Tampilkan postingan dengan label family. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label family. Tampilkan semua postingan

Kemudahan Seringkali Menjadi Tanda Kebaikan dari Allah

Innalillahi wainna ilaihi roojiun. Rabu 15 November 2023. Telah berpulang ke Rahmatullah bulek Mutmainah. Semoga husnul khotimah. Aammin Allahumma Aamiin. 


Pada hari pemakaman alm bulek, suami saya tengah sibuk dengan deretan jadwal meeting yang padat. Walaupun dihadapkan pada pertemuan online penting pukul 2 siang, suami dengan bijak memutuskan untuk memberikan prioritas kunjungan ke rumah duka bulek. 

Bulek, sebagai adik kandung bapak, adalah bagian tak terpisahkan dari keluarga kami. Suami dengan tegas memutuskan untuk melepaskan sejenak segala pekerjaannya, dan bersama-sama kami bergegas ke rumah duka sambil berdoa: "Semoga Allah memudahkan segala urusan kami hari ini."

 
Tepat setelah pemakaman selesai, pukul 13.30 WIB, kami meninggalkan TPU Malaka. Namun, perjalanan kami tidak semulus yang diharapkan. Jalan yang kami tempuh sebelumnya telah ditutup, memaksa kami mencari jalur alternatif dengan tujuan yang tak pasti. 

Terdampar di pemukiman padat penduduk dengan jalan yang begitu sempit, saya mencoba membuka peta online, berusaha mencari jalur tercepat untuk mencapai tempat yang tenang agar suami bisa melakukan meeting online tanpa hambatan. Waktu yang tersisa hanya 30 menit, dan keraguan mulai menyelinap.

Namun, hakikatnya, ketika Allah menghendaki kelancaran, kelancaran itu pasti terjadi. 

Meski harus melewati gang sempit, kami seakan diarahkan melalui perjalanan tanpa hambatan, bahkan hingga mencapai pintu keluar utama TPU. Sungguh menakjubkan, karena jalur yang kami lewati membawa kami kembali ke dalam kompleks TPU! 

Di depan pintu keluar, terhampar berbagai pilihan tempat makan, mulai dari Kebuli Abuya, RM Padang, Nasi Uduk Kebon Kacang, hingga Sate Solo Barokah Pak Agus. Kebuli Abuya, yang berada persis di seberang pintu keluar TPU, menjadi pilihan kami.

Saat itu, @kebuli.abuya tampak sepi, menciptakan suasana yang tenang agar suami bisa melakukan meeting tanpa gangguan atau mengganggu orang lain. Suami langsung membuka laptop dan fokus merevisi beberapa poin penting dalam materi presentasi yang akan disampaikannya dalam meeting

Sementara itu, saya bergegas memesan nasi kebuli yang ternyata dapat dihidangkan dengan cepat, memungkinkan suami menikmati hidangan sebelum meeting dimulai. 

Tepat setelah makanan habis, pertemuan online suami dimulai tanpa keterlambatan sedikit pun. Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar.

Kemudahan yang terkadang terlihat sepele, ternyata seringkali menjadi tanda kebaikan dari Allah 😇


Tentang bulek 

Alm bulek Mut adalah adik kandung Bapak Mertua saya, tantenya suami. Tante atau bibi dalam bahasa Jawa biasa disebut bulek. Tentunya, saya telah mengenal beliau sejak menikah dengan suami. 

Bulek di mata saya adalah sosok yang ramah, seramah alm bapak mertua semasa hidup. Beliau juga menyenangkan diajak bicara, membuat saya mudah akrab, dan merasa nyaman. Ibu saya juga mengenal bulek, mereka sudah beberapa kali bertemu, sehingga ketika saya bertemu bulek (tanpa kehadiran ibu), bulek selalu bertanya: "Ibu kemana, gimana kabarnya?" Pertanyaan seperti itu membuat saya kagum, bule sepeduli itu, dan itu hebat. Padahal amat jarang ketemu ibu saya, tapi beliau selalu ingat. Hal kecil yang tampak sepele, tapi bermakna besar.

Bapak mertua hanya tiga bersaudara. Alm bulek adalah anak bungsu. Bapak mertua anak kedua. Bapak dan kakaknya (anak tertua) telah lebih dulu berpulang, dan alm bulek adalah yang paling akhir menghadap Allah. Artinya, kini sudah tak ada lagi saudara kandung bapak yang masih hidup. 

Sekarang, tinggal anak-anak yang meneruskan generasi kakek-nenek dari keluarga bapak mertua, yaitu suami dan adik-adiknya, serta para sepupu. 

Acara pertemuan keluarga di Swiss-Belhotel Residence Kalibata tgl. 9 Juli 2023

Alhamdulillah keluarga suami adalah keluarga yang sangat peduli pada hubungan kekerabatan. Silaturahmi tidak pernah putus, walaupun berjauhan (beda kota dan beda negara) dan sama-sama memiliki kesibukan. Jika tidak bertemu secara offline, maka ada pertemuan online melalui grup WA keluarga yang selalu aktif.

Dalam tiap pertemuan keluarga yang diadakan, jadi momen untuk mengenal siapa-siapa yang merupakan saudara. "Oh itu ponakan, itu suami/istrinya sepupu, itu anaknya sepupu, itu cucunya sepupu, itu sepupunya bapak/ibu, dll dstnya." Kalau sudah saling kenal, pertemuan jadi momen untuk mengeratkan hubungan yang sudah terjalin.

Memiliki suami yang keluarga besarnya saling berupaya maksimal dalam menjaga hubungan persaudaraan membuat saya makin mencintai keluarga saya. "Kami gak pernah merasa kesepian, ada banyak saudara bartalian darah yang kami punya."

Acara pertemuan keluarga di Swiss-Belhotel Residence Kalibata tgl. 9 Juli 2023. Ini adalah pertemuan terakhir saya (dan keluarga) dengan alm. bulek. Alm bulek duduk di samping gadis kecil bule yang memakai dres hitam motif (cucu bulek). Tampak bulek memegang kepala cucu laki-lakinya. Acara kumpul keluarga ini digagas oleh Mas Adi, sepupu kandungnya suamiku.

 

Kebuli Abuya

Kunjungan saya dan suami ke rumah makan ini memang tanpa rencana. Hanya kebetulan butuh makan dan melakukan meeting online dalam keadaan nyaman. Saya menuliskannya di sini sebagai pengalaman saja, dan semoga jadi informasi yang berguna.

Jadi, jika kamu sedang berada di sekitar Pondok Kelapa Malaka dan mendambakan pengalaman kuliner yang autentik, Rumah Makan Kebuli Abuya ini bisa jadi pilihan yang patut dicoba. Restoran ini menyajikan kebuli, hidangan khas yang lezat. Tempat ini bukan hanya sekadar tempat makan biasa, melainkan sebuah perjalanan kuliner yang menggoda selera.

 
Nasi Kebuli adalah hidangan nasi yang memiliki rasa gurih dan berwarna kekuningan. Makanan ini merupakan salah satu kuliner asli Indonesia yang awalnya diciptakan oleh warga keturunan Arab Saudi yang menetap di Indonesia. Hidangan lezat ini khususnya populer di kalangan masyarakat Betawi di Jakarta.

Langkah pertama ke dalam Rumah Makan Kebuli Abuya, saya disambut oleh aroma harum rempah-rempah yang menari di udara. Suasana interior yang hangat dan ramah, serta dekorasi sederhana namun menarik dengan sentuhan elemen Timur Tengah memberikan nuansa yang khas.


Menu utama di Kebuli Abuya adalah kebuli, sejenis nasi berbumbu dengan daging yang diolah secara khusus. 

Keunikan cita rasa kebuli Abuya terletak pada rempah-rempah pilihan yang digunakan, menciptakan harmoni cita rasa yang lezat dan menggugah selera. Setiap suapan membawa saya dalam perjalanan kuliner yang memanjakan lidah. 

Salah satu hal yang membuat Kebuli Abuya istimewa adalah lokasinya yang sangat strategis, persis di seberang pintu keluar TPU Malaka. 

Setelah menghadiri acara atau kunjungan di TPU, tempat ini menjadi pilihan tepat untuk menikmati hidangan lezat tanpa harus jauh-jauh mencari. 

Jika ingin menyantap menu berbeda, ada pilihan lain seperti rumah makan padang, sate kambing, nasi uduk, martabak, dan lainnya di sekitar lokasi.

Saat kami makan kebuli, saya melihat mobil saudara kami yang lain, yang hari itu ikut ke pemakaman, parkir di depan rumah makan padang yang berada persis di samping Kebuli Abuya. Mereka makan di sana.

Berikut penampakan lokasi Kebuli Abuya yang letaknya berhadapan langsung dengan TPU Malaka.

Pelayanan yang ramah dan cepat membuat pengalaman makan di Kebuli Abuya jadi berkesan. 

Dengan hidangan kebuli yang cukup lumayan dan atmosfer kental berasal dari Timur Tengah, Rumah Makan Kebuli Abuya di Pondok Kelapa Malaka bukan hanya sekadar restoran, melainkan tujuan kuliner yang menghadirkan suatu kenangan. Kenangan di hari pemakaman bulek 💕

Selamat jalan bulek, semoga tenang dan damai di sisi Allah SWT. 


TPU Malaka. Jakarta Timur, 15 November2023. 


Renyah Tawa di Hari Ultah Semoga Selalu Bahagia

Bulan April ini, baru saja di rumah ada yang memperingati hari lahir. Siapa lagi kalau bukan selimut hatiku, Mas Arif. Kami selalu saling memberi selamat bila ada yang ultah, walau tanpa perayaan, sebab itu bukan sebuah kebiasaan. Kami tidak pula membiasakan, atau pun menjadikannya biasa.

Selama social distancing, kami semua di rumah saja, mentaati peraturan demi mencegah meluasnya penularan COVID-19. Mas Arif work from home, anak-anak home learning.  Selama itu pula saya banyak di dapur, membuat makanan sehari-hari, termasuk berbagai macam kudapan untuk menemani selama berkegiatan di rumah.

Saya berusaha untuk mengolah sendiri semua makanan yang dimakan keluarga. Karena itu saya masak setiap hari, meskipun berbelanja setiap beberapa hari sekali, karena menghindari keluar rumah.

Di hari ultah suami, tiba-tiba saya ingin menambah hidangan meja dengan memesan beberapa makanan buatan tetangga yang saya kenal, dan dari toko-toko terdekat. Di antaranya cake, es krim Viennetta, buah segar, minuman kopi dari kafe, hingga nasi liwet. Biar semarak gitu. 

Namun, realita tak sesuai rencana. Produksi cake di toko langganan sedang libur, es krim di minimarket dekat rumah no stock, buah yang saya mau belum ready, dan nasi liwet baru ada hari Jumat. Padahal saya maunya Kamis.

Akhirnya cuma minuman kopi yang bisa delivery ke rumah.
Es Kopi Susu Kekinian @kopipinusBSD

Tak ada nasi liwet tapi ada banyak nasi putih di rice cooker. 

Bayangan makan siang dengan nasi liwet enak yang sudah lengkap dengan lauk, sayur, sambal, dan lalapnya memang sudah ambyar. Tapi saya tak ingin menyerah. 

Ada ikan di kulkas, akhirnya saya masak pindang, kesukaan Mas Arif. Tinggal buat bumbu asli, kasih belimbing wuluh metik di depan rumah tetangga, tomat merah, cabe rawit setan, jadilah pindang segar yang pas dimakan bikin Mas Arif nambah-nambah.

Eitss....tentu bukan pindang saja lauk teman makan nasi putih. Ada Rendang Telor, Kentang Mustofa dan Bawang Goreng juga! Semuanya produk Ny. Emmet yang saya pesan via Shopee. Ordernya sih sudah sejak hari Minggu (4/4/), hari Selasa sore pesanan sampai. Pas banget jadinya, ketika makan siang nasi liwet gagal, produknya Ny. Emmet malah jadi penyelamat. Isi piring Mas Arif malah jadi meriah.

Sudah cukup itu saja? Belum! Masih saya buatkan terong ungu bakar juga. Ini kesukaan Mas Arif sejak zaman dulu kala lho. Plus buncis kukus, lengkap dengan sambal terasi. Setelah semuanya disusun di piring makan, aduhaiiii penampakannya bikin nasi liwet mah lewaaaat hahaha. Pokoknya Enak! 
Makan siang buatan sendiri, bertabur produk Ny. Emmet, jadi enak buanget!
Produk Ny. Emmet: Kentang Mustofa, Rendang Telor, Bawang Goreng IG: @ny.emmet Pemesanan via WA: 0838-7088-2311. Tersedia juga di Shopee dan Tokopedia (https://shopee.co.id/duisharyani

Es Krim Viennetta mendadak artis, banyak dicari, tapi banyak pula nggak adanya. Saya termasuk yang susah payah mencari tapi tak dapat-dapat. Oke, kenyataan makan es krim mewah ikut ambyar. Tak cuma itu, mau makan cake ultah juga tinggal mimpi belaka. Dia ikut-ikutan tak ada karena pembuatnya sedang stop produksi.

Saya kembali tak mau menyerah. Tak ada es krim dan cake, tapi ada labu kuning di dapur, kenapa tak dijadikan bolu saja? Woiyadong, bikin bolu!

Nggak pakai sulit, labu kuning sebanyak 300gram langsung saya olah bersama bahan lainnya, di antaranya telur, gula, terigu, margarin, dan sedikit pengembang biar bolunya mekar  tralala.

Setelah 55 menit, terdiri dari 15 menit ngadon, 40 menit memanggang hingga mendinginkan, akhirnya Bolu Labu Kuning Tabur Keju siap jadi kue ulang tahun 😂
Bolu Labu Kuning buatan saya dong *bangga 😜

Cake abal-abal tapi rasanya paten, yang bila dimakan enaknya sampai ke ubun-ubun itu (kata saya ini mah haha), saya antar ke Mas Arif yang sedang duduk menonton berita di TV bersama anak-anak. Saya serahkan ke tangannya sambil bilang, "Selamat ulang tahun papa...silakan kue ultahnya..."

Seusai mengatakan itu, bukannya Mas Arif yang ketawa (saya menduga begitu), malah saya sendiri yang ngakak. 

Anak-anak ikut tertawa. Mentertawakan untuk seru ya, bukan tertawa mengejek karena sebal. Mungkin mereka pikir inilah cake ultah tercetar yang pernah mereka lihat sebagai kue ultah papanya. Cake Labu! Buatan mamanya sendiri pula.

Doa adalah kado terindah. 

Ada kado lain yang ingin saya berikan, biar doa minta sehatnya seiring sejalan dengan usaha, sebotol MADU!  Madu Persada ROYAL Jelly, agar suami dapat merasakan khasiat madu asli dan herbal alami untuk kesehatan tubuhnya. Biar jossss terus gitu. Musim penyakit gini lho, daya tahan tubuh dan stamina harus selalu terjaga. Biar nggak mudah sakit. Biar kuat hadapi WFH, juga buat hadapi  istrinya yang selalu setrong ini he he 
Madu Persada Royal Jelly produksi @madupersadaofficial. Tersedia juga di Shopee, Tokopedia, Lazada, JD.id

Sungguh. Kebahagiaan mekar pada tiap nafas. Pada renyah tawa. Pada cinta yang terus mewangi.

Selamat ultah suamiku sayang, papanya anak-anakku. 

Barakallah fii umrik. 

Semoga berkah hidup dan usiamu, panjang umur dan selalu sehat, serta sukses dan bahagia. Aamiin YRA.


*April 2020