Hadiah Buku Untuk Dia Yang Baru Bisa Membaca


Friendship

Jumat lalu [3/04/2015] aku bertemu Lestari dan Ninik di stasiun Gambir, Jakarta. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Belitong, hendak berlibur bersama geng Wuki. Karena aku kangen dan ingin jumpa dengan keduanya, jadi aku menghampiri mereka ke stasiun. Meski jadwal kereta dari Semarang telat tiba, yang mana semestinya jam 5 AM sudah di Gambir, tapi ternyata jam 7 AM baru tiba, aku lihat mereka tetap ceria dan penuh semangat.

Alhamdulillah. Senang sekali rasanya bisa bertemu. Dalam perjalanan dari stasiun Gambir hingga bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, kami ngobrol. Walau tak banyak, tapi berarti. Setidaknya, lebih dari cukup untuk melipur rasa kangen yang mengendap sejak pertemuan kami di Semarang pada bulan Oktober tahun lalu.

Senyum ^_^

Aku tak melakukan banyak hal, selain menjemput dan mengantar ke bandara Soekarno Hatta, serta mendoakan semoga perjalanan berlibur mereka lancar dan baik-baik saja. **Alhamdulillah hari ini, Senin [06/04/2015] acara berlibur di Belitongnya sudah selesai, dan mereka sudah pulang dengan selamat.

Terima kasih Ninik dan Lestari untuk oleh-oleh Semarangnya. Terima kasih juga untuk hadiah bukunya. Semoga kebaikan hatinya dibalas Allah dengan sebaik-baik balasan. Aamiin.

Oleh-oleh khas Semarang
Bandeng Juana, Wingko Babat, Tahu Baxo. Uenaaak semuanya!

Nah, terkait Buku Petualangan hadiah dari Lestari, aku jadi mau cerita sedikit tentang buku-buku kesukaan anakku. 

Anakku suka buku? Yang bener? Dari mana sukanya? Kapan membiasakannya suka buku? Bukankah aku sebagai ibunya lebih sibuk dengan hobiku sendiri; jalan-jalan, ngeblog, dan nulis-nulis? Kok ujug-ujug mau cerita punya anak yang suka baca buku dan punya koleksi buku? Apa karena abis dikasih hadiah buku oleh Lestari makanya jadi nulis cerita tentang kesukaan pada buku? 

Ha ha ha.

Hellooo... hellooo...helloow :D

Jangan menilai dari apa yang terlihat. Dibalik semua yang tidak terlihat, ada ketelatenanku sebagai seorang ibu *tsaaaah* yang tiap saat mendampingi anakku selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Di waktu-waktu tersebut, di luar urusanku menulis, ngeblog, dan jalan-jalan, ada buanyaaaak waktu yang aku habiskan dengan anak untuk melakukan banyak aktifitas MENYENANGKAN, termasuk membaca buku bersama.

Buku Petualangan berjendela ini hadiah dari Lestari. Anakku banget! :D
Berawal Dari Ketertarikan Pada Hewan
Sejak masih usia batita, Humayra anakku (sekarang si kecil berpipi kemerahan aku panggil Humayra ^_^ ), punya ketertarikan yang besar pada hewan. Baik dalam bentuk boneka, gambar, film, maupun dalam wujud mahluk hidup. Dia sangat takjub jika melihat hewan. Ekspresinya jadi tampak luar biasa, komentarnya pun beragam.

Di jalan, jika melihat ada sapi, kambing, burung, atau pun kerbau, ia sangat antusias. Kerap kami harus menghentikan mobil, lalu turun untuk memuaskan keinginannya melihat sapi yang dilihatnya. Biasanya dia akan berkomentar tentang mata sapi yang besar, ekor sapi yang panjang, kaki sapi yang berjumlah empat, rumput yang dimakan sapi, ataupun mulut sapi yang besar.

"Ma, kalau kita punya empat kaki seperti sapi, kita bisa ngebut jalannya. Ga perlu pake mobil ya, Ma."

Gedubrak.

Berpetualang lewat buku :D

Ketertarikan Humayra pada hewan aku jadikan 'celah' untuk mengajaknya suka membaca

Lalu, aku belikan dia beberapa buku cerita tentang satwa. Karena waktu itu usianya masih batita, genrenya masih Baby Books. Dari genre Baby Books lalu lanjut ke genre Picture Books. Kedua genre tersebut minim teks, lebih mengandalkan gambar. Saat membaca, sepenuhnya mengandalkan ilustrasi dan kreativitasku dalam berimajinasi. Alhamdulillah selama ini aku cukup berhasil 'membacakan' buku untuknya.

Sejak punya buku, minat bacanya mulai tumbuh. Setiap melewati toko buku, dia minta mampir. Yang dicari sudah tentu buku-buku tentang hewan. Nah, karena hewan pertama yang paling dia sukai adalah dinosarus, maka buku-buku yang dibeli waktu itu tentang hewan purba. 

Penggemar satwa, bukunya pun tentang dunia satwa :D

Salah satu buku yang dia sukai hingga sekarang adalah buku Pemecah Rekor Kehidupan di Dunia. Buku ini sampai lecek, robek, dan isinya terlepas dari covernya saking seringnya dibaca. Apa yang dia sukai dari isi buku ini adalah gambar-gambar hewan purba dengan kategori tertinggi, terpanjang, terbesar, terkecil, dan tercepat. Yang bikin aku takjub, dia bisa menyebutkan semua ciri-ciri dan kemampuan hewan yang ada dalam buku ini dengan baik. 

BUKU PENGETAHUAN tentang hewan lainnya yang pernah aku beli (dan digemari Humayra tentunya) diantaranya: Ensiklopedi Hewan-Hewan Purba, Samudra (buku tentang hewan-hewan laut), Buaya dan Aligator, Kura-Kura dan Penyu, Hiu, dan Kepiting. Semuanya tentang dunia satwa. 

Dari segi jumlah, masih sedikit sih. Tapi sebagai bacaan anak-anak, isi buku ini buatku terlalu 'tinggi' :)

Hanya satu buku yang isinya diluar dunia satwa, yakni buku Gempa Bumi (Seri Penjelajahan Waktu). Dulu, buku ini kami beli seusai melihat berita gempa bumi di TV. Lalu, Humayra bertanya tentang gempa bumi. Kalau sekedar menjelaskan lewat kata, ia biasanya masih kurang paham. Anaknya visual, jadi perlu gambar. Jadilah buku ini yang saya gunakan untuk menjelaskan padanya. Sekarang, kalau ada yang ingin tahu tentang isi buku Gempa Bumi ini, tinggal tanya padanya. Nanti akan dijelaskan sampai tuntas hehe. Anak kecil daya ingatnya bagus. Sedetail apapun itu :)

Anakku girang baca buku ini, akunya yang merinding :))
Menyukai dunia satwa membuat Humayra menjadi pribadi pemberani dan penyayang. Bukan hendak membandingkan, diantara sepupu-sepupunya, bahkan yang berusia jauh lebih besar, ia paling berani. Hewan melata seperti ular, cacing, dan cicak, sudah pernah ia pegang. Apalagi kodok, jangan tanya berapa kali dia memegang kodok. Sering.

Waktu aku ajak ke kebun binatang Ragunan, ia berani duduk berdua bareng ular phyton (phyton deh kalo ga salah) yang lingkar badannya sebesar paha orang dewasa. Aku ngeri nggak ketulungan dan ingin menjauh, eh dia malah nangis-nangis mau megang. Untung ularnya jinak. Untung pula pawangnya berhasil meyakinkan aku untuk mau mengijinkan anakku mendekati ular besar dengan lidah bercabang menjulur panjang itu. Hiii *bergidik kalo ingat*.

Itu hanya secuil bukti keberanian anakku pada hewan. Tapi aku bilang sih sama dia, tidak setiap ular yang dia lihat bisa didekati. Ada yang berbisa dan mematikan, dan sangat berbahaya. Kan ngeri juga, nanti dikiranya semua ular itu jinak. 

Kalau memegang cacing sih sudah sering. Biasanya saat main gali-galian di halaman. Atau pernah juga mengejar-ngejar cicak yang lewat dikolong lemari. Kadang ekor cicaknya sampai putus karena nggak sengaja ketarik ama dia. Akunya huek-huek mual, dia malah ketawa-ketawa senang. Abis itu aku bilang, cicak juga mesti disayang, jaga jangan sampai ekornya putus. Sekarang sih sudah nggak pernah lagi liat dia megang cicak yang ekornya putus hehe.


Kesukaannya akan hewan jadi jalanku mengenalkan buku. Melalui buku aku mengajaknya SUKA MEMBACA. Setelah bisa membaca, anak yang suka membaca akan terus membaca.

Saat ini, Humayra baru bisa membaca. Ia tidak belajar dari manapun. Aku tidak membayar guru, tidak pula memasukkannya ke tempat kursus calistung (baca tulis menghitung) usia preschool. *usia preschool 1-6 tahun* Aku justru 'mengharamkan' belajar membaca untuk usianya yang masih dini. Bahkan, aku tidak akan mendaftarkannya ke sekolah yang mengajarkannya membaca.

Selama ini, lewat buku-buku yang disukainya, aku memang tak sekedar membacakan cerita (isi buku), melainkan juga mengenalkan huruf, angka, warna dan nama-nama benda. Sebatas itu saja. Dia juga belum ada minat untuk benar-benar membaca susunan huruf. Dia lebih suka 'membaca' gambar. 

Ternyata, melalui suatu minat, bisa jadi jalan/sarana untuk belajar mengenal hal lainnya ya :) 

Hingga akhirnya, beberapa waktu lalu, ia minta diajarkan membaca susunan huruf. Berkali-kali aku tolak, tapi dia terus meminta, dan aku menyerah. Aku ajarkan metode baca ba bi bu be bo. Membaca per dua huruf. Hingga akhirnya sekarang lebih dari 5 huruf. Masih patah-patah dan belum lancar tapi sudah bisa dimengerti.

Terlalu dini mengajar anak membaca bisa berdampak buruk pada anak. Kecuali kalau si anak memang tertarik dan mempunyai minat baca yang tinggi.

Menyelesaikan misi perburuan batu bintang :D

Karena baru bisa baca, 'nafsu' membacanya tinggi. Semua buku lama yang dia punya, dia lahap. Setiap menemukan tulisan, di mana pun, pasti dibaca. Di kardus, di baju, di tas, di gedung, di masjid, di mall, di mana saja asal ada tulisan pasti dibaca. Kadang kalau mobil sedang melaju di jalan, kami diminta berhenti hanya agar dia bisa melihat susunan huruf yang dilihatnya. 

"Ayah, itu HONDA!," teriaknya sambil menunjuk show room mobil Honda.

BUKU PETUALANGAN
Dua buah buku hadiah dari Lestari, sudah 5 hari ini sejak hari Jumat lalu, sering dibawa-bawa ke mana pun pergi. Humayra ternyata sangat menyukainya. 

Aku tidak heran kalau ia menyukai buku Mencari Mutiara Raksasa, karena di dalamnya berisi cerita gambar-gambar yang tidak jauh-jauh dari dunia satwa. Tapi, mengetahui ia juga menyukai buku Memburu Batu Bintang, aku mulai bertanya-tanya. Apa gerangan yang membuatnya belum mau beralih dari buku-buku tersebut?

Ternyata, Buku Petualangan berjendela yang dihadiahkan Lestari bukan buku biasa. Buku ini adalah MISI PENCARIAN! Di dalam tiap halaman, Humayra akan diminta melakukan suatu tugas dan ia hanya bisa melanjutkan misi setelah ia melaksanakan tugas itu. Di akhir tiap halaman, Humayra akan mendapat instruksi untuk melanjutkan petualangan. Teman-teman (tokoh di dalam buku) bergantung pada Humayra untuk menyelesaikan misi tersebut!

Nah!
Anak mana yang tidak suka dengan petualangan? Humayra gitu lho :D
Pantesan kemana-mana bukunya dibawa. Dia asyik sendiri membaca halaman per halaman. Sesekali memanggilku untuk membantu membaca kata-kata yang terlalu panjang untuk dibaca. Hanya membantu membaca, tidak dengan menyelesaikan misi. Dilarang keras olehnya hehe

Buku bacaan lainnya untuk Humayra :
1. Juz 'Amma (hardcover, fullcolor, cerita)
2. Kisah Para Nabi
3. 500 Permainan 5 menit (berbagai permainan yang bisa dimainkan bersama anak)
Menumbuhkan hobi membaca memang tidak mudah, apalagi pada anak usia dini. Mengenalkan membaca lewat apa yang jadi kesukaannya, bisa membantu mengurangi kesulitan itu. Kuncinya adalah tidak memaksa. Segala sesuatu yang didasarkan paksaan tidak akan bertahan lama. 

Mari membaca :)

 


Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

11 komentar

  1. Anak kecil memang harus dibiasakan suka membaca sejak kecil :D Biar gedenya ngak males belajar~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Diajarkan pelan-pelan tentunya :) Nanti kalau sudah punya anak, dipraktekkan ya Om Fahmi :D

      Hapus
  2. Semoga Kak Humayra semakin rajin membaca dan bertambah ilmu pengetahuannya. Beruntung Kak Humayra memiliki ibu yang mendukung penuh hobby-nya dalam membaca, semoga kelak dari membaca trus terinspirasi untuk menulis dan jadi penulis travelling seperti uminya, aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin YRA. Terima kasih, Ihwan. Setidaknya sudah kenal buku dan suka baca dulu :)

      Hapus
  3. Kayaknya bakalan ngikutin mamanya berpetualang. Sikecilku masih setia dengan Game . Bhakan dah install sendiri di tabletnya. Tiba tiba quota internet melangsing. Ayoooo Humayrah rajin membaca ya... Semoga sukses nantinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Humayra juga main games di laptop dan di android, kok mbak :) Tapi disela-sela kegiatan bermain lainnya. Kalau sudah mulai 'betah' sama games, biasanya aku alihkan dengan mainan lain. Entah diajak ke lapangan, nyari belalang, nyari cacing, atau ngeliat ulat bulu :D Biasanya dilepas gamesnya :))

      Kalo ikut berpetualang beneran ke gunung (mendaki) atau ke laut (nyekem2) belum pernah aku ajak mbak. Paling sekedar wisata yang sifatnya ringan-ringan saja.

      Hapus
  4. Waaaah, kakak Humayra sama kayak Lalaaa... suka sekali ama buku-buku tentang binatang. Aku juga sering beliin dia buku-buku bergambar binatang. Biasanya kalo kami ke Gramed dia milih sendiri buku yang dia suka, dan selalunya buku yang dipilih ya buku-buku bergambar binatang... Btw Natgeo Kids itu juga salah satu bacaan favorit kami :)

    Salam buat Humayra, mbak :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toss sama Lala.
      Lala mengikuti jejak mbak Dee yang suka pada hewan. Pasti dia akan seberani mbak Dee megang-megang ular dan biawak :D

      Iya mbak, NatGeo Kids itu bagus2 isinya :)

      Hapus
  5. Mashaa Allah. Semoga Humayra jadi anak pintar dan salehah. Apa emang anak perempuan suka binatang, yak. Si Embak dulu sukanya kuda. Malah pengen belajar naik kuda segala. Kalau adiknya suka tentang gunung berapi dan geografi. Suka banget baca peta kayak emaknya. hehe. Buku pengetahuan yang sering dibukanya ya tentang itu. ira

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Sepertinya demikian mbak. Anak-anak perempuannya temanku yang lain, rata-rata juga menggemari satwa :) Kesukaan anak-anak mbak Ira berbeda, tetapi sama-sama berkaitan dengan alam dan mahluknya. Calon petualang seperti mbak Ira. Doa yang sama untuk kedua anak mbak Ira ya :)

      Hapus
  6. waah, sama-sama suka baca kayak Nailah, salam kenal kak, dari Nailah di Ungaran :*

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!