Tampilkan postingan dengan label Writing Contests. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Writing Contests. Tampilkan semua postingan

Memetik Kemenangan di Lomba Blog Local Brand Lebih Keren #SMESCONV


Lantai 2 Galeri Indonesia WOW hari itu, Minggu (25/10/2015), seolah sedang mengucuri saya  dengan kegembiraan. Pasalnya, tiga kali saya dipanggil naik panggung untuk menerima hadiah. Buat saya ini kejutan, karena sangat tak terduga.  
  • Pertama; menang kuis untuk pertanyaan yang diajukan dalam sesi Creative Workshop bersama Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM, Ahmad Zabadi.  
  • Kedua; menang lomba Ethnic OOTD.  
  • Ketiga; menang lomba blog Smesco bertema ‘Local Brand Lebih Keren’. 
Semua kemenangan itu membuahkan hadiah, baik berupa barang maupun uang tunai. Alhamdulillah.

Tak sia-sia datang jauh-jauh dari BSD Tangsel ke gedung Smesco yang terletak di kawasan SME Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Meski jauh, macet, dan harus bayar parkir mahal sampai Rp 40 ribu (selama 9 jam!), tapi akhirnya pulang dengan membawa penghargaan. Oh ya, ada yang belum tahu apa itu Smesco? Smesco merupakan singkatan dari Small and Medium Enterprise and Cooperatives. Gedung Smesco yang berbentuk seperti buah nanas itu milik Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Di dalamnya terdapat galeri UKM yang memamerkan sekaligus menjual aneka barang kerajinan dari berbagai propinsi di Indonesia.
 
Jangan lupa daftar dulu


Penampilan band


Nonton band di tenda Smesco


banyak minuman lokal dijual di sini


Minggir minggiiir ada gudeeeg


Ini baru enaaaak
Makan siang dengan gudeg

Saya baru dua kali berkunjung ke Smesco. Yang pertama, tgl. 27/9/2015 lalu dalam acara Smesco NetizenVAGANZA 2015 “Local Brand Lebih Keren”. Yang kedua tgl. 25/10/2015 dalam event bertajuk Smesco NetizenVAGANZA Sumpah Pemuda 2015. Event di bulan Oktober masih merupakan kelanjutan dari event bulan September. Jika di bulan September lalu agenda acara berisi workshop Travel Writing (bersama Agustinus Wibowo), Workshop & Contest photography (bersama mbak Raiyani Muharramah), dan Workshop VLog (bersama Sacha Stevenson), maka di bulan Oktober berisi agenda Workshop & Contest Photography (bersama Raiyani Muharramah & Ditto Birawa), Netizen Award, Ethnic OOTD & Selfie on the spot, serta Book Charity.

Istimewanya, tgl 24/10 adalah untuk pertama kalinya Galeri Indonesia WOW (GIW) Smesco dibuka untuk umum setelah diresmikan pada hari Kamis 22/10. Jadi, boleh dibilang event kali ini seperti merayakan pembukaan GIW yang telah diluncurkan sejak 11/12/2014 tahun lalu.

Sama seperti event sebelumnya, event kedua juga digelar selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu. Saya, lagi-lagi hanya bisa hadir 1 hari, dan selalu hari Minggu saja. Padahal, banyak kegiatan menarik yang bisa diikuti pada hari Sabtu. Terutama, workshop & contest fotografi yang diadakan oleh mbak Raiyani dan mas Ditto Birawa. Saya kira di hari Minggu workshopnya masih ada, ternyata cuma Sabtu. Padahal saya ngebet sekali untuk ikut pelatihan Still Life Photography dan Basic Light Photography dari kedua fotografer kenamaan tersebut. Ya, belum rejeki dapat ilmu gratis dari mereka. Moga lain waktu bisa ikut lagi. 



Bareng mbak Donna dan mbak Raiyani Muharramah (fotografer)

Dalam undangan yang dikirimkan oleh Smesco, ada himbauan untuk berpakaian casual etnik. Mungkin karena hendak menyesuaikan tema local brand lebih keren, makanya diminta demikian. Tak ada ide untuk tampil beda, selain mengenakan baju batik dipadu celana jeans. Maka itulah yang saya kenakan, kompak dengan bojoku, sama-sama pakai baju batik dan celana jeans. Kami pun berangkat.

Ohya, sebetulnya baju batik yang saya pakai itu bukan baju atasan, melainkan dress batik. Tepatnya mini dress. Saya membelinya untuk dipakai di rumah saja. Dulu belinya di Jogja. Sekitar 3 tahun yang lalu. Nah, karena masih bagus, saya pakai untuk keluar rumah. Tapi tentu saja dengan tambahan baju manset dan celana panjang. Kelihatan casual ethnic, belum? Kayaknya sih udah. Haha. Saya ragu. Tapi saya suka padu padan baju dan celana tersebut. Rasanya pas dan cocok. 

Tema busana casual ethnic


Ethnic OOTD

Sewaktu di Smesco, saya mendahulukan mengambil foto di lantai 12 dan 15. Di sana, sudah ada barang-barang UKM yang disediakan untuk dijadikan objek foto. Bahkan dilengkapi dengan peralatan lighting seperti di studio foto. Barang-barang yang disediakan berasal dari paviliun Papua, Maluku, Sumbar, Kalteng, DKI Jakarta, Manado, dan Kalsel. Di lantai 12 sudah ada 3 fotografer. Melihat cara mereka memotret, tampaknya sudah sangat profesional. Duh, apalah saya ini. Megang kamera saja masih gagap, apalagi membdik objek untuk foto yang akan dilombakan. Tapi kenapa harus pesimis kalau optimis bisa ditegakkan! Yeaaah PD aja pokoknya.

Kegiatan mengambil gambar selesai jam 11. Jam segitu saya mendadak merasa sangat lapar. 4 kupon makan+minum yang diberikan panitia langsung saya belikan nasi gudeg di area bazar. Keasyikan makan, eh sampai tidak tahu kalau batas upload foto (di Instagram) kelewat. Abis makan lanjut salat (karena sudah masuk Zuhur). Abis salat baru mindahin foto dari kamera ke HP (pake WIFI), kemudian baru upload di IG. Kelar upload, mulai duduk manis di lt.2 GIW, siap mengikuti Creative Workshop bersama Pak Zahadi. Kemudian ada pengumuman, bahwa lomba foto sudah ditutup jam 12 dan sedang dalam penilaian. Jam12 ??? Astaaaga tadi saya upload-nya di atas jam 12! Telaaat. Huhu. Pingin nangis deh. Udah usaha keras ternyata gagal ikutan gara-gara ga merhatiin batas waktu. Ya sudah, nggak dapat rejeki lagi. 

Saat melihat mereka mengambil gambar, saya sudah menduga mereka bakal menang. Dan ternyata benar.


Perlengkapan lighting untuk lomba foto disediakan oleh SMESCO


(Lomba Foto) Bebek Batok kelapa buatan daerah Manado


(Lomba foto) Tas kulit kayu Rp 200.000,- dari Papua Barat


(Lomba Foto) Tempat bolpoint terbuat dari getah kayu nyatu Rp 50.000,- dari Kalsel


(Lomba foto) Patung Tambur Rp 99.000,- dari Papua Barat


(Lomba foto) Bunga hias batok kelapa Rp 66.000,- dari Manado


(lomba foto) Koteka Papua


(foto lomba) Tas rotan motif Papua Barat Rp 125.000,-


Nah, saat sesi workshop bersama pak Ahmad Zahadi, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM,  ada sesi kuis. Ternyata kuisnya menebak harga dan daerah asal produk UKM yang ditunjukkan oleh MC. Saat melihat produknya,rasanya ingin melonjak dari bangku. Soalnya produk yang dijadikan bahan pertanyaan adalah produk yang saya foto-foto di lantai 12 tadi alias produk yang saya upload untuk lomba fotografi. Soooooo, saat ditanya berapa harganya, otomatis saya tahu. Lha iya, wong saat motret, harga barangnya juga saya catat dan tulis di Instagram saya haha. Otomatis jawaban saya betul. MC heran kok jawaban saya tepat. Ya iyalaah kan saya sudah tahu. Nah, abis kuis pertama, berikutnya kuis kedua. Lagi-lagi produk yang dijadikan bahan pertanyaan adalah produk yang saya foto di lantai 12 tadi. “Dari mana asal kain katun ini?” Secepat kilat saya angkat tangan. “Katerina nggak boleh jawab lagi ya, kan tadi udah dapet!” Weeeeeeks…

Ya, akhirnya saya dapat hadiah berkat menjawab pertanyaan itu. Lumayan dapat buku agenda dari Nikon. Kulit agendanya kuning, tebal, dan bagus. Alhamdulillah bisa dipake buat nyatet jadwal liputan. Maklum sekarang sudah jadi blogger kebanyakan gaya, eh undangan *halah :p

Mbak Bulan memandu acara


Akhirnya ketemu mbak Winda kece  www.emakgaoel.com


Hiburan kejutan pengiring games


Pemenang kuis foto bareng Ahmad Zahadi, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM

Seusai Creative Workshop, lanjut dengan pengumuman Best Ethnic OOTD. Jurinya mbak Yeyen Nursjid. Mbak Yeyen ini pernah mengisi workshop Local Brand Lebih Keren edisi bulan Sept. Waktu itu saya tidak datang karena workshopnya hari Sabtu. Yang jadi moderator mbak Yeyen waktu itu adalah mbak Donna. Oh iya, mbak Yeyen ini owner brand Amayra Batik Indonesia. Mbak Yeyen adalah sosok wanita Indonesia yang sangat mencintai merk lokal. Dari baju, tas, sepatu, dan aksesoris yang dikenakan, selalu ada sentuhan lokal. Bahkan, local brand yang diusungnya sudah melanglang buana dan dipakai di luar negeri.

Mbak Yeyen memang tepat dipilih oleh panitia sebagai juri untuk contest Ethnic OOTD dan Selfie on the spot. Nah, saat saya tahu bahwa jurinya adalah mbak Yeyen, saya pasrah dengan hasil penilaian yang diberikan. Saya tak merasa yakin OOTD saya menarik perhatian. Ya, entahlah pokoknya, rasanya tak ada yang spesial. Tapi ternyata, saat nama pemenang diumumkan, dan itu adalah nama saya, saya tak bisa lagi berkata bahwa tak ada yang spesial. Juri punya mata sendiri untuk menentukan pemenang. Alhamdulillah jadi Best Ethnic OOTD dan mendapat hadiah sejumlah uang tunai. 

Yeay....dapet gelar Best Ethnic OOTD. Terima kasih mbak Yeyen!

Berikutnya adalah pengumuman lomba fotografi. Dan saya sudah pasti tak ada yang bisa diharap karena sudah ketinggalan upload. Mbak Raiyani dan mas Ditto mulai menyebutkan 3 pemenang utama dan 1 pemenang favorit.  Di antara ke empat pemenang tersebut, dua orang adalah fotografer yang saya jumpai di lantai 12. Sejak awal melihat mereka mengambil gambar saja saya sudah merasa ada yang spesial. Dari caranya mengatur lighting, memilih angle, terlihat profesional. Dan benar, keduanya jadi juara. Hasil foto mereka ditampilkan di layar, dan memang sangat keren. Saya saja takjub. Bikin saya bercita-cita untuk belajar dan mendalami fotografi. Moga dapat guru yang tepat.
 

Duo juri kontes foto (Raiyani.M. dan Ditto Birawa) wefie bersama para juara lomba fotografi

Sebelum pengumuman lomba blog, panitia memberikan jeda acara. Katanya akan dilanjut jam 4. Waktu rehat kami gunakan untuk solat Asar. Sementara yang lain menikmati aneka jenis roti Sari Roti yang disediakan panitia. Di bawah, abis solat kami sempat jajan siomay. Menghabiskan sisa kupon makan yang diberikan panitia. Saya saja kalau tak dibelanjakan hehe.

Pukul 16.40 WIB, pengumuman lomba blog pun dimulai. Mas Teguh Sudarisman merupakan juri dalam lomba blog Local Brand Lebih Keren. Saya tidak bertanya ada berapa juri, tahunya hanya mas Teguh. Teguh Sudarisman, selain seorang travel writer berpengalaman, juga merupakan blogger kondang. Kiprahnya di dunia media dan blog bukan baru kemarin sore. Di dunia travel writing, saya mengagumi kemampuan Mas Teguh.

Menurut Mas Teguh, peserta lomba Local Brand Lebih Keren mencapai lebih dari 70-an orang. Mas Teguh juga menyebutkan beberapa kriteria dalam penilaian. Selain harus original (berdasarkan pengalaman pribadi penulis), tulisan juga mesti runut, disertai foto penunjang yang bagus, dan tentunya diposting di blog yang bagus. Bagus dalam artian blog itu enak dibaca dan enak dilihat. Jadi, unsur penilaian meliputi banyak hal, bukan sekedar isi, tetapi juga pesan yang ingin disampaikan dan cara pesan disampaikan.

Mendengar penjelasan Mas Teguh, saya jadi teringat pada tulisan yang saya lombakan. Tulisan tentang kain songket Pande Sikek yang saya lihat langsung di daerah asalnya. Sebuah tulisan yang berisi pengalaman luar biasa (bagi diri saya), di mana pengalaman yang saya dapat dari Pande Sikek menjadi titik awal saya untuk mulai benar-benar menghargai produk lokal, khususnya kain tenun. Pengalaman menggunakan alat tenun dan melihat bagaimana cara pengrajin menghasilkan sebuah kain tradisional, membuat saya menitikkan air mata. Terharu. Ternyata sangat sulit. Dan itu sangat membekas di hati saya sampai kini. Itu sebabnya saya bangga ketika menuliskannya untuk ikut lomba Local Brand Lebih Keren. Bukan karena  tulisan saya bagus tapi karena inilah pengalaman terbaik saya dalam mengenal rasa cinta pada produk lokal. Tak terpikir untuk menang. Karena ketika saya menuliskannya di blog, menyajikannya kepada publik, itulah saat di mana saya meraih kemenangan. Jika saya kalah berlomba, saya tetap bangga dengan apa yang sudah saya tuliskan.

Dan ternyata, tulisan itu mendapat tempat di hati juri, lalu menang meraih juara ketiga. Alhamdulillah. 
  
Juri (teguh Sudarisman) foto bareng Juara 1 mbak Donna Imelda, Juara 2 mbak Langit Amaravati, Juara 3 Katerina, Harapan 1 mas Adie Riyanto, dan harapan 2 Nurul Noe (tidak hadir)
Sebelum pulang para pemenang melengkapi data diri dulu


Ada kebahagiaan di ujung acara ^_^

Sangat berterima kasih pada SMESCO Indonesia atas event lomba blog ini. Penghargaan yang diberikan bikin saya jadi makin semangat untuk mengajak diri saya sendiri dan juga orang lain untuk menggunakan merk lokal. Mencintai dan menggunakan.
 

Sampai jumpa lagi di event Smesco berikutnya ^_^

 

*Semua foto dokumentasi Katerina

 

Hadiah Istimewa dari Lomba Blog Dufan Gandeng Tangan

Hadiah: 1 HP Samsung Galaxy A5, 2 tiket Dufan, 1 Annual Pass Dufan
Rejeki dari blog kembali menghampiri. Blogpost berjudul: Sensasi Dufan Untuk Liburan Yang Menakjubkan berhasil meraih juara pertama pada lomba Blog Dufan Gandeng Tangan. Atas kemenangan ini, Taman Impian Jaya Ancol sebagai pihak penyelenggara lomba memberikan hadiah berupa 1 HP Samsung Galaxy A5, 2 tiket Dufan, dan 1 Annual Pass Dufan kepada saya. Alhamdulillah.

Awalnya, lomba blog Dufan Gandeng Tangan digelar mulai tgl 3 April – 30 Mei. Namun kemudian diperpanjang sampai tgl 30 Juni. Pengumuman pemenang tgl 8 Juli melalui fans page Dufan Ancol di Facebook. Pengambilan hadiah dilakukan mulai tgl 3 Agustus. Pada tgl 11 Agustus saya datang ke gedung Ecovention Ancol. Di sana bertemu mbak Ayudya, bagian corporate. Beliau yang menyerahkan semua hadiah kepada saya.

Pengumuman lomba blog Dufan Gandeng Tangan

Saya tertarik untuk ikut lomba blog Dufan karena pernah beberapa kali ke Dufan. Saya punya pengalaman berlibur di sana. Saya merasa punya cerita yang bisa dituliskan. Selain itu, lomba ini cocok dengan blog saya karena sifatnya masih tentang dunia pariwisata, sesuatu yang menjadi brand dari travelerien.com

Persiapan utama untuk lomba ini adalah foto. Foto tentu akan lebih banyak ‘bercerita’ jika disertakan dalam tulisan. Sayangnya, foto-foto lama yang saya simpan tak mendukung. Untuk alasan inilah saya berniat untuk kembali ke Dufan, mengambil gambar terbaru, sebanyak-banyaknya.

Dengan ditemani suami, tgl 16 April saya ke Dufan. Karena memang lomba ini saya ikuti dari hati, maka tak ada masalah dalam urusan berkorban waktu dan materi. Libur kerja, membayar biaya perjalanan (tol BSD-Ancol PP), membayar tiket masuk Ancol Rp 70 ribu (2 orang + 1 mobil), tiket Dufan Rp 380 ribu (2 orang). Ya, tak ada masalah untuk semua itu. Toh yang senang kami juga. Bisa menikmati. Bisa liburan. Lagipula, kami belum pernah ke Dufan berdua saja. Jadi, inilah kesempatannya.

Di siang hari yang terik, kami memotret suasana dan wahana-wahana yang ada di Dufan. Dari satu wahana ke wahana lain. Lelah, panas, lapar dan haus, semua jadi satu. Tapi semua itu terbayar hari itu juga. Kami senang. Kami menikmati. Kami gembira. Alhamdulillah foto dapat, cerita dapat, bahagia pun dapat.

Pengumuman pemenang lomba blog Dufan Gandeng Tangan

Lantas, apakah menulis cerita untuk lomba semudah mengambil gambar? Yang jelas, menulis ceritanya tidak secepat memotret he he. Perlu sebulan untuk merangkai kata. Sampai akhirnya tgl 17 Mei tulisan itu kelar dan saya posting di blog. Memang lama, tapi buat saya itu lebih baik ketimbang tulisannya tidak jadi-jadi, bahkan tidak jadi ikut lomba. 
Lomba blog ini saya posting di dua blog, Kompasiana dan Travelerien.com. Pada saat pengumuman, tautan blog di Kompasiana yang disebutkan dalam pengumuman pemenang.

Do what you love, love what you do

Niat, keikhlasan, dan rasa senang di hati yang membuat lomba ini saya ikuti. Kalau tak senang, mungkin saya akan mengerjakannya separuh hati. Atau bisa jadi seperempat hati. Menang tentu jadi cita-cita, namun buat saya, ketika saya mampu mengikuti lomba ini dengan ikhlas, saat itulah kemenangan menghampiri. Nanti, saat menang beneran, jadi juara, itu bonus. *pasang muka serius*

Saat datang ke gedung Ecovention Ancol pada hari Selasa (11/8), saya kembali ditemani suami. Berdua lagi? hehe. Anak sedang sekolah :D Karena tujuannya untuk ambil hadiah, gratis tiket masuk. Ini pertama kalinya saya masuk Ecovention. Selama ini kalau ke Ancol rasanya nggak pernah sadar ada gedung tersebut.

Sabar menunggu mbak Ayu keluar membawa hadiah :D

Nah ini dia hadiah-hadiahnya :D

ada Dinosaurus di lobby Ecovention, foto dulu doooong :D

Bersama mbak Ayudya, saat penyerahan hadiah. Nyantai banget yaaa :))

Penyerahan hadiah hanya dilakukan oleh Mbak Ayudya. Ada penjelasan tambahan darinya terkait tiket dufan dan annual pass. Tiket hanya berlaku sampai tgl 11 Sept. Sedangkan annual pass masih berupa kupon. Mesti diregistrasi sebelum akhir Agustus agar berubah menjadi kartu. Kartunya bisa dibuat hari itu juga.

Mumpung sudah berada di Ancol, hari itu juga kupon annual pas saya jadikan kartu. Lokasi pembuatannya di area Dufan. Awalnya saya pikir pembuatannya di loket tiket. Ternyata ada di tempat khusus. Tadinya, pas liat loket, antrian pengunjung yang sangat panjang bikin kepala saya mendadak pening. Sangat ramai! Untung bukan di sana bikin kartunya.
Antrian tiket Dufan rameee

yang pada pake baju pink itu menyesuaikan tema girl's month nih ceritanya :D

Lorong masuk Dufan ini keren deh, ga biasanya
Dufan hari itu sangat ramai. Padahal hari biasa. Eh tapi mungkin pengunjungnya itu bukan orang-orang yang terikat dengan jam kerja he he. Nuansa hari kemerdekaan terlihat dimana-mana. Dengan diantar seorang petugas, saya menuju kantor tempat pembuatan annual pas. Di kantor tersebut sangat sepi, tak ada siapa-siapa kecuali petugas pembuatan kartu. Namanya Indah, kalau tak salah ingat :D
Agustus spesial bulannya para wanita, nuansa pink di mana-mana

silau meeeen
Proses pembuatan annual pass sangat mudah. Hanya mengisi formulir dan foto. Fotonya di meja pendaftaran itu juga. Mirip seperti saat pembuatan foto SIM. Saya kira foto itu akan dipasang di kartu annual pass. Ternyata tidak. Fotonya hanya untuk disimpan oleh pihak Dufan. Kalau sewaktu-waktu datang, mereka tinggal mencocokkan wajah saya dengan wajah di foto yang mereka simpan. Jadi, 1 kartu annual pass ini tidak berlaku untuk orang lain kecuali si pemilik kartu itu sendiri.

Alhamdulillah sekarang sudah punya 1 kartu annual pass gratis. Bisa masuk Dufan gratis selama setahun. Buat yang ingin bikin kartu annual pass bisa datang langsung ke Dufan, tidak boleh diwakilkan karena nanti ada proses foto. Biaya kartu Rp 350.000/org. Berlaku buat setahun. Sangat hemat tentunya. Karena kalau masuk dengan tiket reguler, tiket perorangnya Rp 190.000 (weekday), dan Rp 280.000 (weekend). Jadi, kalo punya annual pas, hematnya hemat bangeeeet :D Bisa main sepuasnya selama setahun.
daripada nggak tahu, mending nanya dan minta diantar petugas

Proses bikin kartu annual pass nya cepet lho

Yeay kartu annual pass sudah jadi

Agustus ini Dufan memiliki Girl's Month yang akan mengajak para pengunjung wanita ke Dufan dengan harga tiket masuk diskon 50% tanpa syarat. Bayangkan, tiket weekday Rp 190.000 turun jadi Rp 95.000 (weekend) dan Rp 270.000 jadi Rp 135.000 (weekdays). Harga tersebut hanya berlaku sampai tgl 31 Agustus. Promo ini untuk semua usia dan bagi anak-anak dengan tinggi dibawah 100cm tidak dikenakan harga tiket masuk alias gratis.

Ada lagi nih. Buat para pelajar se-Jabodetabek, mulai dari TK hingga S1 kalian bisa dapetin harga spesial untuk masuk Dufan + gerbang Ancol. Untuk mengikuti paket rombongan ini diperlukan minimal 15 orang. Sseru banget kan bisa Fun bareng teman sekelas atau sekolah. Ini promonya: Tiket gerbang masuk Ancol+Dufan Rp 120.000 (weekdays) dan Rp 160.000 (weekend). Oh, ya, catat baik-baik, promo ini hanya berlaku sampai 30 September 2015 saja.

Gimana? Menarik kan promonya?
Untuk info lebih jelasnya bisa hubungi Ancol Contact Centre di 021 29 222 222.

ayo yang merasa wanita mumpung diskon nih

Aku mau mau mau....*emang masih mahasiswa ? :p

Terima kasih para juri yang telah mengapresiasi blog saya.
Terima kasih Taman Impian Jaya Ancol atas hadiahnya.
Terima kasih mbak Ayudya yang sudah mengurus penyerahan hadiah.
Selamat juga buat dua teman saya, Mbak Winda Krisnadefa jadi pemenang kedua, dan Astari Ratnadya jadi pemenang harapan. 
Selamat ulang tahun ke 30 buat Dufan.
Sukses semuanya.


Taman Impian Jaya Ancol
Jl. Lodan Timur No.7
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430
Telp: +62 21 29 222 222
Untuk informasi tiket, jelajah wahana, event, dan promo, silakan kunjungi website www.ancol.com