[Lombok] Pergi Lambat Pulang Cepat



Assalamu'alaikum Wr Wb

Jadwal trip Lombok MB adalah 16-20 Oktober 2013. Tetapi pengumumannya sudah keluar sejak 27 April 2013. Ada tenggang waktu hampir 6 bulan. Lumayan panjang untuk melakukan segala persiapan. Persiapan matang sangat penting. Apalagi business woman sepertiku. Ga bisa asal berangkat dan asal tunjuk waktu begitu saja. Banyak urusan nguli yang jadwalnya super duper padat dan kadang ga bisa diganggu gugat. Halah, business woman? Ketahuan ya kamu ngarang-ngarang! Wong tiap harinya kamu itu ngurus rumah, nyapu, ngepel, dan nyuci piring dari pagi sampe malem. Waduh!!! Aku ketahuan.

5 tiket Jkt-Lombok pada awalnya
Aku, Nita, Zahra, Keke, Indah

Hanya berselang 4 hari setelah pengumuman, tanggal 1 Mei 2013 tiket PP Jakarta - Lombok sudah kukantongi. Naik maskapai singa. Pesan dari jauh hari, lumayan dapat harga murah meriah. Hanya Rp 1.495.000,- Selisih sedikit dari maskapai si burung lambang negara. Aku milih naik singa karena jadwal flightnya yang cocok denganku. Walau tiketnya murah meriah, tapi cukup membuatku mengeruk kantong celana sampe mata kaki.

Dari Jakarta, aku bareng Nita, Fathi (anaknya Nita), Zahra, Gita, Mbak Fathia, dan Ibu Imas. Kami sama-sama naik singa, dengan pesawat JT656. Mulanya, yang bakal berangkat bareng aku tuh adalah Nita, Zahra, Indah, dan Keke. Sayangnya Indah dan Keke cancel. Nita juga sebetulnya hampir batal, tapi ga jadi batal. Malah ngajak anaknya, Fathi. Trus, menjelang hari H, baru kutahu kalau mbak Fathia, Gita, dan Ibu Imas, juga bakal berangkat barengan. Seneng banget tentunya, bakal rame. Apalagi ini perjalanan pertamaku dengan MB, dan pertama kali pula berjumpa teman-teman MB.

Rombongan dari Jakarta :
Ibu Imas, Mbak Fathia, Zahra, Nita, Gita, Aku, dan Fathi
16 Oktober 2013.
Sesuai jadwal, pesawat akan berangkat pukul 09.05 WIB. Aku tiba 2 jam sebelumnya. Check-in, jalan ke ruang boarding, ga kan habis 15 menit. Masih tersisa 1 jam 45 menit untuk bersantai-santai. Sangat cukup untuk duduk-duduk nyaman sampai pant*t sakit, bolak balik ke toilet sambil ngaca benerin bedak dan gincu (eh aku ga bergincu), dan juga ngemal-ngemil makanan. Santai banget pokoknya, kayak di pantai.

Tapi bagaimana dengan yang lain? Nita sudah tiba di bandara sejak Subuh (atau jangan-jangan sebelum subuh). Ibu Imas, Gita, dan Zahra juga ga jauh beda. Dan mereka baru saja melakukan perjalanan jauh dari Bandung dan Cirebon. Lalu, menunggu hingga pukul 9 itu tentu bukan waktu yang singkat bukan? Bahkan lebih lama dari waktu penerbangan Jakarta-Lombok.
  Ga ada aksi lari-larian saat berangkat hehehe..nyantaaai kayak di pantai

Perjumpaan pertamaku dengan Nita, Zahra, Gita, Ibu Imas, dan mbak Fathia, di ruang boarding, membuat api kegembiraanku menyala. Ah, seperti ga nyangka saja rasanya. Ga nyangka bakal berjalan bersama mereka. Ga nyangka akhirnya bertambah lagi teman sesama penggemar traveling. Ga nyangka bisa bersama-sama dalam perjalanan menuju Lombok ini. 

Di tengah kegembiraan itu, tiba-tiba suara perempuan mendayu-dayu mengumumkan permintaan maaf. Kayaknya ada 2-3kali. Kayak mpok Minah aja minta maaf diulang-ulang. Kami salah apa? Kami ga salah apa-apa, yang salah si singa. Katanya ga jadi terbang jam 9, tapi jam 10. Wuooooh.... 1 jam bukan waktu yang sebentar untuk delay. 1 detik tuh baru sebentar! Yeay, sama kayak penumpang tujuan Makassar yang sebelumnya teriak " huuuuuuuuuuuu...." gara-gara pesawat singa mereka juga delay 1 jam. Maka, rombongan satu pesawat yang akan kami naiki juga sontak berkata : "huuuuuuuuuu''' Untung ga pake toak, kalo iya, suara gerutuan itu bakal terdengar sampe pulau komodo. Di jamin para komodo bakal stress. Ah, ngarang lagi kamu Rien! 


Jkt-Lombok sepi penumpang
Dari 6 bangku, hanya 2 bangku yang terisi

Jujur ya, aku ga tegaaaaaa banget sama Nita, Fathi, Ibu Imas, Zahra dan Gita yang sudah nunggu sejak dini hari di bandara. Bener-bener ga tega. Aku bisa bayangkan betapa letih dan lelahnya mereka. Walaupun mungkin bagi mereka itu bukan apa-apa, ga masalah, tapi aku ngebayangin kalo itu terjadi padaku, aku ga tahu apa aku masih berjalan dan duduk manis di ruang tunggu itu. Soalnya aku bukan type orang yang tahan banting. Cuma tahan makian saja. Gubrakss.

Datang berkendara dari jauh (Jawa Barat), tiba pagi, lama menunggu, ditambah delay pula, kalau ditotal jumlah waktu yang dimiliki sebelum berangkat itu, ternyata banyak sekali. Begitu santai. Apakah itu pula yang terjadi saat kami kembali ke Jakarta?

Entahlah. Di dalam pesawat aku mendapati bangku-bangku banyak kosong. Di barisanku, dari 6 bangku hanya terisi 2. Di bangkunya mbak Fathia katanya juga begitu. Hmm...jangan-jangan penyebab delay tadi karena faktor kekurangan penumpang, trus berharap dengan menunda 1 jam bakal ada penumpang tambahan. Barangkali sih. Soalnya sudah sering mengalami kejadian begini, bahkan pesawatnya pernah sampe di cancel (Jkt-Pekanbaru), trus penumpang disuruh pindah ke pesawat bajubatik, pesawat versi eksklusifnya si singa. 

Setiba di Lombok

Minggu 20 Oktober 2013.
Trip Lombok berakhir. Saatnya kembali ke Jakarta. Masih dengan pesawat singa, kali ini JT 657. Jadwal berangkat pukul 13.40 WIT. Hmm....dengan jadwal siang seperti itu, pikirku pasti banyak yang bisa dilakukan pada paginya. Jadi, kenapa tidak pergi untuk jalan-jalan dan mencari sesuatu? 

Rombongan kembali ke Jakarta tinggal aku, mbak Fathia, Gita, Zahra, Nita dan Fathi. Ibu Imas tidak kembali ke Jakarta, melainkan ke Surabaya. Dan pagi itu, kami diajak jalan bareng mbak Firdha dan suaminya, juga mbak Ima dan Mbak Andrie. Kemana? Ke pusat perhiasan mutiara, Pantai Loang Balog, pusat souvenir, dan terakhir ke pasar tradisional untuk beli kangkung. Seusainya, balik ke Wisma Nusantara (tempat kami menginap) untuk mengantar mbak Ima dan mbak Andrie. Abis itu langsung meluncur ke bandara. Di bandara, terlupa sudah rencana untuk foto-foto. Maksudnya mau mengulang foto seperti saat baru datang di Lombok. Tapi bagus rencana itu terlupa, kalau tidak, kami tak tahu kalau pesawat bakal terbang dalam hitungan detik. Meninggalkan kami yang terbengong-bengong.

Seusai berpisah dengan mbak Firdha itu, aku mampir ke sebuah toko untuk membeli obat urut. haha..tergoda dengan obat urut yang dibeli mbak Fathia. Baunya harum. Eeeh....ga taunya harganya udah 2x lipat. Bah. Mahal betul!

Lalu, tercetus ajakan untuk beli makanan dulu, soalnya sudah siang, khawatir kelaparan di pesawat. Eh entah kenapa, ajakan itu terbang bersama angin. Kami malah masuk untuk check-in. Agak sedikit berputar karena mencari tempat check-in si singa. Cuma ada 2 dari sekian banyak. Lalu, agak sedikit berlama-lama di tempat strapping baggage. Ga lama sih, cuma 5-8 menitan. Hihi. Jam di tanganku menunjukkan pukul 11.00. Astagaaa!!! Hampir telat. Kan max 1 jam sebelum berangkat sudah kelar check-in. Eh aku baru ingat, jamku kan disetel 15 menit lebih cepat dari waktu semestinya. Berarti masih jam 11.45 waktu Lombok. Oh iya, selama di Lombok aku tidak mengubah setelan waktu secara otomatis mengikuti zona waktu. Di setel manual pun tidak. Jadi tetap ngikut jam WIB. Dan menurut perhitunganku, kami tiba di bandara itu tidak dalam keadaan telat.  

Telat check-in kata petugasnya :D

Mbak petugas check-in menyatakan kami sudah telat, check-in ticket sudah ditutup. Saya tanya padanya, telat berapa menit? Dia ga jawab, petugas laki-laki cuma bilang : "tunggu dulu, mau di cek lagi." Nunggu mereka ngecek makan waktu sampe 5 menit. Barang-barang kami sudah kami taruh di conveyor. Si mas petugas yang berdiri dibelakang mbak petugas menampakkan muka ga senang. Cemberut. Lha, kenapa cemberut? Emangnya kami mau nyuruh dia mikul barang-barang kami itu?

Aku tanya lagi, "Jadi gimana?" Jawabnya gini: "Ibu tau ga sekarang jam berapa? Ibu sudah telat 7 menit," katanya sambil menunjuk jam ditangannya. Yeeee...gimana ga telat 7 menit, wong petugas perempuannya ngecek layar di depan wajahnya lama banget. Itu aja aku hitung sudah makan waktu lebih dari 7 menit. Waktu kami tiba tadi berarti sebetulnya belum masuk kategori telat dong. "Ibu mau dibantu gak?" Kalo mau dibantu tunggu dulu!" Wooh nadanya mulai ga enak didengar. Aku mendadak ingat dengan kejadian serupa, tapi di lain waktu. Hmm...tiba-tiba ingin melakukan sesuatu deh...

Akhirnya tiket kami bisa di open lagi. Alhamdulillah. Si mas petugas wajahnya sudah berubah. Aneh betul bisa secepat kilat jadi ramah dan manis. Sebelum berlalu meninggalkan tempat check-in, barang-barang dan si mas yang tadi galak itu, aku potret. hehe.... Malah senyum dia. Belum tahu dia kalo wajahnya aku dokumentasikan buat dijadiin bukti laporan ke manajemen singa. Tapi ga jadi lapor kok. Percayalah. Cuma begaya aja, sok mau bikin mas itu jera.

Belum jauh berjalan, eeeh...kantongnya mbak Fathia ketinggalan. Masih dalam trolly. Gubraks dah. Udah gitu, kardusnya mbak Fathia mesti di wrapping, soalnya basah. Jiyaaaah....dalam keadaan tegang begini, makin nambah rasa tegang saja. Aku tungguin mbak Fathia. Sementara Zahra, Gita, Nita dan Fathi sudah naik. Waduuh....
Senyum deh, ga jadi ketinggalan pesawat haha


Di pesawat, ternyata dapat seat paling depan. Wowow, sesuatu banget. Udah gitu, bisa jejer pula sama Zahra dan Gita. Trus di seat baris kedua, Nita dan Fathi. Sedangkan mbak Fathia di mana? Di baris ke 35. Huahahahaha....kasihan sama mbak Fathia. Jauh banget beliau di belakang. Maaf ya mbaaak...yang muda belia di depan dulu duduknya. Mudaaa? emangnya kamu muda Rien? Udah punya cucuk selusin gitu masih muda? *tepok jidat.

Di depan, aku sebenarnya cekikikan. Itu lho, kangkung dalam kantong plastik hijau transparan, sungguh menyentuh hati. Tergeletak lesu di ujung kaki. Ikut menyaksikan si mbak pramugari memperagakan alat keselamatan. Sementara 3 pramugara tampan dan 1 pramugari cantik di barisan kami, mungkin ikut cekikikan dalam hati. Ah, itu sih dugaanku saja. "Emang masalah buat lo kami bawa kangkung dalam pesawat?"

Bisa-bisanya yang telat dapat seat paling depan, bertiga pula :))


Pada akhirnya, perjalanan usai. Trip Lombok berakhir. Ada pertemuan, ada perpisahan. Lalu semua di akhiri dengan kata : Sampai Jumpa. Ya, sampai jumpa. Bukan selamat tinggal. Selama ini, begitu yang kukatakan. Aku tak ingin ada kata selamat tinggal, lebih baik "sampai jumpa", sebab di situ ada doa, agar kita berjumpa kembali.

Sampai jumpa kembali teman-teman. Moga kita bersama lagi dalam trip-trip selanjutnya....


 Sampai jumpa

 (Thanks Gita udah motoin)
====
MB Lombok Trip, 16-20 Oktober 2013



Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

2 komentar

  1. kangen banget mba rien... itu foto sensual ku, ya ampuunnn...hehehehe :) suka banget baca blog nya mba rien, gita punya blog tapi jarang banget di tulis, hehehe... minim inspirasi..

    kapan ya qta bisa ketemu lagih?? ketjup ketjup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Gita. Kangen nih sama Gita. Next trip MB Insha Allah ketemuan lagi. Ngincar Babel kan? Sama :D

      Iya Git, itu foto sensualmu yang aku ambil di dalam pesawat hihi. Eh punya blog rupanya ya. Ayo dong di isi dengan pengalaman jalan-jalannya. Bisa sharing buat siapa saja, sekaligus membantu promosi wisata Indonesia ke teman-teman di seluruh dunia hehe

      Terima kasih ya Gita, sudah mampir ke sini. Senang bisa tetap silaturahmi :)

      Hapus

Leave your message here, I will reply it soon!