[Cisarua Bogor] Berkuda di Gunung Mas


10 s.d 11 Juni 2011
Agro Wisata Gunung Mas berlokasi di daerah Puncak Cisarua. Hanya sekitar 2 Jam perjalanan dari Jakarta. Lokasinya tidak begitu jauh setelah dari kebun binatang Taman Safari Indonesia. Jika datang dari arah Jakarta, jaraknya tak sampai 5km. Saat memasuki kawasan perkebunan teh, mulailah arahkan pandangan ke sebelah kanan jalan. Nanti akan terlihat signboard bertuliskan PTP Nusantara VIII “Agro Wisata Gunung Mas”.Nah, itu lokasinya.

Sekitar 1km dari jalan masuk tadi ada pos tempat pembayaran tiket. Bagi yang menginap tidak dikenakan biaya masuk. Cukup dengan menyebutkan nama dan penginapan yang dipesan. Jika pengunjung biasa, dikenakan tiket masuk sesuai tarif.

Kantor Agro Wisata Gunung Mas berada kira-kira 2km dari Pos masuk. Lokasinya di atas. Melewati beberapa penginapan dan satu pos security. Di kantor pengunjung yang menginap dapat melakukan check in. Terdapat Kafe, Tea Corner, Lapangan Tenis, Pabrik Teh, dan kamar-kamar standard di sekitar kantor.

Saya dan keluarga memilih tidak menginap di kamar standard tapi di rumah-rumah pondokan. Selain lebih besar, juga lebih nyaman dengan fasilitas seperti dirumah sendiri. Kalau bosan dan ingin berganti suasana, bisa pindah penginapan, asalkan masih available. Kebetulan di hari biasa penginapan agak sepi. Berikut tarif penginapan. Mungkin bisa jadi referensi.

  1. Kamar standar per malam Rp 385.000 hari biasa, Rp 495.000 hari libur.
  2. Rumah Pondokan per malam Rp 495.000 hari biasa Rp 605.000 hari libur
  3. Rumah Kayu Kelapa per malam Rp 715.000 hari biasa Rp 825.000 hari libur
  4. Rumah Pangrango per malam Rp 990.000 hari biasa Rp 1.100.000 hari libur.

Tiap penginapan memiliki view yang berbeda-beda. Ada view kebun teh, pabrik teh, lembah, dan sarana olah raga. Type Pondokan berada cukup jauh dari front office. Lokasinya dekat kolam renang. Type Rumah Kayu Kelapa, letaknya dekat kantor PTP. Dekat cafe juga. Type Pangrango letaknya di depan. Sebelum masuk ke area perkantoran. Bentuknya rumah panggung dalam ukuran besar. Cocok untuk keluarga. Tak jauh dari Pangrango, terdapat saung bunga dan tempat permainan motor ATV. Area permainan flying fox juga ada dekat Pangrango.

Hawa di pegunungan dipastikan dingin! Jangan lupa bawa sweater/jacket yang tebal. Kaos kaki, kaos tangan dan topi hangat. Untuk urusan mandi jangan khawatir, semua penginapan ada air hangatnya. Tapi meski mandi dengan air hangat, tetap saja dingin. Berenang pun tak bisa lama-lama, menggigil. Bilaspun mesti di penginapan karena di kolam renang tak tersedia air hangat.

Untuk makan malam/siang, saya bersama keluarga memilih makan di luar kompleks Agro wisata. Ada banyak tempat makan yang tersedia di sepanjang jalan, baik yang turun menuju arah Jakarta, atau naik menuju puncak ke arah Cibodas. Makan malam di puncak dengan view malam yang indah. Memandang cahaya lampu di bawah yang berkelap kelip. Wah cantik sekali. Makin malam ternyata kabut makin turun. Pemandangan berkelap kelip di bawah tak terlihat lagi. Perlu ekstra hati-hati untuk turun karena jarak pandang jadi berkurang.

Sarapan pagi para tamu penginapan diantar ke pondok masing-masing sekitar jam 06.30. Kalau menginap di penginapan yang saya sebutkan tadi, sarapan paginya gratis untuk 4-6 orang. Sarapannya berupa nasgor yang cepat sekali mengeras karena hawa dingin hihi.

Nah, jangan lewatkan kesempatan menikmati pagi hingga menjelang siang. Saatnya tea walk. Jalan-jalan menikmati suguhan pemandangan yang luarbiasa, waaaah....berasa ga ingin pulang. Gunung, kebun teh, kabut, dan para wanita pemetik teh.

Kalau mau Tea walk, ada pemandunya. Apalagi buat yang rombongan. Asyik dan seru. Falisitas lainnya ada areal kemping. Ada kolam renang anak. Kolam renang dewasa. Play ground. Pabrik teh bisa dilihat langsung oleh pengunjung. Ada tea corner dan tea cafe. Oh iya, yang menarik disana ada petualangan menantang yaitu Terbang Layang. Kabarnya, lokasi terbang layang di Gunung Mas ini kerap dijadikan tempat terbang layang dalam lomba Sea games. Wuiih seru melihat pengunjung yang terbang. Andaikata tidak sedang dalam rangka pemulihan, pasti saya sudah cobain tuh. Dan yang tentu saja sangat menyenangkan adalah berkuda. Nah ini dia kegemaranku. Memilih kuda-kuda, lalu menungganginya dan berkeliling kebun teh tanpa di tuntun. Pemandunya sempat ragu apa saya bisa dan berani sendirian. Eeeeeeh belum tahu dia....yihaa......kabur deh sendirian naik kuda keliling kebun teh. Menanjak. Menurun. Menikmati keindahan alam khas daerah pegunungan yang tidak mungkin ditemui didekat tempat tinggal sehari-hari.

Nekat berkuda setelah sebelumnya puas bemain layang-layang. Tiga kegemaran dalam sehari, berkuda, main layang-layang, dan melihat terbang layang. SERU!!! Hanya satu saja yang tidak kesampaian, melihat ilalang. Hehe...mana ada ilalang di kebun teh.

Hawa dingin membuat perut jadi mudah lapar. Bawaannya jadi ingin makan yang hangat-hangat terus. Bakso misalnya. Nah, di Tea Corner itu tersedia aneka masakan dan makanan. Mulai dari tongseng, soto, sate, gado-gado, pisgor, dll semua tersedia.Saya beberapa kali menikmati baksonya. Hmm...sedap. Menikmati suguhan teh wangi yang hangat sembari menatap aksi terbang layang dari sisi kafe yang terbuka, sungguh indahnya.

Berhari-hari disana, sebetulnya hanya sehari saja saya keluar dan bersenang-senang. Seusai berkuda dan main layang-layang, saya istirahat lagi. Kecapaian. Khawatir tujuan saya untuk memulihkan kesehatan jadi gagal, akhirnya hari-hari lainnya saya duduk, tiduran, dan memandang keindahan alam dari bingkai jendela. Dingin. Sepi. Tenang.Tempat yang baik sekali untuk pemulihan saya yang baru sembuh dari sakit :)


Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Leave your message here, I will reply it soon!