Jalan-Jalan Cantik Pakai Suede Wedges

Memakai sepatu/sandal model flat saat jalan-jalan mungkin sudah biasa, tetapi memakai sepatu/sandal wedges untuk jalan-jalan, ini baru luar biasa. Luar biasa aneh maksudnya. Ha ha. Jalan-jalan kok pakai alas kaki ber-hak? Apa ga capek? Apa ga sakit?
 

Jalan-jalan cantik di Uluwatu Bali pakai sandal suede
Jadi, ceritanya begini. Saya kan memang suka wedges, baik itu sepatu maupun sandal. Nah, memakai wedges itu, selain bikin badan saya yang mungil ini jadi terlihat tambah tinggi, juga jadi terlihat tambah feminim. Bonusnya sih, penampilan jadi terlihat modis dan trendi. Ini bonus lho, ada syukur, ga dapat ya sudah. Namanya juga bonus :D

Sepatu/sandal wedges yang saya punya sebetulnya tidak banyak, hanya empat pasang saja. Itu pun 2 pasang adalah pemberian orang, alias hadiah. Asyik ya dapat hadiah mulu hihi. Yang saya pakai untuk jalan-jalan biasanya yang berbahan suede. Pada sepatu dan sandal tersebut, bahan suedenya itu tidak hanya digunakan pada bagian luar tetapi juga pada bagian alasnya, sehingga terasa lembut dikaki.

Kapan saya jalan-jalan memakai suede wedges? Saat ingin jalan-jalan cantik ala turis. Emang ada ya jalan-jalan cantik? Ada dong, itu lho maksudnya jalan-jalan ke tempat-tempat yang ga bikin banyak jalan kaki, naik turun gunung, keluar masuk hutan, apalagi merayap di medan berlumpur hehe. Pokoknya jalan-jalan ke tempat yang tidak memerlukan perjuangan berat. Ga keringetan, ga bikin penampilan jadi dekil, ga bikin lipstik dan bedak jadi luntur haha.

Buat apa dan kenapa jalan-jalan cantik? Buat gaya-gaya’an saat berfoto *astaga* Masa kalah sama kecantikan tempat wisatanya? Boleh dong penikmat wisatanya berdandan modis dan stylish biar sama cantiknya ama latar fotonya. Towew…narsis banget maaak ha ha. Narsis buat diri sendiri, bukan buat pamer *masa sih?* :D
 

Keliling Taman Sari pakai wedges suede :D
Tapi jujur lho, di mata saya sepatu berbahan suede tuh memang lebih terlihat elegan dan stylish. Bahan ini pun mempunyai lebih banyak variasi warna, dan cocok di kenakan untuk acara-acara kasual. Itu sebabnya cocok saja jika dipakai untuk jalan-jalan. Hanya saja perlu yang perlu diperhatikan adalah wedgesnya. Kalau dipakai dalam waktu terlalu lama, bisa menyebabkan kram pada kaki. Mau jalan-jalan cantik malah sakit, kan ga jadi asyik nantinya.

Agar tidak timbul kram saat jalan-jalan cantik pakai wedges, saya punya triknya. Trik ini sebetulnya rada ajaib. Ajaibnya karena wedgesnya bisa disulap menghilang dari kaki. Hah? Masa sih? Caranya? Gampang! Saat jalan, pakai sandal/sepatu flat saja. Wedgesnya masukkan dalam tas. Pas mau foto, baru pakai wedgesnya. Jyah gubraks. *nyengir bidadari*

Beberapa pengalaman berwisata menggunakan wedges, di antaranya adalah saat jalan-jalan ke Pulau Sabang di Aceh, ke Taman Sari di Yogyakarta, ke Uluwatu dan Tanah Lot di Bali. Saat di Sabang, wedges saya pakai saat jalan-jalan ke Tugu Nol Kilometer dan Pantai Iboih. Memang sih medannya berbukit-bukit dan jauh, tapi kan naik mobil. Tidak jalan kaki lama. Sewaktu di Pantai Iboih, sandalnya saya tenteng. Soalnya kelelep pasir.

Kalo ke Taman Sari, memang agak sakit, karena ada naik turun tangga dan muter-muter keluar masuk bangunan. Tapi tidak terlalu terasa karena jalannya pakai jeda. Sering stop dan mampir-mampir. Sewaktu ke Uluwatu Bali, jalan setapaknya menurun dan menanjak, tapi tidak terjal. Ada beberapa tangga yang bikin kaki jadi mudah melangkah. Tapi karena jarak perjalanan tidak pendek, lumayan pegal. Untuk mengatasinya paling banyak berhenti saja. Berhenti buat foto-foto maksudnya hehe

Sependek pengalaman saya jalan-jalan pakai wedges, kaki belum pernah sampai mengalami kram. Paling-paling lecet, itu pun tidak seberapa dan tidak terlalu saya pikirkan. Namun, kadang-kadang saya heran sendiri, kok mau ya rela lecet demi penampilan? Haha. Tapi ya itu tadi, saya biasanya bawa sandal cadangan. Kalau capek, saya ganti sandal/sepatu flat. Kalau mau foto-foto, pakai wedges lagi. Hehe. Namanya juga banyak gaya :D Namun yang penting dari wedges adalah tidak dipakai terlalu lama.
 

Pakai wedges melintasi jembatan di Pantai Iboih, Sabang :D

Seusai jalan-jalan, selain penting untuk segera mengurus kaki, penting juga untuk mengurus sepatu/sandal yang habis dipakai. Apalagi yang berbahan suede. Meskipun bahan suede itu enak dipakai, tapi di balik kelebihannya itu, sepatu berbahan suede termasuk sulit dalam perawatan.

Seperti diketahui, kulit suede adalah bagian kulit lapisan dalam yang diberi finishing pewarna tanpa campuran karet atau silikon sehingga menghasilkan tekstur kulit yang lembut mirip beludru dan mempunyai warna-warni yang sangat menarik. Karena lembut dan lentur, kulit suede lebih biasanya banyak digunakan untuk pakaian, misalnya rompi atau jaket. Namun juga sangat nyaman untuk digunakan sebagai bagian dalam sepatu/sandal kulit.

Kelemahan dari kulit suede ini ada pada teksturnya yang lembut dan mudah kotor, namun dengan sedikit ketelatenan membersihkannya dengan sikat lembut, maka sepatu suede akan kembali bersih.

Beberapa cara dalam merawat sepatu suede, antara lain dengan menggunakan suede protector spray. Caranya mudah, tinggal disemprotkan pada sepatu sebelum dipakai. Gunanya agar sepatu suede terlindung dari debu dan kotoran. Selalu simpan sepatu/sandal suede di tempat sejuk dan kering, jangan di bawah sinar matahari langsung agar warnanya tidak pudar. Selanjutnya, simpan selalu sepatu di dalam kotaknya dan masukkan shoe trees (gumpalan mirip kertas putih) agar bentuk sepatu terjaga. Tidak pakai koran untuk gumpalan, nanti bisa luntur ke sepatu. Oh ya, memasukkan silica gel ke dalam kotak sepatu juga perlu supaya kelembaban dan bau sepatu terjaga. Bisa juga menggunakan kapur barus. Terakhir, menjauhkan sepatu dari bahan-bahan kimia yang dapat merusak warna dan bahan suede.
 

Boot suede wedges
Sedangkan untuk membersihkan, juga ada cara khusus, seperti menggunakan sikat khusus suede, karet penghapus khusus suede (mirip penghapus pensil) untuk noda ringan, hingga penggunaan lap kanebo untuk suede yang basah terkena air. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah jangan membiarkan air yang membasahi suede kering sendiri. Harus segera di lap. Jika tidak, bisa menyebabkan bau tidak sedap. Jika bahan suede terkena lumpur, bisa diatasi dengan menuangkan suede cleaner, lalu disikat pelan-pelan dengan sikat khusus suede.

Repot membersihkan sepatu/sandal bahan suede? Iya. Tapi, kalau yang namanya sudah suka, repot mah nomor sekian, ya :D Lagi pula, sepatu bahan apapun kalau kotor memang harus dibersihkan, kan? Kalau saya sih bangga dan jadi punya kepercayaan diri yang tinggi jika punya sepatu yang selalu bersih dan dalam kondisi baik :) 


Jalan-jalan pun bisa modis dan cantik dengan suede wedges. Bagaimana denganmu? :D

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

17 komentar

  1. Sudah lama aku naksir wedges, Mbak Rien. Mau beli masih maju mundur. Mikirnya emang bakal ribet kalau dipakai jalan jauh. Eh, dapet tips asyik di sini. Makasih, Mbak. ira

    www.keluargapelancong.net

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Ira kayak Syahrini, maju mundur cantik :))
      Ayo mbak pakai wedges.... buat main ski hahaha
      Sip mbak, moga berguna tipsnya :)

      Hapus
  2. Aku juga penggemar wedges mb rin. Secara tubuhku mungkil, kecil, dan pendek. Kalau pakai high, gak cocok untuk segala suasana, tapi wedges -menurutku berdasarkan pengalaman- cocok untuk lebih banyak suasana.Ke pantaipun cocok pakai wedges :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi mbak, cocok segala suasana. Sesama mungil toss dulu mbak :D

      Hapus
  3. Foto pertama itu, sukaaaaa..! Suka tempatnya, suka juga liat modelnya :)
    Btw aku rasanya gak bakalan PD mbak kalo harus pake wedges gitu, takut kecengklak :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kecengklak wkwkwk Pas banget itu kata2nya :D

      Cuma faktor PD dan belum biasa aja itu mbak. Nanti kalau sudah biasa, malah bisa lari pake wedges :))

      Hapus
  4. Sepatu ulekan sambel ituuuu *kabuuuur sebelum ditimpuk para cewek-cewek xixixixi*

    BalasHapus
  5. aku gak bakal cocok pake itu mbak :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya iyalaaaah...lagian mau kemana pakai wedges? Ngamen di perempatan lampu merah? :)))

      Hapus
  6. Teteh juga suka pakai sepatu begini nih... cari yang ringan, jadi jalanpun berasa melayang hehehe

    teteh kalau jalan sama anak-anak gadis, harus pakai yang agak tinggi sedikit, kalau kebetulan jalannya sedikit2, biar ngga kelelep sama mereka :D

    oh ya itu sepatunya mirip bangeuuut sama punya teteh hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...wedges ternyata emang jadi solusi biar kliatan tinggi ya teh
      Wedges kita mirip ya teh? Jangan-jangan kita belinya di toko yang sama wkwkw
      Iya teh, enaknya yang wedgesnya ringan. Punyaku juga ringan, tapi ya itu, kalau jalan bunyi pletak pletok :D

      Hapus
    2. Yg teteh malah ngga bunyi Rien... Jd lebih pede lg hehe
      Kalau pletak pletok itu suka bikin agak ge-er.. soalnya suka ada yg liat hihi

      Tp kalau bunyi pletak pletok itu anggun yooo :D

      Hapus
  7. aku baru tahu namanya wedges sejak kenal ama Ivon dulu Mbak.
    dulu sih sempat heran itu apa nggak berat pakenya, sepatu kok kayak ulekan :D

    *kabur sebelum ditimpuk*

    BalasHapus
  8. Mamaku penyuka wedges mba.. Aku aja kalah dgn bliau..everywhere everytime gak lepas dari wedgesnya.. Kl saya hanya sesekali dan paling pake trepes atau flat shoes bahasa kerennya.. Lebih nyaman lagi sendalan atau nyeker, hehehehehehe... Salam kenal ^_^

    BalasHapus
  9. Terakhir pakai Wedges 3 tahun yang lalu. Itupun dikasih sama kakak ipar. Dia 'heran' lihat adik iparnya selalu santai dan sedikit tomboi. Feminim Kalau pas ke kantor aja. itupun kalau ada meeting sama corporate lain. hahaha.

    Pernah ada temen, saking senengnya pakai wedges. naik gunung pakai wedges juga. aku cuman ..... wkwkwkww tapi salut, semangat sampai puncak.

    BalasHapus
  10. Aku kalau kerja pake suede wedges mba :) bisa keliatan lebih tinggi dan bisa jalan cepet tanpa takut jatuh :D

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!