Masjid Islamic Center Samarinda, Sebuah Kemegahan Yang Menjadi Ikon Kota


Masjid Islamic Center Samarinda (ICS) berdiri megah di tepian Sungai Mahakam. Pucuk-pucuk menaranya menjulang indah mengapit kubah besar berbentuk dome yang berdiri tegak. Dari atas Jembatan Mahakam yang berjarak sekitar 2 km, masjid ICS tampak begitu indah dan memesona. Terpukau saya dibuatnya, hingga rela berjalan kaki dan mendekat untuk menikmati estetika sekaligus bermunajat di dalamnya.

Setelah melepas alas kaki di batas suci, saya melewati gerbang besar berwarna coklat tanah. Tanpa harus peduli pada panas terik, langkah saya terus terayun memasuki komplek ICS. Saya menjumpai area terbuka, termasuk area parkir dan taman yang luas, serta bangunan masjid yang berdiri megah dibalut seni arsitektur sangat menawan.
 

Gerbang utama komplek masjid ICS

Besar dan indah, itulah kesan pertama saat saya menyaksikan masjid ICS dari dekat. Sekeliling bangunan masjid dibalut arsitektur beragam gaya yang kental dengan nuansa khas negeri-negeri di Timur Tengah. Warna cat yang melapisi dinding masjid, seperti banyak sekali terlihat di masjid-masjid klasik Timur Tengah yang rata-rata berwarna cokelat tanah. Sementara pohon-pohon kurma yang ditanam di halaman masjid, membuat atmosfer timur tengah kian kental. 


Pohon kurma di plaza masjid

Masjid Terbesar Kedua Di Asia Tenggara
Masjid ICS memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi, luas bangunan penunjang 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi. Tak heran jika masjid ini menjadi masjid terluas dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal Jakarta.

Komplek ICS diresmikan pertama kali oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 16 Juni 2008. Dalam perkembangannya, masjid ICS telah mampu memenuhi  keinginan masyarakat Samarinda untuk memiliki sebuah sarana tempat ibadah yang memadai. Sebuah kebanggaan yang tak hanya menjadi milik masyarakat Kaltim, tetapi juga masyarakat Indonesia pada umumnya.   



Desain arsitekturnya kental dengan nuansa Timur Tengah

Selasar Yang Indah
Dari gerbang utama, saya berjalan menyusuri selasar masjid. Saya menjumpai ratusan kolom berbentuk melengkung seperti tapal kuda. Mulai dari selasar yang terbentang dari sisi timur, utara hingga sisi selatan bangunan utama masjid, hingga gerbang dan menara utama yang terhubung ke bangunan utama masjid. Bentuk tapal kuda tersebut sangat mencerminkan arsitektur Islam yang dikenal sebagai arsitektur gaya moorish yang banyak ditemukan pada bangunan Masjid Kordoba, Spanyol.  




Interior dan material finishing selasar penghubung terlihat sangat indah. Rasanya saya tidak ingin berhenti mengayun langkah di atas lantai keramiknya yang di border dengan granit. Berada di antara ratusan kolom yang dilapis cat texture halus dengan umpak kolom dari batu alam oster yellow, saya seolah melihat adanya ruang-ruang yang tak berujung. Kekaguman saya terus berlanjut saat menatap plafon selasar yang terbuat dari kayu nyatoh lapis cat melamik.

Keindahan selasar kian memikat ketika dilihat pada malam hari karena lampu-lampu lapis kuningan yang menempel pada dinding sisi dalam selasar, memancarkan pendar warna kekuningan yang menghadirkan kesan romantis.  




Menara Asmaul Husna
Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ICS memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak. Konon, untuk rancangan menara diilhami menara masjid Nabawi di Madinah Almukarromah, dan kubah utamanya diilhami masjid Haghia Sophia di Istanbul Turki (yang sekarang sudah menjadi museum).
 

Menara Asmaul Husna

Masjid ICS memiliki menara utama setinggi 99 meter yang terdiri dari bangunan sebanyak 15 lantai, dengan masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Angka 99 meter itu sendiri bermakna Asmaul Husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Yang menakjubkan, dinding luar menara dikelilingi lafadz Asmaul Husna yang dilapis batu granit, dengan teknik pembuatan water jet.

Selain tangga, menara utama dilengkapi lift berkapasitas 10 orang dewasa. Di lantai paling atas menara, dinding ruangnya dilapisi kaca. Namun, udara di ruangan ini tetap sejuk karena dilengkapi dengan AC. Dari tempat tertinggi inilah saya bisa memandang indahnya kota Samarinda. Menyaksikan kapal-kapal tongkang yang berlayar membawa muatan, serta kelak-kelok sungai Mahakam yang menawan.
 

Sedang sepi, berasa jadi penunggu masjid :D

Empat menara masjid lainnya terletak di empat sudut masjid. Masing-masing setinggi 66 meter. Setiap makara (bagian atas menara) menggunakan material kuningan ketok. Sedangkan 2 menara lainnya yang lebih pendek dari 5 menara lainnya disebut Menara Kembar Satu dan Dua. Meskipun pendek tapi tetap indah karena dinding luarnya selain dilapis cat texture, juga dilapisi dinding Granit Juparana Kuning dan Juparana Coklat yang diimport dari luar negeri.

Interior
Masjid dengan gaya arsitektur tidak biasa pada umumnya memang memiliki daya tarik. Itu sebabnya keunikan bangunan masjid inipun mengundang decak kagum bagi siapapun yang melihat, termasuk saya dan empat pengunjung wanita asal Belanda yang saya jumpai di selasar masjid. Keindahan arsitekturnya tak hanya pada bagian luar, tapi juga pada bagian dalam masjid. Menjelajahi bagian dalamnya, menjadi sebuah keharusan yang tentu tak ingin saya lewatkan.
 

Tangga tasbih

Masjid ICS memiliki dekorasi marmer dan mosaik kaca. Pintu menuju ruang multipurpose berupa kaca yang dihiasi motif bintang delapan. Simbol bintang delapan sangat mendominasi hiasan masjid. Simbol ini saya jumpai hampir di seluruh bagian masjid, baik di dalam maupun di luar. Salah satunya motif mashrabiya atau kisi-kisi yang terdapat di seluruh bagian masjid, semuanya berbentuk bintang delapan. Ada juga di lantai, bahkan plafon. Selain simbol bintang delapan, sejumlah kaligrafi juga menghiasi sisi dalam bangunan masjid.
 

Banyak motif bintang delapan pada kisi-kisi

Di area lobi lantai dasar terdapat bedug besar terbuat dari kulit sapi dengan panjang 4 m dan diameter 180 cm. Kayunya terbuat dari kayu bengkirai dari hutan Kalimantan dan terbuat dari satu kayu utuh. Batang kayu beduk yang tidak bulat sempurna membuat tampilan beduk jadi sedikit berbeda dan terlihat unik. Bedug besar ini sumbangan dari H. Suwarna mantan Gubernur Kaltim.
 

area lobi
Bedug terbuat dari kayu bengkirai utuh

Di belakang bedug ditempatkan maket model Masjid Islamic Center Samarinda dalam sebuah meja dari kaca yang kerap menjadi salah satu perhatian utama para pengunjung masjid. Lampu gantung dari bahan kuningan tergantung pada ketinggian plafon masjid, memberi sentuhan klasik dalam balutan teknologi modern. Sedangkan rak Alquran menempel pada pilar-pilar besar di dalam masjid.
 

Rak buku dan Alquran pada masjid

Keunikan lainnya dari masjid ICS terletak pada jumlah anak tangga yang terletak di lantai satu menuju lantai utama masjid yang berjumlah 33 anak tangga. Jumlahnya sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih. Ketika menaiki tangga tersebut, saya bertasbih dalam hati dan menemukan hitungan yang tepat pada angka 33.  


Ruang shalat utama

Saat menunaikan salat Dzuhur di lantai utama, saya mengintip area mighrab dari balik tabir pembatas area salat wanita. Ornamen penghias mighrabnya menggunakan marmer hijau dengan aksen kerawangan berjumlah 12 buah. Mimbar untuk khotbah sekaligus sebagai ruang imam tampak megah karena menggunakan material kayu jati pilihan finish melamine.
 

Lampu lapis kuningan dan motif bintang delapan pada plafon

Plafon kubah utama masjid berhasil menarik perhatian saya. Materialnya menggunakan bahan metal perforated dan ornamen fyber reinforcement plasctic (FRP). Saya memperhatikan lampu lapis kaca patri pada bagian tengah paling atas yang menjadi penghias kubah. Kaca-kaca patri itu mengikuti bentuk kubah, fungsinya untuk memaksimalkan pencahayaan pada siang hari. Pada bagian dinding kubah dihiasi kaligrafi ayat kursi. Pada plafon gypsum selain penerangannya menggunakan downlight, juga dihiasi dengan lampu-lampu gantung yang memperindah suasana. 


Tempat wudhu wanita, luas dan bersih

Fungsi Tiap Lantai Masjid
Tak lengkap rasanya jika saya tak menginjakkan sendiri tiap lantai bangunan masjid ICS. Sebab dengan cara inilah saya bisa mengetahui langsung fungsi masing-masing lantai yang  terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terletak di lantai basement. Fungsinya sebagai area parkir kendaraan dengan kapasitas 200 mobil dan 138 buah sepeda motor, toilet pria dan wanita untuk para jamaah, juga Ground Water Tank (GWT) sebagai penampungan air bersih untuk toilet dan tempat wudhu.

Bagian kedua merupakan lantai dasar yang berfungsi sebagai ruang pertemuan dengan daya tampung hingga 5000 orang. Biasanya dipakai untuk acara seminar, resepsi pernikahan, maupun tabligh akbar. Bagian ini juga dilengkapi dengan plaza dalam dan plaza luar yang mampu menampung jamaah hingga 10.000 orang. Di samping kiri dan kanannya difungsikan sebagai area parkir berkapasitas 391 mobil dan 430 sepeda motor. Di plaza luar tersedia keran-keran air di sisi kiri dan kanan yang berfungsi sebagai tempat wudhu.
 

Ruang shalat wanita

Pada bagian ketiga adalah lantai utama (lantai dua) yang merupakan ruang salat utama dengan daya tampung jamaah hingga 20.000 orang. Untuk menuju lantai utama ini bisa diakses dengan menggunakan tangga utama (tangga tasbih) yang terletak di lantai dasar. Material lantai ruang salat utama terbuat dari granit pilihan dengan corak beraneka warna, menghadirkan kesan hangat namun tetap sejuk karena menggunakan AC sebagai penyejuk ruangan.

Terakhir adalah lantai mezzanine yang terletak di atas lantai utama yang mampu menampung hingga 10.000 jamaah. Ada tangga di 4 menara sudut dan juga di sisi kiri dan kanan bangunan yang bisa digunakan untuk mencapai lantai mezzanine ini. Meskipun demikian, lantai atap tidak dipergunakan sebagai tempat salat. Pada lantai atap hanya terdapat unit chiller sebagai pendingin ruangan.
 

Fasilitas belajar untuk anak-anak

Sarana Penunjang

Masjid Islamic Centre Samarinda tak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Islam, tetapi juga memiliki sarana penunjang berupa fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk aktifitas umat. Semua bangunan sarana penunjang tersebut letaknya tepat dibelakang bangunan utama, menghadap ke Jalan Ulin.

Bangunan sarana penunjang masjid ICS terdiri dari 2 rumah penjaga masjid, 2 rumah imam, gedung asrama putra dan putri masing-masing 2 lantai dan dilengkapi gedung serba guna. Ada juga bangunan TK, koperasi, poliklinik, serta bangunan utilitas yang meliputi ruang genset, ruang pompa, ruang PLN, GWT dan bak sampah.
 

Luas dan megah

Masjid Kebanggaan

Masjid ICS merupakan salah satu ikon Kota Samarinda. Bagi pendatang yang baru pertama kali ke Samarinda, sangat mudah untuk menemukan lokasinya. Dari Jembatan Mahakam jaraknya sekitar 2 km saja. Komplek ICS terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda.

Di seberang jalan komplek ICS yang menghadap ke Sungai Mahakam, terdapat taman asri dengan bangku-bangku untuk duduk sambil menikmati suasana di tepian Sungai Mahakam. Pada malam hari atau selepas matahari tenggelam di ufuk barat, gemerlap lampu yang menerangi masjid ICS menghadirkan keindahan tersendiri. Dalam gelapnya malam kota Samarinda, masjid ICS tampak menawan ketika dipandang dari seberang sungai Mahakam. 


View Masjid dari bukit tertinggi di Kelurahan Gunung Kelua

Masjid ICS, Sungai Mahakam, dan Jembatan Mahakam,  merupakan ikon kota Samarinda yang saling berdampingan

Bangunan masjid ICS tidak hanya megah dan indah dari segi arsitekturnya, tetapi juga dari letaknya yang sangat strategis di tepian Sungai Mahakam. Keindahan konsep arsitektural masjid ICS berpadu apik dengan keindahan Sungai Mahakam dan Jembatan Mahakam. Tak heran jika masjid ini menjadi salah satu destinasi yang tak boleh terlewatkan ketika menyambangi kota Samarinda.

Rasanya tidak afdal berkunjung ke Samarinda tanpa menyaksikan dan menjejakkan kaki di masjid ini. Setidaknya itulah yang saya rasakan ketika bertandang ke Kota Samarinda. 


(*)

Artikel Masjid ICS ini pernah dimuat sebanyak 4 halaman di Majalah NOOR Vol.8 Bulan September 2014. 


Berwisata di Tanggamus Lampung #Dimuat di Koran Kedaulatan Rakyat 21/5/2016

Terbius Pesona Tanggamus
Oleh: Katerina

Kawasan Tanggamus di Provinsi Lampung menawarkan pesona tersendiri. Bukan hanya air terjun pelangi yang masih alami, tapi juga danau yang airnya hijau dan kawah belerang yang ditutupi bebatuan warna perak bercampur hitam. 


Lembah Pelangi


Pernahkah kamu mendengar tentang keindahan Tanggamus? Salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Lampung ini ternyata memiliki pesona alam yang membius. Bentangan alamnya menawarkan pemandangan bukit-bukit hijau, danau alami, kawah belerang, perkebunan kopi, lembah-lembah nan asri, hingga air terjun berpelangi.

Semua objek wisata tersebut terkumpul di suatu kecamatan bernama Ulu Belu, sekitar 60 kilometer dari Kota Agung, Ibukota Kabupaten Tanggamus. Ulu Belu dapat ditempuh selama dua jam perjalanan dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Kendati berada jauh di sekitaran Gunung Tanggamus, akses menuju Ulu Belu tergolong baik. Sebelum terkenal dengan keindahan wisatanya, Ulu Belu sebenarnya sudah cukup terdengar di kancah nasional dengan adanya PGE (Pertamina Geothermal). Hadirnya PGE inilah yang berdampak positif terhadap akses menuju Ulu Belu.

Kontur alam Ulu Belu didominasi oleh perbukitan, sehingga banyak jalan berkelok yang mesti dilalui. Salah satu keloknya ada yang menyerupai huruf S, tajam dan berbahaya. Perlu hati-hati saat mengemudi kendaraan. Namun, pemandangan yang terlihat di sekitarnya, mampu mengurangi ketegangan yang melanda selama perjalanan. 



Air Terjun Pelangi di Lembah Pelangi
Inilah lembah yang mesti dikunjungi di Ulu Belu. Di lembah ini tersimpan Air Terjun Pelangi. Letaknya tersembunyi di sela-sela bukit, di antara relung hutan kopi. Butuh perjuangan untuk mencapainya karena medan yang dilewati cukup terjal. Namun, selepas kebun kopi, akan terlihat punggung-punggung bukit menyajikan suasana alam lestari. Di sini saya sempat berhenti, sejenak menikmati panorama yang keindahannya cukup ampuh untuk meluruh penat.

Trekking menuju air terjun berlangsung sekitar 20 menit. Air Terjun Pelangi ternyata memiliki dua bagian. Yang pertama memiliki ketinggian kurang lebih 50 meter, sedangkan yang kedua terdapat di bawah air terjun yang pertama, namun dengan medan yang lebih curam. Badan harus sedikit merosot untuk mencapainya, bukan berjalan dalam keadaan berdiri tegak. Meskipun sulit, tapi di air terjun kedua  terdapat pemandian air panas yang tidak berbau sulfur. Tentu akan menjadi pengalaman berkesan bisa merasakan berendam air panas di dasar Lembah Pelangi.
 
Merasakan titik-titik air membasahi tubuh di antara pelangi yang menampakan keindahannya *Foto: Yopie Pangkey*

Berada di Air Terjun Pelangi membuat saya seperti terkurung dalam sebuah mangkok besar berdinding batu-batu cadas. Air yang terjun dari ketinggian terlihat seperti selendang, teruntai anggun di bahu tebing yang ditumbuhi semak belukar. Air yang jatuh menimpa hamparan batu yang ada di bawah. Percikannya melayang di udara, seperti hujan, membasahi apapun yang ada di dekatnya. Sinar matahari yang mengenainya, menciptakan warna-warna yang tak terkatakan indahnya, itulah pelangi.

Beberapa kawan saya sibuk melakukan kesenangannya. Ada yang berfoto selfie maupun bersama-sama, ada pula yang sibuk memotret air terjun dan pelangi. Tak sedikit yang mandi dan berendam di kolam yang ada di bawah air terjun. Merasakan sensasi mandi bersama pelangi memang luar biasa indahnya. Jadi pengalaman tak terlupakan. 

Air Terjun Pelangi yang menggetarkan hati *Foto: +yopie franz 
Di sini, selain kami para pendatang dari luar pulau, ada juga pengunjung lokal, namun jumlahnya masih sedikit. Karena masih tergolong baru, di sekitar lokasi air terjun ini belum tersedia toilet, kamar mandi dan kamar ganti. Tidak ada warung penjual makanan dan minuman. Jika basah dan hendak berganti pakaian, bisa menumpang di pondok yang ada di kebun kopi. Faktor jauh dan medan yang agak sulit, membuat tempat ini belum terlalu ramai dikunjungi. Padahal, pesona yang ditawarkan sangatlah memikat. 

Danau Hijau
Dinamakan Danau Hijau karena air di dalam danau berwarna hijau. Danau yang terletak di pinggir jalan menuju Geothermal Ulu Belu ini mengeluarkan aroma belerang. Airnya terasa hangat ketika disentuh. Rasa hangat itu disebabkan oleh adanya bongkahan belerang mendidih di dasar danau.  


Pepohonan dan semak tumbuh lebat di tepian danau, bahkan hingga punggung bukit yang ada di atasnya. Suasana sekitar danau jadi tampak asri, ditambah udara yang bersih, membuat tempat ini terasa sehat bagi paru-paru. Mata pun dimanjakan dengan keindahan yang tersaji.

Di sini tersedia perahu getek. Jika ingin merasakan pengalaman berperahu di atas indahnya kilauan air danau, kita tinggal gunakan geteknya. Getek merupakan alat angkutan air yang terbuat dari susunan bambu yang dibentuk menyerupai rakit, dan digerakan dengan cara didorong menggunakan kayu. Satu getek bisa mengangkut lima sampai enam orang. Bisa juga minta diantar ke seberang, lalu dilanjutkan trekking ke atas bukit untuk melihat kawah belerang.

Naik getek
Di tepi danau terdapat pondok-pondok tempat duduk bagi pengunjung yang ingin bersantai menikmati suasana sambil merasakan hembusan angin yang membelai kulit. Apabila menginginkan makanan dan minuman, kita dapat memesannya dari satu-satunya kedai makan yang terdapat di dekat danau.

Di sini angin sangat sering berhembus. Hembusannya liar menyerbu permukaan danau, terkadang brutal menerpa dedaunan, seperti menciptakan tarian. Daun-daun kering berguguran, sebagian jatuh ke tanah, sebagian lagi jatuh ke danau, lalu hanyut bersama gerakan air yang tampak berombak seperti habis ditepuk.
 
Danau Hijau dilihat dari bukit di Desa Proyek

Keheningan air danau membuat saya merasakan kedamaian. Saya menyukai perpaduan warna yang tersaji di tempat ini. Langit biru berhias awan putih berarak. Air berwarna hijau. Pepohonan dengan batang-batang berwarna keperakan. Bebatuan kapur berwarna hitam dan putih berlatar tanah kemerahan.

Danau Hijau memang tak begitu luas, namun memiliki keistimewaan karena warna alami airnya. Suasana syahdu yang muncul selama berada di sini menyenangkan untuk dinikmati. Saat saya berdiri di atas bukit yang terletak di Desa Proyek, keindahan Danau Hijau makin terlihat, membuat saya berdecak kagum.
 
Kawah Belerang

Kawah Belerang
Di antara Danau Hijau dan Air Terjun Lembah Pelangi, ada satu tempat lagi yang bisa dikunjungi di Ulu Belu yaitu Kawah Belerang Bukit Pagar Alam. Kawah ini masih berada dalam satu karakter bentang alam yang sama unik dengan Danau Hijau.

Untuk mencapai kawah, bisa dengan berjalan kaki, bisa juga dengan menggunakan ojek motor. Jika menggunakan sepeda motor, perjalanan dapat ditempuh sekitar 10 menit. Karena lokasinya di perbukitan, jalan yang dilalui menanjak dan menurun. Perlu berpegangan yang kuat agar tidak terjatuh dari motor. Di musim hujan, kondisi tanah berubah jadi liat. Biasanya jadi lebih sulit untuk dilalui. Beruntung saat saya ke sana bukan sedang musim hujan, sehingga perjalanan jadi mudah dan lancar.

Kawah belerang yang saya jumpai menyerupai lubang lebar menganga dengan permukaan berwarna perak bercampur hitam. Saya sempat membayangkan ada kolam berisi air di tengah kawah, ternyata tidak ada. Hanya ada sedikit genangan air panas dengan kedalaman setinggi mata kaki. Air tersebut berasal dari rongga bebatuan di dalam kawah, mengalir keluar disertai kepulan asap dan bau khas belerang.
 
Kece juga kawahnya buat foto-foto :) *Foto oleh: Yopie Pangkey

Udara di kawah terasa hangat, bahkan cenderung panas. Berada agak lama di tempat ini membuat badan jadi berkeringat. Perlu hati-hati saat berjalan di atas bebatuan kapur yang terdapat di seluruh permukaan kawah. Jika salah melangkah, kaki bisa terperosok ke dalam rongga batu yang berisi air panas.

Tak cukup sehari untuk menyambangi semua keindahan Tanggamus. Magnet yang ada di kabupaten ini bukan hanya ada di pegunungan dan lembah-lembah, tetapi juga di pantai dan lautnya. Lain waktu saya akan berkunjung ke pesisir, mengungkap pesona lainnya. Tapi saya perlu sediakan waktu lebih banyak agar bisa menikmati semua godaan Tanggamus yang membius.
 
Kamu sudah pernah ke Tanggamus?


Artikel ini pernah dimuat di rubrik Pariwisata harian Kedaulatan Rakyat tanggal 21 Mei 2016. Saya berkunjung ke Tanggamus saat diundang oleh disbudparpora Tanggamus dalam event Festival Teluk Semaka 2015. Salah satu rangkaian kegiatannya adalah Tour D'Semaka 2015. Kegiatan tour inilah yang mengantarkan saya menjelajah Ulu Belu bersama kawan-kawan blogger, fotografer, dan jurnalis.


Resep Masakan Tradisional Padang, Rendang Daging Nikmat

Rendang Padang *Foto: resepdanmasakan.com*

Keberagaman budaya yang ada di Indonesia membuat kita bisa mencicipi berbagai macam makanan yang menggugah selera, memudahkan para ibu rumah tangga yang tentunya ingin menyajikan hidangan untuk keluarga tercinta. Mulai dari resep masakan tradisional hingga modern dapat dipelajari dengan mudah untuk menciptakan menu yang senantiasa bervariasi tiap harinya. 

Salah satu resep yang patut untuk dicoba sebenarnya adalah menu hidangan dari kawasan Sumatra yaitu Padang, tentunya sudah tak asing lagi bagi kita dengan aneka hidangan dari kawasan yang satu ini bukan?

Padang dikenal sebagai daerah yang menciptakan berbagai jenis hidangan penuh bumbu dengan rasa yang sangat nikmat. Salah satu menu makanannya bahkan termasuk sebagai salah satu hidangan terlezat yang ada di dunia yaitu rendang. Sehingga bukan hal yang sulit sebenarnya untuk kita jika ingin mencicipi menu makanan yang satu ini, karena hampir semua kawasan pasti memiliki salah satu rumah makan Padang.

Untuk mendapatkan rasa yang lezat tentunya tak hanya dengan cara memasak dan komposisi bahan yang tepat juga, kita juga harus pintar dalam memilih bahan yang akan digunakan untuk sajian utama tersebut, diantaranya adalah daging, berikut ini setidaknya beberapa tips dalam pemilihan daging sapi yang tepat, yaitu:
  1. Pilihlah yang segar, bagaimana cara mendapatkannya, dibandingkan dengan produk yang sudah dikemas tak ada salahnya kita datang secara langsung ke pasar tradisional, disini nantinya memungkinkan kita untuk memilih produk dengan melihat kondisinya langsung.
  2. Umumnya memiliki warna yang merah hati, warna yang segar umumnya adalah merah hati dengan serat yang putih halus.
  3. Mengeluarkan aroma yang khas, bukan bau busuk yang menyengat melainkan benar-benar segar.

Setelah mengetahui bagaimana tips pemilihan daging sapi yang segar, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui resep masakan tradisional yang satu ini, berikut setidaknya beberapa tips dalam pembuatan, yaitu:

Bahan-bahan:
  • 1 kg daging sapi yang masih segar,
  • 2 batang serai, memarkan,
  • 10 gelas santan dari 5 butir kelapa,
  • 1 biji asam kandis,
  • 3 lembar daun jeruk purut, buang tulangnya,
  • Garam secukupnya.

Bumbu halus:
  • 4 buah kemiri,
  • 5 siung bawang putih,
  • 1 cm jahe,
  • 2 ons cabai merah, bisa ditambah sesuai dengan selera,
  • 1 ruas laos, geprek.

Cara membuat:
  1. Daging sapi yang sudah dibersihkan bisa langsung dipotong dalam ukuran setebal telapak tangan, lakukan hingga semua daging terpotong dengan rapi.
  2. Siapkan wadah baik itu wajan maupun panci kemudian masukkan santan ke dalamnya, rebus bersama dengan bumbu yang sudah dihaluskan. Nantinya jika sudah mendidih bisa mulai memasukkan jeruk purut, asam kandis, serai dan juga potongan daging.
  3. Masak terus hingga santan agak berkurang kemudian aduk, dalam proses memasak ini sebaiknya gunakan api sedang agar hasilnya tak gosong. Aduk terus hingga tiap bagian matang sempurna.
  4. Kriteria rendang yang sudah matang adalah bagian bumbu dan santan mulai mengental nampak seperti saus. Kita bisa memasukkan garam disini agar rasa asin lebih tepat.
  5. Angkat dan sajikan.
Sangat mudah namun memang membutuhkan waktu yang lama untuk menikmati hidangan yang termasuk dalam makanan terenak di dunia ini. Kita bisa membaca buku panduan resep masakan tradisional rendang tersebut secara mudah, tersedia cukup banyak di book store atau tiap buku resep masakan.
 
Sudah pernah mencoba membuat rendang sendiri?

Caribou Coffee Buka Gerai Ketiga di Cilandak Town Square


Cilandak Town Square atau kerap disebut Citos merupakan tempat yang sangat populer sebagai destinasi kuliner dan berkumpul. Tak heran jika tempat ini banyak disukai orang, termasuk saya. Selain mudah dijangkau, Citos kerap saya anggap berada “di tengah-tengah”. Saat ingin berkumpul di Citos, teman-teman dari Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Jakarta, belum pernah menolak Citos sebagai pilihan tempat bertemu dan berkumpul.

Di Citos, banyak orang bisa mendapatkan suasana berkumpul yang menyenangkan karena bisa sambil menikmati makanan dan minuman berkualitas, baik saat bersama keluarga, maupun bersama teman untuk urusan bisnis.
 
Bapak Mehdi Zaidi (kiri), Chief Operating Officer Mahadya Group

Hari Kamis kemarin tgl. 19 Mei 2016 saya berkunjung ke Citos bersama lima orang teman dari komunitas Indonesian Food Blogger. Kami datang bukan untuk acara pribadi, melainkan untuk menghadiri grand opening gerai ketiga Caribou Coffee. Setelah membuka gerai flagship-nya di Senopati Jakarta dan gerai keduanya di PVJ Bandung, Caribou Coffee kini membawa kualitas kopi kelas dunianya kepada lebih banyak pencinta kopi di Jakarta Selatan dengan membuka gerai di Citos.   

Hadir dalam acara launching Bapak Mehdi Zaidi, Chief Operating Officer Mahadya Groupperusahaan yang dipercaya mengelola Caribou Coffee di Indonesia. Selain food blogger, hadir pula beberapa media partner Caribou Coffee lainnya yang turut serta dalam acara pembukaan gerai ketiganya. Acara berlangsung sejak pukul 10.00 WIB – 13.00 WIB.
 
Turtle Mocha


Latte & Vanilla Cream Cappucino
  
Campfire Mocha

Bersamaan dengan acara pembukaan gerai di Citos ini, Caribou Coffee juga memperkenalkan tiga minuman unggulannya yang baru: Salted Vanilla Latte, Salted Vanilla Cooler, dan Vanilla Creme Cappucino

Apa keunggulan dari minuman baru tersebut? Ketiganya menggunakan vanila asli, bukan sirup artifisial, dan ketiganya akan tersedia di seluruh gerai Caribou Coffee.
 
Peach Yogurt Cranberry with granola topping

Ini hanya porsi untuk dicoba :D

Kemarin, semua undangan yang hadir diberi kesempatan mencicipi minuman tersebut. Walau dalam porsi kecil, tapi sudah cukup bagi lidah untuk menikmati rasanya. Dan sejujurnya saya langsung menyukainya. 

Bisa kebayang saat minumnya dalam suasana santai bersama teman atau keluarga, mungkin bakal nambah dan dinikmati berlama-lama. Sekali duduk,  pesan dua sampai tiga kali, dan pesannya ganti-ganti. Semua minuman dicoba he he.

Spicy Beef BBQ








Beef Bac & Egg Bagel

Melengkapi hadirnya minuman baru tersebut, Caribou Coffee juga memperkenalkan beberapa sandwich unggulan dan menu baru seperti Spicy Beef BBQ, Beef Bac & Egg Bagel, Banana Carrot Cake, Peach Yogurt, Strawberry Yogurt, dan Mille Feuille

Sama seperti minuman, makanan-makanan ini pun kami cicipi dalam porsi kecil, tapi cukup membuat kami kekenyangan karena disuguhi terus menerus dari satu menu ke menu lainnya. Belum tiba saatnya menukarkan kupon, perut sudah kewalahan :D
 
Mencicipi Poopy Seed Bagel, Plain Bagel, Multiseed Bagel dengan cream cheese, pesto, smoke salmon dan red pepper

Hampir semua makanan dan minuman yang disajikan oleh Caribou Coffee ini saya suka. Meskipun memang saya termasuk orang yang mudah menyukai berbagai jenis makanan dan minuman, tetapi saya percaya makanan dan minuman di sini memang enak. 

Selain karena rasa dan kualitas terbaiknya, juga karena diolah dengan standar kualitas tinggi yang sama sehingga memberikan kenikmatan baru bagi saya, dan semoga juga pada pelanggan lainnya.

Spicy Beef BBQ


Beef Bac & Egg Bagel
 
Mille Feuille


Banana Carrot Cake

Berikut adalah nama serta harga (dalam Rupiah) makanan dan minuman yang bisa dinikmati di Caribou Coffee:

Freshly Baked Bagels
Plain, Poppy Seed, Multi Grains (15K)

Spread
Cream Cheese, Strawberry Jam, Pesto (10K)
Smoked Salmon (14K)
 







Artisanal Sandwiches
Steak Sandwich (45K), Spicy Beef BBQ (56K), Beef Bac & Egg Bagel (52K), Pretzel Smoked Beef & Brie (56K), Spicy Tuna Sandwich (40K), Chicken Pesto (45K), Lamb Kofta (48K), Chicken Fajitas (48K), Ratatouille (40K).

Tea
Still & Sparkling : Green tea Lemonade, Peach Black, Lemon Ginger Pom.
Size : S (35K), M (38K), L (41K)

Hot: Earl Grey, Cinnamoin Spice, Mint Verbena
Iced: Mango Black, Tropical Green, Classic Black
Size : S (20K), M (23K), L (25K)

Others: Apple Blast. Size : S (45K), M (50K), L (55K)
 
Banana Strawberry Smoothies


Mango Orange Key Lime

Fruit & Yogurt Smoothie : Strawberry Banana, White Peach Berry, mango Orange Key Lime. Size : S (41K), M (45K), L (48K)

Snowdrift (coffee-free): Cookies 7 Cream, Mint. Size : S (45K), M (50K), L (55K)
 

Mbak Ning menikmati Vanilla Cream Cappucino


Signature: Turtle Mocha, Campfire Mocha, Vanilla White Mocha, Mint Condition Mocha, Caramel High Rise, Berry White Mocha.
Size : S (50K), M (55K), L (60K)

Kids (10 & under) : Snowdrift (40K), Smoothie (35K), Silly Soda (35K), Hot Chocolate (42K), Hot Cider (40K).

Classic: Mocha, Cappucino, Latte, Americano, Macchiato, Cross Fox Espresso, Chai Tea Latte, Hot Chocolate.

Coffee: Coffee of the day, Cold Press, Crafted Press.
Personalized handcrafted brew: Pour Over, Chemex, French Press. 

Aneka pilihan kopi



Layanan prima menjadi harapan setiap orang saat berkunjung. Setinggi apapun kualitas makanan dan minuman, akan terasa hambar tanpa layanan yang menyenangkan hati. Kemarin, di tengah berlangsungnya acara, saya mendengar celetukan dari seorang kawan blogger. Saya lupa kalimat tepatnya. Tapi kira-kira seperti ini: “Mas dan mbak barista serta pelayannya kece-kece dan keren ya.” Ucapan spontan itu diamini oleh teman-teman lainnya. 

Ya, tampilan pun punya standar di sini. Senyum manis dan keramahan sapa adalah pelengkap sempurna dari kenikmatan menyeruput kopi.

Bukan begitu? 

Mas-mas dan mbak-mbak baristanya cakep ya? :D

Di Asia Tenggara, gerai Caribou Coffee baru ada di Indonesia dan menjadi yang pertama. Menurut Bp. Mehdi, sejak membuka gerai di Senopati dan PVJ Bandung, Caribou Coffee mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat terhadap gerainya. Kedua gerai senantiasa dipenuhi oleh para pecinta kopi yang ingin menikmati suasana yang hangat sambil menikmati sajian makanan dan minuman berkualitas tinggi disertai dengan layanan yang prima. 

Seneng yo mbak Ning foto bareng sama mbak cantik dan ramah dari Caribou ini :D


Hai Hanif :D
Hai Uti :)

Berbicara tentang tempat, gerai Caribou Coffee terletak di lantai dasar Citos. Bersebelahan dengan Starbuck dan berhadapan dengan Coffee Bean. Banyak gerai kopi di sini. 

Lantas, akan ke mana pengalaman ngopi dibawa? Kemana lagi kalau bukan ke tempat yang memberikan sajian kopi terbaik, makanan terbaik, dan layanan terbaik, sehingga pada akhirnya ada sebuah pengalaman luar biasa yang didapat.
 
Berkumpul dan bertemu sambil ngopi-ngopi di sini mau?


Tentang Caribou Coffee, saya pernah menuliskannya pada postingan terdahulu, saat saya berbagi pengalaman menikmati makanan dan minuman Caribou Coffee di Senopati.  

Carribou Coffee didirikan pada tahun 1992 di Minneapolis, Minnesota, dan merupakan salah satu coffee house paling digemari di Amerika. Caribou Coffee lahir dari inspirasi bahwa hidup itu singkat, maka jalanilah dengan melakukan hal-hal yang kita cintai. Ketika para pendiri Caribou Coffee mendaki Gunung Sable di Alaska dan berhasil mencapai puncak, mereka mendapatkan sebuah pemandangan yang menakjubkan: barisan pegunungan yang indah, langit biru memesona, dan gemuruh suara kawanan caribou melewati lembah. Panorama luar biasa ini kemudian menjadi visi Caribou Coffee – sebuah perusahaan yang percaya bahwa keunggulan adalah hasil kerja keras dan bahwa hidup terlalu singkat untuk hal-hal yang biasa.
 


Caribou Coffee membawa kopi Arabika terbaiknya dari berbagai penjuru dunia. Sebagai bagian dari komitmen untuk selalu menyajikan pengalaman minum kopi yang berkualitas, yang disebut from bean to cup experience,

Caribou Coffee hanya menggunakan 1% biji kopi terbaik dunia (top 1% of bean). Biji kopi ini dipasok secara eksklusif dari petani dan pemasok yang 100% sudah mendapatkan sertifikasi Rainforest Alliance, menjadikan Caribou Coffee sebagai jaringan coffee house pertama di AS yang menerapkan hal ini.

Caribou Coffee menjalankan perannya untuk turut memastikan kelestarian planet ini dan turut memberikan kesempatan terbaik bagi para penghasil kopi untuk meningkatkan kesejateraan hidupnya.
 


Udah kenyang duluan sebelum kupon ditukarkan :D


Data akurat pada bulan November 2015 menyebutkan bahwa premium coffee house terkemuka di Amerika Serikat ini telah memiliki 272 kedai yang dimiliki sendiri dan 131 lokasi domestic license di 18 negara bagian, serta lebih dari 220 gerai waralaba internasional di 12 negara. Untuk informasi lebih lanjut, bisa kunjungi situs Caribou Coffee di www.cariboucoffee.com

Tentang Mahadya, lebih lengkapnya PT Mega Mahadana Hadiya (mahadya) adalah unit bisnis dari PT. Mahadana Dasha Utama (MahaDasha), anak perusahaan PT. Tiara Marga Trakindo yang didirikan pada tahun 2013, yang mengelola berbagai bisnis di segmen ritel konsumen. Saat ini, Mahadya mengelola Carl’s Jr., Wingstop, LOKA lifestyle supermarket, dan Caribou Coffee. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs www.mahadya.co.id
  
Ada smooking area juga

Buat kamu yang ingin menyemarakkan petualangan hidup dengan makanan dan minuman berkualitas terbaik, Caribou Coffee senantiasa membuka pintu gerainya sejak pukul 7 pagi hingga pukul 2 pagi.

Bagi pecinta kopi, mari minum kopi bersama Caribou Coffee dengan membawa filosofi “Life is short. Stay awake for it.’   


Kapan kemari?