Sriwijaya Inflight Magazine Edisi November 2015

Sriwijaya Inflight Magazine edisi November 2015

Hadiah dari Laut Belitung menjadi artikel ke-50 dari daftar artikel saya yang pernah dimuat di media. Spesialnya, kali ini dimuat oleh Sriwijaya Inflight Magazine edisi November 2015. Alhamdulillah.

Sudah sejak awal tahun 2015 saya mengincar inflight magazine. Target saya tahun ini minimal tembus 1 tulisan. Alhamdulillah ternyata November kesampaian. Kalo ditanya gimana caranya biar tembus, jawaban saya cuma satu : Kenalan dulu sama majalahnya. Iya, sama majalahnya, bukan sama redaksi atau editor majalahnya :D

Cara untuk kenalan nggak sulit. Tinggal baca majalahnya, lalu pelajari dan pahami karakter tulisan dalam rubrik yang diincar. Itu yang biasa saya lakukan pada majalah-majalah yang pernah saya tembus. Maklum ya, saya kan belum pernah belajar menulis untuk inflight magazine. Pun tak punya kenalan redaksi ataupun editornya. Dulu pernah dapat ilmu dari mbak Ira dan mas Teguh, tapi belum saya gali lebih dalam. Dulu saya sempat pesimis, karena merasa inflight magazine itu ekslusif. Tulisan dan foto pasti mesti super yahud. Tapi sejak menancapkan cita-cita untuk menembus inflight magazine, mau tak mau saya harus optimis. Saya mulai belajar sendiri dan usaha sendiri. Langkah awal untuk belajar ya harus baca majalahnya. Kalau nggak pernah baca gimana mau tahu seperti apa isinya. Nah, majalah maskapai hanya tersedia di dalam pesawat, tidak dijual di lapak-lapak dan toko buku. Untuk bisa punya, mesti minta ke kru yang ada di dalam pesawat. Itu sebabnya ketika bepergian menggunakan pesawat, majalah yang diselipkan di bangku saya ambil, lalu saya bawa ke FA yang menunggu di pintu keluar. Saya minta ijin dulu, tidak main ambil lalu dibawa pulang. Biasanya sih selalu diperbolehkan. Tapi pernah juga dilarang. Kalau sudah dilarang saya tidak akan memaksa.

Sampai dengan saat ini, majalah-majalah maskapai yang sudah saya kenali antara lain Sriwijaya, Lion Mag, Colour (Garuda), 3sixty (AirAsia Indonesia) dan Linker (Citilink). Meskipun sudah paham gaya penulisan dan isi artikel yang disajikan, serta sudah punya alamat email redaksi sejak 9-10 bulan yang lalu, baru  2 bulan belakangan saja saya mulai kirim-kirim email ke redaksi. Selama ini bukan saya lambat bergerak, melainkan menunggu sampai yakin betul bahwa tulisan dan stock foto yang hendak dikirim benar-benar wahid. Kalau masih nanggung, masih nggak enak dibaca dan dilihat, saya tidak akan kirim. Pinginnya kalo ngirim tuh bener-bener yang terbaik. Hati puas, yang nerima juga insha Allah ga mandang sebelah mata :D 

Halaman kesatu dan dua

Halaman ketiga dan empat

Halaman kelima

Bulan Oktober lalu email saya untuk Sriwijaya, Linkers, dan Colour ditanggapi. Semua responnya baik. Saya diberi kesempatan untuk berkontribusi. Dari ketiganya, yang minta segera dikirim tulisan adalah Sriwijaya. Sedangkan Linkers untuk edisi Jan dan Feb. Untuk Sriwijaya, awalnya saya diminta menulis tentang Way Kambas. Tapi saya belum pernah ke sana :D Karena waktu itu baru pulang dari Belitong, saya kirimi foto barang-barang kuno yang dipajang di museum Tanjung Pandan. Eh ternyata editor photo-nya suka. Lalu saya diminta untuk menulis artikelnya. DL kurang dari satu minggu. Padahal bahan tulisan masih sekelumit. Tapi demi inflight magazine, saya rela ‘lembur’ beberapa hari. Segala PR tulisan saya lewatkan dulu. Saya semedi di kamar, riset ini itu, dan tak lupa baca-baca buku pengetahuan tentang Belitong. Maklum yang ditulis adalah sejarah yang tak boleh keliru dituliskan. Setelah mengumpulkan bahan, telpon sana sini, termasuk guide dan sesepuh Belitong yang paham sejarah harta karun di museum, tulisan pun jadi dalam waktu 3 hari. Lama ya! :D

Ga berapa lama artikel saya ditanggapi. Katanya kepanjangan. Hadeuh. Akhirnya itu tulisan dibagi 2. Katanya, separuh untuk edisi November, separuh lagi untuk edisi di tahun 2016.  Ya nggak masalah kalau begitu. Memasuki November, ada email pemberitahuan bahwa tulisan sudah dimuat dan majalah sudah ada di dalam pesawat.  Redaksi juga mengirimkan pdf file tulisan. Baru penampakan digitalnya saja saya sudah riang. Apalagi sewaktu dua majalah edisi November itu tiba di rumah. Pingin bungee jumping di Monas rasanya :D Eh masih ada yang lebih bikin girang, yakni ketika saya terbang dari Jakarta ke Lampung tgl 19/11 lalu. Naik pesawat Sriwijaya, dan ternyata di bangku pesawat menemukan majalah yang memuat tulisan sendiri. Huaaa… rasanya pingin norak-norak bergembira. Trus pingin selfie dalam pesawat sambil megang itu majalah tapi di sebelah ada 2 cowok kok jadi malu. Haha.

Edisi September ini saya dapatkan saat dalam penerbangan Jakarta-Belitong tgl.11 Sept 2015. Usai membaca majalah ini saya mulai mengirim artikel dan photo ke Sriwijaya.

Nampang bareng photografer dan travel photographer beken itu rasanya sesuatu :D

Kalo saya senang wajar ya. Rasanya nggak ada orang yang nggak senang dengan keberhasilan yang dia capai setelah segala usaha yang dia lakukan, sekecil apapun itu. Selama hampir dua tahun konsisten jadi travel writer, dimuat di inflight magazine membuat saya merasa mencapai sesuatu yang lebih. Apalagi peraihan ini berasal dari sesuatu yang memang sudah jadi passion saya. Tak ada yang saya inginkan dari prestasi ini, selain agar kilaunya masuk ke dalam diri sendiri, menjadi inspirasi dan motivasi alami yang dapat saya syukuri. Soal materi yang kemudian menghampiri, itu bonus buat jalan-jalan lagi he he. Bonus untuk melihat Indonesia lagi,  dan menuliskan tentang Indonesia lagi lewat catatan perjalanan.
 
Ada tulisan sendiri di majalah dalam pesawat, saat dalam perjalanan Jakarta - Lampung tgl. 19/11

Berkunjung ke Hotel Zuri Express Mangga Dua

Zuri Express Mangga Dua *sumber photo: www.agoda.com*

Lomba blog Feels Like Home yang digelar saat launching Jakarta Corners di Hotel Grand Zuri BSD tgl 24/10 lalu berakhir pada tgl. 08/11. Enam pemenang dari 33 peserta yang berhasil mendapatkan hadiah voucher menginap di Hotel Grand Zuri BSD adalah Tanti Amelia, Nurul Noe, Evrina, Ratna Amalia, Echa, dan Suci Risalah. Awalnya, hadiah untuk pemenang hanya berupa voucher, tapi di tengah berlangsungnya lomba, pihak hotel sebagai sponsor utama lomba ternyata menambahkan hadiah lainnya berupa undangan berwisata ke Jakarta dan Tangerang, serta undangan barbeque di Restaurant Cerenti. Tambahan ini tentu saja membuat kami (para kontributor Jakarta Corners) merasa gembira, karena hotel mau memberi penghargaan lebih kepada para blogger yang telah mengikuti lomba menulis blog.

Acara tur direalisasikan pada hari Sabtu tgl. 14 Nopember. Total peserta tur hanya 15 orang, menyesuaikan kapasitas kendaraan yang disediakan oleh hotel. Peserta terdiri dari 6 orang kontributor JC, 6 orang blogger pemenang lomba, dan 3 orang dari pihak hotel (Dhini, pak Anton, Fandi). Destinasi wisata di Jakarta meliputi Pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar, dan Museum Bahari. Sedangkan Masjid 1000 Pintu, Benteng Heritage, dan Klenteng Boen Tek Bio adalah tujuan wisata di Tangerang. Untuk makan peserta tur, pihak hotel Grand Zuri BSD memfasilitasi blogger dengan makan siang di Resto Kopi Express Hotel Zuri Express Mangga Dua dan makan malam di Restaurant Cerenti Hotel Grand Zuri BSD. 

Rombongan peserta tur

Pilihan tempat makan siang di Kopi Express sebetulnya agak di luar dugaan, sebab hingga jelang pengumuman pemenang lomba belum ada tempat makan yang tepat untuk kami pilih. Saya dan Dhini (Executive Secretary Hotel Grand Zuri BSD) awalnya sudah mengusulkan dua resto, tapi setelah dipertimbangkan ulang, dua resto itu kami anggap tidak cocok dengan yang kami butuhkan. Hingga hari pengumuman pemenang, kami masih belum menemukan tempat. Saya mencoba menghubungi salah satu resto ternama di Jakarta yang pernah saya review di blog, tapi sayangnya di waktu yang saya inginkan tempat di resto tersebut sudah dipesan oleh orang lain. Saya terlambat. Syukurnya, 2 hari jelang tur Dhini mengabari bahwa dia sudah mendapatkan tempat di Kopi Express Hotel Zuri Express Mangga Dua. Alhamdulillah lega akhirnya kelar urusan mencari tempat makan. 








Dari lokasi wisata Museum Bahari, Hotel Zuri Express Mangga Dua tak terlalu jauh untuk dijangkau. Waktu tempuh perjalanan kurang dari 30 menit. Sesampainya di hotel, kami disambut oleh Arif Rahmatullah, GM Hotel Zuri Express Mangga Dua. Rombongan langsung diajak masuk ke restoran Kopi Express yang terletak di lantai dasar Hotel Zuri Express. Suasana resto terlihat masih sepi. Makanan pun belum tersaji. Kami diminta menunggu karena makanan sedang disiapkan. Sambil menunggu, Anton Hartanto (GM Hotel Grand Zuri BSD) memperkenalkan para blogger kepada Arif. 









Menu makan siang kami hari itu berupa cumi pelangi, ayam goreng, dan cah pokcoy. Ada juga siomay dan es sarang sari. Tak banyak pilihan, tapi lebih dari cukup untuk menjadi menu makan siang yang praktis namun sehat. Lagi pula, yang penting rasanya, juga kebersihannya. Saya suka dengan suasana restorannya. Desain interiornya apik, elegan dan modern. Udara ruangan juga terasa sejuk, membuat acara bersantap jadi nyaman. Tak lama setelah kami mengambil makanan, resto mulai ramai, bahkan penuh. Kalau tak salah ingat, pengunjung yang makan siang itu adalah tamu yang sedang melaksanakan meeting di Zuri Express. 












Ada tiga cluster dalam ZHM (Zuri Hospitality Management) yaitu Zuri Premiere (bintang lima), Grand Zuri (bintang empat), dan Zuri Express (bintang tiga). Nah, Hotel Zuri Express Mangga Dua ini merupakan satu dari empat Zuri Express yang ada. Tiga Zuri Express lainnya ada di Palembang, Lippo Cikarang, dan Pekan Baru-Riau. Untuk Zuri Premiere baru ada di Pekan Baru – Riau. Sedangkan Grand Zuri ada 8 hotel, yaitu di Pekan Baru-Riau, Duri-Riau, Dumai-Riau, Jababeka-Cikarang, Palembang-Sumsel, BSD City-Banten, Lahat-Sumsel, Padang-Sumbar, Malioboro-Jogjakarta, dan Muaraenim-Sumsel.

Zuri Express Mangga Dua memiliki 124 kamar dengan satu macam type kamar saja yaitu Express Room. Meski satu type tapi ada pilihan untuk bed, single dan double. Arif Rahmatullah memberikan kami kesempatan untuk melihat-lihat kamar di lantai 2. Ternyata kamarnya cukup luas. Kalau tak salah ingat ukurannya 29sqm. Kamar dilengkapi dengan AC, akses wifi (free), LCD TV, mini bar, safety box, slippers, dan amenities di kamar mandi berupa sabun, samphoo, sikat gigi+pasta gigi. Menurut Arif, kamar-kamar di hotelnya banyak dikunjungi tamu dari luar daerah yang datang ke Mangga Dua untuk berbelanja. Biasanya, tamu-tamu yang berbelanja menyimpan barang belanjaannya sampai banyak di kamar hotel. Saat hendak kembali ke daerah, barang-barang itu mereka kirim lewat jasa ekspedisi. Dan untuk alasan itulah hotel menyediakan kamar yang lebih luas dari ukuran kamar hotel bintang 3 lainnya. Seolah memang memfasilitasi tamu yang datang untuk tujuan berbelanja di Mangga Dua.









Musola di lantai 2, tepat di depan lift


Warna-warna cerah pada dinding


Selain melihat kamar, kami juga diperlihatkan pada 4 ruang pertemuan yang tersedia di hotel. Namun karena saat itu semua ruang pertemuan sedang digunakan, kami tidak masuk. Semua ruang pertemuan ada di lantai 2. Nah, di lantai dua ini pula terdapat musola yang bisa digunakan oleh pengunjung. Saya perhatikan, hotel Zuri selalu menempatkan musola di lantai atas, entah itu dua atau 3. Ketika saya bertanya pada Dhini, ia menjelaskan bahwa semua hotel Zuri selalu menempatkan musola di lantai atas. Bukan di bawah (lantai dasar), apalagi di pojok basement. Alasannya karena musola tempat ibadah, harus diletakkan di tempat yang baik dan nyaman. Di ruang salat tersedia mukena, sajadah, dan sarung yang dapat digunakan oleh pengunjung yang tidak membawa perlengkapan salat. Masih di lantai dua, terdapat pula kantor owner Hotel Zuri berada. Kami sempat ke ruang tersebut, tapi ditutup dan dikunci karena hari itu hari libur. Menurut Arif, semua urusan hotel Zuri yang ada di berbagai daerah berpusat di sini (Zuri Ezpress Mangga Dua). 

Di depan kantor owner Zuri


Ruang Mulia 1 sedang digunakan Kemendikbud




Mumpung dapat background bagus, foto terusss


Pak Arif terlihat di cermin :D

Wefie di lift saat turun dan naik :D

Usai melihat-lihat kamar dan beberapa fasilitas hotel, kami pun berpamitan untuk kemudian kembali melanjutkan perjalanan ke Tangerang. Namun sebelum itu, rombongan melakukan foto bersama di depan  Kopi Express. Tak lupa kami saling bertukar kartu nama dengan Arif Rahmatullah, GM Hotel Zuri Express Mangga Dua yang telah menerima kehadiran blogger dengan sangat ramah dan hangat.
 


Zuri Express Mangga Dua Jakarta
Jl. Mangga Dua Dalam No. 55-56
Jakarta Pusat – 10730
Telp: 021-22620008 Fax: 021-22620009
Email: reservation.mangga2@zuriexpresshotel.com
Website: www.zuriexpresshotel.com

Arif Rahmatullah, GM Zuri Express Mangga Dua

Tarif kamar: Rp 400.000,- / malam. Tidak termasuk sarapan. Jika memesan lewat Agoda.com, harga kamar berkisar Rp 290 ribuan saja per malamnya.

Meeting Package

Residential Package
Single room, 2x coffee break, 1x lunch, 1x dinner IDR 780.000 nett/pax
Twin share, 2x coffee break, 1x lunch, 1x dinner IDR 580.000 nett/pax

Full Board Package
2x coffee break, 1x lunch, 1x dinner IDR 350.000 nett/pax

Full Day Package
2x coffee break, 1x lunch, 1x dinner IDR 250.000 nett/pax

Half Day Package
1x coffee break, 1x lunch, 1x dinner IDR 200.000 nett/pax

Additional
Lunch / Dinner IDR 130.000
Coffee Break IDR 60.000
Infocus IDR 100.000 / Hour





*Semua foto dokumentasi Katerina

Blogger Gathering dan Tour Jakarta-Tangerang Bersama Jakarta Corners dan Hotel Grand Zuri BSD



Sabtu (14/11) Jakarta Corners (untuk selanjutnya saya singkat dengan JC) bersama Hotel Grand Zuri BSD melaksanakan one day tour Jakarta-Tangerang bersama para pemenang lomba blog “Feels Like Home”. Kegiatan tur tersebut merupakan puncak dari rangkaian acara launching JC di Hotel Grand Zuri BSD pada hari Sabtu tgl. 24 Oktober 2015.

Sebelum saya bercerita tentang kegiatan tur Jakarta-Tangerang tersebut, saya ingin menceritakan sekilas tentang awal mula saya bergabung dengan JC. JC dibentuk oleh empat orang blogger yaitu Shintaries, Donna Imelda, Dewi Rieka, dan Salman Faris. Lima bulan lalu,  jika tak keliru tgl. 6 Juni (bertepatan dengan suatu acara yang mereka hadiri bersama) atau jika salah, mungkin satu hari setelah tgl tersebut, saya di-mention dalam sebuah tweet. Dalam tweet itu ada akun mereka berempat, dengan tambahan mbak Evi Indrawanto. Saya tak langsung mengerti maksud isi dari tweet yang mereka buat. Seingat saya, dalam tweet yang terus bersahut itu mereka mengajak saya datang ke Bogor untuk bertemu dan membicarakan sesuatu. Ada apa gerangan? Entahlah. 

Penjelasan lengkap tentang ini bisa versi Shintaries dalam tulisan Wisata Jakarta Bersama Jakarta Corners  http://shintaries.com/wisata-jakarta-bersama-jakarta-corners/.

Beberapa hari kemudian setelah dijelaskan sekilas oleh Salman saya mulai paham, ternyata saya diajak bergabung menjadi kontributor JC. Saya menyambut ajakan itu, meski tak pernah tahu apa alasan saya dipilih untuk bergabung. Yang bisa saya simpulkan, mungkin ada sesuatu yang bisa saya lakukan bersama mereka. Sebuah kepercayaan yang tentu tak datang begitu saja, dan juga bukan berasal dari satu orang saja. Saya menghargai itu. Itu sebabnya saya membiarkan diri saya ‘terangkut’ ke dalam ruang ide mereka dengan apa adanya saya sebagai blogger yang tidak luar biasa. Saya sebut begitu, karena saya memang bukan blogger populer, apalagi gaul. Tak punya ribuan follower di twitter, instagram, dan juga facebook. Lalu kenapa saya? Mungkin saya punya faktor X. Iya kali he he :p
Meeting team dari waktu ke waktu. Eutopia JKT 26/7, GZ 26/8, Red Bean 2/10, GZ 22/10.


Jalan bareng ke Tangerang 20/9


GZ 26/9

Pertemuan sangat intens terjadi, tetapi di ruang chat bernama WhatsApp. Waktu, jarak, dan kesibukan masing-masing kerap membelenggu, sehingga tak tiap saat semua bisa siap bertemu di ruang nyata. Gagasan dan rencana banyak mengemuka, JC ingin begini dan begitu. Website sudah jadi berkat tangan dinginnya Shintaries. Bersama-sama kami mengisinya dengan artikel, meskipun belum diperkenalkan ke publik. Lalu kapan akan launching? Inilah yang kemudian jadi bahan diskusi panjang. Waktu, tempat, dan kemasan acara pun dirundingkan. Pertemuan pun dilakukan meski tim yang hadir tak tak pernah komplit, namun keputusan yang diambil selalu melibatkan semua pihak. Hingga akhirnya rencana pun matang, JC akan menggelar launching tanggal 24 Oktober di Hotel Grand Zuri BSD! 




Kesediaan Hotel Grand Zuri BSD bergandeng tangan dengan kami, membuat langkah JC terasa ringan. Grand Zuri BSD tak hanya membuka pintu lebar-lebar untuk kehadiran blogger, tetapi sekaligus juga menyediakan banyak fasilitas pendukung acara. Mulai dari ruang yang lapang dan mewah, makanan dan minuman yang enak dan banyak, serta mempersilakan para blogger untuk melihat kamar dan fasilitas yang ada di hotel. Selain itu tentunya sejumlah hadiah berupa 10 voucher menginap di Hotel Grand Zuri BSD untuk para pemenang lomba blog, lomba live twit, dan lomba live IG yang kami gelar dalam rangka launching Jakarta Corners.
 

Telisik Unik Sudut Jakarta menjadi tema gathering JC di Hotel Grand Zuri BSD. Ada 55 blogger yang kami undang secara ekslusif. Total blogger yang datang tercatat 53 orang, 2 orang berhalangan datang karena sesuatu dan lain hal. JC mengundang Teguh Sudarisman untuk mengisi sesi talkshow. Kehadiran travel writer kondang ini ternyata disambut antusias oleh para blogger yang hadir. Materi yang disampaikan Mas Teguh memang sangat berbobot. Selama acara berlangsung, JC menggelar live tweet competition, live IG competition, dan blog competition (mulai 24 Oktober-08 Nopember). Rangkaian acara gathering meliputi perkenalan Hotel Grand Zuri, launching Jakarta Corners, makan siang bersama, room visit, dan diakhiri dengan pengumuman lomba live tweet dan live IG, serta foto bersama.

Alhamdulillah acara launching JC dan gathering blogger berjalan lancar dan sesuai harapan. Sepanjang acara bertabur hadiah untuk blogger. Untuk sekedar mengajukan tanya dan menjawab pertanyaan saja kami memberikan souvenir-souvenir berupa payung golf, boneka, kalender digital, dan baju kaos Indonesia kepada blogger. Yang menggembirakan, hastag #GrandZuriBSD sempat menjadi trending topic nomor satu di Indonesia, dan sempat masuk jadi trending topic dunia. 



Kontributo Jakarta Corners foto bersama Teguh Sudarisman dan Dhini Darsono (Executive Secretary Grand Zuri BSD)






Teguh Sudarisman bersama MC Arie Pitax



Lomba blog Feels Like Home berlangsung selama enam belas hari (24/10-08/11). Jumlah peserta yang mengikuti lomba ada 33 blogger. Semua tulisan peserta bagus. Penilaian tulisan dilakukan oleh kami berenam (semua kontributor JC). Masing-masing menilai tiap tulisan, lalu diakumulasi. Dari situ didapatlah 6 pemenang yang berhak mendapatkan voucher menginap di hotel Grand Zuri BSD. Selain voucher menginap, para pemenang juga mendapatkan hadiah tambahan berupa tour JKT-TNG, serta diundang untuk menghadiri acara barbeque di Restaurant Cerenti Hotel Grand Zuri BSD.

Enam pemenang lomba blog Feels Like Home adalah sebagai berikut:
1. Tanti Amelia
Judul : JOURNEY INTO SUMPTUOUS TIMEPIECES AT GRAND ZURI BSD
URL Blog : http://www.tantiamelia.com/2015/11/journey-into-sumptuous-timepieces-at.html

2. Ratna Amalia
Judul : Jakarta Corners; Telisik Unik Jakarta di Grand Zuri Hotel
Url Blog: http://www.mydairynote.blogspot.co.id/2015/11/jakarta-corners-telisik-unik-jakarta-di.html

3. Nurul Noe
Judul : @JakartaCorners – Jadikan Jakarta Senyaman Grand Zuri Hotel
URL Blog : http://nurulnoe.com/jakartacorners-jadikan-jakarta-senyaman-grand-zuri-hotel/

4. Suria Riza
Judul : Blogger Gathering Jakarta Corners di Grand Zuri
URL Blog : http://www.echaimutenan.com/2015/11/blogger-gathering-jakarta-corners-di.html

5. Evrina Budiastuti
Judul : Jakarta Corners, Menelisik Jakarta dan Sekitarnya
URL Blog : http://evrinasp.com/2015/11/04/jakarta-corners-menelisik-jakarta-dan-sekitarnya/

6. Husna Risalah
Judul : Telisik Unik Sudut Jakarta dan Feels Like Home
URL Blog : http://www.risalahhusna.com/2015/11/telisik-unik-jakarta-dan-feels-like-home.html

Silakan mampir ke blog para pemenang tersebut untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa mereka mengulas keseruan acara launching dan gathering Jakarta Corners di Hotel Grand Zuri BSD. Sekaligus dapat mengetahui lebih dalam tentang Jakarta Corners, Hotel Grand Zuri BSD, serta materi talkshow Teguh Sudarisman yang berjudul What You Didn’t Know About Jakarta.
 
Pelabuhan Sunda Kelapa

Kegiatan tur Jakarta-Tangerang berlangsung pada hari Sabtu (14/11). Peserta tur berjumlah 15 orang yang terdiri dari 6 kontributor JC yaitu Shintaries, Donna Imelda, Salman, Dewi Rieka, Evi Indrawanto, dan saya. Jika pada saat launching formasi JC tidak lengkap (minus Dewi Rieka), saat tur alhamdulillah komplit. Dari pemenang lomba blog hadir Nunik, Ratna Amalia, Husna Risalah, Arie Pitax, dan Evrina. Nunik dan Arie bukanlah pemenang lomba blog, tapi mereka menggantikan tempat Noe dan mbak Echa yang berhalangan mengikuti tur. Arie sendiri adalah MC pada acara launching JC. Dia teman kami, sesama blogger. Sedangkan Nunik merupakan pemenang live tweet competition pada saat acara launching JC berlangsung.

Destinasi tur meliputi Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta, Menara Syah Bandar Jakarta, Museum Bahari Jakarta, Masjid Pintu Seribu Tangerang, Museum Benteng Tangerang, dan Klenteng Boen Tek Bio Tangerang (klenteng tertua di Tangerang). Meeting point di Hotel Grand Zuri BSD. Berhubung tempat tinggal para peserta banyak yang jauh dari BSD, maka peserta langsung berangkat menuju Pelabuhan Sunda Kelapa. Yang berangkat dari BSD hanya saya, Shintaries, mbak Evi, Dhini (executive secretary Grand Zuri BSD), Pak Anton Hartanto (GM Grand Zuri), dan Fandi (fotografer Grand Zuri).
 
Pelabuhan Sunda Kelapa


Menara Syahbandar


Museum Bahari


Museum Bahari


Museum Bahari

Destinasi pertama kami di Jakarta adalah Pelabuhan Sunda Kelapa, dilanjutkan dengan Menara Syahbandar, dan Museum Bahari. Seusai dari tiga tempat itu kami meluncur ke Hotel Zuri Express Mangga Dua untuk makan siang. Zuri Express merupakan cluster ketiga (bintang 3) dalam manajemen ZHM (Zuri Hospitality Management) selain Grand Zuri Premium (bintang lima) dan Grand Zuri (bintang empat). Peserta tur bersantap siang di resto Kopi Express yang terletak di lantai dasar Hotel Zuri Express. Turut hadir di tengah para blogger adalah Arif Rahmatullah, GM Zuri Express Mangga Dua. Selain makan, kami juga diajak oleh Pak Arif untuk melihat salah satu kamar yang ada di hotel Zuri Express. Jam 1 kami mulai meninggalkan hotel dan melanjutkan perjalanan ke Tangerang.
 
Foto bareng Arif Rahmatullah (GM Hotel Zuri Express Mangga Dua)


Room visit


Seseruan dulu

Perjalanan menuju Tangerang tidak begitu lancar karena kepadatan laju kendaraan di hari Sabtu ternyata cukup tinggi. Kunjungan ke Masjid Pintu Seribu jadi kesorean. Bahkan kami kehilangan kesempatan mengunjungi bagian dalam Museum Benteng karena saat tiba bentengnya sudah mau tutup. Tapi kami tetap dapat mengunjungi Klenteng Boen Tek Bio, karena klenteng tersebut tetap buka sampai selepas magrib. Klenteng ini menjadi tujuan terakhir tur dan kami pun kembali ke BSD bersama semua peserta kecuali Suci Husna Risalah. Suci langsung menuju stasiun untuk langsung pulang dan tak mengikuti acara barbeque yang akan diadakan malamnya di hotel Grand Zuri BSD. 



Di Masjid Seribu Pintu Tangerang


Di Museum Benteng Heritage


Baru pertama kali terjadi penyerahan hadiah di pinggi jalan raya :))

Perjalanan tur berakhir di Hotel Grand Zuri BSD. Sesampainya di hotel peserta mulai membersihkan diri, solat, dan kemudian berkumpul di Restaurant Cerenti. Di sanalah kami bersama-sama barbeque-an. Acara penyerahan hadiah dilakukan di lobi hotel, lalu ditutup dengan acara foto bersama dengan semua peserta tur. 




Mbak Ratna Amalia menerima hadiah lomba dari Pak Anton Hartanto


Mbak Echa akhirnya datang untuk menerima hadiah lomba


Hadiah untuk Evrina


Jakarta Corners, Grand Zuri, dan blogger peserta tur


Alhamdulillah acara demi acara, mulai dari gathering dan launching, lomba, hingga kegiatan tur semuanya berjalan lancar dan sukses. Semoga menjadi langkah awal kesuksesan JC ke depannya. Aamiin.


(*)


Tulisan tentang blogger gathering dan tour Jakarta-Tangerang ini juga dapat di baca di blog berikut:

Evi Indrawanto: 
(Review) Blogger Gathering di Grand Zuri BSD : http://eviindrawanto.com/2015/10/review-blogger-gathering-di-grand-zuri-bsd/

Evrina SP
Sehari Bersama Jakarta Corners (1) : http://evrinasp.com/2015/11/16/sehari-bersama-jakarta-corners-1-menara-syahbandar-zuri-express/

Sehari Bersama Jakarta Corners (2) : http://evrinasp.com/2015/11/17/sehari-bersama-jakarta-corners-2-mesjid-seribu-pintu-grand-zuri-bsd/

Ratna Amalia : 
One Day with Jakarta Corners part one : http://www.mydairynote.blogspot.co.id/2015/11/1-day-with-jakarta-corners-part-one.html

Shintaries :
Wisata Jakarta Bersama Jakarta Corners : http://shintaries.com/wisata-jakarta-bersama-jakarta-corners/

Dewi Rieka :
Launching Jakarta Corners : Ingin jadikan Jakarta Tujuan Wisata Ngehits http://www.dewirieka.com/2015/10/launching-jakarta-corners-ingin-jadikan.html




*semua foto dokumentasi Katerina