Sejumlah kemajuan dalam segi karya yang sebelumnya tidak pernah saya prediksi, tidak pernah saya jadikan resolusi, dan tidak pernah saya rencanakan, menjadi hal paling menonjol dari aktifitas blogging, traveling, dan travel writing yang saya lakukan dalam 9 bulan terakhir.
28 artikel traveling telah dimuat di majalah dan koran sejak bulan Maret hingga Desember 2014. Melahirkan sebuah naskah (bertema traveling) yang tak lama lagi akan dibukukan dalam antologi ke 3 sekuel Love Journey. Menjadi pemenang ke 2 lomba menulis blog tentang masjid (juga tema traveling). Inilah sederet pencapaian kecil saya di tahun 2014. Alhamdulillah.
Bagi mereka yang terbiasa menang kontes blog bergengsi, menulis hingga mencapai ratusan artikel dalam setahun, dikontrak oleh berbagai perusahaan ternama dan toko online terpercaya, serta menerbitkan belasan buku dalam setahun, pencapaian saya tentu masih sangat tidak ada apa-apanya. Namun bagi saya yang menjadikan kegiatan jalan-jalan, menulis, dan nge-blog hanya sebagai kesenangan, pencapaian-pencapaian ini terasa luar biasa.
Atas sejumput karya yang saya buat, sudah semestinya saya bersyukur namun tentu tidak untuk menjadikan saya berpuas diri sebab semua ini baru permulaan. Ke depan, tulisan saya harus lebih banyak lagi, lebih bermutu, dan lebih bermanfaat. Harus lebih banyak lagi media yang dirambah, bahkan majalah maskapai Garuda, Lion, Batik Air, dan Citilink harus saya tembus! Dan satu hal lagi, saya ingin makin fokus dalam menceritakan Indonesia sebagai negeri dengan wisata alam terbaik di dunia!
Apa yang saya dapat sejak menjadi travel writer di media massa?
Materi. Ya, bisa jadi itu hal pertama yang langsung terlintas dalam pikiran kebanyakan orang. Memang tak bisa dipungkiri 'pekerjaan' ini membuat saya mendulang keuntungan berupa uang. Siapa yang tak berbinar ketika nominal rupiah masuk rekening saban minggu dari media dan toko online yang membayar artikel saya? Betapa sederet kalimat dalam artikel traveling yang saya tulis dapat menghasilkan uang dengan begitu mudahnya. Lantas, apa benar materi menjadi motivasi utama menulis?
Mari tanyakan pada hati.
Buat saya menulis itu (apapun genre-nya) pekerjaan hati yang tidak selalu didasari oleh motivasi mengejar kepuasan materi. Dalam menekuni hobi menulis, saya lebih didorong untuk mendapatkan kepuasan batin dibanding kepuasan material. Misalnya, karena pekerjaan menulis lebih sesuai passion ataupun lebih bermanfaat bagi banyak orang. Menjadikan menulis hanya berdasarkan desakan finansial semata, saya yakin akan membuat saya amat terfokus pada materi. Manfaat dari menulis pun akan terbengkalai.
Selain kepuasan batin, manfaat positif lainnya pun menghampiri, menjelma serupa bonus. Ada materi, personal branding, tawaran kerja sama untuk iklan, hadiah barang dari sponsor, peluang belajar ilmu travel writing dan travel fotografi, serta mendapat banyak teman baru.
Berikut adalah daftar artikel yang dimuat di majalah dan koran sepanjang tahun 2014:
- Bromo, Keajaiban Alam Penuh Keindahan; Rubrik Travelogue; Majalah Scarf Vol. 7, 2014.
- Jembatan Cinta Pulau Tidung; Rubrik Jalan-Jalan; Koran Suara Merdeka Minggu 23 Maret 2014
- Gua Sembat Di Pulau Maratua; Rubrik Pariwisata; Koran Pikiran Rakyat Sabtu 17 Mei 2014
- Menikmati Sensasi Pasar Terapung; Rubrik Wisata, Majalah Sang Buah Hati Edisi Mei 2014
- Tiu Kelep, Tirai Air Di Kaki Rinjani; Rubrik Pariwisata, Koran Pikiran Rakyat Sabtu 31 Mei 2014
- Pasar Terapung Ala Bandung; Rubrik Travelogue, Majalah Scarf Vol.8, 2014.
- Pesona Lembah Harau; Rubrik Jalan-Jalan, Koran Suara Merdeka, Minggu 01 Juni 2014
- Berenang Bersama Ubur-Ubur Langka Di Danau Kakaban; Rubrik Wisata, Majalah Flona Edisi Juni 2014
- Tebing Granit Di Lembah Harau; Rubrik Journey Of Heart, Majalah Noor Edisi Juni 2014
- Rekreasi Malam Di BNS; Rubrik Traveling, Majalah Anakku Edisi Juni 2014
- Berjumpa Bekantan Di Tarakan; Rubrik Wisata, Majalah Flona Edisi Juli 2014.
- Menjejak Bohe Silian, Desa Wisata Maratua; Rubrik Fun Time, Majalah Cita Cinta Edisi No.13 Thn 2014.
- Masjid Indah Di Tepian Sungai; Rubrik Jalan-Jalan, Koran Suara Merdeka Minggu 06 Juli 2014.
- Lompat Pulau Di Kepulauan Derawan; Rubrik Jalan-Jalan, Majalah Pesona edisi Agustus 2014
- Bermain Dan Berwisata Kuliner Di Pasar Terapung Lembang; Rubrik Traveling, Majalah Anakku edisi Agustus 2014.
- The Istanbul Van Borneo; Rubrik Pariwisata Koran Pikiran Rakyat, Sabtu 19 Juli 2014.
- Kehidupan Bersahaja Baduy Dalam; Rubrik Jalan-Jalan Koran Suara Merdeka, Minggu 14 September 2014.
- Berenang Bersama Penyu Raksasa Di Pulau Maratua; Rubrik Wisata Majalah Flona edisi September 2014.
- Maratua, Pulau Romantis Di Kepulauan Derawan; Rubrik Travel Majalah Paras Edisi No.132 Thn 2014.
- Taman Alami Di Baduy Dalam; Rubrik Wisata Majalah Flona, Edisi No.142 - Oktober 2014
- Pesona Masjid ICS; Rubrik Journey of Heart Majalah Noor, Edisi September 2014.
- Semalam Di Perkampungan Baduy Dalam; Rubrik Pariwisata Koran Kedaulatan Rakyat, Sabtu 04 Oktober 2014.
- Pesona Pantai Tanjung Lesung, Koran Suara Merdeka, Minggu 23 Nopember 2014.
- Plesiran Di Kota Lama Batavia, Koran Kedaulatan Rakyat, Sabtu 6 Desember 2014.
- Songket Rasa Cinta Dari Desa Pande Sikek, Koran Pikiran Rakyat, Sabtu 13 Desember 2014.
- Derawan, Surga Tropis Yang Sempurna; Majalah Annisa Edisi Desember 2014.
- Mendengarkan Keheningan Rinjani; Majalah Femina Edisi No.51 Desember 2014.
- Pesona Masjid Agung Jawa Tengah; Majalah Noor Edisi No.12 Desember 2014.
Travel Writer
Ada kebanggaan tersendiri tiap kali artikel yang saya tulis dimuat di media massa. Bukan semata karena 'sukses nampang', tapi lebih pada perasaan lega karena bisa lulus dari sederet ketentuan menulis yang dibuat oleh media massa bersangkutan. Saya menjadikannya semacam tolak ukur kemampuan saya dalam memenuhi apa yang media inginkan.
Menulis artikel untuk media massa memang sangat berbeda dengan gaya penulisan di blog pribadi. Menulis untuk media massa harus memperhatikan betul ketentuan menulis sesuai dengan peruntukan artikelnya. Jika tidak, jangankan dimuat, dibaca saja tidak.
Sepintas, menulis artikel perjalanan itu mudah, padahal dibutuhkan kecakapan khusus, wawasan, passion, dan pengetahuan yang holistik tentang dinamika aktivitas melancong dalam ranah wisata Indonesia. Ada jurus dan teknik tertentu yang harus dipelajari agar bisa menghasilkan artikel yang unik dan menarik. Tujuannya agar artikel yang dibuat berbeda dengan artikel promosi wisata pada umumnya.
Begitu juga dengan menembus media, ternyata tidak semudah yang pernah saya kira. Perlu usaha, perjuangan, dan kesabaran yang tidak sedikit. Proses menunggu kabar dari redaksi saja terkadang bisa menghilangkan kesabaran. Bahkan sebuah penolakan mampu meruntuhkan semangat untuk menulis. Yang lebih ekstrem lagi saat ada editor yang langsung mengatakan, "artikel dan foto kamu tidak bagus sama sekali". Jreng... sakitnya tuh di sini *nunjuk hati* :D
Untuk sukses menulis artikel perjalanan dan menembus media, memang harus ada ilmunya. Sampai saat ini saya sendiri masih dalam proses belajar. Saya belajar dari orang-orang di sekeliling saya, khususnya pada mereka yang telah berpengalaman menulis di media massa seperti Mbak Irawati Prilia. Saya menempatkan diri saya benar-benar sebagai pemula karena saya ingin kemampuan menulis saya terus berkembang. Selain belajar langsung pada mbak Ira, saya juga belajar di kelas travel writing dan travel fotografi yang diisi oleh penulis-penulis yang sudah terkenal, seperti Mas Teguh Sudarisman, Gol A Gong, dan Fira Abdurrahman.
Berikut langkah-langkah untuk menjadi travel writer, baik di media massa maupun di blog. Saya kutip dari rubrik Siesta Leisure Republika:
Berikut langkah-langkah untuk menjadi travel writer, baik di media massa maupun di blog. Saya kutip dari rubrik Siesta Leisure Republika:
- Seorang travel writer tentu harus gemar jalan-jalan dan senang berbagi pengalaman, baik secara tulisan maupun lisan. Rajinlah membaca rubrik perjalanan di media massa agar paham gaya penulisan di tiap koran, tabloid, ataupun majalah.
- Tekunlah dan bulatkan niat untuk menulis blog. Perbarui blog dengan rutin, minimal seminggu sekali harus ada tulisan baru. Semakin sering update maka blog semakin sering dikunjungi pembaca.
- Tulisan harus deskriptif sehingga bisa membawa pembacanya ikut mengalami atau melihat apa yang dilihat penulis. Di samping itu, artikel yang dibuat mesti informatif, inspiratif, menarik, dan tidak monoton.
- Cerita perjalanan yang dialami sendiri tentu lebih mudah untuk dituliskan ketimbang membuat cerita saduran. Saat jalan-jalan, rekam perjalanan melalui foto atau video untuk memudahkan memanggil memori tentang tempat yang disambangi. Rekam momen yang menarik, seperti ketika mencicipi kuliner khas, berbicara dengan warga lokal, atau saat mengikuti acara budaya setempat. Jangan ragu untuk menulis kenangan indah, lucu, atau pengalaman menarik, contohnya ketika tersesat. Segera menulis begitu selesai bepergian agat tiap detail masih segar dalam ingatan.
- Gaya bahasa boleh saja ringan, tetapi juga tidak boleh terlalu santai. Banyak membaca blog dan buku bisa menjadi bahan referensi gaya penulisan. Gaya bertutur, seperti sedang bercerita kepada teman pun bisa dipakai, namun tetaplah menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik.
- Gunakan media sosial untuk mempromosikan blog.
- Foto harus sesuai dengan tulisan dan menguatkan isi tulisan. Tanpa dukungan foto, artikel sekeren apa pun akan terasa hambar.
- Begitu sudah banyak pembaca, jangan lupakan terus menambah teman sesama blogger. Jalin pertemanan dengan baik.
- Jagar agar pembaca tertarik melanjutkan bacaannya dengan berbagi tips penting seputar perjalanan maupun lokasi wisata.
- Travel writer harus bercerita dengan jujur dan apa adanya. Cerita perjalanan dapat menginspirasi pembaca yang memiliki kondisi serupa, misalnya, bepergian dengan dana yang terbatas. Dalam menyelipkan pengalaman dan solusi untuk mengatasi dana terbatas itu, cerita kita akan berbeda dari kebanyakan tulisan.
- How to become a travel writer?
- Tips for travel writing
- Tips menulis travel blog
- 7 tips to start your travel blogging journey
Tertarik untuk jadi travel writer di blog dan media massa? Mau tahu kuncinya? Lakukan! Mulailah dari sekarang. Tulis. Tulis. Tulis. Kirim! Jangan minder, jangan takut gagal, jangan jatuh semangat bila gagal. Kita tidak akan pernah tahu hasilnya kalau tidak pernah mencoba. Kalaupun gagal, jadikan pelajaran untuk memperbaiki kekurangan.
Yuk belajar dan melangkah bareng-bareng ^_^
Mbak Rieeen.... Dalam setahun bisa tembus 28 artikel di media itu luar biasa, mbak... salut!
BalasHapusMoga tahun 2015 lebih banyak lagi ya mbak.... :)
Aamiin. Aku lebih salut lagi pada mbak Dee An karena sudah punya buku traveling solo plus punya daftar panjang buku-buku antologi. Mbak Dee An salah satu inspirasiku menjadi penulis cerita perjalanan :)
HapusMba rien ini merendah, keren sangaat dirimuu...semoga bisa travelling bareng lagi yaa aamiin!
BalasHapusAku memang belum patut untuk meninggi mbak, malu sama mbak Dewi yang sudah jadi penulis novel-novel best seller. Kiranya ini sebuah kesuksesan, tentu masih jauh untuk sekeren mbak Dewi.
HapusAamiin. Semoga bisa traveling bareng lagi ya mba. Kalo ketemu aku ingin cerita-cerita banyak hal, siapa tahu mendadak mbak Dewi ingin menjadikan ceritaku sebuah novel hahaha *modus* :p
Masha Allah. Aku salut dengan kerja kerasmu dan semangatmu belajar, Mbak Rien. In shaa Allah kita terus belajar bersama... :)
BalasHapusira
www.keluargapelancong.net
Spesial thanks untukmu, Mbak Ira. Pembuka jalanku menuju media. Share ilmunya selalu bermanfaat. Aku bertemu 'guru' yang tepat. Alhamdulillah.
HapusOh ya. semoga aku dimaafkan jika pernah jadi murid yang banyak tingkah :D
Wow! Buat saya pencapaianmba rirn luar biasa. Di tengah kesibukan sebagai istri, ibu, mba rien sangat produktif, bahkan dg sangat ringan hati mau membantu permak blog saya yg msh sangat pemula, tidak pelit membagi ilmunya, dan selalu menjadi motivator saya dan teman2 utk terus menulis. Sungguh sebuah kualitas karakter yg mungkin tdk dimiliki semua penulis. Wish you all the greatest things in the future mba rien..can't wait to have your future book :)
BalasHapusHaha...iya, sebetulnya aku memang sibuk, Ai. Waktu luangku sangat sedikit. Itu sebabnya saat 'masuk' ke dalam waktu luang, langsung aku manfaatkan untuk menulis. Aku tidak seproduktif yang dikira. Artikelku dalam seminggu paling 2-3 yang jadi. Soalnya 1 artikel bisa jadi dalam waktu 2-3 hari haha. Kalau yang sudah mahir mampu melahirkan 2-3 naskah dalam sehari atau paling sedikit 1 hari 1 artikel. Kalau aku, sehari kadang baru dapat 1 paragraf haha.
HapusPujianmu bikin aku tersipu deh Ai :D
Aku rasa sih panggilan untuk berbagi ilmu itu sudah ada di tiap orang ya, tak terkecuali aku dan Ai. Dan memang seharusnya demikian karena ilmu makin dibagi makin berguna. Walaupun aku sendiri masih belajar, setidaknya aku bisa belajar sambil mengajak orang lain belajar bareng2 ^_^
Harapanmu indah nian, Ai. Aamiin. Semoga aku diberi kemudahan menjadi seperti yang Aini doakan. Doa yang sama untukmu ya. Terima kasih banyak :)
Keereeeen
BalasHapusSaya rasa salah satu kesuksesan mba Rieen adalah menulis dari hati, dapat menyatu dgn suasana tempat-tempat yg dikunjunginya.
Sejujurnya saya iri akan prestasi mba Ribang dan ini bisa memotivasi saya untuk menulis, sukses selalu mba
Ini mas Budi yang punya travel umroh itu, ya?
HapusAiiih saya mah justru pingin sukses umroh dan haji niiih kalo boleh milih :))
Terima kasih atas complimentnya ya mas Budi. Saya senang jika mas Budi senang. Mohon doanya semoga semua ini jadi berkah :)
Luar biasa!
BalasHapusMaaf mba, zahra gak bisa berkata2 lagi. Ini sungguh luar biasa!
Semangat selalu ^^
Ayo Zahra, dirimu bisa jauh lebih luar biasa lagi dari mbak Rien. Bakatmu sudah ada. Prestasi ikut kontes blog bergengsi sudah ada. Mau nembus media atau pun bikin buku tinggal direalisasikan saja. Semangat buatmu juga ya!
HapusLuar biasa sekali mbak. Bookmark postingan ini ah.
BalasHapusTerima kasih sudah berbagi mb Rien
Silakan, mbak Eki. Moga sedikit share tips dan link artikel di atas bermanfaat. Terima kasih banyak atas waktunya sudah sering mampir ke blog ku ya mbak. Aku senang sekali, tapi sekaligus malu karena aku sendiri jarang BW ke blog mbak Eki :(
HapusPencapaian yang luar biasa Mbak Rien. Terus berkarya dan menginspirasi.
BalasHapusAlhamdulillah. Terima kasih juga sudah menginspirasiku dengan tulisan-tulisanmu, mbak. Masih lekat diingatanku cerita mbak di Love Journey #1; Ada Cinta Di Tiap Perjalanan, yang ditulis begitu indah. Bak sebuah sastra perjalanan. Pantas waktu itu jadi juara satu. Memang tak diragukan lagi. Semoga selalu menjadi penulis cerita perjalanan dengan bahasa seindah yang mbak tulis ya :)
HapusSalam kenal Mbak Rien,
BalasHapusjadi terinspirasi dengan tulisannya, terima kasih untuk membagi. Saya baru2 ngeblog hanya buat kesenangan spy memori ga ilang hi hi hi....