Tips Kantong Aman Sepanjang Ramadan hingga Lebaran

Travelerien.com

Tak sedikit orang memperlakukan THR laksana uang kaget. Begitu dapat, langsung dibelanjakan tanpa melakukan perhitungan. Ada saja pengeluaran tambahan yang sepertinya memang perlu. Setelah mencermati dengan lebih objektif, baru sadar ternyata tidak semua pembelanjaannya termasuk kebutuhan. Alhasil, uangpun habis sebelum lebaran datang. Agar kecenderungan tersebut tidak menjadi lestari, yuk kelola THR dengan bijak. Dimulai dengan mengerem diri, dan pastikan untuk selalu saving sebelum shopping.

Ditabung atau dibelanjakan?

Tak dapat dipungkiri pengeluaran selama bulan Ramadan hingga lebaran biasanya justru bertambah. Di sinilah guna THR, untuk menutupi pengeluaran tambahan tersebut. Ada sejumlah pengeluaran yang dapat didanai dari THR. Beberapa di antaranya:

1. Zakat
 
Pengeluaran ini harus mendapat prioritas untuk dibayarkan. Jadi, ketika mendapatkan THR, ambil segera dananya untuk menunaikan kewajiban membayar zakat. Mengenai penghitungan akuratnya dapat dikonsultasikan dulu dengan Badan Amil Zakat.

Sementara itu, infak dan sedekah memang tidak wajib, namun sangat dianjurkan. Mengapresiasi awak rumah tangga, baby sitter, dan supir pribadi adalah hal yang jangan sampai terlupakan. Besarannya dapat dikalkulasikan secara proporsional sesuai masa kerjanya.

Mencantumkan nama-nama saudara yang berhak menerima cipratan THR. Di daftar yang sama, kita tulis juga nominal hadiah lebaran yang akan diberikan. Bagan ini akan membantu kita dalam menyiapkan dananya.

*sumber foto: galenicafarmaci2014*

2. Makanan dan Minuman
 
Sanak saudara dan tetangga mungkin saja datang bersilaturahmi di hari raya. Kita tentu perlu menyiapkan hidangan. Sebagian dana THR bisa kita gunakan untuk menjamu tamu. Jumlah yang bertamu dapat diperkirakan dengan menanyakan langsung rencana kunjungan saudara dan kerabat saat lebaran.

Berhubung hari raya, ibu-ibu (termasuk saya) biasanya juga menginginkan “libur memasak” untuk sementara waktu. Saya biasanya mensiasatinya dengan menyiapkan makanan yang tahan hingga dua hari. Kalau mau mudah, tinggal beli sih. Tapi rumah makan biasanya tutup di hari raya.

Untuk suguhan lain seperti kue, biasanya saya siapkan 3-4 jenis saja. Tidak banyak, yang penting ada. Toh kita tak perlu memaksakan diri menyediakan makanan yang terlalu banyak dan mewah karena esensi berlebaran ialah menjalin silaturahmi dengan saling mengunjungi.

Saat merasa kesulitan untuk menyediakan banyak makanan untuk halal bihalal keluarga besar, biasanya saya minta bantuan kerabat yang datang untuk membawa hidangan untuk disantap bersama-sama.

Hidangan ramadan*dokumen pribadi*

3. Busana dan perlengkapan ibadah

Hari raya merupakan momen yang tepat untuk tampil istimewa dengan busana yang rapi, bersih, dan serasi. Tak harus baru, memang. Jika dananya tersedia, tidak ada salahnya untuk belanja busana dan perlengkapan ibadah yang baru.

Untuk urusan belanja keperluan lebaran, beberapa tahun belakangan ini saya melakukannya dengan cara praktis, yaitu belanja online. Selain agar hemat waktu dan tenaga, juga terhindar dari godaan belanja yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Situs belanja fashion online seperti Zalora menjadi pilihan saya dalam menemukan beragam pilihan baju lebaran. Banyak pilihan busana berkualitas di Zalora, belanjanya pun mudah.  

Belanja busana *dokumen pribadi*

4. Mudik

Buat yang mudik, THR bisa menjadi sumber dana yang bisa digunakan. Tentu saja setelah dikurangi zakat, infaq, dan sedekah, sebagai prioritas utama. Jika pulang mudik, maka pos pengeluaran makanan bisa ditiadakan.

Sebaiknya, mudik direncanakan jauh hari sebelum lebaran agar kita bisa menyisihkan uang sebagai dana mudik dan tidak hanya mengandalkan THR. Apalagi, jika berencana mengajak keluarga untuk pulang kampung. Akomodasi dan transportasi selama berlebaran di kampung halaman perlu dipersiapkan.
*sumber gambar: duniaku.net*

5.Lain-lain

Buat yang tidak mudik dan berlebaran di rumah, maka dana THR bisa dialokasikan untuk mempercantik tampilan rumah. Misalnya dengan mengecat ulang, menata ulang interior rumah, bahkan merenovasi rumah.

Membuat rumah dengan tampilan baru belakangan ini biasa dilakukan menjelang hari raya, namun tidak ada kewajiban melaksanakannya. Kalaupun tidak berencana mudik ataupun renovasi rumah, sebaiknya THR ditabung atau diinvestasikan saja.

Poin terpenting dalam manajemen THR adalah konsisten dengan bujet yang telah disusun. Pengeluaran yang terencana, dapat menghindarkan kita dari resiko yang menghadang. Salam Ramadan :)

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

10 komentar

  1. Ini yang sering terjadi, ketika dapat THR langsung lupa diri pengin beli ini-itu. Sebaiknya memang dibuat list agar pengeluaran terkendali dan bisa nabung juga. Makasih sharingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Ihwan. Banyak-banyak ngerem ya :)

      Hapus
  2. ketika Berita THR akan turun 2 minggu lagi,Pikiran sudah bermacam macam untuk beli barang konsumtif.

    Makasih sharing nya, sudah mengingatkan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ada pak bos nih mampir hihi. Kalau sudah ramadan gini,pikirannya udah soal belanja, belanja, belanja aja ya pak. Duit THR seolah mau dihabiskan buat semua keperluan lebaran. Padahal.... :D

      Hapus
  3. Saya bersyukur sekali saat THR turun telat bahkan mepet dengan hari raya,jadi malas berbelanja,hihihi.Aman deh THRnya LOL

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha....itu mungkin karena duitnya mbak Eni banyak tuh, ga tergantung sama duit THR buat belanja2 lebarannya :D

      Hapus
  4. Wah iya banget nih harus cerdas memanfaatkan uang THR hehe

    BalasHapus
  5. Mbak Rien, jangan lupa, beli baju gamis dulu, bukan beli kain buat properti foto hahaha.

    Alhamdulillah kami gak kenal mudik. Hmm ya mudik sih, tapi gak jauh, ke Ogan Ilir doang. Jadi keluarga gak keluarin biasa banyak untuk itu. Paling buat makan, karena anaknya ayah ibuku makannya banyak semua hahaha

    omnduut.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya...iya...beli gamis. Bukan beli kain ya. Haha. Pasti komen ini karena abis liat foto toko kain di atas.

      Aku kenal mudik tapi ga tiap tahun mudik. Soalnya ortu dan mertua tinggal di Jakarta :D

      Hapus

Leave your message here, I will reply it soon!