Dari Restoran Sate Khas Senayan, Hingga Layanan Pesan Antar


Sabtu sore (20/6/2015), anakku ada acara di BXc Mall Bintaro. Acaranya hanya buat anak-anak karena pengundangnya memang anak-anak (anaknya temanku). Aku dan bojoku cuma mengantar, tidak menemani masuk ke dalam tempat acara. Sengaja demikian, supaya dia mandiri, mau melebur dalam acara, dan bergaul dengan teman-temannya. Hampir semua ortu lainnya juga demikian, pergi dari tempat acara, dan mempercayakan anak-anak pada panitia. Insha Allah aman, sebab Allah Maha Penjaga, itu yang aku percayai.

Aku dan bojoku pergi ke area food & beverage, mencari tempat untuk berbuka. Dari satu resto ke resto, akhirnya tertambat pada Sate Khas Senayan. Alasan paling mendasar ketika memilih Sate Khas Senayan tak lain karena resto ini menyajikan masakan asli tradisional Indonesia, menu idamanku selama bulan puasa. Bojoku setuju, karena ia pun mendamba hal yang sama. Klop. 

Area food & beverage (outdoor) di Bintaro Jaya Xchange Mall

Baru jam 5 sore, masih 1 jam-an lagi menuju waktu berbuka. Antara ingin segera memesan tempat atau belum, sebab berbuka masih cukup lama. Tapi pelayan resto memberitahu bahwa sebagian besar meja sudah bertanda reserved, dan sisanya bakal ‘diperebutkan’ di jelang berbuka. Aku memang melihat tanda reserved itu. Lantas, tanpa menimbang-nimbang lagi, kami pun memesan meja di bagian dalam (selain indoor, ada area outdoornya juga).

Acara anakku berlangsung hingga waktu berbuka karena acaranya ditutup dengan makan bersama. So, tidak masalah buat kami makan di Sate Khas Senayan berdua saja tanpanya. Biar saja dia menikmati kebersamaannya dengan teman-temannya. Lagipula, teman-temannya juga ‘dilepas’ oleh ortu-ortunya. Dan buat kami, kesempatan seperti ini dapat dimanfaatkan untuk menikmati buka puasa berdua saja.  

Restoran Sate Khas Senayan

Kerupuk dan buku jadi dekorasi

Pramusaji mengantar buku menu sesaat setelah kami duduk. Katanya, lebih baik pesan segera, dan bayar segera. Karena, setengah jam lagi, semua pesanan akan sangat banyak, dan itu bisa menyebabkan antrian pesanan jadi lama. Bisa-bisa, makanan belum terhidang ketika waktu berbuka tiba. Ok, kami setuju. Pesan sekarang, dihidangkan nanti sesaat sebelum berbuka.

Tak afdol makan di resto Sate Khas Senayan tanpa memesan menu sate. Itulah yang aku lakukan. Ada banyak pilihan menu sate dari olahan sapi, kambing dan ayam. Beberapa sate di resto ini sudah pernah aku coba, yang belum hanya sate bumbu blora. Tiba-tiba teringat beberapa waktu lalu Lestari (temanku yang tinggal di Semarang) pernah cerita soal sate Blora yang katanya paling enak. Aku penasaran. Maka, ini saatnya untuk mencoba. 

Pak Dian (Manager resto), bersama para kru

berdua, buka puasa di meja kecil ini

Di buku menu tersedia Sate Ayam Campur Bumbu Blora dan Sate Ayam / Kulit Bumbu Blora. Aku pilih Sate Ayam Campur Bumbu Blora. Sate ini terdiri dari 7 tusuk sate daging ayam dan 3 tusuk sate kulit ayam. Sementara, bojoku memesan Soto Betawi. Untuk minuman, kami memesan Wedang Angsle, Es Merah Delima, dan es teh manis.

15 menit jelang buka puasa, kursi-kursi terisi penuh. Beberapa pengunjung yang baru datang tak kebagian tempat. Tampak raut wajah kecewa dari mereka. Ada yang seperti tak yakin tak ada lagi meja kosong, sampai harus berkeliling dan memeriksa satu persatu. Kasihan sebetulnya. Kalau tak dapat, mereka mesti mencari lagi, dan belum tentu dapat juga. Memang beginilah suasana jelang buka puasa, ramai, penuh dan sulit untuk mendapatkan tempat. Untunglah kami sudah sejak dari jam 5 memesan meja. Kebayang kalau menunggu dekat waktu berbuka, bakal gigit jari tak kebagian tempat.

5 menit jelang berbuka, semua pesanan tiba di meja. Alhamdulillah. Tak ada yang telat apalagi kurang. Di meja kecil yang kami tempati, 2 nasi, 4 minuman, 1 sate, 1 soto, padat mengisi meja. Kami sengaja memilih meja kecil karena hanya berdua. Kasihan kalau meja besar dengan 4 bangku, nanti yang lain tak kebagian. Makin kecil meja, makin dekat dengan pasangan, makin mudah untuk tatap-tatapan sambil makan hehe. 

penuh banget yaaa :))

Bismillah. Waktu berbuka tiba.

Minuman wedang angsle jadi menu pembuka. Terasa begitu hangat melewati tenggorokan. Ada roti tawar, kacang hijau, kacang tanah, kacang kedele, kolang kaling, dan sesuatu mirip jelly (terbuat dari sagu) di dalamnya. Bojoku menikmati Es Merah Delima, minuman yang terbuat dari potongan alpukat, kelapa muda, kolang-kaling, biji delima (terbuat dari sagu). Enak dan terasa sangat segar.

Es Merah Delima Rp 29.000 ++

Wedang Angsle Rp 30.000 ++
Es Teh Jawa Manis Rp 13.000 ++

Sate andalan resto ini sudah terkenal enaknya. Maka, begitu pula dengan Sate Ayam Bumbu Blora yang aku pesan. Testimoni Lestari benar-benar terbukti. Satenya enak. Empuk dan sangat lezat. Bumbu kacangnya kental (tapi bukan terlalu kental), terasa panas dalam wadah yang ditaruh di atas mangkuk berisi api pemanas.

Soto Betawinya juga enak. Porsinya cukup banyak menurutku. Isinya campur, sesuai pesanan kami. Selain potongan daging, soto ini ditemani perkedel, telur, dan emping. Soal rasa, sama enaknya dengan Soto H. Mamat di BSD yang terkenal enak dan selalu ramai pengunjung itu. Hanya beda pada harga saja. Di sini, harganya lebih mahal.  

Sate Campur Bumbu Blora Rp 54.000 ++

Soto Betawi Campur Rp 64.000 ++

Seperti biasa, makan di Sate Khas Senayan selalu mendatangkan kepuasan. Saya jarang kecewa makan menu apapun di resto ini. Ini pendapat subjektif, lho, ya. Tidak mutlak. Sebab, dari 39 gerai Sate Khas Senayan yang tersebar di Jabodetabek, aku belum coba semua. Baru di beberapa gerai saja. Bisa saja kan, di gerai-gerai yang belum aku kunjungi, ada menu yang tidak enak dan mengecewakan hehe. Tapi yang jelas, dari yang sudah pernah aku datangi, semua yang aku pesan dan makan selalu enak.

Sepulang dari BXc Mall Bintaro, aku bilang sama bojoku, besok-besok mau ke Sate Khas Senayan lagi, tapi yang di BSD, karena lebih dekat. O, ya, di BSD, gerai terbaru Sate Khas Senayan ada di AEON Mall. Mall ini baru buka pada 30 Mei lalu. Dan di sana, sewaktu grand opening, Sate Khas Senayan mengadakan promo diskon 15%. Aku sudah ngebet pingin datang sejak hari pertama buka, tapi apa yang terjadi? Sampai di hari ke 22 sejak dibuka, aku belum kesampaian ke sana. Padahal jarak dari rumah cuma butuh waktu 5 menit saja. 

Jadi, apa masalahnya? 

*doc. aeonmall-bsdcity.com*

Begini, sejak AEON Mall dibuka, aku lihat BSD jadi kerap macet.  Kemacetan terjadi mulai dari perempatan traffic light Giant sampai ke arah BSD Green Office. Sangat banyak mobil menuju ke arah sana. Biasanya cuma 5 menit sampai, ini harus 1 jam lebih! Parah. 2x aku mencoba ke sana, dan selalu aku gagalkan. Macet di jalan iya, parkirnya juga penuh. Mobil mesti parkir jauh, sekitar 500 meter dari arah mall. Mana panas bukan main. Duh, aku ga kuat. Entah apa yang diburu di sana sampai pengunjung membludak gitu.

Sekarang, ketika keinginan untuk makan menu tradisional Indonesia selama bulan puasa makin tak terbendung, aku mulai mendaftar nama-nama resto terdekat. Berhubung di BSD itu banyak sekali tempat makan, dan aku gak tahu semuanya apa saja, jadi aku tanya temanku. Eh, bukannya dikasih nama resto, yang ada malah dikasih nama Foodpanda.  

situs Foodpanda

“Kan, aku sudah tahu tentang Foodpanda,” responku saat dikasihtau nama Foodpanda.

Kalau sudah tahu kenapa nggak cari di Foodpanda saja? Kan, lebih gampang. Kamu bisa pesan minta diantar ke rumah. Nggak pakai macet. Nggak pakai antri. Nggak pakai rebutan meja!” terang temanku.

Arrgh…iya! 
Kenapa aku sampai lupa ya?

Aplikasi Foodpanda di smartphone

Pagi ini, aku buka situs Foodpanda lewat laptop. 

O, ya, sebenarnya sih, Foodpanda juga punya aplikasi mobile yang dapat diunduh ke smartphone Android maupun iPhone. Berhubung aku lebih suka online dari laptop, jadi aku nggak buka dari aplikasi. Aplikasinya sih sudah aku unduh, buat kapan-kapan saat sedang nggak memungkinkan online via laptop. 

Lihatlah di situs Foodpanda, setelah memasukkan area, muncul 10 restoran yang ada di sekitar tempat tinggalku. Ada Serai Wangi, Es Teler 77, Burger King, A&W, Chuan Chuan, Kembang Kirana, Sari Boboko, Uncle Jim’s resto & café, Sushi Kiosk, dan Trattoria. Aku tinggal pilih menu dari restoran mana yang aku inginkan. Enaknya lagi, restoran bisa disortir berdasarkan beberapa pilihan spesifik, misal Halal, Tersedia Pembayaran Online, Penawaran, Free Delivery dll.  

Yang jelas, aku menyortir resto dari kehalalannya dulu. Nah, setelah disortir, tersisa 7 resto saja, yakni Serai Wangi, Es Teler 77, Burger King, A&W, Chuan Chuan, Kembang Kirana, Sari Boboko. Yeay! Ada 4 resto favoritku, dan itu halal semua. 

Daftar restoran muncul sesuai area yang dipilih
Info resto dalam aplikasi

Berhubung bulan puasa ini aku seddang ingin makan masakan tradisional Indonesia, resto Serai Wangi jadi pilihanku. Setelah Serai Wangi diklik, tampil semua menu lengkap dengan harganya. Aku tinggal klik menu mana yang aku suka, serta jumlah yang aku ingin pesan. Kalau sudah selesai, tinggal memasukan informasi detail seperti nama, alamat, dan cara pembayaran. Pokoknya ikuti saja petunjuk pengisian. Semua lengkap dan tersedia.  

tinggal pilih menu yang diinginkan dengan mengklik tanda plus dalam bulatan warna hijau

Setelah daftar pesanan dan total pembelian tampil, masukkan waktu pemesanan

isi formulir data dengan lengkap dan pilih cara pembayaran

Setelah proses pemesanan selesai, Foodpanda pun menelpon untuk konfirmasi. Nah, sekarang, tinggal tunggu deh pesanan datang ke rumah. Mudah dan praktis, nggak pakai macet-macetan dan berburu meja :D

O, ya, mungkin ada pertanyaan kenapa saya memesan makanan dari Serai Wangi, bukan Sate Khas Senayan? Jawabannya cuma satu, restoran Sate Khas Senayan belum ada di dalam daftar restoran Foodpanda.

Kalau ingin banget makan Sate Ayam Bumbu Blora, mau tidak mau harus ke restonya yang ada di AEON Mall BSD. Tapi, siap-siap saja untuk mengarungi kemacetan yang mungkin terjadi seperti hari-hari sebelumnya. Apalagi ini bulan puasa, sore hari ramai orang berburu tempat makan. Kebayang tempat parkirnya yang penuh dan jauh, badan lemes jadi makin lemes hehe. 

Jadi, cari yang mudah tapi tetap sesuai selera dan rasanya tetap sama enaknya. Caranya? Pesan lewat Foodpanda. Yes! 

(KS)


  
*Semua foto resto Sate Khas Senayan dokumentasi pribadi.

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

19 komentar

  1. Enak kalau pake food panda, bisa pesen dari rumah, nggak perlu capek - capek keluarin mobil~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha...ngeluarin mobil juga capek ya dari garasi. Mondar-mandir kayak setrikaan bikin boros BBM juga :D

      Hapus
  2. Aduh itu wedang angslenya kok mihil banget, kalo di Malang hanya 8ribu saja dapat semangkuk sedang he3
    Di Malang kayaknya belum ada food panda neh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih kerasa mahalnya. Jebol deh kantong mamak Rien nih :D Eh tapi sesekali aja sih menjebolkan kantong haha

      Ajukan proposal rame-rame yuk ke Foodpanda biar ada di Malang :D

      Hapus
  3. Food Panda ini cocok buat emak emak kayak aku, hehehe nggak suka masak dan nggak suka ribet di jalan, Apalagi Najin suka masakan dari luar. Nggak usah ketemu macet jalanan, tinggal duduk cantik dirumah, makanan sudah sampai didepan pintu... ting tung :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan layanan pesan antar semudah dan seenak ini, aku justru mencemaskan angka di timbanganmu mbaaaak :)))

      Najin...Najin...sini makan bareng sama tante Rien....

      Hapus
  4. *tes komen pake hape*

    Sekarang kehidupan kita makin dimudahkan ya mbak Rien :) mau makan aja bisa dianterin kayak gini. Hebat juga cara kerja FoodPanda ini. Dan itu es-nya.... Slruuppp hahaha. Semoga FoodPanda dapat menjangkau wilayah lain di Indonesia.

    Palembang menunggu! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tes tes tes...koment pake HP nya sukses :D

      Kreatif dan inovatif dalam mempermudah kehidupan. Tentunya banyak hal menjadi lebih praktis dan ekonomis (hemat waktu, tenaga, dan biaya).

      Aamiin. Semoga Foodpanda hadir di seluruh kota-kota besar di Indonesia ^_^

      Hapus
  5. Duhhhhh... pengen banget ada delivery makanan enak-enak kayak gini. Di sini mah paling umum pizza ama doner kebab aja yang bisa deliperi. Bosennnn...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku bisa bayangin gimana bosennya mbak Ira dengan keadaan itu :)

      O,ya, nanti pas mudik ke Indonesia moga banyak waktu buat menikmati beragam makanan tradisional Nusantara ya mbak.

      Hapus
  6. Ngarep semoga Food Panda juga ada di Batam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.

      Foodpanda, ayo dong hadir di Batam *teriak ke Foodpanda* :))

      Hapus
  7. Mba Katerine, kok itu makanannya bikin saya ngiler banget sih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kamu komentnya jam 00.21 ya. Oh, baiklah berarti di jam boleh makan ya.
      Sekarang jangan ngiler lagi ya. Udah siang neeeeh :))))

      Hapus
  8. semua serba online sekarang
    ke depan reservasi rumah sakit, antrean periksa dokter juga akan diaplikasikan ke sistem informatika seperti ini jadi ga harus wasting time nunggu antrian lama :)

    mbak rien ini blog saya yg baru, syauqiya.com :)

    BalasHapus
  9. dijogja udah nyantol belum mbak sinyal food panda? kayake seru tuh pesennya via hape doang gitu

    BalasHapus
  10. Sekarang pesan makanan mudah ya. Tinggal buka aplikasi, pesan, selesai deh.

    BalasHapus
  11. Ngarep jg afa food panda di serang :D

    BalasHapus
  12. waaahhh enaknyaaaaaa yaa onliners ituuu... apa ajaaa jadi gampaannggg... semoga foodpanda bisa segera sampai jogja yaa...

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!