Hadiah Waktu

Lawang Sewu-Semarang w/ Ninik & Lestari


With money, I can buy a clock, but not time.

Begitu berharganya sebuah waktu, sehingga ia menjadi hadiah terbaik yang bisa diberikan ataupun diterima oleh seseorang.

Alhamdulillah. Terima kasih atas hadiah Waktu

=====

Semarang, 20 Oktober 2014
Jadwal hari itu padat. Sejak pagi saya sudah berangkat dari rumah Lestari di Jatingaleh menuju Masjid Agung Jawa Tengah, Kantor Suara Merdeka di Kaligawe, Kantor Suara Merdeka di Imam Bonjol, dan Lawang Sewu.

Saya berangkat ditemani Dely. Sebetulnya Dely bukan warga asli Semarang, ia pendatang dari Sumatra Utara. Di Semarang ia merantau untuk studi. Dan ia baru saja menyelesaikan S2-nya. Hari itu Dely punya waktu hingga pukul 14.00 saja. Setelah itu dia ada jadwal memberi mata kuliah di kampus tempatnya mengajar. 

Dely, di Masjid Agung Jawa Tengah

Siangnya kami berpisah di Lawang Sewu. Ketika Dely pergi, saya tak melanjutkan menjelajah bangunan Lawang Sewu. Bukan tak lagi bernafsu mengambil gambar, melainkan mendadak sendu dibalut haru. Dengan apa saya bisa membalas kebaikan Dely yang telah menghadiahkan waktunya pada saya?

Hari itu Senin, Tari masuk kerja. Jika libur, ia sudah tentu akan ikut menemani sejak pagi. Namun saya tak menduga ternyata ia ijin pulang kantor lebih cepat. Tari kembali ke rumah, mengambil ransel yang sengaja saya titipkan di rumahnya. Rencananya ransel itu akan saya ambil sore sebelum pergi ke bandara. Tetapi Tari justru membawakannya ke Lawang Sewu. Tempat saya menunggu Ninik.

Telah setahun berlalu sejak terakhir berjumpa Ninik di Lombok, tentu ada semacam kerinduan untuk bertemu dengannya lagi. Rindu yang sama seperti yang saya rasakan pada Tari. Kebersamaan selama 5 hari dalam trip Lombok tahun 2013 lalu memang membuahkan rasa rindu. Rindu ngetrip bareng lagi.

Ninik hari itu juga sedang kerja. Dia sejak pagi pergi ke Ungaran untuk suatu urusan. Siangnya naik motor menemui saya di Lawang Sewu. Saya sangat senang melihat kedatangannya. 

"Hi Ninik, hadiah waktumu berharga sekali!"

Ninik (kiri) dan Lestari (kanan) saat mengantar ke Juwana (sentra oleh-oleh khas Semarang)

Lestari dan Ninik mengantar saya ke sentra oleh-oleh khas Semarang. Ransel saya dibonceng di motor Lestari, dan saya seperti melayang-layang dibonceng Ninik. Alamak, Ninik gagah betul di atas motor. Ngebut dan nyalip-nyalip di keramaian kendaraan. Dua orang itu lihai betul di jalan raya. "Ninik, saya numpang pegangan di pinggang ya. Takut jatuh."

Saya diantar sampai bandara. 

Setelah check-in, saya keluar kembali menemui keduanya. Alhamdulillah masih sempat untuk duduk bareng di sebuah kafe. Ngobrol, walaupun sebentar.

Sampai jumpa lagi di lain waktu, ya, teman-temanku yang baik.
Terima kasih atas segalanya.

 Ninik & Lestari



Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

4 komentar

  1. Ihhh, baru aku kemarin stumbled upon situs : Zeit statt Zeug. Tentang mengubah mindset, menghadiahkan waktu, bukan benda... ira

    BalasHapus
    Balasan
    1. Situs yang mbak Ira share itu pas banget mbak. Membacanya membuatku jadi makin bahagia atas hadiah waktu yang aku terima dari orang-orang di sekitarku, sahabat-sahabat jauhku, bahkan termasuk hadiah waktu dari Mbak Ira yang sudah berkali-kali sudi meluangkan waktu untuk membimbingku menulis. Alhamdulillah.

      Semoga semua kebaikan dibalas Allah dengan sebaik-baik balasan. Aamin

      Hapus
  2. Terharuuuuuuuuuuu....terima kasih sudah mau nginep di rumahku ya, Mbak. Sampai jumpa lain waktu. In shaa Allah :)

    Ih, itu potoku kumut-kumut bener deh =__="

    *ambil bedak*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku yang sangat-sangat berterima kasih telah diajakin nginep di rumahmu, Tari. Banyak sekali kebaikan yang Tari lakukan. Mulai dari menjemput dan mengantar ke bandara, mengajak makan malam di Kota Lama, pergi nyari sarapan pagi yang jauh banget tempatnya tapi ternyata nikmatnya juga poool, ditemani membeli oleh-oleh, dan jadi fotografer aku ketika aku ingin narsis hahaha

      Kumut-kumut itu apa? imut? :D
      Kinclong ya abis motoran. Bercampur keringat jadinya cling..haha..

      Hapus

Leave your message here, I will reply it soon!