maunya dua. Satu dengan hiasan bunga warna-warni, satu lagi dengan hiasan bunga hanya warna merah. Aduh duh…nak….

Bando Minnie Mouse *Foto: Tokopedia*
Berbicara tentang bando, saya pernah baca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa keberadaan bando sudah dimulai sejak jaman Yunani kuno (600-146 sebelum Mashei). Pada masa itu para wanita sering mengepang rambut mereka yang panjang, lalu melingkarkannya di atas kepala menyerupai bando. Kemudian bangsa Etruscans dan Romawi memodifikasi bando tersebut dengan rangkaian bunga berbentuk lingkaran.

Saya pernah melihat bando bunga seperti itu dikenakan oleh pendukung timnas sepak bola Yunani pada saat perhelatan piala dunia. Di tribun penonton, para suporter ada yang mengenakan baju khas Romawi Kuno, lengkap dengan mahkota berupa bando bunga berwarna putih.

Nah, bando seperti mahkota ala bangsa Yunani itu yang dipakai anak saya.

Dalam sejarahnya, tahun 1960 bando menjadi era kaum hippie. Saat itu tampilan bando mulai menggunakan bunga liar, pita, sutra, dan syal. Tahun 1990-an, bando bertransformasi sebagai aksesoris mode yang serius. Kini, model bando kian beragam dengan tampilan yang lebih elegan, namun tetap modis.

Saya sebetulnya suka dengan bando bunga punya anak saya. Terlihat sangat manis, dan feminin. Tampilan bunga-bunganya bikin segar. Terlebih bandonya bisa dipasang dikepala yang tidak ditutup maupun ditutup jilbab. Jadi, ketika anak saya sedang pakai jilbab pun, bando bunga tetap bisa dikenakan.

Bando Minnie Mouse kesayangan
Kesukaan anak saya pada bando, membuat tantenya (saudari perempuan saya) menghadiahinya bando pita lucu. Saya sebut lucu, karena bentuknya mirip telinga Minnie Mouse. Warnanya merah motif polkadot. Tidak hanya anak saya yang diberi Bando Minnie Mouse ini, ponakan perempuan saya lainnya pun demikian. Katanya biar seragam. Kalau pada pakai bareng, pasti lucu.

Saya sempat ragu apakah anak saya mau memakainya. Namun keraguan itu sirna kala melihat anak saya justru senang dengan bando barunya. Mungkin karena pakainya rame-rame ya, jadi meriah.

Bando Minnie Mouse nya ada lampunya segala. Jika tombol di dalam pita ditekan, lampunya akan menyala dan berkelap kelip. Cahayanya berwarna kuning dan biru. Sepertinya itu yang bikin anak saya suka. Dan tahu tidak? Bando baru ini bikin bando bunganya terlupakan hingga berminggu-minggu haha.

Sejak punya bando Minnie Mouse, anak saya jadi rajin tinggal di dalam kamar. Lampu kamar dimatikan dan dia bermain dengan bando menyala di atas kepala. Malam hari sebelum tidur, dia suka minta main di halaman. Lari-lari pakai bando. Biar mirip kunang-kunang terbang katanya hehe. Tampaknya bando ini membuatnya jadi banyak berimajinasi.

Pakai bando bunga merah
Oh ya, meskipun bando ini sering nempel di kepalanya, tapi ketika tidur, mandi, dan (belajar) salat dia mau melepasnya. Saya juga khawatir jika tetap dipakai, apalagi jika lampu bandonya dibiarkan menyala terus.

Saya senang melihat anak saya menyukai bando Minnie Mouse. Selain bikin rambutnya jadi rapi dan tidak gerah, juga bisa jadi alat bermain.

Semoga saja bandonya awet.

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

2 komentar

  1. Balasan
    1. Iya, mbak. Cocok untuk anak-anak yang menyukai aksesoris rambut. Terima kasih, ya :)

      Hapus

Leave your message here, I will reply it soon!