Cermat Memanfaatkan THR


Mendekati keluarnya Tunjangan Hari Raya (THR), sejumlah rencana pengeluaran berkelebatan di pikiran. Mari cermati cara terbaik untuk memanfaatkannya. Pengelolaan yang baik Insha Allah akan membuat rejeki menjadi lebih berkah.

---ooo000ooo---


Kemarin, bojoku bercerita, katanya delapan hari lagi kantor akan membagikan THR bersamaan dengan gaji bulanan.

“Kamu sudah beli rem?” tanyanya.

“Rem? Rem apa?” aku nanya balik. Maklum pertanyaannya seolah nggak nyambung dengan kabar gembira itu.

“Rem emosi belanja,” jawabnya sambil tertawa.

Tergelak deh berdua. Kesannya gimana gitu, seolah aku ini tukang belanja. Haha. Tapi aku tahu, bojoku bercanda. Lagipula, seperti yang aku pernah bilang, aku paling males belanja-belanji di bulan ramadan karena suasana tempat belanja jelang lebaran itu selalu ramai. Ngantuk, lemes, dan capek, itu yang kerap aku rasakan. Belanja kebutuhan lebaran (kecuali makanan), biasanya sudah aku lakukan sebelum memasuki bulan puasa.  



Jangan lupa beli rem emosi belanja ya bu he heh

Mengantongi uang banyak memang banyak godaannya. Ketika mendapat THR, orang seperti memiliki gaji dua kali lipat. Tak jarang ada yang bertindak seolah sebesar itulah penghasilannya. Seketika terpikir untuk melakukan sejumlah pembelanjaan.  Belakangan, setelah mencermati dengan lebih objektif, mereka tersadar ternyata tidak semua pembelanjaannya termasuk kebutuhan.

Kasus seperti itu terdengar akrab, bukan?
Ya, inilah masalah klasik dalam manajemen THR. Bahkan, aku pun pernah mengalaminya. Dulu, dulu sekali, waktu masih ‘lugu’ tentang pengeluaran yang terencana. Karena tidak ingin kekeliruan tersebut berkali-kali melanda kehidupan finansial, aku melakukan langkah perubahan.  

Mengelola THR tak ada rumus bakunya. Sebab kebutuhan tiap orang tentu berbeda. Yang bisa dilakukan adalah berusaha  untuk bijak memanfaatkan THR. Sebelum menerima THR, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu total uang yang akan diterima. Kenali pula kebutuhan keluarga. Pastikan itu bukan sebatas keinginan. Kemudian, baru buat perhitungan anggaran investasi dan belanja.

Sejumlah pengeluaran yang dapat didanai dari THR:

1. Zakat
Ketika mendapatkan THR, ambil segera dananya untuk menunaikan kewajiban zakat. Pengeluaran ini harus mendapat prioritas yang harus dibayarkan. Soal penghitungan akuratnya, dapat kita konsultasikan terlebih dahulu dengan badan amil zakat.

Sementara itu, infak dan sedekah memang tidak wajib, namun sangat dianjurkan. Mengapresiasi awak rumah tangga, baby sitter, dan supir pribadi, pastikan tidak terlupa. Besarannya dapat di kalkulasikan secara proporsional sesuai masa kerjanya.

Mencantumkan nama-nama saudara yang berhak menerima cipratan THR sekaligus menulis nominal hadiah lebaran yang akan diberikan, sangat membantu dalam menyiapkan dananya. 



Prioritas

2.Makanan dan minuman
Di hari raya, sanak saudara dan tetangga mungkin saja datang bersilaturahim. Sebagai tuan rumah, sudah selayaknya menyiapkan hidangan hari raya. Untuk hal ini, dana THR bisa diambil sebagian untuk menjamu tamu. Jumlah yang bertamu dapat diperkirakan dengan menanyakan langsung rencana kunjungan saudara dan kerabat saat lebaran.

Berhubung hari raya, kebanyakan kaum ibu menginginkan ‘libur memasak’ untuk sementara waktu. Untuk suguhan, bisa dengan menyiapkan makanan yang tahan hingga dua hari. Selain itu juga menyiapkan tiga atau empat jenis kue sebagai suguhan. Tak perlu sampai memaksakan diri menyediakan makanan yang terlalu mewah karena esensi berlebaran ialah menjalin silaturahmi dengan saling mengunjungi.

Aku sendiri, jika merasa kesulitan untuk menyediakan banyak makanan untuk halalbihalal keluarga besar, biasanya minta bantuan kerabat yang datang untuk membawa hidangan untuk disantap bersama-sama.

3. Busana dan perlengkapan ibadah
Hari raya merupakan moment yang tepat untuk tampil istimewa dengan busana yang rapi, bersih, dan serasi. Tak harus baru, memang. Jika dananya tersedia, tidak ada salahnya untuk belanja busana dan perlengkapan ibadah yang baru seperti mukena, sarung, dan sajadah.

Meski begitu, ingatlah bahwa hati yang bersih, ikhlas, dan memaafkan akan lebih diharapkan, sebab suatu ibadah tidak tergantung dari indah atau tidaknya perlengkapan yang kita gunakan.

4. Mudik
Buat yang mudik, THR bisa menjadi sumber dana yang bisa digunakan. Tentu saja setelah dikurangi zakat, infaq, dan sedekah, sebagai prioritas utama. Jika pulang mudik, maka pos pengeluaran makan bisa ditiadakan.

Sebaiknya, mudik direncanakan jauh hari sebelum lebaran agar kita bisa menyisihkan uang sebagai dana mudik dan tidak hanya mengandalkan THR. Apalagi, jika berencana mengajak keluarga untuk pulang kampung. Akomodasi dan transportasi selama berlebaran di kampung halaman perlu dipersiapkan.



Tradisi mudik

5.Lain-lain

Buat yang tidak mudik dan berlebaran di rumah, maka dana THR bisa dialokasikan untuk mempercantik tampilan rumah. Misalnya dengan mengecat ulang, menata ulang interior rumah, bahkan merenovasi rumah.

Membuat rumah dengan tampilan baru belakangan bisa dilakukan menjelang hari raya, namun tidak ada kewajiban melaksanakannya. Kalaupun tidak berencana mudik atau renovasi rumah, sebaiknya THR ditabung atau diinvestasikan saja. Itu lebih baik. Saving sebelum shopping.

(KS)

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

24 komentar

  1. Saya belum tahu nih kapan dibagi THR. Sama mbak saya juga nggak suka belanja-belanji saat puasa. Rame banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaupun belum tahu kapan, tapi pasti dapat THR kan mbak. Kalo aku malah nggak dapat nih mbak. Nggak kerja soalnya hihihi
      Belanja online aja mbak, nggak pake rame, nggak pake capek :D

      Hapus
  2. Aku lagi nungu THR niiih... buat sangu mudik. Eaaaa... mudik masih lama puun..

    BalasHapus
  3. Apapun yang terjadi, begitu THR cair, lansung masukin tabungan biar nggak bablas XD

    BalasHapus
  4. uang THR udah harus disisihin dari sekarang :3 meski aku masih dapet THR sih karena termasuk golongan orang-orang yang belum menikah :D

    BalasHapus
  5. Kami gak dapat THR kalau lebaran. Dapetnya setiap akhir tahun.. Namanya uang liburan kalau di sini. hihihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan pun waktu terimanya, tetap dapat gaji ke 13 namanya ya mbak hihihi

      Hapus
  6. Naahh ini diaaa mba rien,,, musti pake toa kl ngreminder emak2 belanja,, dari perangkat dapur gak biasa masak opor komplit aja, udah lirik2 perkap dapur baru alasannya buat opor, hehehehehe *curcol dikit*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah...ada yang curcol hahahaha. Segera beli rem mbak :p

      Hapus
  7. THR apa ya? tahun ini tumben kantor agak terlambat biasanya puasa hari pertama udah masuk. Dan biasanya langsung habis wkakakka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wiiih keren puasa hari pertama THR bisa langsung masuk :D
      Kalo nggak mau habis, usulkan THR dibayar setelah lebaran aja hahaha

      Hapus
  8. Yg penting kluarin dulu untuk zakat bis tu berburu tiket jalan2 kalo suguhan buat lebaran mah tinggal jalan aja kerumah ma2 bawa toples terus diisi deh.:p

    BalasHapus
  9. Wahahahaa.... Benerrr bingits yo mbaaa... Kudu pake rem kalo shopping2 jelang Lebaran :)

    BalasHapus
  10. Moga2 rem blanja aku enggak blong mbaa. hehehe

    BalasHapus
  11. hehehe klo soal ini, untuk tahun ini saya malah nggak dapet lagi. kan kantornya udah pindah ke rumah sendiri hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus itu. Berarti udah jadi pengusaha ya? Malah mesti ngasih THR ke orang lain tuh :D

      Hapus
  12. Saving lebih penting dari belanja ya, mba Rien. Apalagi kalau ada kebutuhan lain yang lebih penting. :D

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!