Menikmati Indah Cahaya Lampion di Batu Night Spectaculer kota Batu

Petang yang gerimis di Jumat 24 Feb 2012 tak melunturkan niat menuju kota Batu untuk berwisata ke BNS (Batu Night Spectaculer). Kota Batu yang berhawa sejuk pegunungan ini sebetulnya mempunyai banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi antara lain: Jatim Park 1, Jatim Park 2, Perkebunan Apel, BNS dan Taman Bunga Selecta.

Nah, petang itu kami ingin mengunjungi BNS yang terkenal dengan Lampion Garden-nya. Selain karena hari telah mendekati malam, tentu tak memungkinkan untuk melihat kebun binatang dan taman bunga di malam gelap walau berlampu dan bercahaya bintang bulan. Sedangkan BNS memang tempat wisata yang diperuntukkan untuk dinikmati di malam hari. BNS buka dari pukul 15.00 hingga 02.00 dini hari.

Perjalanan dengan mobil dari Kota Malang menuju Kota Batu kami tempuh kurang dari 60menit. Kami tiba beberapa belas menit sebelum adzan Magrib berkumandang. Tersedia musala di dalam area BNS sehingga tak menyulitkan bagi yang hendak menunaikan ibadah salat. Di pintu utama kami membeli tiket masuk seharga Rp 15.000,-/ orang. Tiket ini bukan tiket terusan. Jadi nanti di tiap wahana akan dikenakan biaya masuk lagi.

Awalnya aku pribadi tak mengetahui betul wahana apa saja yang ada di BNS, sebab info yang aku cari tahu sebelumnya tentang wahana apa yang paling populer di Batu pada malam hari, jawabnya ya Lampion Garden di BNS. Jadi, ya itu saja yang menarik minatku. BNS ya Lampion. He he


Sewaktu masuk, sempat bingung juga mau kemana dan main apa. Setelah melihat-lihat baru tahu ternyata ada berbagai macam wahana seperti galeri hantu, slalom tes, sepeda udara, trampoline, sinema 4 dimensi, dan flying swinger. Ada drag race dan mouse coaster bagi yang ingin uji adrenaline. Ada Kids Zone yang diperuntukkan khusus anak-anak. Dan tentunya, BNS yang terletak di dataran tinggi dengan lokasi yang sangat strategis ini menyuguhkan pemandangan alam yang luar biasa yaitu gemerlap lampu Kota Malang Raya pada malam hari yang sungguh indah untuk dinikmati.

Ada Lampion Garden! Hei...itulah tujuan utama kami. Bergegas kami menuju pintu masuk. Disana kami membayar tiket seharga Rp 5000,-/orang. Dengan sebuah gelang sebagai penanda, kamipun memasuki taman lampion. Eh tapi kok langit belum gelap ya? Warnanya masih kebiruan. Rasanya menikmati cahaya lampion tak akan sempurna kalau langit masih terang. Sempat kuutarakan untuk mencari makan dulu sebelum berkeliling. Tapi, kalo mesti keluar lagi, alangkah malesnyaaaaa. Akhirnya, perjalanan keliling lampion garden kami mulai.

Di awal, kami disambut oleh mini panggung berhias cahaya yang dipadati oleh lampion bentuk hewan yang memegang alat-alat musik. Terlihat serupa band. Selanjutnya sepanjang berjalan-jalan, kami menjumpai lebih banyak lagi rupa lampion. Ada yang bentuk bunga, hewan darat, hewan laut, pohon, tokoh kartun, balon udara, icon love, bahkan icon-icon suatu negara seperti menara Eiffel, Twin Tower dan Monas. Ada bangku-bangku di beberapa tempat yang bersuasana romantis. Ada saung kecil dengan permainan cahaya yang membuat sekitarnya hangat. Semuanya berada di tepian danau kecil yang berada di tengah taman lampion. Danaunya terlihat cantik, dengan lampion-lampion bentuk bebek yang mengapung di atasnya. Ada semacam perahu berukuran kecil untuk dinaiki jika ingin berkeliling danau kecil itu. Dan...ada seacam gerbang bertuliskan huruf LOVE yang besar-besar. 

Tak hanya memanjakan mata dengan sajian cahaya lampion yang indah, tempat ini juga menyediakan mini food court untuk minum atau sekedar menikmati pisang goreng hangat dengan aneka rasa. Kami duduk di salah satu mejanya, memesan makanan dan minuman sembari menonton balap gokart yang berada disisi food court. Letak foodcourt yang lebih tinggi, memungkinkan kami menonton dengan leluasa.
 
Dengan secangkir Susu Jahe yang hangat, Milk Shake Strawberry yang dingin dan seporsi Pisang bakar coklat keju, kami menikmati pemandangan taman lampion yang berpendar indah. Sesekali mendongak melihat ke arah pengunjung di wahana sepeda udara yang melambat. Sepertinya mereka sedang menikmati pemandangan kota Batu dari ketinggian. Riuh rendah sorak sorai dari balap gokart terkadang mengalihkan mata kami. 

Di food court di BNS ini juga menyajikan show time dengan musik-musik yang indah. Yang menariknya adalah saat pertunjukan Dancing Fountain (Tarian Air Mancur). Sayangnya kami tak beruntung malam itu. Sajian spektakuler berupa dancing fountain ini biasanya tengah malam, dan katanya selalu mampu menyihir semua pengunjung yang menyaksikannya. Tarian air mancur diiringi oleh permainan lampu warna-warni serta alunan lagu mulai dari instrumental, pop, rock, hingga dangdut. 

Makin malam, pengunjung taman makin ramai. Nampak muda mudi, keluarga, dan tua-tui. Di sebuah bangku, sepasang kakek-nenek yang masih tampan dan cantik, terlihat begitu menikmati suasana. 

Jika ingin berfoto dan tak membawa kamera, BNS menyediakan photograper yang bisa disewa. Mereka ga menjepret semaunya, tapi memiihkan tempat dan pose yang tepat. Hasil fotonya? Memang bagus! Cukup dengan 15.000 per foto (cetak ukuran 10R), sudah include filenya dalam bentuk CD.

Sekitar pukul 21.00 kami mengusaikan diri berkeliling di Lampion Garden. Sembari menuju pintu keluar BNS, kami melihat-lihat wahana lainnya. Ternyata ada juga wahana ice skating dengan tempat bersalju yang cahayanya dibuat kebiruan. Di sebelahnya ada game perang-perangan. Terakhir, sebelum pintu keluar, ada Night Market. Disini ramai kios-kios yang menjual aneka souvenir seperti kaos-kaos, topi, hiasan, dan mainan yang bertuliskan Kota Batu. Ada juga barang-barang kerajinan dan bunga-bunga.

Puas melihat-lihat, kami pun mengakhiri kunjungan di BNS dan kembali ke Kota Malang.

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Leave your message here, I will reply it soon!