Gathering & Live Writing Competition - Djie Sam Soe Mahakarya Indonesia 2015


"Lihatlah, sesuatu yang dimulai dari dalam. Tak akan runtuh terkikis waktu."
Kata-kata penuh makna itu, begitu melekat dalam benak saya setiap kali menyaksikan iklan rokok Dji Sam Soe di TV. Sungguh, saya bukanlah penikmat rokok dan tidak pula sedang kampanye rokok, hanya penikmat iklan yang sungguh mengagumi iklan tersebut. Sebuah iklan yang digarap begitu matang dan sempurna, dengan rasa sangat INDONESIA. Begitu bagus dalam detail dan visualisasi. Narasinya membuat merinding. Layaklah dua jempol ini saya acungkan pada copy writernya.

Kesukaan akan iklan inilah yang membuat saya nyantol di kuis #MahakaryaIndonesia yang dishare oleh akun twitter Mas Barry Kusuma. Dari kuis, lalu berlanjut ke undangan blogger gathering Dji Sam Soe Mahakarya Indonesia 2015. Tak mau ketinggalan, saya pun mendaftar ke panitia -mas Kian- via SMS. 

Tahu undangan ini dari Mas Amril dan Mas Barry. Thank you, mas!

GATHERING & LIVE COMPETITION
Dji Sam Soe kembali mempersembahkan Mahakarya Indonesia dengan tema Jiwa Indonesia dan mengundang rekan-rekan blogger untuk menghadiri Gathering & Live Competition pada Hari Rabu (29 /4/2015) di KOPICINI, Kartika Chandra, Jl.Jend Gatot Subroto Kav.18 – Jakarta.

Alhamdulillah diberikan keluangan untuk datang. Meski kendala macet (sejak dari Ratu Plaza hingga mendekati Hotel Kartika Chandra) bikin  telat setengah jam dari waktu yang ditentukan, tetapi ga bikin ketinggalan acara inti yang baru dimulai 1 jam kemudian. Soal makan-makan boleh ketinggalan, tapi acara talkshow sayang kalau sampai terlewatkan. Itu sih yang penting hehe 

Menurut Kian, undangannya untuk sekitar 70an blogger, yang datang separuhnya

Acara dimulai pukul 17.00 WIB, diawali dengan acara makan bersama. Saat tiba, saya ketemu Kian. Ketika menyebutkan nama, eh dia langsung bilang “Hi, Katerina. Terima kasih sudah SMS-an dengan saya!” Sesaat saya bengong. Oh iya, dia yang menerima SMS RSVP dari saya :D 


Di antara kerumunan blogger, ada 2 orang yang saya kenali, Mas Cumi dan Mas Unggul. Yang lainnya banyak yang belum kenal, maka saatnya berkenalan. Ada Eji, mbak Ika, mbak Terry, Mbak Lolly, Inun dll.  

Siapa saja hayo? :D Mas Unggul, Cumilebay, Ika, Eji, Terry
Senyum Close Up "i'm bulletproof nothing to lose..." *nyanyi* :))

Acara gathering blogger tadi malam juga dihadiri mas Barry Kusuma, mas Amril Taufik Gobel, dan mbak Venus. Yang saya lakukan saat ketemu mas Barry adalah melanjutkan obrolan tentang kamera mirrorless (setelah sebelumnya ngobrol di Café Batavia dan inbox FB) *ga ada yang lain apa? :p. 


Saya memang sedang ngebet dengan LUMIX GM 1 seperti yang mas Barry pakai. Jadi, sebelum membeli, saya ingin tahu lebih banyak, dan saya merasa mas Barry lah orang yang tepat untuk saya korek-korek pengalamannya menggunakan GM1. Bukannya lelah dikorek-korek, malah ditawari lagi untuk lanjut diskusi soal GM1 haha.

Sebuah kesempatan berharga ketika bisa kenal, ketemu  dan ngobrol dengan mbak Venus. Mas Amril yang mengenalkan saya dengannya *Terima kasih, Mas Amril!* Mbak Venus ini juri lomba blog yang digelar oleh Dji Sam Soe. Dan sebelum datang ke acara gathering, saya sudah lebih dulu ‘menjelajahi’ blognya. Akhirnya saya jadi makin tahu siapa mbak Venus. Mulai sekarang jadi ingin sering-sering mengecek tulisan terbarunya di blog :D 

Mas Amril TG + Mas Barry Kusuma + Mbak Venus+ Yayan Ruhian

Tepat pukul 18.30, acara pun di mulai. Video iklan Mahakarya Indonesia 2015 menjadi pembuka acara. Inilah video dengan visualisasi sangat indah dengan narasi yang menggetarkan hati.

Indonesia…
bangsa yang rekat, walau ribuan pulau memisahkan
yang satu mimpi walau terbagi beribu suku
kita membuka telinga untuk semua teladan
kita akan senantiasa merunduk dan mengasah sebuah keaslian rasa
kita merendahkan hati
kita tak melompat atau terbang
kita melangkah mantap
satu, demi satu, demi satu

Setiap helai benang dan torehan
setiap tetes dan gerakan
untuk nikmati aroma keberhasilan

kita bersabar
kita menempa kualitas diri dan menjaganya agar tak pernah berubah
dan saat sesuatu berjalan selayaknya
kita setia, patuh pada tata cara
kita lupakan satu, sampingkan sendiri
lalu memupuk kesempurnaan bersama
karena kapal ini butuh semua tenaga
kita bergotongroyong

lihatlah, sesuatu yang dimulai dari dalam
tak akan runtuh terkikis waktu
inilah jiwa Indonesia
jiwa yang menciptakan mahakarya


Sebuah narasi dari ide yang yang tidak sederhana. Melahirkan ribuan tanya ke dalam jiwa, masihkah Kegigihan, Kerendahan Hati, Gotong royong, dan Kesabaran itu berdiri tegap menopang jiwa?

Semestinya masih dan menjadi sebuah keseharian selama menjalani kehidupan.

Saat pemutaran video berakhir, tepuk tangan pun memecah keheningan. Setelah itu, dilanjutkan talkshow dengan pembicara JJ Rizal (Sejarawan) dan Yayan Ruhiyan (Jawara Silat/Aktor). 

Talkshow bersama JJ Rizal & Yayan Ruhian

NILAI-NILAI LUHUR DALAM PENCAK SILAT
Sejarawan Indonesia JJ Rizal mengungkapkan bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa besar yang dibangun dan tumbuh dari beragam nilai luhur yang teramalkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain kerendahan hati, kesabaran, kegigihan dan gotong royong.

Nilai-nilai luhur yang tertanam kuat itu menjadi pedoman untuk mempertegas langkah bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang kuat di tengah arus dunia yang terus berubah. “Jiwa Indonesia menciptakan beragam Mahakarya Indonesia yang menjadi kekayaan dan kebanggaan bangsa Indonesia hingga saat ini.”

Silat bukan sekedar mengolah raga tapi juga mengolah budi. Berkaitan dengan karakter. Silat itu tentang peradaban budi. Budaya silat tentang kerendahan hati. Silat secara lahir dari rahim agama dan budaya, mengutamakan basis moral. Silat bukan hanya teknik bela diri, tetapi pembentukan kepribadian dan karakter. Bukan hanya olah raga tetapi juga olah karakter.

 “Warisan silat dapat menjawab krisis moral saat ini,” jelas JJ Rizal.

Master silat Indonesia, Yayan Ruhian mengungkapkan, ada 4 unsur dalam Pencak silat: 1) Beladiri 2) Olahraga  3) Seni  4) Mental spiritual.
 
Pertunjukan Silat dengan Kipas oleh Selly

Jeng...jeng...inilah pertarungan antara Selly dan Erik :))

Silat merupakan salah satu Mahakarya Indonesia yang menggambarkan Jiwa Indonesia yang masih dapat ditemukan hingga sekarang. “Silat mengusung nilai gotong royong dan kegigihan yang sangat kuat, bahkan terbawa saat saya memerankan sebuah sosok dalam film,” jelas Yayan.

Yayan: Persahabatan diawali dari sebuah perbedaan. Perbedaan yang melahirkan Kegigihan, Kerendahan Hati, Gotong royong, Kesabaran.

Yayan: “Kenapa saya memilih silat? Karena silat merupakan bela diri yang lengkap. Saya tidak mendapatkan hal lain di luar silat. Nilai-nilai luhur dalam pencak silat tidak hanya bela diri, tetapi juga membawa nilai-nilai bangsa, budaya, dan nilai-nilai pribadi bangsa itu sendiri yang memiliki semangat dan gotong royong dan memiliki motivasi untuk berkarya.”

“Mengalahkan musuh itu mudah, mengalahan diri sendiri itu yang susah.” Yayan.

NILAI-NILAI LUHUR DALAM WAYANG
Nanang Hape, Dalang Wayang Urban Indonesia, mengungkapkan : “Jiwa Indonesia yang digambarkan dengan nilai kesabaran dan kerendahan hati tercermin dalam wayang, baik mulai dari proses pembuatan hingga dari kisah-kisah wayang hingga sekarang.”
 
Nanang Hape menceritakan proses pembuatan wayang

Wayang, seperti silat bukan sekedar pertunjukan keindahan dari suatu produk budaya, Wayang lebih luas dari sekedar seni panggung dan kesusastraan. Tradisi Wayang adalah pertunjukan tentang kompleksitas moral. Wayang adalah hamparan nilai hidup, sebab itu sering disebut wewayangane ngaurip. Berlatar belakang itu wayang memiliki banyak fungsi, selain tentu saja hiburan, ada fungsi ritual (ruwatan, nadran), juga fungsi yang terutama, yaitu pendidikan, pengajaran nilai.

Wayang dianggap penting, karena: Menarik, Menghibur, Menguntungkan, Tidak ketinggalan jaman, Biayanya tidak mahal, dan lain-lain.

Karakter Wayang: Kesabaran dan Rendah Hati, baik dalam cerita maupun tokoh. Wayang sebagai alternatif sampaian, “jembatan”. 

CumiLebay sejenak melupakan ka**t  demi menjajal jadi dalang :))
Selama acara gathering berlangsung, panita menggelar ajang live writing competition Mahakarya Indonesia dengan hadiah kamera mirorrless dan GoPro. Selain itu ajang ini juga merupakan  launching  lomba blog Mahakarya Indonesia “Jiwa Indonesia.”

Acara berakhir pukul 10 malam. Ditutup dengan pengumuman pemenang lomba live blogging, penyerahan hadiah kuis, dan penyerahan hadiah lomba live blogging. Selamat buat para pemenang. 

Sebagai pemenang lomba blog Mahakarya Indonesia 2013,
Mas Amril berbagi pengalamannya saat ikut trip cultural ke Madura
Pemenang kuis #MahakaryaIndonesia berhadiah gadget: @Arievrahman & @umenumen

Pemenang live blogging  #MahakaryaIndonesia berhadiah kamera mirrorless & GoPro : @Astarianadya & @Giewahyudi

HADIAH 2 MINGGUAN : 1 BEST BLOGGER
(Periode 29 April – 3 Juli 2015)
Berupa gadget menarik
Pemenang akan diumumkan setiap hari Jumat
* Submit terakhir setiap hari Kamis pukul 14.00 di minggu kedua.

HADIAH UTAMA : 2 BEST BLOGGER
(Periode 29 April – 3 Juli 2015)
Berupa Mahakarya Indonesia Cultural Trip ke Destinasi Ekslusif Indonesia

Mekanisme:

  • “Mahakarya Indonesia – Jiwa Indonesia” menceritakan tentang nilai-nilai luhur yang membentuk Mahakarya Indonesia, diantaranya: Gotong Royong, Kegigihan, Kerendahan Hati, dan Kesabaran.
  • Menyebutkan Mahakarya Indonesia dalam karya tulis sebagai kata kunci.
  • Peserta kompetisi harus mendaftarkan karya tulisnya dengan mengisi formulir registrasi dan menyertakan link karya tulis di dalam blog-nya ke email: mahakaryaindonesia@imogenpr.com. Subject: “Mahakarya Indonesia – Jiwa Indonesia”
  • Formulir registrasi lomba bisa diminta ke email mahakaryaindonesia@imogenpr.com
  • Periode Writing Competition dimulai 29 April 2015 hingga 3 Juli 2015.
  • Setiap peserta diperbolehkan untuk mendaftarkan lebih dari satu karya tulis.
  • Pengumuman Writing Competition akan diumumkan pada 10 Juli 2015 melalui email resmi mahakaryaindonesia@imogenpr.com.
  • Untuk pertanyaan lebih lanjut mengenai Writing Competition dapat menghubungi Uthie (0818 0513 1835/ uthie@imogenpr.com) atau Theo (0813 1397 9706/ theo@imogenpr.com

Bagi kamu yang ingin mengikuti lomba blog Mahakarya Dji Sam Soe , bisa mendaftar  melalui email: mahakaryaindonesia@imogenpr.com dengan mengikuti mekanisme yang sudah ditentukan, dengan hadiah utama sbb:
  • Juara 1: Voucher Belanja Rp 8.000.000,- + Cultural Trip ke Destinasi Ekslusif Indonesia
  • Juara 2: Voucher Belanja Rp 6.000.000,- + Cultural Trip ke Destinasi Ekslusif Indonesia
  • Juara 3: Voucher Belanja Rp 4.000.000,- + Cultural Trip ke Destinasi Ekslusif Indonesia

Ayo ikut lombanya, semoga menjadi salah satu pemenang dan mengunjungi destinasi eksotis Indonesia. 



(*)

Terima kasih DSS untuk acaranya yang seru!
Ditunggu event-event berikutnya. 

Salam Satu Indonesia!

~Jakarta, 29/4/2015

Masjid Agung Jawa Tengah, Mutiara Tanah Jawa

Masjid Agung Jawa Tengah dilihat dari puncak Menara Asmaul Husna

Saat mengunjungi Semarang pada bulan Oktober 2014 lalu, saya tak melewatkan  kesempatan untuk berkunjung ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang terletak di Jl. Gajahraya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. 

Perpaduan unsur budaya universal maupun lokal dalam kebudayaan Islam melekat dalam arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah. Tak hanya memancarkan kemegahan dan keindahan, masjid kebanggaan warga Semarang ini juga memiliki berbagai keistimewaan yang jarang dijumpai pada masjid-masjid lainnya di Indonesia.

Ornamen Rukun Islam di pelataran depan masjid
Waktu baru menunjukkan pukul 9 pagi ketika saya dan Dely tiba di MAJT. Taksi yang saya tumpangi masuk hingga sisi selatan halaman masjid. Melewati lima ornamen bertuliskan lima rukun Islam yang berjajar membentuk hiasan sangat indah. 

Sebuah kompleks sangat luas. Mulai dari Gerbang Al-Qanatir nan megah, bangunan induk, wisma penginapan, auditorium, payung elektrik raksasa hingga menara besar tinggi menjulang yang di dalamnya terdapat Museum Kebudayaan Islam, studio Radio, bahkan kafe muslim yang dapat berputar 360 derajat.  

Gerbang Al Qanatir yang disanggah 25 tiang
Di bagian plaza masjid, terdapat gerbang megah bernama Gerbang Al Qanatir yang artinya “Megah dan Bernilai”. Tiang-tiang gerbang bergaya khas Romawi,  berjumlah 25 yang merupakan simbolisasi dari 25 Nabi Allah sebagai pembimbing umat. Pada banner gerbang bertuliskan kaligrafi kalimat Syahadat Tauhid “Asyhadu Alla Illa Ha Illallah” dan Syahadat Rasul “Asyhadu anna Muhammadar Rosulullah”.

Sebuah batu prasasti setinggi 3,2 meter dengan berat 7,8 ton terpancang di plasa. Di permukaan batu inilah Presiden RI Dr Susilo Bambang Yudoyono membubuhkan tanda tangan sebagai tanda diresmikannya Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Peristiwa tersebut terjadi pada hari Selasa, tanggal 14 Nopember 2006M / 23 Syawal 1427H pukul 20.00

Plaza Masjid
Batu prasasti di plaza masjid

Uniknya, batu yang digunakan untuk prasasti bukan batu biasa melainkan batu alam khusus yang diambil dari lereng Gunung Merapi, Kabupaten Magelang. Prasasti dipahat oleh Nyoman M.Alim yang pernah dipercaya membuat miniatur Candi Borobudur yang ditempatkan di Minimundus Vienna Austria pada tahun 2001.
 
Plasa masjid juga dilengkapi dengan 6 payung raksasa yang bisa membuka dan menutup secara otomatis. Sama seperti payung yang ada di Masjid Nabawi di Madinah. Konon di dunia, hanya ada dua masjid yang di lengkapi payung elektrik semacam ini. Tinggi tiang payung masing-masing 20 meter, dan bentangan (jari-jari) masing-masing 14 meter.  

Enam payung elektrik

Menurut Fatquri Buseri, kepala Tata Usaha MAJT yang saya temui, untuk saat ini payung elektrik digunakan untuk kegiatan ibadah di hari-hari tertentu dan di hari perayaan umat Islam saja. Itupun tidak dibuka semua. Kondisi cuaca Semarang yang ekstrem telah menyebabkan beberapa kerusakan pada payung, dan itu belum diperbaiki.
 

Menara Asmaul Husna
Daya tarik lain MAJT terletak pada Menara Asmaul Husna. Menara setinggi 99 meter ittiba angka Al Asmaul Husna. Untuk masuk dan naik ke dalam menara, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 7.000,-  Loket tiket dan pintu masuk dijaga oleh petugas perempuan yang menyambut tiap pengunjung dengan ramah. Menara dibuka untuk umum setiap hari pada jam-jam tertentu.

Menara Asmaul Husna

Bagian dasar menara terdapat Studio Radio DAIS (Dakwah Islam). Lantai 2-3 untuk Museum Kebudayaan Islam. Sedangkan Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat terletak di lantai 18. Di kafe ini pengunjung bisa menikmati hidangan dan lagu-lagu Islami sambil memandang indahnya kota Semarang dari ketinggian.

Dengan menggunakan lift, saya naik menara hingga ke lantai 19 (menara pandang).Dari tempat inilah saya bisa melihat pemandangan kota Semarang. Rumah-rumah penduduk, petak-petak sawah, bahkan kesibukan kapal mondar mandir di pelabuhan pun terlihat.
 
Lift untuk naik menara

Subhanallah. Dari atas, seluruh bangunan dan detail pelataran masjid tampak jelas. Semua terlihat kecil, termasuk bangunan masjid yang tadi saya jejaki di bawah. Saat itu juga saya merasakan betapa kecilnya saya di hadapan Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa.

Menara pandang dilengkapi 5 teropong. Jika ingin menggunakan teropong, pengunjung tinggal memasukkan koin ke dalamnya. Dan pada awal Ramadhan 1427H, pertama kalinya menara pandang dipakai untuk Rukyatul Hilal dari Tim Tukyah Jawa Tengah dengan menggunakan teropong canggih dari Boscha. Sungguh sebuah daya tarik yang luar biasa.

Meneropong Kota Semarang

Dari tempat ini, aku merasa begitu kecil :(

(*) 

Semarang, 20 Oktober 2014.

Terima kasih kepada Delyanti yang sudah menemani saya ke Masjid Agung Jawa Tengah. Terima kasih juga telah membantu saya mengambil gambar.
Tulisan ini merupakan bagian dari artikel Masjid Agung Jawa Tengah yang dimuat di majalah Noor edisi Januari 2015. Tulisan saya publish sebagian, sisanya akan saya lanjutkan pada postingan berikutnya.

Dimuat di Majalah Noor

Artikel Masjid Agung Jawa Tengah Majalah Noor edisi Jan 2015



Tips Menulis Kisah Perjalanan Dari Anida Dyah

Peserta kelas Menulis Kisah Perjalanan

Travel Writing itu MENGGALI PENGALAMAN, MEMAKNAINYA, dan BERCERITA DENGAN JUJUR.

Road trip menguak sisi brutal dari travelling. Memaksa setiap orang untuk melepaskan EGO, mempercayai ORANG ASING, dan kehilangan semua KENYAMANAN yang terasa familiar.

Lima hal penting dalam menulis:

1. Tentukan ide besar/premisnya.
    Destinasi bukanlah cerita. Yang seru untuk diceritakan adalah perjalanannya

2. Find your voice
   Gaya menulis, hal apa yang paling penting untuk diceritakan, dan jujur dalam menulis.

3. Bangun struktur cerita. Well constructed STORY :
  • Setting
  • Karakter
  • Moment menarik
  • Konflik
  • Resolusi
  • plot

4. Buat dialog yang menarik.
   Dialog = mendiskripsikan sebuah nuansa. Dialog yang baik akan menarik pembaca ke dalam cerita.  Dalam tulisan NONFIKSI KREATIF, dialog bertujuan untuk menciptakan ulang pengalaman atau kejadian nyata kepada pembaca.

5. Kumpulkan data-data. How?
  • Observe
  • Talk to people
  • Take picture
  • Circle the map
  • Write it down
  • Read a lot of books
Tips Menulis Kisah Perjalanan bersama Anida Dyah

Tips menulis kisah perjalanan:
  1. Cari tahu apa yang MENDORONG kita untuk melakukan perjalanan.
  2. Gunakan BACKGROUND kita sebagai kekuatan tulisan
  3. JUJUR dalam menulis.

Kesimpulan:
  • Gali pengalaman perjalanan pribadi yang BERKESAN dan MENARIK untuk dikembangkan
  • JUJUR dalam bercerita
  • REFLEKSIKAN MAKNA dan nilai-nilai berharga yang mengubah kita di akhir perjalanan.

Traveling is....to express, not to impress

Anida Dyah dan 3 pemenang kuiz yang mendapatkan buku Under The Southern Stars

Kelas Menulis Kisah Perjalanan bersama Anida Dyah (penulis Under The Southern Stars). Sabtu tgl. 18 April 2015 di Ranah Kopi Jl. Margonda No.99 Depok. Kolaborasi GagasMedia dan AkberDepok.


Dimuat di Koran Kedaulatan Rakyat 25/4/2015 : Menikmati Kopi Yang Disimpan 8 Tahun


Alhamdulillah dimuat di koran Kedaulatan Rakyat hari Sabtu tgl. 25 April 2015.

Artikel ini bercerita tentang kunjungan saya ke pabrik Kopi Aroma Bandung. Sisanya, tentang wisata Pasar Terapung di Lembang, Bandung. Cerita tentang pabrik kopi sebetulnya lebih banyak, namun pihak redaksi membuat judul lebih besar untuk pasar apung. Sebetulnya tidak masalah, hanya saja judul tersebut membuat artikel ini seolah lebih menonjolkan pasar apungnya. Padahal foto-foto tentang kopi dan pabrik kopi lebih banyak, ada 5 foto yang dimuat. Sisanya, 3 foto yang berhubungan dengan pasar apung.

Berikut adalah artikel aslinya sebelum melewati meja editor :D

  

Menikmati Kopi Yang Disimpan 8 Tahun
Oleh : Katerina

Paris Van Java, sebutan cantik inilah yang disematkan bagi Bandung. Ibu kota Provinsi Jawa Barat dan termasuk ke dalam kota Metropolitan keempat terbesar di Indonesia. Kota ini memiliki keragaman tempat wisata yang mampu merespon kebutuhan akan rekreasi. Tak keliru saya menjadikannya sebagai tujuan untuk berakhir pekan bersama keluarga.

Perjalanan saya ke Bandung kali ini untuk menelisik kisah kuliner Kopi Aroma yang telah berdiri sejak masa kolonial, namun tetap berproduksi di tengah merebaknya kopi-kopi modern saat ini, serta mengunjungi Pasar Terapung Lembang, sebuah sarana wisata yang menawarkan wisata terpadu untuk keluarga.
 
Pabrik kopi Aroma di Jl.Banceuy Bandung

Pabrik Kopi Aroma
Sekilas tak ada yang spesial dengan berkunjung ke pabrik Kopi Aroma. Namun, inilah pabrik pembuat kopi legendaris yang namanya begitu populer di kalangan masyarakat Bandung. Kopi dengan cita rasa istimewa, yang diolah dengan cara unik, yaitu dengan proses penyimpanan selama lima sampai delapan tahun sebelum diolah menjadi bubuk kopi.

Saya merasa beruntung diterima langsung oleh Pak Widyapratama, pewaris tunggal pabrik Kopi Aroma. Ia menemani saya tur melihat proses pengolahan biji kopi. Tentu sebuah kesempatan istimewa dapat mendengar langsung penuturan beliau tentang sejarah berdirinya Kopi Aroma, lengkap dengan proses produksi menggunakan peralatan yang terbilang kuno.

Pabrik kopi Aroma berlokasi di Jl. Banceuy No.51 Bandung. Didirikan pada tahun 1930 oleh Tan How Sian, orang tua dari Widyapratama. Pak Widya (sapaan Widyapratama) tak hanya mewarisi pabrik beserta peralatan produksinya, tetapi juga metode dan konsep yang pernah dibuat ayahnya.
 
Biji kopi yang telah disangrai

Proses Pengolahan Biji Kopi
Saat memasuki ruang dalam pabrik, pemandangan ratusan karung menyambut kehadiran saya.  Ada dua macam warna karung, sama-sama berisi biji kopi dari berbagai daerah, namun dibedakan berdasarkan fungsi. Karung berwarna putih untuk menyimpan biji kopi yang masih berwarna kehijauan dan belum menjalani proses penyimpanan. Sedangkan karung goni berwarna coklat berisi biji kopi yang telah berubah menjadi coklat kehitaman karena proses penyimpanan. Berat kopi yang berada dalam karung goni lebih ringan karena telah mengalami penyusutan.

Biji kopi disimpan antara lima sampai delapan tahun. Tujuannya untuk menurunkan kadar asam pada kopi. Inilah rahasia kenapa lambung saya aman ketika mengkonsumsi kopi Aroma. Lama penyimpanan biji kopi untuk membuat kopi Mokka Arabika sekitar lima tahun, dan delapan tahun untuk kopi Robusta. Untuk membuat kopi Mokka Arabika, Kopi Aroma menggunakan biji kopi yang didatangkan dari Aceh, Medan, Toraja, dan Flores. Sedangkan untuk membuat kopi Robusta menggunakan biji kopi dari Lampung, Bengkulu, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Mesin Pengolah Kuno
Mesin dan peralatan pengolah Kopi Aroma kebanyakan sudah tua, jauh dari kesan modern dan canggih. Pabrik ini memiliki dua mesin penggarang, yakni buatan tahun 1930 dan 1936. Telah lebih dari 80 tahun dipergunakan, dan mesin itu masih berfungsi dengan baik. Setia mengolah kopi, bersama sembilan orang pegawai. Ya, hanya 9 saja pegawainya. Dan selalu sejumlah itu, walau orangnya silih berganti.

Sebelum diolah, biji kopi harus dijemur terlebih dahulu di bawah sinar matahari. Tempat penjemuran kopi di bagian belakang pabrik, di antara tumpukan limbah kayu karet yang dijadikan bahan bakar untuk proses penggorengan tanpa minyak (sangrai). "Yang butut itu rumah tinggal saya," ujar Pak Widya sambil menunjuk bangunan di belakang pabrik. Sebuah rumah bersahaja, seperti penampilan sang empunya pabrik.
 

Kesan tua dan kuno tak hanya pada mesin pengolah, tetapi juga pada beberapa barang perabotan lainnya. Kulkas tahun 1930, merk General Electric Made in Usa, masih tegak berdiri di lorong dapur pabrik. Berselimut debu, tak lagi digunakan. Tiga unit sepeda ontel, dipajang di tembok tinggi, dekat atap pabrik. "Dulu ayah saya naik sepeda itu untuk mencari biji kopi," kenang pak Widya. Saya memandangi sepeda-sepeda itu. Membayangkan seorang laki-laki berwajah Tionghoa sedang mengayuh pedal, menyusuri jalanan Bandung tempo doeloe, mencari penjual biji kopi.

Sejenak saya seperti memasuki mesin waktu, kembali ke jaman Belanda yang tidak tahu seperti apa suasana yang sebenarnya saat itu. Hanya dapat merasakan saja, betapa pabrik ini memiliki sejarah yang tentu sangat berarti bagi sang pemiliknya. Pak Widya tentu punya beribu kenangan bersama sang ayah, di jaman ketika negeri ini belum merdeka.

Perabotan jadul berupa wadah terbuat dari bahan aluminium tebal, dijadikan tempat menampung bubuk kopi yang keluar dari mesin penggilingan. Di meja pengemasan, ada stapller tahun 1930-an yang masih berfungsi.  Cukup banyak peralatan tua di pabrik ini. Setelah mesin pengolah, sepeda, kulkas, baskom, stappler, ada pula timbangan dan mesin kasir.

Selama saya dan Pak Widya berkeliling, produksi kopi terus berjalan. Suara kayu bakar dilahap api, berpadu dengan suara mesin penggoreng, juga kipas angin yang terus berputar ke arah tungku. Di ujung tur, saya kembali ke ruang pengemasan yang juga berfungsi sebagai toko. Di sini saya membeli sepuluh bungkus kopi, masing-masing lima bungkus kopi Robusta dan lima bungkus kopi Mokka Arabika. Saya dilayani oleh Ci Nonik, putri sulung Pak Widya.

Saat saya mengakhiri kunjungan, antrian pembeli terlihat memanjang hingga keluar pintu toko. Saya mengucap salam perpisahan pada Pak Widayapratama dan para pegawainya. Dalam langkah yang terus menjauh, segenggam kisah terbawa serta bersama oleh-oleh sekantong kopi, juga senyum tulus dari sosok bersahabat yang sangat bersahaja.
 
Danau alami di Pasar Terapung Lembang

Pasar Terapung Lembang 
Seusai berkunjung ke pabrik Kopi Aroma, saya menuju Lembang, suatu dataran tinggi di Bandung yang terkenal sebagai kawasan objek wisata memesona. Panorama alamnya indah, udaranya pun sejuk. Objek wisata di Lembang yang saat ini paling banyak diminati kalangan keluarga adalah Floating Market Lembang (FML), atau lebih dikenal dengan nama Pasar Terapung.

Berbeda dengan pasar sejenis yang ada di negara Thailand atau Kota Banjarmasin, perahu-perahu yang mengapung di FML tidak berjualan sayur mayur atau kebutuhan sehari-hari, melainkan menjajakan aneka makanan dan jajanan khas Bandung yang siap dinikmati. Di samping itu, ada pula aneka wahana bermain yang bisa memanjakan si kecil dan tak ketinggalan factory outlet khas Kota Bandung.
 


Menempati area seluas 7,2 hektar, FML terasa bagai sebuah perkampungan tradisional yang membuat kita dapat melakukan banyak aktifitas di dalamnya. Dengan membayar tiket masuk seharga Rp 15.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan dan panorama obyek wisata ini. Tiket tanda masuk ini bisa ditukar dengan welcome drink berupa minuman dari produk sponsor.

Uniknya, seluruh transaksi di dalam FML menggunakan koin. Sehingga berwisata di FML seperti memiliki mata uang sendiri. Koin yang digunakan mulai dari pecahan Rp 5.000 hingga Rp 100.000. Pengunjung cukup membeli koin secukupnya, dan bisa ditukar dengan makanan, minuman atau permainan pilihan.

Ikon FML berupa pasar terapung terletak di tengah kawasan, di atas danau alami bernama Situ Umar. Ada sekitar 46 perahu berderet menjajakan aneka jajanan kegemaran, terutama jajanan tradisional. Harga makanan dan minuman dibandrol mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 35.000.
 


Pengunjung menikmati kuliner Pasar terapung

Selain menyajikan wisata kuliner, FML juga menyediakan wahana permainan air untuk anak dan dewasa, seperti kereta air, kano, sepeda air, dan paddle boat. Terdapat pula kolam angsa, taman kelinci, kolam ikan, kora-kora, speed car, motor ATV, serta komidi putar. Di salah satu sudut FML, terdapat desa tani, namanya Kampung Leuit. Berbagai sayur dan buah ditanam di desa ini. Ada lemon, markisa, strawberry yang bisa dipetik langsung dengan membayar tiket masuk terlebih dahulu.

Sementara di tepian danau, ada deretan gazebo dengan interior berkonsep yang digunakan untuk tempat duduk dan tempat makan. Ada pula rumah-rumah asli, tua dan kuno yang didatangkan langsung dari Jawa Timur. Selain itu, ada juga rumah rileksasi dengan arsitektur  khas Belanda, Thailand, dan Betawi.
 

Taman Kelinci
 
Kereta air

paddle boat

Suasana yang dihadirkan FML cukup memikat, menyatu dengan keindahan alam sekitar. Sejauh mata memandang hanya kehijauan yang tertangkap oleh kedua bola mata. Dalam sejuknya udara pegunungan, gendang telinga pun dimanjakan alunan seruling dengan irama musik tradisional sunda yang kental.

Floating Market Lembang terletak di Jalan Grand Hotel No. 33 E, Lembang Bandung. Lokasinya mudah dijangkau, hanya berjarak sekitar 500 meter dari Pasar Lembang. Dengan iklim cuaca yang sejuk, panorama alam pegunungan yang indah, beragam pilihan tempat wisata menarik, serta banyaknya pilihan tempat menginap, menjadikan Lembang sangat ideal sebagai destinasi wisata untuk keluarga.

(*)

Mister Aladin Kongkow Bareng Food & Travel Blogger

www.misteraladin.com

Hallo. Hallo. Kongkow Bareng Food & Travel Blogger, mau? 
Mau banget!

Bagaimana bisa menolak ajakan semenarik itu, bukan? Membaca kata Blogger nya saja saya sudah kepincut, apalagi ada embel-embel Food & Travel. Itu kan gue banget. Eits, tapi tunggu dulu. Siapa yang mengajak?

Mister Aladin! Yeay! Siapa dia?

Awalnya, entah siapa dia. Sebab, ketika surat cinta pertama kali datang menghampiri, si cantik Andin yang mengirimi email, menyertakan informasi asalnya dari MNC! Nah, otomatis saya langsung kenal dong dengan 3 huruf itu. Ok. Ok. Selesai sampai disitu ya soal MNC nya. Sekarang mari lanjut ke perihal surat cinta ke 2, masih dari Andin, tapi kali ini atas nama Misteraladin.com 



Undangan kongkow bareng Mister Aladin
 
 Hi Aladiners,

Sampai ketemu di acara Kongkow Bareng Food & Travel Blogger besok yah!
Di Café Batavia, Kota Tua, Jakarta. Tanggal 23 April Kamis Besok Jam 2-5 sore.
Acara ini dimeriahkan juga oleh Avila Hospitality dan Kagum Hotel Management dengan doorprize menarik lho! Sampai ketemu besok Aladiners!

Salam jalan-jalan,
Mister Aladin
Misteraladin.com 


 --------- 

Hallo. Apa itu Mister Aladin? Karena nggak mau gagal paham, saya langsung buka websitenya. Oh, situs pemesanan hotel! Ya, itu kesan pertama yang saya tangkap. Apa benar itu situs pemesanan hotel, tok? Lalu, apa hubungannya dengan acara kongkow bareng blogger? Dari pada sesat di pasar lebih baik sesat di hatimu datang memenuhi undangan, biar kenal dan bisa tanya-tanya sampai jelas. Mari berangkaaaaat!
 

Café Batavia, Kota Tua - Jakarta

Teng! Jam 12 saya sudah tiba di Kota Tua. Olala terlalu cepat. Acara kongkow masih 2 jam lagi. Ngapain ya 2 jam itu? Keliling menjelajah Kota Tua dengan sepeda? Memuaskan hobi fotografi? Cuci-cuci mata dan jajan-jajan bergembira? Yak! Tempat event yang dipilih Mister Aladin sungguh TEPAT! Sesuai dengan tema food & travel, sehingga para blogger yang datang bisa sekalian berwisata. Nah, berhubung saya beberapa minggu sebelumnya abis jalan di Kota Tua (untuk kepentingan menulis di majalah), jadi siang terik itu saya memilih ngadem dulu hehe.

“Halo Andin, saya sudah tiba nih. Boleh masuk ga ya ke Café?” tanya saya via telpon.


“Naik saja mbak,” jawab Andin.
 

Kafe Batavia - Dinding penuh bingkai foto


Kafe Batavia - Furniture model jadul


Kafe Batavia - Bar

Saya datang terlalu cepat. Kru Mister Aladin masih sibuk melakukan persiapan. Sementara di WhatsApp Mbak Tetty bilang begini, “Kamu peserta yang berdedikasi.” Haha. 


Saya naik ke lantai 2 Café Batavia.
Yes! Inilah café yang disebut-sebut sebagai salah satu tempat makan dan hangout paling terkenal di Kota Tua. Kafe yang identik dengan tempat hangout ekspatriat di Jakarta dan sekitarnya. Pernah menjadi satu-satunya restoran paling representative dan recommended terutama bagi wisatawan asing kala mengunjungi Kota Tua (dan masih berlaku sampai sekarang).

Apa yang terlintas di benak saya saat itu? Alangkah baiknya Mister Aladin mengundang para blogger berkumpul dan makan-makan di tempat mahal ini. Pasti duitnya banyak. Ha ha. *norak mode on*
 

Selamat datang Aladiners!

Di lantai 2, saya mendekati stand banner Mister Aladin. Di situ ada meja pendaftaran dan seseorang bernama James. Oh, dia ternyata Head of Marketing Mister Aladin. Ramah banget. Keramahannya bikin ruang café terasa makin adem *hiperbola mode on*. Lalu, saya berjumpa Andin. Yeay, ini toh cewek yang kirim-kirim email, sms dan telp itu? 


“Hi, kamu Shanaz Haque, ya?” tanya saya ke Andin. Tapi dalam hati, biar dia tidak mendadak joget di dalam café :))

Karena sendiri, Andin menemani saya ngobrol. Tak lama, dia kembali bergabung dengan rekan-rekannya. Saya pun beranjak mengitari seisi ruangan kafe. Biasa, untuk foto-foto. Saat kembali ke tempat, Andin mengenalkan saya pada seorang laki-laki gempal yang dalam hati tiba-tiba ingin menebak: Itu pasti Barry Kusuma! Eh, ternyata betul! Hoaaa…hore hore bergembira.  


Kru Mister Aladin sedang persiapan sebelum acara dimulai


Yes, akhirnya jumpa photographer ternama Barry Kusuma!

Siapa yang nggak kenal Barry Kusuma? Masternya fotografi! Nggak usah saya ulas panjang lebar tentang dirinya, silakan gugling saja, nanti bakal tahu siapa beliau ini di dunia Travel Photoblogger. Photographer yang nggak kenal namanya, nyungsep aje ke dalam lubang lensa kamera ye. Haha.

Saya beruntung datang paling awal. Jadi punya kesempatan bisa ngobrol sama mas Barry. Mumpung sepi belum pada datang.
Lumayan punya waktu buat tanya-tanya. Ujung-ujungnya saya bertanya kamera apa yang sedang dipakainya saat ini *penting toh?*. Huahaha. Orangnya asyik dan baik, mau melayani semua pertanyaan saya, yang entah bermutu apa enggak. 

Cetar banget deh Mister Aladin mengundang seorang Barry Kusuma di acara kongkow ini. Nggak rugi pokoknya diundang Mister Aladin!


Andin dan mas Barry Kusuma

Jam 2 peserta mulai berdatangan. Ternyata ramai. Ada sekitar 50-an orang. Semua kursi yang tersedia hampir penuh.

Yang mengejutkan, ternyata beberapa teman blogger yang saya kenal, datang ke acara ini. Jangan ditanya rasanya, senang banget! Ada mbak Donna, mbak Tetty, Una, Astari, Winny, Henny, dan Puteri. Oh ya, ternyata ada Mas Farchan Noor Rachman juga. Tapi sayang saya baru tahu dia ada di sana saat acara sudah selesai. 

Para blogger yang hadir
Tanpa panjang lebar, acara pun dimulai. MC nya spesial lho,  Awwe dan Adjis. Tahu mereka, kan? Itu lho yang sering tampil di Stand-up Commedy Kompas TV dan Metro TV. Duo comic yang kocak abis. Bikin suasana selama acara berlangsung jadi seru, santai, asyik, dan interaktif. Tahu sendiri kan siang-siang gitu waktunya bobok siang *Saya aja kali :p * Tapi, kekocakan Adjis bikin mata ini terus melek dan seger sejak awal sampe akhir acara!

Mister Aladin ngerti banget gimana bikin para blogger betah ngikutin acara sampe kelar.


MC Adjis (kiri), Awwe (kanan), Barry Kusuma (tengah)

Acara dimulai. Sesi pertama langsung diisi oleh mas Barry Kusuma yang membahas “JALAN-JALAN DAPAT DUIT”. Ini dia yang ditunggu-tunggu, sebuah topik menarik buat kami para food & travel blogger. Buat yang selama ini traveling menghabiskan banyak uang, Mas Barry berbagi bagaimana caranya traveling plus dapat uang.

Bahasan menarik yang dishare oleh mas Barry, diantaranya tentang:

  • Perkembangan travel photographer & Travel Blogger
  • Travel blogger konvensional
  • Travel photoblogger fleksibel
  • Menjual stock photo travel dengan soft selling
  • Syarat menjual stock foto wisata
  • Pengertian travel fotografi
  • Bagaimana cara menjual foto wisata?
  • Foto yang aman untuk dishare di blog
  • Pentingnya untuk mewatermark foto
  • Travel photo blogger share
  • Menjual stok foto di agency stok foto profesional

"Jalan-Jalan Dapat Duit" with Barry Kusuma

Ini dia pesan penting dari Barry Kusuma untuk semua Photoblogger:

Be creative, be different!
Untuk menjadi travel photoblogger yang bisa dikenal, kreatif dan tampil bedalah dalam berkarya. Semakin berbeda semakin mudah orang mengenal kita.

Mas Barry tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga bagi-bagi buku ENDE Pasport. Buku itu diberikan kepada siapa saja yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukannya. Yang mengajukan tanya pun berpeluang dapat hadiah buku. Beruntung Mbak Donna yang duduk di sebelah saya kebagian satu. 


Sharing dari mas Berry ditutup dengan pemutaran Video Tabalong dan Anambas. Ya Tuhan, itu video keren banget! Gambarnya, kata-katanya, musik latarnya, semua spesial. Walau cuma beberapa detik saja, namun melihat serpihan surga yang ditaruh di Indonesia dalam video yang dibuat Mas Barry, bikin saya merinding! Saat itu juga, dalam hati saya membuat cita-cita: Saya ingin jadi VBlogger!
 

Brand Introduction by James


James, Nita dan Ferdi 

Seusai sesi sharing dari Barry Kusuma, lanjut ke sesi Brand Introduction.

Yak! Giliran Mister Aladin mengenalkan dirinya kepada kami. Yang presentasi  James, orang yang pertama kali saya jumpai saat tiba di Café Batavia. Karena saya memang ingin tahu apa itu Mister Aladin, jadi saya menyimak baik-baik.

Apa itu Mister Aladin? Nah pemirsa, tentang Mister Aladin ini, nanti akan saya bahas secara khusus pada tulisan saya di postingan berikutnya. Sementara, saya terangkan secara singkat dulu ya. Atau kalau sudah nggak sabar ingin tahu seperti apa situs Mister Aladin, silakan klik logo Mister Aladin berikut ini:



www.misteraladin.com


Mister Aladin itu adalah situs online booking yang menjual berbagai pilihan hotel (domestik dan internasional) dan menyediakan berbagai travel deal yang sangat menarik. Apa yang menarik dari semua itu? HARGANYA! Yak, Mister Aladin memberikan harga yang saya anggap ‘gila-gilaan’. Siapapun kamu yang hobi traveling, penawaran menarik dari Mister Aladin yang bisa kamu lihat di situsnya itu akan bikin kamu kesengsem hingga rela ngesot buat mendapatkannya! lol


www.misteraladin.com

 





Sesi perkenalan Mister Aladin sukses membangkitkan antusiasme para blogger. Ada yang masih bingung dan penasaran, dan akhirnya jadi nanya melulu. Termasuk saya! Ha ha. Mbak Nita dan Ferdi mesti turun mulut ikut menambahkan berbagai informasi. Hingga akhirnya para blogger pun berucap puas: Oooooh itu toh keunggulan Mister Aladin. Yes!

Apa sih gregetnya Mister Aladin? Inilah satu-satunya pertanyaan yang saya ajukan :))


Tahu nggak apa yang greget dari Mister Aladin? Ini dia:


1.    Punya 2 product unggulan: Hotel & Travel Deals
2.    Punya fitur-fitur unggulan, berupa:

  • Hotel & Deals Murah
  • Transaksi Online Aman
  • Bebas Biaya Transaksi
  • Pembayaran Mudah & Cepat
  • Pelayanan Terbaik

Tertarik? Penasaran?
Silakan kunjungi situs misteraladin.com dan lihat sendiri harganya yang 'gila-gilaan' itu. Bahkan, Mister Aladin mengklaim harga promo mereka tidak ada saingannya di situs-situs online booking hotel lainnya di Indonesia. Nah!
 



4 pemenang Dooprize mendapatkan hadiah menginap gratis di Bali


Ini dia pemenang live tweet terbanyak. Mas Unggul!

Kelar presentasi Mister Aladin, saatnya pembagian doorprize. Hadiah diberikan kepada peserta yang paling banyak melakukan live tweet selama acara kongkow berlangsung. Pemenangnya Mas Unggul. Hadiahnya berupa penginapan gratis di Bali. Horeee...tepuk tangan buat Mas Unggul yang unggul. Plok. Plok.

Tiga pemenang doorprize lainnya direbut oleh kaum hawa. Yeaaay! Masing-masing mendapatkan gratis menginap di hotel yang telah ditentukan oleh Mister Aladin. Mbak Donna kebagian lagi….hua..hua…hua.. Saya kapan? Tunggu saja, pasti dapat yang dari blog competition *PD pangkat sejuta*

Perkenalan brand sudah, sharing Travel Photoblogger sudah, bagi-bagi doorprize sudah, lalu apa lagi? Makan-makan! Yeay! 


Kafe Batavia - sebelum kedatangan para blogger

Kafe Batavia - Jadi ramai oleh blogger :D

Santap sore bareng di Kafe Batavia


Abis makan, singgah ke toiletnya Kafe Batavia, berasa masuk galeri :))

Bagaimana rasanya makan di kafe super kece bareng-bareng temen blogger? Seru dan berkesan tentunya. Acara makan juga jadi ajang foto-foto bareng, kenalan, ngobrol, dan saling bertukar informasi. Sementara, kru Mister Aladin tak henti-hentinya menebar keramahan, menggoreskan kesan manis di ujung pertemuan *cieee...

Kongkow yang bermanfaat, banyak yang bisa didapat. Ilmu travel photo blogger, informasi tentang situs Mister Aladin, pertemanan baru dengan sesama food & travel blogger, hadiah-hadiah menarik, serta souvenir dari Mister Aladin.


Exclusive travel goodie bag : toiletries organizer + handuk

Dan yang terpenting dari itu semua, sebagai seorang traveler, saya menemukan Mister Aladin sebagai TEMAN TRAVEL TERBAIK.

Siapapun anda, berusia di atas 20 tahun dan suka menjelajah dunia, maka kamulah aladiners!


Siap menjadi aladiners?

Saya siap!

Kamu?  



 



*semua foto acara adalah dokumentasi pribadi