Sehat itu mahal. Lihatlah orang-orang yang sakit, berapapun biaya berobat akan dibayar demi bisa sembuh dari penyakit yang diderita.
Sehat lebih mahal dari pada harta. Maukah kamu dicabut nikmat melihat (menjadi buta karena suatu penyakit) untuk ditukar dengan segunung emas? Kalau saya, tidak mau.
Meskipun sehat itu mahal, tapi masih sering dilupakan oleh banyak orang. Karena itu dalam suatu riwayat Ibnu Abbas berkata: dari Rasulullah ﷺ,
“Dua nikmat yang kebanyakan manusia sering lupa dan lalai, yaitu kesehatan dan waktu lapang.” (HR. Bukhari)
Bila ada yang berkata: "tapi kan sekarang berobat bisa gratis..."
Hellow...sehebat apapun layanan berobat gratis disediakan, tetap lebih nikmat berada dalam keadaan sehat wal'afiat.
Maka benarlah dikatakan, "Sehat itu adalah mahkota yang hanya bisa dilihat oleh orang sakit."
Jangan sampai kita melupakan nikmat sehat, maka jagalah sehat sebelum sakit.
Memiliki keluarga yang sehat dan bahagia adalah impian setiap orang |
Ujian Melanda di Tengah Pandemi
Sebagai ibu sekaligus istri, tugasku adalah memastikan anak-anak dan suamiku selalu berada dalam keadaan baik, sehat jiwa dan raga. Maka, berada di samping keluarga adalah prioritasku, sesibuk apapun aku akan menjaga mereka.
Tahun 2020 ini, saat dunia sedang dilanda pandemi, serangkaian ujian datang menghampiri keluargaku. Suami mengalami sakit dan anak lanangku kecelakaan motor. Perhatianku pada mereka menjadi paling utama.
Periode Mei hingga Juni adalah masa terberat bagi suami, ia berkali-kali dilarikan ke IGD karena mengalami sakit perut hebat. Batu empedu menyebabkan sumbatan pada saluran organ pencernaan, terjadi kondisi khusus sehingga tak bisa dioperasi dengan cepat guna menghilangkan nyeri hebat di perut. Berminggu-minggu di RS menjalani pengobatan kedokteran namun tak kunjung membaik, membuatku akhirnya memperjuangkan kesembuhan suami kepada seorang herbalis ternama dan berpengalaman.
Baca : Operasi Batu Empedu Ditunda Mulu, Ini Penyebabnya
Di awal pandemi, anak perempuanku sedang bersiap ujian kelulusan SD. Dia akan menghadapi ujian dengan cara tak biasa, yaitu secara online. Situasi seperti ini membuatnya lebih dulu membutuhkan perhatianku dalam bentuk bimbingan, semangat, dan dukungan penuh agar bisa tenang mengikuti ujian dan lulus dengan hasil terbaik.
Di saat suamiku sedang dalam rangka mencari kesembuhan, putraku kecelakaan motor yang membuatnya luka parah dan patah tulang tangan. Aku dibuat histeris, takut kehilangan, dan pastinya tak tega menyaksikannya kesakitan. Aku berjuang melakukan apapun yang terbaik agar dia sembuh dan kembali normal.
Baca : Kecelakaan Motor, Sebuah Ujian di Tengah Ujian
Semua situasi yang dialami suami dan kedua anakku, membuatku harus berada dalam kondisi terbaik, kuat jiwa dan raga agar mampu mengurus mereka.
UJIAN KELULUSAN - Mendampingi anak perempuan menghadapi ujian kelulusan SD |
UJIAN SAKIT - Mendampingi suami selama dirawat hampir 1 bulan di Rumah Sakit |
UJIAN CELAKA - Mendampingi anak laki-laki yang dirawat akibat kecelakaan |
Jika aku lemah, siapa yang akan mengurus keluargaku?
Di tengah perjuangan merawat suami dan anak lanang, mendampingi si bungsu ujian dan mendaftar ke sekolah lanjutan, aku juga berjuang agar tidak tumbang.
Apa yang terjadi jika aku tumbang?
Anak dan suamiku akan sedih melihatku, dan itu akan memperburuk keadaan mereka. Boro-boro sembuh dengan cepat, yang ada malah tambah sakit karena kepikiran.
Jika tumbang, tak ada yang akan lebih baik dalam mendampingi mereka selain aku sebagai istrinya suamiku, dan ibunya anak-anakku.
Bayangkanlah, mengurus tiga orang dewasa dengan kondisinya masing-masing, penuh kerepotan. Tapi sungguh, tak sedikitpun aku merasa direpotkan sebab ini adalah pekerjaan hati, bukan bekerja seperti karyawan yang digaji, atau orang lain yang minta dipuji dan diberi pamrih.
Merawat keluarga butuh keikhlasan, kesabaran, dan pastinya tenaga.
Untuk bertenaga aku harus cukup makan, cukup istirahat, dan cukup uang. Makan bukan sekadar kenyang, tapi sehat dan menyehatkan. Istirahat bukan sekadar singgah seusai jadwal beraktivitas, tapi tahu apa yang diinginkan tubuh. Uang adalah tentang apa yang dikeluarkan.
Bagaimana caraku agar tak tumbang di tengah keadaan yang menimpa? Pertama, aku berdoa pada Tuhan agar selalu diberi kesehatan dan kekuatan, serta kesabaran dan keikhlasan. Kedua, aku berusaha dan berupaya melakukan yang terbaik, tanpa pernah menyerah dan tidak putus asa.
Buah dari berjuang, akhirnya suamiku sembuh setelah 4 bulan berobat herbal di Rangkasbitung. Batu empedunya sudah tiada, pankreasnya sudah normal, dan ia tak pernah sakit perut hebat lagi. Anak lanangku sudah sembuh, seluruh luka sudah kering, dan tangannya sudah berfungsi dengan baik setelah dioperasi. Anak perempuanku sudah lulus SD dan kini bersekolah SMP di sekolah idamannya.
SABAR dan IKHLAS Hadapi Ujian - "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". |
LULUS SD Juni 2020 - Lulusan "Angkatan Corona" |
ULTAH ke-17 September 2020 - Alhamdulillah semua sudah dalam keadaan sehat walafiat |
Menjadi Pejuang Kesehatan Untuk Keluarga Dimulai dari Diri Sendiri
Sehat itu tidak datang dengan sendirinya, ia harus diundang dan dibiarkan menetap. Jika sudah menetap harus dijaga agar kedudukannya tak digeser seenaknya oleh penyakit yang menyebabkan sakit.
Kiatku dalam menjaga kesehatan tak jauh berbeda dengan kebanyakan kiat yang dibagikan oleh pakar-pakar kesehatan. Aku tinggal melakukannya saja, semampuku. Tak akan ada hasil tanpa usaha bukan? Lebih baik sudah berusaha meskipun belum berhasil ketimbang tidak melakukan apa-apa tapi berharap berhasil, harapan itu hanya akan kekal di angka nol.
Istirahat yang cukup, Tidur 6-8 jam
Istirahat tidak menunggu, ia dilakukan bukan ketika suatu pekerjaan kelar dikerjakan, tapi kapan pun ketika ia dibutuhkan.
Istirahat bagiku adalah ketika badanku mulai tidak baik-baik saja, misal kelelahan, aku langsung menghentikan pekerjaanku. Di rumah misalnya, jika kelar masak aku merasa lelah, peralatan masak yang kotor akan kutinggalkan. Aku akan duduk dulu, atau tidur dulu sampai badan bugar lagi baru lanjut mencuci.
Aku juga bukan tipe orang yang suka begadang. Jika begadang, kondisi badanku di keesokan hari tak pernah baik. Aku mengalami mual, kepala pusing, lesu, dan tidak produktif, bahkan kehilangan nafsu makan. Bagaimana aku bisa beraktivitas melakukan rutinitas jika kondisiku buruk seperti itu?
Makan makanan sehat dan bergizi seimbang
Hasil Belanjaku - Bahan makanan sehat banyak tersedia, mudah dan murah. |
Berjalan dan Berlari - Olahraga pagi bersama keluarga di taman dalam komplek |
LIBURAN DI PULAU- Liburan adalah obat ampuh buat buang stres. Hati senang dan bahagia, stres minggat. |
HERBADRINK WEDANG UWUH - Membantu menghangatkan badan dan meredakan gejala masuk angin |
HERBADRINK SARI JAHE - Untuk menghangatkan dan menjaga daya tahan tubuh |
Herbadrink Sari Jahe
Jika Herbadrink Wedang Uwuh lebih kaya rasa, Herbadrink Sari Jahe hadir dengan satu rasa saja.
Aku minum Herbadrink Sari Jahe biasanya saat benar-benar hanya ingin menikmati rasa jahe saja. Paling suka menikmatinya dalam keadaan sedang kedinginan di ruangan ber-AC yang tak bisa kuhindari atau saat beraktivitas di luar dalam keadaan hujan. Biasanya untuk diminum hangat saja, jarang diminum dingin.
Tentang sari jahe dan hujan itu, ada pengalaman yang bisa kuceritakan. Sejak Juni hingga Desember, aku dan suami rutin bepergian ke Rangkasbitung untuk pengobatan dan perawatan dengan Herbal. Nah, bulan-bulan yang berakhiran "ber" kan identik dengan hujan tuh ya, jadi beberapa kali ketika bepergian tersebut kami kehujanan. Sudah pasti bila sedang hujan minuman yang aku ingat dan inginkan adalah sari Jahe. Gimana cara minumnya kalau sedang di jalan? Oh ya gampang, tinggal seduh pakai air panas dalam termos dong hehe.
Jadi gini, paska sakit lama itu, suamiku dianjurkan selalu minum air hangat. Maka itu kalau pergi-pergi kami selalu membawa termos, tarok di mobil. Nah, dengan air panas dari termos itulah aku bikin herbadrink. Jadi, kapan saja aku ingin minum, aku tinggal bikin. Kami kalau ke Rangkasbitung sering pulang malam lho, karena berobatnya antri, dan perjalanannya jauh.
Baca Ceritaku tentang Perjalanan Berobat Herbal ke Rangkasbitung
Herbadrink Teman Setia Perjalanan
Bulan Oktober lalu aku dan suamiku ke Ciwidey Bandung selama satu minggu. Kami pergi untuk suatu urusan, sekalian liburan. Udara di sana kan dingin, jadi pas mampir ke minimarket, biasanya aku beli Herbadrink Sari Jahe itu buat diminum saat di hotel. Tapi di minimarket nggak semua varian ada, hanya 1-2 saja, termasuk Sari Jahe itu mudah didapat.
Lalu saat aku ke Belitung di bulan November, pergi ke pulau banyak main di air bersama anakku. Ya tau sendiri lah ya anak-anak kalau diajak ke laut susah berhenti, jadi aku ikut berendam dan berenang menemaninya. Meski air lautnya hangat, tapi tetap saja di badan akan terasa dingin kalau lama-lama. Jadi, saat sudah selesai, aku buat minuman Herbadrink Wedang Uwuh itu buat diminum saat di istirahat di villa. Nah kalau ini memang sudah aku siapkan dari rumah, beli di Giant BSD stock banyak dan variannya lengkap.
Aku nggak tiap hari minum Herbadrink. Kadang kelupaan bikin padahal di rumah saja. Begitupun kalau pergi, kadang kelupaan bawa. Jadi kadang ada beberapa faktor yang membuatku nggak tiap hari minum, tapi pasti kubeli saat butuh mengkonsumsi herbal dengan cara praktis.
HERBADRINK itu kusukai bukan sekadar praktis dan rasanya enak, tapi karena khasiat alaminya nyata. Dibuat dengan bahan berkualitas dan diproses dengan teknologi modern.
Alhamdulillah selalu disehatkan merawat dan menjaga mereka 💙 |
Jaga Sehat Sebelum Sakit
Sepanjang tahun 2020 kesehatan menjadi hal paling kuinginkan untukku dan keluargaku, ia merajai isi doa-doaku pada Tuhan.
Mewujudkan impian sehat tidak semudah kelihatannya. Aku harus mampu berkonsentrasi secara cerdas dan konsisten, dalam upaya mengelola dan memanajemeni diri; dalam gairah untuk membangkitkan motivasi diri; dalam disiplin untuk membiasakan diri pada hal-hal baik dan positif saja, serta perilaku kehidupan yang mau dengan tulus dan ikhlas untuk menghormati, menghargai, dan memanfaatkan setiap detik dari waktu agar impian untuk memiliki kebahagiaan, kesehatan, kedamaian, dan kesejahteraan diri dapat tercapai.
Alhamdulillah perjuanganku untuk kesembuhan suami dan anak telah Allah kabulkan, dan aku sangat bersyukur atas itu semua.
Allah juga telah sehatkan aku selama merawat dan mengurus orang-orang yang kucintai. Jika aku tak berdoa dan berupaya, tak kan kugapai semua itu.
Ujian sakit dan musibah kecelakaan yang terjadi adalah pendidikan khusus Tuhan buat kami yang sangat mahal nilainya. Dengan musibah yang dialami, semakin menyadarkan kami, betapa Maha Besar dan Maha Kuasa Tuhan. Sedangkan kami adalah mahluk yang tidak berdaya serta kecil (lebih kecil dari virus corona).
Jadi manusia ini tugasnya hanya ikhtiar demi kemanfaatan diri, terutama orang lain serta makhluk lainnya. Soal hasil akhir hanya Tuhan yang Maha Menentukan. Insyaa Alloh Habis Gelap Terbitlah Terang.
Tetap semangat, sehat selalu, sukses selalu dan terus bahagia.
Menjaga kesehatan sebelum jatuh sakit ini pada kenyataannya berat lho ya. Hanya para pribadi tangguh yang bisa melewatinya. Tangguh karena untuk bisa sehat itu banyak pengorbanan dan perjuangannya...
BalasHapusSemoga kita sehat selalu... Minuman herbal saat pandemi memang banyak dianjurkan.
Betul teh, aamiin. Sehat selalu yaa
Hapus"Sehat itu adalah mahkota yang hanya bisa dilihat oleh orang sakit."
BalasHapusIni bener buangeett mba. kapan hari itu, jari tengahku kena infeksi,jadi bengkak dan bernanah. kesannya "CUMA" infeksi jari doang yhaaa.... tapiiii masyaALLAH aku kok jadi berasa keciiill dan ciut banget, manakala lihat jari2 orang lain. Terutama jari2nya DoSan yg tangannya GEDE ituh wkwkwkwk
Intinya, kita memang kudu bersyukur, semangat, terus jaga IMAN dan IMUN.
Setuju sekali denganmu mbak!
HapusUluh-uluh, ga kuat deh lihat food preparation-nya, rapi hihihi :) Iya sih sejak pandemi aku juga kalo belanja langsung banyak trus taro di kulkas. Yang penting lagi stok rempah-rempah dan herbal buat menjaga ketahanan tubuh kita. Pola makan dan olahraga yang cukup juga. Tapi aku masih susah tidur 6-8 jam hehehe. Minum Herbadrink jahe memang enak angetin tubuh dan banyak khasiatnya.
BalasHapusMinum herbadrink biar cepat tidur dan nyenyak :D
Hapusya ampun , si anakgadis ternyata masih SMP? masih kecil atuh. Cuma badannya yang bongsor ya?
BalasHapusTitip cium pipi ah, buat anak gadis yang cantik.
Setuju pisan mbak Rien,lebih baik preventif daripada berobat
Sakit tuh ngga enak banget
Saya juga sering minum herbadrink karena praktis
Seperti malam ini, hujan-hujan baca tulisan mbak Rien sambil minum sari jahe herbadrink ^^
Makasih ambu, udah diciumin ke anak gadis hihi
HapusSehat selalu ya ambu, minum herbadrink jahe biar anget badannya di saat hujan :)
Aku barusan coba yang SARI JAHE itu Rien. Sedu dengan air hangat ditambah madu alami sesendok teh. MashaAllah anget di tenggorokan dan nyaman di perut. Pernah aku minum menjelang tidur, langsung nyenyak tidurnya. Pagi-pagi bangun juga badannya terasa lebih segar.
BalasHapusSari Jahe memang enak ya yuk, khasiatnya di badan terasa.
Hapusaih senang deh liat keluarga mbrak Rien yang selalu kompak. Sehat terus ya mbak sekeluarga. aku juga nih tiap pagi minum jahe panas segelas. Berasa jadi kuat buat hadapi apa aja jadinya. perut dan dada terasa hangat gitu. enak banget
BalasHapusTerima kasih Mbak Ade ANita. Bener mbaaaak, jahe panas enak banget di badan. Seger dan sehat.
HapusFoto keluarganya asik banget mba. Semoga tetap kompak dan sehat selalu. Sejatinya masalah hidup itu akan ada terus ya mba. Selesai masalah pertama, datang masalah kedua. Selesai masalah kedua, datang masalah ketiga. Begitu seterusnya karena hidup itu dinamis, bukan statis.
BalasHapusSaya suka banget Herbadrink. Mudah dibeli di Alfamart atau Indomart.
Setuju mbak. Terima kasih. Sehat selalu yaaa
HapusMasyallah keren banget Mbak bisa tetap kuat dan waras saat dihadapkan dengan cobaan yang beruntun seperti itu. Benar ya kesehatan itu mahal harganya, semoga keluarga senantiasa dilindungi dan diberi kesehatan oleh Tuhan ya mbak. Btw herbadrink jahe itu favoritku juga saat kepengen minum yang anget hehehe
BalasHapusAamiin. Doa yang sama juga buatmu ya mbak Dwi.
HapusKita harus tetap kuat seberat apapun ujian ini. Betul komentar mbak Nurul. Jaga Iman dan Imun. Apalagi pandemik begini.
BalasHapus