Islamic Book Fair 2014, Istora Senayan Jakarta

Mbak Yayah dan Indah *Foto oleh Indah*

Assalamu'alaikum Wr Wb

Alhamdulillah berkesempatan berkunjung ke Islamic Book Fair 2014 di Istora Senayan Jakarta. Meskipun IBF telah berlangsung sejak 28 Februari 2014, saya baru bisa datang di hari terakhir yakni Minggu tanggal 09 Maret 2014. Ini kali kedua bagi saya datang ke IBF. Terakhir datang ke IBF pada tahun 2009 lalu. Terbilang lama karena telah 4 kali berturut-turut tidak hadir pada event pesta buku yang diselenggarakan setiap tahun ini.

IBF di hari terakhir benar-benar diserbu pengunjung. Suasananya sangat padat. Bahkan arus pengunjung di sepanjang koridor Istora Senayan berjalan sangat lambat. Ketika datang saya langsung fokus mencari toilet dan musola untuk menunaikan salat dzuhur. Setelah itu langsung menuju panggung utama dimana akan berlangsung acara meet and greet with Darwis Tere Liye. Sayangnya tempat duduk di depan panggung sudah dipenuhi pengunjung, jadi saya duduk di tribun penonton yang terletak di sisi kanan panggung. Ruang yang besar dan luas dengan pendingin udara yang sejuk, membuat suasana sekitar panggung utama jadi lebih nyaman. Walaupun berisik, setidaknya bisa duduk dan tidak berdesakan seperti di koridor yang padat oleh stan penerbit dan pengunjung.

Pengunjung membludak

Stan Republika padat

Saya teringat 4 tahun yang lalu ketika pertama kali ke IBF karena ingin hadir menyaksikan rilis buku Rembulan Tenggelam Di Wajahmu karya Darwis Tere Liye. Waktu itu sedang senang-senangnya membaca karya DTL (sekarang juga masih sih, tapi belum rutin). Kabarnya, saat ini  novel karya DTL telah berjumlah 18. Fantastis! Walaupun saya pernah kecewa dengan sikap penulis yang satu ini (karena pernah diblockir oleh suatu sebab yang sangat sepele), tapi tak berarti saya benci pada karya-karyanya. Maka itu, ketika tahu bahwa kemarin di stan Republika ada book signing Tere Liye (sayangnya acaranya berlangsung ketika saya belum tiba di IBF) dan acara meet and greet w/ DTL, saya tetap antusias ingin hadir. Sayangnya acara yang semestinya berlangsung dari 12.30-14.00 itu hanya berlangsung 20 menit. DTL turun panggung dengan cepat, berlalu tanpa acara book signing lagi.

Meet and Greet w/ Darwis Tere Liye dipanggung utama Istora Senayan

Biarpun pernah dibanned, tetap hadir di meet & greet Tere Liye hehe

Di IBF, saya punya janji bertemu dengan mbak Yayah, Indah, Fatma, dan juga Sinta. Mbak Yayah dan Indah adalah teman yang saya kenal di komunitas muslimah backpacker. Sedangkan Fatma saya kenal ketika ngeblog di Multiply. Saya dan Fatma sama-sama pernah jadi kontributor di buku Love Journey; Ada Cinta Di Tiap Perjalanan. Sebetulnya sudah sejak buku LJ terbit kami ingin berjumpa, tapi karena belum berjodoh waktu dan kesempatan, keinginan itu selalu tertunda. Alhamdulillah akhirnya terwujud kemarin. Waktunya tepat, tempatnya pun keren. Saya bilang keren karena kami berjumpa di tempat pesta buku hehe. Dari siang hingga malam, hanya Sinta yang tidak jadi datang. Sepertinya perjumpaan pertama saya dengan Sinta memang harus terwujud di Pulau Derawan *cieee mau pelesiran ke Derawan ni yeee :p

 Berjumpa mbak Yayah dan Indah

Berjumpa Yaya (Fatma Soraya, sesama penulis di Love Journey#1

Ada banyak sekali stan penerbit, namun tidak semuanya berhasil saya sambangi. Capek! Hehe...saya beneran capek kalo mesti keliling. Ya sudahlah, semampunya saja. Tapi lumayan masih sempat belanja di stan buku-buku anak di penerbit Bestari Kids dan di stan Republika maupun lainnya. Di stan Republika seperti biasa yang dibeli hanya novel-novel Tere Liye.

Kemarin, niat hati ke stan BSMI ingin bertemu Dr Prita (kontributor buku Love Journey #1 dan Love Journey #2), namun sayang bersilang waktu. Kami mampir sore, sedangkan beliau ada di stan pada pagi dan siang harinya. Saya sangat ingin berkenalan dengan Dr Prita. Sejak membaca kisah-kisah Dr Prita di buku LJ (terutama kisah beliau ketika jadi relawan di Palestina), saya jadi kagum sama beliau. Semoga di lain waktu. Aamiin. Thanks Yaya yang sudah mengantar dan menemani ke stan BSMI ^_^

Berburu novel-novel Tere Liye *candid oleh Indah*

Belanja buku-buku anak di sini nih :D

Padatnya suasana pameran kemarin membuat saya agak sedikit tidak nyaman. Tapi tidak berarti saya akan kapok datang IBF. Justru bagus dong ya kalau pameran buku Islam ini ramai. Berarti peminatnya banyak. IBF sendiri kabarnya menargetkan 410 ribu pengunjung selama pameran dengan rata-rata kunjungan perhari sebanyak 42 ribu pengunjung *sumber Republika 10032014*. Kalau melihat suasana di hari terakhir kemarin, bukan tak mungkin target tersebut dapat dicapai. Dari keterangan ketua IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) Bp, Afrizal Sinaro, pengunjung yang datang ke IBF juga ada yang berasal dari luar negeri. Yang terbanyak berasal dari Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Umumnya mereka yang datang itu adalah pedagang buku di negaranya. Mereka membeli buku-buku untuk dijual lagi di negaranya. Selain pedagang ada juga dari penerbit. Mereka datang untuk membeli copy right buku-buku yang cocok untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu atau bahasa setempat dan diterbitkan di sana. *Sumber Republika 07032014*.

Tak sedikit pengunjung IBF yang datang dari daerah, baik sebagi individu, maupun pedagang buku. Kemarin, ada juga rombongan pesantren dan sekolah-sekolah dari suatu daerah yang saya tidak ingat namanya, datang ke IBF dengan bus. Ini menunjukkan betapa pameran buku-buku Islam ini telah mengundang perhatian dan minat pengunjung dari luar daerah. Semoga saja kelak IBF tak hanya hadir di Jakarta, tapi juga di daerah. Toh, manfaat IBF ini tak kecil. Selain sebagai ajang promosi, penjualan stok buku, juga sebagai ajang untuk membentuk citra penerbit. 

Dukung selalu IBF!


Jakarta, 0903014
Katerina

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Leave your message here, I will reply it soon!