Dimuat di Majalah Paras No.135/Januari/2015


Assalamu'alaikum Wr Wb

Alhamdulillah dimuat di rubrik Pesona Wisata Majalah Paras No.135/Januari 2015.
Judul: Pesona Tirai Air di Kaki Gunung Rinjani.

Lombok itu terlalu indah untuk dilupakan. Dari gunung hingga laut, dari budaya hingga kuliner, semuanya menarik dan berkesan. Kemana kaki menjejak, selalu ada pesona yang menawan hati. Itu sebabnya bikin saya rindu ingin kembali. Padahal baru sedikit saja tempat wisata di Lombok yang saya sambangi, antara lain Desa Sade, Sembalun Bumbung, Gili Nanggu, Gili Sudak, Gili Kedis, Air Terjun Tiu Kelep, Air Terjun Sendang Gila, Pantai Mawun, Pantai Senggigi, Pantai Kuta, Pantai Selong Belanak. Saya belum melihat ribuan pesona lainnya. Bisa dibayangkan jika sudah dilihat semua, mungkin kerinduan saya pada pesona Lombok makin besar.

Meskipun baru secuil tempat, tapi cerita tentang pengalaman berwisata di sana cukup banyak. Cerita-cerita itu sebagian saya tuangkan dalam coretan-coretan kecil di blog ini, sebagian kecil di media massa (majalah dan koran), dan sisanya masih bertempat dalam ingatan. Melalui tulisan, cerita dan kenangan itu mempunyai wujudnya (selain foto). 

Cover: Rachel Maryam
Sependek saya menulis untuk media, cerita tentang Sembalun, makam & rumah adat berugak, serta air terjun Tiu Kelep dan Sendang Gila menjadi cerita yang paling disukai media. Padahal sebelumnya saya sudah beberapa kali menawarkan cerita tentang Gili Nanggu, Gili Sudak, Gili Kedis, pantai-pantai seperti Mawun, Kuta, Sleong Belanak, dan Senggigi lengkap dengan foto-foto upwater dan underwaternya, namun belum mampu menarik perhatian pihak redaksi. Dengan kata lain belum diminati. Komentar redaktur pun rata-rata sama: "Wisata yang itu sudah biasa." Maksudnya laut dan gili-gili di Lombok itu :D

Wisata di kaki Gunung Rinjani, khususnya air terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep yang saya tulis untuk media telah dimuat sebanyak tiga kali. Pertama di Koran Pikiran Rakyat 31/5/2014, berjudul: Tiu Kelep, Tirai Air di Kaki Rinjani. Kedua di Majalah Femina No.51/Des/2014, berjudul: Mendengarkan Keheningan Rinjani. Dan ketiga di Majalah Paras No.135/Jan/2015 ini.

Meskipun cerita tentang air terjun telah dimuat oleh tiga media, tidak berarti tema dan isinya sama persis. Tentu tidak etis mengirim satu artikel untuk tiga media, bukan? Objek wisata boleh sama, tapi sudut pandang harus berbeda. Nah, ini tidak mudah buat saya. Apalagi saya ini travel writer level pemula yang masih sering mengalami kesulitan untuk memandang suatu hal dari sisi yang berbeda-beda. Ini tantangan buat saya. Dan saya berusaha keras untuk membuat cerita air terjun hadir dalam versi yang berbeda-beda.

Ini hasilnya:
  • Koran Pikiran Rakyat : Artikel yang saya tulis di koran ini sekedar menyajikan informasi pokok tentang Tiu Kelep namun dengan sedikit tambahan pengalaman pribadi. Keterbatasan jumlah karakter membuat saya tidak bisa menyertakan Sendang Gila dalam artikel ini. 
  • Majalah Femina : Artikel saya tulis dengan gaya bertutur, menceritakan tentang tempat-tempat wisata yang bisa dijumpai di kaki Gunung Rinjani, seperti: Sembalun Bumbung, Rumah Adat dan Makam Reban Bande, Berugak, area pertanian dan perkebunan di Sembalun, serta wisata air terjun di desa Senaru. Di sini, air terjun Tiu Kelep dan Sendang Gila hanya menjadi bagian dari wisata-wisata di kaki gunung Rinjani, bukan sebagai cerita utama.
  • Majalah Paras : Inilah media ketiga yang saya jadikan sebagai tempat untuk memuat artikel tentang air terjun Tiu Kelep dan Sendang Gila secara utuh. Dua air terjun ini menjadi bintang utamanya. Tidak sekedar sebagai figuran.
Di Majalah Paras, artikel dan foto yang saya kirim dimuat sebanyak 4 halaman full color. Yang bikin saya senang, foto-foto teman seperjalanan saya selama di Lombok ikut nampang di sini. Ada mbak Fathia, Ninik, Ikha, Nita, Zahra, Mbak Andrie, dan Lestari. Meskipun 3 nama terakhir hanya tampak punggung, tapi sudah cukup membuat mereka ikut muncul di majalah :D Foto Duta, guide kami selama di sana, juga dimuat. Meskipun agak kecil, tapi tetap kelihatan bahwa laki-laki berbaju merah itu adalah Duta. Sebetulnya saya juga mengirim foto Duta yang sedang berdiri di bawah air terjun Sendang Gila, tapi karena bersaing dengan foto saya sedang berdiri di tempat yang sama, akhirnya foto Duta tidak dimuat. Editor memilih foto saya untuk jadi foto utama artikel :D Jadi model deh saya :))

Mbak Fathia, Ikha, Ninik, Nita, Zahra (tampak punggung hihi)

Di halaman ini ada beberapa foto. Keterangan untuk foto bawah: Duta (baju merah). Foto atas: Lestari, Mbak Andri (tampak punggung). Foto kanan: Ninik & Ikha (di jembatan)
Akhirnya bisa nampang sendirian di bawah air terjun dan jadi foto utama :D

Alhamdulillah selain dapat gratis majalah Paras sebagai bukti dimuat, saya juga menerima gratis 2 kerudung segi empat merk Elzatta dan 2 ciput ninja merk Elzatta. Awalnya saya kira paket kerudung itu bagian dari imbalan untuk penulis (selain honor dan majalah gratis), eh ternyata bukan. Ketika membaca rubrik konsultasi hijab yang diasuh oleh Ina Binandari (Elzatta Hijab Expert) ada tulisan dan nama saya,  barulah saya mengerti ternyata paket kerudung itu merupakan hadiah untuk pertanyaan yang dimuat. Alhamdulillah ya ternyata dengan bertanya saja dapat hadiah. Elzatta pula! :D 

Bertanya tentang jilbab jadi dapat hadiah kerudung & ciput ninja dari Elzatta :D

Ini pertanyaan yang saya ajukan di rubrik konsultasi jilbab :)
Buat Duta dan Fatah, juga teman-teman Lombok Backpaker, teman-teman trip Lombok dari MB yang fotonya dimuat ataupun enggak, dan buat siapa saja penggemar cerita perjalanan, beli majalahnya dan baca ceritanya yuuuuuuk hehe...

Doakan ya biar saya tetap eksis di media sebagai travel writer yang menyuguhkan cerita-cerita tentang pesona wisata khususnya Indonesia.

Salam senyum.


Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

6 komentar

  1. Woaaaaa.....asik bangeeeeet mb Rien. Dobeeeel euy hadiahnya.
    Ngiriiiii aku mbak eee :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Rejeki nulis :D Terima kasih, ya mbak :)
      Yuk mbak Eki ikut nulis di majalah juga.

      Hapus
  2. Aku suka warna ciputnya...

    ira
    www.keluargapelancong.net

    BalasHapus
  3. mantabz mbak.., bangga berdomisili lombok :)

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!