Kecelakaan di Tengah Perjalanan dari Kebumen ke Jakarta

(28 November 2009)

Usai sudah acara silaturahmi dan wisata selama di Kebumen. Dari Purworejo, Yogyakarta, hingga Klaten. Sekarang saatnya kembali ke Jakarta. Pagi hari sebelum perjalanan dimulai, kami menyempatkan berbelanja di salah satu pasar tradisional terbesar di Kebumen. Hanya belanja makanan sih, seperti Lanting, Saleh Pisang, Kripik Buah, dan Telur Asin. Puas belanja oleh-oleh, kami berangkat sebelum tengah hari.


Berbeda  dengan perjalanan saat berangkat, maka perjalanan pulang ini bisa saya nikmati. Saya dalam kondisi fit dan tidak tidur sepanjang perjalanan. Pemandangan menarik tersaji kala melewati Brebes yaitu pemandangan ladang bawang yang luas. Tadinya saya kira sawah, soalnya terlihat sama. Di tepi jalan, terlihat penjual bawang menggelar dagangannya di gubug-gubug kecil. Kami singgah dan membeli beberapa kilo. *mabok bawang hihi

Insiden berbahaya terjadi setelah kami mendekati jalur pantura. Tiba-tiba koper besar yang ditaruh di atas mobil meluncur ke depan. Kami terkaget-kaget ketika melihat koper tersebut lewat depan kaca mobil. Terdengar bunyi yang cukup keras saat koper itu jatuh ke jalan. Mobil di rem mendadak. Bunyi ban mencicit di malam yang gerimis. Lalu terdengar bunyi gedebuk. Bersamaan dengan itu bunyi klakson terdengar kencang dari arah belakang. lalu...brak! Mobil kami diseruduk dari belakang karena ngerem mendadak. Allahu Akbar! begitu suara yang keluar dari mulut kami.

Kami ditabrak. Ya, itu yang terjadi. Saya gemetar. Melihat ke semua orang yang ada dalam mobil. Masih hidupkah? Berdarah kah? Patah kah? Saya panik dan ingin keluar. Padahal ternyata, kami semua tak ada yang cedera. Hanya mobil kami saya yang "cedera". Bagian belakang melesak kedalam. kaca depan retak. Apa yang terjadi? Rupanya penyebabnya adalah rak barang yang ada di atas mobil lepas. Mungkin terlalu berat menahan beban beberapa koper besar dan beberapa kardus oleh-oleh. Untung tak jatuh semua.

Mobil menepi. Polisi datang. Saya dan anggota keluarga yang wanita keluar. Di tepi jalan ada rumah warga. Seorang warga mempersilahkan kami untuk duduk. Sementar keluarga kami yang laki-laki bicara dengan polisi untuk menjelaskan kronologisnya. Polisi juga menghampiri pengemudi mobil yang menabrak kami. Kami memang merasa salah karena ngerem mendadak. Akhirnya kami yang mesti bayar ke pengemudi yang menabrak kami. Dengan uang sejumlah Rp 200.000,-, urusan kelar. Penabrak (akibat kesalahan kami) menerima uang tersebut. Lalu pergi. Terlihat bamper mobil depannya penyok. Setelah semua selesai, polisi mempersilahkan kami melanjutkan perjalanan.

Alhamdulillah setelah kejadian itu, tak ada kejadian buruk lainnya yang menimpa. Kamipun selamat hingga tiba di rumah. Saya mengambil hikmah dan pelajaran atas kejadian ini. Semoga tak ada lagi kejadian serupa yang menyebabkan kecelakaan beruntun. Semoga bisa lebih hati-hati lagi saat berkendara, jangan membuat jarak terlalu dekat biar kalau terjadi sesuatu terhindar dari kecelakaan akibat ngerem mendadak. Dan catatan penting lainnya, jangan sampai membuat kendaraan kelebihan muatan. Uuhg...




Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Leave your message here, I will reply it soon!