5 Cara Memperoleh Tiket Kereta Api Murah

Travelerien.com

Memperoleh tiket pesawat dengan harga yang murah memang tak sulit, namun tidak demikian dengan mendapatkan tiket kereta api. Harga tiket pesawat pun dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti situasi dan kondisi yang ada, tiket pesawat pada hari Senin saja bisa berbeda dengan harga tiket pada hari Minggu. 

Kereta Api sedang melintas di Stasiun Blambangan Umpu, Way Kanan
 
Berbeda dengan tiket kereta api yang harganya cenderung tetap pada hari apa saja. Selain itu, tiket KA juga seringkali habis bahkan dari jauh-jauh hari menjelang masa high season seperti lebaran maupun natal dan tahun baru. Namun Anda tak perlu khawatir sebab masih ada cara untuk bisa memperoleh tiket kereta api murah seperti di bawah ini:

1.  Pesan tiket dari jauh-jauh hari
Sama halnya jika Anda ingin mendapatkan tiket pesawat yang murah, cara memperoleh tiket KA yang murah juga dengan memesannya dari jauh-jauh hari. Bahkan saat ini, pemesanan tiket kereta api dapat dimulai dari 120 hari sebelum rencana keberangkatan atau sekitar 3 bulan sebelum berangkat. Biasanya pada situs pemesanan tiket kereta api, akan tersedia beberapa pilihan kereta sekaligus harga tiket yang berbeda-beda tergantung kelasnya. Misalkan pada kereta api Argo Lawu, ada beberapa pilihan harga tiket mulai dari 300.000, 310.000 hingga 320.000 misalnya.

2.  Memilih tiket kelas ekonomi
Jika memang anggaran sedang tidak memungkinkan atau memang tidak masalah dengan keterbatasan fasilitas yang ada pada gerbong kereta ekonomi maka mengapa tidak? Anda dapat memesan tiket kereta api kelas ekonomi. Jangan salah, meski harganya murah, setiap gerbong kereta api kelas ekonomi sudah dilengkapi dengan AC dan sudah tidak ada penumpang yang berdiri karena tidak kebagian tempat duduk, jadi Anda pun bisa lebih nyaman dalam perjalanan. Hanya saja kekurangannya terletak pada tempat duduk yang pastinya tidak senyaman di gerbong KA eksekutif.

3. Pesan lewat Call Center
Anda pun bisa memperoleh tiket kereta api murah jika melakukan pemesanan melalui Call Center yang tersedia. Karena biasanya Customer Service akan memberitahukan informasi mengenai promo yang tersedia. Mintalah CS atau operator untuk memilihkan harga tiket yang termurah. Selain itu, Anda juga dapat mengganti dengan tanggal lainnya asalkan bisa mendapatkan harga tiket yang paling murah. Tidak jauh berbeda dengan pemesanan tiket secara online hanya saja, jika Anda memiliki keterbatasan akses internet, Anda bisa memesannya melalui Call Center KAI.

4.  Berburu tiket promo di aplikasi mobile travel agent online
Cara selanjutnya untuk memperoleh tiket kereta api yang murah adalah dengan berburu tiket promo yang ditawarkan di beberapa agent travel online yang memiliki aplikasi mobile. Menjelang periode-periode tertentu, travel agent online akan mengadakan promo potongan harga atau diskon tiket kereta api. Begitu juga dengan pemesanan melalui minimarket konvensional yang menjadi rekanan PT. KAI dalam reservasi tiket KA. Manfaatkanlah promo yang ada ini untuk membeli tiket KA yang Anda inginkan.

5.  Manfaatkan kartu kredit
Masih dengan aplikasi mobile travel agent online, Anda pun dapat menggunakan cara lainnya untuk menikmati promo yang ditawarkan oleh travel agent online tersebut. Jika kebetulan sedang tidak ada promo untuk pembayaran melalui ATM, biasanya akan tetap ada promo potongan harga atau diskon tiket dengan pembayaran melalui kartu kredit bank tertentu. Jika kebetulan Anda memilikinya, maka lebih baik dimanfaatkan saja untuk memperoleh tiket kereta api murah.

Pengalaman Merencanakan Liburan Tanpa Ribet

Travelerien.com

Bulan Maret dan April seakan menjadi “bulan jalan-jalan” dalam agenda saya di tahun 2017. Padahal, tidak banyak jalan-jalannya, tapi terasa padat buat saya yang biasanya miskin jalan-jalan.

Ada yang terencana, ada juga yang tidak. Ada yang direncanakan sejak lama, ada juga yang baru masuk rencana sekitar 1-2 minggu sebelum keberangkatan. Ada jalan-jalan bareng keluarga, jalan-jalan berdua suami, ada pula yang bersama teman-teman blogger

[Maret 2017] Traveling berdua ke Lampung, mendaki Gunung Anak Krakatau

Bandung, Lampung, dan Belitung menjadi destinasi jalan-jalan yang saya agendakan di bulan Maret. Yang terealisasi ternyata cuma Bandung (Trizara Resorts Lembang) dan Lampung (Pesisir Barat). Sementara itu, Belitung yang sudah dijadwalkan sejak Februari, ternyata Maret harus di-pending.

Gagal ke Belitung di bulan Maret, saya malah ke Lampung sampai dua kali. Setelah dari Pesisir Barat, satu minggu kemudian, ikut trip Krakatau. Trip Krakatau sebetulnya tidak ada dalam agenda. Trip ini datang dari tawaran Nurul (bulan Maret). Saya agak ragu menerimanya karena waktunya beruntun, hampir tiap weekend pergi. Setelah dibicarakan dengan Mas Arif, ternyata disambut gembira dan ia mau ikut. Maka dari itu, berangkatlah kami ke Krakatau selama 2 hari 1 malam. 


Baca juga : Jelajah Pulau Pisang Pesisir Barat

[Maret 2017] Jelajah Pulau Pisang di Pesisir Barat Lampung bareng teman-teman blogger

Pada bulan April, ada dua destinasi yang sudah terjadwal sejak Januari 2017, yaitu Palembang dan Tidore. Palembang menjadi pilihan suami yang ingin membawa kami menikmati aneka kuliner Sumsel di hari kelahirannya. Ceritanya, suami mau traktir kami makan-makan di luar kota alias yang jauh dari rumah. Karena Palembang dianggap sebagai kota dengan sejuta kuliner enak, maka di sanalah ia akan mentraktir anak-anak dan istrinya. Disebut sejuta karena memang banyak banget kuliner di Palembang! Hiperbole sedikit, deh! :D

Nah, April adalah jadwal saya jalan ke Tidore selama 10 hari bareng para blogger pemenang lomba menulis blog #TidoreUntukIndonesia. Tanggal yang saya pilih untuk ke Palembang ternyata bertepatan dengan tanggal saat saya di Tidore. Trip Tidore dalam rangka Hari Jadi Tidore tanggal 12 April 2017 tidak mungkin digeser. Jadwal ke Palembang  yang dikorbankan.


Baca juga : Menjadi Juri Lomba Blog Tidore Untuk Indonesia




[April] Trip Tidore dalam rangka Hari Jadi Tidore ke-909

April ini, saya juga diundang oleh dispar Way Kanan untuk hadir di Festival Way Kanan. Woro-woro soal undangan ke Way Kanan sudah ada sejak Februari 2017. Tapi, baru Maret dikirimi undangan dan kepastian berangkat. So, April yang tadinya tidak ada jadwal ke Lampung, akhirnya jadi ada. Rencana ke Belitung bulan April malah jadi tidak ada. Ketunda lagi, deh!

Jalan-jalan ke Palembang dijadwal ulang, tapi tetap bulan April. Saya dan suami sepakat, acara jalan-jalan ke luar kota cukup sampai April dulu. Mei anak-anak ujian kenaikan kelas, lalu masuk puasa, setelahnya lebaran. Kami ingin di waktu-waktu tersebut banyak momen kumpul di rumah biar selama ujian anak-anak tenang dan fokus. Puasa pun demikian, inginnya di rumah biar khusuk. Kalau Lebaran, sudah pasti jatahnya silaturahmi ke keluarga dan sanak saudara. Belitung, Flores, dan Bali sepertinya mesti sabar tunggu sampai Lebaran lewat. 


Agenda April 2017: Liburan di Palembang

Rencana kadang memang tidak selalu sesuai kenyataan. Karena sesuatu hal yang mendadak, terpaksa harus ubah jadwal. Soal ubah jadwal ini, kalau belum beli tiket sih, urusannya masih mudah. Nah, kalau sudah terlanjur beli tiket pesawat biasanya jadi agak ribet. Ditambah pula dengan adanya biaya-biaya yang muncul, baik administrasi maupun kebijakan pengembalian dana dari maskapai, bikin urusan kantong ikut ribet.

Seperti yang terjadi pada saya saat ini, jadwal ke Palembang terpaksa diubah. Yang tadinya akan berangkat tanggal 8 April, tapi karena pergi selama 10 hari ke Tidore, akhirnya saya tunda jadi tanggal 21 April. Ternyata, di tanggal 21 April, saya ada trip ke Way Kanan selama 4 hari, akhirnya ditunda lagi jadi akhir April. Untungnya, saya belum sempat beli tiket pesawat. Jadi tidak masalah ubah-ubah jadwal. 


Baca juga: Menyusuri Sungai Musi, Menelisik Sejarah Palembang
 

Kuliner pempek ini yang bikin kami ingin berwisata di Palembang

Tetapi, saat jadwal sudah fix dan tiket ke Palembang sudah dibeli, eh, dapat kabar kalau saya akan diundang ke acara di suatu tempat di Palembang (acaranya dirahasiakan dulu ya, biar jadi kejutan hehe). Tempat acaranya memang di Palembang, tapi jadwalnya tidak cocok. Acaranya jam 2 sore, sementara pesawat saya baru berangkat dari Jakarta jam 2 sore juga.

Lantas bagaimana? Pilih tetap berangkat sesuai tiket yang sudah dipesan atau ubah jadwal demi menghadiri acara? Tanpa timbang-timbang lagi, saya bulatkan untuk pilih memenuhi undangan dan siap ambil risiko ubah jadwal penerbangan. Jadwal terbang sore saya pindahkan ke pagi.

Seperti biasa, urusan reschedule ini saya pikir bakal repot. Sudah terbayang bakal telepon-telepon maskapai buat menjelaskan permasalahan dan urus pesanan baru. Apalagi saat mau ubah jadwal penerbangan itu saya sedang sibuk-sibuknya prepare berangkat ke Tidore. Tapi, karena saya memesan tiket lewat Traveloka, bayangan ribet itu ternyata gagal terjadi.

Mengapa? Karena adanya fitur Easy Reschedule. Dengan fitur ini, saya tidak perlu menelepon maskapai. Tinggal ubah penerbangan hanya dengan beberapa klik, urusan reschedule selesai. Cara ini tak hanya menghemat waktu, tapi juga mudah untuk dilakukan. 


Fitur Easy Reschedule Traveloka

Ada yang pernah coba Easy Reschedule? Mudah lho! Sekadar berbagi informasi bermanfaat, saya beritahu langkah-langkahnya, ya:
 



Pertama: Klik Pesanan Saya
Login terlebih dahulu ke akun Traveloka. Pada dasbor akun, pilih sub menu Pesanan Saya


Kedua: Klik Tombol Reschedule
Klik detail pada penerbangan yang akan diubah, lalu klik tombol reschedule


Ketiga: Pilih Jadwal Penerbangan Baru
Pilih jadwal penerbangan baru dan langsung pesan jadwal penerbangan baru


Keempat: Tunggu Konfirmasi Harga
Konfirmasi harga akan dikirim melalui konfirmasi email atau notifikasi push, disertai tautan untuk melanjutkan pembayaran.
 


Kelima: Lakukan Pembayaran
Harga Total sudah termasuk Biaya Reschedule Traveloka dan biaya maskapai. Setahu info yang saya baca, biaya ubah jadwal penerbangan dalam negeri sebesar 15 ribu, sedangkan luar negeri 50 ribu.


Keenam: Mendapat e-tiket baru
Setelah proses reschedule selesai, e-tiket baru akan terbit 


Tambahan sedikit, kalau kalian masih bingung tentang syarat-syarat atau ketentuan yang berlaku, langsung cek saja di website Traveloka: Easy Reschedule.
 

Tahun lalu jelajah Musi bareng blogger, tahun ini mau bareng keluarga :)

Dalam kondisi seperti saat ini, di mana tiket yang sudah terlanjur dibeli mesti diubah mengikuti jadwal traveling yang berubah-ubah, Easy reschedule sangat membantu. Saya tidak perlu repot telepon-telepon maskapai, biaya administrasinya murah, proses e-tiket juga cepat.

Tiket ke Palembang sudah di genggaman. Tinggal berangkat dan menikmati kuliner di Bumi Sriwijaya bareng keluarga. Mudah-mudahan tidak ada perubahan lagi. Sekarang, saya sedang bersiap-siap ke Way Kanan, setelahnya baru ke Palembang.

Bagaimana dengan bulan Mei? Bulan Mei akan saya isi dengan banyak menulis dan mem-posting tulisan jalan-jalan sepanjang bulan Februari hingga April, termasuk jalan-jalan ke Palembang. Kalau soal rencana akan jalan-jalan ke mana lagi, lihat nanti kemana angin rezeki berhembus! Hehe.
 



Ingin Traveling Lancar? Ikuti Tips-Tips Berikut Yuk!


Musim liburan ini ke manakah Anda berencana untuk menghabiskan liburan bersama dengan keluarga? Beberapa dari Anda mungkin lebih memilih untuk traveling mengunjungi tempat-tempat wisata di kota lain. Dan bagi Anda yang memiliki budget lebih biasanya memilih untuk berwisata ke pulau atau bahkan negara lain. Yang jelas Anda dan keluarga sudah pasti menanti-nantikan datangnya hari liburan tersebut. 

Pict: breaktime.co.id

Berbagai macam persiapan tentunya Anda lakukan dengan sematang mungkin. Satu hal yang sangat penting dan tidak boleh Anda lupakan adalah bahwa ada peraturan dari setiap pihak maskapai penerbangan mengenai batas muatan yang bisa Anda bawa masuk ke dalam kabin. Jika koper yang Anda bawa memiliki berat yang lebih dari yang diperbolehkan, maka Anda terpaksa harus mengurangi beberapa barang bawaan Anda. Sucks, right? 

Oleh karena itu sangatlah penting bagi Anda untuk mengorganisir barang bawaan Anda saat packing, salah satunya adalah dengan membuat checklist. Pastikan bahwa barang-barang paling penting, seperti paspor, visa, peralatan mandi dan pakaian, serta dokumen-dokumen penting (jika Anda mengikuti business trip) berada di daftar teratas dari checklist Anda. 

Selain itu, kebanyakan dari Anda mungkin melipat rapi pakaian Anda terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke dalam koper. Tapi ternyata hal tersebut terbukti kurang efisien. Pasalnya tidak hanya pakaian yang dilipat tersebut akan memakan banyak sekali ruang di dalam koper sehingga pakaian-pakaian dan barang bawaan lain tidak muat ke dalam koper, pakaian yang dilipat dan dimasukkan ke dalam koper begitu saja rentan berkerut. Anda jadi terpaksa menyetrika kembali pakaian-pakaian tersebut setibanya Anda di hotel. Merepotkan, bukan? 

Solusi alternatifnya, setelah Anda menyetrika dan melipat pakaian Anda, gulung pakaian-pakaian tersebut serapat mungkin, setelah itu baru tata gulungan-gulungan kain tersebut ke dalam koper. Voila, Anda akan dibuat terkejut dengan betapa banyaknya pakaian yang bisa muat di dalam koper. 

Bicara mengenai berat koper, ternyata Anda tidak hanya harus memperhatikan bobot dari barang bawaan, tapi juga perlu memperhitungkan ukuran dari koper, terutama jika Anda berencana untuk membawanya ke dalam kabin pesawat. Misalnya, maskapai penerbangan domestik seperti maskapai Lion Air. Pihak Lion Air menetapkan standar dimensi 40x30x20 sentimeter.  Sedangkan Sriwijaya Air memberlakukan peraturan agar para passengers membawa koper dengan dimensi 55x35x25 cm.  

Meanwhile, tiga perusahaan penerbangan besar yang lain seperti AirAsia, Citilink, dan Garuda Indonesia seakan sama-sama menyepakati ketentuan standar ukuran koper yang sama, dan dengan selisih yang sedikit lebih kecil dibandingkan Sriwijaya Air yaitu 56x36x23 cm. 

Bagaimana dengan pihak maskapai penerbangan internasional. Well, surely pihak penerbangan internasional pun memiliki standar tersendiri. Menurut peraturan yang dicetuskan oleh Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA), ukuran koper yang dapat dibawa passengers masuk ke dalam kabin adalah sekitar 56x36x23 sentimeter. Namun akhir-akhir ini, peraturan tersebut pun dirombak kembali, dan menurut peraturan baru, standar koper yang dapat Anda bawa adalah sekitar 55x35x20 sentimeter. 

Peraturan baru tersebut telah diadopsi oleh delapan maskapai penerbangan internasional, yaitu Air China, Avianca, Azul, Cathay Pacific, China Southern, Lufthansa, dan Qatar Airlines. Dan jika B’Timers bertanya-tanya tentang apa nih penyebab dari perubahan peraturan tersebut, ternyata peraturan baru tersebut diterapkan agar setiap penumpang mendapatkan tempat yang cukup untuk menyimpan barang bawaan mereka di dalam kabin pesawat, terutama bagi mereka yang menaiki pesawat dengan kapasitas penumpang minimal 120 orang. 

Nah, sekarang setelah Anda mengetahui peraturan tentang ukuran koper kabin, Anda juga perlu untuk mengetahui barang-barang bawaan apa saja yang tidak diperbolehkan untuk dibawa  selama menggunakan alat transportasi pesawat. Pasti pernah kan sesekali mendengar berita tentang cekcok antara penumpang dan petugas bandara, dimana ternyata penumpang membawa barang-barang yang tidak diperbolehkan untuk dibawa? Yup, don’t be that person ya.  

Salah satu dari barang yang tidak boleh Anda bawa selama penerbangan adalah barang-barang dengan kandungan kimia yang mudah terbakar, serta barang-barang yang mudah meledak, seperti kembang api. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah karena benda-benda tersebut bisa menjadi sumber api, dan dapat mengakibatkan pesawat terbakar atau meledak. Bayangkan jika kejadian tersebut terjadi saat Anda berada ribuan kaki jauh dari permukaan tanah. 

Have a safe flight, everyone. 


Source:
http://breaktime.co.id/travel/travel-tips/ketahui-ukuran-tas-yang-muat-di-kabin-pesawat.html
https://www.skyscanner.net/news/15-best-ever-packing-tips
https://www.realsimple.com/work-life/travel/travel-planning/carry-on-luggage-restrictions

Cara Alternatif Beli Tiket Pesawat Garuda yang Harus Diketahui Travel Lovers


Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai terkemuka di dunia. Dengan pelayanan yang terbaik yang diberikan oleh maskapai, tidak heran jika banyak masyarakat yang menggunakan Garuda. Akan tetapi, bagi sebagian masyarakat Indonesia, tiket Garuda terbilang cukup mahal. Namun, terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan tiket pesawat Garuda Indonesia dengan lebih mudah sehingga Anda tidak perlu pusing untuk memesan tiket tersebut dengan harga terjangkau. 



Cara pertama adalah membeli berdasarkan pada promo yang ditawarkan oleh maskapai. Garuda Indonesia sering memberikan promo bagi calon penumpang dan dengan menggunakan promo tersebut maka pengeluaran Anda untuk membeli tiket akan lebih murah. Untuk mendapatkan info terbaru mengenai promo tersebut, maka Anda harus selalu update mengenai informasi terbaru misalnya dengan melalui newsletter atau dengan mengikuti akun resmi dari maskapai Garuda Indonesia.

Kedua adalah membeli di tempat yang terpercaya misalnya travel agen resmi yang bekerja sama langsung dengan Garuda Indonesia atau dengan melalui website dari Garuda Indonesia. Pemilihan travel agent yang tepat juga dapat membantu Anda untuk menghindari penipuan dan Anda mendapatkan tiket sesuai dengan yang Anda inginkan.

Ketiga adalah menjadi member di website dari Garuda Indonesia. Anda hanya perlu untuk mendaftarkan diri di website maskapai tersebut secara gratis. Setelah itu Anda akan mendapatkan newsletter dari Garuda Indonesia yang isinya mengenai informasi terbaru terkait dengan Garuda Indonesia termasuk juga tiket pesawat Garuda. Dengan adanya newsletter tersebut maka Anda akan lebih cepat mengetahui info terkini dari Garuda Indonesia.

Keempat adalah menjadi anggota dari GFF atau Garuda Frequent Fly jika Anda merupakan orang yang berpergian secara rutin dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Dengan menjadi anggota dari GFF maka Anda tentunya akan mendapatkan tiket secara lebih murah bahkan tidak jarang mendapatkan tiket gratis untuk yang memenuhi ketentuan tertentu. GFF ini pada dasarnya adalah suatu bentuk pelayanan dari Garuda untuk mengapresiasi pelanggan yang menggunakan maskapai garuda.

Setiap anggota dari GFF memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan keuntungan seperti adanya akumulasi mileage yang dapat ditukarkan dengan upgrade award ataupun award ticket yang nantinya tidak hanya dapat digunakan oleh Anda sendiri namun juga keluarga ataupun teman Anda. Terdapat beberapa keuntungan seperti dapat menikmati check-in counter khusus dan executive lounge. Ada 4 jenis atau tipe keanggotaan yaitu:

•  GFF regular untuk yang berusia 12 tahun ke atas.
•  GFF junior untuk yang berusia 2-11 tahun.
•  EC Plus (Executive plus) atau GFF Gold untuk penumpang berusia diatas 17 tahun.
•  GIC Card (Garuda Indonesia Citi Card) yang merupakan kartu keanggotaan GFF dan kartu kredit.

Untuk mendaftarkan diri menjadi anggota GFF agar Anda dapat menggunakannya untuk memperoleh tiket pesawat Garuda Indonesia yang murah tanpa perlu menunggu promo yaitu:

• Mendaftar langsung lewat website GFF Garuda Indonesia atau dengan cara mengisi formulir aplikasi yang ada di kantor penjualan tiket Garuda Indonesia atau dengan melalui partner Garuda Indonesia untuk program GFF. Namun, pendaftaran ini hanya dapat dilakukan oleh Anda yang ingin menjadi member tipe GFF Regular, Junior dan EC Plus.
• Untuk jenis GFF Regular dan Junior, tidak dipungut biaya akan tetapi untuk EC Plus, Anda harus membayar Joining fee.
• Sedangkan untuk jenis GIC Card, maka Anda harus mendaftarkan ke Citibank dan membayar manual fee.

Wisata Kaliber Dunia di Pesisir Barat Lampung

Travelerien.com

Masih dalam rangka Jalan-jalan keliling Krui, giliran Kebun damar dan Pantai Tanjung Setia yang akan saya ceritakan dalam postingan kali ini. Dua tempat tersebut menjadi prioritas promosi Dinas Pariwisata Krui pada event Pesona Krui 2017 yang akan digelar mulai tanggal 13 – 22 April nanti. Kegiatannya berupa Krui Pro 2017 WSL QS1000 Surfing Competition (tgl. 15-20 April 2017) dan Ngunduh Damar 1001 orang (tanggal 20 April). 



Pohon damar, tumbuhan endemik Krui sejak ratusan tahun lalu

Kebun Damar di Pekon Rawas

Usai makan siang di sebuah rumah makan Padang yang ada di Kota Krui, Aries mengajak kami mengunjungi kebun damar atau repong di Pekon Rawas, Kecamatan Krui. Rasa penasaran akan bentuk pohon dan getah yang dihasilkan damar, membuat saya excited. Jarak yang kami tempuh tidak terlalu jauh. Kurang dari 20 menit kami sudah sampai. Jalan aspal hitam dengan hutan di kiri kanan jalan menandakan kami sudah memasuki area perkebunan. Saya memandang sekeliling, banyak pohon tinggi menjulang. Itu kah pohon damar?

Dalam bayangan saya selama ini, pohon damar mirip dengan pohon karet. Anggapan ini muncul karena pohonnya sama-sama menghasilkan getah. Otomatis yang terlintas di benak saya pohon karet. Anggapan itu tidak jua berubah, meski suatu ketika saya melihat foto pohon damar di blog teman asal Lampung. Dalam foto itu pohon damar terlihat dari jauh, dan saya fokus pada daunnya, bukan batangnya.  


Pak Ardi meminggirkan mobil. Kami pun turun dari mobilnya yang terasa sesak. Maklum, jika tadinya saya dan Mas Arif bertigaan dengan koper pink, kali ini bertigaan dengan Aries yang badannya lebih makan tempat ketimbang koper :D

Jalan tampak lengang. Hanya sesekali ada motor yang melintas. Membuat saya ingin ambil foto di tengah jalan dengan pose tengkurap. Tapi tak jadi, khawatir ada si mas bertopi mendelikkan mata hihi. Saya mengikuti Aries berjalan ke sebuah rumah. Katanya itu rumah warga. Di kebun damar yang luasnya mencapai 6-8 hektar, rumah itu sendirian. Tampak mungil dan kesepian di antara batang-batang besar dan tinggi. 

Mau jadi juragan damar?

Pesisir Barat merupakan penghasil ekspor getah damar bening atau biasa disebut damar mata kucing.

Ada banyak batang damar, tapi kenapa kami kumpul di satu pohon? Biar akrab kali. Yang bener, karena sebentar lagi kami akan melihat cara panen damar yang akan dilakukan oleh Pak Irawan, pekerja yang tinggal di rumah yang saya sebut tadi.

Baiklah, saya beritahu ya. Seumur-umur saya belum pernah melihat pohon damar, apalagi memegang pohon dan getahnya. Mungkin, mungkin saja ya, saya pernah melihatnya tapi tidak ngeh kalau itu pohon damar. Tapi rasanya saya memang belum pernah melihat langsung. Karena ini pengalaman pertama, jadi rada-rada norak gitu deh. Foto sama pohon damar!

Yang jelas, sekarang saya tahu pohon damar sangat berbeda dengan pohon karet. Baik dari fisik pohon, maupun warna getahnya. Cara memanennya pun berbeda. 

Takik, tempat keluarnya getah damar

Pohon damar baru bisa dipanen pada usia 15-20 tahun. Masa tunggu yang terbilang lama. Saya jadi membayangkan, jika saya menanam damar di usia sekarang, yang menikmati hasilnya adalah cucu. Tapi bisa juga sebagai tabungan buat masa tua. Kalau sudah tua kan nggak kerja lagi, tinggal duduk manis menikmati hasil ketika muda. He he. Kok jadi mikir ingin berinvestasi kebun damar ya :D

Getah damar dipanen dengan cara melukai batangnya hingga kambium. Pembuatan lubang pada batang disebut takik. Nah takik ini berbentuk segitiga yang nantinya jadi tempat getah keluar dan berkumpul. Dalam satu batang bisa dibuat puluhan hingga ratusan takik. Di mulai dari bawah sampai atas. Takik juga berfungsi sebagai pijakan kaki saat pemanen memanjat pohon. 

Getah damar yang telah mengeras ini siap dipanen

Lantas, apakah getahnya tidak meluber dan tumpah jika tidak disediakan wadah penampung? Bisa iya, bisa tidak. Getah damar mengkristal, menempel di dalam takik. Saya kira seperti getah karet yang cair dan mengucur, dan mesti disediakan kaleng penampung di batang pohonnya. Getah damar ada juga yang jatuh, disebut lahang. Kegiatan memungut dan mengumpulkannya disebut melahang. Kebanyakan sih tidak jatuh, karena itu mesti dipanen manual. Pohon demi pohon. Takik demi takik.

Aroma damar seperti bau lem. Saat hidung mencoba mengirupnya, hiiiii…saya tiba-tiba teringat berita di TV tentang orang yang pernah mabok akibat menghirup uap lem. Membayangkan hal tersebut, bau yang sudah sempat saya cium langsung minggat, tidak terekam dalam ingatan. Beberapa hari setelahnya, saya tanya mbak Dian tentang baunya, katanya memang mirip bau lem.

Perlengkapan memanen damar: Ember, Kapak, dan Ambun (tali)

Pak Irawan membawa sebuah kapak kecil dan ember. Kapak untuk melepaskan damar yang menempel di dalam takik. Sedangkan ember untuk menaruh getah. Pak Irawan naik dengan menggunakan ambun (tali) yang dilingkarkan pada pohon. Lalu berhenti di tiap takik yang akan dipanen. Ambun berfungsi sebagai penahan pinggang (sandaran) supaya tidak jatuh. Begitu terus sampai semua takik (dari bawah sampai atas) selesai dipanen.

Getah damar berkualitas adalah getah yang bersih. Tidak bercampur serpihan kayu, apalagi tanah (untuk getah yang jatuh). Getah damar dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar berbagai keperluan rumah tangga seperti sabun, korek api, pewangi, lilin. Sedangkan untuk industri seperti vernish, cat, pelapis kaca, plastik. Getah damar juga bisa digunakan untuk campuran kosmetik dan aroma makanan. 

Getah damar yang sudah mengkristal

Video panen getah damar dapat dilihat di Channel YOUTUBE saya di sini (KLIK) : Ngunduh damar di Pekon Rawas Krui

Melihat satu orang ngunduh damar saja sudah bikin takjub. Bagaimana kalau 1001 orang dengan 1001 pohon? Bakal rekor itu mah ya. Karena itu dalam Festival Teluk Stabas IV ini, Dinas Pariwisata Krui menjadikan kegiatan ngunduh damar sebagai agenda penting Pesona Krui 2017. Hutan damar di Pekon Rawas dengan luas sekitar 10hektar dan 1.300pohon yang kami kunjungi hari itu akan menjadi saksi tercatatnya REKOR MURI – NGUNDUH DAMAR sebanyak 1.001 pohon. 



Pantai Tanjung Setia

Setelah mengunjungi hutan damar yang sejuk, kami pergi ke kawasan Pantai Tanjung Setia yang panas. Pantai yang terkenal sebagai titik surfing paling populer di Lampung ini terletak sekitar 20 km dari Krui, Ibukota Kabupaten Pesisir Barat. Sekitar 273km dari Bandar Lampung dan dapat dicapai dalam waktu 6-7 jam.

Pantai Tanjung Setia sudah membuat saya penasaran sejak Agustus tahun lalu. Dalam Majalah Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Lampung tahun 2016 yang saya dapat dari Mas Yopie, ada beberapa foto yang menampilkan keindahan ombak Pantai Tanjung Setia. Salah satunya foto
karya Mas Eka Fendi Aspara yang memperlihatkan seorang bule sedang beratraksi dengan papan selancar di atas ombak yang tampak buas. 


Ada juga foto Pantai Tanjung Setia yang diambil dari ketinggian karya Mas Budhi Marta Utama. Foto tersebut sepertinya diambil saat mas Budhi terbang dengan paramotornya. Dalam foto itu, ombak Pantai Tanjung Setia tampak menakjubkan, panjang dan tinggi. Buih putih seperti busa sabun, tampak bergumul  di tengah air laut yang berwarna biru. Seorang peselancar sedang asyik menari bersama ombak, sendirian. Sempat nggak percaya, “Emang ada ya di Lampung yang beginian?”



Ada lagi foto Pantai Tanjung Setia lainnya karya I Gede Setiayana. Foto seorang bule sedang berjalan kaki di pantai, menenteng papan selancar. Foto Gede seolah hendak mengatakan pada dunia bahwa Tanjung Setia adalah destinasi surfing kelas dunia.  

Sejak tahun lalu, foto-foto karya 3 fotografer Lampung inilah yang membuat saya penasaran dengan Pantai Tanjung Setia. Saat itu saya menggumamkan cita-cita, moga suatu waktu bisa melihat langsung. Alhamdulillah tanpa terduga tahun ini malah kesampaian.



Pantai Tanjung Setia terletak di sepanjang pantai barat Lampung dan di luar hutan lebat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Pantai memesona ini berada pada sebuah kawasan dengan luas 33 ha yang terletak di Desa Tanjung Setia. Berada di jalur arus besar Samudera Hindia, menjadikan pantai di kawasan ini memiliki karakteristik ombak yang tinggi dan panjang.

Ombak di Pesisir Barat adalah nomor 3 terbaik di dunia. Salah satunya Pantai Tanjung Setia yang kami datangi hari itu. Maka tak heran ada ribuan wisatawan mancanegara berkunjung tiap bulannya.  

Peselancar sedang menuju ombak, hendak berdansa

Kami main ke Tanjung Setia tak hanya ingin melihat pantai dan ombaknya, tapi juga atraksi peselancarnya. Barangkali saja ada yang sedang main. Dulu pernah lihat waktu di Bali. Tapi tidak menikmati karena saat itu memang bukan niat untuk melihat atraksi peselancar. 


Menyaksikan matahari terbenam di Pantai Tanjung Setia juga jadi tujuan kami. Ya, walaupun gagal karena mendadak mendung, bahkan gerimis, saya tetap bisa menikmati suasana senja di Pantai Tanjung Setia. Aris dan Mas Arif sibuk dengan kameranya. Keduanya sama-sama berhasil mendapatkan foto atraksi peselancar. 

Kami memasuki kawasan pantai dari The Ujung Bocur Cottage, kemudian dari Sumatera Surf Camp. Di tempat kedua, jadi tempat paling lama kami singgahi. Jika di The Ujung Bocur saya lihat ada tamu-tamu bulenya, di Sumatera Surf Camp tak terlihat sama sekali. Mungkin ada, tapi sedang pergi. 

Oh ya, salah satu teman saya di Facebook, namanya Iwan, punya resort juga di Pantai Tanjung Setia, namanya Jabung Resort. Sayang saya tidak berkabar padanya, jadi tidak tahu letaknya di mana. Padahal saat dia tahu saya ke sana, dia mau ajak mampir dan ketemu. Moga lain kali bisa mampir.

Numpang nyantai bareng di The Ujung bocur Cottage
Penginapan pinggir Pantai Tanjung Setia, The Ujung Bocur Cottage

Ada banyak penginapan di sepanjang Pantai Tanjung Setia dengan harga kamar variatif. Mulai dari Rp 300.000,- hingga Rp 1 juta per malam. Saya baru lihat dua tempat saja. Sumatera Surf camp itu tempatnya luas. Kamarnya banyak. Fasilitas kamar memadai. Suasananya pun tenang. Tamannya luas dengan banyak pohon kelapa menjulang tinggi. Tapi dari semua itu, kemewahan alam ala para peselancar adalah juaranya. Inilah sajian Pantai Tanjung Setia yang paling memukau. 


Mbak Dian di Sumatera Surf Camp

Resort berkonsep rumah panggung kayu
Kamar Sumatera Surf Camp



Dari dua tempat yang kami datangi, saya belum melihat ada pantai dengan pasir putih yang aman untuk berenang. Rata-rata pantainya ada karang. Tapi untuk main air dan sekedar basah-basahan, cukuplah. Pantainya landai dengan air laut dangkal hingga 100 meter dari bibir pantai. Selebihnya dalam dan cukup bahaya sebab gempuran ombak besar tak henti-henti menyerbu menuju pantai.

Untuk kenikmati ketenangan dan eksotisme pesisir, serta indahnya peselancar berdansa bersama ombak, Pantai Tanjung Setia adalah tempatnya. Kapan kemari? 





Baca juga cerita perjalanan Jelajah Krui dari teman-teman seperjalanan saya berikut ini :

Dian Radiata : Ngunduh Damar di Pekon Rawas Krui
Dian Radiata : Ija Mit Krui
Annie Nugraha : Hatiku Tertambat di Pulau Pisang
Haryadi Yansyah : 24 Jam Bermanjah di Pulau Pisang
Annie Nugraha : Sejuta Pesta di Pesisir Barat Lampung
Deddy Huang : Jelajah Pesona Pulau Pisang bagian 1
Deddy Huang : Jelajah Pesona Pulau Pisang bagian 2


 

Keliling Krui Jelajah Pesona Pesisir Barat

Travelerien.com

“Minta Pak Ardi ngebut supaya keburu lihat sunset di Labuhan Jukung,” pesan Aries melalui chat WA.

Saya sih pinginnya bilang begitu ke Pak Ardi. Tapi kendaraan sudah melaju cukup kencang, kalau minta tambah ngebut lagi, khawatir mobil kami bakal terbang :D 

jalan jalan krui pesisir barat
Naik mobil keliling Krui bersama Pak Ardy (dispar Krui)

Kamis siang (16/3/2017) kami melakukan perjalanan berkendara mobil dari Bandar Lampung menuju Krui, Kabupaten Pesisir Barat. Waktu tempuh hampir 7 jam lamanya. Ada yang bilang biasanya cuma 5 jam. Dengan jarak tempuh sekitar 250 KM BDL- Krui, saya perkirakan yang 5 jam itu pasti ngebut banget.

Perjalanan lancar Alhamdulillah, melewati Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, dan melintasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Ada kenangan yang tiba-tiba menyeruak ketika melewati Sanggar Batik Ratu di Kecamatan Talang Padang, Penginapan Pelangi di Kota Agung, Tugu Lumba-lumba, dan Rumah Dinas Bupati Tanggamus. Tempat-tempat itu pernah saya kunjungi saat Festival Teluk Semaka 2015 (FTS 2015) bersama kawan-kawan blogger yang diundang oleh dispar Tanggamus. 2 tahun berlalu tanpa terasa, ternyata semua masih lekat dalam ingatan. Saya colek Yayan yang sama-sama pernah ikut FTS, ia pun masih ingat.  

Singgah sesaat di Gisting Kab. Tanggamus - in frame : Dian www.adventurose.com

Jalan mulus sesekali berlubang, berkelok-kelok naik turun bukit. Sejak siang terang hingga malam gelap, kami lalui dengan berbagai rasa yang dulu pernah ada #eh. Puluhan lagu mengalun dari MP3. Lagu-lagu tempo dulu sampai lagu kekinian. Dari lagu dengan lirik sedih, riang, bahagia, hingga galau, menemani perjalanan. Sayang nggak ada lagu indianya. Andai ada, mungkin pemuda yang satu itu sudah konser sambil nari-nari di dalam mobil :D

Deddy, Dian, Yayan, dan Yuk Annie terkantuk-kantuk, lalu tidur. Saya dan Mas Arif yang sengaja duduk bertigaan di belakang bersama koper pink cantik punya wanita milenia, banyak melek sepanjang jalan dan tetap terjaga ketika mobil sudah sampai di RM Sari Rasa pada pukul 8 malam.

Hooo kemalaman. Gagal lihat sunset. 

Menu makan malam pertama kami di Krui

Makan Malam di RM. Sari Rasa

Pesisir Barat punya kuliner khas yang wajib dicoba. Di antaranya pandap, kue cucokh, kacang tujin, sate ikan tuhuk, dan gulai taboh. Masakan pandap, sate tuhuk dan gulai taboh berbahan dasar ikan. Sedangkan kacang tujin berbahan kacang merah. Kue cucokh berbahan gula merah dan tepung. Kalau ke Krui, wajib nih nyobain makanan-makanan tersebut.

Hari pertama di Krui, kami makan malam di RM Sari Rasa. Menunya ikan. Tapi bukan diolah menjadi makanan khas Krui seperti yang saya sebutkan tadi. Okelah, yang penting makan. Perut sudah lapar. Badan sudah letih. Makan yang ada saja dulu.

Ada 5 pengunjung lain saat kami masuk. Salah satunya Aries dari Dispar Krui yang sudah menunggu kami sejak siang. Dialah yang mengundang kami ke Krui. Setelah 3 bulan (sejak Januari 2017) hanya saling chat di WA dan ngobrol via telpon, akhirnya saya dan Aries bertemu. Kami pun bersalaman, bergantian berkenalan. Tak lama, Aries meminta kami untuk segera memesan makanan. Sambil menunggu pesanan terhidang, kami ngobrol. 

Melepas lapar dan dahaga

Menu ikan menjadi menu andalan di Rumah Makan Sari Rasa. Mau ikan nila atau mas, tinggal pilih. Dapat dimasak dengan cara digoreng dan dibakar. Saya memesan ikan nila goreng garing. Untuk minuman, saya inginnya minuman buah. Biar segar gitu. Alhamdulillah ada. Buah naga kesukaan pula. Pas banget.

Mbak Dian, Mas Arif, dan Yuk Annie memesan kopi. Buat mereka, tampaknya kopi jadi penambah energi. Eh tapi Mas Arif tumben sih ngopi. Malam-malam pula. Mumpung ada teman ngopi kali ya.

Buat traveler yang sedang melancong di Krui, mampir makan ikan di sini enak juga lho. Ikannya segar. Sambelnya sedap. Barangkali mau duduk-duduk ngobrol sambil ngopi saja juga bisa. Rumah makannya buka sampai malam. Jam 10 kami keluar, rumah makannya belum tutup. 

Coba makan di sini kalau ke Krui

Cottage Labuhan Jukung Dispar Krui

Dinas Pariwisata Krui punya 2 cottage di Pantai Labuhan Jukung. Cottage-nya berbentuk panggung. Semuanya menghadap pantai. 1 cottage terdapat dua kamar. Pas untuk kami berenam. Masing-masing 1 kamar untuk tiga orang. Saya bersama Dian dan Yuk Annie. 1 kamar lagi ditempati oleh Yayan, Deddy dan Mas Arif. Cottage ini biasanya disewakan dengan harga Rp 275.000/malam/kamar tanpa sarapan. Buat yang berminat menginap di Cottage Labuhan Jukung, boleh lho hubungi Aries Pratama di nomor HP. 0821-8683-9738

Kamarnya tidak terlalu besar. Tapi ada AC, kamar mandi dalam, 1 tempat tidur dengan kasur besar, dan 1 kasur tambahan. Ada TV flat juga. Nah, urusan TV ini sempat bikin kesel. Jika di kamar sebelah TV mudah dinyalakan, yang dikamar kami susahnya kebangetan. Yuk Annie sampai ngiri sama kamar sebelah. Saya ngikik. Dalam hati, biarin TV nya mati, biar saya bisa tidur haha. 

Cottage Labuhan Jukung milik Dispar Krui

AC dinyalakan. Kamar jadi dingin. Jika Mbak Dian dan Yuk Annie mandi, saya cuci muka dan gigi saja. Solat, lalu tidur. Setelah saya terlelap, dua wanita itu ternyata ngobrol sampai tengah malam. Sepertinya efek kopi membuat keduanya segar bugar. Lha saya, nempel bantal langsung molor. Putri tidur banget. Akibat ingin tidur cepat inilah saya jadi lupa mau motret bintang. Padahal saat tiba di cottage sudah sepakat sama Mas Arif mau ke pantai. Mumpung langitnya bagus.

Malam pertama di Krui saya tidur lelap. Bangun pagi badan sudah segar lagi. Listrik menyala sampai pagi. Teringat cerita Aris. Di Krui listrik terbatas. Pada jam tertentu padam. Tapi di cottage ada jenset. Kami jadi aman tanpa gelap-gelapan.  

Sarapan di pinggir pantai, membelakangi cottage


Pantai di depan cottage

Ada saung kayu di depan cottage, enak buat duduk-duduk sambil sarapan. Tapi kami memilih bangku di bawah pohon dekat pantai. Duduk di sana bareng-bareng, menikmati nasi uduk lauk ikan tuhuk yang dibeli oleh Aries entah di mana. Oh ya, cottage tidak menyediakan sarapan. Jadi tamu harus cari sendiri. Tapi di sekitar penginapan ada warung, tinggal beli saja.

Suguhan pagi dari alam berupa laut luas dengan ombaknya yang tak henti menderu. Barisan bukit sambung menyambung di latar belakang. Langit cerah. Matahari pun bersinar hangat. Teh dan kopi panas yang terhidang, jadi saksi betapa pagi sedang berbeda dari hari-hari biasa. 

Yayan sedang jalan santai menikmati suasana pantai

Pantai Labuhan Jukung yang biasanya cuma saya lihat di instagram milik pengguna akun-akun asal Lampung, kini saya lihat langsung. Pantai wisata ini dikelola langsung oleh dispar Krui. Terletak di lokasi strategis. Dilewati jalur lintas barat, dekat pusat kota, dekat pusat kuliner, dan tempat berlabuhnya para nelayan. Pantai Labuhan Jukung merupakan surganya peselancar karena pantai berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga dianugerahi ombak besar dan tinggi. Yang lebih menarik lagi, dari pantai ini kita juga dapat melihat matahari terbenam dibalik cakrawala.

Banyak pesona yang bisa dikagumi dari Pantai Labuhan Jukung. Sayang kami tidak berlama-lama di tempat ini. Usai sarapan kami langsung berangkat ke Pulau Pisang dari Pelabuhan Kuala Stabas. Memulai petualangan di Pesisir Barat.

Cerita perjalanan menjelajah Pulau Pisang dapat di baca pada tulisan saya sebelumnya: Jelajah Keindahan Pulau Pisang Pesisir Barat  

Pantai Labuhan Jukung depan cottage kami

Pelabuhan Kuala Stabas

Jumat pagi rencananya kami akan diajak bertemu salah satu pejabat dispar. Tapi ibu yang mau ditemui ternyata upacara. Tidak bisa diganggu. Kalau ditunggu bakal lama. Rencana diubah, daripada habis waktu buat menunggu, lebih baik langsung berangkat ke Pelabuhan Stabas untuk menyeberang ke Pulau Pisang.

Selama ini saya mengira pelabuhan untuk menyeberang ke Pulau Pisang itu dari Dermaga Labuhan Jukung, ternyata dari Pelabuhan Kuala Stabas. Letaknya tidak terlalu jauh dari cottage. Meski dekat, kami ke sana naik mobil, diantar Pak Ardy. Semua barang kami bawa. 





Saat ini Pelabuhan Kuala Stabas merupakan perlabuhan utama di Pesisir Barat. Kalau punya banyak waktu, kita dapat menemui beragam hasil laut seperti lobster dan ikan Blue Marlin yang ditangkap secara tradisional oleh penduduk setempat menggunakan kapal-kapal kecil.

Sepertinya akan menyenangkan jika bisa menunggu nelayan-nelayan pulang melaut, bawa ikan segar, dan kita jadi yang pertama kali menyambut ikan-ikannya sesampainya mereka di dermaga. Saya jadi rindu aroma amis ikan yang dulu pernah saya lihat di pelelangan ikan Pelabuhan Kota Agung Tanggamus (Nopember 2015). 
nelayan menikmati pagi di pelabuhan


ngopi di pelabuhan

Suasana Pelabuhan Kuala pagi itu tampak sepi dari seliweran orang-orang. Hanya jukung (perahu nelayan khas Lampung) yang rapat berbaris, terapung di laut. Beberapa pria, mungkin nelayan, tampak menikmati kopi pagi di warung-warung sekitar pelabuhan. Hanya sesekali saja 2 atau 3 orang warga melintas.

Diantara deretan jukung, terdapat sekitar 6 kapal cepat. 1 kapal kecil bertuliskan “Polisi”. 4 kapal cepat ukuran sedang. 1 kapal cepat ukuran agak besar. Sepertinya kapal khusus. Pada tembok sebuah rumah, terpasang informasi tarif menyeberang, waktu, dan rute.
Pulau Pisang - Kuala Stabas Jam 6.30-08.00 Rp 20.000,-
Kuala stabas – Pulau Pisang Jam 10.00-10.30 Rp 20.000,-
Tebakak – Pulau Pisang Jam 8.00 Rp 10.000,-
Pulau Pisang – Tebakak Jam 14.00 Rp 10.000,-





Jika tidak mau menunggu jadwal tersebut, bisa juga dengan sewa jukung. Berangkat kapan saja. Untuk menyeberang ke Pulau Pisang Rp 600.000,- PP sudah termasuk tur lumba-lumba. Saya jadi teringat sewa jukung untuk tur lumba-lumba di Kiluan, harganya sama, Rp 300 ribu juga untuk sekali tur.

Cerita naik jukung dan bertemu lumba-lumba bisa di baca di sini: Bertemu Lumba-lumba di Pulau Pisang.

Kantor Unit Penyelanggara Pelabuhan Kelas III


Sepi

Bukit Selalaw

Bukit kecil di pinggir pantai ini ada di samping Pelabuhan Kuala Stabas. Cukup jalan kaki nanjak 3 menit sudah sampai di atasnya. Tidak ada ongkos atau tiket yang mesti dibayar. Tinggal naik dan nikmati pemandangan dari ketinggian.

Bukit Selalaw dibalut oleh rerumputan hijau. Di puncaknya ada sebatang pohon. Saya membayangkan duduk di bawah pohon itu, memandang laut di bawah sana semacam magis. Ditemani secangkir teh yang diminum berdua, bergantian meneguknya. Teh manis, laut, burung-burung yang pulang menuju matahari, dan punggung Gunung Pugung yang mengintip malu-malu dari kejauhan, adalah waktu-waktu terbaik bersamanya.

Jreng….bayangan saya buyar. Ibu milenia memanggil, minta tolong difotoin. Haha.


Perjalanan membawa kekuatan dan cinta kembali ke dalam hidup Anda ~ Jalaludin Rumi. _____________________________________________ Bukit Selalaw Samping Pelabuhan Kuala Stabas, Krui. Mampir sesaat di sini seusai kembali dari Pulau Pisang. Dekat dari pelabuhan, hanya jalan kaki nanjak sedikit 3 menit sampai atas. Pemandangan laut, daratan Lampung bagian Pesisir Barat, hingga Pulau Pisang pun kelihatan dari puncak bukit. Terdapat bunker di salah satu sisinya. Beberapa sisi bukit ini cukup nyaman dan aman buat dijadikan tempat duduk2. Apalagi permukaannya dibalut oleh rumput2 hijau yang bersih. Walau memang ada beberapa titik yang sepertinya pernah dijadikan tempat pembuangan sampah, dan itu mengganggu, tapi panorama alam yang terlihat dari sini cukup menarik untuk disaksikan. Di bagian bawah terdapat tebing batu cadas dengan ombak deras yang tak henti menghempas. Cukup berbahaya kalau sampai terjatuh. Perlu hati2. Jaga diri dan keselamatan, serta jaga alam dengan tidak mengotorinya dengan sampah. Pict taken by @riez_aries Goes to Pesona Krui 2017. Trip by Dinas Pariwisata Krui @kruitourism Cek info Pesona Krui 2017 di akun @kruitourism _________________________________________________ Traveling bareng @adventurose @omnduut @deddyhuang @annie_nugraha #krui #kruitourism #ijamitkrui #pesonakrui #wisatakrui #kualastabas #bukitselalaw #travelblogger #traveling #jalan2lampung #jalanjalan #visitlampung #wisatalampung #lampunggeh #lampunggham #pesisirbarat #indonesiatravel
A post shared by Katerina (@travelerien) on
  
Sisi bukit yang bertemu dengan laut sangat curam. Perlu berhati-hati ketika turun. Jika terpeleset, bisa saja nyemplung ke laut. Saat di sana, ada seorang pria sedang asik memancing. Sendirian.

Di sisi timur bukit terdapat tebing batu yang dalam. Di bawahnya terlihat ombak deras tak henti-henti menampar permukaan batu yang diam saja tanpa protes. Terdapat sebuah bungker tua. Menurut Aries, bunker tersebut sudah ada sejak jaman Belanda. Menarik. Tapi saya sedih, dekat bunker itu jadi tempat pembuangan sampah warga. Ah.

Jika bukit ini bersih secara keseluruhan, pasti jadi tempat yang nyaman banget untuk melihat rindu yang bergelantungan di langit. Yang terasa hanya sejuk, seperti kemarau yang lepas dari hati. #malah berpuisi
bunker di Bukit Selalaw

Nanjak

Tebing batu di sisi Bukit Selalaw

View laut dan Gunung Pugung di kejauhan

Krui Mutun Walur Surf Camp


Setelah sebelumnya merasakan menginap di Cottage Labuhan Jukung dan Homestay di Pulau Pisang, malam terakhir di Krui kami bermalam di Krui Mutun Walur Surf Camp. Lokasinya di Desa Walur, Krui Selatan.

Terletak di pinggir Pantai Walur yang sepi, tinggal di penginapan berkonsep bambu ini seakan punya pantai pribadi. Tidak ada warga atau pengunjung lain yang berseliweran, hanya tamu-tamu cottage saja. Akses ke pantainya yang landai juga mudah dan dekat, tinggal jalan kaki 20 meter keluar kamar, lalu keluar pagar, langsung ketemu pantai. 
Kamar private (ujung) dan unit rumah panggung di Cottage Krui Mutun Walur Surf Camp

Unit rumah 2 lantai di Cottage Krui Mutun Walur Surf Camp

Cottage Krui Mutun Walur Surf Camp terdiri dari 2 kamar bertipe private, 2 unit rumah panggung dan 2 unit rumah 2 lantai. Kami menempati kamar private, bersebelahan dengan  kamar private yang ditempati Yayan, Deddy dan Mas Arif. Kalau masih tersedia, memesan rumah panggung yang menghadap ke laut sepertinya lebih asik. Viewnya langsung ke laut. Suara angin dan debur ombak terdengar lebih kencang. Bagi yang menyukainya, pasti merasakan senang. Sedangkan rumah 2 lantai cocok untuk tamu yang datang dengan rombongan. 
Teras kamar kami yang berkonsep bambu

kamar yang kami tempati

kamar mandi shower di dalam kamar yang kami tempati

Luas area Krui Mutun Walur Surf sekitar sekitar hampir 1000m2. Ada taman dibalut rumput hijau yang segar dan bersih. Terdapat pula beberapa pohon kelapa menjulang tinggi. Ada hammock dan saung kayu dekat pagar keluar menuju pantai. Siang itu sepi, tamu-tamu bule sepertinya sedang keluar, sebagian di dalam kamar. Hanya satu yang kelihatan, wara wiri bawa motor dan nenteng papan selancar.

Di Krui listrik terbatas. Saat kami datang listriknya menyala, tak berapa lama mati. Ada jenset, tapi tak dihidupkan. Kamera dan hp yang kehabisan baterai jadi tak bisa dicas. Daripada bengong di kamar menunggu Pak Ardi jemput kami untuk keliling Krui, saya melakukan sesi foto-foto bareng Mas Arif. Sementara yang lain ngobrol di saung. Tak berapa lama 2 atau 3 tamu bule keluar kamar, turun ke pantai. Main bersama ombak.
Ada yang ketiduran di hammock :D


Ombak di Pantai Walur memang deras dan tinggi. Tamu-tamu yang hobi main selancar pasti seneng banget tinggal di cottage ini. Berasa surga banget kali ya. Kami tidak sempat mencicipi main air, keburu jalan lanjut keliling Krui. Mau lihat kebun damar dan pantai Tanjung Setia. Balik cottage sudah malam. Masuk kawasan cottage gelap gulita, melewati kebun kelapa. sampai cottage baru terang. Masuk kamar langsung mandi dan salat. Setelah itu mulai ngecas segala macam baterai gadget. Tapi ulalala….listrik padam tanpa permisi. Bahkan sampai pagi. Alamak. Buat kamu yang mau traveling ke Krui. Bawa baterai kamera, baterai HP, dan power yang lebih. Kalau ada listrik langsung cas. Kalau sedang tak ada, bisa gunakan baterai-baterai cadangan.

Harga kamar Krui Mutun Walur Surf Camp di bandrol Rp Rp 300 ribu/malam/kamar. Kalau tambah extra bed biayanya Rp 50 ribu/kasur. Sudah termasuk sarapan pagi.
"Mas, itu yang di belakang ada yang pasang muka sinis..." :))

Tugu Tuhuk Ikon Kabupaten Pesisir Barat

Setelah Tanggamus dengan ikon ikan lumba-lumba, sekarang Krui dengan ikon Ikan Tuhuk (blue Marlin). Sama-sama daerah pesisir, sama-sama ikan yang jadi ikon. Kalau FTS 2015 saya sudah pernah foto di Tugu Lumba-Lumba, sekarang di Krui juga mau foto-foto di Tugu Tuhuk. Buat kenang-kenangan. Meski bisa kapan saja ke Krui, tapi momen bersama orang-orangnya belum tentu terulang lagi.

Ikan Tuhuk merupakan ikan khas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat. Musim dan beratnya medan tempat menangkap ikan ini membuatnya semakin istimewa sebagai kuliner pilihan wisatawan, yakni Sate Tuhuk. Pernah coba? 
Tugu Tuhuk Krui

Makan Malam di Pasar Pagi

Saya masih penasaran dengan kuliner khas Krui. Saya berharap di hari terakhir keliling Krui ada kesempatan makan di warung makan yang benar-benar menyajikan makanan khas, entah saat makan siang, atau saat makan malam. Tapi siangnya kami makan di rumah makan Padang. Onde mande ranca bana :D

Setelah seharian keliling, dari perkebunan damar hingga pantai-pantai di Tanjung Setia, kami kembali ke kota. Malam telah tiba, dan perut mulai menuntut untuk di isi. Makan malam di mana? Di Pasar pagi. Pasar pagi rasa malam hihi. 
Makan malam di Pasar Pagi

Di Pasar Pagi saya masih belum menemukan yang khas semacam pandap, gulai taboh, sate tuhuk, dll. Adanya nasi goreng, mie goreng, pecel lele, pecel ayam, dan sebagainya. Umumlah itu ya, ada di mana-mana :D Yang bikin saya merasa menemukan sesuatu yang baru dan patut dicoba justru Jus Buah Pinang. Baru kali itu saya minum jus pinang. Seger-seger manis dan sepet. Campurannya buah naga, susu kental, dan lemon. Sepertinya campurannya itu buat meminimalisir rasa sepet buah pinangnya. Enak menurutku.

Kalau ke Krui, kamu harus cari makanan khasnya ya. Biar lidahmu punya pengalaman pernah mencicipi kuliner Krui.  
Buah pinang di gerobak penjual jus pinang

 Jus Pinang campuran buah pinang, buah naga, susu kental, lemon. Seger!

Bandara Seray

Jarak Bandar Lampung ke Krui terbilang jauh. 250 km dengan waktu tempuh sekitar 6-7 jam, cukup melelahkan. Waktu banyak habis di jalan. Kalau mau liburan ke Krui selama 3 hari, mungkin baiknya tambahkan 2 hari untuk pulang dan perginya. Kami kemarin juga begitu. Tgl 16 Maret khusus berangkat. Tgl. 17-18 Maret jelajah Pulau Pisang dan keliling Krui. Tgl. 19 Maret khusus buat pulang. Jam 4 pagi meninggalkan Krui. Sampai Bandar Lampung siang. Terbang ke Jakarta sore. Sampai rumah malam. Lebih dari 12 jam di jalan.

Untuk transportasi ke Krui bisa gunakan mobil sewa dari Bandar Lampung. Biaya sewa Rp 250.000/hari belum termasuk BBM dan Supir. Bisa juga naik travel dari Bandar Lampung yang beroperasi setiap hari. Ongkosnya Rp 100.000/orang. Angkutan paling akhir biasanya sampai di Krui selepas isya. 
Bandara di Pesisir Barat bernama Bandara Muhammad Taufiq Kemas

Terminal keberangkatan

Rumah karyawan petugas bandara


Keberadaan Bandara Muhammad Taufiq Kiemas yang terletak di Pekon Seray, Kecamatan Pesisir Tengah, membuat Pesisir Barat juga bisa dicapai dengan menggunakan pesawat dari Bandar Lampung. Tapi itu dulu. Sebelum kontrak Susi Air habis pada November 2016.

Penasaran lihat bandara Muhammad Taufik Kiemas, kami pun diajak mampir. Karena sudah tidak beroperasi, keadaan bandara sangat sepi. Saat kami tiba, tak seorang pun terlihat. Untuk memasuki terminal, Aries mengajak dua petugas bandara yang dikenalnya, salah satunya Mas Azis. Kami pun memasuki terminal. 


Bandara Muhammad Taufik Kiemas dibangun pada tahun 2007. Diresmikan oleh Dirjen Perhubungan pada tahun 2013, pada masa pemerintahan Bupati Herlani.
 
tetap dirawat meski tidak beroperasi

ruang tunggu

Untuk ukuran kabupaten, bandara terbilang cukup besar, modern dan canggih. Termasuk terminal dan rumah-rumah petugas bandara. Meski tidak beroperasi secara administrasi, tetapi perawatan harian bandara tetap dilakukan. Karena itu terminal dan apron tetap dalam kondisi baik dan bersih. Hanya ada satu sisi pagar yang tampak rubuh. Dijelaskan oleh Mas Azis, pagar itu sengaja dibuka untuk memudahkan keluar masuk kendaraan berat yang sedang melakukan perbaikan apron. Setelah selesai, pagar akan dipasang kembali.

Selain melayani penerbangan tujuan Bandar Lampung, bandara Muhammad Taufik Kiemas melayani rute ke Palembang. Satu-satunya maskapai yang beroperasi di bandara ini adalah Susi Air. Mengingat Pesisir Barat memiliki potensi wisata yang besar, moda transportasi udara ini tentu akan bermanfaat sekali buat para wisatawan maupun masyarakat Krui itu sendiri. Semoga saja bandara kembali beroperasi, dan pesawat yang melayani rute penerbangan bisa bertambah.
Pilot salah kostum?

apron


Pesona Krui tak cukup untuk dijelajahi dalam sehari atau dua hari. Banyak yang bisa dilihat dan dirasakan. Terutama buat peselancar, Krui adalah surga bagi mereka. Pesisir Barat sangat terkenal dengan ombaknya yang besar dan panjang. Wajar jika banyak wisatawan asing datang kemari untuk menikmati tarian ombak Pesisir Barat.

Salah satu pantai yang menjadi incaran para peselancar adalah Tanjung Setia. Saya dan kawan-kawan blogger berkesempatan ke sana, melihat langsung ombaknya yang terkenal itu. Nah, cerita tentang Tanjung Setia akan saya tulis pada postingan berikutnya. Termasuk pengalaman saya melihat proses panen damar untuk pertama kalinya.



Bulan April ini Dinas Pariwisata Krui akan menggelar berbagai event dalam rangka hari jadi Krui. Banyak kegiatan yang akan dilaksanakan dalam event tersebut, di antaranya:
• Krui Pro 2017 WSL QS1000 Surfing Competition pada tgl. 15-20 April 2017
• Aneka lomba yang akan digelar mulai 13-22 April 2017 terdiri dari lomba tari adat, lomba tari kreasi, lomba ngunduh damar, lomba pidato bahasa Inggris, lomba layang-layang, lomba lagu Lampung, Lomba Mawalan, Lomba Foto Wisata, Lomba Bahasa Arab, Lomba Pidato Bahasa Mandarin, Lomba Ngukur kelapa
• Rekor MURI 1001 orang Ngunduh Damar pada tgl. 13 April 2017

Buat teman-teman yang ingin berlibur ke Krui, bisa datang saat event tersebut, biar bisa sekalian menyaksikan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh dispar Krui.

Baca juga cerita perjalanan Jelajah Krui dari teman-teman seperjalanan saya berikut ini :
Dian Radiata : Ija Mit Krui
Annie Nugraha : Hatiku Tertambat di Pulau Pisang
Haryadi Yansyah : 24 Jam Bermanjah di Pulau Pisang
Annie Nugraha : Sejuta Pesta di Pesisir Barat Lampung
Deddy Huang : Jelajah Pesona Pulau Pisang bagian 1
Deddy Huang : Jelajah Pesona Pulau Pisang bagian 2