Santap Tomyam Kelapa Spesial & Kwetiau Kungpao Tomyam di Saung Ibu Villa Bintaro Indah

Tomyam Kelapa Spesial & Kwetiau Kungpao Tomyam

Ada yang menarik dari ajakan untuk icip-icip Tomyam Kelapa Saung Ibu yang ditawarkan oleh Mbak Sumarti Saelan – biasa dipanggil Mak Icoel, kepada saya dan beberapa kawan blogger lainnya. 

Tomyam Kelapa. Nama kelapanya itu yang bikin saya penasaran. Ini bukan kelapa yang dimasukkan dalam menu tomyam lho ya, tapi tomyam yang disajikan dalam batok kelapa. Seumur-umur menikmati Tomyam, belum pernah merasakan tomyam yang disajikan dalam kelapa. Seperti apa rasanya? Saya penasaran. 

Makanan Thailand yang satu ini identik dengan sup hangat berisi seafood.  Ciri khas masakan tomyam ada pada rasa pedas dan asam. Lantas, seperti apa rasa tomyam yang dipadu padan dengan kelapa?

Sebenarnya Tomyam Kelapa bukan sajian asing. Di Malaysia pernah lihat ada yang jual Tomyam Kelapa. Bahkan, tidak usah jauh-jauh di luar negeri sana, di BSD tempat saya tinggal pun ada. Tapi saya memang belum sempat mencicipinya. Pernah sih pingin coba, tapi ada saja yang bikin keinginan itu belum tersampaikan. Jadi, kenapa tidak sekarang? Mumpung icip-icipnya bareng-bareng kawan blogger. Suasana kumpulnya itu yang bikin senang. Bakal seru makan Tomyam rame-rame.

Kalau diingat-ingat, terakhir saya makan tomyam bareng-bareng kawan blogger waktu di Banyuwangi, awal bulan Agustus 2015, tepatnya di Restaurant Watu Dodol. Saat itu saya bersama Lestari (www.jejaksematawayang.com), Mbak Irawati (www.keluargapelancong.net), Mbak Zulfa (www.emakmbolang.com), dan mbak Andrie (www.andriepotlot.com) sedang liburan bareng. Kami menginap di Hotel Watu Dodol. Nah, nggak nyangka saat dinner kami mendapat hidangan tomyam istimewa dari manager hotelnya, Mas Moses. Tomyam hangat kaya rasa yang disajikan dalam porsi besar itu bikin lidah bergoyang dan tak mau berhenti menikmatinya. Apalagi makannya di pinggir laut, malam hari, saat udara dingin pula. Makin double enaknya hehe.  

Makan tomyam seru bareng kawan2 blogger di Resto Hotel Watu Dodol (w/ Tari, mb Andri, mb Ira, mb Zulfa )

Tomyam ala Resto Watu Dodol

Beberapa kawan membuat janji untuk datang bersama ke Saung Ibu pada hari Jumat (19/2). Saya pun berminat. Namun, karena sesuatu dan lain hal di hari tersebut saya batal ikut. Padahal tadinya sudah janjian dengan mbak Hermini mau berangkat bareng naik kereta dari stasiun Rawa Buntu. Eh, ternyata mbak Hermini juga batal. Adiknya sakit, dia mesti ke RS. Siang itu yang jadi berangkat mbak Echa, mbak Kurnia Amelia, mbak Maya, dan Bunda Yati. Siapa ya satu lagi? Saya lupa.

Dari info yang diberikan Mak Icoel, Mas Baha pemilik Tomyam Kelapa Saung Ibu bisa dihubungi lewat Whatsapp jika ingin tanya soal lokasi. Dari nomor yang diberikan itulah saya berkirim pesan ke Mas Baha. Mas Baha menyambut gembira rencana saya untuk singgah. Tapi dia belum bisa memberi gambaran lokasi dengan jelas karena saat itu sedang dalam perjalanan menuju Ciputat. Katanya dia sedang ada acara di Majelis Dzikir Wa Ta'lim ALLAHU AHAD di base camp Wali Band. Tomyam Kelapa jadi sponsor di acara tersebut. Wow! 

Saung Ibu di pinggir jalan
Ada tempat parkir, cukup untuk menampung 10-15 mobil

Minggu siang (21/2) saya merealisasikan rencana makan Tomyam Kelapa. Berdua suami, kami berangkat dari BSD. Sesuai petunjuk Mas Baha, rute termudah yang dapat kami tempuh menuju warungnya adalah lewat belakang polsek BSD. Ikuti jalan yang dilewati angkot D08. Sampai ketemu perempatan Mentari, belok kiri, belok kanan, lurus, nanti sebelah kiri ada  bangunan rumah makan terbuat dari material bambu berhenti. Di situ saungnya. Mudah.

Hari Minggu Saung Ibu ternyata tutup! Haha. Tapi saya nggak kaget sih, karena memang sudah diinformasikan lebih dahulu oleh Mas Baha.

Sebenarnya Saung Ibu buka tiap hari sejak pukul 10 pagi sampai setengah sepuluh malam. Hari itu tutup karena karyawan pada istirahat. Katanya lelah seusai mengadakan acara di base camp Wali Band. Karyawan juga ada yang sakit. Nah, karena saya tetap diterima dan boleh datang, tentu saja saya sangat berterima kasih. Apalagi, mas Baha sendiri lho yang akan membuatkan saya tomyam. Nggak mau dong sia-siakan kesempatan menikmati makanan yang diolah sendiri oleh pendiri Tomyam Kelapa Saung Ibu.

Sebelum menikmati Tomyam Kelapa, saya dan Mas Baha bincang-bincang senang dulu. Wah, nggak nyangka ternyata Mas Baha adminnya Warung Blogger. Tahu kan tempat kumpul blogger yang follower di twitternya sudah tembus angka 13.700 itu? Beuh…kebangetan kalo ada blogger yang belum tahu :D

Tapi, karena kesibukannya mengurus Tomyam Kelapa, sudah hampir 3 bulan ini Mas Baha tidak aktif lagi di Warung Blogger. Dia nge-net untuk urus akun sosmed Tomyam saja. Blognya pun sudah jarang di-update.
 
Makan enak sambil ngobrol asyik dengan Mas Baha yang super ramah

Ngobrol dengan Mas Baha hampir bikin lupa waktu, segala cerita tentang dunia per-bloggeran dia tahu. Beberapa nama blogger yang dia sebut saya kenal. Tak hanya cerita soal dunia blog, Mas Baha pun berkisah tentang awal mula membuka usaha kuliner. Dulu, katanya terinspirasi dari kuliner yang sering dia nikmati saat tinggal di Malaysia. Dari sekedar gemar lalu belajar, akhirnya buka usaha sendiri sejak tahun lalu. Kebetulan ada yang bantu modalin bikin tempat, akhirnya terwujud cita-citanya bikin rumah makan tomyam.
 

Kenapa tomyam
"Karena saya suka tomyam". Begitu jawaban pendek Mas Baha. 

Jawaban sederhana tapi di situlah letak istimewanya. Coba ya kalau Mas Baha nggak suka Tomyam, lalu memaksakan diri bikin tomyam, kira-kira apa yang terjadi? Belum tentu tomyamnya enak karena nggak dibikin dengan hati :D Dan, belum tentu juga usaha kulinernya berkembang dan bertahan di tengah gempuran kuliner rasa lokal. Biasanya, rasa suka melahirkan niat yang kuat. Jadi total berusaha dan bekerja.
 
Tomyam Kelapa Spesial Rp 33.000,- / porsi

Tomyam Kelapa Spesial  


Tomyam yang dibuat Mas Baha disajikan dalam batok Kelapa. Ini yang membuatnya berbeda. Tapi tak cuma sampai pada keunikan penyajian, rasa tomyamnya pun spesial karena benar-benar menggunakan bahan air dan daging buah kelapa. Pada umumnya, tomyam bercita rasa pedas asam. Namun, rasa asam itu justru dikurangi oleh Mas Baha. Soal rasa pedas, bisa disesuaikan dengan permintaan.

Menurut Mas Baha, minimnya rasa asam pada Tomyam Kelapa ala Saung Ibu, ternyata justru disukai pelanggan. Meski tidak asam, tidak berarti menghilangkan cita rasa khas tomyam. Justru membuatnya berbeda dan disukai. Saat saya mulai mencoba mengaduk isi tomyam, satu demi satu saya temukan potongan cumi, jamur, udang, bakso bulat, ayam, irisan tomat, dan bawang bombai. Kemana irisan daging? Tidak ada. Haha.
 
Gurih, segar, lezat, pedassss

Kemarin saya memang tidak ada request daging. Kalau minta bisa ditambahkan. Isi tomyam kadang memang disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Kadang ada yang tidak mau pakai udang dan cumi karena alergi seafood. Ada pula yang tidak mau pakai bakso dan daging. Nah kalau kemarin kan libur, mungkin bahan sedang tidak komplit. Jadi, ya apa adanya. Eits…mana ada apa adanya. Wong spesial gitu kok tomyamnya. Segeeer…gitu kata bojoku. Gleg! Bojoku ikutan icip-icip juga, padahal dia sudah berhadapan dengan satu porsi Kwetiau Kungpao Tomyam lho…

Nah, Kwetiau Kungpao Tomyam itu yang kayak gimana?
 

Kwetiau Kungpao Tomyam
 
Jadi, selain Tomyam, di Saung Ibu ini juga tersedia Kwetiau Kungpao nan sedap. Makanan ini terbuat dari kwetiau yang digoreng, berisi campuran sayur seperti potongan wortel, sawi, brokoli, bawang goreng, dan daun bawang. Ada bakso dan daging ayam juga tentunya. Penampakan kwetiaunya putih, mirip kerupuk. Rupanya kwetiau digoreng lebih dulu, makanya mengembang seperti kerupuk.  


Saat disajikan, Kwetiau disiram dengan kuah tomyam yang dikentalkan. Kwetiau yang tadinya keras seperti kerupuk, kemudian menjadi lembut. Dengan menggunakan sumpit, kwetiau itu saya cicipi. Wow, kuah tomyam yang dimasukkan dalam masakan ini ternyata membuatnya jadi lebih sedap. Dan, karena menggunakan kuah tomyam inilah masakan ini dinamakan Kwetiau Kungpao Tomyam. Masakan ini tidak ada dalam daftar menu. Hanya disediakan jika ada permintaan. Jadi, buat yang ingin coba, mesti buat pesanan tersendiri. 

Kwetiau Kungpao Tomyam nggak ada di daftar menu

Ini enaknya bikin lidah bergoyang hingga tetes terakhir :)))

Gini lho cara makan Kwetiau Kungpao: buka mulut yang lebaaaaar :p


Saung Ibu menyediakan 4 macam menu utama yang terdiri dari Tomyam Kelapa, Tomyam Non Kelapa (disajikan dalam wadah biasa, bukan kelapa), Kwetiau, Mie/Nasi Goreng. Untuk Tomyam kelapa terdiri dari 6 macam tomyam. 11 macam Tomyam Non Kelapa. 4 macam Kwetiau. 4 macam Nasi Goreng. 3 macam Mie Goreng. Harga mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 33 ribu.

Ga bikin kantong jebol toh harganya? Enggaaaak maaaaak :D


Gambar ini diklik biar kebaca nama menu dan harganya


PESAN TOMYAM VIA GOJEK

Buat penggemar tomyam yang tidak sempat mampir ke Saung Ibu, bisa juga pesan antar via Gojek. Minggu lalu, ada tiga teman blogger yang tidak punya waktu untuk datang ke Saung Ibu, lalu memesan lewat gojek. Tomyam diantar dengan mudah dan cepat. Oh ya, kalau pesan via gojek, tetap dikirim lengkap dengan batok kelapanya. Kelapanya di-wrap sedemikian rupa. Rapi dan tidak tumpah.

Menurut Mas Baha, tomyam kelapa dapat bertahan hingga 10-12 jam setelah dimasak. Hal itu ia ketahui dari pelanggannya yang pernah membeli dan baru memakannya 10 jam kemudian. Tomyam tetap terjaga kesegarannya. Saran mas Baha, jika hendak dipanaskan, sebaiknya cumi dan udangnya tidak disertakan. Ada alasan tertentu mengenai hal itu. Kalau tak salah ingat terkait tekstur dan rasa dari seafood tersebut.
 
di wrap sedemikian rupa untuk dibawa pulang atau dikirim via gojek

Buat yang ingin mencoba Tomyam Kelapa dan Kwetiau Kungpao Tomyam Saung Ibu, bisa mampir ke Villa Bintaro Indah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Lokasinya persis di sebelah area lapangan tenis Villa Bintaro Indah.  Jika dari arah Serpong dan menggunakan kendaraan pribadi, ikuti rute yang sudah saya sebutkan di awal tulisan ini. Jika dari Jakarta, bisa gunakan kereta jurusan Tanah Abang, kemudian lanjut naik kereta ke arah Serpong atau Parung Panjang. Lalu turun di Stasiun Sudimara. Selanjutnya tinggal naik angkot warna putih ke Villa Bintaro Indah. Bisa juga menggunakan ojek.

Penasaran dengan kelezatan Tomyam Kelapa dan Kwetiau Kungpao? Ayo kemari….

Saung Ibu
Villa Bintaro Indah
Jl.Sulawesi Raya RT 08/11 Jombang
Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 15414

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

7 komentar

  1. belum pernah makan tomyam, rasanya kayak apa sih Mbak? trus daging kelapanya ikut dimakan ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasanya asam, pedas, gurih dan segar. Mirip-mirip rasa kuah pindang Lampung menurutku. Daging kelapanya bisa dikerok kalau mau dimakan :)

      Hapus
  2. baru ini lihat tongyam di sajikan dalam kelapa muda,biasanya hanya menggunakan mangkok,,jadi penasaran rasanya kayak apa :)

    BalasHapus
  3. Kalo kuahnya dikurangi tingkat masamnya, jadi sesuai lidah lokal ya. Aihhh, coba buka cabang di Semarang, pasti saya coba. Suka banget dengan tomyam dan masam dan pedas level sedang :)

    BalasHapus
  4. Barusan ada yang share di group Bintaro Bazar dan aku klik dibawa kesini hahaha

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!